cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
APTEKINDO
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Prosiding Seminar Internasional Aptekindo (Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Indonesia)
Arjuna Subject : -
Articles 186 Documents
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMK MELALUI KEBIJAKAN SERTIFIKASI Louisa Nicolina Kandoli
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru adalah suatu jabatan professional yang harus memenuhi kriteria professional, yangmeliputi syarat-syarat fisik, mental/kepribadian, keilmiahan/pengetahuan, dan keterampilan.Kompetensi profesional guru selain bersumber dari bakat seseorang untuk menjadi guru jugapendidikan yang diselenggarakan pada pendidikan guru memegang peranan penting. Di dalammerumuskan jenis kompetensi guru professional dapat dilihat dari segi tanggung jawab guru, yaknitanggung jawab moral, tanggung jawab pendidikan di sekolah, misalnya memberikan bimbingan danpengajaran, melaksanakan pembinaan kurikulum, menuntun para siswa belajar, membina pribadi,mendiaknosis kesulitan belajar, menilai kemajuan belajar, tanggung jawab guru dalam bidangkemasyarakatan, dan tanggung jawab guru dalam bidang keilmuan. Untuk menentukan jeniskompetensi guru juga dilihat segi fungsi dan peranannya, yakni guru sebagai pendidik dan pengajar,guru sebagai anggota masyarakat, guru sebagai pelaksana administrasi ringan.Berbagai upaya dilakukan oleh pihak yang terkait dengan dunia pendidikan terutama pemerintahuntuk meningkatkan kompetensi guru sebagai pendidik professional. Pemerintah bertekad untukmeningkatkan mutu guru melalui uji kompetensi dan sertifikasi guru. Kebijakan yang diajukan adalahstandart dan sertifikasi dipilih dan dipilah guru-guru profesional yang berhak menerima tunjanganprofesi dan guru yang tidak profesional tidak berhak mendapatkannya.Keywords: Kompetensi, Profesional, Guru SMK, Kebijakan, Sertifikasi
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LULUSAN Jemmy Johnny Rompas
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui strategi pembelajaran koopearatif terhadap motivasibelajar mahasiswa dan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar mahasiswa antar kelompokeksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran koopearatif dalam proses belajar mengajardan kelompok kontrol yang tanpa menggunakan metode pembelajaran kooperatif (menggunakanmetode biasa). Diharapkan bermanfaat bagi kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secaraoptimal, Pengorganisasian materi perkuliahan menjadi semakin jelas, Menghasilkan lulusan yangmenguasai bidangnya, Mutu sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.Pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pembelajaran dimana mahasiswa bekerjasama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar. “Meskipun pembelajaran kooperatifmeliputi berbagai macam tujuan sosial, pembelajaran juga bertujuan untuk meningkatkan kinerjasiswa/mahasiswa dalam tugas-tugas akademik” (Ibrahim, 2000). Ini adalah hakekat sosial dalambelajar untuk memodelkan cara berpikir yang sesuai dan saling mengemukakan untuk meluruskankekeliruan pengertian miskonsepsi diantara mereka (sesuai konsep peagat dan vogotsky tentangperubahan kognitif, Mohamat Nur, 2000).Pentingnya pendidikan Pembelajaran Kooperatif di perguruan tinggi. Hal ini sejalan denganpendapat Walgito (1982:23), pada perguruan tinggi adalah sebagai berikut :a. Memelihara dan mengembangkan ilmu pengatahuan dan teknologi, pengabdian, ketrampilan, dandaya berpikir mahasiswa; b. Memupuk perkembangan kepribadian mahasiswa agar mahasiswaberjiwa penuh pengabdian, memiliki tanggung jawab dan menjadi anggota masyarakat sesuai yangdiharapkan; c. Mengembangkan mahasiswa untuk mencapai identitasnya dan tidak lepas darikepribadian Indonesia; d. Meningkatkan kesejahteraan mahasiswa.Bahwa metode pembelajaran lebih dominan sehingga perlu ada renovasi dan inovasi baru atauningkatkan proses belajar mengajar didalam kelas serta meningkatkan kualitas dan mutu pendidikanyang ada diperguruan tinggi.Pendidikan merupakan suatu sistem, yaitu sistematisasi dari proses perolehan pengalaman sehinggamenjadi pengetahuan. Strategi pembelajaran di perguruan tinggi harus mendapatkan perhatian seriusagar lulusan yang di hasilkan mempunyai standar sesuai pasar kerja serta image perguruan tinggimenjadi baik hal ini akan berakibat pada peminat atau pendaftar.Kata Kunci : Kooperatif, Pembelajaran, Kualitas, Lulusan, Mahasiswa
PENGEMBANGAN MODEL SERTIFIKASI GURU SMK Rolly R. Oroh
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bagi kebanyakan orang, guru merupakan jabatan mulia, karena tugas, fungsi dan perannyadalam mendidik anak bangsa. Tapi tingkat kesejahteraan guru masih pada kategori masyarakat prasejahtera. Tidak heran banyak oknum guru masih mencari-cari pekerjaan sampingan sebagai upayauntuk memenuhi kebutuhan harian keluarga. Jangankan untuk mencapai suatu pendapatan lebih,kategori cukuppun terasa jarang bahkan masih jauh dari kenyataan. Akibatnya profesi guru masihmenjadi profesi alternatif paling akhir, ketika tidak ada lagi pekerjaan lain yang diharapkan. Maknanyabahwa, banyak yang menjadi guru bukan karena betul-betul menjadi guru, tetapi menjadi guru karenakebetulan.Suatu langkah maju telah dilakukan oleh pemerintah bersama DPR, dengan disahkannya UUNo 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Guru boleh berbangga karena UU tersebut memberiruang untuk menjadikan guru sebagai profesi yang harus diapresiasi lebih. Bentuk apresiasi tersebutberupa program sertifikasi profesi melalui penilaian portofolio. Walaupun program sertifikasi ini belumtentu berkorelasi signifikan dengan peningkatkan profesionalisme guru sebagai pendidik, tetapimenjadi angin penyejuk bagi guru, karena bagi guru ini berarti peningkatan kesejahteraan.Kenyatannya, pola sertifikasi guru melalui portofolio banyak memberikan peluang untuk melakukanhal-hal manipulatif bukti tertulis yang dapat membawa pada perilaku guru yang kurang terpuji.Ciri khas guru kejuruan atau guru sekolah menengah kejuruan (SMK) memiliki tingkatketrampilan kerja tertentu dengan tahapan dan unjuk kerja yang tertentu pula, jika dibandingkandengan guru non-kejuruan. Ketrampilan kerja guru kejuruan dikembangkan dari tingkat pengetahuansecara teoritis dan praktis. Artinya guru kejuruan dapat menerapkan profesi sebagai pendidik padatiga aspek yaitu, kognitif, afektif dan psikomotor. Hal ini mengindikasikan bahwa pola atau modelsertifikasi guru kejuruan harus berorientasi pada unjuk kerja, bukan semata-mata pada dokumenportofolio. Maksudnya bahwa pengembangan model sertifikasi guru kejuruan dapat dilakukan melaluipenilaian portofolio tetapi harus diikuti dengan penilaian unjuk kerja. Pengembangan model sertifikasiguru kejuruan ini dapat dimanifestasikan dalam bentuk : (a). Proses sertifikasi guru kejuruan perlumelibatkan dunia industri, dunia usaha, dan atau asosiasi profesi sebagai representatif berbagaikomponen masyarakat pelaku dan pemerhati pendidikan. (b). Keterlibatan dunia industri, dunia usaha,dan atau asosiasi profesi, dimaksudkan untuk menilai aspek unjuk kerja guru kejuruan. (c). LPTK-PTKperlu dilibatkan untuk menilai kompetensi guru kejuruan melalui dokumen portofolio (jika penilaianportofolio masih digunakan). (d). Perlu ada semacam penyegaran (recharging) dan atau peningkatanilmu dari para guru secara periodik, misalnya setiap 5 tahunan, agar dinamisasi perkembangan IlmuPengetahuan dan Teknologi dapat diikuti.Kata kunci: LPTK-PTK, Pengembangan model sertifikasi, guru SMK, pendidikan kejuruan
PERAN LPTK PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU Nontje M. Sangi
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan guru, yang nyambi sebagai tukang ojek, penjaga, malam dan kisah memilukanlainnya seperti yang tersembul dalam penggalan bait himne guru, laksana embun penyejuk dalamkehausan, serta patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa, semoga di era reformasi dan sertikasitidak akan terdenga lagi. Pemerintah di Era Kabinet Bersatu berupaya untuk meningkatkankesejahteraan guru dilakukan sejalan dengan UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.Undang–Undang tersebut mengamanatkan adanya tunjangan guru sebagai profesi yang merupakanangin segar bagi masyarakat guru, meskipun harus melalui sertifikasi terlebih dahulu. Sertifikasikompetensi melalui pendidikan profesi guru sebagai upaya penjamin mutu pendidik dan tenagakependidikan di Indonesia mempunyai arti strategis dan mendasar dalam upaya peningkatan mutuguru. Sertifikasi merupakan jawaban terhadap adanya kebutuhan untuk meningkatkan kompetensiprofesional guru. Oleh karena itu proses sertifikasi kompetensi dipandang sebagai bagian esensialdalam memperoleh sertifikat kompetensi yang diperlukan. bahwa guru sebagai tenaga profesional dibidang pembelajaran wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaransesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud diperolehmelalui pendidikan tinggi Program Sarjana atau Program Diploma IV yang sesuai dengan tugasnyasebagai guru. Kompetensi sebagai agen pembelajaran meliputi kompetensi pedagogik, kompetensikepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Peran LPTK bersinergi denganpemerintah adalah mengawasi dan memantau pelaksanaan sertifikasi sehingga benar-benar dapatdilaksanakan sesuai harapan. Sebagai wahana pendidikan, perguruan tinggi LPTK harus menyiapkanseperangkat aturan, metode, dan strategi pendidikan yang dalam konteks pemberdayaan guru mestimengacu pada pencapaian standar peningkatan mutu dan kualitas guru.Kata Kunci: Profesional Guru, Kompetensi, Sertifikasi, LPTK
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PADA KOMPETENSI KEAHLIAN MENATA PRODUK DI SMK NEGERI 3 MANADO E. Undap; Palit -
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini memberikan gambaran mengenai hasil belajar siswa dengan menggunakanmetode demonstrasi dan latihan-latihan dalam kegiatan belajar mengajar dengan indikatorkeberhasilan, dilihat dari tingkat penguasan siswa baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotor.Dari hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut : (1) siswa memperoleh nilai besar atau samadengan 7 mencapai 83,33% , (2) penilaian psikomotor siswa yang mencapai 94,44% yangmempunyai nilai sekitar 21 – 25 ini menunjukan bahwa siswa cukup terampil dan bagus dalampembungkusan (packaging) yang dilakukan secara sendiri dengan kreatif dari masing-masing siswa,(3) penilaian afektif siswa yang mencapai 100% yang mempunyai nilai sekitar 16 – 25, menunjukanbahwa siswa tersebut cukup baik selama proses belajar mengajar, 13,89% menunjukan siswa yangbaik dalam kegiatan pembelajaran ini dapat dilihat ke aktifan dalam bertanya, menjawab, menanggapidan melakukan peragaan pembungkusan dengan benar yaitu sebanyak 30 dari 36 siswa berhasil darisegi kognitif tersebut. Jadi penerapan metode pembelajaran (metode demonstrasi dan latihan) dalampembelajaran melaksanakan packaging telah mencapai ketuntasan belajar siswa.Kata Kunci: metode pembelajaran, packaging, hasil belajar
JEJARING KERJA SAMA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS DAN DAYA SAING LULUSAN PENDIDIKAN KEJURUAN Suhartanta -; Zaenal Arifin
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Era globalisasi menuntut tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang bermutu danmempunyai daya saing secara terbuka. Tuntutan tersebut secara simultan telah menjadikan SDMtidak lagi dianggap sebagai pelengkap semata, akan tetapi telah menjadi kekuatan utama bagi industridalam menghasilkan keunggulan dalam konteks yang lebih komprehensif, inovatif dengan sudutpandang yang holistik. Pendidikan yang paling sesuai untuk menghadapi tantangan globalisasi adalahpendidikan yang berorentasi pada dunia kerja dengan penekanan pada pendekatan pembelajarandan didukung oleh kurikulum yang sesuai dengan keinginan dunia kerja. Pendidikan di Indonesia,terutama pendidikan kejuruan dituntut mampu menyiapkan tenaga kerja terampil untuk mengisikeperluan pembangunan, mengubah status siswa dari status beban menjadi aset bangsa,menciptakan sumberdaya manusia profesional yang dapat diandalkan dan unggul menghadapipersaingan global.Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu dan daya saing lulusanpendidikan kejuruan tersebut adalah dengan mengembangkan jejaring kerjasama denganstakeholder. Melalui jejaring kerjasama ini akan terjadi penguatan posisi tawar terhadap stakeholderdalam mengembangkan pendidikan.Manfaat langsung yang diperoleh sekolah lewat jejaring kerjasama di antaranya adalahprogram-program akademik yang diselenggarakan sekolah akan dapat dimantapkan secarasubstansial. Di samping itu juga akan diperoleh manfaat ekonomis akibat pemanfaatan bersamaberbagai sumber daya dan fasilitas yang ada. Setidak-tidaknya penggunaan sumber daya akan lebihefektif daripada bila hanya dimanfaatkan oleh lembaga masing-masing secara individual.Kata Kunci: SDM era global, Reposisi Pendidikan Kejuruan, Jejaring KerjasamaSekolah dengan Stakeholder.
AKREDITASI SEBAGAI STRATEGI PENGEMBANGAN PROGRAM STUDI SECARA BERKESINAMBUNGAN Sri Wening
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sebagai Negara berkembang dan warga dunia tidak dapat menghindari daripengaruh globalisasi. Isu-isu strategis dalam dunia pendidikan akibat dampak globalisasi adalahpenilaian mutu, penjaminan mutu, dan akreditasi. Penjaminan mutu lulusan lembagapendidikan/program studi menjadi sangat bernilai ketika Negara sudah tidak memiliki batasanperdagangan, tenaga kerja dan keuangan. Dengan penjaminan mutu diharapkan lulusan yangdihasilkan oleh lembaga pendidikan/program studi dapat bersaing dan berkompetisi secara sehat diera globalisasi.Salah satu penjaminan yang dapat diakui adalah sertifikasi. Dengan adanya sertifikasi lulusanyang berdasarkan pada standar prosedur dan operasi yang seragam, baku dan menjawab kebutuhanzaman (up to date) diharapkan lulusan telah memiliki kualifikasi yang diterima oleh semua suku,bangsa atau negara.Untuk dapat memberikan suatu sertifikasi kepada lulusan, dunia pendidikan tinggi khususnyaprogram studi terlebih dulu diharuskan mendapatkan pengakuan/akreditasi secara regional maupuninternasional dari lembaga yang berwenang. Akreditasi program studi dilakukan untuk menilai mutudan efisiensi program studi dalam rangka memberikan jaminan dan kontrol mutu kepada dan darimasyarakat.
PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN BERBASIS PRODUKSI PADA PENDIDIKAN VOKASIONAL MARLINA -
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan adalah segala usaha yang ditujukan agar manusia dapat mengembangkanpotensi diri melalui proses pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pendidikan antara lain pesatnya tuntutanmasyarakat tentang mutu lulusan yang terampil, perkembangan dan perubahan peradaban duniayang makin mengglobal dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi,serta inovasi dalam bidang pendidikan. Upaya menyiapkan tenaga pendidikan di bidang teknologidan kejuruan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat dan memenuhi kebutuhan individu pesertadidik, merupakan hal yang mendesak untuk dilakukan pada saat ini. Pengembangan PendidikanTeknologi dan Kejuruan dalam upaya menyiapkan tenaga pendidik dalam bidang keahlianteknik dan kejuruan menghadapi masa yang penuh tantangan yang diakibatkan oleh tuntutanmasyarakat yang lebih tinggi dan kompleks, kehidupan yang sangat dipengaruhi olehperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta globalisasi. Pembelajaran berbasis produksiditekankan pada aspek keterpaduan, yang didasarkan yakni konsep kebermaknaan. Kebermaknaanmaksudnya adalah peserta didik memahami konsep yang diajarkan melalui pengalaman mengerjakanbenda langsung di bengkel atau di lapangan (pengalaman praktis). Pengembangan pembelajaranberbasis produksi (PBP) bertujuan menggali kembali pemahaman tentang SMK itu sendiri,karakteristik SMK Teknologi, dan pengembangan PBP di SMK Teknologi adalah salah satu yangdiharapkan dapat mengoptimalkan kemampuan/ kompetensi lulusan pada bidang keahlian mesinproduksi
Tantangan Pendidikan Kejuruan dalam Era Perdagangan Bebas Djafar Wonggo
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era perdagangan bebas yang secara bertahap berlaku mulai tahun 2003 untuk kawasanAsia Tenggara (AFTA) dan tahun 2020 untuk kawasan Asia-Pasific (APEC), dunia usaha/industriharus meningkatkan kompetensi tenaga kerjanya agar dapat meningkatkan mutu dan ragamproduknya yang dapat bersaing di pasar bebas. Sebagai Lembaga Pendidikan Kejuruan perlu jugamenyikapi keadaan ini mengingat bahwa tujuan utamanya adalah memberikan bekal keterampilandan pengetahuan agar tamatannya menjadi tenaga kerja yang produktif, mampu mendapatkanpendapatan dan taraf hidup serta dapat mengembangkan dirinya dalam menghadapi perubahan yangsemakin cepat. SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan kejuruan bertujuan untukmempersiapkan siswa dan lulusannya sebagai tenaga kerja tingkat menengah berpotensi mencetaksumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Lembaga ini juga dapat mengakomodir kebutuhanpasar dan meningkatkan ekonomi masyarakat dengan mengangkat keunggulan lokal sebagai modaldaya saing bangsa, sebagaimana yang dituangkan dalam tujuan pendirian SMK itu sendiri. Lulusandiharapkan tidak hanya unggul di daerah saja, tetapi dengan kekuatan sistem yang ada tamatan pundiharapkan memiliki jati diri bangsa dan keunggulan kompetitif di pasar nasional maupuninternasional. Pendidikan Kejuruan memiliki keunggulan dalam skill intensive, menghadapiglobalisasi perdagangan dan investasi, mendidik dan melatih tenaga terampil, memiliki multi fungsi,dan berwawasan link-and-match.Kata Kunci: AFTA, APEC, SMK, globalisasi, link-and-match
MEMPERSIAPKAN GURU PADA STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Pitoyo Yuliatmojo
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam usaha mendorong kesiapan sumber daya manusia di era global melalui pendidikan diSekolah Menengah Kejuruan, perlu adanya proses pembelajaran yang mengintegrasian TIKdidalamnya. Usaha ini bertujuan untuk : 1) mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa;2) mengembangkan keterampilan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (ICT literacy) itusendiri; dan 3) untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi dan kemenarikan proses pembelajaran. Padakenyataanya, saat ini belum semua guru memahami apa yang dimaksud dengan strategipembelajaran dalam mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran. Makalah ini menjelaskantentang strategi, tujuan dan pendekatannya dalam proses pembelajaran yang mengintegerasikan TIKdi sekolah.

Filter by Year

2010 2010


Filter By Issues
All Issue Tahun 2010