cover
Contact Name
Dr. Deris Stiawan
Contact Email
deris@unsri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Seminar Nasional Keperawatan
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 250 Documents
PELAKSANAAN PERAWATAN BAYI PREMATUR MENINGKATKAN KEPUASAN ORANG TUA DI RUANG PERINATOLOGI Erna Julianti; Fajar Tri Waluyanti; Allenidekania Allenidekania
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.807 KB)

Abstract

Kompleksitas perawatan bayi yang intensif menyebabkan ada perawatan rutin yang terlewatkan sehingga dapat memperpanjang lama perawatan, risiko rawat ulang, meningkatkan komplikasi bayi, dan menurunkan kepuasan orang tua. Penelitian cross sectional ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pelaksanaan perawatan bayi prematur dengan kepuasan orang tua. Teknik consecutive sampling dilakukan untuk memilih 59 perawat dan 59 orang tua bayi prematur. Analisis menggunakan uji Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pelaksanaan perawatan bayi prematur sebesar 161,93 dan rata-rata kepuasan orang tua sebesar 280,07. Terdapat hubungan antara pelaksanaan perawatan bayi prematur dengan kepuasan orang tua (p value
KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, DAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG YANG DILAKUKAN OLEH PERAWAT Eka Yulia Fitri; Herliawati Herliawati; Dian Wahyuni
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 4, No 1 (2018): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2018
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.102 KB)

Abstract

Perencanaan pulang merupakan kegiatan rutin dalam sistem kesehatan yang bertujuan untuk mengurangilama masa rawat dan perawatan ulang di rumah sakit, meningkatkan koordinasi layanan kepada pasiensetelah pulang dari rumah sakit sehingga menjembatani jarak antara rumah sakit dan fasilitas kesehatan dimasyarakat. Perawat merupakan salah satu multidisiplin yang memiliki kompetensi dalam melakukanpengkajian secara komprehensif dan mampu mengelola proses perawatan pasien. Saat ini perencanaanpulang hanya dilakuka pada tahapan-tahapan yang penting saja, dan detail-detail kecil perencanaanpulang seringkali diabaikan pelaksanaannya oleh perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuikarakteristik, tingkat pengetahuan, dan pelaksanan perencanaan pulang yang dilakukan oleh perawat.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 63orang perawat di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang. Hasil penelitian menunjukkan 82,54%responden berjenis kelamin perempuan, 85,71% usia responden dalam rentang usia 21-39 tahun, 39,68%responden dengan latar pendidikan S1/Ners, 61,90% responden bekerja dalam rentang 0-5 tahun, dan55,56% perawat berada dalam level karir PK 1. Sebanyak 49,21% responden memiliki pengetahuan yangbaik tentang perencanaan pulang. 34,92% responden baik dalam melaksanakan perencanaan pulang padasaat pasien masuk atau dirawat di rumah sakit. Sebanyak 28,58% responden baik dalam melaksanakanperencanaan pulang pada satu hari sebelum pasien pulang, serta sebanyak 60,32% responden baik dalammelaksanakan perencanaan pulang pada hari kepulangan pasien. Simpulan: Pendidikan dan penjelasantentang perencanaan pulang sangat diperlukan bagi perawat dalam memahami perencanaan pulang, danperlu dikembangkan model perencanaan pulang yang terstruktur agar memudahkan perawat dalammelaksanakan perencanaan pulang.Kata Kunci : karakteristik, pengetahuan, perencanaan pulang, perawat.
GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM MELALUKAN DETEKSI IVA Jum Natosba
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.814 KB)

Abstract

Kanker servik dinegara berkembang mengalami peningkatan dikarenakan diantaranya belum adanya sistem pelayanan yang terorganisasi mulai dari deteksi dini sampai penanganan Kanker Serviks stadium lanjut. Penyebab lain dikarenakan responden takut berbahaya karena pemeriksaannya dilakukan di daerah dalam dan merasa malu jika nanti positif terkena kanker serviks. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah desain studi cross sectional. Lokasi penelitian adalah Kabupaten Ogan ilir. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang berusia 15 sampai 49 tahun, berstatus menikah dan menggunakan salah satu metode kontrasepsi. Besar sampel yang digunakan sebanyak 121 sampel. Sampel dipilih menggunakan teknik Purposive Sampling dengan kriteria perempuan usia berisiko 25 - 54 tahun, Perempuan yang telah menikah, Perempuaan yang belum pernah periksa IVA, Perempuan yang bersedia menjadi responden. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif. Berdasarkan karakteristik sosiodemografi, sebagian besar responden merupakan kelompok umur tidak berisiko (58,7%), tingkat pendidikan rendah (81,8%), tidak bekerja (95%) dan erpendapatan rendah (62,9%). Analisis terhadap dukungan keluarga, teman dan petugas kesehatan terkait partisipasi pemeriksaan IVA diperoleh bahwa mayoritas responden menyatakan dukungan keluarga baik (57%), dukungan teman kurang (51,2%) dan baik untuk dukungan petugas kesehatan (66,9%). Berdasarkan gambaran pengetahuan diperoleh bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik (66,1%), sikap yanng kurang (56,2%), perilaku yang kurang (91,7%) serta bersedia dilakukan pemeriksaan IVA (71,9%). Tinggi rendahnya partisipasi pemeriksaan IVA sebagai deteksi dini kanker servik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang memperkuat partisipasi adalah pengetahuan dan sikap yang baik, usia yang beresiko dan keseharian yang tidak bekerja, dukungan yang baik dari keluarga dan petugas kesehatan. Faktor yang melemahkan partisipasi responden adalah perilakunya yang kurang, pendapatan dan pendidikan yang rendah serta pengaruh teman yang kurang baik terhadap partisipasi pemeriksaan IVA
PENGARUH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK YANG MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG MADINAH RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG Septi Viantri Kurdaningsih
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.303 KB)

Abstract

Dalam mengatasi dampak hospitalisasi pada anak, perawat memegang peran penting untuk membantu orang tua dan anak dalam menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan perawatan anak di rumah sakit. Fokus intervensi keperawatan yang dilakukan adalah meminimalkan stresor dan memberikan dukungan psikologis pada anak, salah satunya dengan terapi bermain puzzle. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bermain puzzle terhadap tingkat kecemasan anak yang menjalani hospitalisasi di ruang Madinah RSI Siti Khadijah Palembang. One Group Pre test - Post Test Design digunakan sebagai rancangan dalam penelitian ini dan teknik Purposive Sampling digunakan sebagai teknik pengambilan sampelnya, dengan jumlah sampel sebanyak 35 responden yang merupakan anak yang menjalani hospitalisasi di Ruang Madinah RSI Siti Khadijah Palembang. Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan observasi tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan terapi bermain puzzle, yang kemudian datanya dianalisis dengan menggunakan uji Marginal Homogeneity. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan nilai p = 0,000 < α (0,05) bahwa ada pengaruh terapi bermain puzzle terhadap tingkat kecemasan anak yang menjalani hospitalisasi. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah sebagai alternatif dalam mengatasi kecemasan anak pada saat dirawat di rumah sakit.
EFEKTIFITAS TERAPI RENDAM KAKI DENGAN AIR JAHE HANGAT TERHADAP NYERI ARTHRITIS GOUT PADA LANSIA Yunita Liana
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 4, No 1 (2018): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2018
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.839 KB)

Abstract

Penyakit degeneratif yang sering dialami oleh lansia salah satunya adalah Arthritis gout. Arthritis gout berdampak terhadap penurunan kualitas hidup lansia karena nyeri yang ditimbulkan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu terapi komplementer nyeri Arthritis gout adalah rendaman air hangat dimana secara konduksi terjadi perpindahan panas dari air hangat ke tubuh sehingga menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan menurunkan ketegangan otot. Rendam kaki dapat dikombinasikan dengan bahan herbal salah satunya jahe. Rasa hangat pada jahe dapat memperlebar pembuluh darah sehingga aliran darah lancar. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas terapi rendam kaki menggunakan air jahe hangat dan terapi rendam kaki menggunakan air hangat terhadap skor nyeri arthritis gout. Rancangan penelitian Pretest-Posttest Control Group Design. Penelitian dilakukan di Panti Tresna Werdha Teratai. Sampel dalam penelitian adalah lansia yang mengalami nyeri asam urat sebanyak 32 orang dengan tekhnik total sampling. Instrument penelitian Numeric Rating Scale. Uji statistik yang digunakan uji Wilcoxon dan uji Mann whitney U. Hasil penelitian didapatkan ada perbedaan rerata skor nyeri arthritis gout antara sebelum dan setelah diberikan terapi rendam kaki dengan jahe hangat p value = 0,000. Ada perbedaan rerata skor nyeri arthritis gout antara sebelum dan setelah diberikan terapi rendam kaki dengan air hangat p value = 0,002. Hasil uji statistic dengan uji Mann whitney U didapatkan tidak ada perbedaan rerata skor nyeri arthritis gout sebelum dan setelah diberikan terapi rendam kaki dengan jahe hangat dan terapi rendam kaki dengan air hangat p value = 0,217. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terapi rendam kaki dengan jahe hangat dan terapi rendam kaki dengan air hangat mempunyai efektifitas yang sama dalam menurunkan nyeri arthritis gout.Kata kunci : Terapi rendam kaki, Jahe hangat, Arthritis gout
PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM MENGURANGI KECEMASAN PASIEN PRA BEDAH DI INSTALASI RAWAT INAP BEDAH RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG Kardewi Kardewi
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.842 KB)

Abstract

Prosedur pembedahan akan memberikan reaksi emosional bagi pasien seperti kecemasan preoperasi. Kecemasan pasien praoperasi dapat disebabkan oleh ancaman kematian, kemungkinan cacat, rasa cemas atau takut pada nyeri luka pasca operasi, takut akan anastesi, bahkan cemas atau takut pada bahaya komplikasi pasca operasi. Salah satu tindakan untuk mengurangi tingkat kecemasan adalah dengan cara mempersiapkan mental dari pasien. Persiapan mental tersebut salah satunya dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan. Penelitian ini bertujuan diketahuinya pengaruh pendidkan kesehatan dalam mengurangi kecemasan pasien para bedah di IRNA Bedah RSUP Dr. Mohammad Hoesin. Jenis penelitian ini termasuk kedalam pre– eksperiment (quasi eksperiment) dengan rancangan static – group comparison. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah responden 30 orang. Alat pengumpul data berupa kuesioner yang terdiri dari data umum dan 14 pertanyaan yang berkaitan dengan variabel kecemasan menurut Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Hasil penelitian ini diolah dan dianalisa secara univariat dan bivariat (Uji Independet Sample t Test, dengan nilai ά = 0,05). Hasil penelitian melalui uji statistik dengan menggunakan Independent Sample t Test diperoleh nilai ά = 0,001 < ά = 0,05, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang bermakna rata-rata skor kecemasan pasien yang mendapat pendidikan kesehatan dengan pasien yang tidak diberi pendidikan kesehatan. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pemberian pendidikan kesehatan bagi pasien yang akan menjalani proses pembedahan efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan pasien prabedah. Disarankan hendaknya petugas kesehatan terutama perawat agar dapat mengurangi kecemasan pasien praoperasi, dengan melakukan persiapan psikologis secara rutin, terencana dan efektif. Pemberian pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga pasien dalam hal penjelasan tentang segala sesuatu yang akan dijalani baik sebelum maupun sesudah operasi.
STUDI LITERATUR PENGARUH COGNITIVE BEHAVIORAL STRESS MANAGEMENT (CBSM) TERHADAP PENURUNAN KADAR KORTISOL PASIEN KANKER Khoirul Latifin
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 4, No 1 (2018): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2018
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.263 KB)

Abstract

Antony (2008) menjelaskan bahwa secara psikologi pasien yang telah didiagnosa kanker dan mendapatkan terapi kanker akan mengalami stres, terutama pada tahun pertama didiagnosa kanker. Wanita dengan peyakit kanker payudara memiliki kadar kortisol yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang sehat (Philips, et al., 2008). Seorang penderita kanker yang merespon secara berlebihan terhadap diagnosa kanker akan meningkatkan stress dan juga akan meningkatkan kadar kortisol (Philips, et al., 2008). Cognitive Behavioral Stress Management (CBSM) telah digunakan secara luas serta terbukti efektif untuk mengelola stress pada pasien HIV, kanker payudara, kelelahan kronik, penyakit kardiovaskuler, dan kanker prostat (Penedo FJ, Antoni MH, schneiderman N, 2006). Menggambarkan pengaruh Cognitive Behavioral Stress Management (CBSM) terhadap penurunan kadar kortisol pada pasien kanker. Sumber artikel yang digunakan didapat dari pencarian melalui Google Scholar, Doaj, Ebscho, dan Pro Quest mulai tahun 2000 sampai dengan 2013. Setelah didapatkan, kemudian dilakukan penilaian artikel sampai tahap pembuatan literature review. Review ini menghasilkan efektivitas dari Cognitive Behavioral Stress Management (CBSM) terhadap penurunan kadar kortisol pada pasien dengan stress. Cognitive Behavioral Stress Management (CBSM) terhadap penurunan kadar kortisol ternyata berpengaruh pada pasien dengan stress terhadap kondisi penyakitnya.Kata Kunci: Kanker, Cognitive Behavioral Stress Management, Kortisol, Stress
EXCESSIVE DAYTIME SLEEPINESS (EDS) PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT KRONIS Dhona Andhini; Eka Yulia Fitri Y; Sigit Purwanto
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.573 KB)

Abstract

Penyakit kronis adalah suatu penyakit menahun yang dapat berlangsung lama dan fatal, penyakit ini diasosiasikan dengan kerusakan atau penurunan fungsi fisik dan mental yang berkepanjangan dan jarang sembuh. Penyakit kronis akan menyebabkan berbagai masalah seperti masalah medis, sosial dan psikologis. Keluhan tentang gangguan tidur dan excessive daytime sleepiness adalah hal yang sering dialami dikalangan pasien dengan penyakit kronis dengan prevalensi yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian excessive daytime sleepiness (EDS) pada pasien dengan penyakit kronis. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional yang menggunakan metode deskriptif analitik dengan besar sampel 76 pasien dengan penyakit kronis. Sebanyak 31.6% pasien dengan penyakit kronis mengalami excessive daytime sleepiness (EDS). Angka kejadian excessive daytime sleepiness pada pasien dengan penyakit kronis tergolong cukup tinggi yaitu sebesar 31.6%.
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN PERAWATAN PALIATIF PERAWAT Eka Yulia Fitri Y; Jum Natosba; Dhona Andhini
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.284 KB)

Abstract

Perawatan paliatif adalah bentuk pelayanan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga dari penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan dengan cara identifikasi dini, penilaian yang tertib, penanganan nyeri dan masalah-masalah lain yaitu fisik, psikososial dan spiritual. Perawatan paliatif tidak hanya diberikan ketika pasien berada di rumah, tetapi dapat dilakukan di rumah sakit dimulai ketika pasien terdiagnosa penyakit terminal sampai perawatan menjelang ajal dan berduka bagi keluarga pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan tindakan perawatan paliatif yang dilakukan oleh perawat. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 50 orang perawat di RS Bhayangkara Palembang. Hasil penelitian menunjukkan 62% perawat mempunyai pengetahuan yang baik tentang perawatan paliatif, 58% perawat mempunyai sikap yang baik terhadap perawatan paliatif, dan 66% perawat melakukan perawatan paliatif kepada pasien dan keluarga. Pendidikan dan pelatihan tentang perawatan paliatif sangat diperlukan bagi perawat dalam memahami dan menjadi dasar praktik pemberian asuhan keperawatan paliatif kepada pasien dan keluarga.
PERILAKU PEMBERIAN MAKAN ORANG TUA PADA BALITA : REVIEW LITERATUR Firnaliza Rizona
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 4, No 1 (2018): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2018
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.765 KB)

Abstract

Masalah gizi merupakam problematika kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Peran orang tua sangat penting terutama bagi balita yang masih membutuhkan batuan dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya. Perilaku pemberian makan oleh orang tua yang tidak sesuai, baik dari jenis makanan yang diberikan maupun cara pemberian makan juga akan berdampak pada nutrisi anak. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pemberian makan orang tua pada balita yang sering menimbulkan permasalahan nutrisi pada anak baik kelebihan maupun kekurangan nutrisi. Sumber artikel yang digunakan menggunakan pencarian melalui Google Schoolar, Cinahl, Science direct, Pubmed, Ebsco, dan Proquest mulai tahun 2005 sampai dengan 2018. Setelah didapatkan, kemudian dilakukan penilaian artikel sampai tahap pembuatan literature review. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa perilaku pemberian makan ibu dimulai dari persepsi ibu tentang status nutrisi anak. Ibu mampu mendeteksi kelainan nutrisi pada anak khususnya obesitas dan kekurangan gizi, namun tidak mampu untuk status overweight. Gaya pemberian makan orang tua yang bersifat permisif membuat anak terus mendapatkan apa yang ia ingin konsumsi tanpa orang tua menyadari bahwa makanan yang dimakan tidak mengandung gizi yang seimbang. Upaya untuk memberikan makanan pada anak dengan cara yang baik, tidak memaksa, walaupun anak dalam keadaan menangis, menolak atau sulit makan akan memberikan dampak positif terhadap keadaan gizi.Kata Kunci: Balita, Nutrisi, Orang tua, Perilaku, Pemberian makan.

Page 4 of 25 | Total Record : 250