cover
Contact Name
Citra Lestari
Contact Email
ceetradent@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
bdentjournal@unbrah.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah
ISSN : 23015454     EISSN : 26547643     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal B-Dent (JBD) adalah jurnal kedokteran gigi yang mempublikasikan karya tulis ilmiah (berupa penelitian, laporan kasus dan tinjauan pustaka) yang berhubungan dengan seluruh bidang ilmu kedokteran gigi. Jurnal ini diterbitkan oleh Universitas Baiturrahmah, Padang, Sumatera Barat dan dikelola oleh Dewan Redaksi Fakultas Kedokteran Gigi. Terbit setiap dua kali dalam setahun, saat ini JBD terbit dalam bentuk cetak dan telah didistribusikan ke seluruh Fakultas Kedokteran Gigi di Indonesia, LIPI, Perpustakaan Daerah Sumatera Barat dan Kopertis Wilayah X.
Arjuna Subject : -
Articles 271 Documents
PENGARUH EKSTRAK DAUN ANDONG MERAH Cordyline fruticosa (L) A. Chev TERHADAP KECEPATAN PENUTUPAN LUKA SECARA TOPIKAL PADAMENCIT PUTIH (Mus musculus) Gentari Pusparani; Eka Desnita; Edrizal Edrizal
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 3, Nomor 1, Juni 2016
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.131 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.39

Abstract

Daun andong merah (Cordyline fruticosa) (L) A.Chev merupakan salah satu tanaman khas Indonesia yang diketahui berkhasiat sebagai obat yang bekerja dalam proses penyembuhan luka. Daun andong merah mengandung flavonoid yang berguna sebagai antibakteri dan antioksidan, saponin dapat memicu pembentukan kolagen yang berperan dalam proses penyembuhan luka, tannin yang dapat menyebabkan penutupan pori-pori kulit, memperkeras kulit, menghentikan eksudat dan pendarahan yang ringan dan steroid dapat meningkatkan kecepatan pembentukan epitelisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh ekstrak daun andong merah (Cordyline fruticosa) terhadap kecepatan penutupan luka secara topikal pada mencit putih (Mus musculus)., jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian Post test only control group design, penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016 di Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Andalas Padang, sampel penelitian adalah 24 ekor mencit putih (Mus musculus jenis kelamin jantan, berusia tiga bulan, berat badan≥ 35 gram. Penelitian ini menggunakan 4 konsentrasi ekstrak 5%, 10%, 15% dan 20% serta kontrol negatif dan kontrol positif (obat povidone iodine salep 10%) dengan menggunakan uji one way anova. Hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol daun andong merah (Cordyline fruticosa) efektif terhadap kecepatan penutupan luka secara topikal pada mencit putih (Mus musculus) dan ekstrak yang paling efektif dengan persentase tertinggi dalam penutupan luka adalah pada ekstrak 15% dibandingkan dengan persentase kontrol positif dan pada ekstrak daun andong 5%,10% dan 20%.
PEMERIKSAAN KOMPOSISI GLASS FIBER KOMERSIAL DENGAN TEKNIK X-RAY FLUORESCENCE SPECTROMETER (XRF) Widya Puspita Sari; Dedi Sumantri; Dian Noviyanti Agus Imam; Siti Sunarintyas
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.551 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.30

Abstract

Glass fiber lebih sering digunakan daripada polyethylene fiber sebagai komponen FRC dalam dunia kedokteran gigi. Glass fiber dental di Indonesia tersedia dalam jumlah terbatas dan memiliki harga yang relatif mahal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa komposisi dari E-glass fiber dental dan glass fiber non dental menggunakan teknik XRF sehingga dapat ditentukan tipe dari masing-masing glass fiber non dental. Sampel terdiri dari 10 g E-glass fiber dental, 10 g fiberglass mats, 10 g fiberglass roving dan 10 g woven roving. Masing-masing sampel dihaluskan, selanjutnya dianalisa dengan dengan menggunakan X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF). Hasil analisa XRF sampel menunjukkan kandungan oksida terbesar pada E-glass fiber dental adalah SiO2 (45,47%), CaO (38,49%) dan Al2O3 (12,11%). Kandungan oksida terbesar pada fiberglass mats adalah SiO2 (56,88%), CaO (16,24%) dan Na2O (12,91%) demikian pula dengan woven roving yaitu SiO2 (55,86%), CaO (18,71%) dan Na2O (11,80%). Sedangkan fiberglass roving menunjukkan kandungan oksida terbesar antara lain SiO2 (52,56%), ZrO2 (14,64%) dan CaO (10,03%). Hal tersebut menunjukkan bahwa komposisi kandungan oksida pada sampel memiliki kemiripan dengan persentase yang berbeda. Berdasarkan pada analisis XRF disimpulkan bahwa glass fiber non dental jenis fiberglass mats dan woven roving mengarah ke tipe C-glass dan fiberglass roving mengarah ke tipe AR-glass.
UJI IMUNOMODULATOR BEBERAPA SUBFRAKSI EKSTRAK ETIL ASETAT MENIRAN (Phyllanthus niruri [L]) PADA MENCIT PUTIH JANTAN DENGAN METODA CARBON CLEARANCE Yufri Aldi; Nisya Ogiana; Dian Handayani
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 1, Juni 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.16 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.55

Abstract

Meniran has scientific name Phyllanthus niruri L..It uses to increase imun system of human body. Nonspecific of Imun system is first defendent to protect human body from microorganism, because it gives direct respon to antigen then it will destroy bacteria with phagocytosis process. Meniran extract is known can obstruct xanthin oksidase invitro, protect hepatocyte cell of liver from carbon tetrachloride and cytotoxity that induction with galaktosamin.To determined imunomodulator activity of some ethyl acetat extract subfraction of meniran (Phyllanthus niruri [L.]). Some ethyl acetat extract subfraction of meniran (Phyllanthus niruri [L.]) administered orally with single dose 100 mg/kg BB for eight group of subfraction and Tween 80 1% as control for 6 days. After 6 days subfractions have been conducted in white male mice with carbon clearance method. A value of Index Phagocytosis (IF) < 1 has imunosupressant activity and IF > 1 has imunostimulant activity. The increasing of phagositosis index with carbon clearance method showed the effect from each group of subfraction with control was unsignificant (P>0,05). The incerasing of leucocyte cell component especially for limfosit cell, eusinofil, and segmen neutrofil was significant for each group of subfraction (P0,05). The increasing of spleen limfosit cell showed optimal effect in subfraction number three (P
PENGARUH TRADISI NASI PAPAH TERHADAP RISIKO TERJADINYA EARLY CHILDHOOD CARIES DI DESA SENYIUR LOMBOK TIMUR Gita Sjarkawi; Herry Novrinda; Armasastra Bahar
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 2, Nomor 1, Juni 2015
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.155 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.21

Abstract

Cara pemberian makanan pada balita sedikit banyak dipengaruhi oleh tradisi budaya di suatu daerah tertentu. diantaranya adalah tradisi nasi papah atau seringkali juga disebut nasi papak yang masih banyak dilakukan oleh para ibu di beberapa wilayah di Indonesia, diantaranya di Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Tradisi nasi papah adalah nasi yang telah dikunyah dan dilumatkan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada balita. Dari segi kesehatan terutama kesehatan mulut, hal ini berisiko terhadap terjadinya Early Childhood Caries(ECC). Perilaku tersebut dapat menyebabkan transmisi mikroorganisme S. mutans dari mulut ibu ke mulut anak. Tujuan Untuk mengetahui pengaruh tradisi nasi papah terhadap risiko terjadinya Early Childhood Caries. Desain yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah total sampel subyek penelitian sebanyak 186 anak berusia 6 – 60 bulan yang didampingi oleh ibunya, yang bertempat tinggal di Desa Senyiur, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Pemeriksaan Intra Oral dilakukan untuk mengukur karies gigi ibu dan anak dengan menggunakan indeks DMFT/deft dan untuk mendapatkan informasi mengenai perilaku kesehatan mulut ibu dan anak dilakukan wawancara pada ibu dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisa dengan uji Chi Square. perilaku nasi papah mempunyai risiko terhadap terjadinya ECC dengan OR 5,46 (95%CI 4,24-36,55), p
EFEKTIVITAS PENYIKATAN GIGI SECARA MANUAL DAN ELEKTRIK PADA GINGIVITIS RINGAN WANITA HAMIL TRIMESTER I Yenita Alamsyah
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 1, Juni 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.232 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.46

Abstract

Wanita hamil umumnya mengutamakan kesehatan kehamilannya tetapi kurang memperhatikan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutnya. Wanita hamil biasanya mengalami perubahan perilaku terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutnya. Untuk mencegah terjadinya gingivitis pada masa kehamilan dapat dilakukan kontrol plak secara efektif. Salah satu untuk mengurangi pertumbuhan plak yang dilakukan secara mekanis adalah dengan menggunakan sikat gigi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyikatan gigi secara manual dan elektrik pada gingivitis ringan wanita hamil trimester I. Sampel pada penelitian ini adalah pasien wanita hamil trimester I berjumlah 20 orang terdiri dari dua kelompok, kelompok A dan kelompok B masing-masing 10 orang. Kelompok A dilakukan metode penyikatan secara manual dan kelompok B dengan sikat gigi elektrik. Dilakukan pengukuran Plak Indek (PI) dan Gingival Indek (GI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran Plak Indek (PI) dan Gingival Indek (GI) baik dengan menggunakan sikat gigi manual maupun sikat gigi elektrik dengan uji t tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p > 0.05). Kesimpulan dari penelitian ini dengan sikat gigi manual akan sama efektifnya dengan sikat gigi elektrik dalam pembersihan plak jika digunakan secara benar
PENGARUH KOMPOSISI BEBERAPA GLASS FIBER NON DENTAL TERHADAP KEKUATAN FLEKSURAL FIBER REINFORCED COMPOSITES Widya Puspita Sari; Siti Sunarintyas; Nuryono Nuryono
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 2, Nomor 1, Juni 2015
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.035 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.12

Abstract

E-glass fiber merupakan fiber reinforcement yang sering digunakan di kedokteran gigi karena berikatan baik dengan polimer melalui silane coupling agent, meningkatkan kekuatan mekanis dan tidak sensitif terhadap kelembaban. Ketersediaan E-glass fiber dental di Indonesia terbatas dengan harga relatif mahal. Glass fiber non dental banyak tersedia di Indonesia dengan harga terjangkau, yang biasa digunakan pada pembuatan panel gypsum dan komponen otomotif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh komposisi glass fiber non dental terhadap kekuatan fleksural fiber reinforced composites. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah E-glass fiber dental (Fiber-splint, Polydentia SA, Switzerland), glass fiber non dental A (LT, China), B (CMAX, China) dan C (HJ, China), flowable composite (CharmFil Flow, Denkist, Korea) dan silane coupling agent (Monobond S, Ivoclar Vivadent, Liechtenstein). Subjek dibagi dalam 5 kelompok: tanpa fiber, E-glass fiber dental, glass fiber non dental A, B dan C . Uji kekuatan fleksural berdasarkan ISO 10477. Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan ANAVA satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan rerata kekuatan fleksural (MPa) terendah pada kelompok tanpa fiber (126,18±5,21) dan tertinggi pada kelompok glass fiber non dental A (208,03±8,32). Hasil ANAVA satu jalur menunjukkan pengaruh bermakna dari komposisi fiber terhadap kekuatan fleksural (α < 0,05). Kesimpulan penelitian: Kandungan SiO2, Al2O3 dan alkali tanah oksida (MgO dan CaO) yang tinggi pada glass fiber meningkatkan kekuatan fleksural dari fiber reinforced composites.
HUBUNGAN MEROKOK DENGAN MELANOSIS PEROKOK DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT BAITURRAHMAH Yegie Triza; Dhona Afriza
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.042 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.3

Abstract

World Health Organization telah menetapkan bahwa tanggal 31 Mei sebagai hari bebas tembakau sedunia. Hal ini menunjukan semakin meningkatnya perhatian dunia terhadap akibat negatif rokok bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya baik menggunakan rokok maupun pipa. Salah satu akibat negatif dari kebiasaan merokok yang terjadi di rongga mulut adalah melanosis merokok. Melanosis terjadi akibat pengendapan melanin dalam lapisan epithelium mukosa mulut. Gambaran klinis yang terlihat pada melanosis perokok menunjukan adanya bercak coklat difus yang berukuran beberapa sentimeter terdapat pada gingiva anterior mandibula dan mukosa mulut. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik yang menggunakan desain case control yang di lakukan di RSGM Baiturrahmah. Penelitian ini dilakukan pada sampel 80 orang yang diambil secara acak yang terdiri dari 40 pasien perokok dan 40 pasien tidak perokok sebagai pengontrol. Hasil penelitian didapatkan bahwa melanosis perokok lebih banyak ditemukan pada responden perokok dibandingkan responden tidak perokok
INDUKSI RE-EPITELISASI PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA GINGIVA OLEH APLIKASI TOPIKAL EKSTRAK DAUN SAGE (Salvia officinalis L.) KONSENTRASI 50% (Kajian In Vivo Pada Tikus Sprague Dawley) Ananto Ali Alhasyimi
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 3, Nomor 1, Juni 2016
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.447 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.35

Abstract

Luka pada gingiva sering terjadi baik disengaja maupun tidak disengaja. Luka adalah rusaknya kesatuan atau komponen jaringan. Penyembuhan luka merupakan reaksi jaringan yang rusak untuk mengembalikan fungsi jaringan tersebut. Salah satu proses yang terlibat dalam penyembuhan luka adalah re-epitelisasi. Sage (Salvia officinalis L.) merupakan tanaman yang berpotensi untuk penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak daun sage konsentrasi 50% secara topikal terhadap reepitelisasi pada proses penyembuhan luka gingiva labial tikus Sprague dawley. Dua puluh empat ekor tikus Sprague dawley dibagi dalam 2 kelompok, perlakuan dan kontrol. Perlukaan pada gingiva labial tikus dibuat dengan menggunakan punch biopsy diameter 2,5 mm. Luka pada kelompok perlakuan diberi ekstrak daun sage konsentrasi 50% dan pada kelompok kontrol diaplikasikan iod gliserin 2 kali sehari selama 1 menit secara topikal. Tiga ekor tikus dari masing-masing kelompok dikorbankan pada 1, 3, 5 dan 7 hari setelah perlukaan. Jaringan luka diambil, diproses secara histologis dan dilakukan pengecatan dengan menggunakan metode Hematoksilin Eosin (HE). Pengukuran ketebalan jaringan epitel gingiva dilakukan menggunakan mikrometer okuler digital. Data ketebalan epitel dianalisis menggunakan paired samples ttest. Hasil pengukuran ketebalan jaringan epitel gingiva dengan paired samples t-test menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada 3, 5 dan 7 hari setelah perlukaan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak daun sage konsentrasi 50% dapat menginduksi re-epitelisasi pada proses penyembuhan luka gingiva labial tikus Sprague dawley serta lebih efektif dibandingkan iod gliserin.
PERAWATAN PROSTHODONTIK PADA KONDISI RIDGE YANG KURANG MENGUNTUNGKAN Susi R. Puspitadewi
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 2, Nomor 2, Desember 2015
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.845 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.26

Abstract

Extreme resorption of the maxillary and mandibular denture bearing areas results in sunken appearance of cheeks, unstable and non retentive denture with associated pain and discomfort. Prosthodontic rehabilitation of a patient with compromised edentulous ridges in a conventional manner is a difficult task. Modifications in the treatment procedures should be considered to fulfil the patient's functional and esthetic desires. This article reviews the various compromised situations commonly encountered in a routine clinical practice and the possible management of each of them.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEBIASAAN MENYIKAT GIGI ANAK Hanim Khalida Zia; Nurhamidah Nurhamidah; Dhona Afriza
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 1, Juni 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.679 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.51

Abstract

Peran orang tua terutama ibu, sangat berpengaruh dalam pemeliharaan kesehatan dan kebersihan gigi anak. Pengetahuan, sikap dan perilaku ibu terhadap kesehatan gigi akan menentukan status kesehatan gigi anak kelak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku ibu terhadap kebiasaan menyikat gigi pada murid kelas 1 di SDN 02 Ulak Karang Kota Padang. Jenis penelitian adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional. Cara pengambilan sampel dengan conservative sampling yaitu 36 orang ibu beserta anaknya. Hasil penelitian menunjukkan 52,8% murid kelas 1 SDN 02 Ulak Karang Kota Padang sering menyikat gigi, sedangkan 47,2% lagi jarang menyikat gigi. Terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan ibu dengan kebiasaan menyikat gigi anaknya (p = 0,000). Antara perilaku ibu dengan kebiasaan menyikat gigi anaknya juga memiliki hubungan signifikan (p = 0,007). Namun tidak terdapat hubungan antara sikap ibu dengan kebiasaan menyikat gigi anaknya (p = 0,101). Dari hasil penelitian sebagian besar responden sudah mengetahui cara memelihara kesehatan gigi dan mulut anak, aplikasinya dalam hal tindakan pemeliharaan juga sudah baik, tetapi sikap yang ditunjukkan responden dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak masih kurang.

Page 3 of 28 | Total Record : 271