cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
dewaruci@isi-ska.ac.id
Editorial Address
Jl. Ki Hajar Dewantara, Nomor 19, Kentingan, Jebres, Surakarta 57126, Indonesia.
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Abdi Seni
ISSN : 20871759     EISSN : 27232468     DOI : 10.33153
urnal Abdi Seni memiliki fokus pada hasil pengabdian dan pemberdayaan kepada masyarakat, baik itu pengabdian dosen maupun KKN yang dilakukan oleh mahasiswa dalam bidang seni. Cakupan jurnal Abdi Seni memiliki ranah keilmuan di bidang seni rupa dan desain ataupun seni pertunjukan (Tari, Karawitan, Pedalangan, Teater, Etnomusikologi, dll), yang mampu memberikan banyak manfaat untuk masyarakat serta menambah literasi dalam berkesenian.
Arjuna Subject : -
Articles 236 Documents
PELATIHAN TARI SEBAGAI DASAR KREATIFITAS DALAM BERMAIN WAYANG ORANG DI SANGGAR “KRIDHOBUDOYO” SEMANGGI SURAKARTA Mamik Widyastuti
Abdi Seni Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1564.027 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v7i2.1865

Abstract

Pelatihan gerak dasar tari dan tari kreasi tradisi sebagai basis kreativitas anak dalam bermain di "wayangorang" di galeri seni tradisi "Kridho Budoyo" Silir, Kecamatan Semanggi, Kecamatan Pasarkliwon, KotaSurakarta, ini merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam upaya mengeksekusi " Tridarma"Universitas di Item ketiga yang dedikasi untuk masyarakat. Kegiatan bentuk dedikasi ini, itu adalahpelatihangerak dasar tari tradisi dan tari kreasi. Item ditentukan dengan harapan setelah menyelesaikan pelatihansiswa dapat bermain di "wayang orang", dan bisa menari kreasi. item gerak tari ditentukan oleh bawahdarigagasan bahwa peserta baru dari pelatihan sedikit saham beberapa / sedikit bermain "wayang orang", agartidak bosan dalam menerima gerak dasar maka kita memberikan kreasi tari soyong. Prinsip utama darikegiatan pelatihan ini adalah untuk membuat siswa dalam galeri seperti "wayang orang". Upaya yangmelibatkan semua siswa di galeri menjadi pemain "wayang orang (wayang bocah)". Untuk dapat membuatsiswa memiliki semangat untuk latihan, menentukan metode studi praktis dan dapat membuat siswa memilikisemangat untuk latihan. Dalam pelaksanaannya situasi belajar dan kondisi psikologi siswa menjadi prioritasutama. Hal ini diharapkan mahasiswa dapat mengikuti pelatihan nyaman dan serius. Hasil yang telah dicapai,acara "wayang bocah" untuk festival pada 13 Agustus dengan cerita "Lawa kusa" dan tari kreasi yangsoyong tari pada 29 Agustus 2015.Kata kunci: Gerak Tari "Wayang Orang".
Artikel Ilmiah Sebagai Komponen Pendukung Kenaikan Pangkat Dan Sertifikasi Bagi Guru Mgmp Seni Di Upt Dinas Pendidikan Kecamatan Sambirejo Ana Rosmiati
Abdi Seni Vol 3, No 1 (2011)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.724 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v3i1.131

Abstract

Writing scientific paper is mater that is felt hard the teacher the unit office of Sragen. This recall is a still a lack of facilities, infrastructure, and training that supports the competency of teaches about the written word. Looking at these conditions, the authors fell the need to perform service on the writing of scientific paper to support the promotion and certification for teahers. The aim of the training service to the communities in the form of teacher to be promoted to a higher level. In addition, as one component of certification is to construct a supporter of scientific writing. The method used in community service activities include training menthods, membring menthods, an menthod of forming a forum of scientific assessments. The training menthod is done by giving training to teacher on a regular basic every two works. Menthods of assistance were made to provide reinforcement tho the teacher in preparing scientific paper after training in completed. Establishment of a forum of scientific assessments a conducted regularly every month to motivate the teacher in the study of scientific writing. The result of this dedication teacher can more up to clas Iv without difficulty in the preparation of scientific paper and teachers can be certified. Key words : Scientific work, certification, and rank
PELATlHAN MUSIK PERKUSI PADASISWA-SISWI ANAK ASUH RUMAH ZAKAT DI SURAKARTA Bondet Wrahatnala
Abdi Seni Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5780.033 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v2i2.91

Abstract

Music more offers convenience in a noise through the things that exist in the environment around us. As will be studied and implemented in the program this time is a percussion instrument. Some of the convenience offered by this type of instrument include (1) issued monofon tone, (2) much easier to play, because in general this instrument sounded by being beaten by hand or with the aid of a stick, (3) easy access to them, because often found in the environment, and (4) can be played in groups of numbers. Through this program, the training element of the development of ethnic percussion instruments that adopt the archipelago combined with Islamic music can be applied. Especially in the details of the program, one of the material is the music and vocals. The model adopted is the application of science and technology Interest and Talent Search Method for music, which is to determine some of the kids that can play music by the way they play percussion instruments are struck directly by hand ie jeembe and trebang, and percussion instruments are struck using a stick that is tom-tom and dog-dog. The second is the method of the Clinical Workshop, which demonstrates percussion. The mechanism adopted is to divide the participants into several groups, each group was accompanied by training team members. This activity aims to end to form an archipelago of ethnic percussion groups, with ethnic percussion pattern of the archipelago which consists of children who have a basic non-art. In this case, the foster children from Rumah Zakat in Surakarta. Further outcomes are able to provide container staging of this musical group to be able to participate.Key words: Pelatihan musik perkusi, Siswa-siswi anak asuh Rumah Zakat Surakarta
PELATIHAN BAHASA INGGRIS UNTUK MURID SMAN 6 SURAKARTA Donie Fadjar Kurniawan
Abdi Seni Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.606 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v7i1.1841

Abstract

Program pelatihan bahasa Inggris adalah upaya pengajaran bahasa Inggris sebagai realisasi pelayananmasyarakat. Program ini difokuskan pada eksplorasi ke ‘Inggris diucapkan’ dalam seni rekaman mediauntuk siswa dari negara SMA 6 Surakarta. Tujuan adalah untuk mengetahui, dan mampu membawa mediaberita bahasa Inggris dalam bentuk rekaman audio-visual. Pelajar bahasa Inggris Berita presenter adalahmereka yang berada di kelas XI 2016-2017 tahun sekolah melalui perwakilan yang ditentukan oleh gurubahasa Inggris. Jumlah represntation adalah empat siswa setiap kelas sehingga thatthe jumlah total 28siswa. Program ini berlangsung dari Juli hingga Agustus 2016 dengan keseluruhan 8 pertemuan masingmasing 120 menit.Metode yang digunakan dalam mengajar ini didasarkan pada bahasa Inggris yangdiucapkan. Di sini, peserta diberi pengetahuan suara dalam bahasa Inggris, di setengah jadwal, program inidiarahkan pada ‘kelancaran’ siswa bahasa Inggris. Hal ini dilengkapi dengan menghubungkan pengetahuanteknis pengucapan dan intonasi. Hasil dari program ini adalah untuk menyajikan berita dalam bahasaInggris ditambah dengan kesiapan untuk tampil dalam bentuk audio visual, seperti muncul setiap haridalam program bahasa Inggris berita bahasa di televisi dari topik, setengah jadwal kemudian difokuskanpada kenyamanan tampil dalam audio visual, seperti ekspresi, ekspresi, menyiapkan tampilan napas umumdalam membawa berita bahasa Inggris.Kata kunci: berbicara bahasa Inggris, presenter berita, audio visual.
PELATIHAN PENGEMBANGAN MEDIA PUBLIKASI UNTUK PROMOSI DESA PADA KELOMPOK TANI KOPI GONDOARUM DI BANJARNEGARA Widhi Nugroho; Sri Wastiwi Setiawati; I Putu Syuhada Agung
Abdi Seni Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1737.062 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v8i1.2376

Abstract

Abstrak Kabupaten Banjarnegara, sebagai daerah dengan luas 24,40% berada di ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut, sehingga wilayah ini cocok digunakan sebagai daerah perkebunan, salah satunya adalah perkebunankopi. Luas wilayahyang digunakanuntuk perkebunankopi mencapai9.105 hektar. Masyarakat di Dusun Gintung, Desa Binangun, Kecamatan Karangkobar, atas inisiatif ImamSajidin, membentuk sebuah Kelompok Tani dan Koperasi Kopi Gondoarum sebagai salah satu langkah melawan praktik tengkulak. Koperasi Gondoarum juga melakukan pengolahan kopi dan hasil olahan kopi dengan brand Gondoarum. Prestasi yang pernah di raih adalah menjadi juara ketiga cupping competition dalam The 5th Indonesian Speciality Coffee Contest di Bali tahun 2012. Belumadanya promosi yang efektif dan informatif menjadi permasalahan utama bagi Kelompok Tani dan Koperasi Kopi Gondoarum. Untuk itu perlu adanya suatu pelatihan danpendampingan dalampengembangan media publikasi dan promosi guna menunjang rintisan pengembangan desa wisata. Dengan alam lingkungannya yang mendukung dan hasil pengolahan kopi sebagaiujung tombaknya, harapannya sebuahdesawisata dapat terbentuk. Metode yang digunakanadalah dengan pelatihan danpendampinganberupa pendokumentasian aktivitas sehari-harikelompok tani dengan medium video/foto serta pengambangan website yang bersifat publikatif dan promotif bagi Kelompok Tani dan Koperasi Kopi Gondoarum. Kata kunci: media publikasi-promosi, video/foto, website, Kopi Gondoarum. Abstract Banjarnegara Regency was an area with 24.40% of its territory located at an altitude of 1,000 m above sea level, so this area was suitable for plantation area, one of which was coffee plantation. The total area used for coffee plantations reached 9,105 hectares. The people of Gintung Hamlet, Binangun Village, Karangkobar Sub-district, at the initiative of Imam Sajidin, formed Gondoarum Coffee Farmer Union as one step against the practices of middlemen. Gondoarum Union also processing coffee with the brand Gondoarum. Achievements that had been gained was third place in cupping competition at The 5th Indonesian Specialty Coffee Contest in Bali, 2012. The absence of effective and informative promotions was a major concern for the Gondoarum Farmers Union. For that, training and assistance was needed in developing media publications and promotions to support the spearhead in tourist village development. Due to the suitable natural environment and the ability in coffee processing as the main weapon, it was expected that a tourist village could be built. The method used was with training and assistance by documenting daily activities of farmer groups with video/photo medium and website developing that would publicly promote the Gondoarum Coffee Farmers Union. Keywords: Publication-promotion media, video/photo, website, Gondoarum Coffee.
KARYA FOTOGRAFI “IMAJI CITYSCAPE” DENGAN TEKNIK RAYOGRAPH anin astiti
Abdi Seni Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3246.277 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v8i1.2367

Abstract

Abstrak Karya Fotografi dengan Judul “Imaji Cityscape” Dengan Teknik Rayograph inimerupakan sebuah upaya untuk dapat memberikan wacana baru dalamfotografi khususnya yang berkaitandengan fotografi analog yang sudah lama tergeser dengan munculnya teknologi digital. Digital yang memudahkan segala proses penciptaanfotografisecaratidak langsung menghilangkansebuahesensifotografiitu sendiri. Kali ini dengan melakukan penciptaan menggunakan sebuah teknik kamar gelap, digunakan metode penciptaan yang meliputi ide, ekplorasi, eksperimentasi serta tahapan penciptaan yang meliputi pembuatan sketsa, pencetakan, dan penampilan. Dalam penciptaan dengan teknik rayograph ini, tidak digunakan kamera untuk mencipta,melainkan menggunkan enlarger untukproses pencetakan, merujuk padadefinisi fotografi itu sendiri yaitu melukis menggunakan cahaya. Dalam teknik rayograph inidiciptakan imajidengan tema cityscape atau pemandangan kota. Dengan menggunakan benda-benda yang diletakkan di atas kertas foto, hal yang terpenting adalah adanya pertimbangan bentuk-bentuk yang sesuai dengan apa yang telah digambarkan di sketsa sebelumnya. Kekhasan dari teknik rayograph adalah adanya efek bayangan yang ditimbulkandaribenda-benda yang diletakkandiatas kertas foto yang kemudiandiekspos/disinari. Dengan imaji cityscape akan diciptakan karya rayograph dengan menampilkan imaji yang imajinatif. Cityscape atau pemandangankota yang real/nyata menjadisebuah imaji yangberbeda karena dalamteknik rayograph ini akan dihasilkan kontras yang tinggi hampir tidak ditemukan detail, sehingga akan terlihat gambaran hitam dan putih yang sangat pekat dengan garis-garis tegas yang tercipta dari perekaman objek yang diletakkan dan disusun di atas kertas. Kata kunci: fotografi, rayograph, cahaya, cityscape. Abstract Photography artwork titled “Imaji Cityscape” with Rayograph Technique was an effort in order to provide new discourse in photography, especially related to analog photography which had long displaced with the advance of digital technology. Digital technology facilitated all the process of creating photography but indirectly removed an essence of photography itself. This time by doing the creation using a darkroom technique, creation methods that were used including ideas, exploration, experimentation, as well as creation stages that included sketching, printing, and displaying. Creating artwork using rayograph technique did not use the camera to create, but used enlargers for the printing process, referring to the definition of photography itself that was to paint using light. This rayograph technique created images with cityscape theme or city scene. By using objects placed on photo paper, the most important thing was to considerate the figures that was fitted to what had been described in the previous sketch. A special feature of the rayograph technique was the effect of shadows generated from objects placed on photo paper which were then exposed. Cityscape image would help created rayograph artworks by displaying imaginative reflexion. Cityscape or real city scenery became a distinctive image because this rayograph technique would  be produced high contrast hence the detail would hardly be found, so it would appeared as very thick black and white picture with the firm lines created from recorded object placed and arranged on paper. Keywords: Photography, rayograph, light, cityscape.
BATIK DAN KERIS SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MUATAN LOKALPENDIDIKAN BERKARAKTER PADAANAK USIADINI ( PAUD ) Kuntadi Wasi Darmojo; Basuki Teguh Yuwono; Sri Marwati
Abdi Seni Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1190.487 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v8i1.2372

Abstract

Abstrak Pendidikan dan pelatihan dari PPM ini, memiliki tujuan untuk mengenalkan batik dan keris di Yayasan Pendidikan Uwais Al Qorni KB dan TKAlam Terpadu Uwais Al Qorni : Sumber Nayu Rt 7/12 Kadipiro Surakarta. Target yang ingin dicapai adalahmampu memberi pengetahuan dan ketrampilan tingkat dasar tentang batik dankeris kepada guru-guru TK, untuk dikembangkan menjadimodel pendidikanberkarakter pada pendidikan anak usia dini ( PAUD ), harapan kedepan model pembelajaran pendidikan berkarakter, dapat diteruskandandiaplikasikan di sekolahlainnya melalui Ikatan Guru RadiatulAnfal Surakarta.Metode yang digunakan untuk mencapai target tersebut adalah : ( 1 ) Kegiatan pengenalan dan pelatihan yang mengedepankan kebersamaan tanpa membedakan antara peserta dan fasilitator serta penggunaan media dan modelpelatihan yang efektif dan efisien, serta dapat diterima oleh peserta pelatihan yaitu para guru. ( 2 ) Pendampingan aplikasinya pada anak-anak usia dini dengan pemilihan dan penggunaan media yang sesuai bagi anak-anak melalui media ajar tentang batik dan keris yang berbasis IT. Strategi lain adalah menggunakanpendekatanpersonal, agar peserta dapat menerima dan mampu menerapkanmateripelatihan dengan baik. Peranserta dari lembaga Yayasan Pendidikan Uwais Al Qorni dan Sekolah KB-TKAlam Terpadu Surakarta adalah menyeleksidan memberimotivasi peserta untuk dapat mengikutipelatihan dari awal hingga selesai agar dapat mengerti sekaligus menerapkan semua materi yang diajarkan kepada PAUD.Tindak lanjut dari pelatihan ini, adalah adanya model pembelajaran pendidikan berkarakter yang dapat diteruskan dan diaplikasikan di sekolah lainnya melalui Ikatan Guru RadiatulAnfal Surakarta. Kata kunci: batik, keris, pendidikan berkarakter , PAUD Al Qorni. Abstract The purpose of education and training from Community Service Program was to introduce batik and keris at Yayasan Pendidikan Uwais Al Qorni, Alam Terpadu Playgroup and Kindergarten Al Qorni: Sumber, Nayu Rt 7/12 Kadipiro Surakarta. The aim was to provide basic knowledge and skill about batik and keris to kindergarten teachers, to be developed into model of character building   in early childhood education (PAUD). Hopefully, this character building learning model could be forwarded and be applied in other schools through Radhlatul Athfal Teachers Association Surakarta. The methods used to achieve these targets were: (1) Introducing and training activities that promoted togetherness without separating the participants and facilitators using effective and efficient medias and training models, which were considered acceptable to teacher trainees. (2) Gave assistance in applying to children of early age by selecting and using appropriate media for children through teaching media about batik and keris based on information technology. Another strategy was to use personal approach, so participants could receive and be able to apply the training materials well. The participation of Yayasan Pendidikan Al Qorni and Alam Terpadu Playgroup & Kindergarten Surakarta was to select and motivate the participants to join the complete training in order to understand and apply all the materials taught to PAUD. The follow up of this training was educational model of character building that could be forwarded and be applied in other schools through of Radhlatul Athfal Teachers Association Surakarta. Keywords: batik, keris, character building, PAUD Al Qomi.
BIMBINGAN DAN PELATIHAN PRODUKSI KARYA SENI AUDIOVISUALBAGI SISWA JURUSAN TPPP (TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN) SMK NEGERI 1 KLATEN JAWA TENGAH Cito Yasuki Rahmad
Abdi Seni Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.88 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v8i1.2368

Abstract

Abstrak FKamera tidak hanya digunakan sekedar untuk menangkap objek yang berfungsi sebagai kenang- kenangan semata, tetapi juga digunakan untuk menangkap objek yang sedang bergerak. Sesuai dengan karakter siswa sekolah menengah atas yang masih memiliki antusias tinggi terhadap sesuatu hal yang berbasis teknologi, kegiatan pelatihan produksi karya seni yang berbasis audiovisual kiranya dirasa sangat dibutuhkan oleh siswa. Apalagi pada realitasnya, penguasaan teknologi videografi di kalangan civitas sekolah masih jauh dari harapan. Lebih jauh, skill di bidang seni audiovisual dapat menjadi wadah bagi penyaluran talenta dan kreativitas siswa. Maka pelatihan produksi karya seni audiovisual sebagai media ekspresi seni merupakan usaha sistematis dan strategis sebagaibentuk pengabdian pada masyarakat. Selain pelatihan produksi karya seni audiovisual sebagai bentuk peningkatan kapasistas masyarakat, melalui filmdapat juga mengandung informasi sebagaimedia sosialisasi perandan fungsifilm serta sebagaibentuk lain media alternatif yang menarik bagi masyarakat. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pelatihan produksi film sebagai media ekspresi, yaitu menggunakan metode partisipatoris. Metode inimeletakkan posisi yang seimbang antara guru/fasilitator dan murid/peserta pelatihan. Siswa diharapkan mampu berorientasi dan mempunyaitarget mampu menciptakan karya-karya seni audiovisual seperti film-film fiksi pendek yang cukup baik dan mampu bersaing dengan hasil-hasil karya dari sekolah lainnya tanpa harus bergantung dari peralatan yang serba memadaidisetiap lini produksi.Kata kunci: Pelatihan, Karya seni, Audiovisual, Partisipatoris. Abstract Cameras were not only used to capture objects and to serve as a mere reminiscence, but also used to capture moving objects. Character of high school students were still having high enthusiasm for anything that was technology based, hence this training activity in audiovisual based art production was urgently needed. Especially in reality, the mastery of videography technology among school members was still low. Audiovisual skill could be a means of students’ talent and creativity channeling. For that, the training of audiovisual based art production as an artistic expression media was a systematic and strategic effort in a form of community service. The production training of audiovisual artwork was useful for capacity building of the community. Film could be a medium of information and socialization. The film acts as an alternative form of media that appealed to the community. The method used was a participatory method. This method positioned teacher/facilitator and student/participant equally in the training. Participants were expected to be oriented and had a target of creating audiovisual based art such as great short fiction films and able to compete with other schools’ work without having to rely on advanced equipments.Keywords: training, art work, audiovisual, participator.
PENGEMBANGAN KREATIFITAS ASESORIS INTERIOR BERBAHAN LIMBAH PERCASEBAGAI PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI PANTI ASUHANAISYIYAH Mardjono Mardjono
Abdi Seni Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (949.818 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v8i1.2373

Abstract

Abstrak Mitra dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalahAnak asuh PantiAsuhanAisyiyah. Anak asuh yang berada dipantidipilih sebagaimitra dengan alasan mereka harus mampu menjadiinsan yang mandiriuntuk menyongsong masa depan mereka sendiri karena alasan tertentu mereka masuk kedalam PantiAsuhan. Setelah dilakukanpendampingan, lebih khusus diharapkananak asuh menjadimanusia yang lebih tangguh dan berkualitas, umumnya bagipendamping juga mempunyaidaya kreatifitas yang lebih inovatif sehingga nantinya dapat memberikan bekal pelatihan pada anak asuhnya untuk dapat menciptakan wirausaha baru cetusan panti asuhan..Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan selama kurun waktu enambulan. Kegiatan yang direncanakan berupa; workshop pengembangan desain produk yang diminati oleh pasar, serta workshop pembuatanmateripromosi. Setelahmendapatkansentuhandesainyangbaik, media promosi yang menarik diharapkan mampu membekalikeahlian kepada anak asuh sekaligus dapat berkembang dan dapat bersaing di pasaran. Kata kunci: panti asuhan, kreatifitas, kerajinan limbah, perca batik. Abstract Partner of this community service activities was the Aisyiyah Orpanage. Foster children who were in the orphanage were selected as partners with the reason they should be able to become independent persons to welcome their own future. After the assistance, specifically expected that foster children became more resilient and qualified humans, while the caregivers would also have better innovative creativity so that later can provide training provision to foster children in order to create new entrepreneurs as the result of orphanage foster system. This community service activities was carried out over a period of six months. The planned activities were: product development designing workshops for the products that were in market demand, as well as workshops for promotional materials. After getting a great product design, an attractive media campaign was expected to provide skills provision to foster children so that their products can grow and can compete in the market. Keywords: orphanage, creativity, waste-base craft, batik patchwork.
ENGLISH NEWS PRESENTER BAGI MURID SMAN 6 SURAKARTA Donie Fajar Kurniawan
Abdi Seni Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.16 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v8i1.2369

Abstract

Abstrak Program pelatihan bahasa Inggris merupakan upaya pengajaran Bahasa Inggris sebagaiwujud pelayanan masyarakat. Program ini difokuskan pada eksplorasi ke ‘bahasa Inggris lisan’ dalamseni merekam media kepada siswa-siswi SMANegeri 6 Surakarta. Tujuannya adalah untuk mengetahuidan mampu membawa media berita berbahasa Inggris berupa rekaman audio visual. Peserta didik English News presenter adalah mereka yang berada di kelas XI tahun ajaran 2016-2017 melalui perwakilan yang ditentukan oleh guru Bahasa Inggris. Jumlahrepresifasiadalah empat siswa setiap kelas sehingga jumlahnyaberjumlah 28 siswa. Program ini berlangsung dari bulan Juli sampaiAgustus 2016 dengan keseluruhan 8 pertemuan masing- masing 120 menit. Metode yang digunakan dalampengajaran ini didasarkan pada Bahasa Inggris lisan. Di sini, peserta diberi pengetahuan tentang suara dalam bahasa Inggris, setengah dari jadwal, program ini ditujukan pada siswa bahasa Inggris ‘lancar’. Hal ini dilengkapi dengan menghubungkan pengetahuan teknis tentang pengucapan dan intonasi. Hasil dari program ini adalah untuk menyajikan berita dalam Bahasa Inggris ditambah dengan kesiapan untuk tampil dalam bentuk audio visual, seperti harian yang munculdalamprogramberita berbahasa Inggris ditelevisisuatu topik, setengahjadwalkemudiandifokuskan pada kenyamanan tampil dalam audio visual, sepertiekspresi, menyiapkan nafas yang biasa terlihat dalam membawa berita berbahasa Inggris. Kata kunci: bahasa lisan lisan, presenter berita, audio visual.  Abstract English training program is an effort to the teaching of English as a realization of community service. This program focused on the exploration to the ‘spoken English’ within the art of recording media to the students of the state of senior high school 6 Surakarta. The aims is to know, and able to bring English language news media in the form of audio-visual recording. Learners English News presenters are those who are in class XI 2016-2017 school year through representatives that are determined by English teachers. The number of represntation is four students each class so thatthe total number is 28 students. The program lasted from July to August 2016 with an overall 8 meetings each 120 minutes.The method used in this teaching is based on spoken English. Here, participants were given the knowledge of sounds in english, at half the schedule, the program is directed at ‘fluency’ English students. It is equipped with linking technical knowledge of pronunciation and intonation. The results of the program is to present news in English coupled with a readiness to appear in the form of audio-visual, such as daily appears in the program English language news on television of a topic, half schedule was then focused on the convenience of performing in audio visual, like expression, expression, setting up a common look breath in bringing English language news. Keywords: spoken English , news presenter, audio visual.

Page 8 of 24 | Total Record : 236