cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Teknik Sipil dan Arsitektur
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 350 Documents
ANALISIS GELOMBANG KEJUT PADA JALAN BEBAS HAMBATAN (Studi Kasus Jalan Tol Surabaya - Gempol) ANDI SAIFUL AMAL; ANDY SAIFUL AMAL
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 3 No. 7 (2006): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan tol adalah jalan berkapasitas tinggi yang menghubungkan kota-kota yang mempunyai intensitas pergerakan tinggi sehingga hams dapat dijamin pergerakan lalu lintasnya selancar mungkin. Akan tetapi tidak dapat dihindari adanya hambatan yang dapat terjadi di jalan tol, misalnya kecelakaan yang mengharuskan ditutupnya sebagian atau seluruh lajur jalan. Gelombang kejut (schock wave) didefinisikan sebagai arus pergerakan yang timbul disebabkan adanya perbedaan kerapatan dan kecepatan lalu lintas di ruas jalan. Perbedaan kerapatan dan kecepatan tersebut disebabkan adanya penyempitan. Dengan analisis gelombang kejut dapat dihitung berapa panjang antrian yang terjadi dan berapa lama waktu yang dibutuhkan agar keadaan menjadi normal setelah hambatan ditiadakan, dengan mengumpulkan data dilapangan yaitu data arus lalu lintas, kecepatan sesaat kendaraan serta simulasi kecelakaan atau penutupan lajur. Kemudian dianalisis dengan menggunakan persamaan untukkinerja lajur dan secara statistik hubungan antara panjang antrian dengan lama penutupan dan lama penutupan dengan gelombang kejut. Hasil analisis dari kinerja lajur, yaitu model Greenshield untuk volume-kecepatan, model Greenberg untuk kecepatan-kepadatan dan model Underwood untuk kepadatan - volume. Sedangkan untuk hasil dari persamaan hubungan panjang antrian-lama penutupan diperoleh persamaan regresi linier, yaitu Y = 2.1534 X - 189.93, dengan R = 0.982 untuk penutupan 3.75 meter dan Y = 0.0235 X - 2.001, dengan R2 = 0.967 untuk hubungan gelombang kejut-lama penutupan.
ANALISA BIAYA PROYEK KONSTRUKSI DITINJAU DARI UPAH DAN HARGA BAHAN ISNARNO FT UTP
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 4 No. 8 (2007): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Estimasi biaya merupakan unsur penting dalam pengehlaan biaya proyek secara keseluruhan, Estimasi biaya adalah proses perhitungan volume pekerjaan dan harga satuan dari beberapa jenis pekerjaan, Harga satuan pekerjaan terdiri dari analisa tenaga kerja dan analisa bahan yang akan terjadi pada suatu kontruksi. Sesuai tidaknya suatu estimasi biaya dengan biaya sebenarnya, sangat tergantung dari kepandaian dan keputusan yang diambil oleh si penaksir atau si estimator berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya. Kajian ini bertujuan menganalisa harga satuan pekerjaan, sehingga diperoleh ketepatan pada saat menghitung biaya Untuk memperoleh ketepatan pada saat menghitung biaya proyek diperlukan beberapa ketentuan: estimator Hants mempunyai kualifikasi yang baik; dalam menentukan upah tenaga berdasarkan pada indek biaya hidup dan tingkat kehidupan; serta memperhitungkan hal-halyang mempengaruhi harga satuan upah; koejisien tenaga kerja dan koefisien bahan pada suatu jenis pekerjaan dihitung sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENILA1AN PENGGUNA JASA /KLIEN PRO YEK KONSTRUKSI DALAM PROSES PEMILIHAN KONTRAKTOR ISNARNO FT UTP SKA
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 3 No. 7 (2006): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemilihan kontraktor merupakan salah satu tahapan penting yang menentukan keberhasilan proyek konstruksi. Karena itu. dalam tahap prakualifikasi untuk memilih kontraktor, seharusnya terdapat faktor kriteria seleksi yang lebih baik, disamping faktor harga penawaran yang diajukan kontraktor. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang dianggap penting bagi pengguna jasa I klien proyek konstruksi dalam proses pemilihan kontraktor yang meliputi: faktor kemampuan peralatan, kemampuan personil, keuangan, pengalaman kerja, Catalan kegagalan, penerapan asuransi dan keselamatan kerja, serta faktor-faktor lain. Penelitian ini juga mengkaji ranking dan bobot tiap faktor sehingga dapat diterapkan pada sebuah model penilaian prakualifikasi untuk subdinas di lingkungan Dinas Kimpraswil. Hasildari penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan-perbedaan diantarapara responden ketika mereka menilai faktor yang dianggap penting dan berpengaruh dalam proses pemilihan kontraktor. Perbedaan lersebut ternyata banyak dipengaruhi oleh adanya perbedaan latar belakang instansi dan spesifikasi / kebutuhan proyek yang ada. Hasil Aritmatic Mean menunjukan urutan bobot faktor: (1) Faktor kemampuan keuangan / fmansiil kontraktor 16,25%, (2) Faktor pengalaman kerja!5,36%, (3) Faktor personil perusahaan kontraktor 14.58%, (4) Faktor kemampuan peralatan 14,28%, (5) Faktor Catalan kegagalan kerja 13,72%, (6) Faktor penerapan asuransi dan keselamatan kerja 12,98%, (7)Faktor domisili dan Iain-lainl2,83%. Modelpenilaian prakualifikasi kontraktor selanjutnya dapat digunakan di subdinas yang ada di lingkungan Dinas Kimpraswil.
MANAJEMEN KINERJA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI Gatot Nursetyo
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 3 No. 7 (2006): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyaknya stakeholder yang terlibat dalam kegiatan industrijasa konstruksi menuntut perusahaan atau organisasi konstruksi sebagai penyedia jasa konstruksi memiliki kinerja yang baik. Manajemen kinerja perusahaan jasa konstruksi menjadi persoaian serius, ketika disadari bahwa sifat hubungan dengan para stakeholder akan menentukan bagaimana dan sejauh apa faktor hubungan kerja akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Makin jelas dan erat hubungan kerja tersebut, makin besar pula pengaruh yang dimiliki oleh pekerja jasa konstruksi terhadap kinerja organisasi / perusahaan jasa konstruksi, dalam rangka memberi kepuasaanpenggunaanjasa konstruksi (konsumen). Kajian ini dimaksudkan untuk menggambarkan adanya berbagai pendekatan dalam memanage hubungan dengan stakeholder sebuah perusahaan jasa konstruksi (konsultan/kontraktor). Pendekatan manajemen kinerja seperti apa yang perlu dijalankan, tergantung dari beberapa hal. Lingkungan yang dihadapi antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, tentu berbeda, tergantung dari domain yang dipilihnya. Kajian ini menelaah pada manajemen kinerja yang berhubungan dengan pihak stakeholder internal perusahaan jasa konstruksi.
A PROJECT EVALUATION IN SURAKARTA (A Case Project of Order and Built in Taman SumberAsri Housing) DIAN ARUMNINGSIH DIAH P.
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 3 No. 7 (2006): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Housing business is an effort done by developers to gain profits from the offered investments. In developing housing business, there are two functions that the developers should carry on; the busi­ness and technical function. The Business function means that every cost should mutually affect incomes or profits. The tecnical function means that developers should build houses with their facilities for the consumers. This research purposes to evaluate time and cost at the Development of Order and Build Housing in Taman Sumber Asri Housing Project in Surakarta. This research used Critical Path Method (CPM), Curve S and Bar Chart. At the Development of Order and Build housing process, there hap­pened accelerations at elapsed time in which the project was conducted, so that the project retained the cost reduction from the planed budget initially. The concept of result value, or the term known as earned value method, which generally can be ident ivied by the integrity of cost and time technique, has the basic concept of the progress evaluation at the progress of the process infield, with 2 variables scales; the time and cost variable. The research result showed the difference of cost at Rp. 2,182,445, -, retained from the initial budget ofRp. 107,193,550 - (Housing type 80/140. the land price and land tax were excluded) into Rp. 105, Oil, 105. Based on time estimations, it was calculated the time for building the house was 15,673 weeks. According to the plan, the housing would be finished in 16 weeks, so that there happened an acceleration of 0.327 weeks from the initial plan. For the totally 5 years in finishing the project, in 2years 5 months, the project have been accomplished that it underwent time acceleration of 2 years and 7 month, or 31 months. From the project cost view, the project gained profits as much as Rp 1,797,046,572,-
PENGARUH ABU AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI SEMEN TERHADAP SIFAT KADAP AIR BETON SRI HARYONO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 6 No. 10 (2009): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abu ampas tebu memiliki kandungan unsur silika (SiO2) yang cukup tinggi apabila dilakukan pembakaran dengan suhu secara terkontrol. Dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan abu ampas tebu dari Pabrik Gula Mojo – Sragen – Jawa Tengah, pada temperatur pembakaran 700° C selama 60 menit, kandungan silika ( SiO2) abu ampas tebu tercatat sebesar 86,20 %. Penelitian ini mengkaji pengaruh abu ampas tebu sebagai bahan substitusi semen pada campuran beton dan pengaruhnya terhadap rembesan air (kekedapan) beton.  Prosentase jumlah abu ampas tebu sebagai bahan substitusi sebesar 10%, 15 %, 20 %, 25 %, 30 % dan 35 % dari berat semen. Dari hasil penelitian, substitusi abu ampas tebu sebesar 15 % dari berat semen,. Pengujian benda uji pada umur beton 28 dan 56 hari besarnya serapan air (absorbsi) untuk beton kontrol sebesar 4,61% dan 4,38 %, sedangkan untuk beton dengan substitusi abu ampas tebu sebesar 15 % sebesar 2,73 % dan 2,60 % untuk lama perendaman 24 jam. Sedangkan dari pengujian penetrasi air ke dalam beton, untuk beton dengan substitusi abu ampas tebu 15 %, rembesan air pada tekanan air sebesar 3 bar selama 24 jam, 7 bar selama 24 jam, 1 bar selama 48 jam mengalami penurunan masing – masing sebesar  10 %, 12,50 %, dan 7,14 % dari beton kontrolnya.
KAJIAN PEMBATASAN WAKTU GETAR ALAMI FUNDAMENTAL TERHADAP STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT SRI HARYONO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 7 No. 11 (2010): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semakin tinggi tingkat sebuah struktur bangunan akan menyebabkan adanya pengaruh P-Delta yang semakin besar. Dengan simulasi model struktur bangunan beton 6 tingkat yang dilakukan dengan program SAP 2000, dan dengan melakukan pembatasan waktu getar alami fundamental pada sebuah struktur bangunan maka diperoleh peningkatan kekakuan struktur, hal ini akan mengakibatkan pengurangan simpangan antar tingkat. Dengan adanya ini maka pengaruh P-Delta pun akan semakin berkurang besarnya. Dengan melakukan pembatasan waktu getar alami fundamental struktur, maka simpangan antar tingkat yang berlebihan akan dapat dicegah, hal ini akan menyebabkan pelelehan pertama struktur dapat dihindari, dan kerusakan dan keruntuhan strukturpun dapat dicegah. Pembatasan waktu getar alami fundamental ini akan sangat efektif untuk struktur-struktur bangunan tingkat tinggi, sementara untuk struktur bangunan tingkat rendah, pembatasan waktu getar alami dapat menyebabkan struktur menjadi sangat kaku dan tidak efisien
PERUBAHAN PENATAAN RUANG PERMUKIMAN PADA KERATON KASUNANAN SURAKARTA DANARTI KARSONO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 6 No. 10 (2009): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keraton Kasunanan Surakarta sebagai pusat pemerintahan kerajaan merupakan sumber atau pusat kebudayaan pada saat itu, hal ini dapat dilihat pada bangunan-bangunan telah berdiri mempunyai orientasi dan mengambil panutan pada pola bangunan keraton. Peanataan ruang pada Komplek perumahan Baluwarti adalah merupakan kawasan perumahan yang ada di dalam tembok keraton, didalam komplek ini status kepemilikan tanah adalah milik keraton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara deskriptif didalam mengusahakan perkembangan pola permukiman yang terjadi dengan tetap menjaga kelestarian nilai-nilai budaya tradisional dari temuan factor pengaruh perubahan tersebut dengan menihat fenomena perubahan social budaya serta implikasi perubahan fisik yang terjadi. Berdasarkan pengamatan menunjukan bahwa masyarakat Keraton baik dalam arti fisik, cultural, filosofis maupun mitologis sangat mewarnai totalitas pola kehidupan masyarakat di kawasan ini, sehingga apabila terjadi suatu perubahan pada salah satu factor akan berpengaruh pada factor-faktor lain yang berhubungan. Proses perubahan yang terjadi dalam masyarakat pada permukiman ini diperkuat dengan intervensi pemerintah sebagai upaya pengembangan lingkungan. Stimulan dari pemerintah sebagai upaya dari ekonomi (bagian dari budaya) membawa perubahan-perubahan di dalam pola penggunaan lahan. Perubahan budaya sifatnya sangat komplek, karena tidak terlepas dari perubahan-perubahan bidang ekonomi, social, politis dan sebagainya, yang didalamnya terdapat pengaruh timbale balik antara budaya dan aspek-aspek tersebut. Dari hasil pembahasan kajian perubahan penataan ruang permukiman pada Keraton Kasunanan Surakarta ini dapat diambil kesimpulan bahwa system kekerabatan yang sangat kuat  nampak pada pola  permukiman yang merupakan salah satu unsure budaya cerminan hidup yang akrab dan mempunyai hirarki yang ketat sebagai warisan budaya dan terbukti bertahan menghadapi perkembangan jaman
KEAMANAN STUKTURAL JEMBATAN BETON DAN KEMAMPUAN PAKAI JEMBATAN BETON BERKAITAN DENGAN KOROSI (KARAT) DIAN ARUMNINGSIH DIAH P
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 6 No. 10 (2009): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model analisa reliabilitas sebuah struktural dikembangkan untuk mencakup interaksi antara retakan melintang, difusi klorida, dan mulainya korosi; pengaruh spesifikasi desain pada mulainya korosi dan perambatannya; serta batas kemampuan untuk bisa dipakai (misalnya remuk beton -- spalling). Model reliabilitas digunakan untuk mengevaluasi kegagalan struktural dan kegagalan kemampuan jembatan untuk bisa dipakai pada kondisi batas remuk (spalling) dan penekukan (flexure), untuk beton jembatan yang dikuatkan dengan lempeng kontinyu (reinforced). Kontaminasi klorida akan terjadi karena penggunaan garam pembuang es (deicing salt). Dikonfirmasikan bahwa penggunaan garam deicing mengakibatkan  reduksi yang signifikan dalam reliabilitas struktural dan reliabilitas kemampuan jembatan untuk bisa dipakai; observasi ini bersesuaian dengan data lapangan performa jembatan. Lebih lanjut, analisa reliabilitas memungkinkan efek korosi diukur secara kuantitatif. Pengaruh lapisan beton dan kekuatan tekan beton tertentu ditemui sangat signifikan terhadap kemungkinan remuk (spalling). Analisa reliabilitas digunakan untuk menunjukkan seberapa diketahui terlampaui-nya kondisi batas kemampuan untuk bisa di pakai bisa digunakan untuk memperbaharui (up-date) kemungkinan kegagalan struktural.
PENGEMBANGAN ARSITEKTUR SURYA DI INDONESIA UNTUK PENGKONDISIAN UDARA SEBAGAI ARSITEKTUR HEMAT ENERGI DJUMIKO FT UTP
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 6 No. 10 (2009): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam upaya mewujudkan arsitektur surya di Indonesia yang bertujuan untuk memanfaatkan potensi alam, khususnya radiasi surya ke dalam bangunan, perlu dilakukan pengkajian, khususnya penggunaan energi surya untuk pengkondisian udara. Hal ini dimaksudkan, selain tercipta arsitektur yang dapat menyediakan energi sendiri, sekaligus mengurangi ketergantungan pemakaian energi fosil bumi, serta mengurangi biaya pada masa operasional bangunan tersebut. Bangunan yang menggunakan energi surya, diperlukan komponen-komponen  seperti : kolektor, penyimpanan, distribusi, transport, energi bantuan, kontrol, mesin AC, dan sistem distribusi udara dingin. Seluruh komponen di atas agar dapat berfungsi dengan baik, maka perlu dilakukan langkah-langkah untuk mengintegrasikan kedalam bangunan, sehingga seluruh komponen penggunaan energi surya dan komponen teknologi bangunan menjadi satu kesatuan dalam bangunan. Untuk mengintegrasikan komponen energi surya kedalam bangunan, perlu mempertimbangkan kriteria perancangan meliputi : orientasi kolektor, orientasi bangunan, elemen bangunan penangkap energi surya, pengetrapan komponen energi surya ke dalam bangunan, distribusi udara dingin, jarak antar bangunan, penghalang sinar surya, dan gubahan masa bangunan. Untuk mengetahui manfaat arsitektur surya untuk pengkondisian udara dibuat model, dari hasil pengkajian disimpulakn : Jika seluruh atap dipasang kolektor, maka dapat menghasilkan 8 lantai yang dapat didinginkan.Dinding barat yang dipasang kolektor, akan menghasilkan 2 lantai yang dapat didinginkan.Perbandingan biaya operasional antara pengkondisian udara energi surya dengan energi listrik, biaya operasional energi surya = 20 % dari biaya energi listrik untuk operasional siang hari.  Bilamana operasional selama 24 jam, biaya operasional energi surya= 52,5 % dari biaya energi listrik.Penggunaan pengkondisian udara energi surya ekonomis, jika harga maksimum investasi awal mesin energi surya 4 x mesin energi listrik, dan masa operasionalnya lebih dari 10 tahun. Ternyata hasilnya sangat dimungkinkan dan feasible untuk dipertimbangkan.

Page 11 of 35 | Total Record : 350


Filter by Year

2001 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 30 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 30 No. 1 (2025): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 29 No. 2 (2024): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 29 No. 1 (2024): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 28 No. 2 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 28 No. 1 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 27 No. 2 (2022): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 27 No. 1 (2022): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 26 No. 2 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 26 No. 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 25 No. 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 25 No. 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 24 No. 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 24 No. 1 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 23 No. 27 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 22 No. 26 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 21 No. 25 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 20 No. 24 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 19 No. 23 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 18 No. 22 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 17 No. 21 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 16 No. 20 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 15 No. 19 (2014): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 14 No. 18 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 13 No. 17 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 12 No. 16 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 11 No. 15 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 10 No. 14 (2011): jurnal teknik sipil dan arsitektur Vol. 9 No. 13 (2011): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 8 No. 12A (2010): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 8 No. 12 (2010): jurnal teknik sipil dan arsitektur Vol. 7 No. 11 (2010): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 6 No. 10 (2009): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 5 No. 9.A (2008): JURNAL TEKNIL SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 5 No. 9 (2008): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 4 No. 8 (2007): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 3 No. 7 (2006): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 2 No. 6 (2003): jurnal teknik sipil dan arsitektur Vol. 2 No. 5 (2003): JURNAL TEKNIL SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 2 No. 4 (2002): jurnal teknik sipil dan arsitektur Vol. 2 No. 2 (2001): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 1 No. 3 (2001): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 1 No. 2 (2001): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR More Issue