cover
Contact Name
Endang Sriyati
Contact Email
jppi.puslitbangkan@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jppi.puslitbangkan@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. karawang,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia
ISSN : 08535884     EISSN : 25026542     DOI : -
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia accepts articles in the field of fisheries, both sea and inland public waters. The journal presents results of research resources, arrest, oceanography, environmental, environmental remediation and enrichment of fish stocks.
Arjuna Subject : -
Articles 1,050 Documents
PENGGUNAAN MS.222 (TRICAINE) UNTUK PEMBIUSAN BANDENG (Chanos chanos) UMPAN Rohama Daud; Suwardi Suwardi; M.J. Yacob; Utojo Utojo
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 3, No 3 (1997): (Vol.3 No.3 1997)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3511.492 KB) | DOI: 10.15578/jppi.3.3.1997.41-51

Abstract

Kendala yang sering dihadapi dalam penyediaan umpan hidup untuk penangkapan ikan tuna/cakalang adalah masih tingginya kematian umpan dalam transportasi menuju daerah penangkapan, sehingga diperlukan pembiusan umpan sebelum diangkut.
DISTRIBUSI UKURAN PANJANG DAN PARAMETER POPULASI LOBSTER LUMPUR (Panulirus polyphagus Herbst, 1793) DI PERAIRAN SEBATIK, KALIMANTAN UTARA (WPPNRI-716) Umi Chodrijah; Asep Priatna; Duto Nugroho
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 24, No 1 (2018): (Maret 2018)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.127 KB) | DOI: 10.15578/jppi.1.1.2018.11-23

Abstract

Sumberdaya udang barong lumpur (Panulirus polyphagus Herbst, 1793) atau dalam bahasa lokal dikenal sebagai lobster Pakistan telah dimanfaatkan sebagai salah satu komoditas yang bernilai ekonomis di perairan pulau Sebatik, Kalimantan Utara. Data statistik perikanan menunjukkan produksi udang barong di perairan Timur Kalimantan tahun 2005 – 2015 meningkat pesat dengan kelipatan 10 kalinya. Terkait dengan fenomena tersebut, penelitian tentang aspek biologi populasi telah dilakukan pada bulan Maret sampai dengan November 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan parameter populasi sebagai landasan untuk mengetahui status stok pada tingkat pemanfaatan terkini. Hasil penelitian menunjukkan udang betina tertangkap pada ukuran rata-rata 86,9+ 8,58 mmCL sedangkan udang jantan pada ukuran 81,5 + 9,63 mmCL. Pola pertumbuhan udang jantan dan betina bersifat allometrik negatif (b<3). Estimasi panjang asimtotis (CL) sebesar 124,1 mm dengan laju pertumbuhan (K) 0,598/tahun. Rata-rata ukuran pertama tertangkap (CLc) adalah 84,5 mmCL. Nilai tersebut lebih rendah dari pertama kali matang gonad (CLm) sebesar 90,74 mmCL. Laju kematian total (Z) sebesar 2,26/tahun, laju kematian alamiah (M) 0,87/tahun serta laju kematian akibat penangkapan (F) 1,39/tahun. Estimasi laju eksploitasi cenderung mengarah kepada penangkapan berlebih (E = 0,61), oleh karena itu perlu dilakukan tindakan pengelolaan melalui pendekatan pengendalian upaya penangkapan dan pembatasan ukuran minimum yang boleh ditangkap. Mud spiny lobster (Panulirus polyphagus Herbst, 1793) or locally known as Pakistan lobster has been exploited as an important economic species in the waters of Sebatik Island, North Kalimantan. The best available capture fisheries statisticon 2005-2015 indicates the production of marine lobster were significantly increased by 10. Based on this phenomenon, observations on biological aspects were carried out during period of March to November 2016. The aim of this study were to estimate of stock status under existing fisheries condition. The result showed that the average size of females was 86.9+ 8.58 cmCL and males was 81.5 + 9.63 mmCL. The growth pattern indicates allometric negative (b<3). Population parameter performed by length based analysis indicates that asymptotic length (CL) was 124.1 mmCL with growth rate (K) of 0.598/yr.The average size of first capture (Lc) was estimated at 84.5 mmCL. This value was less than average size of first mature (CLm) of 90.7 cmCL.The predicted annual total mortality rates (Z) was 2.26/yr, the natural mortality (M) was 0.87/yr, and fishing mortalities (F) was 1.39/yr. The exploitation rates (E) of 0.61 tend to be beyond the sustainable exploitation level. To reduce the fishing mortality, the initiative of specific local management plan on restructuring active fleet and establishing minimum legal size should be implemented. 
KEPADATAN DAN STATUS PEMANFAATAN IKAN NAPOLEON (Cheilinus undulatus) DI PERAIRAN SINJAI, SULAWESI SELATAN Amran Ronny Syam; Mujiyanto Mujiyanto; Arif Rahman
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 20, No 4 (2014): (Desember 2014)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.362 KB) | DOI: 10.15578/jppi.20.4.2014.243-250

Abstract

Ikan napoleon (Cheilinus undulatus) adalah jenis ikan karang yang bernilai jual sangat tinggi. Hal ini menyebabkan penangkapan jenis ikan karang yang semakin langka ini menjadi cukup intensif. Saat ini populasi ikan napoleon cenderung menurun dan akan semakin sedikit jika dilakukan penangkapan tanpa batas, meskipun jenis ikan ini telah dilindungi (Appendix II CITES dan KEPMEN No.37/KEPMEN-KP/2013). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kepadatan populasi ikan napoleon dan status pemanfaatannya. Untuk menghitung kepadatan ikan digunakan metode sensus visual (UVC). Untuk mengetahui status pemanfaatan dilakukan sebaran frekuensi panjang ikan, yang dilanjutkan dengan penghitungan laju eksploitasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepadatan ikan napoleon di sekitar perairan Sinjai (Sulawesi Selatan) adalah rendah (1,8 individu/ha). Dari penghitungan laju eksploitasi, diperoleh gambaran bahwa populasi ikan napoleon di perairan sekitar Sinjai - Sulawesi Selatan telah mengalami lebih tangkap. Dari hasil ini disarankan agar perdagangan ikan napoleon masih tetap diperbolehkan dengan syarat mengikuti ketentuan ukuran dan kuota ekspor. Estimasi kuota ekspor ikan napoleon harus berdasarkan data biologi dan dinamika populasi ikan tersebut agar reproduksi alamiah ikan napoleon dapat berlangsung seimbang dengan tingkat eksploitasinya.Napoleon wrasse (Cheilinus undulatus) is a group of reef fish that is  high economic value. This led to the capture of reef fish species that is becoming increasingly scarce intensive enough. Currently napoleon fish populations tend to decline and will be less if the arrest was without limit, although this fish species has been protected (Appendix II of CITES and KEPMEN 37/KEPMEN-KP/2013). This study was conducted to analyze the population density of napoleon wrasse and utilization status. The density of fish used snorkeling visual census method (UVC). To find out the status of the utilization used the frequency distribution of fish length followed by counting the exploitation rate. The analysis showed that the density of fish in the surrounding waters napoleon Sinjai (South Sulawesi) was low (1.8 individuals/ha). Of calculating the exploitation rate, indicated that napoleon fish populations in waters around Sinjai-South Sulawesi has been over eksploited. From these results it is suggested that napoleon fish trade is still allowed to follow the terms and provisions of the size of the export quota. Estimated napoleon fish export quotas should be based on the data of biology and population dynamics of the fish so that the fish napoleon natural reproduction can take place by the level of exploitation.
DINAMIKA POPULASI UDANG PUTIH (Penaeus merguiensis de Man) DI PERAIRAN KOTABARU, KALIMANTAN SELATAN Ali Suman; Chairulwan Umar
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 16, No 1 (2010): (Maret 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.743 KB) | DOI: 10.15578/jppi.16.1.2010.29-33

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dinamika populasi udang putih (Penaeus merguiensis de Man) di perairan Kotabaru dan sekitarnya. Penelitian ini dilaksanakan di perairan Kotabaru dan sekitarnya dari bulan April-Nopember 2006. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan aplikasi model analitik. Hasil penelitian menunjukan bahwa musim pemijahan udang putih berlangsung sepanjang tahun dengan puncak musim pada bulan September. Laju pertumbuhan (K) udang putih 1,40/tahun dan panjang karapas maksimum (Loo ) sebagai 44,3 mm. Laju kematian total (Z) udang putih 4,52/tahun dan laju kematian alamiah 1,96/tahun, sementara itu laju kematian karena penangkapan (F) 2,56/tahun, serta laju pengusahaan (E) sekitar 0,56/tahun. Laju pengusahaan udang putih sudah berada dalam keadaan jenuh (fully exploited) dan cenderung sudah mengarah pada tekanan penangkapan yang berlebih (overfishing), oleh karena itu disarankan untuk mengurangi tekanan penangkapan sekitar 12% dari jumlah upaya yang ada saat ini. The purpose of the study was to identify the population dynamic of the banana prawn (P.merguiensis de Man) in Kotabaru waters. This study was conducted based on data collected during April-November 2006. The results showed that the spawning season of banana shrimp in Kotabaru waters happened throughout the year with one peak in September. The growth parameter of banana prawn was 1.40/ year with maximum carapace length (Loo) of 44.3 mm. Instantenous total mortality rate (Z) and natural mortality rate (M) were 4.52/year and 1.96/year, while fishing mortality rate (F) and exploitation rate (E) were 2.56/year and 0.56/year, respectively. The exploitation rate of banana prawn in Kotabaru waters was high. Therefore, it is recommended that the fishing effort of the banana prawn in that waters should be reduced about 12% in the next year.
KAJIAN KETERKAITAN ANTARA CADANGAN OKSIGEN DENGAN BEBAN BAHAN ORGANIK DI ZONA LAKUSTRIN DAN TRANSISI WADUK IR. H. DJUANDA Asmika H. Simarmata; Enan M. Adiwilaga; Bibiana W. Lay; Tri Prartono
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 14, No 1 (2008): (Maret 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (945.859 KB) | DOI: 10.15578/jppi.14.1.2008.1-14

Abstract

Kematian massal ikan pada budi daya ikan dalam karamba jaring apung di Waduk Ir. H. Djuanda hampir selalu terjadi setiap tahun. Deplesi oksigen merupakan faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji atau menentukan kemampuan perairan dalam menerima beban bahan organik. Penelitian dilakukan di Waduk Ir. H. Djuanda dari bulan Juni 2003 sampai dengan Mei 2004, dengan interval pengambilan contoh setiap bulan. Pengambilan contoh dilakukan di wilayah lakustrin yaitu stasiun L1, L2, dan L3 dan wilayah transisi stasiun T1, T2, dan T3. Pengambilan contoh vertikal meliputi permukaan, kedalaman 7, 15, 25, dan 35 m, dan dasar perairan. Metode dalam penelitian ini adalah survei post fakto. Analisis contoh dilakukan di laboratorium produktivitas perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor dan laboratorium kimia Loka Riset Pemacuan Stok Ikan, Jatiluhur. Parameter yang dianalisis adalah oksigen terlarut, bahan organik total, dan K2 (koefisien peluruhan), sedangkan parameter penunjang adalah suhu dan H2S. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan bahan organik menyebabkan deplesi oksigen semakin tajam pada musim hujan di wilayah lakustrin. Konsentrasi bahan organik yang aman adalah 7,76 mg per l. Mass mortality of fishes at Ir. H. Djuanda Reservoir occurs almost every year. Oxygen depletion is one factor that affect the condition. There fore, this research should be done. The carrying capacity at Ir. H. Djuanda Reservoir to receive organic loading were determined in this study. The research conducted at Ir. H. Djuanda Reservoir from June 2003 until May 2004. Horizontal sampling station was conducted based on longitudinal gradient i.e. lacustrine zone (L1, L2, and L3), and transition zone (T1, T2, and T3). Vertical sampling points were at surface, at the depth of 7 m, 15, 25, 35, and 45 m, and at the bottom. Sample analysis carried out in physical chemical laboratory of Aquatic Resources Management Department, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB and chemical laboratory Loka Jatiluhur. The methods of this research were post facto survey descriptive. Dissolved oxygen, total organic matter, and BOD were observed during research.temperature and H2S were observed to support the study. The results showed that the increasing of organic matter cause the steep of oxygen depletion in transition of wet season at lacustrine zone. Acceptable concentration of total organic matter was 7.76 mg per l.
PERTUMBUHAN, MORTALITAS, DAN PENANGKAPAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) YANG DIINTRODUKSIKAN DI WADUK DARMA, JAWA BARAT Didik Wahju Hendro Tjahjo; Endi Setiadi Kartamihardja; Sonny Koeshendrajana; Hendra Satria
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 12, No 2 (2006): (Agustus 2006)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2514.483 KB) | DOI: 10.15578/jppi.12.2.2006.77-87

Abstract

Waduk Darma dengan luas 400 ha merupakan perairan waduk dengan tingkat kesuburan yang tinggi sehingga waduk tersebut sangat potensial untuk pengembangan perikanan tangkap Penebaran udang galah (Macrobrachium roserbergii) dl Waduk Darma dilakukan untuk memanfaatkan kesuburan perairan yang tersedia.
KERAGAAN SPERMATOZOA UDANG WINDU (Penaeus monodon FAB.)ASAL LAUT DAN TAMBAK Samuel Lante; Haryanti Haryanti
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 11, No 7 (2005): (Vol. 11 No. 7 2005)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6178.861 KB) | DOI: 10.15578/jppi.11.7.2005.13-19

Abstract

Pengamatan keragaan spermatozoa induk udang windu (P monodon Fab.) jantan asal laut dan tambak telah dilakukan. Riset ini bertujuan untuk mengetahui keragaan spermatopora, meliputi bobot spermatopora, jumlah, persentase hidup, dan abnormalitas spermatozoa. Sampel induk udang windu diperoleh dari tiga lokasi yaitu dari alam (perairan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dan Banyuwangi, Jawa timur) dan dari tambak Pejarakan, Bali.
SINTASAN, PERTUMBUHAN DAN VITALITAS LARVA IKAN BANDENG (Chanos chanos) YANG DIBERI PAKAN MIKRO Ketut Suwirya; Marzuqi Marzuqi; Hersapto Hersapto; Agus Prijono
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 5, No 2 (1999): (Vol.5 No.2 1999)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3681.482 KB) | DOI: 10.15578/jppi.5.2.1999.23-27

Abstract

Produksi larva bandeng sampai saat ini sangat tergantung pada pakan alami seperti rotifer
BEBERAPA ASPEK BIOLOGI REPRODUKSI IKAN PAYANGKA (Ophiopcara porocephala) DAN MANGGABAI (Glossgobius giurus) DI PERAIRAN DANAU LIMBOTO SULAWESI UTARA Hendra Satria; Endi Setiadi Kartamihardja
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 2, No 3 (1996): (Vol.2 No.3 1996)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4361.119 KB) | DOI: 10.15578/jppi.2.3.1996.72-79

Abstract

Ikan payangka dan manggabai adalah ikan asli dan ekonomis penting dari Danau Limboto yang populasinya semakin menurun. Aspek biologi khususnya biologi reproduksi belum diketahui. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aspek biologi reproduksi ikan payangka dan manggabai, yang meliputi fekunditas, indeks kematangan gonada, tingkat kematangan gonad, distribusi diameter telur, ukuran ikan mulai matang gonada, waktu dan tempat pemijahan.
DISTRIBUSI DAN POTENSI SUMBER DAYA IKAN PELAGIS DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 573 (WPP NRI 573) SAMUDERA HINDIA Asep Ma&#039;mun; Asep Priatna; Thomas Hidayat; Nurulludin Nurulludin
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 23, No 1 (2017): (Maret, 2017)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.964 KB) | DOI: 10.15578/jppi.23.1.2017.47-56

Abstract

Pengelolaan perikanan tangkap yang lestari membutuhkan informasi potensi dan pola penyebaran sumber daya ikan yang dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi dan potensi sumber daya ikan pelagis di WPP NRI 573 (perairan Samudera Hindia) dengan metode akustik. Hasil penelitian menunjukan, penyebaran densitas cukup tinggi untuk ikan pelagis ditemukan di perairan selatan Pangandaran hingga wilayah Jogjakarta. Sumber daya ikan pelagis kecil yang terdeteksi didominasi oleh ukuran ikan dengan kisaran panjang antara 25-28 cm dan ikan pelagis besar di dominasi oleh ukuran ikan 28-31 cm. Nilai rata-rata kepadatan stok untuk ikan pelagis kecil 0,041 ton/km2 dan ikan pelagis besar sebesar 0,14 ton/ km2. Potensi lestari ikan pelagis kecil sebesar 292.092 ton/tahun dan ikan pelagis besar sebesar 505.941 ton/tahun. Nilai tersebut dapat dijadikan dasar dalam upaya pengelolaan dan pemanfaatan perikanan pelagis.The sustainable management is needed information on the stock and distribution pattern of fish.This study aims to determine distribution and potential of fish resources especially for pelagic species in FMA 573 (Indian Ocean) by using acoustic method. Result of research indicated that, high density for pelagic fish found in south Pangandaran to Jogjakarta. The results obtained also that, the detected small pelagic fish were dominated by the fish size ranged between 25-28 cm and large pelagic fish was dominated by fish size of 28-31cm.The average of the stock density for small pelagic fish was 0,041 ton/km2 and large pelagic fish of 0.14 ton/km2.The sustainable potential of the small pelagic fish amounted to 292.092 ton/year and the large pelagic fish amounted to 505.941 ton/year. These values can be used as the basic management and utilization of pelagic fisheries in the waters region.

Page 2 of 105 | Total Record : 1050


Filter by Year

1995 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 31, No 3 (2025): (September 2025) Vol 31, No 2 (2025): (Juni 2025) Vol 30, No 3 (2024): (September) 2024 Vol 30, No 2 (2024): (Juni) 2024 Vol 30, No 1 (2024): (Maret) 2024 Vol 29, No 4 (2023): (Desember) 2023 Vol 29, No 3 (2023): (September) 2023 Vol 29, No 1 (2023): (Maret) 2023 Vol 28, No 4 (2022): (Desember) 2022 Vol 28, No 3 (2022): (September) 2022 Vol 28, No 2 (2022): (Juni) 2022 Vol 28, No 1 (2022): (Maret) 2022 Vol 27, No 4 (2021): (Desember) 2021 Vol 27, No 3 (2021): (September) 2021 Vol 27, No 2 (2021): (Juni) 2021 Vol 27, No 1 (2021): (Maret) 2021 Vol 26, No 4 (2020): (Desember) 2020 Vol 26, No 3 (2020): (September) 2020 Vol 26, No 2 (2020): (Juni) 2020 Vol 26, No 1 (2020): (Maret) 2020 Vol 25, No 4 (2019): (Desember) 2019 Vol 25, No 3 (2019): (September) 2019 Vol 25, No 2 (2019): (Juni) 2019 Vol 25, No 1 (2019): (Maret) 2019 Vol 24, No 4 (2018): (Desember) 2018 Vol 24, No 3 (2018): (September) 2018 Vol 24, No 2 (2018): (Juni 2018) Vol 24, No 1 (2018): (Maret 2018) Vol 23, No 4 (2017): (Desember 2017) Vol 23, No 3 (2017): (September 2017) Vol 23, No 2 (2017): (Juni 2017) Vol 23, No 1 (2017): (Maret, 2017) Vol 22, No 4 (2016): (Desember 2016) Vol 22, No 3 (2016): (September) 2016 Vol 22, No 2 (2016): (Juni 2016) Vol 22, No 1 (2016): (Maret 2016) Vol 21, No 4 (2015): (Desember 2015) Vol 21, No 3 (2015): (September 2015) Vol 21, No 2 (2015): (Juni 2015) Vol 21, No 1 (2015): (Maret 2015) Vol 20, No 4 (2014): (Desember 2014) Vol 20, No 3 (2014): (September 2014) Vol 20, No 2 (2014): (Juni 2014) Vol 20, No 1 (2014): (Maret 2014) Vol 19, No 4 (2013): (Desember 2013) Vol 19, No 3 (2013): (September 2013) Vol 19, No 2 (2013): (Juni 2013) Vol 19, No 1 (2013): (Maret 2013) Vol 18, No 4 (2012): (Desember 2012) Vol 18, No 3 (2012): (September 2012) Vol 18, No 2 (2012): (Juni) 2012 Vol 18, No 1 (2012): (Maret 2012) Vol 17, No 4 (2011): (Desember 2011) Vol 17, No 3 (2011): (September 2011) Vol 17, No 2 (2011): (Juni 2011) Vol 17, No 1 (2011): (Maret 2011) Vol 16, No 4 (2010): (Desember 2010) Vol 16, No 3 (2010): (September 2010) Vol 16, No 2 (2010): (Juni 2010) Vol 16, No 1 (2010): (Maret 2010) Vol 15, No 4 (2009): (Desember 2009) Vol 15, No 3 (2009): (September 2009) Vol 15, No 2 (2009): (Juni 2009) Vol 15, No 1 (2009): (Maret 2009) Vol 14, No 4 (2008): (Desember 2008) Vol 14, No 3 (2008): (September 2008) Vol 14, No 2 (2008): (Juni 2008) Vol 14, No 1 (2008): (Maret 2008) Vol 13, No 3 (2007): (Desember 2007) Vol 13, No 2 (2007): (Agustus 2007) Vol 13, No 1 (2007): (April 2007) Vol 12, No 3 (2006): (Desember 2006) Vol 12, No 2 (2006): (Agustus 2006) Vol 12, No 1 (2006): (April 2006) Vol 11, No 9 (2005): (Vol. 11 No. 9 2005) Vol 11, No 8 (2005): (Vol. 11 No. 8 2005) Vol 11, No 7 (2005): (Vol. 11 No. 7 2005) Vol 11, No 6 (2005): (Vol. 11 No. 6 2005) Vol 11, No 5 (2005): (Vol. 11 No. 5 2005) Vol 11, No 4 (2005): (Vol. 11 No. 4 2005) Vol 11, No 3 (2005): (Vol. 11 No. 3 2005) Vol 11, No 2 (2005): (Vol. 11 No. 2 2005) Vol 11, No 1 (2005): (Vol. 11 No. 1 2005) Vol 10, No 7 (2004): (Vol. 10 No. 7 2004) Vol 10, No 6 (2004): (Vol. 10 No. 6 2004) Vol 10, No 5 (2004): (Vol. 10 No. 5 2004) Vol 10, No 4 (2004): (Vol. 10 No. 4 2004) Vol 10, No 3 (2004): (Vol. 10 No. 3 2004) Vol 10, No 2 (2004): (Vol. 10 No. 2 2004) Vol 10, No 1 (2004): (Vol. 10 No. 1 2004) Vol 9, No 7 (2003): (Vol.9 No.7 2003) Vol 9, No 6 (2003): (Vol.9 No.6 2003) Vol 9, No 5 (2003): Vol. 9 No. 5 2003) Vol 9, No 4 (2003): Vol. 9 No. 4 2003) Vol 9, No 3 (2003): (Vol.9 No.3 2003) Vol 9, No 2 (2003): (Vol, 9 No. 2 2003) Vol 9, No 1 (2003): (Vol.9 No.1 2003) Vol 8, No 7 (2002): (Vol.8 No.7 2002) Vol 8, No 6 (2002): (Vol.8 No.6 2002) Vol 8, No 5 (2002): (Vol.8 No.5 2002) Vol 8, No 4 (2002): (Vol.8 No.4 2002) Vol 8, No 3 (2002): (Vol.8 No.3 2002) Vol 8, No 2 (2002): (Vol. 8 No. 2 2002) Vol 8, No 1 (2002): (Vol.8 No.1 2002) Vol 7, No 4 (2001): (Vol. 7 No. 4 2001) Vol 7, No 2 (2001): (Vol.7 No. 2 2001) Vol 6, No 3-4 (2000): (Vol.6 No.3-4 2000) Vol 6, No 2 (2000): (Vol.6 No.2 2000) Vol 6, No 1 (2000): (Vol.6 No.1 2000) Vol 5, No 2 (1999): (Vol.5 No.2 1999) Vol 5, No 1 (1999): (Vol.5 No. 1 1999) Vol 4, No 4 (1998): (Vol.4 No.4 1998) Vol 4, No 3 (1998): (Vol.4 No.3 1998) Vol 4, No 2 (1998): (Vol.4 No.2 1998) Vol 4, No 1 (1998): (Vol.4 No.1 1998) Vol 3, No 4 (1997): (Vol.3 No.4 1997) Vol 3, No 3 (1997): (Vol.3 No.3 1997) Vol 3, No 2 (1997): (Vol.3 No.2 1997) Vol 3, No 1 (1997): (Vol.3 No.1 1997) Vol 2, No 4 (1996): (Vol.2 No.4 1996) Vol 2, No 3 (1996): (Vol.2 No.3 1996) Vol 2, No 2 (1996): (Vol.2 No.2 1996) Vol 2, No 1 (1996): (Vol.2 No.1 1996) Vol 1, No 4 (1995): (Vol.1 No.4 1995) Vol 1, No 3 (1995): (Vol.1 No.3 1995) Vol 1, No 2 (1995): (Vol.1 No.2 1995) Vol 1, No 1 (1995): (Vol.1 No.1 1995) More Issue