cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Primary Education
ISSN : 22526404     EISSN : 25024515     DOI : -
Core Subject : Education,
Journal of Primary Education publishes research articles results and conceptual studies in field of elementary mathematics education, science, Indonesian languange and social studies for primary education level. Journal of Primary Education publishes research studies employing a variety of qualitative and/or quantitative methods and approaches in the field of primary education.
Arjuna Subject : -
Articles 750 Documents
MODEL TREFFINGER DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS V A.Kh, Ika Silfiana; Junaedi, Iwan; Supriyadi, Supriyadi
Journal of Primary Education Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Journal of Primary Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.585 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini (1) memperoleh gambaran kualitas pembelajaran menggunakan model Treffinger dengan Pendekatan Scientific terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas V dalam pemecahan masalah matematis, (2) Memperoleh konstruksi kemampuan berpikir kreatif siswa kelas V dalam pemecahan masalah matematis pada pembelajaran model Treffinger dengan pendekatan Scientific. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Analisis tes kemampuan berpikir kreatif dalam pemecahan masalah matematika mengacu pada tiga komponen berpikir kreatif yaitu kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pembelajaran dengan menggunakan model Treffinger dengan pendekatan Scientific berkualitas baik; (2) Pola kemampuan berpikir kreatif dalam pemecahan masalah pada TKBK 4 dari subjek yang ditentukan ditemukan bahwa Subjek 1 dan Subjek 2 mempunyai indikator berpikir kreatif yang sama, yaitu kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan, tetapi Subjek 1 lebih menonjol dari Subjek 2 dari segi Kefasihan; TKBK 3 dari subjek yang ditentukan ditemukan bahwa Subjek 3 dan Subjek 4 mempunyai indikator berpikir kreatif yang sama, yaitu kefasihan dan fleksibilitas, tetapi Subjek 3 lebih menonjol dari Subjek 4 dari segi Fleksibilitas; TKBK 2 dari subjek yang ditentukan ditemukan bahwa Subjek 5 dan Subjek 6 mempunyai indikator berpikir kreatif yang berbeda, Subjek 5 memenuhi aspek komponen fleksibilitas dan Subjek 6 memenuhi aspek Kebaruan; TKBK 1 dari subjek yang ditentukan ditemukan bahwa Subjek 7 dan Subjek 8 mempunyai indikator berpikir kreatif yang sama, yaitu hanya memenuhi aspek kefasihan. Kefasihan pada Subjek 7 dan Subjek 8 memiliki kemampuan yang sama. TKBK 0 dari subjek yang ditentukan ditemukan bahwa Subjek 9 dan Subjek 10 tidak memenuhi semua aspek kefasihan, kebaruan dan fleksibilitas.
Keefektifan Media Model Wayang dan Kartu Hijaiyah untuk Mengenalkan Huruf dan Membaca Hijaiyah pada Anak Usia Dini Irchamni, Achmad; Handayani, Sri Sularti Dewanti; Suminar, Tri
Journal of Primary Education Vol 6 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Journal of Primary Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.699 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menentukan hasil pencapaian perkembangan belajar dalam mengenalkan huruf dan membaca menggunakan model wayang hijaiyah. Menentukan hasil pencapaian perkembangan anak dalam mengenalkan huruf dan membaca hijaiyah menggunakan kartu hijaiyah. Menentukan perbedaan hasil belajar mengenal huruf dan membaca hijaiyah menggunakan wayang dan kartu hijaiyah. Hasil uji t kelompok eksperimen diketahui nilai rata-rata pretest mengenal huruf kelompok eksperimen mengalami peningkatan. Nilai rata-rata pretes membaca hijaiyah kelompok eksperimen mengalami peningkatan. Hasil uji t kelompok kontrol mengenal huruf kelompok kontrol mengalami peningkatan. Hasil membaca hijaiyah diperoleh bahwa nilai rata-rata pretes kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar. Terdapat perbedaan antara pretes dan postes, namun perbedaan tersebut ditunjukkan oleh peningkatan nilai rata-rata kelompok anak kontrol lebih kecil dari peningkatan kelompok eksperimen. Simpulan yang dapat diambil berdasarkan pada hasil dan pembahasan dinyatakan bahwa: (1) hasil pembelajaran anak dalam mengenal huruf hijaiyah lebih tinggi menggunakan model wayang hijaiyah di bandingkan kartu, (2) hasil pembelajaran anak dalam membaca lebih tinggi menggunakan model wayang di bandingkan dengan kartu, (3) ada perbedaan pembelajaran dalam mengenal huruf menggunakan model wayang dan kartu, (4) tidak ada perbedaan pembelajaran dalam membaca hijaiyah antara model wayang hijaiyah dan kartu hijaiyah.The purposes of this study are to determine the achievement of learning progress in introducing the letter and reading it by using hijaiyah puppet; determine the outcome of a child's development achievement in introducing the letter and reading hijaiyah by using hijaiyah card, determine differences in learning outcomes recognize letters and read hijaiyah using puppets and hijaiyah card. t-Test result of experimental group is known by the original pretest average value by 8.60 and turned into 11.63, so the experimental group increased by 3.03. t-Test of the control group found that the average value of the original pretest by 8.97 turned into 12.97, so the control group increased by 4.00. There are differences between pretest and posttest, but the difference is shown by the increase in the average value of the control group of children which is smaller than the increase in the experimental group. The conclusions that can be drawn based on the results and discussion revealed that (1) the results of the experimental class study increased with the improvement from the pretest to the posttest, (2) the results of the control group study increased, with the increase from the pretest to the posttest, (3) between the experimental group and the control group is Ho rejected because it has value t count and t table, (4) this shows that there are differences average of post-test results between the experimental group and the control group.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Bervisi SETS dengan Metode Outdoor Learning untuk Menanamkan Nilai Karakter Bangsa Sugiyono, Tri; Sulistyorini, Sri; Rusilowati, Ani
Journal of Primary Education Vol 6 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Journal of Primary Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.547 KB)

Abstract

Pembelajaran IPA sebagai subsistem pendidikan nasional memberi kontribusi penting dalam pembentukan karakter peserta didik. Karakter sebagai hasil dari pendidikan membawa arti penting dalam kehidupan yang sesungguhnya di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik perangkat pembelajaran, keefektifan perangkat pembelajaran, dan kepraktisan perangkat pembelajaran IPA bervisi SETS dengan metode outdoor learning. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development). Pengembangan perangkat pembelajaran dengan mengembangkan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, bahan ajar, LKS, LKPD dan alat evaluasi, divalidasikan untuk selanjutnya direvisi dan diimplemantasikan. Uji coba, dilakukan untuk mengamati aktivitas belajar, penanaman karakter, dan pengerjaan soal tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase siswa yang tuntas dengan KKM ≥ 75 mencapai 94%. Hasil uji  N-gain = 0,41 (kategori sedang). Skor aktivitas peserta didik kategori sangat tinggi. Skor karakter peduli lingkungan 3,14, kerjasama 3,08 dan disiplin 3,16 kategori Mulai Berkembang (MB). Skor akhir aktivitas guru sebesar 4,1 kategori tinggi. Skor respons guru 3,27 sangat tinggi. Skor respons peserta didik adalah 16 kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran IPA bervisi SETS metode Outdoor Learning efektif untuk diterapkan di sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran IPA bervisi SETS metode Outdoor Learning terbukti efektif mampu memperbaiki kualitas pembelajaran.Learning science as a subsystem of national education contributing hearts important character formation Learners. Character as the findings from Education carries important meaning in the hearts of life society. Singer study aims to analyze the characteristics of the review devices learning, learning tool effectiveness, practicality and vision science learning tool SETS with outdoor learning method. The singer is a research development research. Development learning tool with develop syllabi, lesson plans, teaching materials, worksheets, activity sheets learners and evaluation tools, validated for review then revised and implemented. The trial, conducted observation activities learning, planting character, and solving test. The results showed thst students fg The complete minimum completeness criteria ≥ 75 reached 94%. The test results of N-gain = 0.41 (medium category). scores activities students very high category. Character score 3.14 environmental care, cooperation and discipline 3,16 3,08 start emerging category. Final score activities teacher of 4.1 high category. Score 3.27 very high teacher's response. Learners feedback score is 16 very high category. Based on the findings of research can be concluded that the science envisions SETS Learning tool effective learning methods open for review applied in primary school. Research results show that the method envisions SETS learning science learning open effective proven ability to improve learning quality.
Karakter Tanggung Jawab dan Keterampilan Komunikasi Matematis pada Pembelajaran Berpendekatan PMRI Berbantuan Scaffolding Materi Pecahan Haqiqi, Muhamad Irwan; Mariani, Scolastika; Masrukan, Masrukan
Journal of Primary Education Vol 6 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Journal of Primary Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.512 KB)

Abstract

Hasil dari tes NAEP secara konsisten telah menunjukkan bahwa peserta didik memiliki pemahaman yang sangat lemah terhadap konsep pecahan. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya keterampilan komunikasi matematis peserta didik dan kurangnya tanggung jawab peserta didik untuk belajar. Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan PMRI berbantuan scaffolding. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan karakter tanggung jawab dan keterampilan komunikasi matematis peserta didik serta menguji keefektifan penerapan pembelajaran dengan pendekatan PMRI berbantuan scaffolding pada materi pecahan dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis. Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi (mixed methods) model concurrent embedded dengan metode kualitatif sebagai metode primer. Subjek penelitian dipilih dengan teknik purposive sehingga terpilih lima peserta didik yang menempati ranking pertama, kuartil satu, kuartil dua, kuartil tiga, dan ranking terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan setelah dilakukan pemberian dorongan (scaffolding) selama pembelajaran PMRI berlangung, karakter tanggung jawab dan keterampilan komunikasi matematis kelima subjek penelitian mengalami peningkatan. Dengan meningkatnya tanggung jawab peserta didik untuk belajar dan kemampuan mereka dalam mengkomunikasikan ide matematika maka kemampuan komunikasi matematis peserta didik juga meningkat. The results of NAEP tests have consistently shown that learners have a very weak understanding of the fractions concept. One reason is the lack of mathematical communication skills of the students and the lack of responsibility of learners to learn. There fore we need an approach of learning that appropriate to solve these problems. One of the approach of learning by using scaffolding assisted PMRI approach. The purpose of this study is to describe the character of the responsibilities and mathematical communication skills of learners and to check the effectiveness of the application of learning to approach the scaffolding material PMRI aided fractions to improve communication skills in mathematic. This research is mixed methods concurrent embedded models with qualitative methods as the primary method. Subject of the research is selected by purposive technique that was selected five students who ranked first, quartile one, quartiles two, three quartiles, and the final ranking. The results showed that overall after giving encouragement (scaffolding) during PMRI learning in progress, the character of the responsibilities and skills of mathematical communication of fifth research subjects have increased. By increasing of responsibilities of the learners to learn and their ability to communicate the mathematical ideas so the mathematical communication ability of the students also increased.
PBL dengan APM untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Sikap Percaya Diri Lintang, Anggit Cahya; Masrukan, Masrukan; Wardani, Sri
Journal of Primary Education Vol 6 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Journal of Primary Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.722 KB)

Abstract

Hasil observasi awal kelas 3 SDN Nguter II, Sukoharjo ditemukan permasalahan rendahnya kemampuan pemecahan masalah dan instrumen penilaian sikap percaya diri tidak ada. Tujuan penelitian yaitu mendesain perangkat pembelajaran matematika menggunakan model PBL dengan APM yang terdiri dari silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan soal TKPM yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Penelitian dan pengembangan ini mengacu pada model Borg and Gall yang secara garis besar meliputi: studi pendahuluan, perencanaan desain, dan pengembangan. Penelitian ini menghasilkan buku pedoman guru untuk pembelajaran matematika. Validasi perangkat pembelajaran menyatakan bahwa perangkat pembelajaran valid. Kepraktisan perangkat pembelajaran diperoleh dari pencapaian kemampuan guru melaksanakan pembelajaran, respon guru terhadap perangkat, dan respon siswa terhadap pembelajaran tergolong kategori sangat baik. Keefektifan pembelajaran ditunjukkan dengan ketuntasan belajar siswa mencapai 90% dan uji beda rata-rata menunjukkan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen meningkat sebesar 0,36 dengan kriteria sedang. Pencapian indikator sikap percaya diri siswa kelas eksperimen meningkat berdasarkan hasil pengamatan mencapai kriteria sedang. Simpulan penelitian yaitu perangkat PBL dengan APM valid, praktis, dan efektif. Saran untuk peneliti selanjutnya yaitu perlu adanya penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan dari penelitian ini pada materi pokok yang lain.The results of preliminary observations in grade 3 SDN II Nguter, Sukoharjo problems found that poor problem-solving skills and assessment self confidece doesn’t exist. The purpose of this research was designing mathematical learning tool using PBL model with APM that consists of syllabus, lesson plans, worksheets, materials, and problem-solving skills test which valid, practice, and effective. This research and development refer to the Borg and Gall models which include: preliminary study.  planning, and development. This research resulted in the teacher manual for learning mathematics.Validation of the learning device states that valid. Practicality learning tool obtained from the achievement of the ability of teachers in implementing the learning, teacher’s response to the tools, and student’s response to learning category is very good. The effectiveness of learning shown by students learning completeness reached 90% and independent sample t-test show students problem-solving abilities experimental class is better than control class. Problem-solving ability of student’s experimental class increased by 0.36 with the criteria of moderate. Self confident indicator experimental class students increased by observation achieving middle criteria. The conclusions of research that the PBL with APM valid, practical, and effective. Suggestions for further research is need for further research as the development of research on another the subject matter.
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Ditinjau dari Keterampilan Proses Sains dan Motivasi Belajar melalui Model PBL Nugraha, Arief Juang; Suyitno, Hardi; Susilaningsih, Endang
Journal of Primary Education Vol 6 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Journal of Primary Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.229 KB)

Abstract

Kemampuan berpikir kritis belum pernah diukur dan difasilitasi pada proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) menganalisis peningkatan kemampuan berpikir kritis, (2) mendeskripsikan peningkatan kemampuan berpikir kritis ditinjau dari keterampilan proses sains, dan (3) mendeskripsikan peningkatan kemampuan berpikir kritis ditinjau dari motivasi belajar. Jenis penelitian yaitu penelitian mixed methods, dengan strategi eksplanatoris sekuensial. Sampel penelitian ini yaitu peserta didik kelas V SD 1 Dersalam dan SD 1 Panjang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis melalui model PBL dengan outdoor learning. Keterampilan proses sains memiliki hubungan kuat dengan berpikir kritis. Peserta didik dengan keterampilan proses sains tinggi memiliki kemampuan berpikir kritis yang tinggi. Peserta didik dengan keterampilan proses sains sedang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi atau sedang. Peserta didik dengan keterampilan proses sains rendah memiliki kemampuan berpikir kritis sedang atau rendah. Motivasi belajar memiliki hubungan sangat kuat dengan berpikir kritis. Peserta didik dengan motivasi belajar tinggi memiliki kemampuan berpikir kritis yang tinggi. Peserta didik dengan motivasi belajar sedang, memiliki kemampuan berpikir kritis sedang. Peserta didik dengan motivasi belajar rendah, memiliki kemampuan berpikir kritis rendah.Critical thinking skills have never been measured and facilitated the learning process. The purpose of this study are: (1) to analyze the increase in critical thinking skills, (2) describe an increase in critical thinking skills in terms of science process skills, and (3) describe an increase in critical thinking skills in terms of motivation. This type of research is research mixed methods, with sequential explanatory strategy. Samples of this research that student class V SD 1 Dersalam and SD 1 Panjang. The data collection is done with test method, observation, interviews and documentation. The results showed that an increase in critical thinking skills through the model PBL with outdoor learning. Science process skills have strong relationships with critical thinking. Students with high science process skills have high critical thinking skills. Students with moderate science process skills have high or moderate critical thinking skills. Students with low science process have moderate or low critical thinking skills. Motivation have a very strong relationship with critical thinking skills. Students with high motivation have high critical thinking skills. Students with moderate motivation, have moderate critical thinking skills. Students with low motivation have low critical thinking skills.
Penerapan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik di TK Negeri Pembina Nalumsari Jepara Widyaningrum, Desy Noor Linna; Sugiharto, Dwi Yuwono Puji; Sugiyo, Sugiyo
Journal of Primary Education Vol 6 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Journal of Primary Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.332 KB)

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang dilakukan oleh TK Negeri Pembina Nalumsari dan Apa saja hambatan dan solusi guru dalam menerapkan pembelajaran dengan pendekatan Saintifik pada TK Negeri Pembina Nalumsari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui study kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, study dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran dengan pendekatan saintifik memerlukan perencanaan yang matang. Perencanaan dilakukan dengan mengikuti berbagai diklat, seminar dan pelatihan juga membuat Prota, Prosem, RPPM dan RPPH sesuai usia anak, pelaksanaan pembelajaran saintifik menggunakan model sentra, Evaluasi yang dilakukan oleh kepala sekolah meliputi evaluasi ketercapaian program, evaluasi KBM, evaluasi materi dan bahan ajar serta evaluasi sarana prasarana. Adapun faktor penghambat dan solusinya adalah: (1) terbatasnya ruang, memanfaatkan halaman kelas dan lingkungan luar sebagai tempat pembelajaran, (2) terbatasnya modul, memanfaatkan layanan internet, (3) terbatasnya APE, memanfaatkan bahan bekas.Formulation of the problem in this research is : how is the planning, implementation and evaluation of learning with a scientific approuch carried out by TK Negeri Pembina Nalumsari and what are the barriers and solutions of teachers in implementing the learning scientific approuch to the kindegarten Negeri Pembina Nalumsari. This study used a qualitative approach through case study. Data collection technique used in-depth interviews, observation and documentation study. The results showed that the application of learning the scientific approach requires careful planning. Planning is done by following a variety of training, seminar and training also makes Prota, Prosem, RPPM and RPPH child's age; implementation of scientific learning center model; Evaluations are conducted by the principal achievement of the program includes evaluation, evaluation of teaching and learning, evaluation materials and teaching materials as well as evaluation of infrastructure; The inhibiting factor and the solution is: (1) limited space, utilizing the class pages and outdoor environment as a place of learning, (2) limited the module, take advantage of Internet services, (3) limited APE, utilizing scrap materials
Pengembangan Workbook Sains untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Siswa SMP Saviyanah, Eka Nur; Susilowati, Sri Mulyani Endang; Linuwih, Suharto
Journal of Primary Education Vol 6 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Journal of Primary Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.693 KB)

Abstract

Hasil observasi lapangan penelitian didasari belum tersedianya bahan ajar yang memfasilitasi keterampilan proses serta pembelajaran masih berpusat pada guru. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar berupa workbook sains untuk meningkatkan keterampilan proses, hasil belajar dan mengetahui tingkat kevalidan, kepraktisan serta keefektifan workbook sains. Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan tahap define, design, develop dan dessiminate sedangkan desain uji coba menggunakan one group pretest-posttest. Produk penelitian ini berupa workbook sains dengan karakteristik 4 fitur antara lain: fitur identitas, fitur keterampilan proses, fitur gambar pendukung dan fitur hasil belajar. Keempat fitur tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan keterampilan proses dan hasil belajar pada materi klasifikasi zat dan perubahannya. Hasil penelitian diperoleh perangkat pembelajaran yang valid, efektif dan praktis. Valid karena skor kevalidan 87.8 termasuk pada kategori dapat digunakan tanpa revisi. Efektif dengan nilai gain sebesar 0,734 dan termasuk mempunyai nilai gain yang tinggi sedangkan tingkat kepraktisan workbook sains dilihat dari siswa memberikan respon positif terhadap produk dengan penilaian siswa sebagian besar “setuju”.The results of field observations based development research unavailability of teaching materials that facilitate skills and learning process is still centered on the teacher. This research aims to develop teaching materials in the form of science workbook to enhance the skills of the process, the learning outcomes and determine the level of validity, practicality and effectiveness of science workbook. This type of research is the Research and Development (R & D) with stage define, design, develop and dessiminate. Design of a test using one group pretest-posttest. Science research products in the form of a workbook with 4 characteristic features include: identifying feature, feature process skills, features and feature images support learning outcomes. The fourth feature is an attempt to improve the skills and learning outcomes in the classification of substances and materials changes. The results of this study obtained by the learning device is valid, effective and practical. Valid for a score of validity 87.8 included in the category can be used without revision. Effective with the value of N-gain of 0.734 and including having a high gain value while the level of science workbook practicality views of the students responded positively to the product with the assessment of students mostly "agree".
Keefektivan Penerapan Model Role Playing dan Paired Storytelling terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Purbiyanti, Elis Dwi; Wasino, Wasino; Nuryatin, Agus
Journal of Primary Education Vol 6 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Journal of Primary Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.581 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas model Role Playing dan model Paired Storytelling terhadap aktivitas dan hasil belajar IPS siswa sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian komperasi, dengan desain Pretest-Posttest Comparations Group Design. Sampel penelitian dipilih dengan teknik Random sampling. Sampel penelitian adalah siswa kelas V SDN Sambirejo 01 yang berjumlah 60 siswa, yang di random dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas 30 siswa kelas eksperimen dengan model Role Playing dan 30 siswa kelas kontrol dengan model Paired Storytelling. Pengambilan data dilakukan dengan instrumen tes berbentuk pilihan ganda, dan instrumen non tes berupa wawancara tidak terstruktur, observasi, jurnal dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis observasi aktivitas siswa kelas eksperimen pada setiap aspek aktivitas yang diamati menunjukkan adanya selisih persentase rata-rata skor yang lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu pada aspek listening activities terdapat selisih 40%, aspek visual activities selisih 23,3%, aspek oral activities 20%, aspek writing activities 6,3%, aspek mental activities 10%, aspek emotional activities 26,6%, aspek motor activities 33,4% dan aspek drawing activities 43,4%. Sedangkan hasil tes hasil belajar menunjukkan rata-rata ketuntasan klasikal pada kelas eksperimen sebesar 96,67%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model Role Playing lebih efektif meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS pada siswa SD dibandingkan model Paired Storytelling.The objective of this study is to find out the differences in the effectiveness of Role Playing and Paired Storytelling model towards the activities and achievement of social subject of elementary school students. This study was comparations study, with pretest-posttest design Comparations Group Design. Samples were choosen by random sampling technique. The samples were students of V (Fifth) graders of 01 State Elementary School Sambirejo, there were 60 students, who were divided randomly into two classes: 30 students as experiments class taught by Role Playing model and 30 students as control class taught by Paired Storytelling model. Data collection was conducted with multiple choice test instruments, and non-test instruments, in the form of unstructured interviews, observations, journals and documentation. The results of the study showed that the experimental class was better in improving students’ activity and achievement than control class. Based on observation analysis result, students’ activity in the experimental class in every observed activity aspect showed the difference percentage of the average score, experimental class was better than control class, the aspect was in difference of listening activities of 40%, the difference aspects of visual activities of 23.3%, oral activities aspect of  20%, writing activities aspects of 6.3%, mental activities aspects of 10%, emotional activities aspects of 26.6%, motor activities aspects of 33.4% and drawing activities aspects of 43.4%. While, the achievement test results showed an average of the experimental class in classical studt completeness of 96.67%. Based on the result of those study, it can be concluded that the implementation of Role Playing Model is more effective than Paired Storytelling in improving activity and achievement of Social Study of Elementary School Students.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menulis Deskriptif dengan Pendekatan SAVI Berbantuan Video Bagi Siswa SD Pratama, Galih Suci; Nuryatin, Agus; Mardikantoro, Hari Bakti
Journal of Primary Education Vol 6 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Journal of Primary Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.699 KB)

Abstract

Pembelajaran menulis deskriptif yang dilakukan belum mengoptimalkan panca indera dan menggunakan media video. Guru sering hanya menggunakan media gambar pada proses pembelajarn. Oleh sebab itu diperlukan pembelajaran menulis deskriptif yang dapat mengoptimalkan potensi siswa yaitu menggunakan SAVI. Rumusan masalah adalah bagaimana hasil analisis kebutuhan, prototipe, uji validitas dan efektivitas mengenai perangkat pembelajaran menulis deskriptif. Penelitian ini menggunakan model Research and Development (R&D) sesuai pendapat Borg dan Gall. Penelitian dilakukan pada tiga kelas yaitu kelas uji coba untuk memperoleh data awal dalam pengembangan perangkat pembelajaran menulis deskriptif dengan pendekatan SAVI berbantuan video. Kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk membandingkan apakah perangkat yang dikembangkan valid dan efektif. Hasil analisis kebutuhan berasal dari empat SD yaitu SD N Wonosari 03, SD N Karang ayu 02,  SD N Kuningan 01, dan SD N Sadeng 03 menunjukkan nilai rata-rata 87% guru sangat membutuhkan perangkat menulis deskriptif. Prototipe yang dikembangkan berupa silabus, RPP, LKPD, video pembelajaran, soal tes dan buku petunjuk guru. Hasil validasi perangkat pembelajaran menunjukan skor akhir (Sa) ≥ 3,25 dengan kriteria valid dan baik sekali. Skor keefektifan pembelajaran diperoleh dari nilai ketuntasan klasikal sudah melebihi (Tk) ≥ 75 % peserta didik yaitu 81 % (30 dari 37 peserta didik), nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 80,27 serta 21 siswa dinyatakan sangat aktif dan 16 siswa. Hasil pengembangan perangkat pembelajaran dapat disimpulkan valid dan efektif. Perlu adanya penyesuaian terhadap kurikulum yang terbaru.Learning to write descriptive do not optimize the use of the senses and video media. Teachers only using media images in the learning process. Therefore it is necessary to write a descriptive study to optimize the potential of the students are using the SAVI. The formulation of the problem is how the results of requirements analysis, prototyping, test the validity and effectiveness of the learning device descriptive writing. This study uses a model of Research and Development (R & D) in accordance with the opinion Borg & Gall. The study was conducted in three classes, namely class tests to obtain preliminary data on the development of learning to write descriptive video-assisted SAVI. Experimental class and control class to compare whether a device developed valid and effective. The results of the needs analysis results from four elementary School SD N Wonosari 03, SD N Karang Ayu 02, SD N Kuningan 01, dan SD N Sadeng 03 shows the average value of 87% of teachers in dire need of descriptive writing devices. The prototype developed in the form of a syllabus, lesson plans, LKPD, instructional video, test questions and guide teachers. Learning device validation results showed the final score (Sa) ≥ 3.25 with valid criteria and splendidly. Scores obtained from the learning effectiveness of classical completeness value has exceeded (Tk) ≥ 75% of learners is 81% (30 of 37 students), the average value of the results of experimental class learning at 80.27, and 21 students expressed very active and 16 students. The result of the development of learning tools can be inferred valid and effective. Necessary adjustments to the latest curriculum.

Page 3 of 75 | Total Record : 750