cover
Contact Name
arief yanto
Contact Email
arief.yanto@unimus.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalilmukeperawatanjiwa@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa
ISSN : -     EISSN : 26212978     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa [e-ISSN 2621-2978] is a means of developing and publishing scientific works for researchers, lecturers and practitioners of mental nursing published by the Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa is an electronic journal with an open access journal system published twice a year, namely in May and November. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa publishes articles within the scope of mental nursing broadly but is limited, especially in the field of mental nursing in healthy, risk and disturbance groups. Articles must be the result of research, case studies, results of literature studies, scientific concepts, knowledge and technology that are innovative and renewed within the scope of mental nursing science both on a national and international scale.
Arjuna Subject : -
Articles 259 Documents
Strategi Koping Tenaga Kesehatan selama Pandemi Covid-19 Suminanto Suminanto; Aris Widiyanto; Rina Tri Handayani; Saras Kuntari; Aquartuti Tri Darmayanti; Joko Tri Atmojo
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.856

Abstract

Kecemasan, stres dan depresi telah banyak dilaporkan terjadi pada tenaga kesehatan selama Pandemi COVID-19. Mekanisme koping penting dilakukan karena tekanan ekstrim yang dialami oleh petugas kesehatan selama pandemi dapat meningkatkan hasil buruk untuk individu, perawatan pasien dan sistem perawatan kesehatan. Tinjauan sistematis ini bertujuan menyajikan data mekanisme koping pada tenaga kesehatan di berbagai negara. Pencarian basis data sistematis dilakukan pada Desember 2020 - Januari 2021. Basis data yang digunakan: PubMed, Google Scholar, dan NIH.  Kata kunci: “COVID-19 and coping mechanism” dan “health workers and coping mechanism and pandemic”, “mental health and coping mechanism and Health workers and pandemic COVID-19” dan “COVID-19 and coping  and observational study”. Strategi untuk mendukung kesehatan mental tenaga kesehatan profesional selama pandemi antara lain, merotasi pekerja secara rutin, meminimalkan stigma dan memberi apresiasi atas kinerja dan mengupayakan peningkatan praktik spiritual dengan melibatkan pemuka agama.
Pengaruh Perilaku Kekerasan Klien terhadap Stres Perawat di Ruang Darurat Psikiatri Rumah Sakit Jiwa Winnellia Rangkuti; Sarliana Sarliana; Agustinus Agustinus
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.859

Abstract

Perilaku kekerasan adalah tindakan menciderai orang lain, diri sendiri, merusak harta benda (lingkungan) dan ancaman secara verbal. Perilaku kekerasan dan observasi klien dengan potensial suicide merupakan penyebab stres yang paling sering pada perawat psikiatri, selain itu kurangnya support dari manajemen juga merupakan sumber stres bagi perawat psikiatri.  kondisi yang sering dialami adalah: jumlah klien yang dirawat tidak sebanding dengan jumlah tenaga perawat yang ada, seringnya klien melakukan perilaku agresif secara verbal atau tindak kekerasan dengan sesama klien, perawat yang mengalami kekerasan fisik, pengrusakan sarana rumah sakit oleh klien, seringnya klien meninggalkan rumah sakit tanpa ijin perawat dan adanya ketidaksiapan perawat jika ditempatkan di ruang darurat psikiatrik. Hal ini dapat menimbulkan stres tersendiri bagi perawat jiwa dalam menangani klien dengan perilaku agresif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perilaku kekerasan klien terhadap tingkat stres perawat di ruang darurat psikiatrik. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional, pengambilan sampel dengan total sampling yang berjumlah 24 responden, alat ukur untuk penelitian ini  berupa lembar observasi perilaku kekerasan klien POPAS (Perceptions Of Prevalence of Aggresion Scale), sedangkan untuk stres perawat menggunakan kuesioner PNOSS (Psychiatric Nursing Occupational Stress Scale). Analisa bivariat yang digunakan adalah uji korelasi Spearman Rank dengan tingkat kepercayaan 95% atau α =0,05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh/hubungan perilaku kekerasan klien terhadap stres perawat, dengan nilai ρ 0,03 < 0,05 dimana perawat yang mengalami stres ringan sebanyak satu orang responden (4,2%), stres sedang sebanyak 21 responden (87,5%) dan stres tinggi dua responden (8,3%). Perilaku kekerasan yang ditemukan adalah kategori sedang 95,8% dan kategori berat 4,2%.
Analisis Faktor Penyebab Ide Bunuh Diri pada Remaja: Literatur Review Ipung Jatmiko; Rizki Fitryasari; Rr Dian Tristiana
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suicide is cause of death in 15 -29 years age group number second  in 2014. This study aims to explain related to internal and eksternal factors and suicide idea among adolescent. Study literature review was used in this study with sample adolescent age 10 – 19 years conducted three electronic databases (Scopus, Science Direct and ProQuest) which published between January 2015 - September 2020. Analysis of selected journals used prisma check list by assessing a suitable journal. with the aim of review literature topics ranging from title, abstract, background, research methods, research results.  Journal quality was assessed by 3 researchers using critical appraisal checklist from The Joanna Briggs Institute and process selection a literature using The Center for Review and Dissemination. Internal factors cause suicidal ideation are biological, demographics, psychological, deviant behavior, and lifestyle. External factors cause suicidal ideation are negative life experiences, family, economic, friendship, technology and education. We found that peer support, good relationships with classmates and teachers, physical activity, a good diet and positive religious coping were protective factors against suicidal ideation. Internal factors such as history of previous suicide, depression, anxiety and external factors such as adequate food intake, history of suicide in family are variables that have highest potential to cause suicidal ideation.
Application of Acceptance Commitment Therapy in Schizoaffective Patients with Hallucinations and Self-Care Deficits Yanuar Fahrizal; Novy Helena Chatarina Daulima; Mustikasari Mustikasari
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.878

Abstract

Schizophrenia is the most widely treated psychotic disorders in mental hospitals. The prevalence of the schizoaffective disorder is difficult to determine precisely because of the limited data available. Schizoaffective disorder has positive symptoms include hallucinations and negative symptoms include self-care deficits. Interventions that can be used to resolve hallucination problems and self-care deficits, among other acceptance commitment therapy that are part of behavioral therapy. This study aims to describe cases of treatment hallucinations and self-care deficits in schizoaffective patients using acceptance commitment therapy. This study is a case report using a descriptive observational design on one patient. In this study, patients were medically diagnosed schizoaffective with nursing problems, sensory perception disorders, and self-care deficits. Patients receive treatment in the form of acceptance commitment therapy for four sessions. There was a decrease in hallucinations and self-care deficit symptoms after acceptance commitment therapy was given. Acceptance commitment therapy can reduce symptoms of sensory perception disorder hallucinations and self-care deficits in schizoaffective patient.
Konsep Diri dan Well-Being Penderita HIV/AIDS di Kota Ambon Stela Ferbriany Hattu; Desi Desi; John Lahade
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.913

Abstract

Konsep diri merupakan gambaran seseorang mengenai diri sendiri yang merupakan gabungan dari keyakinan fisik, psikologis, sosial, emosional aspirasi dan prestasi yang mereka capai. Pada orang dengan HIV/AIDS or ODHA terjadi perubahan baik itu di dalam diri maupun di luar dirinya sehingga ODHA memiliki persepsi yang negatif tentang dirinya dan mempengaruhi perkembangan konsep dirinya. Hal ini menunjukan bahwa ODHA mengalami kesulitan untuk mengatur dirinya karena tekanan yang muncul dari anggapan-anggapan tersebut dan juga dapat mempengaruhi kesejahteraan atau well-being ODHA. Tujuan penelitian untuk mengetahui dan mendeskripsikan konsep diri dan well-being pada orang dengan HIV/AIDS di kota Ambon. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah tujuh orang. Pengambilan data informasi diperoleh dari hasil wawancara yang dibantu dengan  panduan wawancara, alat perekam suara. Tahap-tahap melakukan analisa data yaitu dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Desember tahun 2020. Keseluruhan partisipan tidak mengalami masalah  konsep diri dalam hal gambaran diri, ideal diri, harga diri, identitas diri dan peran diri. keseluruhan partisipan juga tidak mengalami masalah terkait dengan kesejahteraan atau well-being dalam aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Semua partisipan memiliki konsep diri positif baik dari aspek gambaran diri, peran diri, harga diri, identitas diri dan ideal diri. Semua partisipan memiliki kesejahteraan (well-being) positif dalam aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual.
Descriptive Study: Psychosocial Conditions of Nurses Handling Patients with Covid 19 Heri Setiawan; Sumawan Sumawan; Adi Dwi Pramono
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The COVID 19  pandemic has an impact on all aspects of life, including nurses in hospitals who treat COVID 19  patients. The impact of COVID 19  is not only on the physical aspect but also on psychosocial problems. The psychosocial impact of COVID 19  on nurses is due to the risk of being infected and the perception that they can infect other people, the use of PPE, stigma in society, and changes to health protocol guidelines. This study used a descriptive technique with a total sampling of 31 nurses. The questionnaire used is the SRQ-29. The results of this study indicate that the mental emotional conditions of the nurses who handled the suspected COVID 19  and COVID 19  confirmation patients were mostly in good health or did not experience symptoms of mental emotional disorders amount  29 nurses (93.55%). In the questionnaire related to the use of psychoactive substances, most nurses did not use psychoactive substances, amount 31 nurses (100%). On the questionnaire related to psychotic symptoms, most of them did not experience psychotic symptoms amount 31 nurses (100%). In the PTSD symptom questionnaire, most of them did not experience PTSD symptoms, amount 22 nursesc (71.97%).
Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Masalah Kesehatan Jiwa pada Remaja Syifa Asyfiani Rufaida; Ice Yulia Wardani; Ria Utami Panjaitan
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.929

Abstract

Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang meliputi perkembangan baik dari fisik, kognitif, dan psikososial. Remaja yang tidak dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut akan mengalami stres yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan jiwa. Dukungan sosial dari teman sebaya menjadikan remaja memiliki kesehatan jiwa yang baik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional yang bertujuan mengidentifikasi hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan masalah kesehatan jiwa pada remaja. Sampel sebanyak 292 siswa di salah satu SMP Negeri di kota Sukabumi yang dipilih melalui teknik stratified random sampling. Responden mengisi kuesioner Social Provision Scale (SPS) untuk dukungan sosial teman sebaya dan Strenghts and Difficulties Questionnare (SDQ) untuk masalah kesehatan jiwa. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan (p value 0,034) antara dukungan sosial teman sebaya dengan masalah kesehatan jiwa pada remaja. Diperlukan skrining awal kesehatan jiwa, pembentukan kelompok teman sebaya dan pendidikan kesehatan jiwa di sekolah untuk meningkatkan kesehatan jiwa remaja.
Gambaran Tingkat Depresi, Ansietas, dan Stres Masyarakat di Kecamatan Tabanan Selama Pandemi Covid-19 Ni Made Sintha Pratiwi
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The increasing number of COVID-19 cases and misinformation is confusing and raises public anxiety. People become worried and anxious about the current situation. The pandemic causes psychological changes such as stress, anxiety, and depression. This study aims to determine depression, anxiety, and stress levels in Tabanan District's community during the pandemic. This research was a descriptive-analytic study using quantitative research methods with a cross-sectional research design. The population in this study was the people of Tabanan District. This study uses the DASS-21 questionnaire. The analysis results showed that the respondents are predominantly (73%) have normal conditions in depression. The level of community anxiety was in the normal range (65,8%). The stress level was also in the normal range (70,8%). The condition shows that the dominant community is at the normal level for depression, anxiety, and stress. However,3.8%ven had a severe level of depression, 6% had an extremely severe level of anxiety, and 3.8% had an extremely severe stress level. The number that is not so big must get more attention from the government so that the respondent's condition does not worsen, which can cause harm to themselves and those around them during the COVIC-19 pandemic.
Terapi Musik dalam Menurunkan Kecemasan Remaja di Masa Pandemi Covid-19 Sulistyorini Sulistyorini; Siti Nur Hasina; Iffatul Millah; Faishol Faishol
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The COVID-19 pandemic has a major impact, especially on adolescents. This pandemic demands new habits of social distance, home quarantine, learning from home, limiting teenagers from playing and going out of the house with peers. This makes adolescents feel depressed until they experience mental disorders in the form of anxiety. Anxiety that occurs in adolescents can be overcome with music therapy. Music therapy is a therapy that does not have an adverse effect on adolescents and can reduce anxiety levels by increasing endorphins. This type of research is Quasy experimental pre test post test with control group with the sampling technique with purposive sampling. Music therapy was given for 6 days with a duration of 20-30 minutes. The type of music given is in accordance with the music that the respondent likes. Media providing music therapy with mp4. The level of anxiety in this study was measured using the DASS 42 questionnaire with a reliability of r = 0.82 and a validity test with a Cronbach alpha result of 0.85. The results of the paired t-test showed that the value of p = 0.000 in the intervention group with a mean before the intervention was 12.5 (moderate anxiety) and after being given the intervention in the form of music therapy the mean decreased to 5.5 (normal anxiety) and obtained a value of p = 0.000 and in the control group with a mean 12.3 (moderate anxiety) and after getting the mean 15.05 (severe anxiety). Music therapy given to adolescents has benefits in reducing anxiety so that it can be recommended in providing nursing care.
Penurunan Tingkat Kecemasan melalui Breathing Exercise Henry Wiyono; Prayogae P. Putra
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 3 (2021): Agustus 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasien yang akan mengalami operasi umumnya disertai gangguan kecemasan. Akibat dari gangguan kecemasan yang dialami oleh pasien pre operasi  ada kemungkinan operasi tidak dapat dilaksanakan karena akan muncul gejala peningkatan tekanan darah. Jika hal ini tetap dilaksanakan dapat mengakibatkan kesulitan menghentikan perdarahan. Breathing exercise adalah salah satu terapi non-farmakologi dalam mengatasi kecemasan yang dapat merangsang saraf vagus guna mengurangi hormon kortisol yang merupakan hormon penyebab kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh breathing exercise terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di Ruang Dahlia RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan desain pra eksperiment,  dengan pendekatan one  group  pre  test-post test  design, teknik sampling yang digunakan adalah  consecutive sampling, dengan sampel 27 responden dan diuji dengan teknik statistik wilcoxon. Tahap pengumpulan data dimulai dari tahap pertama yaitu  penyebaran kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) pada pasien preoperasi untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan, tahap kedua yaitu pemberian intervensi breathing exercise pada pasien yang mengalami kecemasan dan tahap terakhir dilakukan evaluasi kembali dengan penyebaran kuesioner tingkat kecemasan. Hasil analisis dengan mengunakan uji statistik wilcoxon didapatkan p-value ,000 < dari 0,05 yang artinya Ha diterima yaitu ada pengaruh breathing exercise terhadap penurunan tingkat kecemasan.