Articles
250 Documents
ANALISIS PENERAPAN KOMUNIKASI TERAUPETIK PERAWAT PELAKSANA TERHADAP KECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DI RAWAT DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSUD RADEN MATTAHER
Nurhusna Nurhusna;
Yosi Oktarina
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 4, No 1 (2018): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2018
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (467.532 KB)
Pasien yang dirawat di ruang intensive care unit (ICU) merupakan pasien dengan kondisi yang kritis. Kondisi kritis tersebut akan memicu kecemasan pada anggota keluarga pasien. Komunikasi teraupetik merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki perawat untuk membentuk hubungan baik antara perawat dengan pasien maupun perawat dengan keluarga. Namun demikian, kemampuan tersebut bukan suatu hal yang sederhana untuk dapat diimplementasikan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penerapan komunikasi teraupetik oleh perawat pelaksana terhadap kecemasan keluarga di ruang ICU. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dilakukan pada 57 keluarga pasien yang dirawat ruang intensive care unit (ICU). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner komunikasi teraupetik perawat dan state trait anxiety inventory (STAI) untuk mengukur kecemasan keluarga. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di ruang intensive care unit rumah sakit Raden Mattaher Jambi dengan nilai p-value 0.012 < α=0.05.Diharapkan perawat tetap mampu menjalankan dan meningkatkan ketarampilan komunikasi terapeutik secara verbal dan nonverbal dengan baik dan tepat.Kata Kunci : Keluarga, Kecemasan, Komunikasi, Terapeutik, Perawat, ICU
PENGARUH SPIRITUAL THERAPY TERHADAP TINGKAT KECEMASAN, STRES DAN DEPRESI KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT
Miranti Florencia Iswari
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (768.148 KB)
Memiliki anggota keluarga yang dirawat di ruang perawatan intensif merupakan situasi yang dapat memicu ansietas dan disorganisasi perasaan berupa stres dan depresi yang tinggi pada keluarga. Faktor yang dapat memicu hal tersebut pada keluarga meliputi perubahan lingkungan, aturan ruangan perawatan dan perubahan status emosi keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh terapi spiritual terhadap tingkat kecemasan, stres dan depresi keluarga psien yang dirawat di ruang ICU. Desain penelitian ini adalah quasi experiment dengan rancangan penelitian one group pre-post test. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU RS Muhammadiyah Palembang dengan jumlah sampel 30 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah terapi spiritual terhadap kecemasan, stres dan depresi. Instrumen yang dipergunakan adalah kuesioner Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42). Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh kombinasi terapi spiritual terhadap tingkat kecemasan, stres dan depresi keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU RSMP. Terapi spiritual dapat direkomendasikan sebagai salah satu pilihan terapi komplementer dalam manajemen cemas, stress dan depresi yang murah, mudah dan aman. Rekomendasi: 1) Rumah sakit dapat memfasilitasi setiap ruangan tunggu ICU dengan audio untuk memperdengarkan Murrotal QS Ar-Rahman, 2) Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah responden yang lebih banyak dan waktu penelitian serta frekuensi intervensi yang lebih lama.
IDENTIFIKASI KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU DI PUSKESMAS: STUDI KUALITATIF TENTANG PERSEPSI MASYARAKAT DI BATANGHARI
Herwansyah Herwansyah;
Andy Amir
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 4, No 1 (2018): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2018
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (418.122 KB)
Isu tentang kesehatan ibu masih menjadi perhatian khusus hampir seluruh negara di dunia. Di dalam tujuan pembangunan milenium yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, peningkatan kesehatan ibu masuk ke dalam salah satu prioritas utama pembangunan, terutama di tujuan nomor lima. Setelah dilanjutkan dengan Program pembangunan berkelanjutan yang difokuskan ke dalam tujuan nomor tiga. Di Provinsi Jambi, Angka Kematian Ibu masih jauh di bawah angka nasional. Akan tetapi permasalahan ini harus dicegah dengan menerapkan program pencegahan yang komprehensif, terutama berhubungan dengan aspek pelayanan kesehatan ibu di Pusat Kesehatan Masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi narasi untuk menggambarkan persepsi masyarakat tentang kualitas pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas. Penelitian in dilaksanakan di Puskesmas PONED Durian Luncuk Kabupaten Batanghari. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD) dipandu oleh peneliti dan bidan koordinator. Wawancara terstruktur juga dilakukan kepada beberapa petugas kesehatan. Informasi dianalisis dengan metode content analysis dan dipaparkan secara deskriptif. Dari analisis data kualitatif, diperoleh 3 isu utama, yaitu (1) bagaimana kualitas pelayanan kesehatan ibu yang disediakan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas, (2) berbagai tantangan dan hambatan yang menyebabkan ibu sulit mengakses pelayanan kesehatan di Puskesmas, dan (3) masukan dari pengguna pelayanan kesehatan ibu dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Mayoritas informan mengemukakan bahwa pelayanan kesehatan ibu yang disediakan oleh pihak Puskesmas Durian Luncuk sudah lebih baik dibandingkan sebelum diakreditasi. Waktu yang dibutuhkan dari awal pedaftaran sampai dengan layanan tidak begitu lama. Petugas kesehatan telah mampu berkomunikasi dengan baik dengan informan, serta informan merasa layanan yang diberikan sangat baik. Secara umum, kualitas pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Durian Luncuk Batanghari sudah sesuai dengan SOP yang ada. Penambahan SDM Kesehatan khususnya dokter dinilai sangat mendesak dilaksanakan agar pelayanan setiap Poli bisa terlayani dengan maksimal.Kata Kunci: Kesehatan Ibu, Kualitas, Persepsi, Puskesmas
ANALISIS PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU BEKERJA SEPUTAR MANAJEMEN LAKTASI
Indah Permatasari;
Dhona Andhini;
Fuji Rahmawati
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (418.903 KB)
Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam tahap tumbuh kembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan perilaku ibu bekerja seputar menejemen. Rancangan penelitian ini menggunakan design cross sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Kelurahan Sei Pangeran, Puskesmas Aryodilah, dan Puskesmas Sematang Borang Palembang. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui dengan bayi usia ≤ 6 bulan. Sampel pada penelitian ini adalah ibu menyusui dengan bayi usia ≤ 6 bulan yang memenuhi kriteria inklusi. Adapu kriteria inklusi dalam penelitian ini (1) Ibu bekerja yang mempunyai bayi berumur 1-6 bulan, (2) Bertempat tinggal di wilayah kerja Kelurahan Sei Pangeran, Puskesmas Aryodilah, dan Puskesmas Sematang Borang Palembang, (3) Ibu yang bekerja di rumah, instansi swasta atau pemerintahan. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis univariabel dilakukan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan gambaran tingkat pengetahuan dan perilku ibu bekerja seputar manajemen laktasi.
KUALITAS TIDUR PADA RESPONDEN DENGAN RIWAYAT STROKE
Dian Wahyuni;
Fuji Rahmawati;
Khairul Latifin;
Mia Audina
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 4, No 1 (2018): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2018
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (431.726 KB)
Stroke adalah salah satu masalah kesehatan yang serius. Pasien stroke bisa mengalami gangguan dan masalahtidur sehingga kualitas tidur menjadi buruk. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kualitas tidur pada pasienriwayat stroke. Desain yang digunakan adalah Deskripsi. Sampel dengan metode total sampling sebanyak 19responden. Karakteristik usia terbanyak yaitu 56-60 tahun, jenis kelamin terbanyak perempuan yaitu 12responden, sedangkan frekuensi stroke responden dengan serangan pertama yaitu 19 responden. Distribusifrekuensi kualitas tidur 19 responden (100%) mengalami kualitas tidur buruk. Implikasi penelitian diharapkanagar dapat memahami dan mengurangi gangguan dan masalah tidur pada pasien dengan riwayat strokeKata kunci: kualitas tidur, stroke
PERBEDAAN SaO2 PADA PENGEMBANGAN CUFF ENDOTRACHEAL TUBEMENGGUNAKAN SPUIT DAN CUFF INFLATOR
Hikayati Hikayati
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (520.515 KB)
Salah satu tindakan untuk mempertahankan jalan nafas adalah intubasi menggunakan endotracheal tube (ETT). Pengembangan cuff ETT dapat menyebabkan terjadinya underinflation dan overinflationsehingga akan mempengaruhi SaO2. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan sao2 pada pengembangan cuff ETTmenggunakan spuit dan cuff inflator. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan crossover design pada 21 pasien. Pada kelompok kontrol cuff ETT dikembangkan menggunakan spuit dengan menginflasikan 5-10 cc udara ke dalam cuff. Pada kelompok perlakuan pengembangan cuff ETT menggunakan cuff inflator pada tekanan 25 – 30 cmH2O, kemudian dilakukan uji silang. Hasil pengamatan nilai SaO2diambil pada saat perlakuan pertama dan 5 jam setelah tindakan.Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji t-paired test dan uji Wilcoxon.Hasil penelitian didapatkan bahwa secara statistik terdapat perbedan bermakna nilai SaO2 pada pengembangan cuff ETT menggunakan spuit dan cuff inflator (p >0,05). Berdasarkan hasil penelitian, sebaiknya pengembangan cuff ETT menggunakan cuff inflator untuk dapat mengembangkan cuff pada tekanan ideal dan meminimalkan komplikasi akibat underinflation dan overinflationyang dapat berpengaruh pada SaO2.
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DI PUSKESMAS 7 ULU KOTA PALEMBANG
Muhammad Ramadhani Firmansyah
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (429.515 KB)
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat di masyarakat, sehingga diperlukan pencegahan untuk mengurangi peningkatan kadar gula darah dengan cara pengaturan pola makan dan aktivitas fisik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe II di Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe II yang ada di Puskesmas 7 Ulu Kota palembang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 89 responden. Pengumpulan data ini menggunakan glukometer dan kuesioner. Dari 34 responden yang memiliki pola makan sehat dengan kadar gula darah normal sebesar 32 responden (58,2%) lebih banyak dibandingkan dengan responden yang memiliki pola makan tidak sehat dengan kadar gula darah normal sebesar 2 responden (5,9%). Dari 34 responden yang memiliki aktivitas fisik sedang dengan kadar gula darah normal sebesar 3 responden (8,3%) lebih sedikit dibandingkan dengan responden yang memiliki aktivitas fisik ringan dengan kadar gula darah normal sebesar 31 responden (58,5%). Berdasarkan hasil penelitian menggunakan uji Chi Square didapatkan nilai ρ value 0,001 bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola makan dan aktivitas fisik dengan kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe II di Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang. Semakin baik pengaturan pola makan dan aktivitas fisik maka semakin kecil resiko terjadinya peningkatan kadar gula darah dalam tubuh.
PENGARUH COGNITIVE BEHAVIOUR THERAPY (CBT) TERHADAP PERUBAHAN HARGA DIRI PASIEN PERILAKU KEKERASAN DENGAN APLIKASI
Sri Maryatun;
Nurna Ningsih
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 4, No 1 (2018): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2018
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (347.152 KB)
Skizofrenia merupakan salah satu jenis gangguan jiwa berat yang paling banyak ditemukan di Indonesia dengan masalah perilaku kekerasan ,halusinasi dan harga diri rendah. Data dari diklat Rumah sakit Ernaldi Bahar tahun 2017 diperoleh bahwa pasien yang dirawat dengan risiko perilaku kekerasan 47,78%, pasien dengan harga diri rendah : 35,18% dan pasien dengan halusinasi: 30,28%. Gangguan jiwa berat tidak menyebabkan kematian secara langsung namun menyebabkan penderitanya menjadi tidak produktif, tidak dapat memberikan kontribusi terhadap kualitas sosial, ekonomi, kesejahteraan masyarakat dan peningkatan kehidupan bahkan menjadi sangat tergantung pada orang lain dan membayakan lingkungannya.Oleh karena itu perlu intervensi keperawatan modifikasi perilaku kea rah yang adaptif yaitu terapi cognitive behaviour therapy (CBT) dengan token economy sebagai penguatan reinforcement. Tujuan Untuk mengetahui pengaruh CBT terhadap perubahan harga diri pasien perilaku kekerasan dengan aplikasi model token economy. Desain yang digunakan adalah “Quasi Experimental Pre-Post Test one Group” pada kelompok intervensi yang diberikan Cognitive Behaviour Therapy (CBT). Teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling. Responden berjumlah 20 orang. Hasil Terdapat perubahan harga diri yang mengarah pada peningkatan pada pasien perilaku kekerasan sebelum dan sesudah diberikan terapi CBT dengan token economy dengan p value 0,000. Saran menerapkan cognitive behaviour therapy (CBT) sebagai standar SOP intervensi keperawatan jiwa lanjutan bagi pasien harga diri rendah dan perilaku kekerasan .Kata kunci : CBT,Harga diri rendah, Perilaku kekerasan,Token ekonomy
POLA MAKAN ANAK UMUR 3 – 5 TAHUN YANG MENGALAMI GIZI KURANG
Agustine Ramie;
Tia Aulia Rahmah
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (438.814 KB)
Pola makan merupakan faktor yang berperan penting dalam proses pertumbuhan anak balita. Pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, sehingga dapat menyebabkan tubuh anak menjadi kurus, pendek dan bahkan bisa menyebabkan masalah gizi yang lebih berat lagi. Puskesmas Cempaka Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan menemukan 22% dari 400 anak yang mengalami masalah gizi (gizi buruk, gizi kurang dan gizi lebih) ditinjau dari berat badan berdasarkan umur. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pola makan anak umur 3-5 tahun yang mengalami gizi kurang. Jenis penelitian deskriptif dengan populasi seluruh orangtua yang mempunyai anak umur 3-5 tahun yang mengalami masalah gizi kurang. Sampel sebanyak 37 responden dengan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak umur 3-5 tahun yang mengalami gizi kurang memiliki pola makan kurang baik (64,86%), dan yang memiliki pola makan baik namun status gizinya kurang (35,14%). Sebagian besar anak umur 3-5 tahun yang mengalami gizi kurang pola makannya kurang baik. Petugas kesehatan perlu meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya pola makan dan memiliki kemampuan dalam memilih bahan makanan dengan nilai gizi yang baik dengan harga terjangkau untuk meningkatkan status gizi anak.
DISTRIBUSI STATUS KESEHATAN PASIEN KANKER DI RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
Karolin Adhisty;
Firnaliza Rizona;
Maya Hudiyati
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 4, No 1 (2018): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2018
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (513.613 KB)
Pasien kanker yang juga merupakan pasien paliatif, berpotensi untuk mendapatkan status kesehatan yang menganggu kesehatan biopsikososial spiritualnya Dasar dari beberapa aspek tersebut mengindikasikan kebutuhan pasien kanker dalam semua aspek kebutuhannya, sehingga dengan melihat status pasien paliatif dapat diindikasikan sebuah pelayanan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan status kesehatan pasien dengan melihat karakteristik responden. Penelitian ini merupakan penelitian observasi dengan pendekatan deskriptif kuantitatif dalam menggambarkan distribusi variabel tertentu. 62 responden sebagai data primer di penelitian didapatkan dalam jangka waktu 1 bulan pada September 2018. Kuesioner yang diberikan antara lain antara lain: Kuesioner karakteristik responden, screening palliative performance scale, kuesioner EORTC QLQ-C30 dan kuesioner Rhodes INVR. Hasil dari penelitian ini menggambarkan mengenai status kesehatan pasien yang tergolong masih sangat baik walaupun pasien telah lama terdiagnosis dan berada pada stadium lanjut. Berdasarkan penelitian ini, tenaga kesehatan dapat menyesuaikan pemenuhan kebutuhan pasien berdasarkan keadaan biopsikososial spiritual bagi masing-masing pasien.Kata kunci: distribusi karakteristik, pasien kanker, status kesehatan