cover
Contact Name
Trianokta Akbar Wardana
Contact Email
trianokta.akbar@yarsi.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalkedokteran@yarsi.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
YARSI Medical Journal
Published by Universitas Yarsi
ISSN : 08541159     EISSN : 24609382     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 232 Documents
Pengaruh Akupunktur Titik Paravertebral Th VIII-X terhadap Kadar Malondialdehide (MDA) pada Kelinci yang Diinduksi Asetaminofen Nurwati, Ida
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 22, No 2 (2014): MEI - AGUSTUS 2014
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.489 KB) | DOI: 10.33476/jky.v22i2.308

Abstract

Asetaminofen, hepatotoksin yang menimbulkan kerusakan sel hepar. Kerusakan tersebut akibat terbentuknya metabolit reaktif N-asetil-p-benzo kuinon (NAPQI) pada dosis besar tidak diikat seluruhnya oleh enzim glutation-s- transferase. Zat NAPQI me-rupakan radikal bebas yang menyebabkan peroksida lipid dengan peningkatan malodialdehide (MDA). Akupunktur titik paraver-tebral thorax (Th) VIII-X sedermatom hepar sehingga memper-baiki mikrosirkulasi hepar. Tujuan penelitian ini adalah menge-tahui pengaruh akupunktur titik paravertebral thorax VIII-X ter-hadap kadar MDA darah kelinci yang diinduksi asetaminofen per oral. Penelitian eksperimental yang menggunakan 30 ekor kelinci. galur Australia, umur 3 bulan, dibagi 3 kelompok: K1-kontrol, KII (asetaminofen 1,05 gram/1,5 kg BB, 3 kali selama 3 minggu), K III (asetaminofen 1,05 gram/1,5 kg BB, 3 kali dalam 3 minggu dan akupunktur 2 hari sekali (10 kali). Pemeriksaannya dilakukan 48 jam setelah penelitian berakhir. Data dianalisa menggunakan ANOVA dan LSD. Hasilnya menunjukkan perbedaan bermakna (p<0,05) kadar MDA (p=0,000) semua kelompok, akupunktur me-nurunkan MDA (K3 = 0.703 m mol/dl) dibanding asetaminofen (K2 = 0.987 m mol/dl). Akupunktur titik paravertebralis thorax VIII-X dapat menormalkan secara ber-makna MDA dan kolesterol darah kelinci yang diinduksi asetaminofen.
Hubungan migrasi perlekatan otot pada tulang panjang dengan perubahan panjang tulang dan volume otot pada perlakuan hiperaktivitas selama pertumbuhan Boer, H. Ardiyan
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 17, No 1 (2009): JANUARI - APRIL 2009
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1469.617 KB) | DOI: 10.33476/jky.v17i1.198

Abstract

This study was aimed to recognize the ccorrelation between migration of muscle attachment on long bone and the change of bone length and mucle volume in a hyperactivity treatment during bone growth. A number of 150 male rats (Rattus norvegicus) were used as experimental animal. Randomly, the experimental animals were divided into three groups (1) the first group consisted of 30 rats, were used to examine the anatomical structure of the rats, and the accuracy of placing metal pins of muscles and of the bone shaft, (2) the control group (60 rats) and (3) the hyperactivity group (60 rats) were given increased muscular activity by physical exercise in every groups. Metal pins were implanted in the middle of the femoral and the tibial bone shaft, and 30 rats (the first group) were directly sacrificed. Every 2 months and 6 months following treatment, the hyperactivity and the control group were sacrificed. Five muscles which were attached on the femur and on the tibia were cut and their volumes, absolute distance and proportional distance of their attachment to the metal pins, and to the length of the bone were measured. It was found that in the hyperactivity rats, a change of bone length was detected, whereas none in the control group. The change of the long bone was significantly correlated proportionally with the migration of the attachment of the muscle. In the treated group, muscle volume differed compared to that in the control group. However, the difference of the muscle volume was not correlated with the migration of the muscle attachment during bone growth. In conclusion, there was a convincing correlation between the migration of the muscle attachment and the change of bone length in hyperactivity group during bones growth.
Abortion from the islamic viewpoint Uddin, Jurnalis
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 10, No 1 (2002): JANUARI - APRIL 2002
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jky.v10i1.65

Abstract

Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Pneumonia Pada Balita di Puskesmas Susunan Kota Bandar Lampung Tahun 2012 Adawiyah, Rosbiatul
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 24, No 1 (2016): JANUARI - APRIL 2016
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jky.v24i1.256

Abstract

Pneumonia merupakan pembunuh utama anak dibawah usia lima tahun (balita) di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti AIDS, Malaria dan Campak. Namun, belum banyak perhatian terhadap penyakit ini. Di dunia, dari 9 juta kematian balita lebih dari 2 juta balita meninggal setiap tahun akibat pneumonia atau sama dengan 4 balita meninggal setiap menitnya. Dari lima kematian balita, satu diantaranya disebabkan pneumonia. Di Puskesmas Susunan Baru pada bulan Februari 2012 terjadi 1 (satu) kematian balita akibat pneumonia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Kejadian Pneumonia pada Balita di Puskesmas Susunan Kota Bandar Lampung Tahun 2012. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan mengguna-kan desain studi case control, dilakukan pada bulan Oktober-Nopember 2012 pada 130 balita yang tediri 65 kasus dan 65 kontrol di Puskesmas Susunan Baru yang dipilih sebagai sampel. Variabel dependen adalah kejadian Pneumonia pada balita, sedangkan variabel Independen adalah umur balita, status gizi balita, kelengkapan status imunisasi, pemberian Vitamin A, pemberian ASI Eksklusif, pendidikan ibu, dan asap pembakaran keluarga. Analisa data secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh kelengkapan status imunisasi, pemberian Vitamin A, pemberian ASI Eksklusif, dan asap pembakaran keluarga dengan kejadian Pneumonia pada balita. Variabel yang merupakan faktor paling dominan berpengaruh terhadap kejadian Pneumonia pada balita adalah asap pembakaran keluarga setelah dikontrol variabel kelengkapan status imunisasi, pemberian Vitamin A, pemberian ASI Eksklusif, dan pendidikan ibu, dengan nilai OR = 13,363 yang berarti balita dengan asap pembakaran keluarga yang tidak baik akan berisiko terkena Pneumonia 13 kali lebih tinggi di-bandingkan balita dengan asap pembakaran keluarga yang baik. Saran yang dapat penulis berikan adalah perlu dilakukan pendekatan secara komprehensif dalam menurunkan kasus Pneumonia balita melalui pendekatan dan advokasi ke legislatif untuk mengalokasikan pembiayaan untuk pembuatan leaflet, poster, tentang bahaya asap pembakaran keluarga dan asap rokok bagi kesehatan balita.
Prevalensi bayi lahir cacat (Malformasi Kongenital) di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Mustofa, Samsul; Susmiarsih Panjiasih, Tri; Wikaningrum, Riyani
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 17, No 2 (2009): MEI - AGUSTUS 2009
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.263 KB) | DOI: 10.33476/jky.v17i2.203

Abstract

Congenital Malformations was instrumental in perinatal morbidity and infant mortality. Patients with severe disorders are classified to be affected physically, mentally, and socially and require special attention. Prevalence data from various types of congenital malformations may be useful to plan primary prevention measures for such disorders. The purpose of this study was to examine the prevalence of congenital malformations at the teaching hospitals, Faculty of Medicine, YARSI University. In this study, data were obtained from medical records in four teaching hospitals i.e. Abdul Muluk Hospital in Bandar Lampung, Lampung, Serang General Hospital in Serang, Banten, Garut General Hospital in Garut, and Gunung Jati General Hospital in Cirebon, West Java, within a period of three years i.e. 2005 to 2007. Based on ICD-10 codes, eight groups involving 18 types of birth defects were recorded. Among 25,276 babies born in four previously mentioned hospitals, 283 babies were born with congenital malformation. The prevalence of congenital malformations in Abdul Muluk Hospital was 11.31% with the frequency of 5.961/1,000 live birth, Serang Hospital was 13.78% with the frequency of 7.163/1,000 live birth, Garut Hospital was 33.92% with the frequency of 9.777/1,000 live birth and Gunung Jati Hospital was 40.99% with the frequency of 24.98/1000 live birth. Various disorders were noted, being the most common was disorder in the digestive system (25.80%), followed by the musculoskeletal system (20.49%), and the nervous system (16.61%). In conclusion, the total prevalence of congenital malformations in the teaching hospital, Faculty of Medicine, YARSI University was 1.12% with the frequency of 11.2/1000 live births. Congenital malformations were particularly prominent in Gunung Jati General Hospitals Cirebon, West Java.
Survey penderita vertigo yang dirawat selama tahun 1999 di Rumah Sakit Cinere Jakarta Iswadi, Soeparto
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 10, No 1 (2002): JANUARI - APRIL 2002
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jky.v10i1.70

Abstract

PenerapanModel Family-CenteredNursingTerhadap Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga Dalam Pencegahan ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja PuskesmasSimpang Tiga Kabupaten Aceh Besar Erlinda, Vitria
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 23, No 3 (2015): SEPTEMBER - DESEMBER 2015
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.687 KB) | DOI: 10.33476/jky.v23i3.231

Abstract

Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia. Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya angka kesakitan dan kematian karena ISPA, terutama pada bayi dan anak usia dibawah lima tahun. Penerapan model pemberdayaan berbasis keluarga : familycentered nursing merupakan intervensi keperawatan yang mendukung pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dalam pencegahan ISPA. Kemampuan keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatan keluarga sangat diperlukan, agar keluarga dapat mencegah terjadinya ISPA pada balita. Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh penerapan family-centered nursing terhadap pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dalam pencegahan ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, desain penelitian menggunakan metode pre-eksperimental design dengan rancanganone group pre andposttest design without control group. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang memiliki balita yang mengalami ISPA dan berobat ke Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar pada bulan Oktober sampai November 2014 yang berjumlah 33 keluarga. Hasil penelitian menunjukkan ada perubahan signifikan dalam kemampuan keluarga untuk mengenal masalah ISPA sebelum dan sesudah penerapan family centered nursing dengan nilai (p 0,00); ada perubahan yang signifikan dalam pengambilan keputusan tindakan sebelum dan sesudah penerapan family centered nursing dengan nilai (p 0,00); ada perubahan yang signifikan dalam merawat anggota keluarga yang sakit sebelum dan sesudah penerapan family centered nursing dengan nilai (p0,00), ada perubahan yang signifikan dalam memodifikasi lingkungan sebelum dan sesudah penerapan family centered nursing dengan nilai (p 0,001) dan ada perubahan yang signifikan dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan sebelum dan sesudah penerapan family centered nursing dengan nilai (p0,00). Penerapan family centered nursing dapat mempengaruhi kemandirian keluarga dalam pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dalam pencegahan ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar.
Perbedaan ekspresi TGF-B1 dan Fibrosis Interstisial pada kejadian Nefrotoksis Doxorubicin dan Nefroprotektif Pentoxifylin Purwanto, Bambang
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 17, No 2 (2009): MEI - AGUSTUS 2009
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jky.v17i2.208

Abstract

Nephrotoxic effects of Doxorubicin (DXR) is still a problem in clinical practice. On the other hand Pentoxyfilline (PTX) as an electron-donor material can be nephroprotective. Therefore, combination of DXR and PTX would be expected to reduce nephrotoxic effects of DXR. In this study we examined the effects of PTX on TGF-B1 expression and interstitial fibrosis in an experimental model of DXR nephropathy in mice. Mice were divided into three groups of eight each i.e. untreated Swiss mice (controls), DXR treatment alone to induce nephropathy, and DXR treatment followed by PTX. Following 4 week treatment, each group was sacrificed. Examination of TGF-B1 expression was carried out by immunohistochemistry employing monoclonal antibody. Interstitial fibrosis examination was performed by a histopathologist using Verheoff van Giesen staining and the one way Anova was used for statistical analysis. It was observed that DXR treatment followed by PTX treatment prevented the increase of TGF-B1 expression and interstitial fibrosis in mice with DXRnephropathy (p<0.05). These findings suggested the beneficial nephroprotective effect of PTX.
Analisis gangguan pendengaran pada penderita Diabetes Melitus Tipe-2 berdasarkan pemeriksaan Audiometri Nada Murni dan Audiometri Tutur Limardjo, Arief; Kadir, Abdul; Djamin, Riskiana; Perkasa, Fajar
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 17, No 3 (2009): SEPTEMBER - DESEMBER 2009
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jky.v17i3.214

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gangguan pendengaran yang merupakan salah satu komplikasi kronis penyakit diabetes melitus tipe-2 berdasarkan pemeriksaan audiometri nada murni dan audiometri tutur. Jenis penelitian ini adalah cross sectional. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 135 orang penderita diabetes melitus tipe-2 yang terdiri dari 45 orang yang mengalami gangguan pendengaran dan 90 orang yang tidak mengalami gangguan pendengaran. Hasil penelitian menunjukkan gangguan pendengaran yang dialami penderita diabetes melitus tipe-2 berdasarkan pemeriksaan audiometri nada murni umumnya ringan, sedangkan pada pemeriksaan audiometri tutur umumnya normal. Berdasarkan hasil uji statistik ditemukan hubungan yang bermakna antara usia penderita, lama menderita, hipertensi, hasil pemeriksaan audiometri nada murni dan audiometri tutur terhadap gangguan pendengaran. Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara penderita diabetes melitus tipe-2 terkontrol atau tidak terkontrol terhadap gangguan pendengaran.
Pengaruh Probiotik terhadap Gambaran Histologis Mukosa Usus pada Mencit Balb/C Model Alergi HP, Diding; Listyaningsih S., Endang; Subijanto, AA
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 16, No 1 (2008): JANUARI - APRIL 2008
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jky.v16i1.219

Abstract

The mechanisms by which probiotic bacteria affect the immune system are unknown yet, but many of them are attributed to an increase in the innate or in the acquired immune response. The aim of this study was to examine the effect of the probiotic on the histology structure of intestinal layer in a mice model of allergy. Male Balb/C mice were sensitized and challenged intra peritoneally (i.p) with ovalbumin(OVA). Mice were immunized i.p. on days 0 and 7 with 2.5 mg of OVA adsorbed to 7.75ml of Aluminum hydroxide gel. OVA challenges (10 mg in l0 ml of PBS) were administered orally on days 8, 9, 10, 11, 12 and 13, with mice being sacrificed on day 14. This probiotic was orally administered to Balb/C mice. Intestinal microscopic slides were prepared using parafin method and stained with hematoxylin eosin staining. The data were analyzed by Kruskal-Wallis, followed by MannWhitney Test. The results showed that probiotic can minimized inflammation of intestinal layer in the experimental animal, not significantly different with 3rd generation of antihistamine.

Page 2 of 24 | Total Record : 232


Filter by Year

2002 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 27, No 3 (2019): SEPTEMBER - DESEMBER 2019 Vol 27, No 2 (2019): MEI-AGUSTUS 2019 Vol 27, No 1 (2019): JANUARI - APRIL 2019 Vol 26, No 3 (2018): SEPTEMBER - DESEMBER 2018 Vol 26, No 2 (2018): MEI - AGUSTUS 2018 Vol 26, No 2 (2018): MEI - AGUSTUS 2018 Vol 26, No 1 (2018): JANUARI - APRIL 2018 Vol 26, No 1 (2018): JANUARI - APRIL 2018 Vol 25, No 3 (2017): SEPTEMBER - DESEMBER 2017 Vol 25, No 3 (2017): SEPTEMBER - DESEMBER 2017 Vol 25, No 2 (2017): MEI - AGUSTUS 2017 Vol 25, No 2 (2017): MEI - AGUSTUS 2017 Vol 25, No 1 (2017): JANUARI - APRIL 2017 Vol 25, No 1 (2017): JANUARI - APRIL 2017 Vol 24, No 3 (2016): SEPTEMBER - DESEMBER 2016 Vol 24, No 2 (2016): MEI - AGUSTUS 2016 Vol 24, No 2 (2016): MEI - AGUSTUS 2016 Vol 24, No 1 (2016): JANUARI - APRIL 2016 Vol 24, No 1 (2016): JANUARI - APRIL 2016 Vol 23, No 3 (2015): SEPTEMBER - DESEMBER 2015 Vol 23, No 2 (2015): MEI - AGUSTUS 2015 Vol 23, No 1 (2015): JANUARI - APRIL 2015 Vol 22, No 2 (2014): MEI - AGUSTUS 2014 Vol 22, No 2 (2014): MEI - AGUSTUS 2014 Vol 21, No 1 (2013): JANUARI - APRIL 2013 Vol 20, No 3 (2012): SEPTEMBER - DESEMBER 2012 Vol 20, No 3 (2012): SEPTEMBER - DESEMBER 2012 Vol 20, No 2 (2012): MEI - AGUSTUS 2012 Vol 20, No 2 (2012): MEI - AGUSTUS 2012 Vol 20, No 1 (2012): JANUARI - APRIL 2012 Vol 20, No 1 (2012): JANUARI - APRIL 2012 Vol 18, No 2 (2010): MEI - AGUSTUS 2010 Vol 18, No 2 (2010): MEI - AGUSTUS 2010 Vol 18, No 1 (2010): JANUARI - APRIL 2010 Vol 18, No 1 (2010): JANUARI - APRIL 2010 Vol 17, No 3 (2009): SEPTEMBER - DESEMBER 2009 Vol 17, No 3 (2009): SEPTEMBER - DESEMBER 2009 Vol 17, No 2 (2009): MEI - AGUSTUS 2009 Vol 17, No 2 (2009): MEI - AGUSTUS 2009 Vol 17, No 1 (2009): JANUARI - APRIL 2009 Vol 17, No 1 (2009): JANUARI - APRIL 2009 Vol 16, No 3 (2008): SEPTEMBER - DESEMBER 2008 Vol 16, No 3 (2008): SEPTEMBER - DESEMBER 2008 Vol 16, No 2 (2008): MEI - AGUSTUS 2008 Vol 16, No 2 (2008): MEI - AGUSTUS 2008 Vol 16, No 1 (2008): JANUARI - APRIL 2008 Vol 16, No 1 (2008): JANUARI - APRIL 2008 Vol 15, No 3 (2007): SEPTEMBER-DESEMBER 2007 Vol 15, No 1 (2007): JANUARI - APRIL 2007 Vol 13, No 1 (2005): JANUARI - APRIL 2005 Vol 10, No 1 (2002): JANUARI - APRIL 2002 More Issue