cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. purworejo,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Bahtera - Jurnal Pendidikan Bahasa Sastra dan Budaya
ISSN : 23560576     EISSN : 25798006     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Bahtera merupakan jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya. Jurnal ini sebagai media publikasi karya tulis ilmiah yang dihimpun oleh Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Arjuna Subject : -
Articles 224 Documents
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMPRODUKSI TEKS HASIL OBSERVASI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SMP Ruti Sumarni
p-ISSN 2356-0576
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/btr.v2i04.3517

Abstract

Abstract: Teaching material is one of the  success main factors of the learning process which  plays an important role for students and teachers. This research was conducted with the aim of: (1) determine the feasibility of the text on the observation of teaching materials; and (2) determine the effectiveness of teaching materials on learning outcomes including aspects of knowledge and skills aspects, learning motivation, and creativity of learners. This study uses the method of research and development. The results were obtained: 1) validation of the feasibility of the development of teaching materials of observation text for junior high school (SMP)  is very well said by the experts and Indonesian teachers with feasibility assessment component contents mean score of 3.73, linguistic mean score of 3.58, the presentation of the material mean score of 3.77 , and graphic quality  by expert graphic design and Indonesian teachers mean score of 3.85. The response of students to the module is also very good, the feasibility of the contents of 88.4%, 86.8% language, presentation materials 88.8%, and 86.6% graphic  quality. 2) The results of testing the effectiveness of the independent t-test showed that the observation of the text module is effectively used to support learning. This is proved by the results of statistical t-test with a significance level α = 0.05 on learning out­comes, motivation, and creativity study shows that the t value ˃ t table, so that concluded: (a) the study of students who use the module increases and significantly different compared with students who only use textbooks from the school; (b) the motivation of learners differ signi­ficantly between learners who use the modules from that do not use; (c) the creativity of learners who use different modules and significantly more visible than the students who did not use the module.   Key words: development, modules, observation text, scientific approach. Abstrak: Bahan ajar  merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan  proses pembelajaran yang keberadaannya memegang peran penting bagi peserta didik maupun guru. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:  (1) mengetahui   kelayakan bahan ajar  teks hasil observasi; dan (2) mengetahui keefektifan bahan ajar terhadap hasil belajar aspek pengetahuan dan aspek kete­rampilan, motivasi belajar, dan kreativitas belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Hasil yang diperoleh: 1) validasi kelayakan pengem­bangan bahan ajar teks hasil observasi untuk SMP  dinyatakan sangat baik oleh ahli dan guru Bahasa Indonesia dengan komponen penilaian kelayakan isi skor rerata 3,73, kebahasaan skor rerata 3,58,  penyajian materi skor rerata 3,77, dan kualitas kegrafikaan oleh ahli desain grafis  dan guru Bahasa Indonesia rerata  skor 3,85. Respon peserta didik terhadap modul juga  sangat baik , kelayakan isi 88,4%, kebahasaan  86,8%, penyajian materi 88,8%, dan  kualitas  kegrafikaan 86,6%. 2)  Hasil uji keefektifan dengan uji-t independen menunjukkan bahwa modul teks hasil observasi sangat efektif digunakan sebagai penunjang pembelajaran.  Hal tersebut dibuktikan  melalui statistik hasil uji-t dengan  taraf  signifikansi α = 0,05  ter­hadap hasil belajar, motivasi, dan kreativitas belajar menunjukkan bahwa nilai t hitung  ˃ nilai t tabel,  sehingga disimpulkan: (a) hasil belajar peserta didik yang menggunakan modul meningkat dan berbeda signifikan dibandingkan dengan peserta didik yang hanya mengguna­kan buku teks dari sekolah; (b) motivasi belajar peserta didik berbeda signifikan antara peser­ta didik yang menggunakan modul dengan yang tidak menggunakan; (c) kreativitas belajar peserta didik yang menggunakan modul  lebih tampak dan berbeda signifikan  dibandingkan dengan peserta didik yang tidak menggunakan modul.   Kata kunci: pengembangan, modul, teks hasil observasi, pendekatan saintifik.  
PEMBELAJARAN SASTRA INDONESIA YANG INOVATIF DAN KREATIF Sukirno Sukirno
p-ISSN 2356-0576
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.87 KB) | DOI: 10.37729/btr.v2i04.3518

Abstract

ABSTRAK: Tujuan penyusunan makalah ini adalah memaparkan tiga model pembela­jaran sastra yang inovatif dan kreatif, yaitu model kontektual, kooperatif, dan model akselerasi. Ketiga model tersebut diadaptasi dari beberapa pendapat pakar dan sudah diujicobakan. Hasil ujicoba menunjukkan ada pengaruh positif terhadap proses belajar peserta didik dan ada peningkatan hasil belajar yang signi­fikan bagi peserta didik. Direkomen­dasikan tiga model tersebut dapat digunakan oleh para guru sebagai alternatif pembelajaran sastra yang inovatif dan kreatif. Kata kunci: model pembelajaran sastra, inovatif, kreatif
ROMANCE FORMULA PADA NOVEL DASAMUKA KARYA JUNAEDI SETIYONO Zahroh Muniroh
p-ISSN 2356-0576
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.957 KB) | DOI: 10.37729/btr.v2i04.3520

Abstract

Abstract: The aim of this research is to find and analyze romance formula and narration structure found in Junaedi Setiyono’s Dasamuka. The background of this novel is the Javanese culture which the expression of language is very smooth and polite. However, the romance formula is still beautifully depicted in this novel. Similar to other romance works, the writer of this novel tries to give the four female characters of this novel their own beauty and uniqueness so that the readers have an imagination of each character’s. As a work of romance, this novel not only depicts the beauty of the female characters but also gives the reader some love stories of the characters along with some obstacles and the villains that try to destroy them. The romance formula in this novel is not delivered vulgarly, yet the readers still enjoy the sense of romanticism brought by the characters. Relating to the narration structure of a romance work, the readers feel a little bit disappointed due to the death of Rara Ireng as the ending of their long struggling for love. However, with the smooth and politeness of Junaedi Setiyono’s language and expression, he is able to raise the readers’ emotion or sympathy as a work of romance resulted.   Key words: romance formula, romance exploitation, narration structure Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah menemukan dan menganalisa romance formula serta struktur narasi pada novel Dasamuka yang merupakan karya dari Junaedi Seitiyono. Dengan latar budaya Jawa yang kental dan dengan bahasanya yang santun, romance formula tetap tersaji dengan apiknya dalam Dasamuka. Seperti karya romance yang lain, novel ini melukiskan keindahan dan kecantikan yang dimiliki keempat tokoh wanitanya sehingga mampu menggiring pembaca untuk memiliki bayangan tentang masing-masing tokoh tersebut. Selain keindahan tokoh wanita yang menjadi salah satu unsur dari karya-karya romance, novel ini juga menyajikan jalinan kisah cinta dari masing-masing tokohnya lengkap dengan liku-liku serta perjuangan berat yang harus dihadapi dari pihak ketiga yang berusaha untuk mengahncurkan jalinan tersebut. Meskipun tidak dieksploitasi secara vulgar, namun novel ini tetap membawa pembaca ke suasana romantis yang memang dihasilkan dari membaca sebuah karya romance. Berkaitan dengan struktur narasi sebuah karya romance, yang  agak mengecewakan dalam novel ini adalah salah satu ending dari kisah asmara antara Dasamuka dan Rara Ireng yang berakhir memilukan yaitu dengan meninggalnya Rara Ireng. Meskipun demikian, dengan kehalusan dan kesantuna bahasanya, Junaedi Setiyono mampu meracik romance formula dalam Dasamuka sehingga mampu memunculkan simpati maupun emosi dari pembaca seperti yang diharapkan dari sebuah karya romance.   Kata kunci: romance formula, eksploitasi romance, struktur narasi  
WACANA PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DALAM RANGKA PERINGATAN KE-69 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA, 15 AGUSTUS 2014 Mohammad Fakhrudin
p-ISSN 2356-0576
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.344 KB) | DOI: 10.37729/btr.v3i05.3526

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur wacana ”Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam Rangka Peringatan HUT ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia, 15 Agustus 2014” dan penggunaan bahasa Indonesia dalam wacana tersebut. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dan deskriptif. Teknik yang dominan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah observasi dan studi pustaka. Sesuai dengan sifat objek penelitian dan data dalam penelitian ini, data yang terkumpul dicatat dalam form pencatat data. Hasil analisis disajikan dengan teknik informal. Struktur wacana “Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam Rangka Peringatan HUT ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia, 15 Agustus 2014” terdiri atas tiga bagian utama, yakni (1) pendahuluan, (2) inti, dan (3) penutup. Ketiga bagian utama itu merupakan satu kesatuan utuh. Dalam pidato itu digunakan bahasa Indonesia yang berfungsi secara cukup efektif sebagai sarana retorika presiden. Tuturan repetisi, hiperbola, eufemisme, tuturan metafora, perumpamaan, personifikasi, dan oksimoron yang digunakan dapat mengungkapkan secara ekspresif pemikiran dan perasaan SBY sebagai presiden, yang berikhtiar memersuasi audiensi. Ada ungkapan-ungkapan yang indah dan santun sehingga audiensi tidak hanya memperoleh informasi, tetapi juga merasakan keindahan bahasa. Tidak terdapat ungkapan-ungkapan kasar, apalagi yang bernada provokatif meskipun digunakan untuk menyatakan ketidaksenangan atau kekecewaan. Dari sudut pandangan ragam wacana, disimpulkan bahwa pidato SBY dapat dikategorikan ke dalam wacana ilmiah populer karena dari aspek penerapan kaidah linguistis bersifat agak longgar. Ada ungkapan asing yang digunakan, tetapi sangat terbatas. Hal ini berarti bahwa SBY berusaha melaksanakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tentang  Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, Bab III Pasal 28.   Kata kunci:    struktur wacana pidato, bahasa Indonesia wacana pidato  kenegaraan Abstract: The aims of this research is to describe discourse structure of nationality speech of The President of Indonesia in serious of Independent day anniversary of Indonesia 69 th on the 15 th August 2014, it is an interview of using Indonesian language inform of discourse. This research uses qualitative descriptive method. The data of the research is form of language. Then, the results of analysis are presented informally. Descriptive method is used to investigate the use of language itself originally and relatively. To collect the data the researcher conducted an observation and library research. Based on the objects and the data of the research, the data collected presented inform of written form data. Discourse structure of President of Indonesia speech in serious of Indonesia Independent day anniversary consists of three components, namely; (1) introduction, (2) contents, and (3) closing. The three components are one unity. The president’s speech is an effective media as rhetorical speech of president. The president SBY used repetition speech, hyperbole, euphemism, metaphorical speech, imagination speech, personification, and oxymoron speech as an expression of his thinking and feeling, it is done to persuade his audients. There is a lovely and polite speech that make audients not only get the information, but also the beauty of language. There is no rude speeches, further there is no provocative  speeches even he would like to express his unhappiness and disappointed. Based on the type of discourse, the speech  of President SBY is categorized as popular scientific discourse, it is because the used of linguistics rule is unlimited. There is native speeches used but it is limited. It stated that President SBY wants to implement the rules of Indonesian Republic number twenty-four, it is about nation flag, language, state symbolic, and national anthem, it is stated in chapter three line twenty eight. Key Words: Discourse structure speech, Indonesian language of discourse of nationality speech
GAMBAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMUNIKATIF DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MENULIS TEKS DESCRIPTIVE TENTANG ORANG DAN BANGUNAN BERSEJARAH DI KELAS X AKUNTANSI 4 SMK NEGERI 2 PURWOREJO SEMESTER Abas Romadi
p-ISSN 2356-0576
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.781 KB) | DOI: 10.37729/btr.v3i06.3529

Abstract

ABSTRACT: This researchhas the background of the fact that the ability of the class X Accountantcy 4SMK Negeri 2 Purworejo to write a descriptive text in English is still low. The problems studied are (1) how the implementation of learning with media pictures to enhance learning motivation and learning outcomes in writing descriptive texts for students (2) how to increase motivation to learn English for students by using media pictures and (3) how the learning outcome in writing descriptive texts by using media pictures. The objectivesof the research are (1) to investigate the implementation of learning with media pictures in enhancing learning motivation and learning outcomes in writing descriptive textsfor students (2) to assess and improve students' motivation by using media pictures and (3) to assess and improve learning outcomes in writing descriptive texts by using media pictures.The research is carried out in class X Accountancy 4SMK Negeri 2 Purworejo, school year 2015/2016. Subject research is consisted of 32 students. The research is conducted for 2 months in two cycles. The instruments of the research used are writing test evaluation sheets, observation sheets and questionnaires. The data are analyzed descriptively by using percentage analysis.After the implementation of the action researches it is found that learning with media pictures using concept maps can improve students' writing competence. This conclusion is derived from data analysis, the average number of students from pre-acquisition researches at 63.43 and the average number of students in the first cycle to 72.75 and the second cycle increased to 78.93. In addition, there are changes in attitudes of students in learning writing descriptive text from negative to positive.   Keywords: media pictures, learning communicative, motivation, writing competence, concept maps   ABSTRACT: Penelitian ini berlatar belakang kenyataan bahwa kemampuan siswa kelas X Akuntansi 4 SMK Negeri 2 Purworejo untuk menulis teks descriptive Bahasa Inggris masih rendah. Masalah yang dikaji  adalah (1) bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan media gambar untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar menulis teks descriptive siswa (2) bagaimana peningkatan motivasi belajar bahasa Inggris siswa dengan menggunakan media gambar dan (3) bagaimana peningkatan hasil belajar menulis teks descriptive dengan menggunakan media gambar. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan media gambar dalam meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar menulis teks descriptive siswa (2) untuk mengetahui dan meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan media gambar dan (3) untuk mengetahui dan meningkatkan hasil belajar menulis teks descriptive dengan menggunakan media gambar.Penelitian ini dilaksanakan di kelas X Akuntansi 4SMK Negeri 2 Purworejo tahun pelajaran 2015/2016.Subjek penelitihan terdiri dari 32 siswa.Penelitian dilakukan selama 2 bulan dalam 2 siklus.Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar penilaian test menulis, lembar observasi dan kuesioner.Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan analisis prosentase.Setelah dilaksanakan penelitian tindakan ditemukan bahwa pembelajaran dengan Media gambar menggunakan peta konsep mampu meningkatkan kompetensi menulis siswa. Kesimpulan ini diperoleh dari analisa data rerata nilai siswa dari pra penelitihan sebesar 63,43  dan perolehan rerata nilai siswa pada siklus I menjadi 72,75 dan siklus II meningkat menjadi 78,93. Selain ini terdapat perubahan sikap siswa dalam pembelajaran menulis teks descriptive dari negative ke positif.   Kata kunci: media gambar, pembelajaran komunikatif, motivasi, kompetensi menulis, peta konsep
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI MELALUI PEMODELAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 SIDOMORO SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Siti Halimah
p-ISSN 2356-0576
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.571 KB) | DOI: 10.37729/btr.v3i06.3530

Abstract

ABSTRACT: During this time the poetry reading skill of sixth grade students in SD Negeri 2 Sidomoro is still low. When read poetry, they did not show how to read poetry that ideal with appropriate pronunciation, intonation and expression. They stall sheepish and unexpressed freely for read poetry. In academic year 2014/2015 only 8 students from 21 students who got a value above the complete (75). So, who got complete value is 38, 1%, with an average value is 69, 1. This is caused less precise methods and learning approaches adopted by teachers in tea­ching poetry in sixth grade of SD Negeri 2 Sidomoro. Based on background abo-ve, focus problems is low reading poetry skill in sixth grade of SD Negeri 2 Sido­moro because less precise methods and learning approaches adopted by teachers. Less reading poetry skill in sixth grade of SD Negeri 2 Sidomoro is the problem that has to find out the solution. The solution by teacher is teaching rea­ding poetry by modeling. Modeling is one of component in learning contextual. As a model not have to teacher self but can took by audio visual or show a good reader poetry models can be example how to read poetry that ideal with appro­priate pronuncia­tion, intonation and expression. Result of this research shows that first condition before got learning with modeling method obtained an average value is 69,1, com­pleteness is 8 (38, 1%), incompleteness is 13 (61, 9%) totally 21 students. At the end of the first cycle after saw model that show by audio visual, an average value is 73,9. At the end of the second cycles after saw model on face and practice, all of students got completeness value is 75 and  an average value up to 80, 1.   Keywords: reading poetry skill and modeling   ABSTRAK: Selama ini keterampilan membaca puisi peserta didik kelas VI di SD Negeri 2 Sidomoro masih rendah. Ketika membaca puisi, mereka belum menun­jukkan cara-cara membaca  puisi yang ideal dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai. Mereka kelihatan malu-malu dan belum secara bebas mengekspresi­kan puisi yang dibacanya. Pada tahun pelajaran 2014/2015 dari 21 siswa yang ber­nilai sama dan di atas KKM (75) hanya 8 siswa. Jadi yang tuntas hanya 38,1%, dengan rata-rata nilai 69,1. Hal ini disebabkan kurang tepatnya metode dan pende­katan pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran mem­baca pui­si di  kelas VI SD Negeri 2 Sidomoro. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, fokus permasalahan adalah rendahnya keterampilan membaca puisi siswa SD Ne­geri 2 Sidomoro karena kurang tepatnya metode dan pendekat­an yang digunakan oleh guru. Rendahnya keterampilan membaca puisi di kelas VI SD Negeri 2 Sido­moro merupakan masalah yang perlu segera dicarikan pemecah­an­nya. Solusi yang akan diambil oleh guru adalah melakukan pembelajaran puisi melalui pemodelan. Pemodelan merupakan salah satu komponen dalam pembela­jaran kontekstual. Se­bagai model tidak harus guru itu sendiri tetapi bisa diambil­kan media audio visual atau mendatangkan model pembaca puisi yang sudah bagus yang memang bisa dijadikan contoh cara membaca puisi yang ideal dengan lafal, intonasi, dan eks­pre­si yang tepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi awal sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan pemodelan diperoleh hasil rata-rata nilai 69,1, ketuntasan 8 (38,1%), tidak tuntas 13 (61,9%) dari jum­lah siswa 21. Pada akhir siklus I, setelah mengamati model yang ditayangkan melalui audio visual, diketa­hui nilai rata-rata siswa kelas VI adalah 73,9. Pada akhir siklus II, setelah menga­mati model langsung dan menirukan, semua siswa mencapai nilai ketuntasan (KKM) sebesar 75 dan rata-rata nilai meningkat men­jadi 80,1. Kata kuci: keterampilan membaca puisi dan pemodelan
KELAS SOSIAL DAN PANDANGAN DUNIA PENGARANG NOVEL KEOK KARYA PUTU WIJAYA Kadaryati, Kadaryati
Jurnal Bahtera - Jurnal Pendidikan Bahasa Sastra dan Budaya Vol 3, No 06 (2016): Jurnal Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The research main goal is to describe the genetical structure as the reconstruct of the social novel Keok by Putu Wijaya includes social classes and the world sight of the author. The connection between both aspect caused by the social condition before and after new order. A group of authors show up as subjects with high confidence in responding the cultural social situation based on the new world side this condition reflects that there is conflict among the author in refusing the traditional system and catching new value system. Keywords: genetical structure, reconstruct of the social, novel   Abstrak: Penelitian  ini bertujuan untuk mendeskripsikan strukturalisme genetik sebagai rekons­truksi sosial novel Keok karya Putu Wijaya  meliputi kelas sosial dan pandangan dunia penga­rangnya. Hubungan antara keduanya disebabkan adanya kondisi sosial menjelang dan sesudah Orde baru. Kelompok pengarang tampil sebagai subjek penuh percaya diri dalam menanggapi situasi sosial budaya berdasarkan pandangan dunia baru. Keadaan ini mencerminkan adanya pergulatan pengarang penolakan sistem tradisional dan menjaring sistem nilai baru. Kata kinci: struktural genetic, rekons­truksi social, novel
THE USE OF GUIDED COMPOSITION TO ENHANCE THE ABILITY IN WRITING OF SECOND SEMESTER STUDENTS OF PURWOREJO MUHAMMADIYAH UNIVERSITY IN THE ACADEMIC YEAR OF 2015/2016 Puspa Dewi
p-ISSN 2356-0576
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.21 KB) | DOI: 10.37729/btr.v3i06.3532

Abstract

Abstract: The purpose of this study is to describe whether guided composition is effective or not to improve students’ ability in writing at the seconds semester students of English Education Program of Purworejo Muhammadiyah University. It is an experimental research. There are 72 students joining the research where 36 students are in experimental group and the other 36 students are in control group. In the purpose of having good ability of communication both in spoken and writ­ten English, nonnative  students do writing. The lecturer can use various teaching strategies. Guided writing is considered an effective tool  in helping learners put words down on paper. Moreover, guided writing strategy is a teaching strategy which is valuable to expand and develop texts in written form during writing.The research findings showed that guided composition is effective to improve stu­dents’ ability in writing. It can be seen from the mean score of pre-test and post-test from both experimental group (65.03 and 76.06) and control group (64.03 and 65.33). In addition, the result of t-test is 5.703 with the significance level of 5%. Key words: guided composition, teaching, writing Abstrak: Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah strategi gui­ded composition efektif atau tidak untuk meningkatkan kemampuan menulis maha­siswa semester dua program studi pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Purworejo. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dimana ada 72 mahasiswa sebagai sampel yang terdiri dari 36 mahasiswa dike­lom­­pok ekperimen dan 36 mahasiswa dikelompok kontrol.Dalam upaya mempu­nyai kemampuan berkomunikasi yang baik dalam bahasa lisan maupun tulis, mahasiswa melakukan kegiatan menulis. Pengajar dapat menggunakan berbagai strategi dalam mengajar di kelas. Guided wirting merupakan salah satu strategi mengajar yang dinilai efektif untuk membantu para mahasiswa menulis. Terlebih lagi, guided compositionmerupakan strategi mengajar yang penting untuk me­ngem­bangkan gagasan kedalam sebuah teks. Berdasarkan hasil penelitian, guided composition merupakan strategi yang efektif dalam mengajarkan menulis pada mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari pemerolehan nilai mean terhadap pre test dan post test baik dari kelompok eksperimen(65.03 dan 76.06) dan kelompok kontrol (64.03 dan 65.33). Hasil t-tes menunjukkan angka 5.705 lebih besar dari t-tabel 1.99. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi guided compo­sition efektif untuk mengajar kelas menulis pada mahasiswa semester 2 program studi pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Purworejo.   Kata kunci: guided composition, pengajaran, menulis
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL RUMAH DI SERIBU OMBAK KARYA ERWIN ARNADA Sukirno Sukirno
p-ISSN 2356-0576
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.682 KB) | DOI: 10.37729/btr.v3i06.3533

Abstract

Abstract: This Research is aimed is to describe the instrinsic elements and values of character education found in Erwin Arnada’s Rumah Seribu Ombak. This data of this research is taken the novel entitled Rumah Seribu Ombak while the object of this study is the educational value of the characters of the novel. The tecknique of collecting data is by using libraly research in which the researcher himself is the maun instrument of the research aided by data recording card, while the technique of data analysis is content analysis technique. The results of this research are as follows: (1) an intrinsic element of Erwin Arnada’s Rumah Seribu Ombak is the friendship, the main character of the novel is Samihi who is very tolerant to others, while the minor characters are Wayan Manik, Haji Aminullah and Syamimi. The plot of the novel is flash-bach and the setting consists of the setting of time, place, and social atmosphere. (2) The value of character education found in  Rumah Seribu Ombak are religious values, honesty, tolerance, diciline, hard work, creativity,  independence, democratic, curiosity, love of the homeland, appreciating the achievements, friendship/sense of comunication, love of peace, love of reading, environmentalcare, social care, and responsibility.   Keywords: the educational value of the character, Rumah Seribu Ombak   Abstrak: Tujuan penelitaian ini adalah untuk mendeskripsikan: unsur intrinsik dan nilai pendidikan karakter novel Rumah di Seribu Ombak karya Erwin Arnada. Sumber data penelitian ini novel Rumah di Seribu Ombak karya Erwin Arnada. Objek penelitian ini adalah nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Rumah di Seribu Ombak. Teknik pengumpulan data digunakan teknik pustaka, instrumen utamanya adalah peneliti dibantu kartu pencatat data, sedangkan teknik analisis data digunakan teknik analisis isi. Berdasarkan hasil penelitian disimpul­kan: (1) Unsur intrinsik novel Rumah di Seribu Ombak karya Erwin Arnada berte­ma persahabatan, tokoh utamanya Samihi yang memiliki ka­rakter sangat toleran kepada orang lain. Adapun tokoh pendampingnya yaitu Wayan Manik, Haji Ami­nullah, dan Syamimi. Novel tersebut beralur mundur. Latar cerita meliputi latar tempat, waktu, sosial dan suasana. (2) Nilai pendidikan karakter novel Rumah di Seribu Ombak terdiri atas nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, krea­tif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghar­gai prestasi, ber­sahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli ling­kungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.   Kata kunci: nilai pendidikan karakter, novel Rumah di Seribu Ombak
ANALISIS WACANA LIRIK LAGU “SARJANA MUDA” KARYA IWAN FALS (KAJIAN TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL) Suryo Daru Santoso
p-ISSN 2356-0576
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.628 KB) | DOI: 10.37729/btr.v3i06.3534

Abstract

Abstrak: “Sarjana Muda” adalah salah satu lagu balada karya Iwan Fals yang diciptakan sekitar tahun 80-an. Kritik-kritik lugas dan pedas sering Iwan Fals lontarkan dalam setiap karya-karyanya. Wacana kritik dalam karyanya tersebut, mampu mengambil simpati masyarakat terutama lapisan bawah, karena dapat mewakili dan menyuarakan hati nurani rakyat. Begitu halnya dengan lagu “Sarjana Muda” ini yang mengisahkan keadaan pada masa itu maupun kondisi yang masih relevan dengan masa sekarang. Hal tersebut menjadikan lagu ini menarik dianalisis untuk mengetahui makna tekstual maupun kontekstual yang tersimpan di dalamnya. Kata kunci: lagu sarjana muda, makna tekstual, makna kontekstual

Page 4 of 23 | Total Record : 224