cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
dewaruci@isi-ska.ac.id
Editorial Address
Jl. Ki Hajar Dewantara, Nomor 19, Kentingan, Jebres, Surakarta 57126, Indonesia.
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Abdi Seni
ISSN : 20871759     EISSN : 27232468     DOI : 10.33153
urnal Abdi Seni memiliki fokus pada hasil pengabdian dan pemberdayaan kepada masyarakat, baik itu pengabdian dosen maupun KKN yang dilakukan oleh mahasiswa dalam bidang seni. Cakupan jurnal Abdi Seni memiliki ranah keilmuan di bidang seni rupa dan desain ataupun seni pertunjukan (Tari, Karawitan, Pedalangan, Teater, Etnomusikologi, dll), yang mampu memberikan banyak manfaat untuk masyarakat serta menambah literasi dalam berkesenian.
Arjuna Subject : -
Articles 236 Documents
REPRESENTASI SIMBOLIK FENOMENA ALAM DALAM KARYA SENI PATUNGLANDMARK ’KESEIMBANGAN’ Amir Gozali; Effy Indratmo
Abdi Seni Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1754.299 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v7i1.1829

Abstract

Karya patung landmark sebagai suatu bentuk karya seni bangun, dengan segala fungsi serta misinya, yangdiwujudkan secara kongkrit (visualized) melalui suatu upaya rekayasa simbolis agar dapat tercipta dialogatau komunikasi dengan khalayak luas atau publik. Penelitian penciptaan karya ini menggunakan metodeeksperimentasi, dengan melakukan percobaan-percobaan yang mengedepankan perencanaan mulai dariperancangan, persiapan dan perwujudan karya dalam media. Metode ini diterapkan, dengan melihat sifatdata penelitian penciptaan karya yang pada prosesnya akan dilakukan dengan pembuatan modeling denganmedium kayu, sedangkan aplikasinya dengan tehnik plester yang akan difnishing dengan ekpsperimenwarna seperti warna logam (coklat-merah). Sebagai sebuah karya seni rupa khalayak (public art), patunglandmark dibuat berdasarkan sejumlah prasyarat, kaidah serta prinsip-prinsip yang mendasari, sehinggasesuai dengan maksud dan tujuan dibangunnya sebuah patung publik.Secara visual dan intensitas prosespenggarapan, terkait kerumitan dan kecermatan dari teknik pembangunan seni patung publik, dimunculkanjuga dalam penelitian ini yaitu melalui kekuatan konstruksi, ergonomi keruangan sehingga mampu menjadipenanda identitas bagi kawasan yang akan di gunakan sebagai letak karya patung tersebut yaitu di KawasanKampus 2 FSRD ISI Surakarta.Kata kunci: Representasi, Simbolik, Fenomena Alam, Patung Landmark.
MUSIK UNTUK TUNA RUNGU BONDAN Aji Manggala
Abdi Seni Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/abdiseni.v6i1.2255

Abstract

Artikel ini merupakan ringkasan laporan hasil kegiatan program PPM, yang terkonsentrasi pada penciptaan karya dan pelatihan musik pada tuna rungu. Tujuan dari kegiatan ini ada mewujudkan langkah awal untuk memperoleh rumusan model pengembangan karya musik dan metode pelatihan yang akomodatif untuk diikuti dan dinikmati oleh tuna rungu. Program kegiatan dilakukan dengan beberapa tahap awalan yaitu (1) riset dan laboratoruim untuk menentukan material instrumen dan musikal. Selain itu, juga mengoptimalisasikan model komunikasi dalam proses bermusik dengan media visual (isyarat tubuh), auditif, dan getaran.Keutamaan dalam aktivitas kegiatan ini adalah menciptakan “titik normal” antara kalangan berpendengaran normal dan tuna rungu dalam mengapresiasi dan berkegiatan musik.Kata kunci: tuna rungu, model karya dan pelatihan musik.
Pemuda Kreatif Menuju Era Kompetitif "Tari Modern Wujud Ekspresi Kreatif" Ni Nyoman Yuliarmaheni
Abdi Seni Vol 1, No 1 (2009)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2213.047 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v1i1.33

Abstract

Siswa Sekolah Menengah Atas memunyai potensi seni yang cukup besar, baik seni tradisi maupun seni modern. Hal ini, dapat dilihat dari kegiatan ekstra di sekolah-sekolah yang sangat banyak peminatnya. Kondisi yang demikian sangat perlu adanya pendampingan dari pihak profesional agar bakat dan talenta yang mereka miliki dapat berkembang lebih baik. Kegiatan pendampingan bertujuan mewadahi bakat tari modern bagi para generasi muda, mengembangkan kemampuan dan pengayaan bidang seni tari secara profesional, meningkatkan kualitas kepenarian tari modern, mengembangkan krestivitas dalam bidang tari moderrn, dan membentuk organisasi kawula muda dalam event Hari Pemuda Internasional. Materi pelatihan yang diberikan terdiri atas 3 (tiga) jenis, pertama adalah materi latihan (praktik), kedua pengembangan kreativitas, serta ketiga pengambangan apresiasi seni. Dengan metode partisipasi reaktif. Model ini sangat menekankan adanya kesadaran pengembangan individu agar bisa secara kreatif dan meningkatkan kemandirian yang produktif. Hasil dari pelatihan ini adalah terwujudnya gelar bersama pemuda se kota Surakarta dalam Pesta Pelajar anak-anak SMA se Kota Surakarta dan dokumentasi audio visual yang dapat digunakan acuan bagi sekolah SMU dalam pembelajaran tari Modern.Keyword : Tari Modern, Praktik
Pembinaan Seni Batik Tulis Bagi Siswa SMA N 2 Sukoharjo V. Kristanti Putri Laksmi
Abdi Seni Vol 3, No 1 (2011)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1248.902 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v3i1.163

Abstract

Batik art is one of the ancestral heritage and has been determined by UN agency, UNESCO, in 2009 as an Intangible Heritage does not object or generated by the Indonesian nation, as well as no other nation possessed. Batik, a traditional cloth laden contain cultural values and philosophy of the sublime and inherited from generation to generation. Traditional batik patterns produced is a representation of local culture and stimulated by the present practice of meditation, philosophy and tradition with high charisma. The problem formulation used in the Development Activities of Batik Art is how the process of making batik and how the equipment needed in the process of making batik. In addition, the Development Activities of Batik Art which was held on 19 to August 23, 2011 using themethods of lectures, discussions, andworkshops. Beside that, workshop, a direct introduction of the practice both in terms of materials, tools and techniques of batik, as well as coloring and the remove wax process. Therefore, it becomes an obligation to introduce and preserve, as well as keeping to batik, are not extinct and is acknowledged to be the culture of other nations. This is what encourages the implementing development activities conducted batik in SMA Negeri 2 Sukoharjo so that younger generations can learn more about local culture is valuable and we ought to keep its existence. Key words : Batik, an intangible heritage must be preserved. 
PELATIHAN PEMBUATAN KOSTUM KARNIVALYANG MENGAMBIL TEMA IKON KELOMPOK TARI DESA SAMIRAN DAN GEBYOK SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN SELO, BOYOLALI Joko Budiwiyanto; M. Arif Jati Purnomo
Abdi Seni Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1731.844 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v7i2.1863

Abstract

Kabupaten Boyolali dengan 13 kecamatan yang tersebar di wilayah tersebut memiliki beragam keseniantradisional yang menarik untuk dinikmati karena masih murni sebagai hasil kesenian rakyat. Berdasarkajian tentang kondisi ekonomi dan sosial-budaya masyarakatnya, kegiatan PPM berjudul PelatihanPembuatan Kostum Karnival yang Mengambil Tema Ikon Kelompok Tari Desa Samiran dan Gebyoksebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakatdifokuskan untuk masyarakat calon pengusaha, dengan duakelompok mitra calon pengusaha yaitu kelompok UKM Muda Taruna dan UKM Mandiri Jaya Art.Keduanya berasal dari kecamatan yang sama yaitu kecamatan Selo, Boyolali tetapi berbeda dusun. UKMMuda Taruna berasal dari dusun Samiran sedangkan UKM Mandiri Jaya Artberasal dari dusunGebyog.Fokus PPM lebih diarahkan pada aspek merancang kostum karnival ikon kelompok tari rakyatyang meliputi pengenalan karakter ikon kelompok tari rakyatdi Selo, pengenalan bahan produksi danalternatifnya, perancangan desain, teknik pembuatan, dan manajemen keuangan. Metode pendekatanyang digunakan adalah pelatihan dan pendampinganteknik merancang kostum karnivalsampai teknikpembuatan kostum.Pelatihan produksi kostum dengan tahapan: merancang kostum, merancang hiasankepala, merancang aksesori kalung dada, tangan (klat bahu) dan kaki.Hasil kegiatan berupa desain kostumkarnival tari rakyat, kostum carnival, dan hasil pelatihan perhitungan biaya produksi.Kata kunci: Kostum Karnival, ikon, rancangan.
Workshop Mural Bertema Wayang Beber Bagi Siswa-Siswi Sma/ Smk/Ma Se Kabupaten Pacitan Aji Wiyoko
Abdi Seni Vol 3, No 1 (2011)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1070.667 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v3i1.129

Abstract

Wayang beber is one of Indonesian culture which has noble values. Introducing visual forms even their shows into young generation is importance in preservation. One of methods to introducing wayang beber visual forms is by mural.Mural art is painting into the walls.Mural object has many purposes as its placed. Mural on hustle places is easy to be appreciated. Wayang beber as mural object, on hustle places, very interesting to be realized. Key words : wayang beber, mural
WORKSHOP MELUKIS PADA KALENG BEKAS UNTUK SMAN 2 SURAKARTA Syamsiar Syamsiar
Abdi Seni Vol 2, No 1 (2010)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2987.904 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v2i1.89

Abstract

Devotion to Society with the program of workshop “Melukis pada Wadah Kaleng Bekas” (Drawing at the Used Cans) is supposed to gain the participants’ potency in artistic sensitivity. It also aims to make young generation more  love their culture.  In the workshop, students are leaded to create a work of cans painting with the theme of their surrounding culture such as batik, wayang characters, and so on. Devotion to Society aims to  increase the appreciation and ability in drawing at the used cans for students in SMAN 2 Surakarta. The program is executed using the method of speech and discussion as well as workshop on introducing directly to drawing method and instruments. This is supposed to make students able to draw at the cans well and make them realize about their environment hygiene.Key words : drawing, workshop.
BENTUK DAN STRUKTUR DRAMA TARI MAHAKARYA BANGUN WONOSOBO D., Daryono; N., Nuryanto; Setya Widyawati
Abdi Seni Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2770.954 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v7i1.1839

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan struktur dramatariMahakarya Bangun Wonosobo.Drama tariMahakarya Bangun Wonosobo disusun dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Wonosoboyang ke-190. Susunan drama tariMahakarya Bangun Wonosobo berdurasi sekitar 30 menit, mengisahkanberdirinya Kota Wonosobo yang dipimpin Bupati Setjonegoro. Metode penyusunan drama tarimenggunakan peer group sanggar-sanggar tari yang ada di Wonosobo. Masing-masing sanggar diberipenjelasan tentang gagasan isi yang sudah dituangkan ke dalam skenario. Selanjutnya memberikan tugasmenyusun dan menarikan satu sampai dua adegan didampingi oleh seorang pelatih. Musik tari yang digunakanmerupakan musik editing dari berbagai sumber, diramu sesuai dengan suasana masing-masing adegan.Drama Mahakarya Bangun Wonosobo terdiri atas empat adegan. Adegan ke-1. penggambaran prosesibersatunya kerajaan Hindu - Budha yang didukung dengan suasana hening, agung, dan wibawa. Adeganke-2, penggambaran penduduk Dieng era lama, mereka berjudi, madat, merokok, membuat kacau,diungkapkan dengan suasana tenang menuju ketegangan. Tiga orang kyai yang bernama Kyai Kolodete,Kyai Karim dan Kyai Walik memberikan wejangan. Rakyat mulai sadar dan tumbuh semangat untukmemperbaiki diri. Rakyat dengan semangat kebersamaan menyambut harapan baru. Mereka berdoa kepadaTuhan agar segala godaan dapat teratasi dalam membangun Wonosobo. Adegan ke-3, Penggambaranrakyat pedesaan, diselingi dhagelan Tukiyem dan Bejo untuk membangkitkan suasana gembira. Adeganke-4, serbuan penjajah Belanda, suasananya tegang penuh ketakutan. Kompeni pesta pora, mabuk danlenggeran. Suasana semakin tegang. Rakyat yang dipimpin Setjonegoro mengadakan perlawanan akhirnyamenang. Setjonegoro mendapat mandat untuk mendirikan kadipaten. Boyong kedhaton dari Ledhok keKadipaten Wonosobo,Kata kunci: dramatari, Mahakarya Bangun Wonosobo.
KREATIVITAS GARAP PAKELIRAN DI SANGGAR SENI ELING LELAKON S Suwondo
Abdi Seni Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.626 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v6i1.2270

Abstract

Kondisi pembelajaran sanggar seni pedalangan Eling Lelakon yang belum tertata secara sistematis kiranya diperlukan suatu pembenahan. Oleh karena itu, bentuk kegiatan pengabdian dari kalangan akademisi (dosen) diperlukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran seni pedalangan terutama dalam garap pakeliran agar lebih diminati generasi muda. Metode yang digunakan dalam pembelajaran praktik pakeliran di sanggar seni Eling Lelakon adalah apresiasi, ceramah, dan demonstrasi. Berdasatkan penerapan metode tersebut diperoleh hasil bahwa pelaksanan kegiatan pengabdian di sanggar Eling lelakon yang telah berjalan selama 6 bulan dapat dikatakan berhasil. Setiap minggu pelatih datang dua kali dan membina siswa dalam durasi kurang lebih tiga jam. Hasil yang didapatkan sangat mengembirakan. Siswa-siswa yang dibina dapat menguasai materi yang diberikan, meliputi janturan, pocapan, ginem, dan sabet. Gending diberikan untuk menambah wawasan siswa sanggar.Kata kunci: sanggar, pedalangan, Eling Lelakon, catur, iringan.
Upaya Pelatihan Dan Pengenalan Tari Tradisi Gaya Surakarta Di SMA Batik I Surakarta Dwi Rahmani
Abdi Seni Vol 1, No 1 (2009)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6219.898 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v1i1.53

Abstract

The article entitled “An Attempt to Train and Introduce A Traditional Dance of Surakarta Style in SMA Batik I Surakarta” is the result of a public service activity. Dance education is hoped to be able to be successful as one of the supporting pillars of Javanese art and culture in Surakarta. A traditional dance is art and cultural heritage being the characteristics and identity of the court of Surakarta. The problem is that the sophisticated and modern stream of globalization has influence over the life of traditional dance, especially over the younger generation. Due to that, the dance training for senior high school students is hoped to be able to make them more appreciative to traditional dance. The methods used in the training were drill, demonstration, lecture, and synthesis analysis structure. Based on the methods, the result of the training shows that the students could present a story called Rara Mendut Pranacitra, a collaboration of theatre, dance and karawitan. They were only trained for four months but the performance was good enough according to the evaluation criteria for a work of dance.Keyword : traditional dance, trainning , appresiation

Page 6 of 24 | Total Record : 236