cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Indonesian Journal of Applied Sciences
ISSN : 20899203     EISSN : 25811991     DOI : -
Core Subject : Social,
Indonesian Journal of Applied Sciences (IJAS) is a scientific journal published three times a year (April, August, December). Indonesian Journal of Applied Sciences publish original research results related to research in the field of natural science, covering a wide range of topics written in the field of knowledge: medicine, agriculture, animal husbandry, fisheries, pharmaceuticals, and other exact sciences
Arjuna Subject : -
Articles 144 Documents
Performansi Entog (Cairina moschata) Jantan yang Diberi Ransum Berbagai Imbangan Energi/Protein pada Sistem Kandang Berbeda Winwin Tanwiriah
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.452 KB) | DOI: 10.24198/ijas.v1i1.1847

Abstract

The aim of this work was to study the effect of various energy/protein ransum ratios on the performance of  108 male Muscovy ducks (Cairina moschata) of 3 weeks of age which were treated under different housing systems, i.e., cage and ranch. Research method employed a Completely Randomized Design of  Factorial Nested Patterns which were energy/protein ransum (E/P) ratio (B factor) at housing systems of cage and ranch (A factor). Each treatment consisted of three ducks at two replications each. Nine E/P ratio  (R) given were:  R1: 2400/13; R2: 2400/15; R3: 2400/17; R4: 2600/13; R5: 2600/15; R6: 2600/17; R7:2800/13; R8: 2800/15; and R9: 2800/17.  Feeding trial variable observed were: feed, energy and protein consumption, body weight gain, feed conversion ratio, carcass weight and "income over feed cost". Results indicated that (1) Housing Muscovy ducks in cage gave a better value of income over feed cost than that of ranch system (Rp. 5076.08 over Rp. 3978.79 per duck); (2)The best performance and income over feed cost value obtained from R4:2600/13 (= 17.33 kcal/g protein) of cage housing systems.*****Penelitian untuk mengetahui pengaruh berbagai imbangan energi/protein terhadap 108 ekor  entog jantan berumur 3 minggu yang dipelihara pada kandang cage dan ranch telah dilakukan. Metode percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Pola Dua Faktor Tersarang, yaitu Imbangan E/P Ransum (faktor B) yang tersarang pada sistem kandang cage dan ranch (faktor A). Setiap perlakuan diulang 2 kali dan setiap ulangan terdiri atas 3 ekor anak entog. Sembilan macam ransum energi/protein (R) yang diberikan adalah: R1:2400/13; R2:2400/15; R3:2400/17; R4:2600/13; R5:2600/15; R6:2600/17; R7:2800/13; R8:2800/15; dan R9:2800/17.  Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum, konsumsi energi, konsumsi protein, pertambahan bobot badan, konversi ransum, bobot karkas dan income over feed cost.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pemeliharaan entog jantan pada kandang sistem cage (Rp. 5076,08/ekor) menghasilkan income over feed cost yang lebih tinggi dibandingkan pemeliharaan pada  kandang ranch (Rp. 3978,79/ekor). (2) Ransum dengan R4:2600/13 (= 17,33 kkal/g protein) menghasilkan performansi dan nilai income over feed cost terbaik pada kandang cage.
PENGGUNAAN REAKTOR BIOFILTER BERMEDIA ZEOLIT-ARANG AKTIF DAN TUMBUHAN AIR DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU UNTUK MENURUNKAN TINGKAT PENCEMARAN PERAIRAN Sampe Harahap
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3611.741 KB) | DOI: 10.24198/.v4i2.16821

Abstract

DIVERSITAS GENETIK KERABAT LIAR UBI JALAR IPOMOEA TRIFIDA (H.B.K.) G.DON. BERUMBI ASAL CITATAH JAWA BARAT BERDASARKAN KARAKTER KROMOSOM (Genetic Diversity Of Wild Relative Of Sweet Potato Tubered-Ipomoea Trifida (H.B.K.) G.don. Originated From Citatah West Java Based On Chromosome Characters) Tia Setiawati
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 3, No 3 (2013)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4049.419 KB) | DOI: 10.24198/ijas.v3i3.15053

Abstract

AbstrakKerabat liar ubi jalar Ipomoea trifida asal Citatah Jawa Barat potensial digunakan dalam program pemuliaan tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas (L.) Lam.) Untuk mengetahui diversitas genetik I. trifida  dilakukan pengamatan terhadap karakter kromosom. Bahan tanaman yang digunakan  adalah 10 spesies I. trifida berumbi. Hubungan kekerabatan antar spesies diketahui melalui analisis klaster dan Analisis Komponen Utama/Principal Component Analysis (PCA). Hasil pengamatan menunjukkan pengujian pada 10 aksesi I. trifida berumbi dengan menggunakan 9 karakter kromosom menghasilkan jarak ketidakmiripan (Euclidean coeffisien) yang berkisar 1,75 – 6,22 dan menunjukkan diversitas yang luas. Dendogram yang dihasilkan pada jarak ketidakmiripan 5,23 menunjukkan terbentuknya 3 klaster utama. Analisis Komponen Utama (PCA) menghasilkan 2 komponen utama pertama (PC1 dan PC2) yang telah dapat menjelaskan 89,64% dari total variasi. Kata kunci : Ipomoea trifida, Analisis Klaster, Analisis Komponen UtamaAbstractWild relatives of sweet potato, Ipomoea trifida originated from Citatah West Java was potential use in plant breeding programs of Ipomoea batatas (L.) Lam. To determine the genetic diversity of I. trifida, observation on characters of chromosomes of I.trifida was conducted. Plant materials used ten accessions  of tubered-I. trifida. Relationship between species identified by cluster analysis and Principal Component Analysis (PCA). The results showed that the observation on the 10 accession of tubered-I. trifida using 9 characters chromosome produces dissimilarities distance (Euclidean coefficient) ranging from 1.75 to 6.22. Dendogram generated  at a dissimilarity distance of 5.23 showed the formation of three main clusters. Principal Component Analysis (PCA) produced first two principal component (PC1 and PC2), which has been able to explain 89.64% of the total variation.Keyword  : Ipomoea trifida, Clustering Analysis, Principal Component Analysis
PENGARUH SUHU DAN LAMA KEJUTAN PANAS TERHADAP TRIPLOIDISASI IKAN LELE SANGKURIANG (CLARIAS GARIEPINUS) Anisa Nurasni
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.032 KB) | DOI: 10.24198/ijas.v2i1.2728

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama kejutan panas yang dapat menghasilkan ikan triploid lelesangkuriang tertinggi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial. Faktor pertama adalah suhu kejutan panas yang terdiri atas tiga taraf, yaitu: (1) 39°C, (2) 400°C dan (3) 410°C. Faktor kedua adalah lama kejutan yang terdiri dari 2 taraf, yaitu selama 1 menit dan 2 menit. Waktu awal penerapan kejutan panas yang digunakan adalah 3 menit setelah fertilisasi. Data dianalisis dengan Uji F dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu kejutan panas yang diberikan berpengaruh terhadap derajat perkembangan telur, derajat kelangsungan hidup, pertumbuhan dan induksi ploidisasi, tapi tidak berpengaruh terhadap derajat tetas telur dan abnormalitas. Lama kejutan yang diberikan tidak berpengaruh terhadap parameter yang diuji. Ikan triploid diuji dengan mengukur diameter sel darah merah dan menghitung jumlah kromosomnya. Dari pengamatan didapatkan bahwa pada ikan triploid terdapat sel darah merah dengan diameter yang lebih besar dibandingkan dengan diploidnya, selain itu jumlah kromosom ikan triploid adalah 84 dan pada ikan diploid adalah 56. Jumlah ikan triploid terbanyak didapatkan pada perlakuan suhu kejutan 40°C selama 2 menit yaitu sebesar 63,33%.
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN KOGNIITIF, DISTRIBUSI ENERGI DAN PRESTASI AKADEMIK Achmad Djunaidi
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 4, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4444.744 KB) | DOI: 10.24198/.v4i3.16809

Abstract

PENGARUH AKTIVITAS FISIK ANAEROBIK TIAP HARI TERHADAP KADAR HEAT SHOCK PROTEIN (HSP)70 OTOT JANTUNG TIKUS WISTAR Masayu Azizah; Rostika Flora; Theodoru Theodoru
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4009.586 KB) | DOI: 10.24198/ijas.v5i1.16650

Abstract

AbstrakHeat Shock Protein (HSP) merupakan suatu protein yang dihasilkan karena adanya Heat Shock Response (HSR). HSR diperlukan sebagai tanggapan sel terhadap berbagai macam gangguan, baik yang bersifat fisiologis maupun yang berasal dari lingkungan. Peningkatan kadar HSP70 otot jantung ini dikarenakan adanya aktivitas fisik anaerobik. Aktivitas fisik ini mengakibatkan tubuh mengalami peningkatan suhu tubuh, stres panas dan latihan.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh aktivitas fisik anaerobik yang dilakukan setiap hari terhadap kadar Heat Shock Protein (HSP)70 otot jantung tikus wistar. Berdasarkan hasil penelitian, kelompok anaerobik menunjukkan peningkatan kadar HSP otot jantung dibandingkan kelompok pembanding.Kata kunci : aktivitas fisik anaerobik tiap hari, HSP70, treadmill, tikus rattus novergicus wistar.AbstractHeat Shock Protein (HSP) is a protein that is produced because of the Heat Shock Response (HSR). HSR is required as a response of cells to a variety of disorders, both physiological as well as from the environment. Increased levels of HSP70 heart muscle is due to anaerobic physical activity. Physical activity causes the body to increase body temperature, heat stress and latihan.Tujuan this study is to analyze the influence of anaerobic physical activity performed every day on levels of Heat Shock Protein (HSP) 70 wistar rat cardiac muscle. Based on the results of the study, the group showed increased levels of HSP anaerobic heart muscle than the comparison group.Keywords : anaerobic physical activity every day , HSP70 , body temperature, rattus novergicus wistar rat.
PERANAN FAKTOR TRANSKRIPSI Hath1 DALAM DIFERENSIASI KARSINOGENESIS KOLOREKTAL Reno Budiman; M.Nurhalim Shahib; Chairul Ismael; Basrul Hanafi Bujung
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.049 KB) | DOI: 10.24198/ijas.v2i2.2737

Abstract

Colorectal cancer (CRC) is the third most common cancer in the world. Various genetic, experimental and epidemiologic studieshave shown that CRC is derived from complex interaction between hereditary sensitivity and environment. Homeostaticenvironment deregulation at the mucous layer of the colon is the earliest sign of carcinogenesis. Hath1, a basic helix-loop-helix transcription factor, is an important positive regulator in terminal cell differentiation. The potential role of Hath1 in CRC is not clear yet. To reveal the answer, it is deemed necessary to observe the role of Hath1 in the differentiation of CRC. A case control study on two groups of subject was performed. The first group consisted of CRC patients who underwent colonoscopy of surgery. The second group consisted of patients who underwent colonoscopy due to other than CRC conditions. Subjects's tissue underwent histopathology examination, and RTPCR test to measure the strength of Hath1 expression. There was a significant difference of Hath1 expression between the two groups. Hath1 was expressed with various strength on CRC group, however it was weakly expressed at control subjects. Hath1 was expressed stronger on late stage of the disease, and on moderate to poor differentiation. There was no significant difference between Hath1 expression on mucinous or non-mucinous types. Inconclusion, the study has shown the role of transcription factor Hath1 in the carcinogenesis of CRC. Hath1 was stronglyexpressed on late stage and poorly differentiated subjects. The examination of transcription factor Hath1 is a feasible biomolecular marker to describe the level of malignancy in the CRC.
SINERGISME FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DAN MYCORRHIZA HELPER BACTERIA DALAM MENINGKATKAN STABILITAS AGREGAT TANAH, PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KENTANG PADA TAKARAN BAHAN ORGANIK BERBEDA CECEP HIDAYAT
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7194.731 KB) | DOI: 10.24198/.v3i2.16835

Abstract

Variasi Frekuensi Alel Terkait Polimorfisme CYP4F2 dan CYP2C9 (*2,*3) pada Berbagai Etnis di Dunia : Review Dewi Permata Sari; Ferry Ferdiansyah
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 7, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.781 KB) | DOI: 10.24198/.v7i3.8599

Abstract

ABSTRAKWarfarin merupakan salah satu obat antikoagulan yang banyak digunakan di dunia. Secara farmakokinetik, warfarin memiliki indeks terapi yang singkat yang menyebabkan efek samping yang cukup serius yaitu pendarahan. Salah satu mekanisme kerja warfarin yaitu terkait dengan kerja vitamin K dalam proses penyembuhan luka. Warfarin dalam kerjanya dipengaruhi oleh enzim sitokrom, yaitu CYP4F2 dan CYP2C9 (*2,*3). Namun, efek dari antikoagulan ini memiliki variasi yang berbeda dan diketahui bahwa kedua enzim ini sering mengalami  frekuensi alel polimorfisme yang berbeda di setiap etnis di dunia. Review ini akan menjelaskan profil frekuensi alel CYP4F2 dan CYP2C9 (*2,*3) pada beberapa etnis di dunia. Kata kunci  :  warfarin, antikoagulan, vitamin K, polimorfisme, CYP4F2, CYP2C9,   frekuensi, alel, etnis ABSTRACTWarfarin is one of anticoagulant drug that most be used in the world. Based on its pharmacocinetic profile, warfarin has narrow therapeutic index that can cause serious side effect is bleeding. One of mechanism action of warfarin related with vitamin K in the process of wound healing. On works, warfarin influenced by the cytochrome enzymes, namely CYP4F2 and CYP2C9 (*2,*3). However, the effect of anticoagulants has different variations and both of these enzymes often have different allele frequencies of polymorphisms in every etnic in the world. This review will explain the allele frequency profile CYP4F2 and CYP2C9(*2,*3) in several etnics in the world. Kata kunci  :  warfarin, anticoagulant, vitamin K, polymorphism, CYP4F2, CYP2C9,   frequency, allele, etnic.
PERFORMA DOMBA LOKAL BETINA DEWASA PADA BERBAGAI VARIASI LAMANYA PENGGEMBALAAN DI DAERAH IRIGASI RENTANG KABUPATEN MAJALENGKA Rachmat Somanjaya; Denie Heriyadi; Iman Hernaman
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 7, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.222 KB) | DOI: 10.24198/ijas.v7i3.7029

Abstract

Penelitian mengenai “Performa Domba Lokal Betina Dewasa pada Berbagai Variasi Lamanya Penggembalaan di Daerah Irigasi Rentang Kabupaten Majalengka”, telah dilaksanakan sejak Tanggal 25 Maret sampai 30 Juli 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur lamanya waktu penggembalaan optimum terhadap performa domba lokal betina dewasa yang digembalakan di Daerah Irigasi Rentang Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka. Sampel Domba Lokal betina dewasa dalam penelitian ini adalah sebanyak 62 ekor yang tersebar pada variasi penggembalaan <4 jam 19 ekor, 4-6 jam 21 ekor, dan >6 jam 22 ekor. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, untuk mengetahui perbedaan rata-rata performa domba diuji dengan Analisys of Varian (Anova one way) serta dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggembalaan >6 jam merupakan lama penggembalaan yang optimum, dibuktikan dengan performa induk secara keseluruhan lebih baik dari lama penggembalaan <4 jam dan 4 – 6 jam. Kata Kunci      :           Domba Lokal, Lama Penggembalaan, Performa Produksi, dan Potensi Hijauan