cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
APTEKINDO
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Prosiding Seminar Internasional Aptekindo (Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Indonesia)
Arjuna Subject : -
Articles 186 Documents
PEMBELAJARAN TATA BUSANA BERBASIS KREATIVITAS DALAM MENUNJANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Suciati -
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kreativitas atau daya cipta sering disebut sebagai istilah untuk pengembangan potensipada peserta didik. Materi pembelajaran berbasis kreativitas diharapkan dapat membekalipeserta didik untuk dapat berfikir kreatif sebagai wujud pengembangan potensi dirinya dalambidang keahlian yang ditekuninya. Sebagai hasil pengembangan pembelajaran berbasiskreativitas, peserta didik akan mampu mengembangkan penguasaan pengetahuan, konsepdasar, proses pembuatan produk, dan memiliki apresiasi terhadap bidang yang digeluti danterhadap produk yang dibuat. Selain itu memiliki sikap kreatif dan sikap antusias, serta memilikikemampuan dalam memdesain produk. Pembelajaran tata busana yang berkaitan erat denganaspek kreatifitas di antaranya adalah materi pembelajaran tata busana (konsep dasar busana ,desain busana , proses pembuatan busana, desain hiasan busana, proses pembuatan desainhiasan busana), lenan atau elemen estetis interior, dan kriya tekstil (konsep dasar kriya tekstil, ,desain kriya tekstil, proses pembuatan kriya tekstil, desain hiasan kriya tekstil, prosespembuatan dan desain hiasan kriya tekstil). Pengembangan materi pembelajaran tata busanaberbasis kreativitas, selain dapat membekali peserta didik dalam mengembangkan potensidirinya sekaligus menunjang berkembangnya pendidikan teknologi dan kejuruan, otomatis akandapat menunjang berkembangnya industri kreatif yang kaya akan khasanah produk-produkkreatif di Nusantara.Kata kunci: pengembangan, pembelajatran tata busana, kreativitas, pendidikan teknologi dankejuruan.
ALTERNATIF PENGEMBANGAN MODEL SERTIFIKASI KOMPETENSI DAN PROFESI GURU SMK Herni Kusantati
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru SMK sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan menengah kejuruan wajibmemiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Keempat kompetensi tersebutsecara terintegrasi diperoleh melalui pendidikan profesi yaitu pendidikan tinggi setelah programsarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahliankhusus. Pendidikan profesi merupakan suatu proses pendidikan yang berujung dengandilaksanakannya uji kompetensi guru.Profesionalisme guru khususnya guru SMK di Indonesia secara nyata menentukan mutupendidikan nasional. Mutu pendidikan nasional yang rendah, salah satu penyebabnya adalah mutuguru yang rendah. Permasalahan guru di Indonesia harus diselesaikan secara komprehensifmenyangkut semua aspek terkait yaitu kesejahteraan, kualifikasi, pembinaan, perlindungan profesi,registrasi, sertifikasi dan lisensi.Kondisi nyata kini memandang bahwa guru SMK sebagai sebuah profesi, bukan lagi dianggapsebagai suatu pekerjaan (vokasional) biasa yang memerlukan pendidikan tertentu. Kedudukanseperti ini setidaknya dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi internal dan eksternal. Secara internal,terjadi penguatan dalam kedudukan sosial, proteksi jabatan, penghasilan, dan status hukum. Sebagaiimplikasi posisi ini, maka secara eksternal terjadi harapan dan tuntutan kualitas profesi keguruan,yang tidak hanya diukur berdasarkan kriteria lembaga penghasil (LPTK-PTK), tetapi juga menurutkriteria pengguna (users) antara lain asosiasi profesi, masyarakat, dan lembaga yang mengangkatdan memberikan penghasilan.Undang-Undang Guru dan Dosen yang telah disahkan berimplikasi secara mendalamterhadap prosesionalisme guru SMK. Dalam undang-undang mutlak bahwa Profesi guru memerlukankemampuan khusus yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untukmenguasai keterampilan dan keahlian (kompetensi) tertentu yang dibuktikan dengan sertifikat.Sertifikat kompetensi adalah bukti formal sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukanpekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yangterakreditasi atau lembaga sertifikasi, sedangkan untuk memberikan kewenangan melakukanpekerjaannya harus dilakukan melalui sertifikasi dengan sertifikat profesi bukti pengakuankeprofesionalannya.Untuk melaksanakan hal tersebut diperlukan adanya lembaga sertifikasi yang terakreditasidengan kerjasama sinergi antara LPTK-PTK, Pemerintah Kabupaten dan Kota, Dinas PendidikanPropinsi, Kabupaten dan Kota serta Departemen Pendidikan Nasional serta peraturan perundangandan kebijakan nasional yang memberi landasan hukum terhadap keberadaan lembaga tersebut.Kata Kunci : Kompetensi, sertifikasi, profesi
PERAN LPTK DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN VOKASI DI INDONESIA Budihardjo AH
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas tinggi dan memiliki keunggulan,merupakan modal menghadapi persaingan global. Hal ini merupakan tantangan dan lahan yangsangat menguntungkan bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). LPTK dapatmemberikan sumbangsih sebesar-besarnya bagi pengembangan pendidikan vokasi di Indonesiamelalui pengelolaan pendidikan yang berorientasi pada kecakapan kerja sesuai denganperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan serta tuntutan kebutuhan lapangan kerja.Untuk mencapai tujuan tersebut, maka salah satu faktor yang harus diperhatikan yaitu kualitas tenagapendidik. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang merupakan lembaga penghasiltenaga pendidik (guru) di Indonesia, sangat berperan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusiadi Indonesia. LPTK mempunyai tanggung jawab menciptakan tenaga pendidik yang professionaluntuk mengembangkan pendidikan vokasi di Indonesia. Pendidik harus menguasai dan memenuhiketiga komponen trilogi profesi, yaitu komponen dasar keilmuan, komponen substansi profesi dankomponen praktik profesi.Kata Kunci: Peran LPTK, Pendidikan, Vokasi.
PENGEMBANGAN PROGRAM PENYELENGGARAAN WORK-BASED LEARNING PADA PENDIDIKAN VOKASI DIPLOMA III OTOMOTIF Budi Tri Siswanto
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan vokasi adalah pendidikan yang mempersiapkan lulusannya untuk bekerja. Kemitraanantara institusi pendidikan dengan dunia usaha/industri dalam pengelolaan pendidikan vokasimerupakan keniscayaan. Konsep-konsep pembelajaran pendidikan vokasi dengan pendekatanExperiential Learning (EL) dan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan wacana danpraksis yang harus terus dikembangkan. Dengan demikian penerapan pendekatan pembelajarandengan problem-based learning, cooperative learning, project-based learning, service learning,dan work-based learning terus senantiasa harus dikembangkan.Pengembangan pembelajaran dengan berbagai pendekatan diatas harus dilakukan oleh parapengelola pendidikan vokasi dan industri agar kualitas lulusannya sesuai tuntutan pasar kerja.Tantangan dunia kerja dengan kompetensi kerja yang makin tinggi seiring kemajuan teknologi dandinamika tempat kerja menuntut institusi pendidikan vokasi mampu mengantisipasi dan menghadapiperubahan yang terjadi dengan memanfaatkan berbagai kapabilitas yang ada. Institusi pendidikanvokasi sebagai penyiap dan penyedia calon tenaga kerja, harus dapat memanfaatkan sumberdayayang dimiliki dan jaringan sumber-sumber kemitraan dengan pihak luar secara efektif, untukakumulasi sumber daya penyelenggaraan.Kemitraan dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi antara institusi pendidikan danindustri/dunia kerja merupakan karakter utama pendidikan vokasi. Sinergi kerjasama antar fungsi danantar organisasi dapat melahirkan ide-ide baru dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi. Institusidengan budaya yang inovatif menjadi dukungan bagi tim manajemen pengelola dalam memanfaatkankapabilitas sumber daya internal dan eksternal untuk meningkatkan kualitas lulusan. Pengembanganprogram work-based learning pada pendidikan diploma III Otomotif dengan berbagai penyediapelatihan di berbagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dapat dijadikan sebagai terobosandalam pendidikan vokasi.Kata kunci: pengembangan program, work-based learning, pendidikan vokasi, praktik industri, WBLBerasrama-Terpadu
CONCERNS BASED ADOPTION MODEL (CBAM) DAN INOVATION PROFILE DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (Sebuah gagasan dalam implementasi kurikulum D-3 TEKNIK) Iwa Kuntadi
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi kurikulum dalam dunia pendidikan tak habis-habisnya untuk selalu dibahas,karena kurikulum sebagai jantungnya pendidikan selalu berubah sesuai dengan karakteristik, sifat,dan perkembangan komponen-komponennya. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknyadinamika perkembangan kurikulum.Sejalan dengan dinamika perkembangan tersebut, para pakar kurikulum telah banyakmenggali dan mencoba melakukan berbagai penyempurnaan, diantaranya adalah membuat modelmodelimplementasi kurikulum. Model ini banyak manfaatnya untuk mengidentifikasi kesulitankesulitandalam strategi implementasi dan pengembangan kurikulum.Beberapa model yang dikembangkan dalam implementasi kurikulum diantaranya :Pertama, Model Concerns-Based Adoption Model CBAM), yang dikembangkan oleh Hall dan Loucks(1978), bertujuan mengidentifikasi berbagai tingkatan guru yang berhubungan dengan inovasiinovasinyadalam kelas. Model ini merupakan model deskriptif, sehingga dapat membantu pekerjakurikulum dan guru mengembangkan strategi implementasinya.Kedua, Model Profil Inovasi, yang dikembangkan oleh Leithwood (1982), model ini jugamemusatkan perhatiannya pada guru. Model ini memberikan kesempatan kepada guru dan pekerjakurikulum untuk mengembangkan suatu profil, tantangan terhadap perubahan, sedemikian sehinggapara guru dapat menghilangkan hambatan-hambatan yang terjadi. Model ini tidak hanya deskriptif,akan tetapi memberikan strategi kepada guru untuk menghilangkan/memperkecil hambatan-hambatandalam implementasi kurikulum.
IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR IPA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN DASAR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Kadek Surya Mahedy
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar IPAmahasiswa S2 Pendidikan Dasar Universitas Pendidikan Ganesha. Penelitian ini menggunakanrancangan penelitian tindakan dengan subyek penelitian adalah mahasiswa S2 Pendidikan DasarIPA. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes minat dan tesmotivasi belajar IPA. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Microsoft Ecxel 2003.Hasil analisis data adalah sebagai berikut. Pertama, tampak bahwa motivasi belajarmahasiswa S2 Pendidikan Dasar Universitas Pendidikan Ganesha berkategori Baik (77,38) denganSB (8.23). Sebaran motivasi belajar mahasiswa pada skala 5 adalah: nilai A 1 orang ( 9 %), nilai B10 orang (82 %), nilai C 1 orang (9 %) dan tidak ada mahasiswa yang bernilai D dan E. Kedua,tampak bahwa minat belajar mahasiswa S2 Pendidikan Dasar Universitas Pendidikan Ganeshaberkategori Baik (73,12) dengan SB (6.10). Sebaran minat belajar mahasiswa pada skala 5 adalah:nilai A 1 orang ( 9 %), nilai B 6 orang (50 %), nilai C 5 orang (41 %) dan tidak ada mahasiswa yangbernilai D dan E. Ketiga dari hasil kuisioner respon mahasisiwa terhadap media pembelajaran TIKdengan jumlah responden sebanyak 12 orang, rata-rata memberikan respon yang sangat positif.Hasil penelitian ini memberikan indikasi bahwa media pembelajaran berbasis TIK dapatmenyebabkan terjadinya perbedaan minat dan motivasi belajar IPA mahasiswa S2 Pendidikan DasarIPA. Berdasarkan hasil penelitian ini dianjurkan pada para dosen IPA untuk menggunakan mediapembelajaran bebrbasis TIK pada materi-materi IPA yang sesuai.Kata kunci: Media pembelajaran Berbasis Teknologi Infomasi dan Komunikasi, Minat Belajar,Motivasi Belajar
PENGEMBANGAN CD INTERAKTIF LISTRIK STATIS DAN LISTRIK DINAMIS SEBAGAI MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Ni Ketut Kertiasih
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan media pembelajaran listrik statis dan listrik dinamis dapat dijadikan sebagaimedia dalam penyampaian pesan/materi pelajaran kelistrikan. Media pembelajaran yangdikembangkan tersebut dikemas dalam bentuk CD interaktif. Media pembelajaran tersebutdikembangkan menggunakan sofware umum yaitu Macromedia Flash. Media tersebut memberikantampilan materi terkait dengan listrik statis dan listrik dinamis. Media pembelajaran ini menampilkanmenu utama, di mana siswa yang ingin mempelajari listrik statis dan listrik dinamis dapat memilihmateri (konsep) yang tersedia. Materi (konsep) yang ditampilkan, dapat langsung dipilih sesuaidengan urutan sub-materinya. Dengan penggunaan media dalam proses pembelajaran akanmembantu efektifitas proses pembelajaran serta penyampaian pesan dan isi pelajaran, sehinggadapat membantu siswa meningkatkan pemahaman.Kata kunci: media pembelajaran, listrik statis dan dinamis, multimedia
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN ARITMATIKA SEDERHANA UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR Luh Joni Erawati Dewi
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil pengembangan media interaktif pembelajaran aritmatikasederhana untuk anak Sekolah Dasar. Media pembelajaran ini merupakan salah satu mediapembelajaran yang memanfaatkan teknologi komputer sebagai media pembelajaran yang lebihmenarik dan variatif agar pembelajaran tidak monoton menggunakan satu media saja. Mediapembelajaran ini membahas tentang materi pengenalan bilangan bulat, operasi aritmatikapenjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, serta latihan soal. Media pembelajaran inidibuat dengan Macromedia Flash 8 sebagai perangkat pembuatan animasi dan program, dan soundforge 6.0 untuk manipulasi suara dan musik. Dengan media pembelajaran ini diharapkanpembelajaran menjadi lebih menarik dan variatif.Kata Kunci: bilangan bulat, media interaktif, pembelajaran aritmatika
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PESAWAT SEDERHANA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR BERBASIS MULTIMEDIA Ni Wayan Marti
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media pembelajaran merupakan sesuatu yang dapat menyampaikan dan meyalurkan pesandari berbagai sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif sehinggapenerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Dalam proses pembelajaransering kali terjadi bahwa pengajar mengalami kesulitan untuk menyampaikan suatu materi pelajarankepada peserta didik sehingga terkesan pelajaran tersebut membosankan. Permasalahan seperti inibiasanya terjadi pada siswa terhadap mata pelajaran yang membutuhkan pemahaman yang lebihtinggi, salah satunya adalah pembelajaran tentang pesawat sederhana. Adapun tujuan penelitian iniadalah membangun media pembelajaran pesawat sederhana berbasis multimedia yang ditujukanuntuk anak sekolah dasar. Media ini dikembangkan menggunakan Macromedia Flash. Mediapembelajaran ini akan berisi materi-materi tentang pesawat sederhana yang dilengkapi dengansimulasi cara kerja dari tiap jenis pesawat sederhana. Untuk tahap evaluasi pembelajaran materipesawat sederhana ini, siswa akan diuji dengan mengerjakan soal-soal yang disediakan pada mediaini. Media ini juga dilengkapi dengan grafik tingkat penguasaan materi dari tiap siswa yang diuji.Kata-kata Kunci : Media Pembelajaran, Pesawat Sederhana, Multimedia dan Macromedia Flash
PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN DALAM MENGHASILKAN LULUSAN YANG RELEVAN DENGAN KEBUTUHAN DUNIA KERJA HOTMARIA TAMPUBOLON
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Era globalisasi yang berlangsung saat ini menuntut peran pendidikan teknologi dan kejuruanagar semakin mantap. Masalah relevansi, peningkatan mutu dan efisiensi penyelengaraanpendidikan teknologi dan kejuruan sudah sering dipertanyakan, Hal ini didasarkan bahwa semakinsulitnya lulusan pendidikan teknologi dan kejuruan untuk memperoleh pekerjaan, sementara jumlahlulusannya semakin bertambah. Seluruh bidang keahlian dalam dunia kerja terbentuk dari hubunganantara manusia dengan benda. Manusia terdiri dari komponen jasmani dan komponen rohani atauide, sedangkan benda dapat berbentuk perangkat keras dan perangkat lunak yaitu data. Dengandemikian bidang keahlian dalam dunia kerja terbentuk atas hubungan manusia, ide, benda dan data.Pengembangan sistem pendidikan teknologi dan kejuruan perlu dirancang sesuai dengan kebutuhanindustri. Untuk dapat mencapai tujuan ini, keterlibatan dunia industri harus dikembangkan dalammenetapkan berbagai standar keahlian, pengembangan kurikulum dan kebijakan pengelolaan sistempendidikan. Tingkat pendidikan angkatan kerja Indonesia diharapkan akan berubah. Hal ini akanmengubah pula harapan dan keinginan generasi muda dan orang tuanya. Indonesia diperkirakanakan mengikuti jejak pengalaman berbagai Negara lain, dimana tingkat pendidikan yang semakintinggi merupakan kebutuhan individu dan keluarganya. Meningkatnya tingkat pendidikan angkatankerja harus diimbangi pula dengan meningkatnya ketrampilan kerja dan produktivitasnya.Kata Kunci; Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Lulusan dan Dunia Kerja.

Filter by Year

2010 2010


Filter By Issues
All Issue Tahun 2010