cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 187 Documents
ANALISIS BENCANA KEKERINGAN DI WILAYAH KABUPATEN SERANG Soewandita, Hasmana
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (916.867 KB) | DOI: 10.29122/jstmb.v13i1.3037

Abstract

Kekeringan merupakan bencana yang hampir sering  terjadi di daerah tropis karena adanya perubahan musim dari musim penghujan ke musim kemarau.   Ketidakseimbangan waktu antara dua musim ini bisa menyebabkan bencana banjir dan sebaliknya bencana kekeringa.   Begitu juga apa yang terjadi di wilayah Kabupaten Serang kecenderungan kejadian bencana kekeringan ini juga bisa terjadi baik dikawasan budidaya maupun dikawasan permukiman dimana air dimanfaatkan untuk keperluan sehari hari.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji analisis bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Serang.   Hasil kajian menunjukkan potensi kekeringan dari tingkat rendah hingga tingkat kelas tinggi.  Kekeringan kelas tinggi dimungkinkan kerena ketersediaan dan keterbatasan air pada rentang waktu yang relative lama.   Hasil analisis juga menunjukkan tingkat kelas sedang mencapai luasan 179.650 Ha yang potensi sebarannya di hampir setiap kecamatan.   Sedangkan tingkat kekeringan kelas tinggi terjadi pada area seluas 1.311 Ha dan terjadi di wilayah Kecamatan Pontang, Tanara, Waringin Kurung, Mancak, Padarincang, Kramatwatu, Ciomas, Cinangka, Bojonegara, Tirtayasa dan Anyar   Kekeringan ini terjadi dibeberapa wilayah di area persawahan untuk keperluan irigasi pertanian  maupun kawasan permukiman karena keterbatasan air bersih.  Akibat kekeringan ini di area persawahan menyebabkan produktivitas tanah jadi rendah.  Lahan sawah yang seharusnya bisa dua kali bahkan tiga kali tanam, ternyata dengan adanya bencana kekeringan ini hanya bisa satu kali atau paling banyak dua kali tanam dan setalah itu dalam kondisi bera.
KONSEP DESAIN PENGURANGAN RISIKO BENCANA LONGSOR BERBASIS KOMUNITAS Akhirianto, Novian Andri
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana Vol 12, No 1 (2017): Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.047 KB) | DOI: 10.29122/jstmb.v12i1.3698

Abstract

Bencana longsor merupakan bencana yang paling mematikan di Indonesia, hal tersebut dibuktikan berdasarkan data kejadian bencana di Indonesia selama tahun 2016. Pengurangan risiko bencana berbasis komunitas merupakan sebuah pendekatan yang mendorong komunitas akar rumput dalam mengelola risiko bencana di tingkat lokal. Pengembangan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana dan Kampung Siaga Bencana merupakan bentuk upaya pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat, dimana di dalamnya terdapat upaya untuk mengurangi ancaman bencana dan kerentanan masyarakat dan meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan, yang direncanakan dan dilaksanakan oleh masyarakat sebagai pelaku utama. Konsep desain pengurangan risiko bencana longsor berbasis komunitas diperlukan sebagai pedoman dalam upaya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, dengan melakukan berbagai kajian yang menggunakan metode partisipasi masyarakat. Pengurangan risiko bencana longsor berbasis komunitas akan berjalan efektif jika dilakukan dengan konsep desain yang jelas dan ada partisipasi yang baik dari masyarakat dan stakeholder terkait.
BENCANA BANJIR BANDANG DI GARUT 20 SEPTEMBER 2016 G. Tejakusuma, Iwan
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana Vol 11, No 2 (2016): Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6467.579 KB) | DOI: 10.29122/jstmb.v11i2.3686

Abstract

Bencana banjir bandang terjadi di Garut pada 20 September 2016. Bencana ini merupakan bencana terbesar dalam sejarah kota ini dan menimbulkan korban jiwa sebanyak 33 orang tewas, 20 orang hilang tersapu aliran banjir bandang dan lebih dari 6300 orang mengungsi serta sekitar 2000 rumah mengalami kerusakan. Curah hujan yang sangat tinggi hingga mencapai di atas 150 mm atau tergolong ekstrim terjadi di hulu dan tengah Daerah Aliran Sungai Cimanuk. Perubahan penggunaan lahan dari hutan menjadi perkebunan menyebabkan run off menjadi semakin besar dan menyumbang faktor yang signifikan dalam terjadinya banjir bandang. Morfologi sungai berkelok pada setelah morfologi perbukitan dan pegunungan serta perkembangan permukiman di tepi sungai memberikan efek tingginya risiko bencana di Garut. Kombinasi curah hujan yang tinggi, perubahan penggunaan lahan dan morfologi sungai yang disertai dengan perkembangan permukiman di tepi sungai yang tidak ditata dengan baik menjadi faktor dominan untuk terjadinya bencana banjir bandang di Garut.
EARTHQUAKE HAZARD ASSESSMENT IN CENTER OF JAKARTA BASED ON SEISMICITY DATA, DEM, SLOPE, FAULT, AND GIS Putra, Ahmad Pratama
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1434.583 KB) | DOI: 10.29122/jstmb.v14i1.3559

Abstract

The newest finding in 2016 about Baribis thrust, if it is pulled straight from Cibatu to Tangerang, it is roughly found that this fault passes through several sub-districts in Jakarta. Meanwhile, Center of Jakarta as the capital city, many governmental, economic, and business activities are conducted in this area. And also Geographic Information System (GIS) techniques are commonly used for monitoring and damage assessment for many natural and geological hazards. The present study, GIS techniques have been used to generate various thematic layers to assess earthquake hazard with a suitable numerical ranking scheme, mesh processing, and spatial data integration. The results also show that the proposed model provides reasonable earthquake potential index (EPI) from elevation, slope, magnitude, active fault, and epicentre parameters compared to the peak ground acceleration (PGA) in Center of Jakarta. The result of the EPI map explained just a little area in Center of Jakarta has very high EPI. Very high EPI area mostly in southeastern part in the study area, exactly in Menteng sub-district. And also illustrated, spatially in the more northward area indicate the smaller of the EPI in the study area. EPI resulted from the calculation of surface parameter have the same indication or same trend with PGA.
KAJIAN AWAL KESIAPAN GEDUNG BERTINGKAT DI JAKARTA TERHADAP BENCANA GEMPA BUMI ZAHRO, QORIATU
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.08 KB) | DOI: 10.29122/jstmb.v13i2.3359

Abstract

Pada tahun 2017, Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana (PTRRB) mengembangkan metode kajian terhadap kapasitas tindak suatu gedung bertingkat terhadap ancaman gempabumi. Kapasitas tindak adalah kapasitas suatu gedung ditinjau dari dua segi: fasilitas dan soft skill. Metode ini selanjutnya diaplikasikan pada 16 gedung dari 377 gedung bertingkat di DKI Jakarta. Ke-16 gedung ini dipilih berdasarkan overlay kelas ancaman bencana gempabumi (PGA) terhadap kelas kerentanan. Hasil yang diharapkan adalah tingkat kesiapan gedung dan rekomendasi untuk meningkatkan kesiapannya. 
PENETAPAN PRIORITAS LOKASI PEMANFAATAN ALAT PERINGATAN DINI LONGSOR DI JAWA BARAT Wisyanto, Wisyanto; Putra, Ahmad Pratama
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana Vol 11, No 2 (2016): Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6471.125 KB) | DOI: 10.29122/jstmb.v11i2.3691

Abstract

Salah satu bagian penting dalam upaya penanggulangan bencana longsor adalah peningkatan kesiapsiagaan melalui pemasangan alat peringatan dini longsor. Pemerintah pusat berencana memasang beberapa alat peringatan dini untuk Wilayah Jawa Barat. Adanya keterbatasan alat yang mungkin diadakan, sedang jumlah lokasi yang perlu dipantau cukup banyak, maka diperlukan suatu langkah penentuan skala prioritas pemasangan terhadap kesemua daerah rawan yang ada. Analisis data terhadap kesemua kondisi titik-titik rawan longsor tersebut, serta dibantu dengan metoda skor dan pembobotan dari 8 parameter penting gerakan tanah, telah ditetapkan 3 titik rawan longsor yang akan dipasang alat peringatan dini longsor. Ketiga lokasi tersebut adalah Kampung Talegong dan Urug, Blok Babakan Sari dan Kampung Margahayu.
KAJIAN KARAKTERISASI TUTUPAN LAHAN KAWASAN PENYANGGA SITU BOJONGSARI DAN SIMULASI OPTIMASI INFILTRASI UNTUK MENGURANGI RISIKO BANJIR Raharjo, Akhmadi Puguh
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana Vol 11, No 2 (2016): Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6471.117 KB) | DOI: 10.29122/jstmb.v11i2.3688

Abstract

Situ di kawasan perkotaan memiliki fungsi penting dalam mengurangi dampak banjir dan menyediakan sumber air bersih di kawasan perkotaan. Laju pertumbuhan kawasan perkotaan mengancam keberlangsungan situ, khususnya di kawasan Jakarta dan sekitarnya. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengkarakterisasi tutupan lahan pada kawasan penyangga Situ Bojongsari  dan melakukan simulasi optimasi tutupan lahan menggunakan biopori untuk  mengurangi risiko banjir. Data tutupan lahan didapatkan menggunakan aplikasi daring berbasis web (i-Tree Canopy) dengan enam tipe tutupan lahan yang berbeda. Estimasi tutupan lahan untuk kelas terbangun (atap dan jalan) dan untuk kelas alami (pohon, rumput atau tumbuhan bawah, badan air dan lahan terbuka) mencapai 34,70 ± 1,51% dan 65,30 ± 1,51% berturut-turut dari total 757,64 hektar luas wilayah studi. Aplikasi biopori diharapkan mampu mengurangi debit puncak sebesar 12%. Kombinasi dengan pendekatan bioteknologi lainnya diperlukan untuk lebih menurunkan debit puncak di masa yang akan datang.
FAKTOR GEOLOGI DAN LINGKUNGAN DALAM KEJADIAN LONGSOR DI KABUPATEN MAJALENGKA JAWA BARAT Tejakusuma, Iwan Gunawan
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana Vol 12, No 2 (2017): Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.175 KB) | DOI: 10.29122/jstmb.v12i2.1750

Abstract

Kabupaten Majalengka didominasi oleh topografi perbukitan dan pegunungan yang mencakup 71,3% dari total luas kabupaten ini. Topografi tersebut tersebar di bagian tengah dan selatan kabupaten ini. Curah hujan bulanan mencapai 552 mm di bulan Desember 2013 dan pada bulan November, Januari, Februari, Maret dan April 2013 curah hujan tidak kurang dari 300 mm per bulan. Jumlah penduduk serta aktivitas manusi terus meningkat dari tahun ke tahun. Kejadian longsor di kabupaten ini tahun 2010 ? 2012 serta berdasarkan pengamatan lapangan kondisi longsor di Blok Gunung Payung, Blok Cigintung dan di Gunung Anten menunjukkan dominansi faktor kondisi geologi litologi sementara aktivitas manusia berupa pembuatan jalan, perumahan dan pembukaan lahan pertanian berkontribusi untuk terjadinya longsor. Curah hujan juga merupakan faktor pemicu longsor. Kombinasi kondisi geologi dan lingkungan seperti tersebut membuat daerah Kabupaten Majalengka rawan terhadap bencana longsor.
FAKTOR - FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PROSES REKLAMASI UNTUK MENGANTISIPASI BENCANA DI LINGKUNGAN PANTAI Edyanto, CB Herman
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana Vol 11, No 1 (2016): Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5379.522 KB) | DOI: 10.29122/jstmb.v11i1.3679

Abstract

Reklamasi sering diterjemahkan sebagai upaya  proses pembuatan daratan baru dari dasar laut atau dasar sungai. Tanah yang direklamasi disebut tanah reklamasi atau landfill. Pada beberapa negara, hal ini telah lama dilakukan, seperti Singapura, Hongkong, Jepang dan Belanda. Kebutuhan lahan, merupakan permasalahan yang pokok pada saat meningkatnya kegiatan ekonomi dan sosial bagi masyarakat serta tuntutan perkembangan fisik kota yang naik secara signifikan dan tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan itu sendiri. Laut menjadi salah satu solusi yang menawarkan sedikit permasalahan namun banyak memberikan kemudahan, walau untuk merealisasikan rencana itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Kini tujuan reklamasi berkembang ke arah upaya pengurangan risiko bencana, setelah berbagai daerah mengalami bencana seperti banjir dan rob. Reklamasi masih menjadi perdebatan berbagai kalangan, namun visi ke depan para pengambil keputusan menggambarkan sinkronisasi antara modernisasi perkembangan perkotaan dengan upaya pengurangan bencana. Untuk itu dibutuhkan analisis faktor faktor yang berpengaruh pada proses perencanaannya.
DISRUPTIVE TECHNOLOGY THROUGH SATELLITE IMAGERY BIG DATA IN DISASTER RISK REDUCTION: OPPORTUNITY AND CHALLENGE Melati, Dian Nuraini
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.047 KB) | DOI: 10.29122/jstmb.v14i2.3838

Abstract

The development of current massive technology plays an important role in the field of disaster risk reduction and disaster management. In particular, the issue of disruptive technology in which the emerging of new technologies comes with big disruption in many fields. For instance, the development on using satellite imagery big data for disaster management to reduce the disaster risk.The unique characteristics of big data i.e. volume, velocity, and variety stimulate this study to obtain more information on the big data processing and analyze the opportunities and challenges of satellite imagery in the case of disaster risk reduction through literature reviews. The huge amount of data and the ability for real-time analysis provide capabilities on  time series analysis and possitive impact on disaster detection, monitoring, and prediction. However, such technology creates disruption due to the change on using and anlysing the data based on cloud environment. Issues on the technology uses, data security might arise. Nonetheless, the use of satellite imagery big data will remain vastly developed and is able to promote the development of satellite imagery technology.

Page 5 of 19 | Total Record : 187