cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
literasi.almaata@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Literasi : Jurnal Ilmu Pendidikan
ISSN : 25024116     EISSN : 25031864     DOI : 10.21927/literasi
Core Subject : Education,
Focus and scope; Educational curriculum studies Subject matter studies Instructional media and educational aid Instructional methods and strategies Techer competence Psyco-socioanthropology studies Educational system managemant Educational character, gender and evalution
Arjuna Subject : -
Articles 230 Documents
The Use of Authentic Materials In “Cambridge Primary English Stage 4 Learner’s Book” to Teach Reading (A Case Study) Endah Aprilia Purwaningrum
LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan) Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.809 KB) | DOI: 10.21927/literasi.2019.10(1).56-65

Abstract

This research aimed at: (1) identifying the authentic materials written in “Cambridge Primary English Stage 4 Learner’s Book”; (2) describing how authentic materials are implemented to teach reading; and (3) describing the problems in implementing authentic materials to teach reading and solutions proposed by the teacher. This research was designed as qualitative case study conducted in Islamic International Private Elementary School in Surakarta. The subject of the research was the English teacher who each reading at the fourth grade of international class program (ICP). The research data were collected through observation, interview, teaching learning documents, textbook analysis and were analyzed by using interactive model proposed by Miles, Hubarman, and Saldana (2014). Findings of the research were: (1) the authentic materials used in “Cambridge Primary English Stage 4 Learner’s Book” were: a) posters, b) book covers, c) cards, d) book index, and e) blurb. (2) The implementation of the use of authentic materials in “Cambridge Primary English Stage 4 Learner’s Book” were: a) posters were used to inform the students the elements of the narrative text or story, b) book covers were used to analyse and guess the content of book or story which is included title, character, setting, plot, and mood based on its covers, c) cards were used by to teach descriptive text, d) book index was used to teach ordered information and e) blurb was used to teach how to identify the content of the story book. Most of the authentic materials were used in pre-reading activities. (3) Five problems in implementing authentic materials to teach reading were: a) the students’ understanding of English grammar, b) the content of authentic material, c) comprehensive linguistic competences to write correct sentence was less related to grammar function, d) language focus related the text which the students was going to write, and e) students’ lack of vocabulary mastery. Four Solutions proposed by the teacher were (a) giving new vocabulary and stimulation words, (b) studying the other example of authentic material related to the material discussed, (c) having discussion with students, and (d) improving students’ understanding about the discussed materials. It is recommended to use textbook entitled “Cambridge English Primary Stage 4 Learner’s Book” not only in the school where the researcher conducted the research, but also in other elementary schools emphasing on teaching reading skill by using authentic materials. Keywords: Authentic Material, Cambridge English Textbook, Reading Skill.
Kesiapan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menerapkan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan SMP Di SMP N 3 Kalasan dan SMP N 1 Prambanan, UIN Sunan Kalijaga Arina Dewi Susilaningsih
LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan) Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.435 KB) | DOI: 10.21927/literasi.2019.10(1).66-75

Abstract

Kesiapan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menerapkan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan SMP Di SMP N 3 Kalasan dan SMP N 1 Prambanan. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2015.Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dan peserta didik. Sedangkan kurikulum seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Memperhatikan kondisi pendidikan Indonesia yang belum optimal dalam mengimplementasikan pendidikan maka perubahan Kurikulum 2013 yang secara tiba-tiba memerlukan perencanaan yang matang dalam implementasinya. Dengan demikain kesiapan guru PAI itu sanga penting.Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SMP N 3 Kalasan dan SMP N 1 Prambanan dengan subjek guru PAI dan siswa. Metode pengumpulan datanya diperoleh dari observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan menyeleksi dan menyusun data yang diperoleh, kemudian diolah dan dianalisis sehingga dapat ditarik kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: langkah- langkah yang di ambil oleh kedua sekolah terhadap pemberlakuan Kurikulum 2013 yaitu mengadakan sosialisasi, mendelegasikan guru untuk mengikuti diklat, pengadaan sumber belajar, dan mengadakan MGMP, untuk proses pembelajaran dilihat dari silabus dan RPP kedua sekolah tersebut sudah siap untuk melaksanakan Kurikulum 2013.  Kata kunci: Kesiapan, guru Pendidikan Agama Islam, Kurikulum 2013.
Model Sekolah Aman Bencana Dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan Karakter di MIN 1 Bantul Nisfi Anisah; Sri Sumarni
LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan) Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1104.234 KB) | DOI: 10.21927/literasi.2019.10(1).9-20

Abstract

Anak-anak seringkali menjadi korban kasus cidera saat terjadi kecelakaan maupun bencana alam. Data terakhir dari United Nation International Strategy For Disaster, sebanyak 60 persen anak-anak di dunia ternyata merupakan korban bencana alam. Berbagai ancaman masih mengintai anak seperti bencana alam. Ancaman tersebut diperparah dengan kondisi sekolah yang kurang kondusif, bangunan yang tidak layak, sarana prasarana yang tidak memenuhi standar. Merujuk data 15 tahun terakhir dari BNPB tahun 2017, terdapat 46.648 sekolah yang terdampak bencana. MIN 1 Bantul telah merespon positif model sekolah yang aman bencana dengan dinobatkan sebagai peringkat 3 SEAMEO Japan Education for Sustainable Development (ESD) Award.Hasil penelitian ini adalah (1) motivasi MIN 1 Bantul membentuk sekolah aman bencana dilatarbelakangi gempa tahun 2006. Selain itu adanya kesadaran akan pentingnya pendidikan keamanan bagi warga madrasah. (2) pelaksanaan program sekolah aman bencana di MIN 1 Bantul berupa sekolah siaga bencana sudah berjalan dengan baik. Program tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan kerangka kerja struktural dan non struktural serta mengacu 3 pilar sekolah aman bencana  yang meliputi fasilitas sekolah aman, manajemen bencana di sekolah, dan pendidikan pencegahan. (3) Keterkaitan sekolah aman bencana dengan pendidikan karakter adanya keselarasan pelaksanaan sekolah aman bencana dengan pembiasaan yang dilakukan di MIN 1 Bantul. 
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas IV SD Negeri Dukuh 1 Sleman Eko Pranowo; Martalia Ardiyaningrum
LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan) Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.649 KB) | DOI: 10.21927/literasi.2019.10(1).1-8

Abstract

Learning mathematics in 4th grade of SD N Dukuh 1 Sleman still uses a coventional learning model and has not provided opportunities for students to develop problem solving skills. In addition, the achievement of minimum criteria in integer number operation is still not optimal. This study aims to 1) describe the application of STAD cooperative learning to integer concepts; and 2) describe the improvement of problem solving skills in 4th grade students of SD N Dukuh 1 Sleman, academic year of 2014/2015. The method used in this study is a classroom action research method by adopting the Kemmis Mc Taggart model. The subjects of this study were 17 students in 4th grade of SD N Dukuh 1 Sleman. The results of the research obtained showed that STAD cooperative learning in mathematics can improve the problem solving skills of 4th grade students of SD N Dukuh 1 Sleman. In cycle I, the percentage of students who had test scores on problem solving skills was more than 70 at 6%, while in cycle II the percentage obtained was 100%. Based on the percentage above, the problem solving skills of 4th grade students in SD N Dukuh 1 Sleman has increased. The average value test of the cycle I is 53.24 and the cycle II is 87.35. Based on the research results, it can be concluded that STAD cooperative learning can improve the problem solving skills of 4th grade students of SD N Dukuh 1 Sleman.Keywords: learning model, cooperative, STAD, problem solving skills.
Penerapan Model Project Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Kreatifitas dan Prestasi Belajar Siswa pada Kompetensi Desain Produk dan Pengemasan Karya Rekayasa Elektronika Praktis Di Kelas XII IPS2 Sihono Setyo Budi
LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan) Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.11 KB) | DOI: 10.21927/literasi.2019.10(1).21-33

Abstract

Penelitian ini betujuan untuk mengetahui mengetahui apakah  Model Project Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kreatifitas    dan prestasi belajar di kelas XII IPS2  MAN I Kulon progo. Subyek penelitian ini adalah siswa MAN Wates I  Kulon Progo kelas XII IPS2  sebanyak 30 siswa. Data diperoleh dengan menggunakan lembar obsevasi, analisa data menggunakan kuantitatif dan kualitatif. Dari analisa ditemukan bahwa Model Project Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kreatifitas  dan prestasi belajar.  Terlihat terdapat peningkatan yang signifikan antara  siklus I, siklus II dan siklus III. Jumlah skor rata-rata  kreatifitas belajar pada siklus I  sebesar 55 dan  pada  siklus II sebesar 72 dan siklus III sebesar 76.  Presasi belajar juga mengalami  peningkatan yang signifikan antara  siklus I, siklus II dan siklus III. Jumlah skor rata-rata  prestasi belajar  pada siklus I  sebesar 68,33,  pada  siklus II sebesar 71,25 dan siklus III sebesar 74,86. Capaian proyek yang dilaksanakan siswa   juga mengalami  peningkatan,  pada siklus I sebesar 85,6 %,  siklus II sebesar 88,9 % dan siklus III sebesar 92,2%.  Kata Kunci : Model Project Based Learning, Kreatifitas  Belajar, Prestasi Belajar  
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Penjumlahan Pecahan Penyebut Berbeda Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions ) Pada Kelas Vb MIN 3 Bantul Suwi Atmi
LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan) Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.823 KB) | DOI: 10.21927/literasi.2019.10(2).106-115

Abstract

Learning using the STAD model is motivated by the low activity and student learning outcomes in mathematics with the subject of the addition of the fraction of the denominator of Bebeda in class VB MIN 3 Bantul. This is the cause because teachers do not use methods that activate students so students can participate in the learning process. Therefore learning is carried out using the STAD model. The class action using the STAD type cooperative learning model is carried out in 2 cycles.               Learning using the STAD model aims to obtain data to determine the effectiveness of the type of STAD cooperative learning model in improving learning achievement and student learning activeness in learning mathematics. Learning using the STAD model is carried out in 2 cycles. Each cycle consists of 2 meetings. The subject of learning using the STAD model is students in class VB MIN 3 Bantul consisting of 10 male students and 7 female students. Learning using the STAD model was carried out in the first semester of the 2018/2019 school year between August and September 2018. The data collection technique used observation sheets and test sheets during action and implementation.               The learning outcomes using the STAD model in the first cycle show that the activity and learning achievement increase is still small in scale. Out of 17 students, 11 students completed their studies and 6 students did not complete their studies. In the second cycle learning achievement increased significantly, from 17 students 17 students completed study. Based on the findings, data analysis and data processing obtained from the evaluation evaluation of each cycle in learning using this STAD model, it can be used as a reference regarding the use of STAD type cooperative learning models in the learning process can improve student learning outcomes in learning Addition of Denominators to Verbal Classes in class VB MIN 3 Bantul. Keywords: activeness, learning achievement, STAD type cooperative learning
Aplikasi Model Pembelajaran Gerlach & Ely dalam Merekontruksi Materi Sejarah Kebudayaan Islam tentang Bani Umayyah di Kelas XI MAN 3 Sleman Yogyakarta Daimah .
LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan) Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.939 KB) | DOI: 10.21927/literasi.2019.10(2).%p

Abstract

In SKI learning, especially the material about the Umayyad presented contravational learning material, in which the Muawiyyah as the first caliph of the Banu Umayahh were described as the figure who carried out an Islamic power coup. But in other material, Muawiyyah is described as a wise person. This if it is not addressed appropriately by the teacher and students will potentially occur unexpected perceptions. This study aims to determine the strategy of SKI teachers in reconstructing material about the Umayyads and their impact on students. Data collection is done by interviewing, observing, and documenting and checking the validity of the data by triangulation. The way the teacher reconstructs the Umayyad material is to present learning material from two different points of view. Besides that, the use of the Active Debate method also helped to form positive student understanding. By using the Gerlach and Ely Learning Models researchers offer interactive and interesting learning models that can be implemented in learning the history of Islamic culture.Keywords: Teacher Strategy, SKI, Banu Umayyah, Gerlach and Ely Models
Analisis Peran Kepala Sekolah dalam Menerapkan Kedisiplinan Guru di MI Ma’arif Garongan Kulonprogo Sukati Sukati
LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan) Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.066 KB) | DOI: 10.21927/literasi.2019.10(2).99-105

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kedisiplinan guru datang kantor tidak sesuai jam kantor, masih maraknya kelas kosong disaat jam pelajaran, kedisiplinan menjadi titik permasalahannya. Kedisiplinan seorang  guru sangat mempengaruhi kedisiplinan siswa, jika kedisiplinan guru baik akan berdampak positif pada siswa begitupun sebaliknya. Disamping itu ada sosok figur yang menjadi panutan atau pemimpin yang berperan penting dalam dunia sekolah yaitu kepala sekolah. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran kepala sekolah dalam menerapkan kedisiplinan guru di sekolah MI Ma’arif Garongan, Kulonprogo Yogyakarta. Dan untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam menerapkan kedisiplinan guru di MI Ma’arif Garongan  Kulonprogo Yogyakarta.Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Anaisis Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peran Kepala sekolah dalam menerapkan kedisiplinan guru di MI Ma’arif Garongan  Kulonprogo Yogyakarta. adalah: Kepala sekolah berperan sebagai pelaksana, perencana, seorang ahli, pelindung, Pemegang tanggung jawab, sebagai pencipta, dan sebagai wasit. 2) faktor penghambat serta solusi kepala sekolah dalam menerapkan kedisiplinan guru di MI Ma’arif Garongan  Kulonprogo Yogyakarta adalah  faktor keadaan keluarga, keadaan sekolah, keadaan masyarakat. sedangkan solusi kepala sekolah dalam menerapkan kedisiplinan guru di MI Ma’arif Garongan adalah melakukan musyawarah bersama untuk mencari jalan keluar.
Pengaruh Living Values Education Program (LVEP) terhadap Penanaman Anti-radikalisme Siswa SD dalam Pembelajaran Tematik An-Nisa Apriani
LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan) Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.449 KB) | DOI: 10.21927/literasi.2019.10(2).116-128

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh LVEP terhadap penanaman paham anti-radikalisme siswa SD kelas II dalam pembelajaran tematik. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas II SD yang terdiri dari lima kelas.  Sampel terdiri dari dua kelas diambil dari kelima kelas tersebut untuk diberi perlakuan dengan menggunakan metode LVEP dan konvesional. Pemilihan sampel dilakukan secara acak dengan memperhatikan karakteristik siswa yang heterogen berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dalam pembelajaran tematik. Kelompok kontrol diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional, sedangkan kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan LVEP. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t dengan taraf signifikansi 0,05.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaaan yang signifikan antara penanaman paham anti-radikalisme dengan LVEP dan pembelajaran konvensional. Perbedaaan tersebut terlihat di semua subkarakter anti-radikalisme yang mencakup nilai citizenship dengan hasil uji-t 0,065, nilai compassion dengan hasil uji-t 0,434, nilai courtesy dengan hasil uji-t 0,700, nilai fairness dengan hasil uji-t 0,504, nilai moderation dengan hasil uji t 1,000, nilai respect for other dengan hasil uji-t 0,826, nilai respect for creator dengan hasil uji-t 0,507, nilai self control  dengan hasil uji-t 0,303, dan nilai tolerance dengan hasil uji t 0,676.Kata Kunci: LVEP, anti-radikalisme, pembelajaran tematik
Implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran PAI Siswa Tunagrahita (Studi Kasus Siswa Tunagrahita Sedang Kelas VII di SLB N 2 Yogyakarta) Eryka Putri Nugraheni; Hairiyah ,
LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan) Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.919 KB) | DOI: 10.21927/literasi.2019.10(2).%p

Abstract

Erryka Putri Nugraheni: Implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran PAI Siswa Tunagrahita (Studi Kasus Siswa Tunagrahita Sedang Kelas VII di SLB N 2 Yogyakarta). Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Alma Ata Yogyakarta, 2019.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran PAI siswa tunagrahita sedang kelas VII di SLB N 2 Yogyakarta. Subjek penelitian Kepala Sekolah SLB N 2 Yogyakarta, Wakasek Kurikulum SLB N 2 Yogyakarta, Guru Mata Pelajaran PAI di SLB N 2 Yogyakarta.Penelitian ini menggunakan pendekatan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di SLB N 2 Yogyakarta. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data yang meliputi, Observasi, Wawancara, Dokumentasi, dan Tringulasi.Hasil penelitian ini adalah, kurikulum 2013 di SLB N 2 Yogyakarta tidak semua sesuai dengan kebijakan dalam kurikulum 2013. Kurikulum SLB dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan sekolah dan kemampuan siswa. Misalnya, diberlakukannya sistem blok, dan peringanan beban belajar. Implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran PAI siswa tunagrahita sedang kelas VII di SLB N 2 Yogyakarta, tidak semua sesuai dengan standar kurikulum 2013. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sesuai dengan SKL dalam kurikulum 2013, yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Namun, aspek kognitif tidak terlalu dapat dicapai. Materi pembelajaran lebih sederhana dan TIK sebagai media pembelajaran. Standar proses pembelajaran berjalan sesuai dengan tahapan pembelajaran kurikulum 2013, meskipun terdapat beberapa kendala yang disebabkan oleh keadaan dan kemampuan siswa. Untuk meningkatkan mutu pendidikan SLB N 2 Yogyakarta melaksanakan evaluasi 2 kali dalam 1 tahun. Faktor pendukung dalam implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI di SLB N 2 Yogyakarta adalah telah dilaksanakan sosialisasi kurikulum 2013, pendidik yang berkompeten, pendekatan tematikyang sudah lama diterapkan, dan peran aktif wali murid. Faktor penghambat dalam implementasi kurikulum 2013 adalah penggunaan sistem blok, kebijakan pemerintah, kurangnya pemahaman wali murid, kurangnya sarana dan prasarana dalam sekolah.Kata kunci: Implementasi Kurikulum 2013. Siswa Tunagrahita

Page 11 of 23 | Total Record : 230