cover
Contact Name
Bina Rohita Sari
Contact Email
binarohitasari@yahoo.co.id
Phone
-
Journal Mail Official
fitofarmaka@unpak.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi
Published by Universitas Pakuan
ISSN : 20879164     EISSN : 2622755X     DOI : https://doi.org/10.33751/jf
Core Subject : Health, Science,
FITOFARMAKA mempublikasikan artikel yang berkaitan dengan farmasi, Kimia Farmasi, dan bidang Fitokimia serta akan dipublikasikan secara online. Publikasi secara elektronik akan menambah kekayaan informasi dan pengetahuan ilmiah terutama dari penelitian. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun, didokumentasikan dengan baik dalam bentuk elektronik dan cetak.
Arjuna Subject : -
Articles 267 Documents
EFEKTIVITAS SUSPENSI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI (Tinospora crispa L.) TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus Norvegicus) Pradiningsih, Anna; Astriani, Astriani
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2018): Fitofarmaka Volume 8 No. 2 Tahun 2018
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.814 KB) | DOI: 10.33751/jf.v8i2.1067

Abstract

Batang Brotowali (Tinospora crispa L.) mengandung senyawa-senyawa aktif tinokrisposid, alkaloid dan apigenin (Flavon O-glicoside). Senyawa-senyawa aktif tersebut diduga sebagai penambah nafsu makan atau amara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas suspensi ekstrak batang brotowali (Tinospora crispa L.) sebagai amara terhadap peningkatan berat badan pada tikus putih. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental  (experimental research) dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Pengujian dilakukan dengan membagi 15 ekor tikus menjadi 5 kelompok yaitu kelompok dengan perlakuan suspensi ekstrak batang brotowali 10%, 40%, 60%, kontrol positif dan kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suspensi ekstrak batang brotowali mempunyai efek positif  terhadap kenaikan berat badan pada tikus putih. Kenaikan tertinggi terjadi pada tikus dengan perlakuan ekstrak 40% dimulai pada hari ke 10 perlakuan, meningkat secara signifikan pada hari ke 15 dan mengalami penurunan kembali pada hari ke 20.  Dari hasil pengolahan uji statistik ANOVA diperoleh nilai signifikansi 0,551>0,05 artinya H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa suspensi ekstrak batang brotowali (Tinospora crispa L.) efektif terhadap kenaikan berat badan tikus putih.
OPTIMISASI SEDIAAN KONSENTRAT EKSTRAK ETANOL 70% DAN 96% Herba kemangi SEBAGAI FITOESTROGEN PADA TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus) E. Mulyati Effendi; Hera Maheshwari; Evi Juliati
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 1 (2016): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.911 KB) | DOI: 10.33751/jf.v6i1.750

Abstract

ABSTRAKPerubahan hormonal pada wanita menopause menimbulkan berbagai macam keluhan seperti keluhan vasomotorik, keluhan fisiologis dan psikologis. Untuk menangani keluhan semacam biasanya digunakan terapi sulih hormon estrogenik baik hormon sintetik maupun hormon alami. Berdasarkan beberapa hasil penelitian, tanaman yang diduga memiliki khasiat estrogenik diantaranya adalah herba kemangi . Tujuan penelitian ini adalah mengetahui optimisasi dan potensi estrogenik dari sediaan konsentrat ekstrak etanol 70% dan ekstrak etanol 96% herba kemangi pada tikus putih betina (Rattus norvegicus). Ekstraksi menggunakan pelarut etanol 96% diharapkan dapat menghasilkan dosis yang optimal dibandingkan dengan ekstraksi menggunakan pelarut etanol 70%. Penelitian dilakukan berdasarkan metode whitten effect menggunakan 32 ekor tikus putih betina yang dibagi dalam 8 kelompok perlakuan (P1 sampai P8), setiap kelompok terdiri dari 4 ekor tikus. P1 adalah kontrol negatif (perlakuan CMC-Na 0,5%), P2 kontrol positif (perlakuan etinil estradiol), P3 (perlakuan 0.7g/200g BB ekstrak etanol70%), P4 (perlakuan 0,8g/200g BB ekstrak etanol 70%), P5 (perlakuan 0,9g/200g BBekstrak etanol 70%), P6 perlakuan (0,7g/200g BB ekstrak etanol 96%), P7 (perlakuan0,8g/200g BB ekstrak etanol 96%) dan P8 (perlakuan 0,9g/200g BB ekstrak etanol 96%).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 0,7g/200g BB sediaan konsentrat ekstrak etanol 96% herba kemangi memiliki pengaruh yang sangat nyata terhadap bertambahnya lama waktu siklus estrus, tingkat vaskularisasi dan peningkatan bobot ovarium-uterus dibandingkan kontrol negatif (P1) serta memiliki pengaruh yang relatif sama dengan kontrol positif (P2).Kata kunci: Optimisasi pelarut, herba kemangi, fitoestrogen
PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (Camelia sinensis (L). Kuntze Var. Assamica) SEBAGAI ANTIOKSIDAN PADA SEDIAAN GEL Haryato Susilo; Dwi Indriati; Astri Rustianti
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 2 (2012): FITOFARMAKA
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.051 KB) | DOI: 10.33751/jf.v2i2.167

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan gel yang mengandung ekstrak teh hijau sebagai gel antioksidan yang baik, efektif dan aman. Pada penelitian ini dilakukan proses ekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 70 %, dan didapat ekstrak kental teh hijau. Ekstrak kental tersebut ditambakan kedalam basis gel, dengan penambahan jumlah ekstrak yang berbeda. Hasil pengujian ekstrak kental katekin didapat sebesar 35, 85 %. Pada sediaan gel ditambahkan sebanyak 5 gram ekstrak kental teh hijau, formula II 10 gram dan formula III 15 gram. Sediaan yang dihasilkan dilakukan uji aktivitas antioksidan dan uji stabilitas selam 8 minggu pada suhu kamar dan suhu 45 0 C, meliputi pemeriksaan organoleptik, viskositas dan uji penerimaaan panelis. Bedasarkan hasil penelitian pengujian aktivitas antioksidan untuk ekstrakteh hijau didapat nilai ICsebesar 4,75 g/ml, gel formula I sebesar 101,56 g/ml, gel formula IIdidapat sebesar 40,00 g/ml, gel formula III sebesar 21,24 g/ml dan sebagai pembanding vitamin50 C didapat sebesar 5,5 g/ml. Ekstrak dan gel mempunyai nilai aktivitas antioksidan yang kuat.Pengujian stabilitas untuk viskositas didapat formula III mempunyai stabilitas yang lebih baik dibandingkan formula I dan II. Pada pengujian pH ketiga formula memiliki pH berkisar 5,5- 7,9.Bedasarkan uji kesukaan pada 20 panelis, dapat dijelaskan bahwa aroma ke tiga jenis formuladisukai oleh panelis, aroma formula I memiliki persentase diatas 90% menunjukkan hampirsemua panelis menyukai aroma formula I. Kriteria kekentalan ketiga formula berada diantara40-70% menujukan tidak cenderung pada salah satu penilaian suka atau tidak suka. Padakriteria efek samping, panelis tidak merasakan adanya efek samping atau dikatakan netral terhadap efek samping.Kata kunci : Teh hijau, gel, antioksidan.
SEDIAAN TABLET KOMBINASI EKSTRAK DAUN SALAM (Eugenia polyantha) DAN HERBA SELEDRI (Apium graveolens) DENGAN VARIASI JENIS PENGIKAT Erni Rustiani; Mira Miranti; Alciee Santika Susanti
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 2 (2019): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.077 KB) | DOI: 10.33751/jf.v9i2.1608

Abstract

Daun salam (Eugenia polyantha) dan herba seledri (Apium graveolens) memiliki kandungan senyawa flavonoid yang diduga mempunyai efek menurunkan kadar gula di dalam darah. Tujuan penelitian ini adalah menentukan formula tablet ekstrak daun salam dan herba seledri dengan pengikat tertentu yang memiliki mutu terbaik. Ditentukan juga   kadar flavonoid yang terkandung dalam ekstrak daun salam, ekstrak herba seledri, dan sediaan tablet. Uji stabilita dilakukan terhadap tablet yang disimpan pada suhu kamar 25-30°C. Tablet dibuat tiga formula dengan metode granulasi basah menggunakan pengikat yang berbeda yaitu PVP K-30, Na-CMC, dan gelatin dengan konsentrasi masing-masing 4%. Hasil penelitian menunjukkan tablet yang dihasilkan berwarna krem, berbau khas aromatik, dan memiliki rasa pahit di lidah. Hasil evaluasi mutu tablet untuk seluruh formula memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia. Hasil pengujian menunjukkan kadar flavonoid ekstrak kering daun salam sebesar 2,619%, ekstrak kering herba seledri 2,675%, dan sediaan tablet formula 1  (3,432%), formula 2 (3,948%) dan formula 3 (4,006%). Berdasarkan hasil uji stabilita, formula dengan pengikat PVP K-30 merupakan formula terbaik.
UJI EFEK TONIK EKSTRAK ETANOL HERBA PEGAGAN (Centella asiatica (L). Urb) PADA MENCIT JANTAN BALB/C Rini Prastiwi; R.Tjahyadi R.Tjahyadi; Chusun Chusun
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 1 (2015): FITOFARMAKA
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.771 KB) | DOI: 10.33751/jf.v5i1.191

Abstract

Pegagan (Centella asiatica (L). Urb) dikenal secara empiris sebagai obat tradisional untuk mempercepat aktivitas syaraf, meningkatkan daya ingat,dan tonik untuk organ tubuh(hati, ginjal, otak). Efek tonik dapat ditentukan dengan menggunakan metode natatoryexhaustion melalui pengamatan efek stimulansia suatu obat pada hewan uji. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui efek tonik ekstrak etanol herba pegagan pada mencitjantan (Balb/C) dan menentukan dosis efektif yang menunjukkan kemampuan mencit untukmempertahankan diri ketika direnangkan. Penelitian ini menggunakan lima kelompok uji,tiap kelompok terdiri atas lima mencit jantan. Kelompok kontrol positif, kontrol negatif,kelompok dosis I, II dan III ekstrak etanol herba pegagan diberikan masing-masing kafein100 mg/kgBB, CMC 0,5%, 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB, dan 150 mg/kg BB secara peroral.Pengujian efek tonik dengan metode natatory exhaustion ditunjukkan dengan bertambahnyawaktu kemampuan mencit untuk mempertahankan diri ketika direnangkan. Pertambahanwaktu tersebut menunjukkan peningkatan daya tahan mencit. Dosis terbaik yang dapatdigunakan sebagai tonik adalah 100 mg/kg BB.
AKTIVITAS EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP PROLIFERASI DAN DIFERENSIASI SEL OTAK BESAR ANAK TIKUS BERUMUR TIGA HARI SECARA IN VITRO Min Rahminiwati; Ita Juwita; Ani Murtisari; latifah K Darusman
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 2 (2011): FITOFARMAKA
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.734 KB) | DOI: 10.33751/jf.v1i2.158

Abstract

Kurkumin yang terdapat dalam rimpang temulawak, selain dapat menginduksi terjadinya proliferasi sel progenitor pada otak tikus dewasa juga dapat menghambat kerja enzim tirosinkinaseyang berperan penting dalam mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel. Meskipun demikianrespon sel saraf terhadap ekstrak temulawak pada masa pertumbuhan perlu kajian lebih lanjut. Efekekstrak temulawak terhadap proliferasi dan diferensiasi sel otak besar atau serebrum pada masapertumbuhan anak diteliti pada sel otak anak tikus Spague Dawley berumur tiga hari yangditumbuhkan dalam media DMEM (Dulbeccos Modified Eagles Medium). Perlakuan dikelompokkan dalam kelompok kontrol positif (mDMEM+30 g/mL asiaticoside (AC), kontrolnegatif (mDMEM), kelompok yang memperoleh ekstrak temulawak (CZ) 100 ppm (mDMEM+100ppm CZ), CZ 200 ppm (mDMEM+200 ppm CZ), dan CZ 400 ppm (mDMEM+400 ppm CZ). Kultur diinkubasi pada suhu 37 o C dalam inkubator CO 5 % selama 6 hari. Parameter yang diamatiadalah population doubling time, komposisi sel saraf dan sel glia, panjang akson dan dendrite yangdiukur masing masing menggunakan hemositometer, pewarnaan Hematoxyilin Eosin (HE) danmikrometer. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak temulawak pada konsentrasi 100 ppmmemperlambat prolfperasi, pada konsentrasi 400 ppm meningkatkan diferensiasi sel yangditunjukkan dengan meningkatnya ratio sel glia terhadap sel saraf dan mempengaruhi panjangakson dan dendrite.Kata kunci : Curcuma xanthorrhiza Roxb., neuron, sel glia, dendrite
PENILAIAN TERHADAP RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA BALITA PENDERITA PNEUMONIA PUSKESMAS BOGOR UTARA Lusi Indriani; Oktaviana Zunnita
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2018): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.866 KB) | DOI: 10.33751/jf.v8i2.1572

Abstract

Pneumonia adalah penyakit peradangan paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, maupun jamur. Penyakit infeksi menular ini menjadi salah satu penyebab utama kematian pada balita di dunia. Pengobatan pneumonia dengan terapi antibiotika yang tepat dan rasional akan menentukan keberhasilan pengobatan. Penelitian ini menilai rasionalitas penggunaan antibiotika pada balita penderita pneumonia di Puskesmas Bogor Utara periode Januari-Desember tahun 2016. Penilaian dilakukan berdasarkan metode Gyssens dengan melihat ketepatan indikasi, ketepatan pemilihan obat, ketepatan jangka waktu penggunaan, dan ketepatan dosis antibiotika. Hasil penilaian rasionalitas dengan metode Gyssens pada kategori V (tidak rasional karena tidak ada indikasi penggunaan antibiotika) adalah 0%, kategori IVa (tidak rasional karena ada antibiotika lain yang lebih efektif) adalah 0%, kategori IVd (tidak rasional karena ada antibiotika lain yang spektrumnya lebih sempit) 0%, kategori IIIa (tidak rasional karena pemberian antibiotika terlalu lama) 0%, kategori IIIb (tidak rasional karena pemberian antibiotika terlalu singkat) 9,6%, katogeri IIa (tidak rasional karena dosis tidak tepat) sebanyak 43,8%, serta kategori 0 (penggunaan antibiotika tepat/rasional) sebanyak 46,6%. Dari semua kategori yang dinilai dapat disimpulkan bahwa di Puskesmas Bogor Utara, pemilihan antibiotika untuk pneumonia sudah rasional kecuali untuk kategori dosis dan lama atau jangka waktu pemberian yang tidak tepat/ rasional.
KONDISI HATI TIKUS BETINA AKIBAT INDUKSI 7,12-DIMETHYL BENZ(?)ANTHRASEN (DMBA) DAN PENYEMBUHANNYA DENGAN PROPOLIS DAN NANOPROPOLIS INDONESIA Akhmad Endang Zainal Hasan; E. Mulyati Effend; Agus Setiyono; Bayu Sandi
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 1 (2014): FITOFARMAKA
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.723 KB) | DOI: 10.33751/jf.v4i1.181

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan efek farmakologis propolis dan nanopropolis untuk pengobatan penyakit hati pada tikus betina yang diinduksi senyawakarsinogenik 7,12 - dimetilbenz(?)antasena (DMBA). Penelitian dilakukan dengan mengamatihistopatologi dan makroskopik hati pada 28 ekor tikus betina galur Sprague - Dawley. Tikuspercobaan dibagi menjadi 7 kelompok perlakuan dengan 6 kelompok yang diinduksi DMBA(Kelompok I- VI ) dan 1 kelompok sebagai kontrol normal. Kelompok I sebagai kontrolnegatif diberi 1 ml NaCl secara injeksi intraperitoneal (ip). Kelompok II - IV diberinanopropolis 8; 32 dan 56 ppm ip. Kelompok V diberi ekstrak ethanol propolis 233 ppm ip,kelompok VI sebagai kontrol positif diberikan doxorubixin ip dan kelompok VII sebagaikontrol normal diberi penyediaan akuades. DMBA diinduksi selama 11 minggu danpengobatan dilakukan 15 minggu. Setiap minggu tikus ditimbang bobotnya dan diperiksaterhadap inisiasi tumor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol propolis 233 ppmdan nanopropolis konsentrasi 32 dan 56 ppm dapat mempertahankan kondisi optimal hatitikus. Efeknya adalah setara dengan kontrol normal.
DAYA HAMBAT EKSTRAK HEKSAN, ETIL ASETAT DAN ETANOL DARI DAUN ASAM KANDIS (Garcinia parvifolia (Miq.) Miq.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ?-GLUKOSIDASE SECARA IN VITRO Min Rahminiwati; Ike Yulia Wiendarlina; Ceristianto Ceristianto
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 2 (2016): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.069 KB) | DOI: 10.33751/jf.v6i2.755

Abstract

ABSTRAKSalah satu penyebab peningkatan kadar gula darah pada penderita penyakit diabetes mellitus adalah tingginya aktivitas pemecahan karbohidrat menjadi glukosa oleh enzim ?-glukosidase. Beberapa penelitian menunjukan bahwa daun asam kandis diketahui memiliki kandungan senyawa xanthone yang mampu menghambat aktivitas enzim ?-glukosidase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antidiabetes ekstrak heksan, etil asetat dan etanol daun asam kandis (Garcinia parvifolia (Miq.) Miq.) dengan mengukur daya hambat ekstrak daun asam kandis terhadap aktivitas enzim ?-glukosidase secara in vitro. Pengujian daya hambat terhadap aktivitas ?-glukosidase dihitung berdasarkan nilai IC50 dengan senyawa acarbose sebagai pembanding (kontrol positif). Hasil uji daya hambat ekstrak daun asam kandis terhadap aktivitas enzim ?-glukosidase menunjukan bahwa aktivitas inhibisi (IC50) dicapai pada pemberian ekstrak heksan, etil asetat dan etanol daun asam kandis berturut-turut sebesar 226,4 24,18 ppm, 46,96 10,48 ppm, dan 7,32 2,14 ppm. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol berpotensi paling tinggi sebagai inhibitor enzim ?-Glukosidase.Kata Kunci: Antidiabetes, asam kandis, inhibitor ?-glukosidase
SUPLEMENTASI KELAPA KOPYOR TERHADAP AKTIVITAS SUPEROKSIDA DISMUTASE DAN PATOLOGI ANATOMI HATI TIKUS AKIBAT PERLAKUAN PARASETAMOL Akhmad Endang Zainal Hasan; Hasim Hasim; Agus Setiyono; Sekar Winahyu Ariadini
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 1 (2013): FITOFARMAKA
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.705 KB) | DOI: 10.33751/jf.v3i1.172

Abstract

This research aimed at determining of the effects of the induction of paracetamoland kopyor coconut on the activity of superoxide dismutase (SOD) and pathologicanatomy of rats liver. Previous research shows that paracetamol caused negative effectto the body while kopyor coconut has the ability to improve human health, related to itscapacity to prevent oxidative damage of human body. In this research, the positiveeffect of kopyor is approached through measurement of body weight and the activity ofthe total SOD enzyme of animals tested, which are induced by paracetamol and fed withkopyor. Rats administered with temulawak were positive control. The result showedthat paracetamol treatment using toxic dose was found to reduce body weight of testedanimals. Meanwhile, both kopyor and temulawak supplements were able to counter thenegative effect of paracetamol, indicated by the increase in the body weight of testedanimals. Other results showed that treatments with temulawak and 5 times-dose ofkopyor supplement demonstrated a significantly high total SOD activity in the liver ascompared to negative control. Furthermore, pathologic observation of the testedanimals liver showed that 5 time-dose of kopyor treatment was confirmed to improve the recovery of the liver caused by negative effect of paracetamol, better than the negative control.Key words: kopyor coconut, superoxide dismutase, free radical, pathologic

Page 10 of 27 | Total Record : 267


Filter by Year

2011 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 1 (2024): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 13, No 2 (2023): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 13, No 1 (2023): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 2 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 2 (2021): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 1 (2021): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 2 (2020): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 1 (2020): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 2 (2019): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2019): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2019): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2018): Fitofarmaka Volume 8.2 2018 Vol 8, No 2 (2018): Fitofarmaka Volume 8 No. 2 Tahun 2018 Vol 8, No 1 (2018): Fitofarmaka, Vol.8, No.1, Juni 2018 Vol 8, No 2 (2018): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2018): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 1 (2018): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2017): Vol.7, No.2, Desember 2017 Vol 7, No 1 (2017): Vol 7 No 1 Juni 2017 Vol 7, No 2 (2017): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 1 (2017): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 2 (2016): Vol.6, No.2, Desember 2016 Vol 6, No 1 (2016): Vol.6, No.1, Juni 2016 Vol 6, No 2 (2016): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 1 (2016): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2015): Vol 5 No 2 Desember 2015 Vol 5, No 2 (2015): FITOFARMAKA Vol 5, No 1 (2015): FITOFARMAKA Vol 5, No 1 (2015): FITOFARMAKA Vol 4, No 2 (2014): FITOFARMAKA Vol 4, No 2 (2014): FITOFARMAKA Vol 4, No 1 (2014): FITOFARMAKA Vol 4, No 1 (2014): FITOFARMAKA Vol 3, No 2 (2013): FITOFARMAKA Vol 3, No 2 (2013): FITOFARMAKA Vol 3, No 1 (2013): FITOFARMAKA Vol 3, No 1 (2013): FITOFARMAKA Vol 2, No 2 (2012): FITOFARMAKA Vol 2, No 2 (2012): FITOFARMAKA Vol 2, No 1 (2012): FITOFARMAKA Vol 2, No 1 (2012): FITOFARMAKA Vol 1, No 2 (2011): FITOFARMAKA Vol 1, No 2 (2011): FITOFARMAKA More Issue