cover
Contact Name
Rizky Mulya Sampurno
Contact Email
rizky.mulya@unpad.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
j.teknotan@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian
ISSN : 19781067     EISSN : 25286285     DOI : -
Core Subject : Education,
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian, merupakan publikasi ilmiah kerjasama antara Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran (FTIP UNPAD) dengan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA) Cabang Bandung. Jurnal ini diterbitkan 2 kali setahun (1 Volume, 2 Nomor penerbitan) dalam upaya menyebarluaskan ide-ide konseptual dan/atau hasil-hasil penelitian dan penerapan serta pengembangannya dalam bidang ilmu keteknikan dan teknologi pertanian dalam arti luas (pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan), khususnya pertanian tropika dan ilmu hayati. Penulis naskah/artikel jurnal adalah civitas academika, peneliti dan praktisi serta anggota perhimpunan/organisasi professional dari semua disiplin dan terbuka bagi umum yang menaruh minat dalam bidang ilmu terkait.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 2 (2022): TEKNOTAN, Agustus 2022" : 10 Documents clear
Karakteristik Sensori dan Fisikokimia Pepaya California Hasil Pemeraman dengan Menggunakan Daun Lamtoro (Leucaena Leucocephala) Almaidah Almaidah; Muhammad Rifqi Suryana; Muhammad Fakih Kurniawan
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 16, No 2 (2022): TEKNOTAN, Agustus 2022
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol16n2.6

Abstract

Pepaya merupakan yang termasuk kedalam buah klimaterik yang akan cepat matang dalam waktu singkat, hal tesebut membuat banyak petani melakukan pemetikan pepaya dalam keadaan masih dalam keadaan setengah matang dengan tujuan agar dapat menjaga mutu papaya pada saat distribusi. Salah satu upaya untuk dapat membuat papaya matang sempurna Ketika sampai pada konsumen adalah dengan melakukan pemeraman menggunakan daum lamtoro.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai lama pemeraman dengan menggunakan daum lamtoro terhadap karakteristik sensori serta fisikokimia pada papaya California. Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lama pemeraman 4 taraf: 0 hari, 3 hari, 5 har dan 7 hari, serta penggunaan daum lamtoro 2 taraf: 0% dan 2.0 dengan pengulangan sebanyak 2 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Lama pemeraman dan jumlah daun lamtoro berpengaruh nyata terhadap sifat sensori, sifat fisik dan kimia pada pepaya california. Pepaya california terpilih adalah pepaya perlakuan dengan lama pemeraman 5 hari dan menggunakan daun lamtoro sebanyak 20%. Penggunaan daun lamtoro mampu untuk mempercepat proses pematangan pada pisang pepaya california.pepaya california terpilih mempunyai rata-rata tingkat kekerasan yaitu 4,5 kg/cm2. Pepaya california terpilih mengandung rata-rata kadar air 89,78%, kadar total gula 12,53% dan kadar vitamin C 144,86 (mg/100 g).
Efektivitas Pemupukan NPK dan Supernasa pada Budidaya Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Sri Rahayu; Agnes Tutik Purwani Irianti; Sherly Oktarianti
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 16, No 2 (2022): TEKNOTAN, Agustus 2022
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol16n2.2

Abstract

Pengembangan tanaman bawang merah pada tanah aluvial di Kalimantan barat dapat dilakukan dengan perbaikan teknik budidaya, diantaranya pemberian pupuk yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi pemberian pupuk NPK mutiara dengan pemberian Supernasa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian ini dilakukan di ketinggian 1 m dpl, di kota Pontianak dari bulan desember tahun 2021 hingga Februari tahun 2022. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri 2 faktor. Faktor pertama pupuk NPK (N) terdiri dari n1 = 1 g/polibag, n2 = 2 g/polibag, n3 = 3 g/polibag, sedangkan faktor kedua adalah Supernasa (S), terdiri dari s0 = tanpa supernasa., s1 = 0,16 g/polibag, dan s2 = 0,32 g/polibag. Banyaknya ulangan dalam penelitian ini 3, dengan jumlah tanaman sampel 3 tanaman pada setiap unit percobaan. Variabel pengamatan dilakukan pada tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi dan berat umbi basah serta berat umbi kering angin per rumpun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi pupuk NPK dan supernasa hanya berpengaruh nyata terhadap jumlah umbi/rumpun, dan berpengaruh tidak nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah umbi dan berat kering angin per rumpun. Pemberian pupuk NPK Mutiara pada dosis 2 g dengan pupuk Supernasa sebesar 0,32 g memberikan hasil tertinggi pada parameter jumlah umbi dengan rata-rata sebanyak 8,67 umbi per rumpun.
Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Akar Wangi Metode Penyulingan Uap Terhadap Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa Dina Aprilia; Sarifah Nurjanah; Elazmanawati Lembong
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 16, No 2 (2022): TEKNOTAN, Agustus 2022
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol16n2.7

Abstract

Indonesia adalah salah satu negara penghasil minyak atsiri terbesar di dunia. Salah satu tumbuhan yang dapat menghasilkan minyak atsiri yaitu akar wangi. Kegunaan minyak akar wangi tidak jauh dengan kegunaan minyak atsiri pada umumnya, yaitu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat-obatan dan kosmetik. Selain itu, minyak atsiri dari tanaman akar wangi juga berpotensi berperan sebagai antioksidan dan antibakteri karena mengandung senyawa terpenoid yaitu eremophilane, eudesmane, dan nootkatone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri minyak akar wangi terhadap Escherichia coli ATCC 25922 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode difusi sumuran untuk mengetahui diameter daya hambat dengan beberapa konsentrasi minyak akar wangi (20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% v/v). Kontrol positif yang digunakan adalah meropenem, sedangkan kontrol negatif yang digunakan adalah n-heksana. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai diameter daya hambat terbesar terdapat pada konsentrasi 80% untuk  E. coli dengan nilai DDH 3,89 mm dan 20% untuk P. aeruginosa dengan nilai DDH 20,61 mm. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pada minyak atsiri akar wangi terdapat aktivitas antibakteri terhadap E.coli dan P. aeruginosa. Kata kunci: antibakteri; diameter daya hambat; minyak atsiri akar wangi; escherichia coli; pseudomonas aeruginosa
Rancang Bangun dan Uji Kinerja Mesin Perajang Keripik Pisang dengan Empat Pisau Horizontal Agus Dharmawan; Rizky Akthur Alamsyah; Tasliman Tasliman; Siswoyo Soekarno
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 16, No 2 (2022): TEKNOTAN, Agustus 2022
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol16n2.3

Abstract

Peningkatan produksi keripik pisang oleh suatu industri tidak lepas dari permintaan proses. Proses pengirisan pisang merupakan proses penentu untuk meningkatkan kapasitas produksi keripik pisang. Permasalahan terjadi pada stasiun pengirisan yang masih sederhana dan dilakukan secara manual. Penggunaan mesin perajang pisang bermaksud untuk agar proses pengirisan pisang lebih mudah dan dapat mempersingkat waktu kerja dengan hasil yang optimum. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun dan menguji mesin perajang pisang dengan empat pisau horizontal. Perancangan mesin terdiri atas pembuatan model, pemilihan material, perakitan, dan pengujian. Mesin perajang yang berdimensi 480 x 360 x 600 mm dan berat kosong mesin 12 kg memiliki lima komponen utama yaitu unit pemasukan, unit pemotongan, unit pengeluaran, kerangka mesin, sumber dan transmisi daya. Pengujian pada mesin dengan pisang kepok ditetapkan variasi tegangan input motor penggerak antara 75 – 250 volts. Rata-rata slip putaran yang terjadi adalah 3.7%. Putaran pisau dengan kecepatan rendah meningkatkan terjadinya slip. Kapasitas kerja yang dihasilkan untuk merajang pisang adalah 14.2 kg/jam pada tegangan 220 V. Potongan pisang dengan kualitas baik sebesar 77.6% memiliki bentuk bulat dengan tebal rata-rata 2.2 mm, sisanya merupakan potongan pisang yang rusak, berbentuk tidak beraturan, dan hilang karena lengket di dalam mesin. Mesin yang dikembangkan dapat dimanfaatkan oleh industri rumahan yang memproduksi keripik pisang.
Sifat Fisikokimia dan Komposisi Nutrisi Pada Gula Cair yang Diproses dengan Metode Vakum Hasbi Ashshiddiqi Kusuma; Nia Agus Lestari; Chitra Dewi Yulia Christie
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 16, No 2 (2022): TEKNOTAN, Agustus 2022
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol16n2.8

Abstract

Faktor utama penyakit diabetes adalah tingginya konsumsi gula dalam produk makanan, minuman, dan kembang gula. Nira memiliki nilai indeks glikemik yang lebih rendah sebesar 35, sehingga dapat dijadikan sebagai pemanis yang lebih sehat. Nira adalah minuman manis dan transparan yang populer diberbagai negara karena nilai kesehatannya yang tinggi. Selain itu merupakan salah satu minuman paling sehat dan tidak mengandung alkohol. Nira kelapa yang baru disadap mengandung 15-18% (b/v) sukrosa. Gula cair palma dari tiga varietas berbeda di Kecamatan Nglegok Kab. Blitar diteliti karena sifat fisikokimia dan nilai gizinya. Variasi viskositas, pH, total padatan terlarut, total keasaman, salinitas, aktivitas air, intensitas pencoklatan dan kandungan antioksidan dari Gula cair diamati di antara varietas tersebut. Gula adalah bahan kering utama yang disajikan dalam semua Gula cair, diikuti oleh protein dan abu. Total asam fenolik dan kandungan flavonoid total ditentukan dalam semua Gula cair dengan konsentrasi yang bervariasi. Hasil menyoroti variasi sifat fisikokimia dan komposisi nutrisi Gula cair. Secara keseluruhan, Gula cair dapat dikatakan sebagai pemanis alternatif untuk aplikasi dalam formulasi pangan fungsional.
Identifikasi Sifat Fisik Produk Samping dari Mesin Ball Tea pada Pengolahan Teh Hijau Putri Wilujeng Lestari; Sugeng Harianto; Mukhammad Iqbal Prawira-Atmaja; Mery Andriyani; S Shabri; Hilman Maulana; Selly Harnesa Putri
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 16, No 2 (2022): TEKNOTAN, Agustus 2022
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol16n2.4

Abstract

Teh hijau diproduksi melalui proses inaktivasi enzim polifenol oksidase menggunakan panas. Proses pengolahan teh hijau dimulai dari proses pelayuan, penggulungan, pengeringan I dan pengeringan II menggunakan Mesin Ball Tea. Penggunaan Mesin Ball Tea pada proses pengeringan teh akan menghasilkan teh hijau yang menggulung, bulat, melintir dan mengkilap. Namun, selama proses pengeringan di Mesin Ball Tea menghasilkan produk samping berupa partikel teh hijau kering. Hembusan udara yang kuat masih membawa partikel debu dan daun teh berukuran kecil keluar meskipun terdapat penyaring pada Mesin Ball Tea. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi produk samping yang dihasilkan selama proses pengeringan di Mesin Ball Tea No. 1 dan No. 2 untuk mewakili kinerja mesin yang terbaik pada pengolahan teh hijau. Penurunan kadar air produk samping yang dihasilkan selama proses pengeringan di Mesin Ball Tea No. 1 lebih cepat dibanding penurunan kadar air produk samping di Mesin Ball Tea No. 2. Persentase susut produk samping yang dihasilkan dari Mesin Ball Tea No. 1 sebesar 1,94% dan dari Mesin Ball Tea No. 2 sebesar 1,71%. Kadar air produk samping dari Mesin Ball Tea setelah 1 jam proses pengolahan berkisar 27-30%, kemudian meningkat pada jam ke-2 dan menurun signifikan hingga diperoleh kadar air berkisar 5% pada akhir operasional Mesin Ball Tea. Banyak partikel berukuran 1410 µm dan 1000 µm karena pada jam pengambilan sampel tersebut, produk samping yang keluar berukuran besar. Rekayasa Mesin Ball Tea perlu dilakukan lebih lanjut untuk dapat meminimalisir produk samping yang dihasilkan dari Mesin Ball Tea selama proses pengolahan teh hijau.
Penggunaan Biochar dan Trichokompos untuk Pertumbuhan dan Hasil Padi pada Tanah Sulfat Masam Agusalim masulili; Rini Suryani; sutikarini sutikarini
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 16, No 2 (2022): TEKNOTAN, Agustus 2022
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol16n2.9

Abstract

Peningkatan produktivitas padi pada tanah sulfat masam di Kalimantan Barat dengan penambahan bahan pembenah tanah yaitu biochar dan trichokompos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh campuran biochar dan trichokompos terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi di tanah sulfat masam Sungai Kakap, Kalimantan Barat. Penelitian dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Desa Sungai Kakap Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya dimulai dari bulan April sampai bulan Agustus 2021. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak kelompok (RAK) dengan perlakuan pembenah tanah (kode b) yaitu campuran biochar batok kelapa dan trichokompos perbandingan 1:1. Perlakuan terdiri dari 5 taraf yang diulang sebanyak 5 kali, sehingga diperoleh 25 petak percobaan. Adapun taraf perlakuan dalam penelitian ini yaitu b0 sebagai kontrol (tanpa campuran biochar dan trichokompos), b1 berisi campuran biochar dan trichokompos sebanyak 1 kg/bedengan, b2 berisi campuran biochar dan trichokompos sebanyak 2 kg/bedengan, b3 berisi campuran biochar dan trichokompos sebanyak 3 kg/bedengan, b4 berisi campuran biochar dan trichokompos sebanyak 4 kg/bedengan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan campuran biochar dan trichokompos sebagai pembenah tanah terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi (Oryza sativa L.) di tanah sulfat masam memberikan pengaruh yang tidak nyata pada semua variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah malai, berat gabah dan volume akar. Campuran biochar dan trichokompos sebanyak 1 kg/bedengan menghasilkan pertumbuhan dan hasil lebih tinggi dibandingkan perlakuan lain. 
A SWOT Analysis of the Hydroponics Entrepreneurship as Sustainable Income in Covid-19 Pandemic Adaptation Glenn Pardede
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 16, No 2 (2022): TEKNOTAN, Agustus 2022
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol16n2.5

Abstract

The COVID-19 pandemic made us adapt to changes. One kind of adaptation that provides opportunities is hydroponics entrepreneurship as sustainable income generation. The sustainability context in this research is about how impactful hydroponics is with regard to economic, social and environmental aspects. This study aims to give a comprehensive understanding of the potential of hydroponics entrepreneurship, located in urban areas of Indonesia, as sustainable income generation. The research is a qualitative study that was conducted in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi. The data collection was conducted through literature review and in-depth interviews with 25 respondents. The literature review aims to give an understanding of the sustainability context while the interview focused on the Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT) analysis of hydroponics entrepreneurship activity. The findings of the interview show that the quality of hydroponics products and customer responsiveness in the two study areas may become the strengths of hydroponics. Meanwhile, the efficiency of production and innovation turn out as the weaknesses of the activities. Furthermore, the hydroponics grower can find opportunities in political, social, technological, and legal aspects, but they should be aware of the economic and environmental threats. In conclusion, hydroponics is a promising sector for income generation in the two study areas but considering both helpful aspects such as quality, customer responsive, technology, political environment, social condition, and legalization and harmful factors such as efficiency, innovation, economic condition, and environment are essential for the hydroponics growers.
Evaluasi Kondisi Kebun Kelapa Sawit Menggunakan Indeks NDVI dari Citra Satelit Sentinel 2 Betti Yuniasih; Alief Rizky Purnama Adjie
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 16, No 2 (2022): TEKNOTAN, Agustus 2022
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol16n2.10

Abstract

Citra satelit Sentinel 2 merupakan citra satelit resolusi sedang yang dapat dimanfaatkan untuk memantau kondisi kebun kelapa sawit menggunakan analisis Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Indeks NDVI merupakan indeks vegetasi yang dihitung berdasarkan rasio nilai reflektansi pada band merah dan inframerah dekat dari pelepah daun kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi kerapatan dan kesehatan tanaman kelapa sawit tua (22-29 tahun) yang telah memasuki masa peremajaan. Penelitian dilakukan di Afdeling 1 Kebun Rantau Baru PT. Pusaka Megah Bumi Nusantara. Hasil penelitian menunjukkan nilai NDVI untuk tanaman kelapa sawit memiliki rentang 0,51 - 0,84. Berdasarkan index NDVI untuk tanaman kelapa sawit, diketahui bahwa kerapatan tanaman kelapa sawit termasuk dalam kategori tinggi dan tingkat kesehatannya termasuk dalam kategori sangat sehat. Kelas kerapatan tinggi hasil pengkelasan indeks NDVI sesuai dengan kondisi kerapatan tanaman di blok kebun kelapa sawit yang memiliki nilai rerata Satuan Pohon per hektar (SPH) 118 pohon/hektar. Kelas kesehatan tanaman hasil NDVI sesuai dengan data Leaf Sampling Unit (LSU) yang menunjukkan nilai kandungan makronutrien dan mikronutrien dalam jumlah yang cukup tinggi. Pemanfaatan citra satelit Sentinel 2 dapat menjadi alternatif untuk evaluasi kondisi kebun kelapa sawit secara cepat dan efisien.
Laju Penurunan Kadar Air dan Nilai Karakteristik Fisik Berdasarkan Sistem Pengeringan Akhir pada Pengolahan Teh Hijau Mery Andriyani; Sugeng Harianto; Mukhammad Iqbal Prawira-Atmaja; Putri Wilujeng Lestari; S Shabri; Hilman Maulana; Selly Harnesa Putri
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 16, No 2 (2022): TEKNOTAN, Agustus 2022
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol16n2.1

Abstract

Komoditas teh merupakan salah satu komoditi hasil pertanian yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian. Teh merupakan produk agribisnis Indonesia yang mempunyai prospek yang cukup baik untuk terus dikembangkan sebagai sumber devisa. Hal ini menyebabkan Indonesia memperbaiki kualitas produk untuk bersaing di pasar global. Kualitas produk teh merupakan faktor utama guna meningkatkan daya saing produk teh Indonesia, dimana diperlukan evaluasi kesesuaian mutu produk teh dengan persyaratan SNI yang berlaku, salah satunya mengenai persyaratan nilai kadar air. Sifat karakteristik fisik pada produk teh hijau pun mempengaruhi kualitasnya, seperti pada persentase peko yang dihasilkan dan densitas hasil keringan teh. Hasil keringan ini dipengaruhi oleh sistem pengeringan akhir yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi laju penurunan kadar air dan nilai karakteristik fisik berupa nilai densitas dan persentase peko berdasarkan dari sistem pengeringan akhir pada proses pengolahan teh hijau. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel teh hijau pada setiap stasiun proses pengolahan teh hijau. Laju penurunan kadar air yang baik dan menghasilkan kualitas teh yang baik pada parameter nilai densitas terjadi ketika menggunakan penambahan pengeringan semi (RD) yakni menghasilkan kadar air 2-4%, nilai densitas sebesar 0,16 g/mL dan waktu pengolahan yang efektif selama 552 menit, dibandingkan tanpa menggunakan RD yakni kadar air sebesar 4-5%, nilai densitas 0,18 g/mL, dan waktu proses pengolahan selama 762 menit. Penggunaan tambahan pengering semi (RD) memiliki kekurangan yaitu nilai persentase peko sebesar 17,02% yang lebih rendah daripada tanpa pengeringan semi (RD) yaitu sebesar 19,15%.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2022 2022