cover
Contact Name
I Gusti Agung Paramita
Contact Email
vidyawertta@unhi.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
vidyawertta@unhi.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
DHARMASMRTI: Jurnal Pascasarjana UNHI
ISSN : 16930304     EISSN : 2620827X     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan (Dharmasmrti) Diterbitkan oleh Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia Denpasar sebagai media informasi dan pengembangan Ilmu Agama dan Kebudayaan Hindu, terbit dua kali setahun yaitu setiap bulan April dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 264 Documents
PENERAPAN SANGASKARA DANDA DI DESA PAKRAMAN DARMASABA, KECAMATAN ABIANSEMAL, KABUPATEN BADUNG I Putu Sarjana
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 18 No 1 (2018): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.378 KB) | DOI: 10.32795/ds.v1i18.107

Abstract

The Government of Bali focus on accelerating development to improve peoples welfare. Regional economic development is an activity where local governments and communities manage existing resources and form partnerships between local governments and the private sector to create new jobs and stimulate the development of economic activities within the region, in support of economic business need to pay attention to the values ethics consistent with religious teachings. The inhabitants of Bali including its entrepreneurs are supporters of a culture that is imbued with religion. As a supporter of culture, their role is crucial in the growth and development of religious life, culture and the activity of economic development. The main pattern of Balinese development establishes the culture that complete the Hindu spirit as the basic capital of regional development. There are two interrelated things between business economics and ethics, business can not be separated by the social culture where ethics is implemented. A business activity must be carried out with the ethical values prevailing in the business community.
AKTUALISASI NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA I Wayan Tagel Eddy
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 18 No 1 (2018): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.095 KB) | DOI: 10.32795/ds.v1i18.108

Abstract

The dynamics in actualizing the value of Pancasila into the life within the society, nationship and citizenship is a necessity, so that Pancasila remains a relevant paradigm in providing guidance for policy making and problem solving in the life of nationship as well as citizenship. Hence, the loyalty of the citizens to Pancasila remains in the high level. On the other hand, apathy and resistance to Pancasila can be minimized. The substance of the dynamics in the actualization of Pancasila values in the life of praxis is always the change and renewal in transforming the value of Pancasila into the norms and practices of life by maintaining consistency, relevance, and contextualization. While continuous change and renewal occurs when there is internal dynamics (self-renewal) and the absorption of foreign values that are relevant for the development and instilment of ideology Pancasila. The outcomes of all efforts to change and renewal in actualizing the value of the Pancasila is the tolerance of acceptability and credibility of Pancasila by the citizens of Indonesia.
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU AGAMA HINDU DALAM MENGANALISIS PENETAPAN KKM MELALUI MGMP DI KABUPATEN GIANYAR Made Adnyana
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 18 No 1 (2018): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.457 KB) | DOI: 10.32795/ds.v1i18.109

Abstract

This study aims to determine the increase in the ability of Hindu religious teachers in analyzing the determination of the KKM through MGMPs Gianyar regency. This research is a school action (PTS) using two design cycles and each cycle consists of four phases: planning - action - observation - reflection. To get the research data used in the form of a test measurement techniques to obtain quantitative data and observation sheet to obtain qualitative data. Data were analyzed using descriptive analysis. Based on the results of studies conducted in two cycles of the first cycle and the second cycle, the results are as follows: First, at the end of the implementation of the first and second cycle there is an average increase teachers’ ability to analyze the results of the determination of the KKM through MGMPs in Gianyar amounting to 11.14 from the previous training of 75.00 into 86.14 after the second cycle executed on your skill level religious teachers Hindu achieve high grades. Second, it turns out upgrading of Hindu religious teachers analyze Determination KKM through MGMPs in Gianyar showed a very significant outcome of the initial conditions before the training. It turned out that the training of teachers through MGMPs very useful to improve the competence of teachers to increase the confidence in carrying out his duties as an educator.
KETIKA YOGA SEBAGAI GAYA HIDUP I Wayan Budi Utama; Ida Bagus Suatama
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 18 No 1 (2018): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v1i18.111

Abstract

Asana Yoga has now undergone a shift from a system of spiritual philosophy to a traded lifestyle. This can happen because of the market ideology that enters various joints of people’s lives. As a result Yoga is now a mass culture that is produced with a capitalistic purpose. This paper is the result of research with the approach of sociology by using social theories. Data analysis was done by descriptive interpretative.
AKTIVITAS RITUAL UMAT HINDU, ANTARA REPRODUKSI IDENTITAS DAN RELIGIOSITAS I Gusti Ketut Widana
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 18 No 2 (2018): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.869 KB) | DOI: 10.32795/ds.v9i2.141

Abstract

Pengaruh modernisasi di era globalisasi, secara simultan turut mendistorsi segala tatanan mapan yang di waktu lalu sudah berjalan secara ideal-konseptual, namun kini bergerak cepat dan cenderung berkembang ke arah situasional-kontekstual. Kondisi ini akhirnya menampakkan wujudnya, ketika umat Hindu melaksanakan kewajiban beragama, terutama dalam bentuk ritual, tak dapat dihindari telah disusupi pengaruh gaya hidup kontemporer yang lebih mementingkanpenampilan fisikal/personal dan sajian material, daripada peningkatan rohani guna mencapai kesadaran spiritual. Sehingga aktivitas ritual tampak sebagai media artikulasi reproduksi identitas, dan belum mengarah pada obsesi penguatan religiositas.
KOMERSIALISASI BANTEN DALAM WACANA PENGUATAN IDENTITAS KEHINDUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI AJARAN BHAKTI MARGA DI BALI A.A KADE SRI YUDARI
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 18 No 2 (2018): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.166 KB) | DOI: 10.32795/ds.v9i2.142

Abstract

Hadirnya “banten” dalam tradisi Hindu di Bali melewati perjalanan sejarah yang panjang. Di dalam kitab Yajur Weda disebutkan, adanya persembahan yang dihaturkan kepada Dewa sebagai manifestasi dari Brahman berupa; gandam, ksatam, puspam, dupam, dipam, toyam, gretam, dan soma. Sedangkan, di dalam ajaran Tantrayana yang masih sangat berpengaruh di Bali disebutkan bahwa untuk menunjukkan rasa bhakti kepada Tuhan hendaknya menjalankan konsep Panca Tattwa yakni; matsya, mamsa, madhya, mudra, dan maithuna. Baik ajaran Weda maupun Tantrayana, dan alam pikiran lokal masyarakat Bali senantiasa melandasi adanya persembahan berupa“banten”yang dikemas dalam simbol-simbol pengharapan manusia terhadap manifestasi Tuhan. Terjadinya krisis multidimensial dewasa ini, berakibat “banten” dikomersialkan, akan tetapi tidak berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat Hindu di Bali dalam menjalankan dharma bhakti kepada-Nya. Justru masyarakat memiliki keyakinan semakin ajeg dan kuat dalam menunjukkan identitas kehinduannya.
STRATEGI KOMUNIKASI PENYULUH AGAMA HINDU Untung Suhardi
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 18 No 2 (2018): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.129 KB) | DOI: 10.32795/ds.v9i2.143

Abstract

Penyuluhan agama Hindu untuk mendukung proses pembinaan akan tetapi masih banyak membutuhkan jalan keluar dan adanya upaya tindak lanjut. Ada tiga permasalah kunci bentuk kegiatan Penyuluh, faktor pendorong dan penghambat strategi dan implikasi komunikasi dalam upaya mengembangkan pembinaan umat Hindu di DKI Jakarta. Manfaat penelitian ini adalah memberikan pedoman kepada para penyuluh dalam menjalankan tugasnya untuk membina umat.Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan lokasi penelitian di DKI Jakarta. Adapun hasil penelitian ini adalah, kegiatan penyuluh, seperti media film, diskusi yang tidak hanya tentang keagamaan, kegiatan sosial, serta kegiatan lain yang mendukung proses penyuluhan. Faktor pendukung adalah : Pendidikan yang sudah maju, Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginannya untuk maju, Toleransi terhadap perbedaan yang ada, Adapun faktor penghambat ini adalah: Sikap masyarakat yang menutup diri, Adanya perasaan takut akan terjadinya disintegrasi kehidupan beragama. Strategi Penyuluhan Agama Hindu yang sudah dilaksanakan di DKI Jakarta meliputi: identifikasi potensi wilayah melalui pendataan kelompok sasaran baik instansi atau lembaga pemerintahan maupun masyarakat, Perluasan cakupan kelompok binaan melalui program pembentukan pesantian (kelompok Dharma Tula) di berbagai Banjar dan Tempek, Peningkatan kompetensi penyuluh melalui pertemuan rutin Kelompok Kerja Penyuluh dan partisipasi dalam berbagai orientasi, dan Peningkatan mutu materi Penyuluhan Agama Hindu.
KEPUASAN KERJA DAN KINERJA GURU AGAMA HINDU PADA SD NEGERI SE-KECAMATAN KUTA SELATAN, KABUPATEN BADUNG L. Eka M Julianingsih; Wayan Paramartha
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 18 No 2 (2018): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.107 KB) | DOI: 10.32795/ds.v9i2.144

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja guru, iklim organisasi, dan kreativitas guru terhadap kepuasan kerja dan kinerja guru agama Hindu, disamping itu juga untuk mengetahui pengaruh tiap-tiap variabel, baik pengaruh secara langsung maupun secara tak langsung. Penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh dimana populasi yang digunakan sekaligus menjadi sampel pada penelitian ini, sehingga populasi dan sampel pada penelitian ini adalah seluruh guru agama Hindu di SD Negeri se-Kecamatan Kuta Selatan dengan jumlah 40 SD. Pengumpulan data menggunakan kuisioner model skala likert lima, dan analisis yang dilakukan dengan teknik analisis statistic deskriptif dan analisis jalur (part analisis).
PENDIDIKAN ACARA AGAMA HINDU: Antara Tradisi dan Modernitas Ni Made Sukrawati
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 18 No 2 (2018): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.738 KB) | DOI: 10.32795/ds.v9i2.145

Abstract

Acara adalah bagian dari tiga kerangka agama Hindu, yaitu dimensi ritualitas keagamaan. Perpaduan teks agama dengan tradisi lokal memberikan nuansa tradisionalitas dalam praktik ritual keagamaan Hindu. Sebaliknya, penetrasi modernitas juga membawa perubahan pola pikir dan tindakan keagamaan umat Hindu. Pendidikan sebagai proses transmisi dan transformasi nilai-nilai acara agama Hindu harus mampu mengadaptasi nilai tradisional dan modern. Dalam hal ini, pendekatan transformational thinking yang mencakup sistem perilaku, sistem berpikir, dan sistem kepercayaan dapat dijadikan solusi dalam merancang pendidikan acara agama Hindu. Melalui pendekatan sistemik ini, pendidikan acara agama Hindu diharapkan dapat mengembangkan moralitas, rasionalitas, dan religiusitas peserta didik secara utuh dan terpadu. Pendekatan ini dapat dilaksanakan melalui empat tahap pembelajaran konstruktivistik, yakni skemata, asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi.
REVITALISASI NILAI-NILAI MORAL KEAGAMAAN DI ERA GLOBALISASI MELALUI PENDIDIKAN AGAMA Ida Bagus Suradarma
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 18 No 2 (2018): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.886 KB) | DOI: 10.32795/ds.v9i2.146

Abstract

Revitalisasi nilai-nilai moral keagamaan menjadi sangat penting untuk dilakukan, mengingat gencarnya gerusan budaya konsumerisme dan hedonisme yang bersumber dari kelatahan dalam mengadopsi semua yang berbau Barat. Globalisasi telah menggoyahkan rasa percaya diri, sehingga warisan masa lalu bangsa ini dianggap usang dan harus diganti dengan yang baru berasal dari peradaban Barat modern. Berdasarkan gejala tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk merevitalisasi nilai-nilai moral keagamaan yang dirasa sudah mulai menurun kualitasnya. Metode pengumpulan data dengan studi dokumentasi, teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa revitalisasi nilai-nilai moral keagamaan adalah melalui Pendidikan agama agar mampu mengembalikan kepercayaan diri masyarakat (jati diri), agar masyarakat tidak terbawa arus budaya modern di era globalisasi ini, agar menjadi bangsa yang kuat dan berbudi pekerti luhur, sebagaimana yang sudah diwariskan oleh para pendahulu bangsa.

Page 7 of 27 | Total Record : 264


Filter by Year

2015 2025