cover
Contact Name
Adi Darmawan
Contact Email
adidarmawan@live.undip.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jksa@live.undip.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL KIMIA SAINS DAN APLIKASI
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 14108917     EISSN : 25979914     DOI : -
urnal Kimia Sains dan Aplikasi (p-ISSN: 1410-8917) and e-ISSN: 2597-9914) is published by Department of Chemistry, Diponegoro University. This journal is published four times per year and publishes research, review and short communication in field of Chemistry.
Arjuna Subject : -
Articles 789 Documents
Pengaruh Buffer Kalium Fosfat dan Natrium Fosfat terhadap Produksi Listrik dalam Sistem Microbial Fuel Cell (MFC) dengan Lactobacillus bulgaricus pada Whey Tahu Desvita Sari; Linda Suyati; Didik Setiyo Widodo
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 19, No 3 (2016): Volume 19 Issue 3 Year 2016
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.138 KB) | DOI: 10.14710/jksa.19.3.107-110

Abstract

Microbial Fuel Cell (MFC) adalah sistem bioelektrokimia yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik yang melibatkan reaksi reduksi dan oksidasi dengan memanfaatkan mikroba. Tujuan penelitian ini adalah menentukan beda potensial yang dihasilkan sistem MFC pada substrat whey tahu menggunakan mikroba Lactobacillus bulgaricus dengan variasi bahan buffer fosfat dan pH. Penelitian ini menggunakan sistem MFC dual chamber dengan jembatan garam sebagai penghantar proton dari kompartemen anoda ke kompartemen katoda. Kompartemen anoda berisi campuran mikroba yang sudah dikultivasi dan buffer kalium fosfat atau buffer natrium fosfat dengan variasi pH, yaitu 5,5; 6; 6,5; 7. Pada katoda berisi elektrolit KMnO4 0,2 M, buffer fosfat, dan pH dengan variasi yang sama. Pengukuran beda potensial dilakukan pada suhu ruang selama 30 jam. Pengukuran kelistrikan pada sistem MFC menggunakan buffer kalium fosfat pada empat pH berbeda yaitu 7 ; 6,5 ; 6 ; 5,5 dalam 100 mL volume sistem masing-masing menghasilkan beda potensial yaitu sebesar 42,2 mV; 32 mV; 30 mV; 29,3 mV. Sedangkan dalam sistem buffer natrium fosfat dan 100 mL dengan variasi pH yang sama berturut-turut adalah 20 mV ; 18,6 mV ; 17 mV ; 4 mV. Buffer kalium fosfat menghasilkan beda potensial yang lebih besar dibandingkan dengan buffer natrium fosfat.
Modifikasi Zeolit Alam dengan Ligan EDTA untuk Adsorpsi Ion Logam Pb2+ dan Cd2+ Sriatun Sriatun; Oktaffi Arina Manasikana; Adi Darmawan
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 11, No 2 (2008): Volume 11 Issue 2 Year 2008
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.902 KB) | DOI: 10.14710/jksa.11.2.43-47

Abstract

Zeolit merupakan aluminosilikat dengan struktur kerangka tiga dimensi, memiliki rongga serta saluran yang saling berhubungan menyebabkan bagian permukaannya menjadi sangat luas. Luas permukaan dan pori zeolit sering dimanfaatkan untuk mengadsorp adsorbat. Dalam efektifitasnya sebagai adsorben, situs asam dan permukaan zeolit alam dapat dimodifikasi dengan ligan EDTA (etilendiamintetraasetat/ ethylenediaminetetraacetic acid). Dengan ligan EDTA diharapkan zeolit menjadi lebih selektif dalam mengadsopsi ion logam Pb2+. Pada penelitian ini zeolit alam (ZA) dimodifikasi dengan ligan EDTA pada variasi konsentrasi yaitu 0,20 M, 0,15 M, 0,10 M dan 0,05 M. Selanjutnya digunakan untuk mengadsorpsi ion logam Pb2+ dan Cd2+ dengan variasi: (i) ukuran partikel ZA 212 pm, 125 pm, dan 90 pm, (ii) rasio adsorbat/adsorben pada 20 mL/g, 30 mL/g, 40 mL/g dan 50 mL/g. Pada penelitian ini juga dilakukan perbandingan kemampuan adsorpsi ZA-EDTA terhadap ion Pb2+ dan Cd2+ dengan kemampuan adsorpsi ZA terhadap kompleks Pb-EDTA dan Cd-EDTA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spektra FTIR ZA sebelum maupun sesudah modifikasi dengan ligan EDTA tidak menampakkan perbedaan yang signifikan. Namun demikian kemampuan ZA setelah modifikasi dengan ligan EDTA (ZA-EDTA) dalam mengadsorpsi logam lebih tinggi. Hasil uji adsorpsi terhadap ion Pb2+ dan Cd2+ menunjukkan bahwa adsorpsi tertinggi oleh ZA-EDTA dengan ukuran partikel ZA 212 pm, sedangkan rasio adsorbat/adsorben terbaik untuk ion Pb2+ adalah 30 mL/g dan untuk ion Cd2+ adalah 20 mL/g. Dari perbandingan yang telah dilakukan juga diketahui bahwa adsorpsi yang dilakukan oleh ZA-EDTA terhadap ion Pb2+ dan Cd2+ lebih baik daripada adsorpsi ZA terhadap kompleks Pb-EDTA dan Cd-EDTA.
Green synthesis of Ag/TiO2 Nanocomposite Assisted by Gambier Leaf (Uncaria gambir Roxb) Extract Sry Wahyuni; Syukri Syukri; Syukri Arief
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 22, No 6 (2019): Volume 22 Issue 6 Year 2019
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2716.241 KB) | DOI: 10.14710/jksa.22.6.250-255

Abstract

Studies of green synthesis of nanoparticles mediated by plants extract is extensively explored and studied in recent time due to eco-friendliness, cost-effectiveness, and use a minimum amount of toxic chemicals in the process of inorganic material synthesis. In this study, the immobilization of silver nanoparticles on the surface of titanium dioxide (TiO2) was carried out using Uncaria gambier Roxb. leaf extract as a silver ion (Ag+) reducing agent. The synthesized Ag/TiO2 nanocomposite was characterized by UV-Vis spectroscopy, X-ray diffraction (XRD), and Diffuse Reflectance Spectroscopy (DRS). The formation of silver nanoparticles was confirmed through UV-Vis spectroscopic analysis, which showed a silver surface plasmon resonance (SPR) band at 426 nm. The X-ray diffraction pattern shows that Ag can inhibit the transition of the anatase into rutile phase. The presence of Ag particles in TiO2 can increase the absorption ability from an initial wavelength of 407 nm to 438 nm. Based on the results of Rhodamin B degradation, it can be seen that Ag/TiO2 has a higher photocatalytic activity than bare TiO2 with 99% percent degradation at 120 minutes of irradiation time.
Pemanfaatan Kitosan Termodifikasi Asam Askorbat sebagai Adsorben Ion Logam Besi(III) dan Kromium(III) Sintya Tunggal Pramesti; Khabibi Khabibi; Nor Basid Adiwibawa Prasetya
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 15, No 2 (2012): Volume 15 Issue 2 Year 2012
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.683 KB) | DOI: 10.14710/jksa.15.2.70-75

Abstract

Penelitian pemanfaatan kitosan termodifikasi asam askorbat sebagai adsorben ion logam berat, yaitu besi (III) dan kromium (III) telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh kitosan termodifikasi asam askorbat, menentukan pH optimum adsorpsi ion Fe(III) dan Cr(III) oleh kitosan termodifikasi asam askorbat dengan variasi pH adsorpsi, serta menentukan kapasitas adsorpsi maksimum kitosan termodifikasi asam askorbat terhadap ion logam Fe(III) dan Cr(III). Derajat deasetilasi kitosan diperoleh menggunakan FTIR. Berat molekul kitosan dihitung menggunakan persamaan Mark-Houwink. Uji kelarutan kitosan dilakukan menggunakan CH3COOH, HNO3 dan HCl. Morfologi permukaan kitosan dikarakterisasi dengan SEM. Adsorpsi ion logam Fe (III) dan Cr (III) dilakukan dalam larutan pH 2-6 dengan melakukan variasi konsentrasi ion logam adalah 50; 100; 150; 200 dan 250 ppm. Ion logam Fe(III) dan Cr (III) yang tidak terserap dianalisis dengan SSA. Penentuan kapasitas adsorpsi maksimum dilakukan dengan menggunakan persamaan isotherm Langmuir. Dari data penelitian diperoleh derajat deasetilasi kitosan adalah 64,74% dan berat molekul sebesar 39966,85 g/mol. Hasil uji kelarutan terhadap kitosan termodifikasi asam askorbat menggunakan asam-asam encer seperti CH3COOH, HNO3 dan HCl menunjukkan kitosan termodifikasi asam askorbat relatif tidak larut terhadap asam-asam encer dibandingkan dengan kitosan beads. Morfologi permukaan kitosan termodifikasi asam askorbat menunjukkan adanya pori yang menyebar dan tidak beraturan. pH optimum adsorpsi untuk ion logam Fe(III) pada pH 4 dan ion logam Cr(III) pada pH 3. Kapasitas adsorpsi maksimum Fe(III) sebesar 12,658 mg/g dan 13,157 mg/g untuk logam Cr(III)
Penggunaan PAC pada Limbah Cair Industri Tahu Hudiyanti, Dwi
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 2, No 1 (1999): Volume 2 Issue 1 Year 1999
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5936.725 KB) | DOI: 10.14710/jksa.2.1.13-18

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang kemungkinan penggunaan PAC pada pengolahan limbah cair industri tahu. Penelitian dilakukan dengan mengukur turbiditas limbah cair industri tahu pada konsentrasi PAC yang bervariasi; 0 sampai 70 mg/30 mL sampel. Penelitian dilaksanakan pada suhu 28°C, 1 atm, serta waktu pendiaman setelah penambahan PAC tetap, yaitu 100 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan PAC pada limbah cair industri tahu memberikan perubahan kekeruhan yang menurun kemudian naik dan turun lagi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pertama, kestabilan sistem koloid dalam limbah cair industri tahu berubah dengan perubahan konsentrasi PAC yaitu bridging flocculation, lalu steric stabilization kemudian depletion flocculation, kedua, PAC dapat digunakan untuk menjernihkan (menurunkan kekeruhan) limbah cair industri tahu. Diperkirakan penurunan kekeruhan akan optimal pada penambahan PAC sebesar 1 2 mg/30 mL limbah.
Pengaruh Variasi Jenis Asam terhadap Karakter Nanosilika yang Disintesis dari Abu Sekam Padi Dini Hayati; Pardoyo Pardoyo; Choiril Azmiyawati
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 20, No 1 (2017): Volume 20 Issue 1 Year 2017
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.409 KB) | DOI: 10.14710/jksa.20.1.1-4

Abstract

Abu sekam padi mengandung 80% silika sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam sintesis nanosilika. Pada penelitian ini dilakukan sintesis nanosilika dari abu sekam padi dengan variasi jenis asam yaitu HCl, H2SO4, dan H3PO4 dengan konsentrasi masing-masing 3M. Nanosilika diperoleh dengan mereaksikan natrium silikat yang diperoleh dengan melarutkan abu sekam padi dalam larutan NaOH 2,5 M kemudian proses sol gel dengan katalis asam hingga pH 7. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nanosilika dengan katalis asam posfat dan diperoleh ukuran morfologi permukaan 40 sampai 60 nm. Nanosilika yang dihasilkan dengan katalis asam sulfat (H2SO4) menghasilkan luas permukaan dan volume total pori paling besar diantara ketiga variasi asam yang digunakan katalis asam klorida (HCl) dan asam posfat (H3PO4), yaitu luas permukaan 158,168 m2/g, volume total pori 0,2378 cc/g, dan diameter pori rata-rata 6 nm.
Effect of methyl substituent on the solubility of 1,4-benzoquinone derivatives in n-octanol/water system Siti Mariyah Ulfa; Fath Dwisari; Ade Cintyia Sally; Mohammad Farid Rahman
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 23, No 5 (2020): Volume 23 Issue 5 Year 2020
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2428.245 KB) | DOI: 10.14710/jksa.23.5.142-146

Abstract

The solubility of the compound is a crucial task for new drug design. Quinone is a promising candidate to develop as a new drug. In this research, the synthesis of 1,4-benzoquinone derivatives, that is, 2-(5-bromoamyl)-3,5-dimethyl-1,4-benzoquinone (2a) and 2-(5-bromoamyl)-5-methyl-1,4-benzoquinone (2b) were carried out by decarboxylation and insertion reaction of alkyl bromides. The product 2a and 2b are purified using SiO2 gel column chromatography and analyzed by UV-Visible, FT-IR, and NMR. The yield of 2a is 13.75%, and 2b is 4.04%. The solubility of 2a and 2b, expressed by log P, is measured in the n-octanol/water (3:7 (v/v)) system by the shake flask method. The log P of 2a and 2b are 2.99 and 1.36, respectively. It is showed that the log P of 2a is higher compared to 2b. The presence of two methyl substituents on the quinone ring of 2a supports the increase of hydrophobicity of the compound in the n-octanol/water system.
Manfaat Surfaktan dalam Proses Pewarnaan Tekstil Arnelli, Arnelli; Nugraheni, Wahyu Widi
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 6, No 2 (2003): Volume 6 Issue 2 Year 2003
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2036.793 KB) | DOI: 10.14710/jksa.6.2.9-11

Abstract

ABS (Alkil Benzen Sulfonat) telah digunakan dalam proses pewarnaan serat poliester dengan zat warna dispersi. ABS berfungsi untuk membantu penyebaran zat warna pada serat sehingga dihasilkan warna yang merata pada kain.Prinsip yang digunakan pada proses ini adalah solubilisasi, surfaktan dapat melarutkan zat organik, pelarutan ini terjadi dalam misel, selanjutnya misel akan teradsorpsi pada permukaan kain dan zat warna dapat berpenetrasi pada kain.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ABS lebih baik digunakan dalam proses pewarnaan dari zat pembantu standard DPLSNKata kunci: Surfaktan, pewarnaan, solubilisasi
Alternatif Penggunaan Ca(OH)2 dalam Daur Ulang Trietilamin pada Pembuatan Trihidrat Ampisilin dan Amoksisilin Suzery, Meiny; Agustini, Dewi Meliati; Supriyanto, Agus
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 1, No 1 (1998): Volume 1 Issue 1 Year 1998
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4118.89 KB) | DOI: 10.14710/jksa.1.1.3-10

Abstract

Cairan induk dari pembuatan ampisilin trihidral (eks. AMP) dan amoksisilin trihidrat (eks. AMX) mengandung garam trietilammonium hidroklorida (TEA-HCI). Telah dilakukan regenerasi garam tersebut menjadi TEA dengan NaOH 48% menghasilkan garam anorganik terlarut (ROI) yang tinggi (±800-1000 kg/hari) dalam air limbah olahan. Dalam penelitian ini telah dicoba mengganti basa dengan Ca(OH)2 dan campuran Ca(OH )-NaOH 48%. Cairan induk dari sintesis (ML) dan dari bagian daur uiang (FML), baik eks AMP/AMX masa produksi IV-VI dicoba dengan 3 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Ca(OH)2 lebih sedikit menggunakan basa dan lebih kecil harga ROI-nya, disamping menunjukkan kualitas TEA-1 dan kualitas limbah yang sama dengan metode yang telah dikenal.
Sintesis Porous Carbon dari Sukrosa Menggunakan Silica Template pada Temperatur Kamar Lia Puspita Dewi; Taslimah Taslimah; Choiril Azmiyawati
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 13, No 1 (2010): Volume 13 Issue 1 Year 2010
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.031 KB) | DOI: 10.14710/jksa.13.1.25-29

Abstract

Pada penelitian ini telah dibuat material porous carbon menggunakan bahan baku gula (sukrosa) dengan menambahkan natrium silikat sebagai sumber silica template. Sintetis porous carbon dilakukan pada temperatur kamar dan tanpa aktivasi. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh material porous carbon dengan metode sederhana, menentukan porositas porous carbon yang dihasilkan dan mengetahui kemampuan adsorptivitasnya terhadap zat warna pada proses bleaching minyak kelapa sawit kasar (CPO). Porous carbon dibuat dengan cara menambahkan natrium silikat ke dalam larutan gula (sukrosa) yang selanjutnya dilakukan penambahan asam sulfat pekat dan pengadukan hingga homogen. Setelah campuran dingin, kemudian ditambahkan HF 1%, dicuci hingga netral dan dipanaskan pada suhu 120°C selama 2 jam. Produk yang dihasilkan kemudian dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer FTIR, X-Ray diffraction dan surface area analyzer. Selanjutnya porous carbon yang dihasilkan dicobakan sebagai agen pemucat (bleaching agent) pada minyak kelapa sawit mentah (CPO). Disimpulkan bahwa porous carbon yang terbentuk memiliki kemiripan dengan karbon aktif, sedangkan penambahan silica template dapat meningkatkan porositas porous carbon yang dihasilkan. Porous carbon dengan rasio sukrosa dan natrium silikat sebanyak 20:15 memiliki luas permukaan spesifik sebesar 155,90 m2/g dan jari-jari pori rata-rata sebesar 1,4019 Ǻ. Porous carbon hasil sintetis dapat digunakan sebagai agen pemucat minyak kelapa sawit mentah (CPO), namun kemampuan pemucatannya masih relatif rendah.

Filter by Year

1998 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 28, No 7 (2025): Volume 28 Issue 7 Year 2025 Vol 28, No 6 (2025): Volume 28 Issue 6 Year 2025 Vol 28, No 5 (2025): Volume 28 Issue 5 Year 2025 Vol 28, No 4 (2025): Volume 28 Issue 4 Year 2025 Vol 28, No 3 (2025): Volume 28 Issue 3 Year 2025 Vol 28, No 2 (2025): Volume 28 Issue 2 Year 2025 Vol 28, No 1 (2025): Volume 28 Issue 1 Year 2025 Vol 27, No 12 (2024): Volume 27 Issue 12 Year 2024 Vol 27, No 11 (2024): Volume 27 Issue 11 Year 2024 Vol 27, No 10 (2024): Volume 27 Issue 10 Year 2024 Vol 27, No 9 (2024): Volume 27 Issue 9 Year 2024 Vol 27, No 8 (2024): Volume 27 Issue 8 Year 2024 Vol 27, No 7 (2024): Volume 27 Issue 7 Year 2024 Vol 27, No 6 (2024): Volume 27 Issue 6 Year 2024 Vol 27, No 5 (2024): Volume 27 Issue 5 Year 2024 Vol 27, No 4 (2024): Volume 27 Issue 4 Year 2024 Vol 27, No 3 (2024): Volume 27 Issue 3 Year 2024 Vol 27, No 2 (2024): Volume 27 Issue 2 Year 2024 Vol 27, No 1 (2024): Volume 27 Issue 1 Year 2024 Vol 26, No 12 (2023): Volume 26 Issue 12 Year 2023 Vol 26, No 11 (2023): Volume 26 Issue 11 Year 2023 Vol 26, No 10 (2023): Volume 26 Issue 10 Year 2023 Vol 26, No 9 (2023): Volume 26 Issue 9 Year 2023 Vol 26, No 8 (2023): Volume 26 Issue 8 Year 2023 Vol 26, No 7 (2023): Volume 26 Issue 7 Year 2023 Vol 26, No 6 (2023): Volume 26 Issue 6 Year 2023 Vol 26, No 5 (2023): Volume 26 Issue 5 Year 2023 Vol 26, No 4 (2023): Volume 26 Issue 4 Year 2023 Vol 26, No 3 (2023): Volume 26 Issue 3 Year 2023 Vol 26, No 2 (2023): Volume 26 Issue 2 Year 2023 Vol 26, No 1 (2023): Volume 26 Issue 1 Year 2023 Vol 25, No 12 (2022): Volume 25 Issue 12 Year 2022 Vol 25, No 11 (2022): Volume 25 Issue 11 Year 2022 Vol 25, No 10 (2022): Volume 25 Issue 10 Year 2022 Vol 25, No 9 (2022): Volume 25 Issue 9 Year 2022 Vol 25, No 8 (2022): Volume 25 Issue 8 Year 2022 Vol 25, No 7 (2022): Volume 25 Issue 7 Year 2022 Vol 25, No 6 (2022): Volume 25 Issue 6 Year 2022 Vol 25, No 5 (2022): Volume 25 Issue 5 Year 2022 Vol 25, No 4 (2022): Volume 25 Issue 4 Year 2022 Vol 25, No 3 (2022): Volume 25 Issue 3 Year 2022 Vol 25, No 2 (2022): Volume 25 Issue 2 Year 2022 Vol 25, No 1 (2022): Volume 25 Issue 1 Year 2022 Vol 24, No 7 (2021): Volume 24 Issue 7 Year 2021 Vol 24, No 6 (2021): Volume 24 Issue 6 Year 2021 Vol 24, No 5 (2021): Volume 24 Issue 5 Year 2021 Vol 24, No 4 (2021): Volume 24 Issue 4 Year 2021 Vol 24, No 3 (2021): Volume 24 Issue 3 Year 2021 Vol 24, No 2 (2021): Volume 24 Issue 2 Year 2021 Vol 24, No 1 (2021): Volume 24 Issue 1 Year 2021 Vol 23, No 12 (2020): Volume 23 Issue 12 Year 2020 Vol 23, No 11 (2020): Volume 23 Issue 11 Year 2020 Vol 23, No 10 (2020): Volume 23 Issue 10 Year 2020 Vol 23, No 9 (2020): Volume 23 Issue 9 Year 2020 Vol 23, No 8 (2020): Volume 23 Issue 8 Year 2020 Vol 23, No 7 (2020): Volume 23 Issue 7 Year 2020 Vol 23, No 6 (2020): Volume 23 Issue 6 Year 2020 Vol 23, No 5 (2020): Volume 23 Issue 5 Year 2020 Vol 23, No 4 (2020): Volume 23 Issue 4 Year 2020 Vol 23, No 3 (2020): Volume 23 Issue 3 Year 2020 Vol 23, No 2 (2020): Volume 23 Issue 2 Year 2020 Vol 23, No 1 (2020): Volume 23 Issue 1 Year 2020 Vol 22, No 6 (2019): Volume 22 Issue 6 Year 2019 Vol 22, No 5 (2019): Volume 22 Issue 5 Year 2019 Vol 22, No 4 (2019): Volume 22 Issue 4 Year 2019 Vol 22, No 3 (2019): Volume 22 Issue 3 Year 2019 Vol 22, No 2 (2019): Volume 22 Issue 2 Year 2019 Vol 22, No 1 (2019): volume 22 Issue 1 Year 2019 Vol 21, No 4 (2018): volume 21 Issue 4 Year 2018 Vol 21, No 3 (2018): Volume 21 Issue 3 Year 2018 Vol 21, No 2 (2018): Volume 21 Issue 2 Year 2018 Vol 21, No 1 (2018): Volume 21 Issue 1 Year 2018 Vol 20, No 3 (2017): Volume 20 Issue 3 Year 2017 Vol 20, No 2 (2017): Volume 20 Issue 2 Year 2017 Vol 20, No 1 (2017): Volume 20 Issue 1 Year 2017 Vol 19, No 3 (2016): Volume 19 Issue 3 Year 2016 Vol 19, No 2 (2016): Volume 19 Issue 2 Year 2016 Vol 19, No 1 (2016): Volume 19 Issue 1 Year 2016 Vol 18, No 3 (2015): Volume 18 Issue 3 Year 2015 Vol 18, No 2 (2015): Volume 18 Issue 2 Year 2015 Vol 18, No 1 (2015): Volume 18 Issue 1 Year 2015 Vol 17, No 3 (2014): Volume 17 Issue 3 Year 2014 Vol 17, No 2 (2014): Volume 17 Issue 2 Year 2014 Vol 17, No 1 (2014): Volume 17 Issue 1 Year 2014 Vol 16, No 3 (2013): Volume 16 Issue 3 Year 2013 Vol 16, No 2 (2013): Volume 16 Issue 2 Year 2013 Vol 16, No 1 (2013): Volume 16 Issue 1 Year 2013 Vol 15, No 3 (2012): Volume 15 Issue 3 Year 2012 Vol 15, No 2 (2012): Volume 15 Issue 2 Year 2012 Vol 15, No 1 (2012): Volume 15 Issue 1 Year 2012 Vol 14, No 3 (2011): Volume 14 Issue 3 Year 2011 Vol 14, No 2 (2011): Volume 14 Issue 2 Year 2011 Vol 14, No 1 (2011): Volume 14 issue 1 Year 2011 Vol 13, No 3 (2010): Volume 13 Issue 3 Year 2010 Vol 13, No 2 (2010): Volume 13 Issue 2 Year 2010 Vol 13, No 1 (2010): Volume 13 Issue 1 Year 2010 Vol 12, No 3 (2009): Volume 12 Issue 3 Year 2009 Vol 12, No 2 (2009): Volume 12 Issue 2 Year 2009 Vol 12, No 1 (2009): Volume 12 Issue 1 Year 2009 Vol 11, No 3 (2008): Volume 11 Issue 3 Year 2008 Vol 11, No 2 (2008): Volume 11 Issue 2 Year 2008 Vol 11, No 1 (2008): Volume 11 Issue 1 Year 2008 Vol 10, No 3 (2007): Volume 10 Issue 3 Year 2007 Vol 10, No 2 (2007): Volume 10 Issue 2 Year 2007 Vol 10, No 1 (2007): Volume 10 Issue 1 Year 2007 Vol 9, No 3 (2006): Volume 9 Issue 3 Year 2006 Vol 9, No 2 (2006): Volume 9 Issue 2 Year 2006 Vol 9, No 1 (2006): Volume 9 Issue 1 Year 2006 Vol 8, No 3 (2005): Volume 8 Issue 3 Year 2005 Vol 8, No 2 (2005): Volume 8 Issue 2 Year 2005 Vol 8, No 1 (2005): Volume 8 Issue 1 Year 2005 Vol 7, No 3 (2004): Volume 7 Issue 3 Year 2004 Vol 7, No 2 (2004): Volume 7 Issue 2 Year 2004 Vol 7, No 1 (2004): Volume 7 Issue 1 Year 2004 Vol 6, No 3 (2003): Volume 6 Issue 3 Year 2003 Vol 6, No 2 (2003): Volume 6 Issue 2 Year 2003 Vol 6, No 1 (2003): Volume 6 Issue 1 Year 2003 Vol 5, No 3 (2002): Volume 5 Issue 3 Year 2002 Vol 5, No 2 (2002): Volume 5 Issue 2 Year 2002 Vol 5, No 1 (2002): Volume 5 Issue 1 Year 2002 Vol 3, No 3 (2000): Volume 3 Issue 3 Year 2000 Vol 3, No 2 (2000): Volume 3 Issue 2 Year 2000 Vol 3, No 1 (2000): Volume 3 Issue 1 Year 2000 Vol 2, No 4 (1999): Volume 2 Issue 4 Year 1999 Vol 2, No 3 (1999): Volume 2 Issue 3 Year 1999 Vol 2, No 2 (1999): Volume 2 Issue 2 Year 1999 Vol 2, No 1 (1999): Volume 2 Issue 1 Year 1999 Vol 1, No 1 (1998): Volume 1 Issue 1 Year 1998 More Issue