Articles
21 Documents
Search results for
, issue
"Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan"
:
21 Documents
clear
PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM
Andriyani Andriyani;
Nurlaila Nurlaila;
R. Pranajaya
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (120.637 KB)
|
DOI: 10.26630/jkep.v9i2.349
Senam nifas sangat penting dilakukan pada masa nifas, senam nifas dapat mempercepat proses involusi uteri dan pemulihan alat kandungan. Masalah penelitian ini masih tingginya angka penurunan TFU yang tidak sesuai pada ibu post partum tahun 2012 di BPS Lia Maria yaitu sebesar 60,4%.Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum di BPS Lia Maria Sukarame Bandar Lampung tahun 2013. Jenis penelitian Eksperimental dengan desain penelitian pra Eksperiment. Populasi penelitian ini seluruh ibu nifas di BPS Lia Maria bulan Juni 2013 berjumlah 33 orang. Jumlah sampel 30 ibu nifas. Pengumpulan data dengan cara mengobservasi ibu yang melakukan senam nifas dan mencatatnya ke dalam lembar check list. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian didapatkan, dari 15 ibu nifas yang melakukan senam nifas terdapat 13 orang (86,7%) mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang sesuai. Sedangkandari 15 ibu nifas yang tidak melakukan senam nifas terdapat 4 orang (26,7%) mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang sesuai dengan nilai p value 0,03≤ (0,05). Kesimpulan ada pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum. Saran agar petugas kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan secara berkelanjutan kepada ibu-ibu nifas tentang manfaat senam nifas untuk mencegah berbagai macam komplikasi pada masa nifas.
HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA
Sutarmi Sutarmi;
Mardiana Zakir
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (69.348 KB)
|
DOI: 10.26630/jkep.v9i2.340
WHO memperkirakan resiko klematian akibat kehamilan dan persalinandi usia 15 sampai 19 tahun 2 kali lebih tinggi dibandingkan perempuan yang berusia 20 sampai 24 tahun. Making Pregnancy Safer (MPS) Indonesia 2001-2010 merupakan salah satu strategi dalam konteks Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia ibu dengan komplikasi kehamilan primigravida di wilayah kerja Puskesmas Bukoposo Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji tahun 2013. pisain Penelitian ini adalah cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil pertama di wilayah kerja Puskesmas Bukoposo Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji tahun 2013 yaitu sebanyak 285 orang, dengan sampel 167 responden. Teknik sampling adalah simple random sampling. Pengumpulan data dengan melihat rekam medik di puskemas poskesdes dan BPS. Analisa univariat menggunakan prosentase dan bivariat menggunakan chi-square. Hasil penelitian ini diperoleh komplikasi kehamilan primigravida sebanyak 40,3 %, usia ibu yang beresiko sebanyak 58,1%, Hasil analisa bivariat didapatkan ada hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan (p value = 0,000,) Maka disarankan petugas kesehatan untuk dapat memberikan bimbingan dan konseling kepada setiap ibu untuk dapat menunda kehamilan dengan tidak hamil pertama diusia yang beresiko yaitu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun dan bila sudah terjadi kehamilan untuk menjaga kesehatan diri dan janinnya dengan rajin memeriksakan kehamilannya sehingga menghindarkan dari terjadinya komplikasi yang dapat membahayakan kondisi kehamilannya dan persalinannya nanti.
PENGARUH LATIHAN ISOTONIK DAN ISOMETRIK TERHADAP PENURUNAN RASA NYERI PASIEN FRAKTUR FEMUR
Gustop Amatiria;
Efa Trisna
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (91.17 KB)
|
DOI: 10.26630/jkep.v9i2.303
Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu prioritas penanggulangan penyakit tidak menular berdasarkan Kepmenkes 116/Menkes/SK/VIII/2003. Kecelakaan lalu lintas menempati urutan ke 9 pada DALY (Disability Adjusted Life Year) dan diperkirakan akan menjadi peringkat ke-3 di tahun 2020. Di kota Bandar Lampung tingkat kecelakaan lalu lintas pada pengguna sepeda motor ini sering terjadi, data yang diperoleh dari rekam medik RSAM tahun 2011 angka kasus yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan cidera sebanyak 298 orang, dan 148 dari kasus tersebut adalah kasus fraktur pada femur. Penanganan pembedahan pada fraktur akan menimbulkan rasa nyeri yang hebat, yang selama ini hanya ditangani dengan obat. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Pengaruh Latihan isotonik dan isometrik terhadap penurunan rasa nyeri pada pasien fraktur femur di Rumah Sakit Se Kota Bandar Lampung 2012. Dalam penelitian desain yang digunakan adalah desain eksperimen semu (Quasi Experiment,. Analisa data yang digunakan adalah Univariat dan bivariat menggunakan uji T Dependent.Hasil uji statistik Pengaruh Latihan isotonik dan isometrik terhadap penurunan rasa nyeri pada pasien fraktur femur di Rumah Sakit di Kota Bandar Lampung 2012 dengan Pvalue 0,001 (p-value < 0,05) yang berarti bahwa ada perbedaan penurunan rasa nyeri sebelum dan sesudah latihan isotonik dan isometrik di rumah sakit Se Kota Bandar Lampung Saran diharapkan pada perawat menerapkan latihan isotonik dan isometrik pada pasien fraktur sehingga pasien tidak harus diberikan obat analgetik untuk mengurangi rasa nyeri
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) YANG MENJALANI HEMODIALISIS
Ririn Sri Handayani;
El Rahmayati
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (99.962 KB)
|
DOI: 10.26630/jkep.v9i2.363
Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan kegagalan fungsi ginjal yang berlangsung perlahan dan menetap sehingga mengakibatkan penumpukan sisa metabolit. Prevalensi CKD meningkat setiap tahunnya dan di Indonesia dihubungkan dengan meningkatnya faktor risiko CKD yaitu Diabetes Mellitus, Hypertensi dan perubahan gaya hidup masyarakat. Hemodialisis merupakan terapi yang menjadi pilihan utama dan merupakan perawatan umum bagi pasien dan harus dialami pasien selama hidupnya sehingga kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis menjadi menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani terapi Hemodialisis di Ruang Hemodialisa RSUDAM Provinsi Lampung Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan selama November – Desember 2012 terhadap 156 sampel penelitian yaitu pasien CKD yang menjalani hemodialisis di Ruang Hemodialisis RSUDAM sesuai kriteria inklusi yang ditetapkan dan diambil dengan teknik total populasi. Analisis menggunakan Uji Bivariat Korelasi, independent t-test, dan Anova pada masing-masing variabel dan menyimpulkan tidak ada hubungan umur, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan, lama HD dan dukungan perawat dengan kualitas hidup responden. Variabel yang berhubungan dengan kualitas hidup responden adalah penyakit penyerta, dukungan keluarga dan dukungan sosial. Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya dengan mencari interaksi antar variabel dan menentukan variabel mana yang lebih dominan.
ASPEK SPIRITUAL NARAPIDANA NARKOBA YANG MENJALANI MASA TAHANAN DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN
Mariah, Lukita;
Manurung, Idawati;
Halim, Abdul
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (133.334 KB)
Masa tahanan adalah masa dimana narapidana ditahan di dalam lembaga permasyarakatan (Lapas). Semakin lama ditahan ada kemungkinan semakin baik karena mendapat bimbingan spritual tetapi juga bisa juga semakin jauh dari kehidupan yang religius. Berdasarkan pre survei terhadap 20 narapidana,  35% narapidana mengatakan beribadah bukan atas kesadaran diri sendiri, 64% ibadah dengan tidak teratur, 28,57% tidak khusuk beribadah, dan 64% tidak selalu membaca kitab suci agama mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan lama menjalani masa tahanan dengan aspek spiritul di Lembaga Permasyarakatan. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif komparatif, populasi adalah tahanan kasus narkoba dengan sampel sejumlah 67 orang. Alat pengumpul data menggunakan lembar kuesioner, dan metode analisa yang digunakan adalah uji beda 2 mean atau uji T-Test. Hasil rata-rata tingkat aspek spiritual narapidana yang â¤1 tahun 0,61,  lebih besar dibandingkan  narapidana ⥠1 yaitu 0,55.  Hasil analisa bivariat menunjukkan  hasil p=0.66, jadi  tidak ada perbedaan aspek spiritual pada narapidana yang menjalani masa tahanan belum lama  (â¤1 tahun) dengan yang  sudah lama (>1 tahun). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada peningkatan spiritual setelah menjalani masa tahanan yang lama. Saran dari penelitian ini untuk lembaga pemasyarakatan untuk dapat lebih meningkatkan kegiatan keagamaan.
PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA
Rahma, Putri Endah;
Sulastri, Sulastri;
Rohayati, Rohayati
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (82.354 KB)
Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang ditandai oleh kesedihan, harga diri rendah, rasa bersalah, putus asa, perasaan kosong. Depresi dapat terjadi di semua umur khususnya pada lansia, lansia merupakan kelompok yang rentan terhadap perubahan-perubahan fisik dan psikososial. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh terapi musik terhadap tingkat depresi pada Lansia di Unit Pelaksana Teknis Daerah Panti Ssosial Lanjut Usia (UPTD-PSLU) Tresna Werdha Lampung Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan . Desain penelitian quasi eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah lansia di UPTD.PSLU Tresna Werdha Lampung Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan yang berjumlah 100, sampel dalam penelitian ini berjumlah 33 reponden. Hasil uji t test sample dependent untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap tingkat depresi pada lansia di UPTD PLSU Tresna Werdha Natar Kabupaten Lampung selatan didapat p value 0,000 dengan tingkat kepercayaan sehingga P value < α (0,000 < 0,05), artinya ada pengaruh terapi musik terhadap tingkat depresi pada lansia di UPTD PLSU Tresna Werdha Natar Kabupaten Lampung Selatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh terapi musik terhadap tingakat depresi pada lansia di UPTD.PSLU Tresna Werdha Lampung Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, diharapkan kepada petugas UPTD.PSLU Tresna Werdha untuk lebih sering meningkatkan frekuensi pemberian terapi yang sejenis.
PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP
Tiara, Tiara;
Lestari, Arena
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (41.268 KB)
Perilaku perawat di tempat pelayanan kesehatan atau rumah sakit dalam  menghadapi pasien sangat menentukan bagi pasien untuk mendapatkan pelayanan yang memuaskan. Perawat memberikan pengaruh besar untuk menentukan kualitas pelayanan rumah sakit. Terutama dengan sikap caring yang memperhatikan pasien secara humanistik akan meningkatkan hubungan perawat-klien menjadi harmonis dan meningkatkan kepuasan pasien. Tujuan penelitian diketahuinya hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien di RSUD Pringsewu. Desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian berjumlah 96 responden yang diambil ruang kelas rawat VIP, kelas utama, kelas I, kelas II, dan kelas III. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling, instrumen menggunakan kuesioner. Hasil : sebagian besar responden merasa kurang puas dengan pelayanan perawat yaitu sebanyak 47 orang (49,0%), Responden yang cukup puas sebanyak 34 orang (34,5%) dan responden yang sangat puas hanya 15 orang (15,5%%). Perawat dalam memberikan pelayanan (caring) terhadap pasien mayoritas rendah yaitu sebanyak 54 responden (56,3 %) dan yang menilai pelayanan dengan caring yang tinggi sebanyak 42 responden (43,8 %). Nilai p= 0,007 artinya ada hubungan antara caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Pringsewu. Kesimpulan: Responden merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perawat. Perawat dalam memberikan pelayanan (caring) terhadap pasien mayoritas rendah. Disarankan  kepada setiap tenaga kesehatan, khususnya perawat agar menunjukkan perilaku caring, sehingga mampu meningkatkan tingkat kepuasan pasien di Rumah Sakit.
PERILAKU PENGOBATAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA WANITA PEKERJA SEKS
Wati, Revika Chandra;
Amperaningsih, Yuliati
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (63.666 KB)
IMS merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang kompleks. Angka kejadian IMS di dunia masih tinggi, World Health Organization (WHO) memperkirakan ada 340 juta kasus baru IMS terjadi setiap tahun, kasus IMS di Indonesia cukup tinggi antara lain di Kota Medan sebanyak 1.004 orang yang mengalami IMS. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung tahun 2012 ada 2680 kasus IMS, di Puskesmas Sukaraja terdapat 111 kasus IMS. WPS yang aktif datang berobat ke Puskesmas sebanyak 60 orang. Tujuan penelitian mengetahui perilaku pencarian pengobatan IMS yang dilakukan WPS di eks lokalisasi Pemandangan Kota Bandar Lampung. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, cara pengambilan subjek penelitian dengan teknik bola salju, alat pengumpul data yang digunakan adalah pedoman wawancara mendalam,  triangulasi dilakukan dengan petugas kesehatan yang memberikan pengobatan, tenaga penjangkau serta kepala puskesmas, analisis data menggunakan analisis isi. Hasil penelitian sebagian besar informan mencari pengobatan ketenaga kesehatan, namun masih ada yang mencari pengobatan sendiri. Sebagian besar informan merasa sadar bahwa pekerjaannya berisiko terjangkitnya IMS. Seluruh informan mengatakan bahwa IMS merupakan salah satu penyakit yang serius, karena sangat berpengaruh mengancam keselamatan mereka. Hampir seluruh informan merasakan banyak manfaat yang didapat jika mendapatkan pengobatan IMS di puskesmas. Rintangan yang didapat oleh informan adalah kejerjangkauan jarak dari eks lokalisasi ke klinik IMS di puskesmas serta tidak didukungnya oleh mucikari ketika akan melakukan pengobatan. Disarankan untuk puskesmas Sukaraja menambah jadual kunjungan ke eks lokalisasi Pemandangan, untuk Kecamatan Panjang mengorganisir komunitas masyarakat di eks lokalisasi Pemandangan untuk penanggulangan IMS dalam bentuk penyuluhan dengan berkoordinasi kepada pihak puskesmas Sukaraja.Â
SENAM LANSIA DAN KEKAMBUHAN NYERI SENDI PADA LANSIA PENDERITA ARTHRITIS
Sevilla Rain Dinianti;
Tori Rihiantoro;
Titi Astuti
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (88.765 KB)
|
DOI: 10.26630/jkep.v9i2.364
Perubahan kondisi fisik pada lansia diantaranya adalah menurunnya kemampuan muskuloskeletal ke arah yang lebih buruk. Penurunan fungsi muskuloskeletal menyebabkan terjadinya perubahan secara degeneratif yang dirasakan dengan keluhan nyeri, kekakuan, hilanganya gerakan dan tanda-tanda inflamasi seperti nyeri tekan, disertai pula dengan pembengkakan yang mengakibatkan terjadinya gangguan mobilitas. Salah satu upaya untuk mengurangi keluhan nyeri sendi adalah dengan terapi non farmakologis yaitu senam lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan senam lansia terhadap kekambuhan nyeri sendi pada lansia penderita arthritis. Manfaat penelitian adalah menjadi bahan masukan bagi petugas panti dalam perencanaan program meningkatkan derajat kesehatan penghuni panti. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan metode korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia penderita arthritis baik pria mapun wanita yang tinggal di Unit Pelaksana Teknis Dinas Panti Sosial Lanjut Usia Tresna Werda Provinsi Lampung Tahun 2013, dengan jumlah 40 orang. Sampel diambil dengan teknik total populasi. Alat pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan daftar wawancara dengan teknik pengumpul data menggunakan metode wawancara. Hasil penelitian menggunakan uji statistik chi square menunjukkan bahwa nilai signifikansi p-value = 0,000 yang berarti sig <α=(0,05). Disimpulkan bahwa ada hubungan senam lansia terhadap kekambuhan nyeri sendi lansia penderita arthritis di UPTD PSLU Tresna Werdha Provinsi Lampung tahun 2013 dan diharapkan lansia dapat terus melakukan senam lansia secara teratur.
MEDIA KOMUNIKASI DALAM KEBERHASILAN PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Desi Andriyani
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (146.631 KB)
|
DOI: 10.26630/jkep.v9i2.346
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan pada umumnya,masyarakat perlu diberdayakan dakam meningkatkan kesadaran pentingnya mencegah,merawat dan memelihara kesehatan gigi.data yang diperoleh dari kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah ( UKGS )Puskesmas Ambarawa didapat karies gigi anak SD N 1 Jati Agung tahun 2011 sebesar 58 siswa dan terjadi peningkatan pada tahun 2012 sebesar 81 siswa.tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan media komunikasi dalam keberhasilan promosi kesehatan gigi dan mulut di SDN 1 jati agung kec.ambarawa kab.pringsewu tahun 2013.Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional sampel yang digunakan 53 responden.pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dan analisa chi square.hasil penelitian diperoleh peran media komunikasi lebih tinggi pada kategori kurang baik sebesar 38 responden (71,7%),keberhasilan promosi kesehatan gigi dan mulut lebih tinggi pada kategori tidak berhasil sebesar 33 responden (62,3%) dan ada hubungan yang signifikan antara hubungan media komunikasi dengan keberhasilan promosi kesehatan gigi dan mulut ( p value = 0,002 < 0,05 ). Dari hasil penelitian disarankan perlu peningkatkan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di SDN 1 Jati Agung kec.Ambarawa kab.Pringsewu dengan memperhatikan metode dan alat bantu penyuluhan seperti perencanaan,metode,alat bantu penyuluhan yang menarik perhatian, penggunaan bahasa yang mudah dipahami serta menyenangkan sehingga dapat menarik perhatian atau minat pihak komunikan agar pesan atau informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik.