cover
Contact Name
arief yanto
Contact Email
arief.yanto@unimus.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalilmukeperawatanjiwa@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa
ISSN : -     EISSN : 26212978     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa [e-ISSN 2621-2978] is a means of developing and publishing scientific works for researchers, lecturers and practitioners of mental nursing published by the Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa is an electronic journal with an open access journal system published twice a year, namely in May and November. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa publishes articles within the scope of mental nursing broadly but is limited, especially in the field of mental nursing in healthy, risk and disturbance groups. Articles must be the result of research, case studies, results of literature studies, scientific concepts, knowledge and technology that are innovative and renewed within the scope of mental nursing science both on a national and international scale.
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021" : 20 Documents clear
Pemenuhan Spiritual Care oleh Perawat di Rumah Sakit : A Structured Review Minnatun Khasha; Iman Permana
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.837

Abstract

Pemenuhan Spiritual care oleh perawat masih jarang dilakukan. Sedangkan  Spiritual care sangat dibutuhkan dalam proses perawatan pasien. Aspek spiritual merupakan salah satu yang berdampak pada kondisi kesehatan pasien. Sehingga penting untuk mencari tahu hal-hal berkaitan dengan pemenuhan spiritual care oleh perawat. Tujuan dari ulasan ini untuk memberikan gambaran bagaimana pemenuhan spiritual care oleh perawat dirumah sakit. Ebsco, ProQuest, Pubmed, Garuda, ScienceDirect, ClinicalKey for Nursing portal yang di akses untuk menemukan bukti mengenai pemenuhan spiritual care perawatan dengan kata kunci ‘spiritual’ OR ‘spirituality’ AND ‘nurses’AND ‘hospital’ OR ‘hospice’. Menyaring dari 81.183.257 jurnal dan berhasil mendapatkan 10 jurnal terkait. Menggunakan kriteria inklusi yang mencakup sumber literature yang diambil mulai tahun 2016 sampai 2020, kesesuaian kata kunci penulisan, keterkaitan hasil penulisan literature dengan pembahasan yang diangkat. Terdapat 5 tema yang ditemukan dalam telaah literature ini yaitu: “Intensitas waktu perawat memberikan perawatan spiritual”, “Terapi perawatan spiritual yang sering diberikan oleh perawat”, “Hubungan spiritualitas perawat dengan pemberian perawatan spiritual”, “Hambatan yang dihadapi perawat dalam memberikan perawatan spiritual”, dan “Hasil yang didapatkan perawat setelah melakukan intervensi perawatan spiritual pada pasien”. Disimpulkan Perawat perlu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pemenuhan aspek spiritual pasien dan keluarga.
Efek Dialectical Behavior Therapy bagi Pasien dengan Perilaku Kekerasan dan Resiko Bunuh Diri: Studi Literatur Nur Oktavia Hidayati; Aviorizki Badori; Alifia Zalfa; Contantius Augusto; Gina Saufika; Khaira Ashfiya Salafi; Mitsni Mardhiyatul; Siti Noor Sya’fa; Sherllina Rizqi Fauziah
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.841

Abstract

Orang yang mengalami gangguan jiwa memiliki resiko lebih tinggi dalam percobaan melakukan bunuh diri karena klien lebih sering berperilaku impulsif dan agresif pada orang lain dan dirinya sendiri. DBT (Dialectical Behavior Therapy) merupakan salah satu intervensi yang digunakan dalam membantu klien dengan permasalahan kejiwaan sehingga terhindar dari pola pikir dan kebiasaan negatif yang beresiko seperti self-harming, hingga percobaan bunuh diri. Tujuan dari studi literatur ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh Dialectical Behavior Therapy bagi pasien dengan perilaku kekerasan dan resiko bunuh diri. Metode yang digunakan adalah melakukan tinjauan literatur dengan pencarian melalui database elektronik, EBSCO dan Pubmed, setelah sebelumnya merumuskan PICO. Kriteria inklusi yang digunakan adalah artikel tahun 2015-2020, berjenis Clinical Trial, Research Artic, Randomized Controlled Trial, dan diperoleh 6 artikel penelitian yang relevan. Hasil dari review yang dilakukan menunjukkan bahwa DBT (Dialectical Behavior Therapy) dapat digunakan sebagai intervensi untuk menangani pasien resiko bunuh diri dengan perilaku bunuh diri yang tinggi.
Self-Efficacy dan Peran Keluarga Berhubungan dengan Frekuensi Kekambuhan Pasien Skizofrenia Jek Amidos Pardede; Harjuliska Harjuliska; Arya Ramadia
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.846

Abstract

Skizofrenia merupakan gangguan pikiran berupa kombinasi dari halusinasi, delusi, berpikir dan perilaku tidak teratur. Skizofrenia seringkali kambuh dan berulang sehingga sangat diperlukan terapi jangka lama yang membuat keluarga membutuhkan self-efficay yang baik dan perlu peran keluarga untuk memberikan kesembuhan bagi pasien dan tidak kambuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan self-efficacy dan peran keluarga dengan frekuensi kekambuhan pasien skizofrenia. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan penedekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini yaitu seluruh keluarga yang memiliki anggota keluarga yang mengalami skizofrenia sebanyak 40 pasien. Sampel penelitian keseluruhan objek atau dianggap mewakili populasi atau total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang sudah di uji validitas dan reabilitas. Hasil penelitian ini bahwa self-efficacy mayoritas rendah sebanyak 67.5%, peran keluarga mayoritas kurang sebanyak 62.5% dan frekuensi kekambuhan responden mayoritas 1 kali sebanyak 52,5%.  Self-efficacy dengan frekuensi kekambuhan didapatkan nilai p=0.006 (p<0.05) dan peran keluarga dengan frekuensi kekambuhan, nilai p=0.0026 (p<0.005). Disimpulkan  terdapat hubungan yang bermakna antara self-efficacy dan peran keluarga dengan frekuensi kekambuhan pasien skizofrenia.
Spiritualitas Berhubungan dengan Kesepian pada Lanjut Usia Sri Setyowati; Parmadi Sigit; Rizki Ihsani Maulidiyah
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.853

Abstract

Kesepian merupakan suatu keadaan tidak menyenangkan yang ditunjukkan dengan kesendirian akibat ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan yang terjadi. Kesepian menjadi masalah yang sering terjadi pada lansia karena adanya masalah pada salah satu atau lebih baik pada aspek biologi, psikologi, social atau spiritual. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan spiritual dengan kesepian pada lansia. Penelitian non-eksperimen ini menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 50 responden lansia di Posyandu Lansia Melati, Dusun Karet, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada Mei 2020. Spiritual dan kesepian pada lansia merupakan variabel dalam penelitian ini. Instrumen kuesioner University California of Loneliness Angeles dan Daily Spiritual Experience Scale digunakan untuk mengukur variabel. Instrumen dinyatakan validitas dan reliabel. Uji analisa menggunakan uji korelasi kendall-tau. Hasil dari penelitian ini ditunjukkan mayoritas lansia dengan tingkat spiritualitas dalam kategori kurang dengan tingkat kesepian yang dirasakan lansia dengan kategori tinggi. Hasil uji statistik menggunakan kendal- tau diperoleh nilai p-value 0,002 < 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara spiritualitas dan kesepian pada lansia di Posyandu Lansia Melati Dusun Karet Desa Karet  Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul Yogyakarta.
Strategi Koping Tenaga Kesehatan selama Pandemi Covid-19 Suminanto Suminanto; Aris Widiyanto; Rina Tri Handayani; Saras Kuntari; Aquartuti Tri Darmayanti; Joko Tri Atmojo
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.856

Abstract

Kecemasan, stres dan depresi telah banyak dilaporkan terjadi pada tenaga kesehatan selama Pandemi COVID-19. Mekanisme koping penting dilakukan karena tekanan ekstrim yang dialami oleh petugas kesehatan selama pandemi dapat meningkatkan hasil buruk untuk individu, perawatan pasien dan sistem perawatan kesehatan. Tinjauan sistematis ini bertujuan menyajikan data mekanisme koping pada tenaga kesehatan di berbagai negara. Pencarian basis data sistematis dilakukan pada Desember 2020 - Januari 2021. Basis data yang digunakan: PubMed, Google Scholar, dan NIH.  Kata kunci: “COVID-19 and coping mechanism” dan “health workers and coping mechanism and pandemic”, “mental health and coping mechanism and Health workers and pandemic COVID-19” dan “COVID-19 and coping  and observational study”. Strategi untuk mendukung kesehatan mental tenaga kesehatan profesional selama pandemi antara lain, merotasi pekerja secara rutin, meminimalkan stigma dan memberi apresiasi atas kinerja dan mengupayakan peningkatan praktik spiritual dengan melibatkan pemuka agama.
Pengaruh Perilaku Kekerasan Klien terhadap Stres Perawat di Ruang Darurat Psikiatri Rumah Sakit Jiwa Winnellia Rangkuti; Sarliana Sarliana; Agustinus Agustinus
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.859

Abstract

Perilaku kekerasan adalah tindakan menciderai orang lain, diri sendiri, merusak harta benda (lingkungan) dan ancaman secara verbal. Perilaku kekerasan dan observasi klien dengan potensial suicide merupakan penyebab stres yang paling sering pada perawat psikiatri, selain itu kurangnya support dari manajemen juga merupakan sumber stres bagi perawat psikiatri.  kondisi yang sering dialami adalah: jumlah klien yang dirawat tidak sebanding dengan jumlah tenaga perawat yang ada, seringnya klien melakukan perilaku agresif secara verbal atau tindak kekerasan dengan sesama klien, perawat yang mengalami kekerasan fisik, pengrusakan sarana rumah sakit oleh klien, seringnya klien meninggalkan rumah sakit tanpa ijin perawat dan adanya ketidaksiapan perawat jika ditempatkan di ruang darurat psikiatrik. Hal ini dapat menimbulkan stres tersendiri bagi perawat jiwa dalam menangani klien dengan perilaku agresif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perilaku kekerasan klien terhadap tingkat stres perawat di ruang darurat psikiatrik. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional, pengambilan sampel dengan total sampling yang berjumlah 24 responden, alat ukur untuk penelitian ini  berupa lembar observasi perilaku kekerasan klien POPAS (Perceptions Of Prevalence of Aggresion Scale), sedangkan untuk stres perawat menggunakan kuesioner PNOSS (Psychiatric Nursing Occupational Stress Scale). Analisa bivariat yang digunakan adalah uji korelasi Spearman Rank dengan tingkat kepercayaan 95% atau α =0,05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh/hubungan perilaku kekerasan klien terhadap stres perawat, dengan nilai ρ 0,03 < 0,05 dimana perawat yang mengalami stres ringan sebanyak satu orang responden (4,2%), stres sedang sebanyak 21 responden (87,5%) dan stres tinggi dua responden (8,3%). Perilaku kekerasan yang ditemukan adalah kategori sedang 95,8% dan kategori berat 4,2%.
Application of Acceptance Commitment Therapy in Schizoaffective Patients with Hallucinations and Self-Care Deficits Yanuar Fahrizal; Novy Helena Chatarina Daulima; Mustikasari Mustikasari
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.878

Abstract

Schizophrenia is the most widely treated psychotic disorders in mental hospitals. The prevalence of the schizoaffective disorder is difficult to determine precisely because of the limited data available. Schizoaffective disorder has positive symptoms include hallucinations and negative symptoms include self-care deficits. Interventions that can be used to resolve hallucination problems and self-care deficits, among other acceptance commitment therapy that are part of behavioral therapy. This study aims to describe cases of treatment hallucinations and self-care deficits in schizoaffective patients using acceptance commitment therapy. This study is a case report using a descriptive observational design on one patient. In this study, patients were medically diagnosed schizoaffective with nursing problems, sensory perception disorders, and self-care deficits. Patients receive treatment in the form of acceptance commitment therapy for four sessions. There was a decrease in hallucinations and self-care deficit symptoms after acceptance commitment therapy was given. Acceptance commitment therapy can reduce symptoms of sensory perception disorder hallucinations and self-care deficits in schizoaffective patient.
Konsep Diri dan Well-Being Penderita HIV/AIDS di Kota Ambon Stela Ferbriany Hattu; Desi Desi; John Lahade
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.913

Abstract

Konsep diri merupakan gambaran seseorang mengenai diri sendiri yang merupakan gabungan dari keyakinan fisik, psikologis, sosial, emosional aspirasi dan prestasi yang mereka capai. Pada orang dengan HIV/AIDS or ODHA terjadi perubahan baik itu di dalam diri maupun di luar dirinya sehingga ODHA memiliki persepsi yang negatif tentang dirinya dan mempengaruhi perkembangan konsep dirinya. Hal ini menunjukan bahwa ODHA mengalami kesulitan untuk mengatur dirinya karena tekanan yang muncul dari anggapan-anggapan tersebut dan juga dapat mempengaruhi kesejahteraan atau well-being ODHA. Tujuan penelitian untuk mengetahui dan mendeskripsikan konsep diri dan well-being pada orang dengan HIV/AIDS di kota Ambon. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah tujuh orang. Pengambilan data informasi diperoleh dari hasil wawancara yang dibantu dengan  panduan wawancara, alat perekam suara. Tahap-tahap melakukan analisa data yaitu dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Desember tahun 2020. Keseluruhan partisipan tidak mengalami masalah  konsep diri dalam hal gambaran diri, ideal diri, harga diri, identitas diri dan peran diri. keseluruhan partisipan juga tidak mengalami masalah terkait dengan kesejahteraan atau well-being dalam aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Semua partisipan memiliki konsep diri positif baik dari aspek gambaran diri, peran diri, harga diri, identitas diri dan ideal diri. Semua partisipan memiliki kesejahteraan (well-being) positif dalam aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual.
Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Masalah Kesehatan Jiwa pada Remaja Syifa Asyfiani Rufaida; Ice Yulia Wardani; Ria Utami Panjaitan
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.929

Abstract

Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang meliputi perkembangan baik dari fisik, kognitif, dan psikososial. Remaja yang tidak dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut akan mengalami stres yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan jiwa. Dukungan sosial dari teman sebaya menjadikan remaja memiliki kesehatan jiwa yang baik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional yang bertujuan mengidentifikasi hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan masalah kesehatan jiwa pada remaja. Sampel sebanyak 292 siswa di salah satu SMP Negeri di kota Sukabumi yang dipilih melalui teknik stratified random sampling. Responden mengisi kuesioner Social Provision Scale (SPS) untuk dukungan sosial teman sebaya dan Strenghts and Difficulties Questionnare (SDQ) untuk masalah kesehatan jiwa. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan (p value 0,034) antara dukungan sosial teman sebaya dengan masalah kesehatan jiwa pada remaja. Diperlukan skrining awal kesehatan jiwa, pembentukan kelompok teman sebaya dan pendidikan kesehatan jiwa di sekolah untuk meningkatkan kesehatan jiwa remaja.
Efektivitas Program Jogo Tonggo dalam Upaya Pengendalian Covid-19 Dewi Puspito Sari; Ratih Mar'atu Sholihah
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan kasus Covid-19 mengalami peningkatan di Jawa Tengah dan berdampak pada bidang kesehatan, ekonomi, sosial, pendidikan dan pariwisata. Kabupaten Sukoharjo mengalami kejadian peningkatan kasus Covid-19 khususnya di Kecamatan Mojolaban. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengeluarkan Instruksi Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pemberdayaan Masyarakat Dalam Percepatan Penanganan COVID-19 Di Tingkat Rukun Warga (RW) Melalui Pembentukan Satuan Tugas (SATGAS) Jogo Tonggo. Program Jogo Tonggo sebagai konsep community empowerment yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaannya bertujuan untuk membentuk kesadaran bersama, ketaatan masyarakat Jawa Tengah pada imbauan negara, serta solidaritas sosial di antara warga masyarakat. Artikel ini merupakan hasil penelitian kualitatif pendekatan deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan data sekunder dari Kemenkes RI, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo dan survey pendahuluan, kemudian data primer berupa Hasil indept interview mengenai implementasi program Jogo Tonggo. Teknik sampling menggunakan tekhnik Purposive Sampling sedangkan metode analisis data menggunakan tekhnik reduction, data display dan conclusion drawing/verification, sedangkan untuk mempermudah keakuratan sebuah data yang diperoleh melaui wawancara dan observasi dengan tekhnik Triangulasi. Hasil penelitian mengungkapkan Program Jogo Tonggo terkesan terlambat dalam upaya penanganan Covid-19 karena sebelumnya telah ada dibentuk Satgas Covid-19.

Page 2 of 2 | Total Record : 20