cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalpsikologisosial@ui.ac.id
Editorial Address
"Faculty of Psychology Universitas Indonesia Kampus Baru UI – Depok West Java 16424"
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Psikologi Sosial
Published by Universitas Indonesia
ISSN : 08533997     EISSN : 26158558     DOI : 10.7454
Jurnal Psikologi Sosial (JPS) adalah sarana untuk mengembangkan psikologi sosial sebagai ilmu pengetahuan maupun sebagai ilmu terapan, melalui publikasi naskah-naskah ilmiah dalam bidang tersebut. JPS menerima naskah-naskah penelitian empiris kualitatif atau kuantitatif terkait dengan ilmu psikologi sosial. JPS dikelola oleh Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia melalui LPSP3, JPS memiliki versi cetak sejak tahun 2001 hingga 2008. Kemudian, pada tahun 2017 pengelolaannya dibantu oleh Ikatan Psikologi Sosial-Himpunan Psikologi Indonesia dengan tidak hanya menerbitkan versi cetak, tetapi juga versi online. JPS terbit sebanyak 2 kali setahun, yakni tiap Februari dan Agustus.
Arjuna Subject : -
Articles 165 Documents
Self-reliance inventory versi bahasa Indonesia: Adaptasi alat ukur Vemita Sinantia; Mirra Noor Milla
Jurnal Psikologi Sosial Vol 16 No 2 (2018): August
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.93 KB) | DOI: 10.7454/jps.2018.14

Abstract

Self-Reliance Inventory merupakan salah satu alat ukur rasa kemandirian yang banyak digunakan dalam penelitian mengenai stres kerja. Sejauh ini belum ditemukan adaptasi Self-Reliance Inventory dalam bahasa Indonesia, meskipun alat ukur tersebut telah dikembangkan menjadi 2 versi (2 indikator dan 3 indikator). Adaptasi Self-Reliance Inventory diperlukan karena selama kurun waktu 10 tahun terakhir penelitian yang mengukur konstruk tersebut menggunakan alat ukur yang kurang spesifik pada rasa kemandirian di tempat kerja. Self-Reliance Inventory versi 2 indikator (tidak ketergantungan dan ketergantungan) terdiri dari 20 item. Dalam penelitian ini, alat ukur tersebut diadaptasi melalui 6 tahap berdasarkan panduan adaptasi alat ukur lintas budaya. Berdasarkan uji coba terhadap 50 karyawan di Indonesia, diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,65 pada indikator tidak ketergantungan dan sebesar 0,75 pada indikator ketergantungan. Dengan demikian, hasil adaptasi alat ukur rasa kemandirian dapat digunakan untuk penelitian mendatang guna memprediksi berbagai variabel seperti stres kerja, intensi turn over, tekanan kerja, serta organizational citizenship behavior pada karyawan di Indonesia.
Strategi berbicara kepada diri sendiri sebagai mekanisme regulasi stres pada individu yang terbiasa menyebut diri menggunakan nama Ulfah Sekar Langit; Bagus Takwin
Jurnal Psikologi Sosial Vol 16 No 1 (2018): February
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.485 KB) | DOI: 10.7454/jps.2018.2

Abstract

Pada studi Self-talk as a regulatory mechanism: How you do it matters (Kross dkk., 2014) menunjukkan penggunaan nama saat melakukan strategi berbicara pada diri sendiri (self-talk) dapat digunakan sebagai mekanisme regulasi diri terhadap pemicu stres di masa depan. Namun, di Indonesia terdapat budaya yang masyarakatnya terbiasa menyebut diri dengan nama saat berinteraksi sehari-hari. Penelitian ini berupaya memahami pengaruh strategi penggunaan nama saat self-talk terhadap mekanisme regulasi diri terhadap pemicu stres di masa depan pada individu yang telah terbiasa menyebut diri dengan nama. Penelitian dilakukan dalam dua studi (N=195) dengan kriteria mahasiswa aktif. Studi 1 merupakan replikasi studi pada penelitian Kross dkk. (2014). Sementara pada studi 2 dilakukan pengujian serupa studi 1 namun menggunakan partisipan yang terbiasa menyebut diri dengan nama. Hasil analisis studi 1 menunjukkan bahwa partisipan pada kondisi jenis self-talk menggunakan nama (M= 0,913; SD=0,417) menilai pemicu stres di masa depan sebagai tantangan daripada ancaman dibandingkan dengan partisipan pada kondisi kata ganti orang pertama (M= 0,732; SD=0,368). Perbedaan ini signifikan (t(98) = -2,31, p<0,05). Sementara, pada partisipan yang terbiasa menyebut diri dengan nama, penilaian pemicu stres di masa depan tidak berbeda secara signifikan antara kondisi penggunaan nama (M=0,71; SD= 0,29) dan kondisi kata ganti orang pertama (M=0,65; SD=0,27) dengan hasil uji-t sebagai berikut, t(93) = -1,107, p>0,05. (Studi 2). Artinya, strategi self talk menggunakan nama terhadap mekanisme regulasi diri pada individu yang terbiasa menyebut diri dengan nama tidak mampu mengubah penilaian (dari ancaman menjadi tantangan) pemicu stres di masa depan.
Peran moderasi ideologi politik terhadap hubungan antara religiositas dan kebahagiaan Ais Nur Ardhy
Jurnal Psikologi Sosial Vol 16 No 1 (2018): February
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.365 KB) | DOI: 10.7454/jps.2018.3

Abstract

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh interaksi antara ideologi politik dan religiositas terhadap kebahagiaan pada konteks Indonesia. Sebanyak 219 partisipan yang merupakan mahasiswa turut serta dalam penelitian ini. Peneliti menggunakan tiga alat ukur, yakni Satisfaction With Life Scale (SWLS), Religious Commitment Inventory - 10 (RCI-10), dan Political Ideology Scale (PIS). Hasil utama penelitian menemukan bahwa religiositas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kebahagiaan (B = 0,14, p<0,01). Sementara itu, tidak ditemukan pengaruh signifikan dari interaksi ideologi politik dan religiositas terhadap kebahagiaan pada dimensi konservatif-liberal (B = 0,00, p > 0,05) maupun religius-sekuler (B = 0,00, p > 0,05). Hasil tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi religiositas maka semakin tinggi pula kebahagiaan individu. Sementara itu, ideologi politik tidak memiliki pengaruh moderasi terhadap hubungan antara religiositas dan kebahagiaan. Temuan ini tidak mendukung temuan sebelumnya yang menunjukkan adanya peran moderasi ideologi politik dalam hubungan religiositas dan kebahagiaan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti konseptualisasi religiositas yang berbeda dan perbedaan perseberan ideologi politik di Indonesia dengan negara tempat penelitian-peneltian sebelumnya dilakukan.
Peran intensitas komunikasi, kepercayaan, dan dukungan sosial terhadap kebahagiaan perkawinan pada istri tentara saat menjalani Long Distance Marriage (LDM) di Batalyon Infanteri 407/Padmakusuma Kabupaten Tegal Riza Muhardeni
Jurnal Psikologi Sosial Vol 16 No 1 (2018): February
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.985 KB) | DOI: 10.7454/jps.2018.4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran intensitas komunikasi, kepercayaan dan dukungan sosial terhadap kebahagiaan perkawinan pada istri tentara saat menjalani long distance marriage. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner berisi skala kebahagiaan perkawinan, skala intensitas perkawinan, skala kepercayaan perkawinan serta skala dukungan sosial. Jumlah subjek dalam penelitian ini 80 orang istri tentara yang ditinggal tugas oleh suaminya dan menetap di asrama Batalyon. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diperoleh kesimpulan: (1) terdapat peran intensitas komunikasi, kepercayaan dan dukungan sosial terhadap kebahagiaan perkawinaan pada istri tentara saat menjalani long distance marriage, diperoleh R2= .68, F (3, 76)= 54,56, p<0,001; (2) ada peran intensitas komunikasi perkawinan terhadap kebahagiaan perkawinan pada istri tentara saat menjalani long distance marriage (b= .45, p<.001) (3) ada peran kepercayaan perkawinan terhadap kebahagiaan perkawinan pada istri tentara saat menjalani long distance marriage, diperoleh (b= .59, p<.001); (4) tidak ada peran dukungan sosial terhadap kebahagiaan perkawinan pada istri tentara saat menjalani long distance marriage (b= 0,18, p=.054).
Pengetahuan dan persepsi politik pada remaja Putri Limilia; Evie Ariadne
Jurnal Psikologi Sosial Vol 16 No 1 (2018): February
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.678 KB) | DOI: 10.7454/jps.2018.5

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang tingkat pengetahuan dan persepsi pemilih pemula terhadap partai politik. Hal ini penting dilakukan karena pengetahuan dan persepsi politik merupakan faktor-faktor yang berperan penting dalam memahami partisipasi politik. Secara praktis, penelitian ini juga penting untuk dilakukan karenapemilih pemula memiliki peranan penting dalam demokrasi dan disaat bersamaan memiliki partisipasi dan ketertarikan politik yang rendah. Oleh karena itu, pada penelitian ini, peneliti berupaya untuk memahami pengetahuan dan persepsi poltik remaja. Secara spesifik, penelitik mengkaji pengetahuan dan persepsi terhadap partai politik sebagai salah satu institutasi politik. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara. Partisipan penelitian ini adalah 20 orang siswa sekolah menengah atas yang berusia 16 hingga 18 tahun dan belum pernah memilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilih pemula memiliki pengetahuan yang rendah tentang konsep, peran, dan fungsi partai politik. Rendahnya tingkat pengetahuan tersebut diiringi dengan persepsi negatif terhadap partai politik. Pemilih pemula mempersepsikan secara negatif parpol sebagai organisasi yang hanya mementingkan diri sendiri, korupsi, dan hanya melakukan pencitraan.
Social Environment in Supporting Gifted Students’ Academic Achievement Dianti Endang Kusumawardhani
Jurnal Psikologi Sosial Vol 16 No 1 (2018): February
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.691 KB) | DOI: 10.7454/jps.2018.6

Abstract

The implementation of acceleration program for the gifted students was problematic and has been dismissed by Indonesian Government in 2014. 240 first year students from three high schools in Jakarta participated in this study. The study focused on the social environment that is projected in accelerated and regular classrooms. Type of Classrooms is associated with Accelerated learning. Path analysis model was used to develop the relationships between latent and manifest variables. This study employed PLSPATH program to analyse the data. The results showed accelerated learning is positively related to Self-Regulated Learning in Biology but there is only a very weak relation in Mathematics. Accelerated learning positively and marginally related to Self-Efficacy in Biology, but negatively and marginally related to Mathematics Self-Efficacy. There is a significant relationship between Accelerated learning and Achievement in both Mathematics and Biology.
Pesan editor Bagus Takwin
Jurnal Psikologi Sosial Vol 17 No 1 (2019): February
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.314 KB) | DOI: 10.7454/jps.2019.1

Abstract

Jurnal Psikologi Sosial (JPS) telah mengalami beberapa kali perubahan sejak pertama kali terbit. Kini, memasuki tahun ke-3 setelah bekerja sama dengan Ikatan Psikologi Sosial, JPS mengalami dua perubahan, yaitu perubahan situs web dan format jurnal. Mulai dari edisi Volume 17 Nomor 1 2019, JPS menggunakan situs web baru. Penerbitan edisi ini sekaligus menjadi peluncuran situs web baru JPS. Format JPS berubah baik pada versi cetak maupun versi daring. Ada perubahan format halaman sampul dan perwajahan di halaman dalam JPS. Perubahan ini dilakukan untuk mempersegar penampilan JPS. Selain itu, logo JPS juga berubah disesuaikan dengan perubahan tata cara pembuatan dan penggunaan logo di UI. Pada edisi Volume 17 Nomor 1 2019 ada enam artikel yang diterbitkan. Melalui pesan ini, editor mengupas secara singkat ringkasan tiap naskah dan berharap agar keenam naskah ini memberikan sumbangan bagi perkembangan psikologi sosial dan bermanfaat bagi pembaca.
Teknik Intervensi Nudge dengan Pendekatan Norm untuk Meningkatkan Perilaku Membaca Remaja Anhar Dana Putra; Dianti Endang Kusumawardhani; Erita Narhetali
Jurnal Psikologi Sosial Vol 17 No 1 (2019): February
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.615 KB) | DOI: 10.7454/jps.2019.2

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian terapan yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku membaca pada remaja di Kabupaten Barru. Penelitian ini terbagi dalam dua tahap, yakni baseline study dan intervensi. Teori yang digunakan dalam baseline study adalah theory of planned behaviour. Berdasarkan hasil baseline study ditemukan bahwa faktor norma subjektif memiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap intensi remaja untuk membaca buku (β = 0,247p<0,05). Sementara itu, intervensi menerapkan teknik intervensi nudgedengan pendekatan norma. Intervensi diuji dengan independent t test melalui metode eksperimen dengan rancangan post-test only control group design dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa; partisipan yang mendapatkan pesan visual nudge dengan pendekatan norm membaca lebih lama dibandingkan partisipan dalam kelompok kontrol.
“Siapa yang Lebih Terampil Mengelola Konflik Rumah Tangga?” Perbedaan Manajemen Konflik Awal Perkawinan Berdasarkan Gender Bidayatul Hidayah; Sugeng Hariyadi
Jurnal Psikologi Sosial Vol 17 No 1 (2019): February
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.214 KB) | DOI: 10.7454/jps.2019.3

Abstract

Lima tahun awal perkawinan adalah masa yang rawan dimana pasangan suami istri sering kali mengalami konflik karena proses penyesuaian diri. Dalam hal ini, manajemen konflik rumah tangga sangat dibutuhkan. Salah satu faktor yang memengaruhi manajemen konflik rumah adalah perbedaan gender. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan manajemen konflik suami-istri berdasarkan gender. Partisipan terdiri dari 182 pasangan suami istri di Semarang dengan teknik Multiple Stage Sampling.Manajemen konflik diukur dengan skala yang disusun berdasarkan manajemen konflik yang diutarakanPruitt dan Rubin. Hasil penemuan ini menemukan bahwa terdapat perbedaan kemampuan manajemen konflik yang signifikan antara perempuan dan laki-laki. Perempuan memiliki kemampuan manajemen konflik perkawinan yang lebih baik daripada yang dimiliki laki-laki. Hal ini dapat dijelaskan oleh penelitian sebelumnya yang menyebutkan dari segi peran gender, perempuan memiliki kemampuan membina hubungan interpersonalyang lebih baik daripada laki-laki.
Peran Moderasi Kompetisi Antar-Kelompok dalam Hubungan Antara Identifikasi Kolektif dan Ingroup Criticism pada Kelompok Suporter Sepakbola Cahyaning Widhyastuti; Amarina Ariyanto
Jurnal Psikologi Sosial Vol 17 No 1 (2019): February
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.802 KB) | DOI: 10.7454/jps.2019.4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kompetisi antar kelompok dalam memoderasi hubungan antara identifikasi kolektif dan kesediaan anggota kelompok mengkritik ingroup(ingroup criticism) khususnya pada kelompok suportersepak bola. Partisipan penelitian ini berjumlah 159 laki-laki dengan rentang usia antara 14-42 tahun (M= 21,53, SD= 4,18) yang merupakan anggota dari suatu kelompok suporter sepak bola di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan memanipulasi kompetisi antar kelompok (ada kompetisi vs tidak ada kompetisi) dengan menggunakan narasi. Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis moderasi model 1 dalam ProcessMACRO yang dikembangkan Hayes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi yang signifikan antara identifikasi kolektif dan kompetisi antar kelompok dengan ingroup criticism, sehingga dapat dikatakan bahwa kompetisi antar kelompok dalam penelitian ini tidak memengaruhi interaksi identifikasi kolektif terhadap ingroup criticism. Namun, ada pengaruh langsung yang signifikan dari baik identifikasi kolektif maupun kompetisi antar kelompok terhadap ingroup criticism.

Page 3 of 17 | Total Record : 165