cover
Contact Name
Citra Lestari
Contact Email
ceetradent@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
bdentjournal@unbrah.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah
ISSN : 23015454     EISSN : 26547643     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal B-Dent (JBD) adalah jurnal kedokteran gigi yang mempublikasikan karya tulis ilmiah (berupa penelitian, laporan kasus dan tinjauan pustaka) yang berhubungan dengan seluruh bidang ilmu kedokteran gigi. Jurnal ini diterbitkan oleh Universitas Baiturrahmah, Padang, Sumatera Barat dan dikelola oleh Dewan Redaksi Fakultas Kedokteran Gigi. Terbit setiap dua kali dalam setahun, saat ini JBD terbit dalam bentuk cetak dan telah didistribusikan ke seluruh Fakultas Kedokteran Gigi di Indonesia, LIPI, Perpustakaan Daerah Sumatera Barat dan Kopertis Wilayah X.
Arjuna Subject : -
Articles 271 Documents
HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER GIGI DENGAN TINDAKAN PEMBUANGAN SAMPAH MEDIS DI TEMPAT PRAKTEK DOKTER GIGI KOTA PADANG Vanesa Nadya Olastri; Dhona Afriza; Widyawati Widyawati
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 1, Juni 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.097 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.54

Abstract

Limbah medis salah satunya dihasilkan melalui praktik dokter gigi. Kebanyakan kita tidak menyadari bahwa tempat praktik dokter gigi dapat berpotensi sebagai asal limbah yang membahayakan lingkungan. Apabila sampah medis tersebut tidak dibuang pada tempat yang tepat maka akan menjadi sumber penyebaran penyakit bagi masyarakat sekitarnya. Tujuan Penelitian ini untuk memperoleh hubungan pengetahuan Dokter Gigi dengan tindakan pembuangan sampah medis di tempat praktik Dokter Gigi kota Padang. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 45 orang. Tehnik pengambilan sampel adalah dengan simple random sampling dengan tehnik lotre. Analisis data univariat dan bivariat. Analisis univariat untuk menggambarkan frekuensi dan persentase, analisis bivariat digunakan uji Fisher’s Exact Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dokter gigi memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai pembuangan sampah medis di tempat praktek dokter gigi (75,6%) dibandingkan dengan dokter gigi yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah yaitu (24.4%). Tindakan dokter gigi tergolong baik dalam pembuangan sampah (66,7%) dibandingkan dengan yang buruk (33,3%). Hasil uji statistik p(0,00) < α (0,1) sehingga terdapat hubungan antara pengetahuan dokter gigi dengan tindakan pembuangan sampah di tempat praktek dokter gigi kota Padang. Odds Ratio (90% CL = 3,6 – 123,0) dapat disimpulkan bahwa dokter gigi yang memiliki tingkat pengetahuan rendah memiliki resiko 21 kali memiliki tindakan pembuangansampah yang buruk di tepat praktek dokter gigi
ORAL ALLERGY SYNDROME (OAS) AKIBAT REAKSI ALERGI MAKANAN Nanan Nur&#039;aeny
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 2, Nomor 2, Desember 2015
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.734 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.20

Abstract

Allergic condition such as itching of the skin, or runny nose and sneezing are widely known, but different case of allergic reaction in the mouth. Are still unknown, one of them is Oral Allergy Syndrome (OAS). Almost everyone knows food allergens such as shrimp, or marine fish, but actually fresh fruits and vegetables also can trigger allergic reactions like OAS in the form of itching or swelling of the lips, tongue, palate, and pharynx. Author intends to provide further information about the OAS in this paper. The mechanism of OAS is a type I, immunoglobulin E-mediated hypersensitivity reaction, common in atopic people with history of atopic rhinitis, bronchial asthma, or urticaria. Food allergen that causes OAS have a cross reaction/ homolog with pollen from protein pathogen respons / PR-10 family, such as Bet v 1 (Birch) and Bet v 2 (Birch). Some OAS allergens from vegetables that homolog with Bet v 1 includes celery (Api g 1) and soybean (Gly m 4), and other allergens from fruits homolog with Bet v 2, such as Ana c1 alergen pineapple. The diagnosis of OAS based on medical history, clinical examination and diagnostic tests includes skin prick test, specific IgE serum, or basophil activation test, and cellular antigen stimulation test with an enzyme-linked immunosorbent assay. Management of OAS consists of non-pharmacological includes information and education to avoid the causes, and give suggestion to eat cooked food. Pharmacologically are prescription of antihistamines or epinephrine injection in case of emergencies. Signs and symptoms of OAS in fact have long been found, but its diagnosis and management are still not widely known. Dentist should know about signs and symptoms of food allergy in the oral mucosa include OAS which caused by fruits and vegetables such as celery, soybean, carrot, apple, pineapple, and strawberry, so finally dentist will provide good management for the patient..
PERBANDINGAN PROSES PENYEMBUHAN TULANG ANTARA IMPLANTASI HIDROKSIAPATIT NANOKRISTALIN DAN HIDROKSIAPATIT MIKROKRISTALIN (Kajian pada tulang tibia kelinci Andries Pascawinata; Prihartiningsih Prihartiningsih; Bambang Dwirahardjo
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 1, Juni 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.815 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.45

Abstract

Latar belakang. Salah satu bahan alloplastik yang berkembang pesat saat ini yaitu hidroksiapatit (HA) sintetik. Hidroksiapatit sintetik konvensional yang banyak digunakan saat ini yaitu hidroksiapatit mikrokristalin dimana struktrur kristalnya berada dalam kisaran mikrometer. Beberapa dekade terakhir bentuk nanokristalin dari hidroksiapatit (10-100 nm) mendapat perhatian dari banyak peneliti terutama mengenai sifat fisik, mekanik, kimia dan biologisnya karena hidroksiapatit nanokristalin ini lebih menyerupai bentuk hidroksiapatit alami yang terdapat pada tulang dibandingkan hidroksiapatit mikrokristalin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan proses penyembuhan tulang antara implantasi hidroksiapatit nanokristalin dan hidroksiapatit mikrokristalin. Metode. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan hewan coba kelinci berjumlah 18 ekor dibagi dalam 2 kelompok periode dekapitasi yaitu 9 ekor kelinci pada periode dekapitasi 2 minggu dan 9 ekor kelinci pada periode dekapitasi 4 minggu. Masing-masing periode dekapitasi ini kemudian dibagi lagi menjadi 3 kelompok lagi yaitu kelompok implantasi hidroksiapatit nanokristalin, kelompok implantasi hidroksiapatit mikrokristalin dan kelompok kontrol. Data dianalisis menggunakan uji statistik Kruskal wallis dan Mann Whitney U. Hasil. Pertumbuhan tulang baru yang ditunjukkan kelompok HA nanokristalin lebih tinggi dibandingkan HA mikrokristalin secara bermakna pada periode 2 minggu (p = 0,00). Pertumbuhan tulang baru yang ditunjukkan kelompok HA nanokristalin juga lebih tinggi dibandingkan HA mikrokristalin secara bermakna pada periode 4 minggu (p = 0,006). Kesimpulan. proses penyembuhan tulang pada implantasi hidroksiapatit nanokristalin lebih cepat dibandingkan proses penyembuhan tulang pada implantasi hidroksiapatit mikrokristalin.
PENGARUH LARUTAN KOPI BUBUK ROBUSTA TERHADAP STABILITAS WARNA PADA RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS Nila Kasuma; Yunike Genisya Putri; Indrawati Lipoeto
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 2, Nomor 1, Juni 2015
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.233 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.11

Abstract

Resin akrilik polimerisasi panas merupakan salah satu bahan kedokteran gigi yang banyak digunakan untuk pembuatan basis gigi tiruan. Stabilitas warna merupakan karakteristik yang sangat penting pada resin akrilik karena sangat dititik beratkan dalam mencapai nilai estetik yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh larutan kopi terhadap stabilitas warna resin akrilik polimerisasi panas yang direndam selama 1, 3, 5 dan 7 hari. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratoris dengan desain post test only controlled group design. Sampel yang digunakan berjumlah 25 sampel dengan ukuran 20 x 10 x 2 mm yang dibagi menjadi 4 kelompok yang direndam larutan kopi, yaitu masing-masing 6 sampel yang direndam selama 1, 3, 5 dan 7 hari. 1 buah sampel dijadikan kelompok kontrol yang direndam selama 1 hari dalam larutan aquabides. Setelah dilakukan perendaman, sampel diuji stabilitas warnanya dengan menggunakan alat uji stabilitas warna yaitu dengan menggunakan alat Spectrophotometer UV-Visible. Nilai rata-rata absorbansi pada kelompok A (1 hari) adalah 0,38. Pada perendaman selama 3 hari (kelompok B) adalah 0,39, perendaman selama 5 hari (kelompok C) adalah 0,45 dan perendaman selama 7 hari (kelompok D) adalah 0,64. Uji statistik One Way ANOVA menunjukkan perbedaan bermakna antar semua kelompok perlakuan dengan p=0,000. Kopi dapat mempengaruhi stabilitas warna resin akrilik polimerisasi panas. Namun, pada perendaman selama 1 dan 3 hari tidak memperlihatkan perubahan warna secara visual, sehingga tetap estetis dan masih dapat digunakan. Pada perendaman selama 5 dan 7 hari terlihat adanya perubahan warna secara visual.
PREVALENSI KARIES RAMPAN PADA ANAK USIA BALITA DI TAMAN KANAK-KANAK KOTA PADANG Putri Astari; Masra Roesnoer; Sri Pandu Utami
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.577 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.2

Abstract

Rampan karies adalah istilah yang digunakan untuk mengambarkan suatu keadaan sebagian besar atau semua gigi susu yang mengalami kerusakan (karies) secara luas dan berkembang dengan cepat. Pada umumnya, susu botol diberikan pada balita sepanjang hari mulai dari anak bermain sampai tidur. Tindakan ini adalah penyebab utama terjadinya rampan karies. Karies yang mengenai anak usia balita sangat sering ditemukan dimana hampir separuhnya adalah karies rampan. Karies rampan dapat menimbulkan berbagai masalah pada anak. Pada anak dengan karies rampan seringkali ditemukan keluhan seperti anak merasa sakit dan rewel. Banyak faktor penyebab terjadinya karies rampan namun yang paling utama adalah kurangnya kebersihan gigi dan mulut, seringnya konsumsi sukrosa, kebiasaan mengisap dot yang berisi gula terutama menjelang tidur malam, struktur gigi yang kurang baik, serta adanya aktivitas bakteri karies yang tinggi. Karies rampan harus segera dirawat untuk menghilangkan keluhan dan faktor penyebab utama serta dilakukan pencegahan agar kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi karies rampan pada anak usia balita di taman kanak-kanak kota Padang. Jenis penelitian adalah deskriptif observasional dengan menggunakan metode survei. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 386 orang. Teknik pengambilan sampel secara stratified random sampling. Analisis data secara manual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi karies rampan pada anak usia balita di taman kanak-kanak Kota Padang adalah sebesar 35%, karies bukan rampan 51%, dan bebas karies 14%. Simpulan penelitian adalah prevalensi karies rampan di taman kanak-kanak Kota Padang adalah tinggi. Karies gigi pada anak balita masih tinggi mencapai angka 86%, dimana angka tertinggi adalah karies bukan rampan, kemudian karies rampan.
PENGARUH BERKUMUR DENGAN SEDUHAN DAUN SIRIH MERAH TERHADAP NILAI PLAK PADA PEMAKAI PIRANTI ORTODONTI CEKAT Kiky Zayufa Alfizia; Kornialia Kornialia; Sri Pandu Utami
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 3, Nomor 1, Juni 2016
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.888 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.34

Abstract

Pasien dengan alat ortodonti cekat memiliki peningkatan resiko akumulasi plak karena meningkatnya kesulitan untuk menghilangkan plak. Akumulasi plak dapat dicegah dengan pelaksanaan kontrol plak, upaya tersebut bisa secara mekanis maupun kimiawi. Penggunaan obat kumur bahan alami memiliki kelebihan karena efek terapeutik dari bahan alamai bersifat konstruktif, efek samping yang ditimbulkan sangat kecil sehingga bahan alami relatif aman dari pada bahan kimiawi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan skor plak sebelum dan sesudah berkumur dengan seduhan daun sirih merah ( Piper crocatum ) pada mahasiswa pemakai piranti ortodonti cekat di FKG Universitas Baiturrahmah angkatan 2011. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional design . Populasi penelitian ini adalah mahasiswa FKG Universitas Baiturrahmah angkatan 2011 yang memakai piranti ortodonti cekat pada rahang atas dan rahang bawah dengan jumlah mahasiswa sebanyak 23 orang. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Analisis yang digunakan adalah Paired T-Test. Hasil penelitian diketahui rata-rata indeks plak sebelum (37,4) lebih tinggi dari pada sesudah berkumur dengan seduhan sirih merah (Piper Crocatum)(22,7). Hasil uji Paired T-Test diketahui bahwa nilai p value = 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan skor plak sebelum dan sesudah berkumur dengan seduhan daun sirih merah konsentrasi 50% pada pemakai piranti ortodonti cekat di FKG Universitas Baiturrahmah angkatan 2011.
EFEK EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis Paniculata) TERHADAP JUMLAH SEL INFLAMASI PADA MODEL PERIODONTITIS Fauzia Nilam Orienty; Juni Handajani; Tetiana Haniastuti
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 2, Nomor 1, Juni 2015
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.874 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.25

Abstract

Periodontitis merupakan infeksi kronis pada jaringan periodontal yang disebabkan oleh interaksi antara bakteri periodonpatogen dengan sistem pertahanan tubuh. Antiinflamasi non steroid (AINS) adalah salah satu golongan obat yang digunakan pada kasus periodontitis. Konsumsi AINS dalam jangka waktu panjang memberikan efek samping seperti gangguan pada gastrointestinal. Sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan tanaman obat yang mempunyai bahan aktif berupa andrographolide yang memiliki efek antiinflamasi dengan cara menghambat migrasi sel inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efek ekstrak sambiloto terhadap jumlah sel inflamasi pada kasus periodontitis yang diinduksi pada tikus. Penelitian ini menggunakan 64 tikus Wistar jantan. Periodontitis pada tikus diinduksi dengan cara pemasangan silk ligature pada daerah subgingiva gigi anterior rahang bawah selama 14 hari. Setelah 14 hari, ligasi dilepaskan dan tikus dari masing-masing kelompok diberi perlakuan ekstrak sambiloto 600 mg/kg BB (kelompok I), ekstrak sambiloto 900 mg/kg BB (kelompok II), aspirin (kelompok III) dan saline (kelompok IV) secara per oral. Tikus didekapitasi pada hari ke-1, -3, -5 dan -7 setelah perlakuan. Spesimen didekalsifikasi menggunakan EDTA 0,1M, ditanam pada parafin dan dilakukan pemotongan. Pengecatan hematoksilin eosin dilakukan untuk menghitung jumlah sel inflamasi. Hasil uji Anava dua jalur menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) antar kelompok, mengindikasikan bahwa ekstrak sambiloto berpengaruh terhadap jumlah infiltrasi sel inflamasi. Hasil uji LSD memperlihatkan bahwa ekstrak sambiloto 900 mg/kg BB lebih efektif dalam menurunkan jumlah sel netrofil dan makrofag dibandingkan dengan ekstrak sambiloto dosis 600 mg/kg BB, aspirin dan saline. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ekstrak sambiloto 900 mg/kg BB dapat menurunkan jumlah sel inflamasi pada tikus yang diinduksi periodontitis.
PERBEDAAN RERATA KEASAMAN MULUT BERBAGAI KELOMPOK KARIES GIGI PADA PASIEN DI RSGM BAITURRAHMAH PADANG Defi Firdaus; Utmi Arma; Dhona Afriza
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 1, Juni 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.983 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.50

Abstract

Riset kesehatan dasar tahun 2007 menyebutkan 72,1% penduduk Indonesia terkena karies gigi. Karies gigi adalah suatu proses patologis jaringan keras gigi (email dan dentin) yang terjadi karena adanya interaksi berbagai faktor (multi-faktor) dalam rongga mulut. Karies gigi dimulai dengan terjadinya demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian diikuti dengan terjadinya kerusakan bahan organik gigi. Jaringan keras gigi yang termineralisasi akibat adanya asam hasil fermentasi karbohidrat oleh mikroorganisme, akan menjadi larut dan rusak. Keasaman mulut merupakan hasil metabolisme mikroorganisme pada sukrosa dapat mengakibatkan proses demineralisasi permukaan gigi. Derajat keasaman (pH) lebih rendah dan mencapai derajat keasaman 5,5. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang hubungan keasaman mulut terhadap karies gigi pada usia 16-25 tahun di RSGM Baiturrahmah. Penelitian ini bersifat survei analitik. Pengambilan sampel secara simple random sampling dengan jumlah sampel 35 orang. Dari hasil penelitian diperoleh pH rata-rata kelompok karies gigi yaitu pH rata-rata kelompok karies gigi ringan 7,13 ± 0,97, pH rata-rata kelompok karies gigi sedang 5,75 ± 0,46 dan pH rata-rata kelompok karies gigi berat 4,25 ± 0,50. Setelah diuji dengan ANOVA terdapat perbedaan yang signifikan diantara ketiga kelompok (ρ = 0,000). Setelah dianalisa dengan uji statistik perbandingan pH saliva pada ketiga kelompok karies gigi terdapat hubungan yang signifikan (ρ < 0,05). Kelompok karies gigi ringan dengan karies gigi sedang (ρ = 0,001), kelompok karies gigi ringan dengan karies gigi berat (ρ = 0,000) dan kelompok karies gigi sedang dengan karies gigi berat (ρ = 0,020). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pH saliva dengan karies gigi.
EFEKTIVITAS EKSTRAK KUNYIT (CURCUMA DOMESTICA) TERHADAP JUMLAH SEL MAKROFAG DAN DIAMETER PADA LESI ULKUS TRAUMATIKUS (suatu penelitian in vivo pada Tikus putih Jantan (Rattus norvegiccus)) Susanti Arisonya; Gunawan Wibisono; Grahita Aditya
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.614 KB) | DOI: 10.33854/jbd.v1i2.16

Abstract

Ulserasi mukosa mulut sering terjadi biasanya berupa bercak putih kekuningan dengan permukaan agak cekung dan tepi kemerahan, serta disertai rasa sakit. Berdasarkan penelitian yang sebelumnya kunyit memiliki zat anti inflamasi yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan ulserasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kunyit (curcuma domestica) terhadap ulserasi mukosa mulut Rattus Norvegicus secara in vivo. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu dengan rancangan the post test- only control group design dengan hewan coba Rattus Norvegicus. Dalam penelitian ini terdapat 2 kelompok perlakuan, yaitu satu kelompok kontrol negatif, satu kelompok perlakuan dengan ekstrak kunyit. Pengambilan data berdasarkan pengamatan histopatologi dan klinis terhadap peningkatan jumlah makrofag dan pengukuran diameter ulkus. Hasil penelitian berdasarkan uji perbandingan antara kedua kelompok dengan uji Independen T-test menunjukkan bahwa jumlah makofag dari hari ke 1 sampai hari ke 3, 7, 10 terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol negatif yaitu p<0,05 dan perbandingan pengukuran diameter dari hari ke 1, 3, 7, 10 tidak terdapat perbedaan yang bermakna anatara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol negatif p>0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahawa ekstrak kunyit (curcuma domestica) berpengaruh terhadap penyembuhan ulserasi mukosa mulut dilihat berdasarkan peningkatan jumlah makrofag dan pengecilan diameter ulserasi.
POSISI FORAMEN MENTALIS PADA MAHASISWA SUKU BATAK DITINJAU DARI RADIOGRAFI PANORAMIK DI FKG USU Cek Dara Manja; Malfi Tunruan Makkelo
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 2, Nomor 2, Desember 2015
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.05 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.7

Abstract

The position of mental foramen is difficult to determine clinically. However, it can be seen using radiography. The position is generally located below mandibular second premolars, but these positions may vary in each individual. This study aims to know the position of the mental foramen on Bataknese students seen from panoramic radiography in Faculty of Dentistry USU. This research was descriptive with sample of 38 Bataknese students in Faculty of Dentistry USU aged 20-25 years old. The sample taken with purposive sampling methode. The research was conducted in Radiology Department, Faculty of Dentistry USU. The results of research showed that the position of mental foramen on Bataknese students varied, located between the anterior premolars one to first molar mesiobuccal root line. The conclution of this study is the position of the mental foramen on the Bataknese students at faculty of dentistry USU were lysed with second premolar root is equal to 42,1%.

Page 2 of 28 | Total Record : 271