cover
Contact Name
I Gusti Ayu Apsari Hadi
Contact Email
apsari.hadi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
apsari.hadi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
ISSN : 25992694     EISSN : 25992686     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal ini bertujuan untuk mewadahi artikel-artikel hasil penelitian dan hasil pengabdian masyarakat dibidang pendidikan dan sosial pembelajaran. Pada akhirnya Jurnal ini dapat memberikan deskripsi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan kewarganegaraan bagi masyarakat akademik. Jurnal ini terbit 3 kali setahun.
Arjuna Subject : -
Articles 896 Documents
KAJIAN SOSIAL BUDAYA TERHADAP TRADISI NYAKAN DIWANG SEBAGAI RANGKAIAN UPACARA HARI RAYA NYEPI DI DESA PAKRAMAN BANJAR, KECAMATAN BANJAR, KABUPATEN BULELENG Widarini, Komang
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 4, No 2 (2016): Mei
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v4i2.22028

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) latar belakang masyarakat Desa Pakraman Banjar melaksanakan tradisi Nyakan Diwang, (2) pelaksanaan dari tradisi Nyakan Diwang di Desa Pakraman Banjar, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, (3) usaha yang dilakukan masyarakat dalam mempertahankan tradisi Nyakan Diwang di Desa Pakraman Banjar, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini mempergunakan purposive sampling dan snowball sampling. Objek penelitian adalah pemertahanan tradisi Nyakan Diwang oleh masyarakat Desa Pakraman Banjar hingga saat ini. Berdasarkan objek penelitian tersebut, yang menjadi subjekdalam penelitian ini adalah masyarakat, lurah atau kepala desa dan juga para prajuru adat Desa Pakraman Banjar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, penentuan informan, observasi, pengolahan data, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) latar belakang masyarakat Desa Pakraman Banjar hingga saat ini masih melaksanakan tradisi Nyakan Diwang ini bahwa mereka meyakini selain merupakan tradisi turun-temurun yang diwariskan oleh leluhur juga sebagai bentuk pembersihan rumah terutama penyepian dapur setiap keluarga di Desa Pakraman Banjar. Tradisi ini diyakini oleh masyarakat agar setiap anggota keluarga terbebas dari leteh (kotor), (2) pelaksanaan dari tradisi Nyakan Diwang dilaksanakan serangkaian dengan Hari Raya Nyepi yakni sehari setelah Hari Raya Nyepi berlangsung yaitu pada saat Ngembak Api, (3) usaha-usaha masyarakat untuk tetap mempertahankan tradisi ini salah satunya adalah melalui pendidikan informal. Pendidikan informal merupakan pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari. Pendidikan ini dapat berlangsung di dalam lingkungan keluarga, pekerjaan, masyarakat, dan organisasi lain dalam pergaulan sehari-hari. Melalui pendidikan informal inilah diharapkan seluruh masyarakat Desa Pakraman Banjar dari usia muda hingga tua tetap mempertahankan tradisi Nyakan Diwang ini sebagai salah satu tradisi warisan leluhur yang perlu dilestarikan.
PENERAPAN MODEL TANDUR DALAM PEMBELAJARAN PKN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X4 SMA LABORATORIUM UNDIKSHA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Yanti, Ni Putu Mira Kusuma; adnyani, Ni Ketut Sari
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 3, No 2 (2015): Mei
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v3i2.20783

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X4 SMA Laboraorium Undiksha semester genap tahun pelajaran 2016/2017 melalui penerapan model pembelajaran TANDUR dalam proses pembelajaran PPKn. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 (dua) kali siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X4 SMA Laboratorium Undiksha Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 27 orang. Data dikumpulkan melalui observasi, tes dan wawancara. Data yang didapat selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pada siklus I nilai rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 54.11 dengan standar deviasi sebesar 5,32. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata sebesar 61.48 dengan standar deviasi sebesar 4.65. (2) Untuk hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 74.63 dan ketuntasan klasikal sebesar 59.26%, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 84.81, dan ketuntasan klasikal 88.89%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran TANDUR mampu meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar siswa kelas X4 SMA Laboratorium Undiksha. Kata Kunci: Model Pembelajaran Tandur, Aktivitas Belajar, Hasil Belajar.  Abstract This study aims to improve the activity and learning outcomes of students of class X4 SMA Laboraorium Undiksha even semester of the academic year 2016/2017 through the implementation of learning model TANDUR in the process of learning PPKn. This research is a classroom action research conducted in 2 (two) cycles. The subjects of this study were students of class X4 SMA Undiksha Laboratory of Lessons Year 2016/2017 which amounted to 27 people. Data were collected through observation, tests and interviews. The data obtained are then analyzed by using descriptive statistical analysis and qualitative descriptive analysis. The results of this study indicate that: (1) In the first cycle the average value of student learning activity amounted to 54.11 with a standard deviation of 5.32. While in cycle II the average value of 61.48 with a standard deviation of 4.65. (2) For the learning result of students obtained in the first cycle the average score of student learning outcomes is 74.63 and the classical completeness is 59.26%, whereas in cycle II the average score of student learning outcomes is 84.81, and 88.89% classical completeness. From the result, it can be concluded that the implementation of TANDUR learning model can improve the activity and learning outcomes of students of grade X4 SMA Undiksha Laboratory. Keywords: Learning Model of Tandur, Learning Activity, Learning Outcomes.
PELAKSANAAN PERKAWINAN BEDA KASTA DI BANJAR DAUHWARU, KECAMATAN JEMBRANA, KABUPATEN JEMBRANA Herry Purnomo, I Made Dwi
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 5, No 2 (2017): Mei
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v5i2.22045

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perkawinan beda kasta di Banjar Dauhwaru, (2) kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam perkawinan beda kasta di Banjar Dauhwaru, serta (3) dapat mengetahui bagaimana pelaksanaan perkawinan beda kasta di Banjar Dauhwaru. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode yaitu : 1) Observasi, 2) Wawancara, 3) Pencatatan Dokumen, 4) Kepustakaan. Penelitian ini dilakukan pada masyarakat Banjar Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana. Subjek penelitian ini adalah 1) Orang yang melakukan perkawinan beda kasta, 2) Lurah Dauhwaru, 3) Kepala Lingkungan, 4) Kelian Adat, 5) Tokoh masyarakat, 6) Tokoh Agama Banjar Dauhwaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Masyarakat yang melakukan perkawinan beda kasta di Banjar Dauhwaru secara umum disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal yang menyangkut tentang pribadi, dan perasaan seseorang dan faktor eksternal yang dimaksud disini adalah lingkungan, dimana baik buruknya pengaruh lingkungan akan mempengaruhi karakter atau kepribadian seseorang, serta perjodohan yang dilakukan oleh kedua pihak orang tua yang menyebabkan terjadinya perkawinan beda kasta tersebut. 2). Kendala-kendala yang dihadapi pelaku perkawinan beda kasta umumnya ialah kendala restu dari orang tua, sebagaimana diketahui restu orang tua merupakan hal yang paling penting dalam suatu perkawinan dan tanpa restu tersebut suatu perkawinan tidak akan bisa dikatakan sah. 3). Pelaksanaan perkawinan beda kasta di Banjar dauhwaru mengacu pada dua jenis perkawinan yang sering dilakukan di Banjar Dauhwaru yaitu perkawinan perkawinan pepadikan/meminang dan perkawinan ngerorod. Pada dasarnya kedua pelaksanaan perkawinan ini sama saja, terbukti dilakukannya upacara-upacara seperti upacara biakaonan, patiwangi/masepuh, maprayascita, dan pekala-kalaan, namun yang membedakan ialah tahap awal perkawinan tersebut. Bila perkawinan pepadikan diawali dengan meminang atau melamar calon mempelai serta pertemuan kedua belah pihak keluarga, sedangkan perkawinan ngerorod tahap awal yang dilakukan ialah melarikan calon mempelai tanpa sepengetahuan orang tua mempelai wanita.
Perempuan Ngadang Dalam Perspektif Nilai Sosial-Ekonomi (Studi Kasus Di Dusun Kutampi, Desa Kutampi Kaler, Nusa Penida, Klungkung, Bali) Arianti, Ni Kadek
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 2, No 2 (2014): Mei
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v2i2.1129

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Latar belakang adanya aktivitas ngadang yang dilakukan oleh perempuan di Desa Kutampi Kaler, Nusa Penida, Klungkung, Bali; (2) Dampak sosial-ekonomi bagi keluarga perempuan yang melakoni  aktivitas ngadang; (3) Kendala-kendala yang dihadapi perempuan dalam melakukan aktivitas ngadang serta cara menanggulangi kendala-kendala tersebut;. Subjek dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kulitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:  1) aktivitas ngadang yang dilakukan oleh perempuan Dusun Kutampi berawal sejak tahun 1990-an, karena itu ada fasilitas yang mendukung seperti kendaraan dan listrik. Selain itu,  faktor lain yang mendukung aktivitas ngadang seperti: (a) faktor lingkungan atau geografis di mana dusun Kutampi dekat dengan pasar Mentigi; (b) faktor ekonomi yang rendah dari keluarga pengadang; (c) faktor tradisi yaitu berlangsung secara turun temurun; (d) faktor pendidikan yaitu pendidikan SD dan (e) faktor tidak adanya pasar tradisional di tempat sasaran pengadang yaitu  di Nusa Lembongan. (2) Aktivitas ngadang memiliki dampak sosial-ekonomi bagi keluarga perempuan yang melakoni aktivitas ngadang yaitu: (a) Hubungan sosial pengadang dengan anggota keluarga sangatlah baik terutama terhadap suami dan anak-anaknya karena mereka mendukung pekerjaan pengadang. Begitu juga antara pengadang dengan masyarakat, pembeli dan sesama pengadang. Sedangkan dari segi ekonomi, pengadang dapat mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya. (3) Kendala-kendala yang dihadapi perempuan dalam melakukan aktivitas ngadang serta cara menanggulangi kendala-kendala tersebut; (a) cuaca yang buruk, cara menanggulanginya yaitu tidak menyeberang ke Nusa Lembongan; (b) Barang yang di jual tidak habis, cara menanggulanginya yaitu barang di titipkan dan menjualnya keesokan harinya.   Kata Kunci: ngadang, sosial, dan ekonomi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) BERBASISMETODE DISKUSI KELOMPOK KECIL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN DAN DISIPLIN SISWA PADA SISWA KELAS VIII K SMP N 3 SINGARAJA RASITI, NI WAYAN; Natajaya, I Nyoman; Arya Sunu, I Gusti Ketut
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 7, No 3 (2019): September
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v7i3.22167

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) (2) meningkatkan disiplin belajar siswa, dan (3) mengetahui kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam pembelajaran PKn berbasis model Teams Games Tournament (TGT). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua kali siklus tindakan.Tahapan- tahapan dalam setiap siklus adalah perencanaan, pelaksanaan, obeservasi/ evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII K SMP Negeri 3 Singaraja yang berjumlah 33 orang yang terdiri dari 20 orang laki-laki dan 13 orang perempuan.Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi dan pemberian tes.Selanjutnya data yang telah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran PKn pada siswa kelas VIII K SMPNegeri 3 Singaraja, dapat meningkatkan hasil Belajar PKn dan disiplin belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari: (1) terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar PKn yaitu siklus I sebesar 77,6 daya serap 77,6% dengan ketuntasan belajar klasikal 45,4%, sedangkan skor rata-rata hasil belajar PKn pada siklus II yaitu sebesar 87,4 daya serap 87,7%dengan ketuntasan belajar klasikal 100%. (2)peningkatan persentase disiplin belajar siswa yang berada dalam kualifikasi sangat disiplin yaitu siklus I sebesar 45,4% sedangkan pada siklus II menjadi 81,8% . Kata-kata Kunci :Teams Games Tournament (TGT), hasil belajar, disiplin
PERANAN ORGANISASI PKK UNTUK MENGGERAKKAN PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI DESA BATURITI KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN ., Ni Made Dewi Riyani; ., Drs. I Wayan Landrawan,M.Si; ., Ratna Artha Windari, S.H.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 2, No 3 (2014): September
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v2i3.4703

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui fungsi dan peran organisasi PKK untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, (2) hambatan PKK dalam mejalankan fungsi dan perannya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan dan (3) upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan PKK dalam melaksanakan perannya di Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif Kualitatif dengan teknik penentuan subjek penelitian menggunakan teknik Purposive sampling sehingga yang menjadi subjek penelitian yaitu (1) Kepala Desa, (2) anggota – anggota organisasi PKK, (3) warga masyarakat di Desa Baturiti. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni (1) metode wawancara, (2) metode observasi, (3) metode pencatatan dokumen. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif Kualitatif. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil : (1) organisasi PKK di Desa Baturiti memiliki fungsi dan peran yang penting dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan sudah berjalan akan tetapi belum maksimal. (2) hambatan yang dialami oleh organisasi ini yaitu berasal dari dalam organisasi yaitu kurangnya koordinasi antara ketua, pengurus, dan anggota organisasi PKK, serta kurangnya partisipasi masyarakat dalam mendukung pelaksanaan program yang telah dirancang. (3) upaya yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan koordinasi antara ketua PKK, anggota organisasi PKK desa dan masyarakat yang ada di Desa Baturiti.Kata Kunci : PKK, Peran dan Fungsi, Partisipasi, Perempuan, Pembangunan this study aimed at (1) finding the function and role of PKK to improve the society’s participation in Baturiti village, Baturiti district, Tabanan regency, (2) the obstacles in doing its function and role to improve the society’s participation in Baturiti village, Baturiti district, Tabanan regency, and (3) the effort done to overcome the obstacles of PKK in doing its function and role in Baturiti village, Baturiti district, Tabanan regency. This study used descriptive qualitative approach and Purposive Sampling to determine the subjects. Therefore the subjects of this study were (1) village chief, (2) PKK members, (3) Baturiti villagers. The data collection methods used were (1) interview, (2) observation, (3) document analiysis. The dake analysis used in this study was dwscriptive qualitative from this study, it was found that : PKK in Baturiti village had important functiond rolen improving society’s participations in development had been running well but not maximal (2) theobstacles faced by this organization came from the organization it self and also from the society, (3) the effert that could be done was enhancing coordination among PKK chief, PKK members, and Baturiti villagers. keyword : : PKK, Function and role, participation, women, development
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn KELAS VII D ., I Made Sukaya; ., Prof. Dr. I Wayan Lasmawan,M.Pd; ., I Nengah Suastika, S.Pd.,M.Pd.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 3, No 1 (2015): Februari
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v3i1.7437

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar PKn siswa kelas VII D SMP Negeri 5 Singaraja melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, dan untuk mengetahui kendala-kendala dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw beserta solusinya. Jenis penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilakukan sebanyak 2 siklus dengan rancangan siklus terdiri dari tahap rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, evaluasi/observasi, refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII D SMP Negeri 5 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 32 orang.Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, pedoman observasi, test objectif, wawancara dan pencatatan dokumen. Data dianalisis menggunakan menggunakan metode kuantitatif. Data aktivitas belajar siswa dikumpulkan dengan menggunakan pedoman observasi sedangkan data hasil belajar siswa didapatkan melalui test pada setiap akhir siklus. Hasil analisis menunjukkan : (1) terjadi peningkatan hasil belajar PKn dan aktivitas belajar siswa kelas VII D SMP Negeri 5 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016. Hasil belajar pada siklus I adalah 67,8 dan aktivitas belajar 32 orang siswa hanya 22,20. Sedangkan pada siklus II hasil belajar siswa meningkat menjadi 82,18 dan aktivitas belajar 32 orang siswa menjadi 36,28 berada pada kategori aktif. Dengan demikian maka model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat dikatakan berhasil Kata Kunci : Model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, Aktivitas, Hasil Belajar This study aimed at improving students’ learning activity and learning outcome of Civics in VII D students of SMP Negeri 5 Singaraja through the application of cooperative learning model of Jigsaw, and to know the difficulties in applying the cooperative learning model of Jigsaw as well as the solution. The type of this study was Classroom Action Research (CAR). The study was conducted in 2 cycles consisting of planning, action, evaluation/observation, reflection. The subject of this study was VII D students of SMP Negeri 5 Singaraja in academic year 2015/2016 which consists of 32 students. Data collection methods used in this study was observation manual, objective test, interview, and document study. The data were analyzed quantitatively. The data of students’ activity were collected by using observation manual, while the data of students’ learning outcome were collected through the test at the end of each cycle.The result of analysis showed : (1) there was improvement of students’ civics learning outcome and students’ learning activity in VII D class of SMP Negeri 5 Singaraja in academic year 2015/2016. Learning outcome in cycle I was 67.8 and learning activity of 32 students was only 22.20. Meanwhile, in cycle II, students’ learning outcome improved to be 82.18 and learning activity of 32 students became 36.28 which was belonging to active. In conclusion, cooperative learning model of Jigsaw can be used as successfully. keyword : Cooperative learning model of Jigsaw, Activity, learning outcome
PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILLS) SISWA KELAS XI IA6 SMA NEGERI 1 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Gustama, I Wayan
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 7, No 1 (2019): Februari
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v7i1.22074

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan civic skills (Keterampilan Kewarganegaraan) siswa melalui penerapan model Problem Based Learning. Civic Skils mencakup intellectual skills (Keterampilan Berpikir Kritis) dan participatory skills (Partisipasi aktif) siswa dalam proses pembelajaran. Civic Skills merupakan komponen yang perlu dimiliki siswa sebagai bekal mewujudkan good citizen (warga negara yang baik) Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam dua kali siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IA6 SMA Negeri 1 Singaraja Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 30 orang. Data dikumpulkan melalui observasi, tes dan kuisioner. Data yang didapat selanjutnya dianalisis dengan teknik deskriptif-kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan : (1) meningkatnya rata-rata partisipasi aktif siswa yang ditunjukkan pada siklus pertama sebesar 13.63 yang berada dalam kualifikasi kadang-kadang menjadi 19.6 yang berada dalam kualifikasi sering pada siklus kedua. (2) meningkatnya rata-rata keterampilan berpikir kritis yang ditunjukkan pada siklus pertama sebesar 20,67 yang berada dalam kategori baik menjadi 27 yang berada dalam kategori sangat baik pada siklus kedua. Persentase ketuntasan belajar klasikal mencapai 80%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dalam pembelajaran PKn dapat meningkatkan civic skills siswa. Kata Kunci : Problem Based Learning, Civic Skills, Partisipasi Aktif, Keterampilan Berpikir Kritis
EKSISTENSI ORGANISASI KEMASYARAKATAN (ORMAS) DALAM PARTAI POLITIK DI KECAMATAN SUKAWATI Putra Widia Sukma, I Wayan
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 1, No 1 (2013): Februari
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v1i1.372

Abstract

ABSTRACTThe research was conducted in the districts Sukawati aimed to determine (1) the extent of the involvement of community-based organizations (CBOs) in the party in the district Sukawati (2) the strategy undertaken by community organizations (CBOs) to enter the political parties in the district Sukawati (3 ) constraints faced by community organizations (CBOs) in engagement with the political parties in the district Sukawati. The subject in this study are : (a) members of civil society organizations (CBOs) (b) members of a political party (c) community leaders and the public. This study used qualitative research methods deskipif and data collection, the authors use observation techniques, interviewing and recording dokumen.Serta in this qualitative descriptive study, researchers used qualitative data analysis, which is a research procedure that produces descriptive data in the form of words written or spoken of the people and the behavior observed by the sampling method (sampling purfursip). The results of this study were (1) the involvement of community-based organizations (CBOs) in the party so far seen in (a) providing escorts in the activities of political parties (b) participate in the meeting invitation attend political party (c) provide and find support for party members political (d) establish forms of cooperation or agreement between members of civil society organizations (CBOs) with members of political parties (e) erection attributes by community organizations (CBOs) and political parties. (2) Strategies undertaken by community organizations (CBOs) to enter into a political party that is (a) because of the proximity of one of the members of civil society organizations (CBOs) with members of the party that leads to all members of the community-based organizations (CBOs). (3) the constraints faced by community-based organizations (CBOs) in engagement with the political party that is (a) hard members of civil society organizations (CBOs) to refuse an invitation from members of the political party (b) the difficulty of civil society organizations (CBOs) to agree on a cooperative agreement (c) the space for civil society organizations (CBOs) to be very limited (d) the difficulty of members of civil society organizations (CBOs) in our society gain the trust of the public.Key words: The existenceand activities ofcivil society organizations (CBOs) in
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN VALUE CLARIFFICATION TEHNIQUE (VCT) BERBASIS CERITA RAKYAT NUSANTARA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 2 SAWAN. Andrianto, I.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 6, No 2 (2018): Mei
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v6i2.22064

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII B di SMP Negeri 2 Sawan melalui model pembelajaran Value Clariffication Tehnique (VCT) berbasis cerita rakyat nusantara, 2) Untuk mengembangkan sikap sosial siswa kelas VII B di SMP Negeri 2 Sawan. Subjek Penelitian adalah siswa kelas VII B di SMP Negeri 2 Sawan, Kabupaten Buleleng. Data tentang prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PPKn dikumpulkan melalui metode tes dengan alat pengumpul data adalah tes objektif dan essai. Data prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn dianalisis dengan menggunakan tehnik analisis deskriptif kualitatif.. Hasil analisis data menunjukkan terjadi peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran PPKn di kelas VII B SMP Negeri 2 Sawan, Kabupaten Buleleng. setelah menggunakan penerapan pembelajaran Value Clariffication Tehnique (VCT) berbasis cerita rakyat nusantara. Prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PPKn sebesar 79,13 berada pada kriteria cukup pada siklus I kemudian meningkat menjadi 83,93 pada siklus II dengan kriteria baik. Ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran Value Clarification Tehnique berbasis cerita rakyat nusantara dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu dengan model pembelajaran Value Clarification Tehnique (VCT) berbasis cerita rakyat nusantara mampu mengembangkan sikap sosial siswa dengan menggunakan intrumen penelitian observasi dan angket, hal ini terlihat dalam hasil pengembangan sikap sosial pada pra-tindakan dengan rata-rata 66% berada pada kategori kurang, pada siklus I dengan rata-rata 71% berada pada kategori cukup, dan meningkat pada siklus II dengan rata-rata 84% berada pada katagori Baik. Simpulan dari penelitian ini terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dan sikap sosial siswa melalui penerapan pembelajaran Value Clarification Tehnique (VCT) berbasis cerita rakyat nusantara dalam mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 2 Sawan.

Page 8 of 90 | Total Record : 896


Filter by Year

2013 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 12 No. 3 (2024): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 12 No. 2 (2024): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 12 No. 1 (2024): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 11 No. 3 (2023): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 11 No. 2 (2023): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 11 No. 1 (2023): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 10 No. 3 (2022): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 10 No. 2 (2022): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 10, No 1 (2022): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 10 No. 1 (2022): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 9 No. 3 (2021): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 9, No 3 (2021): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 9, No 2 (2021): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 9 No. 2 (2021): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 9, No 1 (2021): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 9 No. 1 (2021): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 3 (2020): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 8, No 3 (2020): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 8, No 2 (2020): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 2 (2020): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 1 (2020): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 8, No 1 (2020): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 7 No. 3 (2019): September Vol 7, No 3 (2019): September Vol 7, No 2 (2019): Mei Vol. 7 No. 2 (2019): Mei Vol. 7 No. 1 (2019): Februari Vol 7, No 1 (2019): Februari Vol 6, No 3 (2018): September Vol. 6 No. 3 (2018): September Vol 6, No 2 (2018): Mei Vol. 6 No. 2 (2018): Mei Vol. 6 No. 1 (2018): Februari Vol 6, No 1 (2018): Februari Vol. 5 No. 3 (2017): September Vol 5, No 3 (2017): September Vol. 5 No. 2 (2017): Mei Vol 5, No 2 (2017): Mei Vol. 5 No. 1 (2017): Februari Vol 5, No 1 (2017): Februari Vol 4, No 3 (2016): September Vol. 4 No. 3 (2016): September Vol 4, No 2 (2016): Mei Vol. 4 No. 2 (2016): Mei Vol 4, No 1 (2016): Februari Vol. 4 No. 1 (2016): Februari Vol 3, No 3 (2015): September Vol. 3 No. 3 (2015): September Vol. 3 No. 2 (2015): Mei Vol 3, No 2 (2015): Mei Vol. 3 No. 1 (2015): Februari Vol 3, No 1 (2015): Februari Vol. 2 No. 3 (2014): September Vol 2, No 3 (2014): September Vol 2, No 2 (2014): Mei Vol. 2 No. 2 (2014): Mei Vol 2, No 1 (2014): Februari Vol. 2 No. 1 (2014): Februari Vol. 1 No. 3 (2013): September Vol 1, No 3 (2013): September Vol 1, No 2 (2013): Mei Vol. 1 No. 2 (2013): Mei Vol 1, No 1 (2013): Februari Vol. 1 No. 1 (2013): Februari More Issue