cover
Contact Name
Endang Sriyati
Contact Email
jppi.puslitbangkan@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jppi.puslitbangkan@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. karawang,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia
ISSN : 08535884     EISSN : 25026542     DOI : -
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia accepts articles in the field of fisheries, both sea and inland public waters. The journal presents results of research resources, arrest, oceanography, environmental, environmental remediation and enrichment of fish stocks.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 30, No 2 (2024): (Juni) 2024" : 5 Documents clear
PRODUKTIVITAS DAN POLA MUSIM PENANGKAPAN CAKALANG DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN 572 Simbolon, Domu; Wahju, Ronny Irawan; Purwangka, Fis
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 30, No 2 (2024): (Juni) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jppi.30.2.2024.99-109

Abstract

Cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan ikan ekonomis penting di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 572. Informasi mengenai produktivitas ikan cakalang penting sebagai dasar untuk meningkatkan efektivitas operasi penangkapan serta memperoleh keuntungan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung produktivitas tangkapan atau catch per unit effort (CPUE) perikanan cakalang berdasarkan unit penangkapan ikan yang ada di Wilayah Pengelolaan Perikanan 572 yaitu handline, rawai tuna, purse seine, dan mini purse seine;  menghitung produktivitas penangkapan secara temporal; dan menghitung indeks musim penangkapan (IMP) perikanan cakalang di WPP 572. Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder dengan menggunakan metode analisis CPUE. Hasil penelitian produktivitas hasil tangkapan ikan cakalang unit penangkapan handline, rawai tuna, purse seine, dan mini purse seine tiap bulannya yaitu 6,89 ton/trip, 5,81 ton/trip, 5,91 ton/trip, 4,85 ton/trip, 6,93 ton/trip, 6,52 ton/trip, 7,29 ton/trip, 6,41 ton/trip, 5,29 ton/trip, 6,50 ton/trip, 5,92 ton/trip,  dan 5,59 ton/trip. Produktivitas secara temporal 811,0563 ton pada musim barat; 665,75 ton pada musim peralihan bulan April-Mei; 885,3938 ton pada musim timur; dan 960,75 ton pada musim peralihan bulan Oktober-November. Nilai Indeks Musim Penangkapan (IMP) ikan cakalang di WPP 572 Musim penangkapan puncak terjadi pada bulan Mei, Juni, Juli, Oktober, Desember. Musim sedang terjadi pada bulan Januari, Februari, Maret, April, Agustus, September, November.
KERENTANAN SOSIAL-EKOLOGI MASYARAKAT PERIKANAN SKALA KECIL DI SELAT BUTON, SULAWESI TENGGARA Jakub, Raymond; Adrianto, Luky; Susanto, Handoko Adi; Campbell, Stuart J
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 30, No 2 (2024): (Juni) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jppi.30.2.2024.53-64

Abstract

Masyarakat perikanan skala kecil merupakan komunitas yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Pada umumnya, kerentanan ini disebabkan oleh tingginya tingkat paparan dan sensitivitas kelompok ini terhadap dampak langsung perubahan iklim, serta lemahnya kemampuan untuk beradaptasi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat kerentanan di dua kawasan di Selat Buton yaitu komunitas Pasi Kolaga dan Kapontori, melalui atribut sosial-ekologi, (2) serta mengindikasikan strategi adaptasi yang perlu dilakukan sebagai respons kolektif terhadap komponen-komponen di dalam analisis kerentanan. Sebanyak 19 variabel iklim, sosial dan ekologi digunakan di dalam penelitian ini. Setiap variabel dikelompokkan ke dalam lima komponen yang menjelaskan nilai kerentanan perubahan iklim yaitu komponen Paparan, Sensitivitas Sosial, Sensitivitas Ekologi, Kapasitas Adaptif Sosial dan Kapasitas Adaptif Ekologi. Kelima komponen ini dianalisis untuk menghasilkan nilai kerentanan untuk setiap komunitas. Nilai indeks kerentanan sosial-ekologi komunitas Pasi Kolaga adalah 0,520 dan komunitas Kapontori adalah 0,567, yang menunjukkan bahwa secara sosial-ekologi komunitas pesisir di Kapontori lebih rentan terhadap perubahan iklim. Variabel yang dihasilkan digunakan untuk menentukan indikasi rencana aksi adaptasi yang dapat dilakukan oleh kedua komunitas ini untuk mengurangi nilai kerentanan dan meningkatkan kapasitas adaptif. Pengelolaan perikanan skala kecil yang dikelola yang dengan mengedepankan peran masyarakat dalam kemitraan dengan pemerintah daerah, serta dan mencakup intervensi beragam dapat menjawab tantangan perubahan iklim secara terintegrasi. Small-scale fishing communities are highly vulnerable to the impacts of climate change. In general, their vulnerability is caused by the high level of exposure and sensitivity of this community to the impacts of climate change, as well as their low adaptive capacity. This study aims to (1) determine the vulnerability in two communities in the Buton Strait, namely the Pasi Kolaga and Kapontori, using socio-ecological attributes, (2) and indicate the adaptive strategies that are required as a collective response to each component in vulnerability analysis. A total of 19 climate, social and ecological variables were used in this study. Each variable is grouped into five components, namely Exposure, Social Sensitivity, Ecological Sensitivity, Social Adaptive Capacity, and Ecological Adaptive Capacity components. These five components were analyzed to generate a vulnerability index for each community. The socio-ecological vulnerability index of the Pasi Kolaga community (VS.E_PASI) is 0.520 and the Kapontori community (VS.E_KAPO)  is 0.567, which indicates that socio-ecologically the coastal community in Kapontori is more vulnerable to climate change. The variables resulting from this study are used to indicate adaptive action plans that can be carried out by these two communities to reduce their vulnerability and increase their adaptive capacity. Small-scale fisheries management that is designed by prioritizing the role of the community in the management, in a partnership with local governments, and including interventions in various aspects can help in addressing the challenges of climate change in an integrated manner.
DINAMIKA PENANGKAPAN DAN STATUS STOK UDANG DOGOL (Metapenaeus ensis de Haan) DI PERAIRAN BOMBANA DAN SEKITARNYA, SULAWESI TENGGARA Suman, Ali; Hasanah, Ap'idatul; Bintoro, Gatut; Taufik, Muhammad
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 30, No 2 (2024): (Juni) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jppi.30.2.2024.65-74

Abstract

Tingginya permintaan pasar terhadap udang dogol (Metapenaeus ensis de Haan) telah mengakibatkan tingginya intensitas penangkapan yang jika berlangsung secara terus-menerus akan mengancam kelestariannya. Penelitian tentang status stok merupakan salah satu dasar utama dalam merumuskan pengelolaan menuju pemanfaatannya secara berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status stok udang dogol di perairan Bombana dan sekitarnya, Sulawesi Tenggara. Penelitian dilakukan dari bulan April sampai dengan Nopember 2021 dengan metode survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat tangkap yang digunakan untuk mengusahakan udang dogol adalah pukat dasar (mini trawl) dengan komposisi hasil tangkapannya didominasi udang dogol (M. ensis de Haan) sekitar 26 %. Pola pertumbuhan udang dogol di perairan Bombana dan sekitarnya bersifat allometrik negatif serta perbandingan kelamin jantan dan betina berada dalam keaadan tidak seimbang. Ukuran rata-rata pertama kali tertangkap (Lc) adalah pada panjang karapas 29,8 mm dan ukuran rata-rata pertama kali matang kelamin (Lm) udang dogol adalah pada panjang karapas 31,7 mm. Laju pertumbuhan (K) udang dogol  sebagai 1,0 per tahun dan panjang total maksimum (Loo) sebagai 46,2 mm. Laju kematian total (Z) udang dogol sebagai 4,42, per tahun, laju kematian karena penangkapan (F) dan laju kematian alami (M) masing-masing 1.58 per tahun  dan 2, 84 per tahun. Tingkat pemanfaatan (E) udang dogol adalah 0,36 (72 %) per tahun, dengan demikian status stok udang dogol belum berada pada penangkapan berlebih (overfishing). Agar sumber daya udang masih tetap terjamin kelestariannya, maka masih bisa dilakukan penambahan upaya sekitar 28 % dari jumlah upaya saat ini.The high market demand for Endeavour shrimp (Metapenaeus ensis de Haan) has resulted in high fishing intensity, which, if it continues, will endanger the species' sustainability. Studies of stock status are important for formulating a management for sustainable utilization. The purpose of this study was to determine the stock status of endeavour shrimp in the Bombana and and its surrounding waters. The study was conducted from April to November 2021 using a survey method. The study results revealed that the endeavor shrmp growth pattern in Bombana watwas negative allometric and that the ratio of males and females was unbalanced. The length at first capture (Lc) was 24,9 mm (carapace length) and the length at first maturity (Lm) was at a total carapace length of 31,7 mm. The growth rate (K) as 1,0 per year and the  carapace length maximum (L∞) was 46.a mm. The estimate total mortality rate (Z) was 2.51 per year, the fishing mortality rate (F) and natural mortality rate (M) were 0.91 per year and 1.61 per year, respectively. The exploitation rate (E) was 0.36 (72 %) per year, therefore that the stock status isn’t overfishing. In order to ensure the sustainability of the endeavour shrimp, there are still opportunities for increasing effort about 28 % from the current situation.
STRUKTUR KOMUNITAS IKAN KARANG PADA TERUMBU BUATAN DI KAWASAN PERTAMBANGAN LAUT, BANGKA BELITUNG Adibrata, Sudirman; Perangin-angin, Robet; Dedi, Dedi; Komarullah, Umam; Akbar, Arham Hafidh; Utomo, Dela; Wibawa, Yuzan Fudhaili Tri
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 30, No 2 (2024): (Juni) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jppi.30.2.2024.%p

Abstract

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi ikan karang di terumbu buatan di perairan Penyusuk. Upaya rehabilitasi terumbu karang dengan menggunakan metode terumbu buatan dilakukan oleh PT. Artha Cipta Langgeng. Desain terumbu buatan berbentuk kubus berongga dengan luas bagian dasar 6,25 m2 yang diharapkan dapat menjadi habitat baru bagi organisme laut. Pengamatan ikan karang dilakukan dengan menggunakan metode stationary visual sensus. Hasil menunjukan bahwa ikan karang di lokasi terumbu buatan ditemukan sebanyak 23 spesies dari 10 famili. Kelimpahan ikan karang di semua stasiun pengamatan terumbu buatan berkisar 189,92 – 325,28 indivudu.m-2,termasuk kategori Sangat Melimpah. Indeks keanekaragaman jenis ikan berkisar 1,09 - 1,65, termasuk kategori Sedang yang berarti bahwa penyebaran setiap spesies ikan karang stabil dalam komunitas dan berada dalam kondisi normal. Nilai indeks keseragaman berkisar 0,47 - 0,67, termasuk dalam kategori Sedang (5 stasiun) hingga Tinggi (1 stasiun). Kondisi spesies ditemukan merata pada setiap stasiun karena tidak adanya spesies yang lebih dominan. Nilai indeks dominansi berkisar 0,29 - 0,43, termasuk kategori Rendah (1 stasiun) dan Sedang (5 stasiun). Tiga famili yang paling dominan yaitu famili Lutjaniade, Apogonidae, Leiognathanidae. Terumbu buatan di perairan Penyusuk didominasi oleh kelompok ikan target.The aim was to determine the abundance, diversity, uniformity, and dominance of reef fish in artificial reefs in Penyusuk waters. Coral reef rehabilitation efforts using the artificial reef method were carried out by PT. Artha Cipta Langgeng. The artificial reef design is in the form of a hollow cube with a volume of 6.25 m3 which is expected to become a new habitat for marine organisms. Reef fish observations were carried out using the stationary visual census method. The results showed that there were 23 species of reef fish in the artificial reef site from 10 families. The abundance of reef fish at all artificial reef observation stations ranged from 189.92 – 325.28 individual/m3, including the Very Abundant category. The condition of this fish abundance is strongly influenced by food factors, orientation towards the new environment, and finding a safe place to take shelter. The fish species diversity index ranged from 1.09 to 1.65, including the Moderate category, which means that the distribution of each reef fish species is stable in the community and is in normal conditions. The environmental pressure on the fish community is not too heavy and the environmental carrying capacity for the fish community is quite good. The uniformity index values range from 0.47 to 0.67, belonging to the Moderate (5 stations) to High (1 station) categories. The condition of the species was found evenly at each station because there were no more dominant species. Dominance index values range from 0.29 to 0.43, including the Low category (1 station) and Medium (5 stations). The three most dominant families are the Lutjaniade, Apogonidae, and Leiognathanidae families. The artificial reefs in the Susuk waters are dominated by target fish groups.
INVENTARISASI, STATUS KONSERVASI DAN ANALISIS PERTUMBUHAN IKAN HIU DAN PARI YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI KLIDANG LOR, BATANG, JAWA TENGAH Iswanto, M. Fajar Fajar; Afiati, Norma; Saputra, Suradi Wijaya
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 30, No 2 (2024): (Juni) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jppi.30.2.2024.87-98

Abstract

Analisis konservasi dan pertumbuhan alometri pada ikan hiu dan ikan pari menjadi kunci dalam merancang langkah-langkah perlindungan yang tepat guna memastikan keberlanjutan spesies ini di lingkungan mereka. Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah individu, spesies, status konservasi dan pertumbuhan ikan hiu dan ikan pari hasil tangkapan. Koleksi data dilaksanakan setiap bulan dari bulan Agustus hingga Oktober 2023 di Pelabuhan Perikanan Pantai Klidang Lor, Batang menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil identifikasi dan status konservasi menurut IUCN menunjukkan bahwa terdapat 6 jenis ikan hiu dan ikan pari yaitu Chiloscyllium plagiosum (n=59,  near threathened), Chiloscyllium punctatum (n=16,  near threathened), Stegostoma fasciatum (n=1,  endangered), Hemipristis elongata (n=3) (vulnerable), Rhynchobatus springeri (n=85) (critically endangered) dan Rhina ancylostoma (n=1,  critically endangered). Distribusi frekuensi panjang spesimen R. springeri dan C. plagiosum masing-masing berkisar antara 62-241 cm dan 14-85 cm. Pertumbuhan alometrik R. springeri dan C. plagiosum mengikuti persamaan Y= 0,0018X2,753 (r = 0,98). untuk R. springeri dan Y= 0,5309X1,265 (r= 0,87) untuk C. plagiosum. Pertumbuhan R. springeri dan C. plagiosum bersifat alometrik negatif. Perbandingan kelamin jantan dan betina yang didapatkan R. springeri (1:1,07) dan C. plagiosum (1:0,96). Sekitar 80% R. springeri jantan yang terdata masih muda dan berada pada tingkat kematangan klasper NC (Non-Calcification) dan NFC (Non-Full Calcification). Sekitar 67% C. plagiosum jantan yang terdata sudah matang gonad dan berada pada tingkat kematangan klasper FC (Full Calcification). Angka korelasi panjang total terhadap panjang klasper jantan pada R. springeri (r=0,859) dan C. plagiosum (r= 0,774) menunjukkan bahwa pada keduanya pertambahan panjang total seiring dengan bertambah panjangnya klasper.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 31, No 4 (2025): (Desember 2025) Vol 31, No 3 (2025): (September 2025) Vol 31, No 2 (2025): (Juni 2025) Vol 31, No 1 (2025): (Maret 2025) Vol 30, No 4 (2024): (Desember 2024) Vol 30, No 3 (2024): (September) 2024 Vol 30, No 2 (2024): (Juni) 2024 Vol 30, No 1 (2024): (Maret) 2024 Vol 29, No 4 (2023): (Desember) 2023 Vol 29, No 3 (2023): (September) 2023 Vol 29, No 1 (2023): (Maret) 2023 Vol 28, No 4 (2022): (Desember) 2022 Vol 28, No 3 (2022): (September) 2022 Vol 28, No 2 (2022): (Juni) 2022 Vol 28, No 1 (2022): (Maret) 2022 Vol 27, No 4 (2021): (Desember) 2021 Vol 27, No 3 (2021): (September) 2021 Vol 27, No 2 (2021): (Juni) 2021 Vol 27, No 1 (2021): (Maret) 2021 Vol 26, No 4 (2020): (Desember) 2020 Vol 26, No 3 (2020): (September) 2020 Vol 26, No 2 (2020): (Juni) 2020 Vol 26, No 1 (2020): (Maret) 2020 Vol 25, No 4 (2019): (Desember) 2019 Vol 25, No 3 (2019): (September) 2019 Vol 25, No 2 (2019): (Juni) 2019 Vol 25, No 1 (2019): (Maret) 2019 Vol 24, No 4 (2018): (Desember) 2018 Vol 24, No 3 (2018): (September) 2018 Vol 24, No 2 (2018): (Juni 2018) Vol 24, No 1 (2018): (Maret 2018) Vol 23, No 4 (2017): (Desember 2017) Vol 23, No 3 (2017): (September 2017) Vol 23, No 2 (2017): (Juni 2017) Vol 23, No 1 (2017): (Maret, 2017) Vol 22, No 4 (2016): (Desember 2016) Vol 22, No 3 (2016): (September) 2016 Vol 22, No 2 (2016): (Juni 2016) Vol 22, No 1 (2016): (Maret 2016) Vol 21, No 4 (2015): (Desember 2015) Vol 21, No 3 (2015): (September 2015) Vol 21, No 2 (2015): (Juni 2015) Vol 21, No 1 (2015): (Maret 2015) Vol 20, No 4 (2014): (Desember 2014) Vol 20, No 3 (2014): (September 2014) Vol 20, No 2 (2014): (Juni 2014) Vol 20, No 1 (2014): (Maret 2014) Vol 19, No 4 (2013): (Desember 2013) Vol 19, No 3 (2013): (September 2013) Vol 19, No 2 (2013): (Juni 2013) Vol 19, No 1 (2013): (Maret 2013) Vol 18, No 4 (2012): (Desember 2012) Vol 18, No 3 (2012): (September 2012) Vol 18, No 2 (2012): (Juni) 2012 Vol 18, No 1 (2012): (Maret 2012) Vol 17, No 4 (2011): (Desember 2011) Vol 17, No 3 (2011): (September 2011) Vol 17, No 2 (2011): (Juni 2011) Vol 17, No 1 (2011): (Maret 2011) Vol 16, No 4 (2010): (Desember 2010) Vol 16, No 3 (2010): (September 2010) Vol 16, No 2 (2010): (Juni 2010) Vol 16, No 1 (2010): (Maret 2010) Vol 15, No 4 (2009): (Desember 2009) Vol 15, No 3 (2009): (September 2009) Vol 15, No 2 (2009): (Juni 2009) Vol 15, No 1 (2009): (Maret 2009) Vol 14, No 4 (2008): (Desember 2008) Vol 14, No 3 (2008): (September 2008) Vol 14, No 2 (2008): (Juni 2008) Vol 14, No 1 (2008): (Maret 2008) Vol 13, No 3 (2007): (Desember 2007) Vol 13, No 2 (2007): (Agustus 2007) Vol 13, No 1 (2007): (April 2007) Vol 12, No 3 (2006): (Desember 2006) Vol 12, No 2 (2006): (Agustus 2006) Vol 12, No 1 (2006): (April 2006) Vol 11, No 9 (2005): (Vol. 11 No. 9 2005) Vol 11, No 8 (2005): (Vol. 11 No. 8 2005) Vol 11, No 7 (2005): (Vol. 11 No. 7 2005) Vol 11, No 6 (2005): (Vol. 11 No. 6 2005) Vol 11, No 5 (2005): (Vol. 11 No. 5 2005) Vol 11, No 4 (2005): (Vol. 11 No. 4 2005) Vol 11, No 3 (2005): (Vol. 11 No. 3 2005) Vol 11, No 2 (2005): (Vol. 11 No. 2 2005) Vol 11, No 1 (2005): (Vol. 11 No. 1 2005) Vol 10, No 7 (2004): (Vol. 10 No. 7 2004) Vol 10, No 6 (2004): (Vol. 10 No. 6 2004) Vol 10, No 5 (2004): (Vol. 10 No. 5 2004) Vol 10, No 4 (2004): (Vol. 10 No. 4 2004) Vol 10, No 3 (2004): (Vol. 10 No. 3 2004) Vol 10, No 2 (2004): (Vol. 10 No. 2 2004) Vol 10, No 1 (2004): (Vol. 10 No. 1 2004) Vol 9, No 7 (2003): (Vol.9 No.7 2003) Vol 9, No 6 (2003): (Vol.9 No.6 2003) Vol 9, No 5 (2003): Vol. 9 No. 5 2003) Vol 9, No 4 (2003): Vol. 9 No. 4 2003) Vol 9, No 3 (2003): (Vol.9 No.3 2003) Vol 9, No 2 (2003): (Vol, 9 No. 2 2003) Vol 9, No 1 (2003): (Vol.9 No.1 2003) Vol 8, No 7 (2002): (Vol.8 No.7 2002) Vol 8, No 6 (2002): (Vol.8 No.6 2002) Vol 8, No 5 (2002): (Vol.8 No.5 2002) Vol 8, No 4 (2002): (Vol.8 No.4 2002) Vol 8, No 3 (2002): (Vol.8 No.3 2002) Vol 8, No 2 (2002): (Vol. 8 No. 2 2002) Vol 8, No 1 (2002): (Vol.8 No.1 2002) Vol 7, No 4 (2001): (Vol. 7 No. 4 2001) Vol 7, No 2 (2001): (Vol.7 No. 2 2001) Vol 6, No 3-4 (2000): (Vol.6 No.3-4 2000) Vol 6, No 2 (2000): (Vol.6 No.2 2000) Vol 6, No 1 (2000): (Vol.6 No.1 2000) Vol 5, No 2 (1999): (Vol.5 No.2 1999) Vol 5, No 1 (1999): (Vol.5 No. 1 1999) Vol 4, No 4 (1998): (Vol.4 No.4 1998) Vol 4, No 3 (1998): (Vol.4 No.3 1998) Vol 4, No 2 (1998): (Vol.4 No.2 1998) Vol 4, No 1 (1998): (Vol.4 No.1 1998) Vol 3, No 4 (1997): (Vol.3 No.4 1997) Vol 3, No 3 (1997): (Vol.3 No.3 1997) Vol 3, No 2 (1997): (Vol.3 No.2 1997) Vol 3, No 1 (1997): (Vol.3 No.1 1997) Vol 2, No 4 (1996): (Vol.2 No.4 1996) Vol 2, No 3 (1996): (Vol.2 No.3 1996) Vol 2, No 2 (1996): (Vol.2 No.2 1996) Vol 2, No 1 (1996): (Vol.2 No.1 1996) Vol 1, No 4 (1995): (Vol.1 No.4 1995) Vol 1, No 3 (1995): (Vol.1 No.3 1995) Vol 1, No 2 (1995): (Vol.1 No.2 1995) Vol 1, No 1 (1995): (Vol.1 No.1 1995) More Issue