Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

TINGKAT KECEMASAN IBU PADA TINDAKAN NEBULIZER ANAKNYA BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI RUANG ANAK RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA TAHUN 2016 norliani, norliani; Zainab, Zainab; ramie, agustine
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.496 KB)

Abstract

Respon kecemasan merupakan perasaan yang paling umum yang dialami oleh orang tua ketika ada masalah kesehatan pada anaknya. Orang tua juga akan merasa begitu cemas dan  takut terhadap kondisi anaknya dan jenis prosedur medis yang dilakukan. Salah satu tindakan keperawatan yang menimbulkan trauma bagi anak dan orang tua yaitu tindakan nebulizer. Peneliti melakukan studi pada 10 orang sampel yang hasilnya menunjukkan 7 dari 10 ibu menunjukkan kecemasan pada tindakan nebulizer anaknya seperti, gelisah, ekspresi wajah sedih, murung, sering  bertanya pada petugas kesehatan, bahkan menangis, banyak berzikir dan memberikan peringatan pada petugas kesehatan agar jangan sampai menyakiti anaknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kecemasan Ibu pada tindakan nebulizer anaknya berdasarkan karakteristik ibu di ruang anak RSUD Ratu Zalecha Martapura. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian deskriptif.  Sampel penelitian ini adalah ibu yang menemani anaknya pada tindakan nebulizer yang berjumlah 36 orang menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan ibu yang tergolong usia tua cenderung mengalami kecemasan ringan sebanyak 8 responden 72,7%, tingkat pendidikan ibu dengan kategori pendidikan tinggi cenderung mengalami kecemasan sedang sebanyak 3 responden 60%, dan ibu yang pernah ada riwayat nebulizer dengan kategori sering mengalami kecemasan ringan sebanyak 8 responden 100%. Kepada tenaga keperawatan di ruang anak diharapkan dapat memberikan pelayanan keperawatan yang maksimal khususnya meminimalkan kecemasan yang dirasakan ibu dengan menjelaskan prosedur dan kegunaan tindakan nebulizer agar kecemasan ibu dapat diminimalkan.
PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MERAWAT PASIEN DENGAN ULKUS DIABETIKUM BERDASARKAN KARAKTERISTIK PERAWAT DI RUANG PENYAKIT DALAM RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2016 mayasari, peni; SPN, endang; ramie, agustine
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.113 KB)

Abstract

Perilaku caring perawat sangat dibutuhkan dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien dengan ulkus diabetikum untuk mengatasi komplikasi lebih parah dan dapat mendukung pasien dari aspek psikologisnya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku caring perawat dalam merawat pasien dengan ulkus diabetikum di Ruang Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah perawat yang bekerja di Ruang Penyakit Dalam (Ruang Safir dan Ruang Nilam) yang berjumlah 38 orang menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian terlihat bahwa sebagian besar perawat yang bekerja di Ruang Penyakit Dalam (Ruang Safir dan Ruang Nilam) memiliki perilaku caring sangat baik dengan jumlah 32 responden (84,2%). Sebagian besar memiliki perilaku caring sangat baik berada pada rentang usia dewasa awal sebanyak 27 responden (84,4%), mayoritas perawat perempuan sebanyak 24 responden (92,3%), tingkat pendidikan Ners sebanyak 7 responden (87,5%), mayoritas perawat memiliki tingkat pendidikan Diploma III sebanyak 22 responden (84,6%), lama kerja >3 tahun sebanyak 25 responden (83,3%). Perawat diharapkan terus menumbuhkan rasa kepedulian dan memiliki kepekaan terhadap respon klien, terus meningkatkan perilaku caring yang dimiliki agar dapat menunjang proses penyembuhan pasien dengan ulkus diabetikum
KARAKTERISTIK, TINGKAT NYERI DAN KEMANDIRIAN ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) PENDERITA RHEUMATOID ARTHRITIS Agustine Ramie; Najla Amalia; Mahdalena
Jurnal Keperawatan Priority Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jukep.v4i2.1610

Abstract

Rheumatoid Arthritis (RA) is an autoimmune disease, occurs symmetrically in joints. The joints become inflamed which causes swelling, pain, and frequent damage to the inside of the joints. The number of people with RA in the world has exceeded 355 million people. This research aims to describe the independence of activity daily living (ADL) and level of pain. This research was using a descriptive design. The population in this study were all patients with RA, 149 samples were chosen from the population using simple random sampling. The results showed that 84.6% of respondents had independent of their daily living (ADL) activities. As much as 49.7% experienced moderate pain. Respondents who experienced moderate pain were 100% independent in activity daily living (ADL). Meanwhile, 59% of respondents who had severe pain were not independent in daily living activity (ADL). Nurses are needed to help improve the health status of patients with rheumatoid arthritis so that the patient's quality of life can be maintained optimally. Avoid diseases that can aggravate and can meet daily needs independently. Health agencies need to further improve health promotion regarding the maintenance of independence and efforts to overcome pain levels in patients with rheumatoid arthritis.
Studi Deskriptif Pengetahuan Ibu tentang Toilet Training pada Anak Usia Toddler (1-3 Tahun) di Paud Terpadu Citra Indonesia Banjarbaru Nova Uly Simbolon; Agustine Ramie; Hammad ,
Jurnal Forum Kesehatan Vol 8 No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.448 KB)

Abstract

Toilet training if not taught can cause children to be undisciplined, spoiled, and most importantly, children will experience psychological problems, children will feel different and cannot independently control defecation and urination. This study aims to determine the mother's knowledge about toilet training. The design of this study is descriptive. The study population was mothers who had toddler-age children (1-3 years) in Citra Integrated Integrated Education in Banjarbaru. Samples were taken using "Total Sampling" with a sample size of 31 mothers. Data is analyzed descriptively and presented in table form. The results of the study found that most of the mother's knowledge about toilet training in toddler age children was sufficient knowledge (41.9%). Good knowledge is found at the age of 31-40 years (45.45%). Good knowledge for mothers with higher education level (66.66%). Good knowledge for non-working mothers (60%). The results of the study found that sufficient knowledge of mothers who received information from TV/radio (38.88%). Increasing mother's knowledge about toilet training is needed both in formal and non-formal ways in collaboration with health workers
Self Control and Self Efficacy Increase Mother’s Birth Labor Satisfaction Agustine Ramie; Yati Afiyanti; Hening Pujasari
Jurnal Ners Vol. 9 No. 1 (2014): April 2014
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.825 KB) | DOI: 10.20473/jn.v9i1.3234

Abstract

Introduction: Self-control and self-effi cacy are necessary for would-be mothers to enhance their birth labor satisfaction. This research was conducted in Ratu Zalecha public hospital in Martapura and in Banjarbaru public hospital in South Borneo with the aim to identify the relationship between self-control and self effi cacy on the one hand, and birth labor satisfaction on the other hand.Methods: Cross-sectional approach with correlative analysis was applied for this research, using 125 samples chosen from normal childbirth using consecutive sampling techniques. Results: The result of Chi-Square correlation test showed that there were some relationships between self-control as well as self-effi cacy and birth labor satisfaction (ρ value 0.002,α: 0.05) and (ρ value 0.000, α: 0.05). There were four variables resulted from double logistic analytical regression that play signifi cant roles in birth labor satisfaction, i.e., self-control, self-effi cacy, family income, and parity.Conclusion: The most infl uencing variable in birth labor satisfaction was family income. Labor carers should provide enough support so that would-be mothers can view the process of childbirth as a positive and pleasant experience; hence, birth labor satisfaction will surely be tremendous.Keywords: birth labor satisfaction, self-control, self-effi cacy
POLA MAKAN ANAK UMUR 3 – 5 TAHUN YANG MENGALAMI GIZI KURANG Agustine Ramie; Tia Aulia Rahmah
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.814 KB)

Abstract

Pola makan merupakan faktor yang berperan penting dalam proses pertumbuhan anak balita. Pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, sehingga dapat menyebabkan tubuh anak menjadi kurus, pendek dan bahkan bisa menyebabkan masalah gizi yang lebih berat lagi. Puskesmas Cempaka Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan menemukan 22% dari 400 anak yang mengalami masalah gizi (gizi buruk, gizi kurang dan gizi lebih) ditinjau dari berat badan berdasarkan umur. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pola makan anak umur 3-5 tahun yang mengalami gizi kurang. Jenis penelitian deskriptif dengan populasi seluruh orangtua yang mempunyai anak umur 3-5 tahun yang mengalami masalah gizi kurang. Sampel sebanyak 37 responden dengan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak umur 3-5 tahun yang mengalami gizi kurang memiliki pola makan kurang baik (64,86%), dan yang memiliki pola makan baik namun status gizinya kurang (35,14%). Sebagian besar anak umur 3-5 tahun yang mengalami gizi kurang pola makannya kurang baik. Petugas kesehatan perlu meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya pola makan dan memiliki kemampuan dalam memilih bahan makanan dengan nilai gizi yang baik dengan harga terjangkau untuk meningkatkan status gizi anak.
RIWAYAT KELUARGA PREEKLAMPSIA MENINGKATKAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA Agustine Ramie; Fahreza Fahreza; mahdalena mahdalena
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 6 No 2 (2018): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.194 KB) | DOI: 10.31964/jck.v6i2.80

Abstract

Preeklampsia merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat terjadi pada masa antenatal, intranatal, dan post partum. Kematian ibu di Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2013 sebesar 47,2 % disebabkan oleh preeklampsia. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia di ruang bersalin RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Metode penelitian menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 189 ibu bersalin, dipilih menggunakan teknik systematic random sampling. Hasil penelitian sebanyak 24,3% responden mengalami preeklampsia, usia ibu pada kategori tidak aman sebanyak 75,1%, paritas tidak aman sebanyak 55%, responden yang memiliki riwayat keluarga dengan preeklampsia sebelumnya sebanyak 29,6%. Hasil analisis uji korelasi Spearman Rank menunjukkan tidak ada hubungan antara usia dengan kejadian preeklampsia (p=0,193, α: 0.05). Ada hubungan antara paritas dengan kejadian preeklampsia (p=0,024, α: 0.05). Ada hubungan yang signifikan antara riwayat keluarga dengan preeklampsia sebelumnya dengan kejadian preeklampsia (p=0,000, α: 0.05). Petugas pemberi layanan persalinan diharapkan dapat memberikan edukasi untuk meningkatkan pemahaman kepada ibu hamil dan keluarganya mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya preeklampsia sehingga angka kejadian preeklampsia pada ibu masa kehamilan, persalinan, dan postpartum tidak terjadi dengan hasil akhir angka kematian ibu dapat ditekan. Kata Kunci: Preeklampsia, Usia, Paritas, Riwayat Keluarga dengan Preeklampsia.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN MENCUCI TANGAN PADA IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE DI PUSKESMAS MARTAPURA Evi Risa Mariana; Agustine Ramie; Yeni Mulyani
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 4, No 1 (2017): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.309 KB) | DOI: 10.31602/ann.v4i1.1018

Abstract

Clean and Healthy Behaviors (PHBS) are all done on the health behaviors of consciousness so that a family member or family can help themselves in the field of health and can play an active role in the activities - activities play an active role in the health and health-related activities in the community. This study aims to gain knowledge about the relationship between the mother wash his hands who have children with diarrhea in health centers and using design korasional Martapura. The population in this study were all mothers who have children in the Public Health Centre Martapura with a sample size of 35 respondents and using accidental sampling technique. The results showed that most respondents had a good knowledge about the level of knowledge about hand washing that is equal to 71.43%. Also known mothers who have a good level of knowledge that toddler had diarrhea by 40%, whereas mothers who have a good level of knowledge that toddler does not have diarrhea by 60%. Based on the chi-square statistic show P value 0,283 > P α 0,05. It shows us that no correlation between mother’s knowledge with diarhea cases.
OPTIMALISASI PERAN KADER MELALUI EDUKASI KESEHATAN TENTANG SKRINING KANKER SERVIKS Fitri Ayatul Azlina; Yuliani Budiyarti; Agustine Ramie; Susanaria Alkai; Ruslinawati
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 2: Februari 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.389 KB)

Abstract

Rendahnya kesadaran perempuan terhadap pencegahan kanker serviks, menjadi salah satu penyebab pentingnya dilakukan promosi kesehatan terutama saat pandemi COVID-19 saat ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menangani masalah tersebut yaitu mengoptimalisasikan peran kader guna membantu tenaga kesehatan dalam mengupayakan peningkatan kesadaran perempuan akan pentingnya deteksi dini dan peningkatan cakupan angka pemeriksaan deteksi dini kanker serviks, sehingga kader harus memiliki pengetahuan yang cukup dan sikap yang baik guna mendukung terlaksananya upaya promotif dan preventif. Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalisasikan pemberdayaan peran kader dalam meningkatkan self-awareness deteksi dini kanker serviks di masa pandemi COVID-19. Tahap kegiatan diawali pretest dengan memberikan kuesioner pengetahuan, sikap dan skrining tentang kanker serviks, kemudian memberikan materi edukasi, dilanjutkan sesi diskusi dan tanya jawab setelah penyampaian materi dan diakhiri dengan melakukan posttest untuk menilai pengetahuan dan sikap kader terhadap materi edukasi yang telah diberikan sebagai bentuk evaluasi kegiatan. Hasil dari kegiatan ini didapatkanadanya peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap kader setelah diberikan edukasi. Hal dibuktikan dengan adanya peningkatan persentase variabel pengetahuan dari 69,48% menjadi 76,62% dan variabel sikap dari 77,20% menjadi 85,58%. Edukasi kesehatan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengoptimalisasikan peran kader dalam meningkatkan self-awareness deteksi dini kanker serviks di masa pandemi COVID-19
Perkembangan Rumah Sakit di Indonesia di Era Disruptif Hammad Hammad; Agustine Ramie
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.719 KB) | DOI: 10.36086/jkm.v2i1.1146

Abstract

Latar Belakang: Rumah sakit sejatinya bagian dari kebutuhan primer masyarakat yang selama ini menjadi prioritas utama oleh masyarakat. Perkembangan dunia yang sangat cepat menuntut rumah sakit harus beradaptasi dengan dengan perkembangan industry 4.0 saat ini. Metode: Penelitian ini ditulis dengan menggunakan analisis data sekunder yang didapat dari Kementerian Kesehatan. Hasil: Jumlah rumah sakit di Indonesia, ditinjau dari kepemilikan baik milik pemerintah maupun swasta dari tahun 2015-2019 terus mengalami berbagai peningkatan termasuk dalam hal perbandingan tempat tidur terhadap jumlah penduduk di Indonesia. Kesimpulan: Perkembangan fasilitas atau sarana prasarana rumah sakit sangat penting di era modern sekarang ini. Peningkatan kualitas dan kuantitas rumah sakit tentu harus dibarengi dengan peningkatan tenaga kesehatan yang secara langsung berinteraksi dengan pasien maupun tenaga non kesehatan lainnya sehingga terjadi peningkatan kualitas layanan kesehatan yang diberikan.