cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
APTEKINDO
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Prosiding Seminar Internasional Aptekindo (Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Indonesia)
Arjuna Subject : -
Articles 186 Documents
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LULUSAN Rompas, Jemmy Johnny
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui strategi pembelajaran koopearatif terhadap motivasibelajar mahasiswa dan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar mahasiswa antar kelompokeksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran koopearatif dalam proses belajar mengajardan kelompok kontrol yang tanpa menggunakan metode pembelajaran kooperatif (menggunakanmetode biasa). Diharapkan bermanfaat bagi kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secaraoptimal, Pengorganisasian materi perkuliahan menjadi semakin jelas, Menghasilkan lulusan yangmenguasai bidangnya, Mutu sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.Pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pembelajaran dimana mahasiswa bekerjasama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar. “Meskipun pembelajaran kooperatifmeliputi berbagai macam tujuan sosial, pembelajaran juga bertujuan untuk meningkatkan kinerjasiswa/mahasiswa dalam tugas-tugas akademik” (Ibrahim, 2000). Ini adalah hakekat sosial dalambelajar untuk memodelkan cara berpikir yang sesuai dan saling mengemukakan untuk meluruskankekeliruan pengertian miskonsepsi diantara mereka (sesuai konsep peagat dan vogotsky tentangperubahan kognitif, Mohamat Nur, 2000).Pentingnya pendidikan Pembelajaran Kooperatif di perguruan tinggi. Hal ini sejalan denganpendapat Walgito (1982:23), pada perguruan tinggi adalah sebagai berikut :a. Memelihara dan mengembangkan ilmu pengatahuan dan teknologi, pengabdian, ketrampilan, dandaya berpikir mahasiswa; b. Memupuk perkembangan kepribadian mahasiswa agar mahasiswaberjiwa penuh pengabdian, memiliki tanggung jawab dan menjadi anggota masyarakat sesuai yangdiharapkan; c. Mengembangkan mahasiswa untuk mencapai identitasnya dan tidak lepas darikepribadian Indonesia; d. Meningkatkan kesejahteraan mahasiswa.Bahwa metode pembelajaran lebih dominan sehingga perlu ada renovasi dan inovasi baru atauningkatkan proses belajar mengajar didalam kelas serta meningkatkan kualitas dan mutu pendidikanyang ada diperguruan tinggi.Pendidikan merupakan suatu sistem, yaitu sistematisasi dari proses perolehan pengalaman sehinggamenjadi pengetahuan. Strategi pembelajaran di perguruan tinggi harus mendapatkan perhatian seriusagar lulusan yang di hasilkan mempunyai standar sesuai pasar kerja serta image perguruan tinggimenjadi baik hal ini akan berakibat pada peminat atau pendaftar.Kata Kunci : Kooperatif, Pembelajaran, Kualitas, Lulusan, Mahasiswa
PERAN PENDIDIKAN KEJURUAN DALAM MENYIAPKAN LULUSAN BERJIWA WIRAUSAHA Tambingon, Henny N.
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perguruan Tinggi adalah lembaga formal yang menjadi tempat pelaksanaan pendidikanjenjang Sarjana (S1) yang diakui oleh pemerintah. Perguruan tinggi memiliki beberapa proram studidan melaksanakan pendidikan secara mandiri dan menggunakan Kurikulum. Kurikulum adalahseperangkat dokumen yang tertulis yang didunakan dalam pendidikan dalam proses belajar danpembelajaran. Proses pembelajaran di lembaga pendidikan tinggi harus menggunakan kurikulum,karena tanpa kurikulum pelaksanaan proses pendidikan tidak dapat diterapkan. Kurikulum yangditerapkan pada jurusan PKK adalah kurikulum berbasis kompetensi (Competency-BasedCurricullum), dan penerapan KBK tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas lulusan jurusansehingga trampil dan dapat mandiri sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuninya.Salah satu matakuliah yang diajarkan pada mahasiswa adalah kewirausahaan. Matakuliah ini bertujuan untukmenumbuhkan sikap wirausaha pada mahasiswa, agar setelah lulus jika tidak terserap sebagaitenaga kerja dapat membuka usaha sendiri atau berwirausaha secara mandiri Persaingan untukmenjadi PNS dewasa ini sangat ketat, sehingga lulusan jurusan PKK jika tidak terserap pada instansipemerintah berpotensi untuk membuka usaha dalam bidang boga meskipun usaha tersebut masihdalam skala kecil. Berbekal ilmu yang diterima selama studi, lulusan jurusan PKK khususnyakonsentrasi tata boga, dapat menciptakan lapangan kerja sehingga dapat membantu pemerintahmengatasi pengangguran.Kata Kunci : Pendidikan Kejuruan, Lulusan, Wirausaha
PERANCANGAN PROTOTYPE MEDIA PEMBELAJARAN TURBO PASCAL BERBASIS WEB SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN AKREDITASI JURUSAN Setemen, Komang
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah merancang prototype media pembelajaran turbo pascal berbasisweb, yang akan diimplementasikan pada Jurusan Manajemen Informatika UNDIKSHA. Denganterbentuknya media ini akan dapat digunakan sebagai alternatif sumber belajar bagi mahasiswa,khususnya mata kuliah Bahasa Pemrograman Turbo Pascal sehingga dapat meningkatkan kualitaspembelajaran. Dengan media ini, juga dapat mengeleminasi hambatan-hambatan dalam proseskomunikasi pembelajaran di kelas, diantaranya adalah : (1) hambatan psikologis; (2) hambatan fisik;(3) hambatan kultural; dan (4) hambatan lingkungan. Pengembangan prototype sistem inimenggunakan model waterfall, yang merupakan model yang paling banyak digunakan dalamperancangan sebuah perangkat lunak. Prototype media ini mampu menangani pengelolaan materimateripembelajaran Turbo Pascal yang dapat di akses oleh mahasiswa secara lokal, serta disediakananimasi-animasi untuk mendukung pemahaman yang sifatnya abstrak.Kata kunci: media pembelajaran, turbo pascal, web.
STUDI IMPLEMENTASI EVALUASI BERBASIS KOMPETENSI Deha, Suryana; Mulyana, Ris R
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran keterlaksanaan evaluasi berbasis kompetensi pada SMKN 6 Bandung Bidang Keahlian Teknik Bangunan. Berdasarkan hasil penelitian dengan metode deskriptif eksploratif dan teknik statistik presentase ditemukan bahwa implementasi evaluasi berbasis kompetensi masuk pada kategori sangat tinggi. Dengan demikian tuntutan agar ada kesesuaian dengan model kurikulum (KTSP) berbasis kompetensi sudah terlaksana. Namun dalam operasionalnya ada kendala kendala yang muncul dengan adanya keharusan untuk melibatkan pihak internal dan eksternal dalam proses verifikasi dan uji kompetensinya. Selain itu faktor pendanaan menjadi persoalan tersendiri karena diperlukan anggaran dalam proses uji kompetensi karena melibatkan pihak luar (Asosiasi Jasa Konstruksi, Departemen Pendidikan Nasional, dan lembaga lainnya ).
PENDIDIKAN BERKELANJUTAN ( CONTINUING EDUCATION ) DALAM BIDANG VOKASI Kartini, Ny
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan berkelanjutan (continuing education) dalam bidang vokasi, merupakan salah satuprioritas pemerintah dalam upaya pengembangan pendidikan, sumber daya manusia (SDM), danmeningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia secara merata sesuai dengan visi dan misipendidikan yang telah dirumuskan. Kecakapan Vokasional seringkali disebut dengan kecakapankejuruan artinya kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu yang terdapat dalammasyarakat. Pendidikan vokasi dari berbagai jenis dan tingkat, bertujuan untuk mempersiapkn tenagakerja yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan lapangan kerja. Pendidikan vokasi sebagaispecialized education dapat mempersiapkan anak didik memasuki suatu lapangan pekerjaan ataukelompok pekerjaan atau meningkatkan kemampuan bekerja.Kata kunci : Pendidikan berkelanjutan, bidang vokasi
PEMBELAJARAN TATA BUSANA BERBASIS KREATIVITAS DALAM MENUNJANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN -, Suciati
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kreativitas atau daya cipta sering disebut sebagai istilah untuk pengembangan potensipada peserta didik. Materi pembelajaran berbasis kreativitas diharapkan dapat membekalipeserta didik untuk dapat berfikir kreatif sebagai wujud pengembangan potensi dirinya dalambidang keahlian yang ditekuninya. Sebagai hasil pengembangan pembelajaran berbasiskreativitas, peserta didik akan mampu mengembangkan penguasaan pengetahuan, konsepdasar, proses pembuatan produk, dan memiliki apresiasi terhadap bidang yang digeluti danterhadap produk yang dibuat. Selain itu memiliki sikap kreatif dan sikap antusias, serta memilikikemampuan dalam memdesain produk. Pembelajaran tata busana yang berkaitan erat denganaspek kreatifitas di antaranya adalah materi pembelajaran tata busana (konsep dasar busana ,desain busana , proses pembuatan busana, desain hiasan busana, proses pembuatan desainhiasan busana), lenan atau elemen estetis interior, dan kriya tekstil (konsep dasar kriya tekstil, ,desain kriya tekstil, proses pembuatan kriya tekstil, desain hiasan kriya tekstil, prosespembuatan dan desain hiasan kriya tekstil). Pengembangan materi pembelajaran tata busanaberbasis kreativitas, selain dapat membekali peserta didik dalam mengembangkan potensidirinya sekaligus menunjang berkembangnya pendidikan teknologi dan kejuruan, otomatis akandapat menunjang berkembangnya industri kreatif yang kaya akan khasanah produk-produkkreatif di Nusantara.Kata kunci: pengembangan, pembelajatran tata busana, kreativitas, pendidikan teknologi dankejuruan.
PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENGEMBANGAN VOKASI PENDIDIKAN TINGGI Tampang, B. Limbong
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya kemajunan teknologi informasidan komunikasi telah menciptakan tradisi dan budaya baru dalam peradaban umat manusia.Perubahan yang diakibatkan oleh teknologi informasi lebih dahsyat dibandingkan dengan perubahandari era pertanian menjadi era industri yang diawali dengan revolusi Perancis pada tahun 1789.Teknologi informasi dapat menjadikan dunia maya menjadi dunia nyata berada di hadapan kita.Dengan hanya termenung di depan komputer di tempat yang sepi nan sempit, kita dapat membukacakrawala dunia yang sangat luas (a universe exists behind the computer screen). Dunia tidakdibatasi lagi oleh ruang dan waktu, dari kejauhan yang beribu-ribu kilometer jauhnya kita bisamengungkapkan perkataan, menyampaikan senyuman dan dapat menyalurkan sentuhan lewattombol-tombol yang ada dalam komputer (we can chat without speaking, smile without grinning, hugwithout touching). Dengan demikian, maka segala aktivitas pendidikan akan lebih mudah dan cepat.Lembaga pendidikan harus memahami dengan baik kebutuhan masyarakat yang semakin kompleksterutama diikuti oleh perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Untuk menghasilkanlulusan lembaga pendidikan yang memiliki kompetensi dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saatini, masalah yang harus ditanggulangi dalam proses pendidikan, yaitu bagaimana mengelola lembagapendidikan agar mampu memenuhi tuntutan pasar kerja, dan tidak menyisahkan banyakpengangguran. Solusi yang paling tepat adalah meningkatkan kualitas pembelajaran yangmengadopsi praktik manajemen yang dipadukan dengan kemajuan teknologi informasi. Dalam duniapendidikan pemanfaatan teknologi informasi diwujudkan suatu sistem yang disebut eletronic university(e-University) yang bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan, sehingga perguruantinggi dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada komunitasnya, baik di dalammaupun di luar perguruan tinggi tersebut dengan memadukan personal computer (notebook), internetdan fasilitas teknologi pembelajaran lainnya. Vokasi pendidikan tinggi tampak jelas dengan adanyabanyak pendidikan tinggi swasta di ruko-ruko, karena pendidikan telah berubah menjadi pelatihan,sehingga tidak memerlukan suatu kampus pendidikan dengan fasilitas perpustakaan, laboratoriumdan sarana-sarana pendidikan lainnya.Kata Kunci: Teknologi Informasi, Vokasi Pendidikan Tinggi
PERENCANAAN DAN MODEL PENDIDIKAN BERBASIS VOKASI Sumayku, James J.R.
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baik model pendidikan tak terencana maupun terencana (non formal dan formal) maupunmodel perencanaan tertutup maupun terbuka memiliki keuntungan dan kelemahan-masing masing.Bila memilih untuk model pendidikan tentu sebagai pengajar memilih model yang dapatdikembangkan ke depan, atau efektif, ekonomis dan efisien. Rencana pembelajaran tertutup seringmengalami kegagalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Keinginan untuk membuat ketentuanketat dan tidak dapat diubah bersifat mengikat dalam proses pembelajaran sering gagal. Rencanapengajaran terbuka memiliki peluang untuk ditanggapi secara serius oleh pengajar serta diterapkanolehnya. Untuk model perencanaan sebagai pengajar cenderung pada model terbuka. Beberapa halmenyangkut model pendidikan dan perencanaan disimpulkan sebagai berikut : Model pendidikandengan menggabungkan pelaksanaan pendidikan formal dan non formal untuk kondisi sekarang inipada hemat penulis sangat efisien dan sesuai dengan rencana pengembangan pendidikan vokasiuntuk jangka panjang. SMK menjadi pusat pengembangan pendidikan vokasi, dan berfungsi sebagaifasilitator, mediator dan sumber belajar. Kolaborasi yang saling menguntungkan dapat mewujudkanjiwa kewirausahaan yang dikembangkan melalui pendidikan non formal. Kebutuhan pendidikan nonformal yang dalam bentuk teoritis dapat diberikan Pendidikan formal, sebaliknya kebutuhan fasilitaspraktik yang ril maupun instruktur pendidikan formal dapat diperoleh dari lembaga pendidikan nonformal yang umumnya tersedia. Perencanaan pendidikan system terbuka akan sangat membantuSMK berkreasi dan beradaptasi maupun melakukan ekspansi. Pengembangan pendidikan vokasi kedepan dengan melibatkan berbagai pendidikan non formal, yang lebih memasyarakat, mudahdijangkau, sesuai kebutuhan, potensi SDM telah tersedia, berbagai fasilitas praktek sesuai dengankompetensi telah tersedia. Kekurangan yang ada baik fasilitas praktek, pelaksanaan, evaluasi, SDMdapat diperoleh dari SMK formal. Sebaliknya SMK formal dapat mengembangkan kompetensi lainnya,bilamana beberapa lembaga pendidikan formal dengan kompetensi yang sama menunjukkananemo/peminat yang besar. Beberapa siswa berprestasi dan memenuhi syarat boleh memperolehkompetensi SMK, dengan mengikuti validasi mata pelajaran dan menambah mata pelajaran lainnya.Fungsi Pendidikan formal menjadi Pembina, dan turut serta dalam evaluasi. Beberapa syarat yangharus dipenuhi yaitu : Setiap kabupaten kota harus memiliki SMK (pendidikan vokasi) Setiap SMKmelibatkan beberapa pendidikan non formal untuk secara bersama mengembangkan pendidikansesuai kompetensi yang dimilikinya. Pendidikan terbuka relevan dengan pengembangan pendidikanvokasi dimana terdapat hubungan pendidikan formal dan non formal secara berencana danberkesinambungan.Kata kunci : Model Pendidikan Berbasis Vokasi
PENDIDIKAN BERKELANJUTAN DALAM BIDANG VOKASI Sumarto, Sumarto; Nurhayati, Ai
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan pendidikan vokasional adalah suatu usaha yang bertujuan untuk mewujudkanmasyarakat Indonesia yang berkualitas, maju, mandiri, dan modern. Pembangunan pendidikanvokasional merupakan bagian penting dari upaya menyeluruh dan sungguh-sungguh untukmeningkatkan harkat dan martabat bangsa. Keberhasilan dalam membangun pendidikan akanmemberikan kontribusi besar pada pencapaian tujuan pembangunan nasional secara keseluruhan.Dalam konteks demikian, pembangunan pendidikan itu mencakup berbagai dimensi yang sangat luas:yang meliputi dimensi sosial, budaya, ekonomi, dan politik.Pendidikan vokasional adalah sebagai bekal dalam menghadapi dan memecahkan problema hidupdan kehidupan, baik sebagai pribadi yang mandiri, warga masyarakat, maupun sebagai warganegara. Apabila hal ini dapat dicapai, maka ketergantungan terhadap ketersediaan lapanganpekerjaan, yang berakibat pada meningkatnya angka pengangguran, dapat diturunkan, yangberarti produktivitas nasional akan meningkat secara bertahap.Kerwords: Pendidikan Vokasional, Pendidikan Kecakapan Hidup, Pengembangan Pendidikan
PROFIL PROGRAM STUDI TATA RIAS UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Wahidah, Siti
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari jurusan PKK Prodi Tata Rias untuk menghasilkan lulusan yang profesional baikmelalui pre service maupun in service education, menghasilkan konsep-konsep pengembanganpendidikan melalui pengkajian keilmuan dan penelitian. Jumlah mahasiswa Tata Rias pada tahunpertama (2007) sebanyak 9 orang yang hingga saat ini berjumlah 2 orang, tahun kedua (2008)sebanyak 81 orang dan yang mendaftar ulang 66 orang, sedang tahun ketiga (2009) sebanyak 62orang yang sebagian besar didominasi dari provinsi Sumatera Utara. Kualitas bahasa Inggrismahasiswa belum dapat diketahui karena belum pernah dilakukan test TOEFEL.Prodi Tata Rias Jurusan PKK yang memiliki 5 orang dosen tetap, 20 orang dosen yang aktifdan merupakan dosen prodi Tata Boga dan Prodi Tata Busana, 6 orang dosen luar biasa yang diambildari jurusan pendidikan Seni Rupa, pendidikan Kimia, Pendidikan Olah Raga dan praktisi, saat ini 1orang sedang mengikuti program studi lanjut S2. Kurikulum yang digunakan di jurusan PendidikanKesejahteraan Keluarga (PKK) adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi Sistim Blok terdiri dari 150SKS dengan lama studi 8 semester. Beberapa materi mata kuliah yang terdapat dalam kurikulummasih terdapat yang saling tumpang tindih, penempatan mata kuliah prasyarat dengan mata kuliahlanjutan yang belum memadai dan lingkup kedalaman yang belum optimal.Perangkat kurikulum yaitu Silabus dan SAP masih belum terarah kepada kebutuhan pasar,sehingga perlu diusahakan pengembangan profesionalisme para lulusan setiap materi mata kuliahdalam rumpun belum secara khusus dibicarakan dalam forum pertemuan Kelompok Bidang Kajian(KBK). Kegiatan proses belajar mengajar pada program studi Tata Rias dilakukan oleh staff dosenyang sekaligus merupakan staff pengajar pada Program Studi Tata Busana dan Program Studi TataBoga dan ditambah dengan dosen luar biasa. Kegiatan belajar mengajar dilakukan setiap hari Seninsampai jum’at, untuk tiap kali pertemuan dosen telah menyiapkan Kontrak Kuliah, SAP sesuai dengansilabus yang ada. Pertemuan kuliah dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan dan pada pertemuan ke-4,8, 12, diadakan test formatif dan pertemuan ke-16 ujian final (Test formatif IV). Praktek Kerja Industriadalah salah satu dari mata kuliah yang dilakukan pada semester VII (4 sks), dianjurkan mahasiswamencari tempat praktek sesuai dengan bidangnya setelah selesai mahasiswa harus membuat laporanyang menyangkut pekerjaan yang dilakukan di lapangan yang dibimbing oleh satu orang dosen danlaporan tersebut diseminarkan.

Page 2 of 19 | Total Record : 186


Filter by Year

2010 2010


Filter By Issues
All Issue Tahun 2010