cover
Contact Name
windarti
Contact Email
winda_wnd@ymail.com
Phone
-
Journal Mail Official
winda_wnd@ymail.com
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Sanitarian Jurnal Kesehatan
ISSN : 20876394     EISSN : -     DOI : -
Sanitarian Jurnal Kesehatan is a research journal containing research results in the field of Water Sanitation, Land Sanitation, Waste Management, Vectors and Pests Control, Food and Beverage Sanitation, Occupational Health and Safety, and Environmental Health Epidemiology and other related disciplines published by the Department of Enviromental Health Poltekkes Kemenkes Pontianak. This journal was first published in 2009 with ISSN 2087-6394 . The frequency of issue every 4 months that is April August, December and already indexed by Google Scholar.
Arjuna Subject : -
Articles 54 Documents
Kajian Pustaka Peran Mesocyclops Sebagai Pengedalian Hayati Vector Demam Berdarah Dengue Di Indonesia Saepudin, Malik
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Kajian Pustaka Peran Mesocyclops Sebagai Pengedalian Hayati Vector Demam Berdarah Dengue Di Indonesia. Demam berdarah masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, pada tahun 2010 Indonesia masih di urutan tertinggi kasus demam berdarah di ASEAN, berbagai penelitian baik di dalam negeri dan luar negeri berhasil dilakukan untuk menemukan alternatif pengendalian vektor Ae. aegypti tanpa pestisida, hasilnya cukup menggembirakan. Metode literatur bertujuan untuk mendapatkan ide dari hasil Mesocyclops penelitian sebagai kontrol biologis vektor DBD. Penelitian yang dilakukan di berbagai negara di dunia termasuk Indonesia (BPVRP Salatiga) menyimpulkan bahwa peran Cyclops sebagai kontrol biologis terutama vektor nyamuk Aedes aegypti sangat dipercaya. Salah satu negara dapat mengatasi masalah DBD adalah Vietnam, hasil penelitian yang disebarkan sebagai dasar untuk program pengendalian vektor Cyclops dan mengoptimalkan peran dari semua sektor baik negeri maupun swasta, serta masyarakat. Semoga Cyclops bisa menjadi salah satu alternatif dalam pengendalian vektor DBD nasional di Indonesia, karena harus memenuhi beberapa kriteria alternatif dalam pemecahan masalah demam berdarah.Abstract. Study The Role Mesocyclops as Natural Controlling of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) Vector in Indonesia. Dengue hemorrhagic fever is still a public health problem, in 2010 Indonesia was still on the highest order of dengue cases in ASEAN, various studies both domestically and abroad successfully done to find alternative vector control Ae. aegypti without pesticide, the results are quite encouraging. Method of literature review aims to get an idea of the results of research Mesocyclops as biological control of dengue vectors. Research carried out in various countries in the world including Indonesia (BPVRP Salatiga) concluded that the role of Cyclops as a biological control especially vector Aedes aegypti is very believable. One country can overcome the problems of DHF is Vietnam, as exploit research results as the basis for intervention Cyclops vector control programs and the optimal role of all sectors both public and private, as well as the community. Hopefully Cyclops can be one alternative in the national dengue vector control in Indonesia, because it has to meet several criteria alternative in solving the problem of dengue.
Analisis Kesiapan Masyarakat Pengguna Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tentang Kawasan Tanpa Asap Rokok Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014 Adib, Moh
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Analisis Kesiapan Masyarakat Pengguna Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tentang Kawasan Tanpa Asap Rokok Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014. Tujuan: Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap masyarakat tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di fasilitas pelayanan kesehatan terhadap kesiapan  dalam kepatuhan terhadap penerapan KTR. Metodologi: Menggunakan desain penelitian Kuantitatif–Deskriptif, dengan metode potong lintang. Penelitian ini dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dilingkungan Provinsi Kalimantan Barat yang ada di Pontianak. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara non probability sampling dari cluster unit pelayan kesehatan pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Barat dan responden dipilih berdasar accidental sampling. Jumlah sampel 126 orang. Data dikumpulkan dengan  menggunakan kuesioner. Hasil: Responden yang merokok 37,3%. Sebanyak 54,8% pengetahuan responden tentang dampak asap rokok dalam katagori kurang baik. Kesiapan responden dalam penerapan Perda KTR sebanyak 88,89% mendukung. Analisis variabel: Ada hubungan antara pengetahuan  tentang dampak asap rokok dengan kesiapan responden dalam menerima penerapan perda KTR, dengan analisis chi-square, nilai p = 0,037. Tidak ada hubungan antara pengetahuan  tentang  KTR dengan kesiapan responden dalam menerima penerapan perda KTR, dengan analisis chi-square didapat nilai p= 0,949. Tidak ada hubungan antara sikap  penolakan paparan asap rokok dengan kesiapan responden dalam menerima penerapan perda KTR, dengan analisis chi-square didapat nilai p= 0,379 (nilai Fisher’s Exact Test). Kesimpulan: Sebagian besar pengetahuan responden tentang dampak asap rokok dalam katagori kurang baik. Kesiapan responden dalam penerapan Perda KTR sebagian besar juga mendukung.     Abstract. Analysis of Community Readiness Health Care Facilities Users about No Smoking Area in Region West Kalimantan 2014. Purpose: To determine the relationship between knowledge and attitudes about No Smoking Area (KTR) in health care facilities for preparedness in compliance with the application of KTR. Methodology: Using Quantitative-Descriptive study design, with a cross-sectional method. This research was conducted in health care facilities within the province of West Kalimantan in Pontianak. The sampling technique is done in a non-probability sampling of clusters of local government health care unit of West Kalimantan Province and respondents were selected based on accidental sampling. Total samples 126 people. Data was collected using a questionnaire. Results: Respondents who smoke 37.3%. A total of 54.8% of the respondents knowledge about the effects of smoke in the category of less well. Readiness of respondents in the application of Regulation KTR as much as 88.89% in favor. Analysis of variables: There is a relationship between knowledge of the effects of cigarette smoke with the readiness of respondents to accept the application of regulations KTR, the chi-square analysis, the value of p = 0.037. There is no correlation between knowledge of KTR with the readiness of respondents to accept the application of the regulations KTR, the chi-square analysis obtained p = 0.949. There is no relationship between cigarette smoke exposure rejection by the readiness of the respondents in accepting the application of regulations KTR, the chi-square analysis obtained p value = 0.379 (the value of Fisher's Exact Test). Conclusions: The majority of respondents' knowledge about the effects of cigarette smoke in the category of less well. Most of the readiness of respondents in the application of Regulation KTR also support.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Rumah Bebas Jentik Aedes Aegypti Di Desa Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Anton, Anton; Iswono, Iswono; Susilawati, Susilawati
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Rumah Bebas Jentik  Aedes Aegypti  di Desa Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor pengetahuan, sikap, perilaku, promosi kesehatan, dan breeding place dengan rumah bebas jentik Aedes aegypti di Desa Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Desa Kuala Dua yang terdiri dari 64 RT dan 6 RW dengan jumlah sampel sebanyak 186 kepala keluarga dengan menggunakan metode proporsional random sampling. Hasil uji statistik Chi-Square menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan rumah bebas jentik Aedes aegypti di Desa Kuala Dua (p Value = 0,000), ada hubungan antara sikap dengan rumah bebas jentik Aedes aegypti di Desa Kuala Dua (pValue = 0,002), ada hubungan antara perilaku dengan rumah bebas jentik Aedes aegypti di Desa Kuala Dua (pValue = 0,000), ada hubungan antara promosi kesehatan dengan rumah bebas jentik Aedes aegypti di Desa Kuala Dua (pValue=0,015), ada hubungan antara breeding place dengan rumah bebas jentik Aedes aegypti di Desa Kuala Dua (pValue = 0,000).Abstract. Factors Related to House Without Aedes Aegypti at Larvae Kuala Dua Village Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya 2014. This study aimed to determine the correlation between knowledge, attitudes, behaviors, health promotion, and breeding place with home without Aedes aegypti larvae in Kuala Dua Village Kecamatan Sungai RayaKabupaten Kubu Raya. This type of research used in this study was cross-sectional. This research was conducted in in Kuala Dua Village where consists of 64 RT and 6 RW with a total sample of 186 heads of households by using proportional random sampling method. Results of Chi-Square statistical test shows that there is a relationship between knowledge and the larvae of home without Aedes aegypti in Kuala Dua Village (p Value = 0.000), There is a relationship between attitudes to the larvae of Aedes aegypti-free home in the village of Kuala Dua (pValue = 0.002), There is a Relationship between the behavior of the larvae of Aedes aegypti-free home in the village of Kuala Dua (pValue = 0.000), There is a relationship between health promotion with free home Aedes aegypti larvae in the village of Kuala Dua (pValue = 0.015), There is a relationship between the breeding place of Aedes aegypti larvae-free home in Kuala Dua Village (pValue = 0.000).
Study Kesiapan SD/MI Untuk Melakukan Pembudayaan Sedini Mungkin PHBS Di Pontianak Timur Tahun 2014 Supraptono, Bambang
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Study Kesiapan SD/MI Untuk Melakukan Pembudayaan Sedini Mungkin PHBS Di Pontianak Timur Tahun 2014. Perilaku Hidup bersih sehat (PHBS) merupakan karakter masyarakat yang diharapkan dalam pendidikan kesehatan.Karakter masyarakat ini bisa dicapai dengan pembudayaan PHBS sedini mungkin.Evaluasi kesiapan kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan advokasi dan sosialisasi melalui evaluasi bersama mempergunakan metode hanlon seluruh sector yang terkait.Evaluasi dilakukan dengan melihat nilai prioritas dasar (NPD) yang didasarkan pada : (1) Besar masalah, (2) Kegawatan, dan (3) Kemudahan penanggulangan. Nilai prioritas total (NPT) didasarkan pada pengkalian antara NPD dengan Nilai faktor PEARL.Hasil penilaian menunjukan skala priotias (1). PHBS warga  Sekolah dengan NPT = 17,80, (2). Penanggulangan masalah gigi NPT = 16,69 (3). Penanggulangan DBD NPT = 16,02, (4). Penanggulangan kecacingan NPT = 15,47, (5). Penanggulangan masalah gizi NPT = 15,27, (6). Penanggulangan Diare NPT = 14,77. Pembudayaan sedini mungkin dapat dijadikan alternative terbaik pemecahan masalah. Selain menyelesaikan seluruh masalah yang ada di sekolah juga mempunyai dampak jangka panjang untuk kehidupan dimasa mendatang.Abstract: Study Readiness SD/MI to Perform Civilizing Early as Possible PHBs 2014 in East Pontianak. Clean healthy Lifestyle (PHBs) is a community of characters expected in health education. The character of this society can be achieved by the civilizing PHBS as early as possible. Evaluation of the readiness of these activities can be carried out with the advocacy and dissemination through joint evaluation using methods Hanlon entire sector concerned. Evaluation is done by looking at the value of the basic priorities (NPD), which is based on: (1) Big problem, (2) gravity, and (3) Ease of countermeasures. Total priority value (NPT) is based on multiplying the NPD factor Rated PEARL. Results of the assessment showed priotias scale (1). PHBs citizens Schools with NPT = 17.80, (2). Prevention of dental problems NPT = 16.69 (3). DHF prevention NPT = 16.02, (4). Countermeasures kecacingan NPT = 15.47, (5). Combating the problem of nutrition NPT = 15.27, (6). Diarrhoea prevention NPT = 14.77. Cultivation as early as possible can be used as the best alternative solutions to problems. In addition to completing the entire problems in the school also has a long-term impact on the future life.Abstrak: Study Kesiapan SD/MI Untuk Melakukan Pembudayaan Sedini Mungkin PHBS Di Pontianak Timur Tahun 2014. Perilaku Hidup bersih sehat (PHBS) merupakan karakter masyarakat yang diharapkan dalam pendidikan kesehatan.Karakter masyarakat ini bisa dicapai dengan pembudayaan PHBS sedini mungkin.Evaluasi kesiapan kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan advokasi dan sosialisasi melalui evaluasi bersama mempergunakan metode hanlon seluruh sector yang terkait.Evaluasi dilakukan dengan melihat nilai prioritas dasar (NPD) yang didasarkan pada : (1) Besar masalah, (2) Kegawatan, dan (3) Kemudahan penanggulangan. Nilai prioritas total (NPT) didasarkan pada pengkalian antara NPD dengan Nilai faktor PEARL.Hasil penilaian menunjukan skala priotias (1). PHBS warga  Sekolah dengan NPT = 17,80, (2). Penanggulangan masalah gigi NPT = 16,69 (3). Penanggulangan DBD NPT = 16,02, (4). Penanggulangan kecacingan NPT = 15,47, (5). Penanggulangan masalah gizi NPT = 15,27, (6). Penanggulangan Diare NPT = 14,77. Pembudayaan sedini mungkin dapat dijadikan alternative terbaik pemecahan masalah. Selain menyelesaikan seluruh masalah yang ada di sekolah juga mempunyai dampak jangka panjang untuk kehidupan dimasa mendatang. Kata Kunci : pendidikan karakter, nilai proritas dasar, nilai prioritas total. Abstract: Study Readiness SD/MI to Perform Civilizing Early as Possible PHBs 2014 in East Pontianak.Clean healthy Lifestyle (PHBs) is a community of characters expected in health education. The character of this society can be achieved by the civilizing PHBS as early as possible. Evaluation of the readiness of these activities can be carried out with the advocacy and dissemination through joint evaluation using methods Hanlon entire sector concerned. Evaluation is done by looking at the value of the basic priorities (NPD), which is based on: (1) Big problem, (2) gravity, and (3) Ease of countermeasures. Total priority value (NPT) is based on multiplying the NPD factor Rated PEARL. Results of the assessment showed priotias scale (1). PHBs citizens Schools with NPT = 17.80, (2). Prevention of dental problems NPT = 16.69 (3). DHF prevention NPT = 16.02, (4). Countermeasures kecacingan NPT = 15.47, (5). Combating the problem of nutrition NPT = 15.27, (6). Diarrhoea prevention NPT = 14.77. Cultivation as early as possible can be used as the best alternative solutions to problems. In addition to completing the entire problems in the school also has a long-term impact on the future life. Keywords: education character, value priority basis, total priority value.
Pelaksanaan Program K3 RS Di Kota Pontianak Sunarsieh, Sunarsieh
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pelaksanaan Program K3 RS Di Kota Pontianak. Tujuan penelitian mengkaji pelaksanaan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di rumah sakit di Kota Pontianak. Penelitian bersifat desktiptif, objek penelitian adalah pelaksanaan Program Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3) Rumah Sakit. Subjek  penelitian adalah pelaksana K3 rumah sakit dan kepala/ wakil penanggung jawab  di  10 unit/ bagian yang ada di RS. Data  diperoleh dengan cara wawancara dan observasi menggunakan kuesioner dan ceklist. Hasil Pelaksanaan 12 Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di rumah sakit di Kota adalah: Sebanyak 83,3% RS tidak melaksanakan kegiatan: Pemantauan dan Evaluasi Kesehatan Lingkungan Tempat Kerja; Pelayanan Kesehatan Kerja dan Review Program Tahunan K3. Pengembangan Pedoman, Petunjuk Teknis dan SOP K3 RS; Pengembangan  Kebijakan K3 RS; ketersediaan  struktur organisasi dan perencanaan kegiatan K3 tidak dilaksanaan oleh 66,7% RS. Sebanyak 50% RS tidak melaksanakan: Pembudayaan Perilaku; Pengembangan SDM K3 RS; Pelayanan Keselamatan Kerja; Pengembangan Manajemen Tanggap Darurat; dan Pengumpulan, Pengolahan, Dokumentasi Data dan Laporan Kegiatan K3. Kegiatan Pengembangan program pemeliharaan, pengelolaan limbah padat dan cair; Pengelolaan jasa, bahan beracun berbahaya dan barang berbahaya tidak dilaksanakan oleh 16,7% RS.Abstract: The implementation of the Occupational Health and Safety (OHS) in Hospital Pontianak. The aim of research assessing the implementation of Health and Safety (OHS) at a hospital in the city of Pontianak.The research is descriptive, the object of research is the implementation of the Health and Safety (OHS) in Hospital. Subjects were implementing OHS in hospital and head / deputy in charge at 10 units / sections in the RS. Data were obtained by interview and observation using a questionnaire and checklist. Implementation of the results of 12 Health and Safety (OHS) in hospitals in the city are: A total of 83.3% of the hospital does not carry out the following activities: Monitoring and Evaluation of Occupational Environmental Health; Occupational Health Services and the Annual Program Review OHS. Development Guidelines, the Technical Guidelines and SOP OHS in hospital; OHS Policy Development in hospital; availability of organizational structure and planning activities are not OHS in hospital is implemented by 66.7%. As many as 50% do not carry out hospital: civilizing Behavior; OHS in hospital human resource development; Safety services; Emergency Response Management Development; and Collection, Processing, and Data Documentation Activity Report OHS. Maintenance program development activities, management of solid and liquid wastes; Management services, hazardous and toxic materials are not hazardous goods carried by 16.7% hospital.
Pengaruh Penghijauan dalam Mereduksi Karbon Monoksida (Co) pada Daerah Traffic Light Di Kota Pontianak Tifani, Westi Ayu; Purnomo, Aryanto; Hajimi, Hajimi
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Pengaruh Penghijauan dalam Mereduksi Karbon Monoksida (CO) pada Daerah Traffic Light  di Kota Pontianak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keberadaan pohon dalam mereduksi karbon monoksida (CO) pada daerah traffic light di Kota Pontianak. Desain penelitian dilakukan secara observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Objek dalam penelitian ini adalah udara ambien yang berasal dari daerah traffic light pada jalan nasional Kota Pontianak. Adapun banyaknya pengambilan sampel di sesuaikan jumlah traffic light pada jalan nasional di Kota Pontianak. Hasil analisis tidak ada pengaruh antara keberadaan pohon dengan kadar karbon monoksida (CO) di daerah traffic light kota Pontianak (p-value = 0.788 > 0,05). Hasil analisis menunjukan bahwa r = -0,360 (korelasi cukup)  dengan p-value = 0,151 > 0,05 Ho diterima, jadi tidak ada pengaruh antara jumlah pohon dengan kadar karbon monoksida (CO).Abstract.The Effect of Reforestationin Reducing Carbon Monoxide (CO) atTraffic Light Area in Pontianak. This research was aimed to analyze the effect of the presence of trees in reducing the carbon monoxide (CO) in the area of traffic light in Pontianak. Observational design of the study conducted with cross sectional approach. The object of this research was the ambient air that comes from the traffic light on the national road Pontianak.The number of sampling adjusted traffic light on a number of national roads in Pontianak. Results of the analysis no effect between the presence of trees to carbon monoxide ( CO ) in the town of Pontianak traffic light ( p - value = 0788 > 0.05 ). Results of the analysis showed that r = -0.360 (enough correlation) with p-value = 0.151 > 0.05 Ho is accepted, so  there is no effect between the number of trees to carbon monoxide (CO).
Hubungan Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali (SGL) dengan Kejadian Diare pada Anak Balita Di Desa Seluas Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayangtahun 2014 Adha, Aisyah Nur; Asmadi, Asmadi; Anwar, Taufik
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Hubungan Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali (SGL) dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Desa Seluas Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kualitas bakteriologis air sumur gali (SGL) dengan kejadian diare pada anak balita di Desa Seluas Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, untuk mengetahui hubungan kualitas bakteriologis air sumur gali (SGL) dengan kejadian diare pada anak balita di Desa Seluas Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang. Sampel penelitian berjumlah 91 orang dan dilakukan pemeriksaan air sumur gali yang terdapat pada rumah responden dengan pengambilan sampel secara proporsional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas bakteriologis air sumur gali, yaitu keberadaan total coliform tidak memenuhi syarat sebanyak 73,6 %, konstruksi sumur gali yang tidak memenuhi syarat sebanyak 67 %, kejadian diare pada balita yang pernah mengalami diare sebanyak 72,5 %. Terdapat hubungan antara kualitas bakteriologis air sumur gali (SGL) dengan kejadian diare pada anak balita (p=0,000).Abstract. The Relationship Between Bacteriological Quality of Well Water (SGL) with Incidence of Diarrhea in Toddler Son in Seluas Village Kabupaten Bengkayang 2014. This study aimed to analyze the correlation between the bacteriological quality of well water and the incidence of diarrhea in children under five in Seluas Village Kabupaten Bengkayang. This type of research used in this study was cross sectional, to determine the relationship of the bacteriological water quality of dug well (SGL) and the incidence of diarrhea in children under five Seluas Village Kabupaten Bengkayang. These samples included 91 people. And examination dug well water contained in the respondent's house with proportional sampling random sampling. The results showed that the bacteriological quality of water wells, namely the presence of total coliform does not qualify as much as 73.6%, the construction of wells that do not qualify as much as 67%, the incidence of diarrhea in infants who had experienced diarrhea as much as 72.5%. There is a relationship between the bacteriological quality of water wells (SGL) and the incidence of diarrhea in children under five (p = 0.000).    
Rancang Bangun Instalasi Pengolahan Air Limbah Klinik Nada Medika Pal V Pontianak mulyono, Mulyono; Hajimi, Hajimi; Anwar, Taufik
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Rancang Bangun Instalasi Pengolahan Air Limbah Klinik Nada Medika Pal V Pontianak. Penelitian ini bertujuan merancang bangun instalasi pengolahan limbah cair dengan sistem biofilter anaerob-aerob menggunakan media sarang tawon di Klinik Nada Medika Pal V Pontianak. Penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan deskriptif yaitu merancang bangun IPAL Klinik Nada Medika Pal V Pontianak yang sesuai standar pengolahan air limbah. Metode yang digunakan yaitu studi literatur dan pengumpulan data sekunder. Kegiatan Klinik Nada Medika Pal V Pontianak menghasilkan debit air limbah sebesar 0,41 m3/jam sehingga didapat perhitungan dimensi tiap bak pengolahan antara lain: bak penangkap lemak (0,8 m3), bak pengendap awal (1,3 m3), bak anaerob (1,7 m3), bak aerob (1,7 m3), bak pengendap akhir (1,3 m3), bak khlorin (0,08 m3) dengan total volume sebesar 6,88 m3 dan luas lahan yang diperlukan 10,56 m2 serta total biaya yang dibutuhkan Rp 49.246.767,49. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu telah dibangun Instalasi Pengolahan Air Limbah Klinik Nada Medika Pal V Pontianak, sehingga dapat dimanfaatkan dan disarankan untuk dirawat sebaik mungkin.Abstract: The Design of Waste Water Treatment Plant in Nada Medika Clinic Pal V Pontianak.This research was aim to design a waste water treatment plant with anaerobic-aerobic biofilter system by using honeycomb biofilter in Nada Medika Clinic Pal V Pontianak. This research was an observational study with descriptive approach to design waste water treatment plant in Nada Medika Clinic Pal V Pontianak according to the standards of wastewater treatment. The methode used by literature study and secondary data collection. Generally, Nada Medika Clinic produce 0,41 m3/h of waterwaste. So, it can be calculated the amount of containers are needed, which consist of grease trap container (0,8 m3), early sedimentation (1,3 m3), anaerob container (1,7 m3), aerob container (1,7 m3), final sedimentation (1,3 m3) and chlorin container (0,08 m3) with total volume 6,88 m3 and required 10,56 m2 of land and the total cost is  Rp 49.246.767,49. The conclusion of the study is the  management`s instalation of wastewater treatment in Nada Medika`S Clinic has been already, so it can be used wisely and can be treated as good as possible. 
Karakteristik Fisik Lokasi Yang Disukai Kecoa Pada Kapal Di Pelabuhan Dwikora Pontianak Verawati, Nelly; Hajimi, Hajimi
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Karakteristik Fisik Lokasi Yang Disukai Kecoa Pada Kapal Di Pelabuhan Dwikora Pontianak. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui karakteristik fisik lokasi yang disukai kecoa yang meliputi suhu, kelembaban, pencahayaan dan penanganan sampah  pada kapal di Pelabuhan Dwikora Pontianak Kalimantan Barat. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain deskriptif. Jumlah sampel adalah 67 sampel. Analisis data dengan univariat pada indestifikasi kecoa dan karekteristik lokasi fisik yang disukai kecoak yaitu meliputi suhu, kelembaban, pencahayaan dan penanganan sampah pada kapal di Pelabuhan Dwikora Pontianak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Spesies atau jenis kecoa yang ditemukan pada kapal di Pelabuhan Dwikora Pontianak adalah Blatta orientalis, Periplaneta americana, dan Periplaneta brunnea. Lokasi-lokasi yang disukai kecoa pada kapal di Pelabuhan Dwikora Pontianak adalah dapur, pantry, kamar ABK, kamar penumpang, gudang, dan kamar mandi / WC. Suhu >28oc ditemukan terbanyak pada kapal layar motor (100%). Kelembaban >60%RH terbanyak ditemukan pada kapal layar motor (66.7%). Pencahayaan ≤100 lux terbanyak ditemukan pada kapal layar motor (66.7%), Upaya penanganan sampah dalam kapal di Pelabuhan Dwikora Pontianak adalah Sebagian besar kapal yang diobservasi memiliki tempat sampah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dan tidak melakukan pemisahan antara sampah basah dan sampah kering.Abstract. Physical Characteristics of Cockroach Preferredon Ship Dwikora Pontianak Port. This study aims to determine the physical characteristics of the preferred location for cockroaches which include temperature, humidity, lighting and waste on the ship in the port of Dwikora Pontianak in West Kalimantan. This type of research is observational descriptive design. The number of samples is 67 samples. Data were analyzed by univariate at indestifikasi cockroach and the physical location of the preferred characteristics of cockroaches which include temperature, humidity, lighting and waste on the ship in the port of Dwikora Pontianak. The results showed that the species or types of cockroaches were found on the ship at the Port of Pontianak Dwikora is blatta orientalis, Periplaneta americana, and Periplaneta brunnea. Preferred locations cockroach on the ship in the port of Dwikora Pontianak is a kitchen, pantry, room crew, passenger room, warehouse, and a bathroom/WC. Temperature > 28oC are found most on the motor sailing boat (100%). Humidity > 60% RH mostly in the sailing boat motors (66.7%). ≤100 lux illumination mostly in the sailing boat motors (66.7%), waste management efforts in the ship at the Port of Pontianak Dwikora is most aboard were observed to have bins that do not meet health requirements and does not perform the separation between wet waste and dry waste.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Keluarga Pasien dalam Membuang Sampah Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Yarsi Tahun 2014 Susanto, Susanto; Sunarsieh, Sunarsieh; Khayan, Khayan
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Keluarga Pasien dalam Membuang Sampah di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Yarsi Tahun 2014. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku keluarga pasien dalam membuang sampah di ruang rawat inap Rumah Sakit Yarsi. Jumlah sampel yang digunakan adalah 57 sampel. Penelitian bersifat observasional dengan tipe penelitian cross sectional dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas (pengetahuan, sikap, sarana tempat sampah, perawat/petugas kesehatan, petugas cleaning service) dan variabel terikat (perilaku membuang sampah). Hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan pengetahuan, sikap, serta cleaning service dengan perilaku membuang sampah (p value = 0,000), petugas kesehatan dengan perilaku membuang sampah (p value = 0,001), sedangkan sarana tempat sampah tidak ada hubungan dengan perilaku membuang sampah (p value = 0,588). Dari 57 responden yang diteliti terdapat 37 responden yang berperilaku kurang dari cukup dalam membuang sampah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga pasien masih kurang memahami dalam hal membuang sampah di ruang rawat inap Rumah Sakit Yarsi Kota Pontianak.Abstract: Factors Related With Family Behavior Patients in Disposal of Waste in The Inpatient Unit Yarsi Hospital 2014. The purpose of this study was to determine the factors associated with the behavior of the patient's family in disposal of waste in the inpatient unit Yarsi Hospital. The samples used were 57 samples. An observational study with cross sectional study type with a test of hypothesis to determine the relationship between the two variables are independent variables (knowledge, attitude, means trash, nurses / health workers, cleaning service) and the dependent variable (the behavior of waste disposal). The results reveal that there is a relationship of knowledge, attitudes, and behaviors cleaning service to dispose waste(p value = 0.000), health workers with littering behavior (p value = 0.001), whereas no means trash littering behavior relationship (p value = 0.588). From 57 respondents who studied there were 37 respondents who behave less than enough to take out the trash. Suggeststhat the majority of patients still do not understand the family in terms of throwing garbage in the inpatient unit Yarsi Hospital Pontianak.