cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
JURNAL PENJAKORA
ISSN : 23563397     EISSN : 25974505     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 323 Documents
PENGARUH LATIHAN HIGH INTERVAL INTENSITY TRAINING DALAM MENINGKATKAN NILAI VOLUME OKSIGEN MAKSIMUM ATLET SEPAKBOLA JUNIOR (U-18) Hutajulu, Pahala Tua
JURNAL PENJAKORA Vol 3, No 1 (2016): April 2016
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.512 KB)

Abstract

Sepakbola merupakan olahraga yang memiliki aktivitas periodikal dengan intensitas tinggi. Oleh karena itu seorang atlet sepakbola harus memiliki performa kebugaran fisik yang optimum. Metode latihan high interval intensity training (HIIT) merupakan metode yang direkomendasikan untuk dapat meningkatkan kapasitas kebugaran fisik atlet. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh latihan HIIT dalam meningkatkan nilai volume oksigen maksimum (VO2max) atlet sepakbola junior. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen dimana sampel dibagi dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Dalam kurun waktu 10 minggu, kelompok perlakuan diberi latihan fisik HIIT, sedangkan kelompok kontrol diberikan latihan daya tahan high volume training (HVT). Yo-yo Intermitent Recovery Test (YIRT) dilakukan sebelum dan sesudah program latihan untuk mengukur nilai VO2max atlet. Diketahui bahwa baik latihan HIIT maupun HVT keduanya dapat memberikan peningkatan VO2max, sebesar +3,55 mL/kg.menit dan +0,96 mL/kg.menit berturut-turut. Pengaruh latihan HIIT memberikan peningkatan VO2max yang lebih signifikan dibandingkan latihan HVT.
SEHAT DAN BAHAGIA DENGAN SENAM BUGAR LANSIA Wahyuni, NI Putu Dewi Sri
JURNAL PENJAKORA Vol 3, No 1 (2016): April 2016
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.4 KB)

Abstract

World Health Organization (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi empat yaitu; usia pertengahan 45-59 tahun, lanjut usia 60-74 tahun, lanjut usia tua 75-90 tahun, dan usia sangat tua 90 tahun. Indonesia adalah salah satu negara yang terletak di Asia Tenggara yang memasuki era penduduk berstruktur lansia (aging structured population) karena jumlah penduduk yang berusia di atas 60 tahun sekitar 7,18 persen dan diperkirakan pada tahun 2015 akan mengalami peningkatan hampir dua kali lipat dibandingkan pada tahun 2011 menjadi lebih dari 432 ribu orang atau 11,4 persen dari jumlah penduduk. Proses penuaan  disertai adanya penurunan fungsi organ, peningkatan gangguan organ dan fungsi tubuh, terjadi perubahan komposisi tubuh, sehingga muncullah berbagai keluhan gangguan kesehatan. Berbagai cara yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan salah satunya adalah  melakukan olahraga secara teratur dan olahraga yang paling mudah dilakukan adalah senam bugar lansia. Beberapa penelitian menemukan bahwa olahraga pada lansia dapat meningkatkan  kebugaran jasmani, mengurangi gejala gangguan tidur dan tingkat kecemasan sehingga lansia dapat hidup sehat dan bahagia di usianya yang senja.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SD INPRES BTN IKIP II MAKASSAR Jamaluddin, Jamaluddin
JURNAL PENJAKORA Vol 3, No 2 (2016): September 2016
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.157 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model PAKEM penjas terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa SD Inpres BTN IKIP II  Makassar. Penelitian dilaksanakan di SD Inpres BTN IKIP II Makassar.  Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental, dan menggunakan randomized group pretest posttest design. Variabel bebas yaitu model pembelajaran PAKEM penjas dan model pembelajaran konvensional penjas, selanjutnya variabel terikat adalah kebugaran jasmani siswa. Sampel berjumlah 48 orang yang terdiri dari 2 (dua) kelompok atau kelas, kelompok/kelas A 24 siswa dan kelompok/kelas B 24 siswa. Penelitian dilaksanakan selama 12 kali pertemuan. Data penelitian dikumpulkan dengan tes kebugaran jasmani dengan menggunakan tes TKJI. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t. pada taraf nyata α = 0,05.Hasil penelitian menunjukkan: 1) Model pembelajaran PAKEM penjasorkes memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa, ( to = 11,73> t tabel 0,05 = 2,07).  2) Model pembelajaran konvensional penjasorkes tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa,(to = 1,94 < t tabel 0,05 = 2,07).  3) Model pembelajaran PAKEM penjasorkes dan model pembelajaran konvensional penjasorkes memberikan perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa,(to= 2,89> t tabel 0,05 = 1,68).
PENGARUH METODE PELATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP KONDISI FISIK ATLET PENCAK SILAT UNIT KEGIATAN OLAHRAGA UNIVERSITAS NEGERI PADANG Edwarsyah, Edwarsyah; Hardiansyah, Sefri; Syampurma, Hilmainur
JURNAL PENJAKORA Vol 4, No 1 (2017): April 2017
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.166 KB)

Abstract

oleh atlet Pencak Silat Unit Kegiatan Olahraga Universitas Negeri Padang. Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan circuit training terhadap kondisi fisik atlet Pencak Silat Unit Kegiatan Olahraga Universitas Negeri Padang. Subjek penelitian adalah seluruh atlet Pencak Silat Unit Kegiatan Olahraga Universitas Negeri Padang yang masih aktif berlatih sebanyak 29 orang. Data dikumpul dari 29 orang subjek penelitian melalui pengukuran kondisi fisik atlet. Data dianalisis dengan menggunakan rumus uji beda (uji t) dependent sampel. Berdasarkan analisa data dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan oleh latihan circuit training terhadap peningkatan kemampuan kondisi fisik atlet pencak silat UKO UNP. Akhirnya diharapkan penelitian ini bisa berkontribusi dan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang olahraga prestasi.
TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA PENGKAB PSSI BULELENG Kusuma, Ketut Chandra Adinata
JURNAL PENJAKORA Vol 4, No 1 (2017): April 2017
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.459 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kemampuan daya tahan (VO2max), (2 )kapasitas vital paru, dan (3) kecepatan lari yang dimiliki oleh wasit sepakbola Pengkab PSSI Buleleng. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.Jumlah subyek penelitian ini 26 orang. Teknikpengumpulan data menggunakan MFT(Multistage Fitness Test)untuk mengukur daya tahan (VO2max), spirometer untuk mengukur kapasitas vital paru, dan tes lari 30 meteruntuk mengukur kecepatan lari.Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa VO2max wasit sepakbola Pengkab PSSI Buleleng 4 orang (15,38 %) kategori Sedang, 11 orang (42,31 %) kategori Kurang, dan 11 orang (42,31 %) kategori Kurang Sekali. Kapasitas vital paru wasit sepakbola Pengkab PSSI Buleleng terdapat 4 orang (15,38 %) kategori Baik Sekali, 9 orang (34,62 %) kategori Baik, 12 orang (46,15 %) kategori Sedang, 1 orang (3,85 %) kategori Kurang. Kecepatan lari wasit sepakbola Pengkab PSSI Buleleng 4 orang (15,38 %) kategori Baik Sekali, 6 orang (23,08 %) kategori Baik, 12 orang (46,15 %) kategori Sedang, 3 orang (11,54 %) kategori Kurang, dan 1 orang (3, 85 %) kategori Kurang Sekali. Berdasarkan hasil di atas disarankan kepada Pengkab PSSI Buleleng untuk menyusun program latihan yang kontinyu dan terarah sehingga dapat meningkatkan kondisi fisik wasit sepakbola Pengkab PSSI Buleleng.
Tinjauan Tingkat VO2 Max Pemain Sepakbola Sekolah Sepakbola Bima Junior Bukittinggi Nirwandi, Nirwandi
JURNAL PENJAKORA Vol 4, No 2 (2017): September 2017
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.541 KB)

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya prestasi pemain Sekolah Sepakbola Bima Junior Kota Bukittinggi yang kemungkinan disebabkan oleh rendahnya tingkat VO2max. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat VO2max pemain Sekolah Sepakbola Bima Junior Bukittinggi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemain Sekolah Sepakbola Bima Junior Kota Bukittinggi yang berjumlah 23 orang. Karena populasi relatif kecil maka seluruh populasi dalam penelitian ini dijadikan sebagai sampel. Untuk memperoleh data dilakukan pengukuran terhadap tingkat VO2max dengan menggunakan Bleep Test. Data dianalisis dengan menggunakan rumus persentase. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa dari 23 orang pemain sepakbola SSB Bima Junior Kota Bukittinggi tidak ada pemain yang memiliki tingkat VO2max pada klasifikasi baik sekali, baik dan sedang, sedangkan untuk kategori kurang terdapat sebanyak 2 orang (8.70%) dan 21 orang (91.30%) memiliki kemampuan VO2max pada klasifikasi kurang sekali. Hal ini dapat dikatakan bahwa semua pemain sepakbola SSB Bima Junior Kota Bukittinggi rendah tingkat VO2maxnya. Kata-kata kunci: VO2max, SSB Bima Junior
Pengembangan Alat Tempo Trainer Untuk Membantu Efisiensi Gerakan Kaki Gaya Bebas Prastiwi, Bertika Kusuma; Rohmansyah, Nur Azis; Zhannisa, Utvi Hinda
JURNAL PENJAKORA Vol 4, No 2 (2017): September 2017
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.968 KB)

Abstract

Teknik yang dilakukan dengan benar akan mendukung gerak yang efisien. Gerakan renang yang efisien lebih mudah dilakukan dengan pemahaman teknik terlebih dahulu kemudian pelaksanaan. Jika teknik yang dilakukan salah, maka gerak renang tidak akan efisien. Efisiensi gerak mempengaruhi waktu dan energi yang digunakan saat berenang. Gerakan yang lebih efisien bisa ditandai dengan waktu yang lebih singkat dan energi yang digunakan sedikit untuk menempuh jarak tertentu. Salah satu cara untuk mengukur efisiensi gerakan renang dengan menghitung jumlah gerakan kaki yang dilakukan. Semakin banyak gerakan kaki yang dilakukan, semakin banyak energi yang digunakan. Gerakan yang mendorong laju berenang ke depan adalah gerakan kaki. Cara ini pastinya menyulitkan pelatih dan atlit untuk menghitung efisiensi pergerakan dengan lebih dari satu atlet. Alat tempo trainer digunakan untuk mengukur efisiensi gerakan kaki renang terutama gaya bebas. Alat ini memiliki lima kecepatan. Hasil dari uji coba bahwa siklus 44/menit yang efektif. Alat ini digunakan untuk mengukur kecepatan kaki kiri maupun kanan perenang gaya bebas. Kata-kata kunci: gerakan kaki gaya bebas, efisiensi, tempo trainer
Model Pengembangan Pramuwisata Olahraga dalam Bisnis Pariwisata di Provinsi Bali Hidayat, Syarif
JURNAL PENJAKORA Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.038 KB)

Abstract

Perkembangan bisnis pariwisata dewasa ini sudah sangat baik. Bidang ini merupakan andalan pemerintah untuk meningkatkan devisa. Perkembangan yang terjadi saat ini adanya pergeseran tujuan orang berwisata, dari wisata pasif ke aktif.  Bali sebagai daerah unggulan dalam pengembangan bisnis ini harus terus di kembangkan salah satunya dengan mengembangkan alternatif bisnis pariwisata yaitu bidang olahraga melalui bisnis olahraga pariwisata. Bisnis olahraga pariwisata tidak terlepas dari sumber daya manusia pramuwisata yang profesional. Dalam penelitian akan diungkap tentang penyiapan pramuwisata olahraga khususnya olahraga bahari di Provinsi Bali. Penelitian menggunakan metode survey dengan teknik wawancara dan pencatatan dokumen analisis data menggunakan metode kualitatif. Sampel dari penelitian ini adalah Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Dinas Pariwsata Kabupaten Badung, Kabupaten Buleleng dan Kota Denpasar, DPD GAWAWISRI Bali, DUDI olahraga pariwisata khususnya wisata bahari. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa, secara umum pihak pemerintahan telah menerbitkan peraturan daerah yang mengatur tentang pariwisata dan pramuwisata, akan tetapi yang langsung mengatur secara khusus tentang jenis pariwisata khusus yaitu olahraga belum ada. Selanjutnya data yang diperoleh di DPD GAWAWISRI menyatakan bahwa telah diadakannya pelatihan pramuwisata yang berkerjasama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Bali dengan frekuensi sekali dalam satu tahun. Sedangkan pola yang telah di terapkan di DUDI olahraga pariwisata yaitu dengan model pembimbingan dari pramuwisata senior dan yunior, khusus olahraga diving pola yang sudah berkembang adalah mencari lisensi di organisasi yang diakui dan di internasional. Akan tetapi kenyataan dilapangan hal tersebut sering dilanggar oleh DUDI dengan memanfaatkan pramuwisata freeland yang secara lisensi belum boleh memandu, hal ini sering dilakukan bila wisatawan ramai dan jumlah pramuwisata kurang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemerintah perlu mengatur secara khusus tentang olahraga pariwisata, perlunya kerjasama yang baik antara pemerintah dan pihak pengelola pariwisata olahraga, perlunya lembaga akreditasi atau lisensi yang dikelola secara profesional.Kata-kata kunci: pengembagan,pramuwisata olahraga,wisata bahari.
PENGARUH PELATIHAN OLAHRAGA SENAM SEKS TERHADAP WANITA BERUMAHTANGGA Kanca, I Nyoman
JURNAL PENJAKORA Vol 1, No 1 (2014): September 2014
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.95 KB)

Abstract

Pelatihan olahraga penting untuk meningkatkan kualitas seksual seseorang. Pasangan suami-istri yang memiliki kebugaran seksual yang baik akan memiliki kualitas seksual yang lebih baik bila dibandingkan dengan pasangan suami istri yang memiliki kebugaran seksual yang lebih jelek pada kondisi yang sama.Agar lebih berhasil dalam melakukan hubungan seks suami-istri berbagai bentuk olahraga yang dapat dilakukan adalah latihan olahraga kebugaran seks dan atau latihan olaharaga senam seks. Latihan kebugaran seks dan senam seks bermanfaat untuk: (1) meningkatkan perasaan dan respons seksual pada otot panggul (pelvis), (2) meningkatkan kuantitas dan kualitas seks, (3) meningkatkan kuantitas orgasme secara teratur, (4) meningkatkan tonus otot vagina, (5) meningkatkan vaskularisasi sehingga meningkatkan potensi orgasme, (6) terjadi proses pembentukan dan perbaikan jaringan otot vagina, (7) menolong wanita agar lebih siap dalam melahirkan, (8) mengurangi sakit belakang dan menambah kenikmatan bagi pasangan suami-istri.Pelatihan olahraga senam seks yang dilakukan secara teratur dan berkesinambungan berpengaruh positif terhadap peningkatan kondisi fisik, psikis dan sosial, sebab dengan melakukan senam seks kebugaran tetap terjaga dan bahkan kebugaran lebih meningkat serta terhindar dari berbagai penyakit dan stres yang dapat mengganggu dalam melakukan aktivitas seksual.
IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA Wisnawa, I Dewa Gede Buda
JURNAL PENJAKORA Vol 1, No 1 (2014): September 2014
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.129 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepak bola melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yaitu guru sebagai peneliti yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas X Peminatan Sosial 2 SMA Negeri 1 Ubud tahun pelajaran 2013/2014, berjumlah 31 orang dengan rincian 7 orang putri dan 24 orang putra. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil analisis data aktivitas belajar secara klasikal teknik dasar passing sepak bola pada observasi awal adalah 6,3 (cukup), meningkat pada siklus I menjadi 7,59 (aktif), dan meningkat menjadi 8,39 (aktif) pada siklus II. Sedangkan persentase hasil belajar secara klasikal pada observasi awal adalah 29,0% (sangat kurang), meningkat pada siklus I menjadi 71,0% (cukup), dan meningkat menjadi 93,55% (sangat baik) pada siklus II. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepak bola meningkat melalui implementasi  model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas X Peminatan Sosial 2 SMA Negeri 1 Ubud Tahun Pelajaran 2013/2014. Disarankan kepada guru Penjasorkes dapat mengimplementasikan model pembelajaran ini karena terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing sepak bola. 

Page 6 of 33 | Total Record : 323