cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bionatura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Cikal bakal jurnal ilmiah di Unpad adalah Majalah Unpad. Majalah Unpad pada tahun 1999 dipecah menjadi dua berdasarkan bidangnya yaitu eksak dan sosial. Untuk bidang eksak diterbitkan Jurnal Bionatura sedangkan untuk bidang sosial diterbitkan Jurnal Sosiohumaniora.
Arjuna Subject : -
Articles 260 Documents
DISTRIBUTION OF LEACHED WATER PENETRATION INTO GROUND-WATER AT PUBLIC WELLS AROUND THE END POINT LAND-FILL AREA (CASE STUDY OF TPA LEUWI GAJAH-BANDUNG) Wagiono -
Bionatura Vol 5, No 2 (2003): Bionatura Juli 2003
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.234 KB)

Abstract

The objective of the research was to find out the distribution of leached waterpenetration into groundwater. The research was carried out from April to June2001. Hydrochemical, Meteoric, and 18Oxygen content methods were used formeasuring the distribution of leached water penetration. The result indicatedthat the leached water distribution at public wells around The end point landfillarea of Leuwi Gajah reached up to one kilometer from outside border on southwestdirection following stream flow of small river of Cirendeu; while on otherdirections there were no indication of leached water penetration to public wells.
TIPIKAL KUANTITAS INFILTRASI MENURUT KARAKTERISTIK LAHAN (KAJIAN EMPIRIK DI DAS CIMANUK BAGIAN HULU) Dede Rohmat -; Iwan Setiawan -
Bionatura Vol 12, No 1 (2010): Bionatura Maret 2010
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Laju infiltrasi merupakan fungsi dari parameter hidraulik tanah, yaitu; permeabilitas, suction head; dan kelembaban tanah. Parameter-parameter tersebut mempunyai hubungan erat dengan karakteristik fisik tanah dan dapat diformulasikan melalui penelitian empirik. Sehubungan dengan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh kuantitas infiltrasi tipikal berdasarkan karakteritik lahan melalui kajian lapangan (empirik). Metode infiltrasi Green-Ampt dikembangkan dan digunakan untuk mengkaji kapasitas infiltrasi tipikal di Daerah Aliran Sungai Bagian Hulu (Kasus DAS Cimanuk Hulu). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan empirik-analitik. Penelitian dilakukan pada tanah oxisol yang digunakan oleh lima macam penggunaan lahan. Sebanyak 96 sampel tanah diambil dari 16 titik pengamatan. Sekitar 12 parameter sifat fisik tanah dianalisis untuk setiap sampel tanah. Kajian mencakup pengembangan tipikal kapasitas infiltrasi berdasarkan data empirik pada aneka macam penggunaan lahan (hutan; agroforestri; palawija; permukiman; dan lahan tidak digarap). Intensitas hujan diformulasikan sebagai fungsi dari lama hujan dan probabilitas hujan I=f(t,p). Parameter K diformulasikan sebagai fungsi dari kandungan air; pori drainase cepat, dan pori drainase lambat (K = f(ć, įc, įl). Parameter suction head (Ď), diformulasi sebagai fungsi dari kelembaban tanah (Ď=f(ć)). Parameter F(t)dummy, diformulasi sebagai fungsi dari lama hujan (t) dan probabilitas hujan (p); (F(t)dummy=f(t,p)). Sehingga berdasarkan data empirk, laju infiltrasi (f(t)) Green Ampt dikembangkan sebagai f(t) = f(ć,įc, įl, t, p); dan infiltrasi kumulatif dihitung oleh F(f) = f(t). t. Infiltrasi setiap macam tutupan lahan mempunyai pola yang hampir sama, namun berbeda dalam kuantitasnya.Kata Kunci: Tipikal infiltrasi; infiltrasi, permeabilitas; fisik tanah; suction head, DAS (Daerah Aliran Sungai)
PENGARUH IMBANGAN ENERGI PROTEIN RANSUM DAN TINGKAT KEPADATAN DALAM KANDANG TERHADAP PERFORMAN PUYUH (Coturnix coturnix japonica) PERIODE PERTUMBUHAN Dani Garnida
Bionatura Vol 4, No 1 (2002): Bionatura Maret 2002
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.674 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh imbangan energi proteinransum dan tingkat kepadatan dalam kandang terhadap performan puyuh(Coturnix coturnix japonica) periode pertumbuhan (grower). Puyuh yangdigunakan sebanyak 216 ekor puyuh betina berumur 21 hari, dipelihara selama 5minggu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 3 x 3dan diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama terdiri atas tiga taraf imbanganenergi protein yaitu 108 (2600 kkal/kg-24 %), 119 (2850 kkal/kg-24 %) dan 129(3100 kkal/kg-24 %), serta faktor kedua adalah tingkat kepadatan dalamkandang yaitu 6, 8 , 10 ekor per 1200 cm2. Peubah yang diamati meliputikonsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara imbangan energiprotein ransum dengan tingkat kepadatan puyuh dalam kandang terhadappeubah yang diamati, namun ransum dengan imbangan energi protein ransum2850 kkal/kg : 24 % serta kepadatan puyuh dalam kandang 10 ekor per 1200cm2 menghasilkan performan yang optimal pada puyuh periode pertumbuhan.Kata kunci : Imbangan energi protein, kepadatan kandang, performan pertumbuhan, puyuh
PENGEMBANGAN BAHAN MAGNETIK BARIUM HEKSAFERITE DARI MINERAL YAROSIT ALAM DAN KARAKTERISASINYA Saragi, T. -; Syakir, N -; Noelik, E. -; Gustaman, D. -
Bionatura Vol 14, No 2 (2012): Bionatura Juli 2012
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.776 KB)

Abstract

Bahan magnet permanen Barium Heksaferrite (BaFe12O19) telah berhasil dibuat dengan metode reaksi padatan dengan bahan dasar Fe2O3 yang diperoleh dari pemurnian bahan alam mineral yarosit. Dalam paper ini akan dikaji pengaruh penambahan aditif CuO-TiO2 dengan konsentrasi 3% mol dan variasi suhu sintering (1000°C, 1150°C dan 1300°C) terhadap kualitas dan karakteristik energi potensial maksimum (B-H)max BaFe12O19. Berdasarkan pengukuran struktur kristal (XRD), kualitas puncak kristal BaFe12O19meningkat seiring dengan berkurangnya puncak pengotor baik terhadap suhu sintering maupun terhadap penambahan aditif. Dari pengukuran SEM dihasilkan adanya peningkatan ukuran butiran terhadap suhu sintering dan terhadap penambahan aditif. Dari pengukuran Permagraph pada sampel tanpa aditif,dihasilkan peningkatan (B-H)maks terhadap semua variasi suhu sintering, sedangkan pada sampel dengan aditif, dihasilkan peningkatan (B-H)maks sampai pada suhu 1150°C dan berkurang pada suhu 1300°C. Penambahan aditif (CuO–TiO2) akan menurunkan suhu sintering, namun menyebabkan ukuran butiran semakin besar, sehingga mengurangi kualitas energi potensial yang dihasilkan.Kata kunci: Magnet, magnetisasi, ukuran butiran, (B-H)maks
ANTIHYPERURICEMIA SCREENING OF Mimosa pudica L. HERB EXTRACT THROUGH ITS ANALGESICS AND ANTIINFLAMMATORY ACTIVITY ASSAY Sumiwi, S.A -; Susilawati_Y -; Muhtadi, A -; Abdassah, M -; Subarnas, A -
Bionatura Vol 16, No 2 (2014): Bionatura Juli 2014
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.24 KB)

Abstract

Traditionally, herbs of Mimosa pudica L. are being usedto treat insomnia, hematuria, inflammation, emesis,dismenorrhoea, menorrhagia, arthritis rhematoid, convultion,depresion, and diabetes. Previous in vitro studyshowed that herbs extract of Mimosa pudica L inhibiteduric acid formation via xanthine oxidase inhibition of82.11 and 62.10% for concentration of 125 and 62.5 μg/mL, respectively. Hyperuricemia is indicated by pain andoedema which are the symptoms of inflammation. This invivo study was perfor-med to screen antihyperuricemiaactivity of herbs extract of Mimosa pudica L throughanalgesic and antiinflammatory assays on mice.Analgesic activity of Mimosa pudica L herb extract atdosage of 125, 250 and 500 mg/kg of body weight wasobserved on mice using writhing reflex method withacetic acid 0,07 % as inducer. The results showed thatall three dosages inhibited pain at the percentage of9.58, 45.35, and 60.28% respectively. Antiinflammatoryactivity assay was done using carageenan-induced pawedema method on white male rats. Dosages used were250, 500 and 1000 mg/kg of body weight. The resultsshowed that all three dosages inhibited edema at thepercentages of 35.20, 42.74, and 51.10% respectively. It isconcluded that herbs extract of Mimosa pudica L can beproposed as an antihyperuricemia.Keywords: Antihyperuricemia, Analgesic, Anti-inflammatory,Mimosa pudica L.
TANIN RHIZOPHORA MUCRONATA SEBAGAI MOLUSKOSIDA KEONG MAS (POMACEA CANALICULATA) Musman, M. -
Bionatura Vol 12, No 3 (2010): Bionatura Nopember 2010
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.323 KB)

Abstract

Pengaruh ekstrak Rhizophora mucronata (buah, kulit, dan daun) terhadap mortalitas keong mas (Pomacea canaliculata) telah diteliti. Metode pengujian biologi statis jangka pendek diterapkan pada kajian ini. LC50 (ppm, batas bawah-atas) dalam selang waktu 48 jam pajanan ekstrak buah, kulit, dandaun R. mucronata pada organisma yang diuji masing-masing menunjukkan 406,41 (282,80-658,95), 171,33 (124,55-227,04), dan 663,81 (425,32-1.560,59) pada batas kepercayaan 95% berdasarkan analisa Probit. Ekstrak kulit R. mucronata menunjukkan toksisitas paling kuat (LC50 = 171,33 ppm) terhadap P. canaliculata dibandingkan dengan ekstrak buah (LC50 = 406,41 ppm) dan ekstrak daun (LC50 = 663,81 ppm). Penelitian ini mengungkapkan adanya tanin dalam ekstrak yang mungkin bertanggung jawab untuk aktivitas moluskosida tanaman.Kata kunci: Rhizophora mucronata, Pomacea canaliculata, tanin, moluskosida, LC50
PROSPEK JAWAWUT (Pennisetum spp. ) SEBAGAI TANAMAN PANGAN SEREALIA ALTERNATIF Tati Nurmala
Bionatura Vol 5, No 1 (2003): Bionatura Maret 2003
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.778 KB)

Abstract

Untuk meningkatkan ketahanan pangan dan diversifikasi pangan, Indonesia dapatmemanfaatkan lahan kering yang cukup luas jumlahnya. Jawawut (Pennisetumspp.) memiliki potensi yang sangat baik sebagai tanaman pangan alternatifditinjau dari aspek kandungan gizi, dan kemampuan tumbuhnya di daerahberiklim kering. Dilihat dari segi kandungan gizinya, jawawut berpotensi sebagaisumber energi, protein, kalsium, vitamin B1, riboflavin (vitamin B2), sedangkannutrisi lainnya setara dengan beras. Potensi hasil yang dapat dicapai di Indonesiaadalah 4 ton per ha pada kondisi agroekologi yang marginal, dimanapertumbuhan serealia lainnya kurang berhasil. Jawawut dipanen sebagai tanamanpangan semusim.Kata kunci : tanaman pangan serealia alternatif, agro-ekologi marginal, lahan kering, kecukupangizi.
PENGARUH INHIBITOR NITRIFIKASI TERHADAP AKTIVITAS DENITRIFIKASI OLEH AZOSPIRILLUM BRASILENSE DAN SINORHIZOBIUM SP Ferisman Tindaon -; Tualar Simarmata -
Bionatura Vol 13, No 3 (2011): Bionatura Nopember 2011
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian pengaruh inhibitor nitrifikasi 3,4-dimethylpyrazolephosphat (DMPP) terhadap denitrifikasi dan produksi N2O/N2 oleh bakteri pemfiksasi nitrogen (Azospirillum brasilense Az204 and Sinorhizobium sp TNAU14) telah dilakukan dalam bentuk percobaan model pada kondisi laboratorium. Percobaan terdiri dari 3 perlakuan: kontrol: perlakuan pemberian 1% v/v C2H2 dan pemberian 1 μg DMPP mL-1 yang dikombinasikan dengan inokulasi Azospirillum brasilense atau Sinorhizobium sp. Pengukuran dilakukan terhadap konsentrasi gas yang dihasilkan yaitu N2O dan CO2, kerapatan populasi, kandungan nitrat, nitrit, dan ammonium dalam larutan media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi N2O oleh Azospirillum brasilense dengan perlakuan dan tanpa perlakuan 1 % asetylen dihasilkan masing-masing sekitar 2–18 μg N2O mL-1hari-1, dan 2–17 μg N2O mL-1 hari-1. Produksi N2O oleh Sinorhizobium sp berkisar 4–15 μg N2O mL-1 hari-1 dan 4–12 μg N2O mL-1 hari-1 yaitu dengan pemberian dan tanpa pemberian 1% asetylen. Kehilangan nitrat dalam bentuk emisi N2O melalui denitrifikasi oleh Azosprillum brasilense atau Sinorhizobium sp berkisar 70–98% dan 80–95% dan menurun hingga sekitar 50–51% akibat penurunan suplai nitrat. Perlakuan 1 μg DMPP mL-1 pada media pertumbuhan dapat menurunkan jumlah populasi kedua bakteri pemfiksasi nitrogen. Produksi CO2 oleh Azospirilum brasilense menurun secara signifikan. DMPP dapat mempengaruhi populasi mikroorganisma non target di dalam tanah.Kata kunci : Azosprillium brasilense, Sinorhizobium sp, inhibitor nitrifikasi
IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOMETRIK BAJAK BERDASARKAN OBSERVASI PERMUKAAN KERJA SINGKAL Ade Moetangad Kramadibrata
Bionatura Vol 3, No 3 (2001): Bionatura Nopember 2001
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.896 KB)

Abstract

Bajak singkal dalam pengolahan tanah membutuhkan energi terbesar di antaraalat pengolah tanah pertama lainnya, karena itu identifikasi struktur geometrikpermukaan kerja singkal ke dalam suatu model persamaan matematik diperlukan,agar diperoleh peluang untuk menentukan hubungan kuantitatif dengankebutuhan energi (tahanan draft) yang dialami ketika dioperasikan dalampengolahan tanah. Melalui metode matriks transpose terhadap titik-titik koordinatpermukaan singkal yang diproyeksikan ke dalam sistem koordinat Cartesian,identitas beberapa bajak singkal yang digunakan di lahan basah, seperti bajaklanyam Cidaun (M-1) bajak lanyam Ciamis (M-2) dan bajak Brujul (M-3), sertabajak singkal yang digunakan di lahan kering seperti bajak baja Kubota (M-4) danbajak besi Muara/Ciwidey (M-5) dapat didefinisikan ke dalam model persamaanhiperboloid. Secara umum identitas bajak-bajak tersebut dapat dinyatakanberdasarkan besarnya nilai rasio antara konstanta persamaan hiperboloid daribajak singkal bersangkutan (a, b, dan c), dimana R1 (=a/b) < 1 berlaku untukbajak lahan basah, dan R1 > 1 berlaku untuk bajak lahan kering.Kata Kunci : Bajak singkal, identitas struktur geometrik, persamaan hiperboloid, tahanan draft tanah,bajak lahan basah dan lahan kering.
OPTIMASI PELARUT ETANOL-AIR DALAM PROSES EKSTRAKSI HERBA PEGAGAN (Centella asiatica [L.] Urban) PADA SUHU TERUKUR Lestari, A B S -; Susanti, L U -; Dwiatmaka, Y. -
Bionatura Vol 14, No 2 (2012): Bionatura Juli 2012
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.905 KB)

Abstract

Centella asiatica [L.] Urban sering disebut pegagan atau kaki kuda, adalah salah satu tanaman yang telah banyak diteliti dan terbukti memiliki beragam aktivitas biologis. Dalam pemanfaatannya, biasanya herba pegagan mengalami proses ekstraksi terlebih dahulu untuk mendapatkan zat berkhasiat. Dalampenelitian ini dilakukan optimasi komposisi antara etanol (digunakan etanol murni 96%) dan air sebagai cairan penyari dalam proses ekstraksi herba pegagan pada suhu 40°C dan 50°C. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh perbedaan suhu terhadap kandungan zat aktif yaitu asiatikosid yangterekstrak, dan mengetahui komposisi optimum cairan penyari yang menghasilkan ekstrak dengan kandungan asiatikosid terbesar. Desain percobaan dalam penelitian ini menggunakan Simplex Lattice Design (SLD). Analisis kualitatif ekstrak pegagan dilakukan dengan kromatografi lapis tipis dengan fase diam silika gel F254 dan fase gerak kloroform-metanol-air (65:25:4) serta deteksi bercak dengan pereaksi Liebermann-Burchard. Penetapan kadar asiatikosid dilakukan dengan mengukur luas area di bawah kurva (AUC) secara densitometri. Pengaruh suhu terhadap efisiensi ekstraksi dianalisis menggunakan ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. Data kadar asiatikosid yang diperoleh dibuat persamaan SLD dan validitas persamaan SLD diperoleh dengan menggunakan uji statistik F dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perbedaan suhu (40°C dan 50°C) tidak berpengaruh pada kadar asiatikosid yang tersari, dan etanol merupakan cairan penyari optimum untuk mendapatkan kandungan asiatikosid terbesar dalam herba pegagan.Kata kunci: Optimasi pelarut, ekstraksi, Centella asiatica [L.] Urban

Page 3 of 26 | Total Record : 260