cover
Contact Name
Fakhri Syarif
Contact Email
fakhri@unsur.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
agroscience@unsur.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. cianjur,
Jawa barat
INDONESIA
AGROSCIENCE
ISSN : 19794681     EISSN : 25797891     DOI : -
Jurnal Agroscience (JAGSCI) dahulu bernama Journal of Agroscience adalah media publikasi ilmiah hasil-hasil penelitiandi bidang pertanian yang meliputi teknologi budidaya, sosial-ekonomi pertanian, penyuluhan dan kelembagaan pertanian. Pertama kali diterbitkan pada tahun 2008 dalam edisi cetak dengan Nomor ISSN 1979-4681. Pada tahun 2016 mulai diterbitkan dalam bentuk daring dengan e-ISSN 2579-7891. Adapun Misi dari jurnal ini adalah meningkatkan pengetahuan menyebarluaskan karya tulis ilmiah profseional bidang pertanian. JAGSCI diterbitkan oleh Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana. JAGSCI diterbitkan dua kali dalam setahun, sebagai berikut, nomer 1 diterbitkan pada periode Januari sampai dengan Juni, dan nomor 2 diterbitkan pada periode Juli sampai dengan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 255 Documents
PENGARUH PEMBERIAN LAMA WAKTU KEJUTAN SUHU TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN GINOGENESIS IKAN KOI (Cyprinus carpio) R. Selfi Nendris Sulistiawan & Rukoyah
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 4, No 1 (2014): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v4i1.614

Abstract

Ginogenesis adalah suatu proses penurunan sifat maternal secara total melalui perkembangan telur tanpa kontribusi sperma secara genetik untuk menjadi embrio yang dimaksudkan agar keturunan yang dihasilkan bersifat homozigotik (cloning). Keberhasilan ginogenesis dilihat dari derajat pembuahan telur (FR), kelangsungan hidup embrio (SRe), derajat penetasan (HR), kelangsungan hidup larva (SR-4 hari) dan kelangsungan hidup ikan saat berumur 28 hari (SR-28 hari).Hasil penelitian menunjukkan tingginya nilai FR yang menunjukkan kualitas telur yang baik pada setiap percobaan. Nilai SR4 dan SR28 hari yang rendah pada percobaan UV menunjukkan pengaruh dalam meradiasi sperma, sehingga mengakibatkan rendahnya embrio yang mampu berkembang menjadi telur dan larva yang mengakibatkan kematian. Waktu kejutan suhu yang baik dalam mempengaruhi keberhasilan ginogenesis berturut-turut adalah 1,5 menit, 1 menit dan 2 menit dengan nilai SR28 masing-masing 10.75 %, 6,55 %, dan 0.00 %.
PENGARUH KONSENTRASI SUKROSA DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KARAKTERISTIK KOMBU SALAK BONGKOK (Salacca edulis. Reinw) Yopi Setiawan
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 9, No 1 (2019): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v9i1.635

Abstract

        Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan rasio air dengan buah-buahan yang sesuai dan untuk menentukan konsentrasi stabilizer yang tepat dan untuk menyelidiki interaksi antara rasio buah dengan air dan konsentrasi stabilizer pada karakteristik jus buah salak Bongkok.          Penelitian pendahuluan adalah untuk menentukan penambahan konsentrasi sukrosa dan zat penstabil yang tepat dengan respons organoleptik. Penelitian utama dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor: faktor A (perbandingan buah dengan air), yang terdiri dari 5 level yaitu a1 (1: 1), a2 (1: 2), a3 (1) : 3), a4 (1: 4), a5 (1: 5) dan faktor B (konsentrasi stabilizer), yang terdiri dari tiga level yaitu b1 (0,5%), b2 (0,75%), b3 (1%). Respon yang digunakan dalam studi utama adalah respon kimia yang terdiri dari aktivitas antioksidan, kadar air dan TSS (Total Soluble Solid), respon fisik yang viskositas dan respon organoleptik yang meliputi rasa, aroma dan penampilan.          Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan, diperoleh konsentrasi sukrosa terbaik 10% dan jenis stabilisator terbaik yaitu dekstrin (perlakuan a3b2 dengan kode sampel 896). Berdasarkan hasil penelitian primer, diketahui bahwa perbandingan interaksi buah dengan air dan konsentrasi zat penstabil berpengaruh signifikan terhadap aktivitas antioksidan, kadar air, TSS dan viskositas.          Perlakuan terbaik adalah jus buah dan air dengan perbandingan 1: 1 dengan konsentrasi stabilizer 0,5% (perlakuan a1b1 dengan kode sampel 392) yang memiliki nilai IC50 91.9555 mg / mL, kadar air 69,725%, sebesar 26,185% TSS dan viskositas 2,8885 kg / ms.
MANAJEMEN RISIKO USAHATANI JAGUNG (Zea mays L.) SEBAGAI SALAH SATU UPAYA MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN RUMAHTANGGA PETANI Isna Windani
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 6, No 2 (2016): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v6i2.80

Abstract

Kemampuan petani untuk manajemen resiko merupakan upaya yang ditempuh oleh petani untuk mewujudkan ketahanan pangan rumahtangga. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui dan menganalisis karakteristik petani dan resiko usahatani jagung, (2) mendeskripsikan persepsi petani jagung terhadap resiko dan (3) mendeskripsikan strategi resiko yang dilakukan oleh petani jagung. Sebanyak 30 orang petani diambil sebagai sampel dengan menggunakan metode random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat resiko produktifitas, biaya dan pendapatan usahatani jagung yang diukur dengan menggunakan Koefisien Varians (KV) masing-masing sebesar 0.57, 0.62 dan 0.57. Hal ini menjadi indikator bahwa usahatani jagung memiliki resiko sedang. Menurut persepsi sebagian besar petani jagung, resiko merupakan suatu hal yang dapat membahayakan usahatani jagung, tetapi dapat dicegah atau dikurangi dampaknya jika diwaspadai sejak awal. Faktor utama yang menjadi penyebab resiko usahatni jagung adalah gangguan dari OPT (organisme pengganggu tanaman), harga jual jagung yang seringkali mengalami penurunan, dan tingginya harga sarana produksi. Strategi pengelolaan resiko ex-ante dilakukan oleh petani dengan menggunakan varietas jagung unggul seperti jagung hibrida 816 atau hibrida Bisi-2 dan membeli benih yang tersertifikasi. Strategi interactivenya dilakukan dengan menggunakan jarak tanam sesuai anjuran, menggabungkan penggunaan pupuk tunggal, majemuk dan organik, pembasmian OPTdengan cara kimiawi dan PHT (Pengendalian Hama Terpadu), menggunakan tenaga kerja dari luar desa, mengatasi kekurangan modal dengan meminjam dari kerabat dan Gapoktan. Strategi ex-post dilakukan jika terjadi kegagalan usahatani jagung, dengan cara memenuhi kebutuhan keluarga dari pendapatan yang berasal dari pekerjaan sampingan, tetap berusahatani dengan mempelajari penyebab terjadinya kegagalan, dan mendapatkan modal dengan cara mengambil tabungan, dan meminjam dari Gapoktan.
ANALISIS PERSEPSI PETANI TENTANG KEASLIAN DAN MUTU SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HARGA DAN KEPERCAYAAN KONSUMEN BERAS PANDANWANGI (Studi pada Pembudidaya Padi Pandanwangi di Desa Mayak dan Cihaur, Kecamatan Cibeber) Muhammad Yahya
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 7, No 2 (2017): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (895.018 KB) | DOI: 10.35194/agsci.v7i2.151

Abstract

Penelitian survey ini dilakukan di dua desa di kecamatan Cibeber yang merupakan wilayah penghasil beras pandanwangi. Dengan melibatkan 65 orang responden petani anggota Masyarakat Pelestari Padi Pandanwangi Cianjur (MP3C) diimplementasikan instrument penelitian yang berisikan empat variabel, yaitu Keaslian Beras, Mutu, Harga dan Kepercayaan Konsumen Beras Pandanwangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi petani tentang pengaruh keaslian dan mutu beras terhadap harga dan kepercayaan konsumen beras pandanwangi. Data yang diperoleh diolah dengan tehnik analisis data Stuctural Equation Modeling (SEM) dan hasil analisis menunjukkan hal-hal sebagai berikut. Petani responden memahami beras pandanwangi yang asli merupakan beras dengan kualitas yang tinggi, mutu beras berpengaruh kepada harga jual beras pandanwangi. Kualitas beras yang tinggi biasanya berkaitan dengan harga yang tinggi pula. Petani paham bahwa keaslian beras merupakan hal yang penting untuk membangun dan mempertahankan konsumen. Petani responden juga memahami bahwa secara bersama-sama, keaslian, mutu dan harga beras berpengaruh kepada kepercayaan konsumen.
RESPON PERTUMBUHAN AKAR DAN TUNAS MAWAR MINI POT (Rosa chinensis Jacq) TERHADAP POSISI STEK BATANG DAN KONSENTRASI ZPT ROOTON F Wina Vitriawati Endah Lisarini
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 1, No 1 (2011): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.313 KB) | DOI: 10.35194/agsci.v1i1.224

Abstract

Percobaan di rumah plastik dilakukan untuk mengkaji respon pertumbuhan akar dan tunasmawar mini pot (Rosa chinensis Jacq) terhadap posisi stek batang dan konsentrasi ZPT Rooton F.Penelitian dilaksanakan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompokpola faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan. Posisi stek yaitu batang bagian bawah (B1),batang bagian tengah (B2), batang bagian atas (B3) sebagai faktor pertama, dan faktor keduanyaadalah konsentrasi ZPT Rooton F, terdiri dari: 0 gr/50 ml (Z1), 5 gr/50 ml (Z2), 10 gr/50ml (Z3), 15 gr/50 ml (Z4). Percobaan dilakukan untuk masa pengakaran pada bak mediapengakaran dan masa pembesaran bibit di media polybag. Parameter yang diamati meliputi bagianatas tanaman yaitu: jumlah tunas yang tumbuh, jumlah daun per tunas, jumlah tanaman hidup.Parameter bagian bawah tanaman meliputi jumlah stek yang berakar, panjang akar dan jumlahakar. Hasil penelitian menunjukkan posisi batang bagian atas (B3) dengan konsentrasi Rooton F5 – 10 gr/50 ml memberikan hasil pertumbuhan terbaik pada jumlah akar, jumlah tanamanhidup dan tinggi tanaman. Posisi batang bagian tengah konsentrasi 5 gr/50 ml menunjukkanpertumbuhan tertinggi terhadap jumlah cabang , dengan konsentrasi 0 gr/50 ml pada jumlah daundan jumlah tunas yang tumbuh dengan konsentrasi 5 gr/50 ml. Posisi batang bagian bawahmenunjukkan pertumbuhan tertinggi pada jumlah daun per tunas (konsentrasi 0 gr/50 ml),panjang tunas (konsentrasi 5 gr/50 ml), jumlah stek yang berakar (konsentrasi 0 gr/ 50 ml) danpanjang akar (konsentrasi 0 gr/50 ml).
APLIKASI MODEL BIOEKONOMI GORDON-SCHAEFER UNTUK ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI PERIKANAN JARING MILENIUM (DRIFT-GILLNET) DI KABUPATEN INDRAMAYU JAWA BARAT Mohamad Erwin Wiguna1 & Rufina Agustin Yuarsa2
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 2, No 1 (2012): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1158.05 KB) | DOI: 10.35194/agsci.v2i1.282

Abstract

PEnelitian ini mengkaji tingkat kelayakan ekonomi perikanan jaring milenium (drift-gillnet)di kabupaten Indramayu selama tahun 2004-2008 ditinjau dari analisis penangkapan danekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menentukan tingkat pertumbuhan sumberdaya ikanyang menjadi target penangkapan jaring milenium di Indramayu; 2) mengestimasi potensi lestari padatingkat MSY (Maximum Sustainable Yield); 3) mengestimasi keuntungan maksimum pada tingkatMEY (Maximum Economic Yield) sumberdaya perikanan yang menjadi target penangkapan jaringmilenium di perairan kabupaten Indramayu dan sekitarnya. Data variabel dianalisis denganmenggunakan model bioekonomi Gordon-Schaefer.Dengan pendekatan analisis penangkapan, tingkat pemanfaatan pada kondisi rata-rataaktual hampir melewati titik maksimum lestari atau MSY. Pada kondisi aktual, tingkat produksimencapai 4.159,56 ton/tahun dan upaya sebesar 10.795,60 trip/tahun, sedangkan kondisi MSYdiperoleh pada produksi sebesar 4.173,08 ton/tahun dengan tingkat upaya sebesar 2.367trip/tahun. Artinya hanya ada peluang pemanfaatan sebesar 13,52 ton/tahun atau 0,03 % daripotensi lestari sementara upaya telah berlebih sebesar 8.428,6 trip/tahun.Dengan pendekatan analisis ekonomi, diperoleh hasil bahwa tingkat produksi dan upayapada kondisi rata-rata aktual telah melewati titik optimum MEY. Pada kondisi MEY diperolehpada produksi sebesar 2.225,57 ton/tahun dengan tingkat upaya sebesar 750 trip/tahun. Artinyatingkat produksi sudah tereksploitasi sebesar 1.933,99 ton/tahun dan upaya yang lebih sebesar10.045,60 trip/tahun. Rente ekonomi yang diperoleh pada kondisi optimum MEY sebesar Rp.36.710.496 per tahun, sedangkan pada kondisi aktual sebesar Rp. 36.115,83 juta/tahun.Kondisi ekonomi perikanan jaring milenium di kabupaten Indramayu sudah tidak efisien,terlihat pada kondisi aktual yang telah melampaui kondisi optimum dan keadaan keseimbanganopen access yang berada pada kondisi sebelum MSY. Oleh karena itu rente ekonomi maksimumterjadi pada kondisi MEY, sedangkan pada kondisi aktual keseimbangan ekonomi dicapai padakeadaan dimana marginal penerimaan (MR) adalah sama dengan marginal biaya (MC).
KAJIAN PENGARUH ASPEK TEKNIS DAN OPERASIONAL PENANGKAPAN IKAN MENGGUNAKAN PAYANG (DANISH SEINE) DI PERAIRAN TELUK PALABUHANRATU SUKABUMI R. Selfi Nendris Sulistiawan & Pagiyar
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 2, No 2 (2012): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.764 KB) | DOI: 10.35194/agsci.v2i2.307

Abstract

Prosentase keberhasilan pada penangkapan payang yang ada di PPN Palabuhanratu lebih kecildibandingkan dengan prosentase kegagalannya dengan rasio 3:10 atau 22.7% berhasil dan 77.3%gagal berdasarkan jumlah setting yang dilakukan. Sedangkan prosentase keberhasilan penangkapanpayang berdasarkan waktu setting adalah terjadi pada pukul 10.21–11.30 WIB sebesar 26.7%dan selanjutnya pukul 12.41–13.50 WIB sebesar 20.0% dari total keberhasilan setting.Variabel bebas sebagai aspek teknis yang signifikan pada taraf nyata (α = 0.15) secara parsialmempengaruhi jumlah hasil tangkapan ikan adalah jumlah ABK (X1), kebutuhan BBM (X2),dalamnya payang (X4), lamanya waktu setting (X5), dan jumlah setting (X7). Adapun pada tarafnyata 0.15 tersebut variabel yang tidak signifikan adalah panjang alat tangkap payang (X3), danlama waktu pada saat hauling (X6).
TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN PADA ATRIBUT BERAS PANDANWANGI MURNI CIANJUR Nurjaya Nurjaya; Nenden Maulida
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 8, No 1 (2018): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.995 KB) | DOI: 10.35194/agsci.v8i1.358

Abstract

Kabupaten Cianjur merupakan salah satu daerah penghasil padi terbesar di Jawa Barat. Salah satunya adalah beras Pandanwangi sebagai produk unggulannya. Beras pandanwangi memiliki atribut penting yaitu atribut butir utuh, murni, aroma dan memiliki tektur yang lembut. Penelitian ini dilakukan untuk 1). Mengetahui atribut beras Pandanwangi murni Cianjur yang dikenali konsumen, 2). Mengetahui tingkat kesukaan konsumen pada atribut beras Pandanwangi. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Selain dilakukan pengklasifikasian nilai skor rata-rata tanggapan responden ke kategori tidak kuat sampai sangat kuat, juga dilakukan proses perangkingan untuk mendapatkan tingkat kesukaan pada atribut beras Pandanwangi. Hasil penelitian menjawab tujuan penelitian sebagai berikut : 1). Konsumen mengenali semua atribut beras Pandanwangi meliputi aroma, kepulenan, tekstur lembut dan butir utuh. 2). Tingkat kesukaan konsumen terhadap atribut beras Pandanwangi adalah sangat kuat pada atribut aroma.
EFEK LEVEL EC DAN TEGANGAN AIR SUBSTRAT PADA SISTEM FERTIGASI OTOMATIS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KRISAN BUNGA POTONG Yoyo Sulyo; Muchdar Soedarjo; Harmanto &; Ana Nurhasanah
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 5, No 1 (2015): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v5i1.592

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek dari penentuan nilai awal pengairan dan pemberian pupuk pada penjadwalan fertigasi dalam usaha untuk meningkatkanproduksi dan mutu bunga potong krisan. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan pola Petak jalur (Strip plot)dengan 2 perlakuan pengairan dan 2 perlakuan pupuk (200 ppm N dan 150 ppm K) dan 8 ulangan. Setiap unit percobaan terdiri atas160 tanaman ( 2m2). Sebagai petak utama , yaitu T1 Pengairan mulai pada saat pembacaan tensiometer 300 hPa , berhenti pada 100hPa dan T2. Pengairan dimulai pada saat pembacaan tensiometer 150 hPa berhenti pada 100 hPa. Sedangkan anakpetak yaitu E1 pemberian pupuk berhenti (injektor ditutup) kalau media tanam sudah mencapai EC 1,5 mS/cm.E2 pemberian pupuk terus menerus setiap pengairan .Peubah pengamatan yaitu tinggi tanaman, diameter batang, jumlahbunga, diameter bunga, intensitas penyakit karat, bunga layak jual, bobot segar dan bobot kering biomasa dan vase life . Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap peubah-peubah pengamatan. Berdasarkan peubah pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman sampai panen, terutama bunga layak jual dan berkurangnya intensitas penyakit karat , maka dapat diambil kesimpulan bahwa perlakuan awal pengairan pada 300 hPa dengan pemberian larutan pupuk dihentikan setelah EC media mencapai 1,5 mS/cm merupakan perlakuan yang paling efisien dalam konsumsi air dan pupuk.
KERAPATAN KELOMPOK TELUR DAN KEPADATANPOPULASI HAMA KEONG MAS (Pomacea canaliculata) DI LAHAN PADI PANDANWANGI (Oryza sativa L. Aromatic) Muhammad Taopik; Widya Sari
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 9, No 1 (2019): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v9i1.630

Abstract

Padi Pandanwangi merupakan varietas unggulan di kabupaten Cianjur dan memiliki indikasi geografis khusus. Serangan hama Keong mas merupakan salah satu penyebab turunnya produksi padi Pandanwangi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kerapatan kelompok telur dan kepadatan populasi Keong mas di lahan padi Pandanwangi kabupaten Cianjur Jawa Barat.Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret s/d Juni 2018 secara observasi di empat kecamatan sentra padi Pandanwangi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan telur Keong mas paling tinggi pada fase vegetatif adalah di kecamatan Warungkondang (0,52 kel/plot), dan berbeda nyata dengan tiga kecamatan lainnya. Kepadatan populasi Keong mas pada fase vegetatif paling tinggi adalah di  kec. Warungkondang (2,75 ind/m2), tidak berbeda nyata dengan kecamatan Cianjur dan Gekbrong, tetapi berbeda nyata dengan kecamatan Cibeber. Kerapatan telur Keong mas paling tinggi pada fase generatif adalah di kecamatan Gekbrong (0,30 kel/plot), tidak berbeda nyata dengan kecamatan Warungkondang (0,28 kel/plot) dan kec. Cibeber (0,18 kel/plot), tetapi berbeda nyata dengan kec. Cianjur (0,09 kel/plot). Kepadatan populasi Keong mas pada fase generatif yang tertinggi adalah di kecamatan Warungkondang (1,58 ind/m2), walaupun tidak berbedanyata dengan tiga kecamatan lainnya. Keong mas maupun telur Keong mas paling banyak populasinya pada kecamatan Warungkondang yang merupakan daerah penanaman padi Pandanwangi paling luas di Cianjur. Tanaman padi yang selalu ada dan sumber air yang selalu tersedia menyebabkan daerah tersebut menjadi habitat yang kondusif bagi perkembangan populasi Keong mas.

Page 5 of 26 | Total Record : 255