cover
Contact Name
arief yanto
Contact Email
arief.yanto@unimus.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalilmukeperawatanjiwa@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa
ISSN : -     EISSN : 26212978     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa [e-ISSN 2621-2978] is a means of developing and publishing scientific works for researchers, lecturers and practitioners of mental nursing published by the Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa is an electronic journal with an open access journal system published twice a year, namely in May and November. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa publishes articles within the scope of mental nursing broadly but is limited, especially in the field of mental nursing in healthy, risk and disturbance groups. Articles must be the result of research, case studies, results of literature studies, scientific concepts, knowledge and technology that are innovative and renewed within the scope of mental nursing science both on a national and international scale.
Arjuna Subject : -
Articles 259 Documents
Motivasi dan Task Value Berhubungan dengan Self-Directed Learning Readiness Mahasiswa Kedokteran Tahun Pertama Afridatul Luailiyah; Rizkia Indah Oktaviana; Kamila Dwi Utami
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.806

Abstract

Sistem pembelajaran Problem Based Learning bertujuan untuk meningkatkan Self-directed learning rediness. Self-directed learning readiness pada mahasiswa kedokteran tingkat pertama di ASIA tergolong rendah. Self-directed learning readiness di pengaruhi faktor internal dan eksternal.Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan motivasi dan task value dengan Self-directed learning readiness mahasiswa kedokteran tahun pertama.Studi observasional analitik dengan cross-sectional design dilakukan pada Agustus 2020. Sampel penelitian adalah mahasiswa aktif tahun pertama Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ) untuk melihat tingkat motivasi dan task value yang telah ,  sedangkan untuk melihat Self-directed learning readiness di gunakan Self Directed Learning Readiness Scale(SDLRS).Kuesioner MSLQ mempunyai nilai validitas 0,207 – 0,736 dan reliabilitas 0,865 , sedangkan Kuesioner SDLRS mempunyai nilai validitas 0,510 – 0,782  dan reliabilitas 0,967. Hubungan antar variabel dianalisis dengan uji korelasi Spearman, kemudian untuk menguji factor yang paling berpengaruh di gunakan regresi logistik multinomial.Terdapat perbedaan signifikan antara  motivasi ekstrinsik,motivasi intrinsik dan task value  dengan kesiapan belajar mandiri (p-value < 0,05).Motivasi Intrinsik merupakan factor yang paling berperan penting terhadap Self-directed learning readiness dengan nilai OR sebesar 4,274 (IK95%: 1,608 – 11,355). Mahasiswa dengan tingkat motivasi intrinsik tinggi lebih siap 4,27 kali untuk belajar mandiri. Mahasiswa yang memiliki motivasi interinsik mempunyai kemampuan mengatur waktu dengan baik, mejadikan belajar sebagai kebutuhan,dan dapat belajar dari kesalahan sehingga mereka punya semangat untuk menjadi lebih baik dalam kondisi apapun.
Risiko Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas pada Anak Pengguna Gadget Latifah Susilowati; Ammanah Syiti Hajjar; Suryati Suryati
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.810

Abstract

Golden Age menjadi tahapan usia paling penting karena periode ini merupakan kesempatan emas dan juga waktu yang rentan terhadap pengaruh negatif. Anak yang tidak mendapatkan stimulasi secara tepat maka memiliki risiko mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Perilaku orangtua dalam memberikan stimulasi yang kurang tepat adalah membiarkan atau mengenalkan anak usia pra sekolah menggunakan gadget dan dapat memicu timbulnya risiko gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang risiko GPPH pada anak yang menggunakan gadget dalam kehidupan sehari-hari. Sebanyak 45 anak usia pra sekolah di RA Masyithoh Taruban menjadi sampel dalam penelitian ini dan diambil menggunakan teknik simple random sampling. Analisa data univariat menggunakan frekuensi dan persentas. Instrumen yang digunakan untuk menilai risiko GPPH adalah Abbreviated Conners Rating Scales (ACRS). ACRS sudah divalidasi pada cutoff score 13 dengan sensitivitas 90,1% dan spesifisitas 93,94%. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar anak di RA Masyithoh Taruban yang menggunakan gadget masuk kategori normal yaitu sebesar 55,6% dan berisiko mengalami gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas sebesar 44,4%.  75% anak yang mengalami risiko GPPH adalah laki-laki dan 55% berusia 5 tahun. 
Perilaku Sosial Remaja dalam Perspektif Tokoh Masyarakat Ardhian Indra Darmawan; Niken Setyaningrum
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.813

Abstract

Perilaku sosial remaja dalam menjalin hubungan interaksi sosial dengan lingkungan perlu mendapatkan evaluasi dan kontrol dari tokoh masyarakat. Evaluasi dan kontrol penting dilakukan untuk menindaklanjuti dan membuat gambaran perkembangan masyarakat di beberapa tahun kedepan. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui dasar perkembangan perilaku sosial remaja akibat perkembangan budaya digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian fenomenologi. Partisipan kualittif sebanyak 13 partisipan tokoh masyarakat. Wawancara dengan partisipan dilakukan pada 13 partisipan tokoh masyarakat yang diambil dengan purposive sampling dan analisa data kualitatif menggunakan tehnik indukif-deduktif. Hasil wawancara dengan partisipan kemudian dilanjutkan dengan analisa data ditemukan empat hal yang melatarbelakangi perilaku sosial remaja yaitu kontrol pendidikan sosial orang tua, pengabaian nilai sosial budaya masyarakat, aktivitas pergaulan remaja, dan aktivitas spiritual remaja. Empat hal tersebut muncul berdasarkan hasil kajian dan analisa yang dilakukan oleh partisipan atau tokoh masyarakat dalam bebrapa kurun waktu ini. Kesimpulan dan saran dari hasil penelitian ini menjadikan orang tua sebagai tempat pembinaan pertama menjadi prioritas untuk menjalakan peran sebagai role dan kontrol perilaku sosial remaja.
The Relationship Between Self Control and Nomophobia in Nursing Students Juliana Hidayati; Efri Widianti; Lia Nurlianawati
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The sophistication of smartphone technology is growing rapidly and provides convenience in all aspects as well as an important need which is also popular among all circles including students, which unconsciously makes them feel anxious if they are far from their smartphone or what is called nomophobia, but there are factors that affect nomophobia, one of them self control. Self-control is very important in one's life, it functions as self-control over behavior in everyday life. The purpose of this study is to analyze the relationship between self-control and nomophobia in undergraduate nursing students. This research method is correlational. The population amounted to 614 people with a proportional stratified random sampling technique and the number of samples that had to be taken was 86 people. Data collection uses a self-control scale adapted from vindabayu(2016) validity coefficient between 0.383-0.718 and reliability 0.928 and the nomophobia questionnaire adapted from (Putri, 2019) validity coefficient between 0.332-0.805 and reliability 0.924. The data analysis of this research is univariate analysis using frequency distribution and bivariate using spearman rank. The results showed that the level of self-control in undergraduate nursing students was classified as moderate as many as 62 students. with a p-value of 0.048, it can be concluded that there is a significant negative relationship between self-control and nomophobia in undergraduate nursing students.
Mother's Motivation as a Factor Related to Exclusive Breastfeeding Ghefira Dania; Poppy Fitriyani
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 3 No. 4 (2020): November 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v3i4.822

Abstract

The Exposure to The Promotion of Dairy Substitute for Breast Milk and Maternal Motivation As a Factor for Exclusive Breastfeeding. The importance of exclusive breastfeeding has promulgated in health programs, laws, and regulations by Indonesia's Government. However, the rate of exclusive breastfeeding in Indonesia is still low, especially in DKI Jakarta. This research conducted to determine the correlation between maternal motivation to breastfeed exclusively in DKI Jakarta. This type of research is quantitative with a cross-sectional approach. Retrieval data performed on 100 mothers who have babies aged between 7 to 24 months in DKI Jakarta using the consecutive sampling method by filling out an online questionnaire. From this research, it obtained that there was there is a significant correlation between maternal motivation with exclusive breastfeeding (p0,000>α0,005) with OR=6,7667 (95%CI:2,702-16,947) where the high motivation in giving breast milk 6.77 times more potential to be able to give her baby exclusive breastfeeding. 
Terapi Relaksasi Otot Progresif sebagai Upaya dalam Menurunkan Ansietas pada Penyakit Fisik Yefta Primasari; Endah Yuliany Rahmawati
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anxiety is often experienced by many people in their daily life. According to data of WHO, there are about 35 million people affected by depression, 60 million people with bipolar disorder, 21 million affected by schizophrenia, and 47.5 million affected by dementia. Meanwhile in Indonesia, the prevalence of people with mental emotional disturbance with symptomps of depression and anxiety aged 15 years or over reaches 9.8% of the Indonesian population, and the prevalence of mental disorders reaches 7 per mil. One of the non-pharmacological therapies that can help to reduce anxiety is the Progressive Muscle Relaxation therapy. This study aims to determine the effect of Progressive Muscle Relaxation therapy on reducing anxiety. The method of writing this article uses Systematic review through article searching process  on electronic databases (Science Direct, ProQuest, Scopus, and Google Scholar). This review uses keywords namely  "Psychotherapy" AND "Progressive Muscle Relaxation" AND "Anxiety" based on the PRISMA chart. The analysis was carried out on 12 rele.vant articles published in 2015-2020. Based on the results of the analysis, it was found that Progressive Muscle Relaxation Therapy is a psychotherapy that can be used effectively to reduce anxiety that can be done without spending money and can be done with flexible time.
Pemenuhan Spiritual Care oleh Perawat di Rumah Sakit : A Structured Review Minnatun Khasha; Iman Permana
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.837

Abstract

Pemenuhan Spiritual care oleh perawat masih jarang dilakukan. Sedangkan  Spiritual care sangat dibutuhkan dalam proses perawatan pasien. Aspek spiritual merupakan salah satu yang berdampak pada kondisi kesehatan pasien. Sehingga penting untuk mencari tahu hal-hal berkaitan dengan pemenuhan spiritual care oleh perawat. Tujuan dari ulasan ini untuk memberikan gambaran bagaimana pemenuhan spiritual care oleh perawat dirumah sakit. Ebsco, ProQuest, Pubmed, Garuda, ScienceDirect, ClinicalKey for Nursing portal yang di akses untuk menemukan bukti mengenai pemenuhan spiritual care perawatan dengan kata kunci ‘spiritual’ OR ‘spirituality’ AND ‘nurses’AND ‘hospital’ OR ‘hospice’. Menyaring dari 81.183.257 jurnal dan berhasil mendapatkan 10 jurnal terkait. Menggunakan kriteria inklusi yang mencakup sumber literature yang diambil mulai tahun 2016 sampai 2020, kesesuaian kata kunci penulisan, keterkaitan hasil penulisan literature dengan pembahasan yang diangkat. Terdapat 5 tema yang ditemukan dalam telaah literature ini yaitu: “Intensitas waktu perawat memberikan perawatan spiritual”, “Terapi perawatan spiritual yang sering diberikan oleh perawat”, “Hubungan spiritualitas perawat dengan pemberian perawatan spiritual”, “Hambatan yang dihadapi perawat dalam memberikan perawatan spiritual”, dan “Hasil yang didapatkan perawat setelah melakukan intervensi perawatan spiritual pada pasien”. Disimpulkan Perawat perlu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pemenuhan aspek spiritual pasien dan keluarga.
Efek Dialectical Behavior Therapy bagi Pasien dengan Perilaku Kekerasan dan Resiko Bunuh Diri: Studi Literatur Nur Oktavia Hidayati; Aviorizki Badori; Alifia Zalfa; Contantius Augusto; Gina Saufika; Khaira Ashfiya Salafi; Mitsni Mardhiyatul; Siti Noor Sya’fa; Sherllina Rizqi Fauziah
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.841

Abstract

Orang yang mengalami gangguan jiwa memiliki resiko lebih tinggi dalam percobaan melakukan bunuh diri karena klien lebih sering berperilaku impulsif dan agresif pada orang lain dan dirinya sendiri. DBT (Dialectical Behavior Therapy) merupakan salah satu intervensi yang digunakan dalam membantu klien dengan permasalahan kejiwaan sehingga terhindar dari pola pikir dan kebiasaan negatif yang beresiko seperti self-harming, hingga percobaan bunuh diri. Tujuan dari studi literatur ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh Dialectical Behavior Therapy bagi pasien dengan perilaku kekerasan dan resiko bunuh diri. Metode yang digunakan adalah melakukan tinjauan literatur dengan pencarian melalui database elektronik, EBSCO dan Pubmed, setelah sebelumnya merumuskan PICO. Kriteria inklusi yang digunakan adalah artikel tahun 2015-2020, berjenis Clinical Trial, Research Artic, Randomized Controlled Trial, dan diperoleh 6 artikel penelitian yang relevan. Hasil dari review yang dilakukan menunjukkan bahwa DBT (Dialectical Behavior Therapy) dapat digunakan sebagai intervensi untuk menangani pasien resiko bunuh diri dengan perilaku bunuh diri yang tinggi.
Self-Efficacy dan Peran Keluarga Berhubungan dengan Frekuensi Kekambuhan Pasien Skizofrenia Jek Amidos Pardede; Harjuliska Harjuliska; Arya Ramadia
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.846

Abstract

Skizofrenia merupakan gangguan pikiran berupa kombinasi dari halusinasi, delusi, berpikir dan perilaku tidak teratur. Skizofrenia seringkali kambuh dan berulang sehingga sangat diperlukan terapi jangka lama yang membuat keluarga membutuhkan self-efficay yang baik dan perlu peran keluarga untuk memberikan kesembuhan bagi pasien dan tidak kambuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan self-efficacy dan peran keluarga dengan frekuensi kekambuhan pasien skizofrenia. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan penedekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini yaitu seluruh keluarga yang memiliki anggota keluarga yang mengalami skizofrenia sebanyak 40 pasien. Sampel penelitian keseluruhan objek atau dianggap mewakili populasi atau total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang sudah di uji validitas dan reabilitas. Hasil penelitian ini bahwa self-efficacy mayoritas rendah sebanyak 67.5%, peran keluarga mayoritas kurang sebanyak 62.5% dan frekuensi kekambuhan responden mayoritas 1 kali sebanyak 52,5%.  Self-efficacy dengan frekuensi kekambuhan didapatkan nilai p=0.006 (p<0.05) dan peran keluarga dengan frekuensi kekambuhan, nilai p=0.0026 (p<0.005). Disimpulkan  terdapat hubungan yang bermakna antara self-efficacy dan peran keluarga dengan frekuensi kekambuhan pasien skizofrenia.
Spiritualitas Berhubungan dengan Kesepian pada Lanjut Usia Sri Setyowati; Parmadi Sigit; Rizki Ihsani Maulidiyah
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.853

Abstract

Kesepian merupakan suatu keadaan tidak menyenangkan yang ditunjukkan dengan kesendirian akibat ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan yang terjadi. Kesepian menjadi masalah yang sering terjadi pada lansia karena adanya masalah pada salah satu atau lebih baik pada aspek biologi, psikologi, social atau spiritual. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan spiritual dengan kesepian pada lansia. Penelitian non-eksperimen ini menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 50 responden lansia di Posyandu Lansia Melati, Dusun Karet, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada Mei 2020. Spiritual dan kesepian pada lansia merupakan variabel dalam penelitian ini. Instrumen kuesioner University California of Loneliness Angeles dan Daily Spiritual Experience Scale digunakan untuk mengukur variabel. Instrumen dinyatakan validitas dan reliabel. Uji analisa menggunakan uji korelasi kendall-tau. Hasil dari penelitian ini ditunjukkan mayoritas lansia dengan tingkat spiritualitas dalam kategori kurang dengan tingkat kesepian yang dirasakan lansia dengan kategori tinggi. Hasil uji statistik menggunakan kendal- tau diperoleh nilai p-value 0,002 < 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara spiritualitas dan kesepian pada lansia di Posyandu Lansia Melati Dusun Karet Desa Karet  Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul Yogyakarta.