cover
Contact Name
Muhammad Isrul
Contact Email
isrulfar@gmail.com
Phone
+628114053811
Journal Mail Official
jurnalpharmaconmw@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Farmasi, STIKES Mandala Waluya Kendari Jalan A.H Nasution No. G-37, Kendari
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
ISSN : 24426032     EISSN : 25989979     DOI : 10.35311
Core Subject : Health,
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia merupakan jurnal (Open Journal System) untuk informasi bidang ilmu farmasi yang memuat kajian tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk tulisan ilmiah, studi kepustakaan dan studi empirik. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia telah memiliki ISSN cetak : 2442 - 6032 dan ISSN online : 2598-9979 Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia terbit 2 kali setahun (Bulan Juni dan Desember).
Arjuna Subject : -
Articles 284 Documents
Review Artikel : Peran Faktor Transkripsi Nuclear Factor Kappa-Light-Chain-Enhancer of Activated B Cells (NF-?B)Terhadap Sel Kanker Payudara Adryan Fristiohady; Mini Bekti Ningsih; Fadhliyah Malik
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v6i1.59

Abstract

Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak menyerang perempuan. Diperkirakan jumlah kasus tidak kurang dari 1.050.346 per tahun. Berdasarkan estimasi International Agency for Research on Cancer, diperkirakan pada tahun 2020 akan ada 1,15 juta kasus kanker payudara dengan 411.000 kematian. Kanker payudara adalah penyakit yang ditandai adanya jaringan payudara yang tumbuh secara invasif sehingga dapat menyebabkan kematian. Aktivasi NF-B yang berlebihan dan dideregulasi menyebabkan inflamasi yang tidak terkontrol. Respon inflamasi sistemik dan teregulasi adalah bagian dari pertahanan tubuh terhadap cedera, infeksi dan penyakit. Sehingga menekan jalur aktivasi NF-?B dan menekan NF-?B adalah strategi yang menarik untuk pengembangan molekul anti-inflamasi. Penulisan Review jurnal ini menggunakan studi pustaka tentang peranNF-?B terhadap kanker payudara dengan melihat aktivitas proliferasi dan apoptosis secarain vivo dan in vitro.
Optimasi Konsentrasi Sukrosa Terhadap Transparansi Dan Sifat Fisik Sabun Padat Transparan Minyak Atsiri Sereh Wangi (Cymbopogon citratus L.) La Ode Muhammad Andi Zulbayu; Risky Juliansyah; Firawati Firawati
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v6i1.60

Abstract

Sereh wangi ( Cymbopogon citatusL.) merupakan tanaman rempah yang sangat bermanfaat dalam bidang kesehatan. Minyak atsiri daun sereh bersifat sebagai anti jamur dan antibakteri. Berbagai manfaat dan khasiat yang terdapat pada herba sereh wangi, mendorong untuk diaplikasikan pada berbagai bentuk sediaan farmasi untuk mendapatkan nilai tambah. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membuat formulasi sediaan sabun mandi transparan. Pada proses pembuatan sabun transparan, sukrosa berfungsi untuk membantu terbentuknya transparansi pada sabun. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan optimasi terhadap penggunaan sukrosa dalam formulasi untuk mendapatkan transparansi yang baik serta untuk melihat kestabilan fisik sabun padat transparan. Sabun transparan minyak atsiri sereh wangi divariasi dengan konsentrasi penggunaan sukrosa 11% (Formula A), 13% (Formula B) dan 15% (Formula C). Pengujian yang dilakukan oleh Sabun yang meliputi organoleptik, pH, homogenitas, tinggi busa dan transparansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi sukrosa berpengaruh terhadap tingkat tranparansi. Konsentrasi sukrosa yang optimal untuk memperoleh transparansi yang baik yaitu 15% (Formula C). Pengujian stabilitas fisik termasuk nilai pH, stabilitas tinggi busa dan homogenitas menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan selama pengujian empat minggu. Hal ini membuktikan bahwa sediaan sabun padat transparan minyak atsiri sereh wangi stabil secara fisik. Konsentrasi sukrosa yang optimal untuk memperoleh transparansi yang baik yaitu 15% (Formula C). Pengujian stabilitas fisik termasuk nilai pH, stabilitas tinggi busa dan homogenitas menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan selama pengujian empat minggu. Hal ini membuktikan bahwa sediaan sabun padat transparan minyak atsiri sereh wangi stabil secara fisik. Konsentrasi sukrosa yang optimal untuk memperoleh transparansi yang baik yaitu 15% (Formula C). Pengujian stabilitas fisik termasuk nilai pH, stabilitas tinggi busa dan homogenitas menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan selama pengujian empat minggu. Hal ini membuktikan bahwa sediaan sabun padat transparan minyak atsiri sereh wangi stabil secara fisik.
Uji Efek Antiinflamasi Infusa Daun Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) Terhadap Tikus Putih (Rattus norvegicus) Yang Diinduksi Karagenan Muhammad Isrul; Citra Dewi; Vivin Wahdini
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v6i1.61

Abstract

Daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya karena memiliki banyak manfaat dan kandungannya bagi kesehatan tubuh dan daun bayam merah (Amarantus tricolor L.) mengandung komponen antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder yang terkandung dalam infusa daun bayam merah (Amarantus tricolor L.) dan untuk mengetahui konsentrasi infusa daun bayam merah (Amarantus tricolor L.) yang dapat menghasilkan efek antiinflamasi. Penelitian ini menggunakan metode induksi karagenan sebagai zat iritannya. Infusa daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) dibuat dalam berbagai variasi konsentrasi 10%, 15% dan 25% yang diberikan secara oral pada tikus putih. Natrium diklofenak digunakan sebagai kontrol positif, Na CMC digunakan sebagai kontrol negatif. Pengukuran dilakukan setiap 30 menit selama 180 menit setelah induksi karagen 1% 0,2 ml. Analisis data dilakukan dengan menggunakan One-Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD. Daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) memiliki metabolit sekunder yaitu, alkaloid, flavonoid, saponin, quinon, tanin, dan steroid. Infusa daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) efektif sebagai antiiflamasi pada konsentrasi 10% dengan nilai P signifikan yaitu 0,778 > 0,05 dan konsentrasi 25% dengan nilai P signifikan yaitu 0,725 > 0,05. Konsentrasi tersebut tidak berbeda signifikan dengan kontrol positif Natrium diklofenak. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan infusa daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) dapat menghambat pembentukan udema.
Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Cabai Rawit Spesies Capsicum frutescens Linn dan Capsicum annum pada Staphylococcus aureus Jamal Saripa; Silviana Hasanuddin; Muhammad Isrul
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v6i2.62

Abstract

Penyakit infeksi saat ini menjadi masalah yang serius, ditambah lagi dengan semakin meluasnya resistensi mikroba terhadap obat-obatan yang ada. Penyakit infeksi ini sering di jumpai pada anak karena daya tahan kulit terhadap invasi kuman pathogen belum sesempurna orang dewasa. Cabai merupakan jenis tanaman suku terung-terungan (Solanaceae) sejak lama dimanfaakan untuk mengobatan beberapa penyakit. Tujpenelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan konsentrasi efektif antibakteri antara ekstrak daun Cabai Rawit Spesies Capsicum frutescens Linn dengan cabai rawit spesies Capsicum annum terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Candida albicans. Penelitian ini termasuk penelitian analitik. Pengujian aktivitas antimikroba menggunakan metode difusi agar. Sampel penelitian adalah ekstrak etanol daun cabai rawit spesies Capsicum frutescens Linn dan Capsicum annum dengan menggunakan 4 variasi konsentrasi yaitu 5%, 10%, 25% dan 40% dengan kontrol positif tetrasiklin dan kontrol negatif dimethylsulfoksida Analisis data dilakukan dengan menggunakan One-Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun cabai rawit spesies Capsicum frutescens Linn memiliki aktivitas daya hambat terhadap taphylococcus aureus pada konsentrasi 5% yaitu sebesar 1,6 mm±0,17, konsentrasi 10% sebesar 2,5 mm±0,40, konsentrasi 20% sebesar 3,2 mm±0,05 dan konsentrasi 40% sebesar 4,2 mm±0,05. Sedangkan ekstrak etanol daun cabai rawit spesies Capsicum annum memiliki aktivitas daya hambat pada konsentrasi 5% sebesar 5,8 mm±0,52, konsentrasi 10% sebesar 7,8 mm±1,01, konsentrasi 20% sebesar 13,0 mm±1,1, konsentrasi 40% sebesar 20,2 mm±1,0. Zona hambat yang ditunjukkan oleh tetrasiklin 1% sebagai kontrol positif sebesar 29,0 mm±1,2.
Formulasi Hydrogel Eye Mask Berbasis Ekstrak Limbah Kepala Udang Putih (Litopenaeus vannamei) Sebagai Suplemen dan Relaksasi Mata Lelah Yustian Okwani; Nurhatidjah Awaliyah Halid; Silviana Hasanuddin; Djunaidin Djunaidin; Deo Julian Hikmat
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v6i2.63

Abstract

Kepala udang merupakan salah satu limbah yang belum dimanfaatkan namun mengandung Astaksantin yang dapat dimanfaatkan sebagai pengatasan terhadap mata lelah. Meningkatnya pengunaan komputer menyebabkan gangguan terhadap penglihatan yang dinamakan Computer Vision Syndrome (CVS) yaitu suatu gejala yang dapat menyebabkan berbagai keluhan antara lain mata lelah dan kering, hal tersebut menjadi tujuan penelitian ini yaitu memformulasi kedalam bentuk sediaan dari ekstrak etanol kepala udang putih (Litopenaeus vannamei). Salah satu sediaan mata yang dapat digunakan dengan nyaman bagi pengguna yaitu Hydrogel EyeMask. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental. Preparasi penelitian dilakukan dengan penyiapan ekstrak etanol kepala udang putih (Litopenaeus vannamei) dengan metode maserasi. Formulasi hydrogel Eye Mask dengan menggunakan Na-alginat dan xanthan gum sebagai basis. Sediaan dievaluasi kestabilan dan karakteristik fisik hydrogel Eye Mask dievaluasi melalui pengamatan organoleptis, daya mengembang, dan nilai pH. Hasil evaluasi menunjukkan hydrogel Eye Mask tidak mengalami perubahan organoleptis selama 12 minggu dan memiliki kemampuan menahan air yang baik. Selain itu, pengukuran daya mengembang menunjukkan pada pengukuran minggu pertama yaitu pada jam ke-1 dan jam ke-2 hingga pada jam ke-3 berturut-turut 42,10%, 48,56%, 72,11% dengan nilai pH 6,15±0,04. Hydrogel yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki karakteristik dan stabilitas fisik yang baik sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai sediaan suplemen dan relaksasi mata.
Review: Pengaruh Tanaman Obat Yang Beraktivitas Hipertensi Terhadap Ekspresi Gen Reseptor ACE-1 dan ACE 2 Nisa Nur Afifah; Yani Mulyani; Ari Yuniarto
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v7i1.64

Abstract

Hipertensi adalah salah satu penyakit dengan angka kesakitan dan kematian yang terus meningkat, termasuk di Indonesia. Dalam mengatasi hipertensi obat-obatan seperti ACE inhibitor berperan dalam menurunkan tekanan darah diastol dan sistol, namun tanaman obat seperti ekstrak buah hawthorn, buah zaitun (Olea europaea L.), Hibiscus Sabdariffa, Allium Sativum dan Allium Cepa juga memiliki efek sebagai antihipertensi dengan harga yang relatif murah, mudah didapat, efek samping yang lebih rendah dibandingkan dengan obat sintesis atau kimia lainnya. Review jurnal ini ditujukan untuk mengetahui berbagai tanaman obat yang memiliki aktivitas hipertensi dan berpengaruh terhadap ekspresi gen reseptor hipertensi ACE1 dan ACE2. Penelusuran referensi dilakukan melalui database PubMed, Science Direct, dan Google Scholar, dengan kata kunci “Medicinal Plant”, “Gene expression”, “Angiotensin Converting Enzyme 1”, “Angiotensin Converting Enzyme 2”, dan“Antihypertension”. Tanaman obat digunakan sebagai terapi alternatif penurun tekanan darah tinggi dan merupakan salah satu cara pengobatan non farmakologis hipertensi. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman obat memiliki pengaruh dalam menurunkan tekanan darah tinggi karena kandungan senyawa yang ada dalam masing-masing tanaman sehingga mampu menghambat reseptor hipertensi ACE1 dan ACE2 dengan berbagai metode ekspresi gen. Banyak tanaman obat yang telah diteliti memiliki aktivitas sebagai antihipertensi. Dari 14 tanaman obat dengan aktivitas sebagai anti hipertensi, sebanyak 90% tanaman berpengaruh terhadap ekspresi gen Angiotensin Converting Enzyme 1 (ACE 1), dan sebanyak 10% tanaman memiliki pengaruh terhadap Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE 2). Tanaman obat yang telah ditemukan dan memiliki aktivitas terhadap ekspresi gen Angiotensin Converting Enzyme 1 (ACE 1) paling banyak merupakan tanaman obat dengan family Poaceae, Oleaceae, dan Zingiberaceae.
Review : Potensi Ekstrak Kulit Buah Alpukat (Persea americana Mill) Sebagai Bahan Aktif Formulasi Masker Peel-Off Sarmila Sarmila; Hamdani Sapuan Tanggapili; Afiana Melini; Muhammad Isrul
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v7i1.67

Abstract

Masker peel-off merupakan sediaan perawatan kulit yang berbentuk gel dan akan mengering setelah diaplikasikan kekulit dalam waktu tertentu. Masker peel-off berfungsi mampu merelaksasi, mengangkat sel kulit mati, dan dengan pemakaian teratur dapat mengurangi kerutan. Saat ini telah berkembang penggunaaan bahan alam sebagai zat aktif formula masker peel-off yang memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri terhadap bakteri penyebab jerawat. Kulih Buah Alpukat memiliki berbagai kandungan senyawa salah satunya adalah senyawa fenol yang dapat bersifat sebagai antioksidan dan antibakteri. Oleh karena kulit buah alpukat berpotensi digunakan sebagai zat aktif dalam formulasi masker peel-off. Kajian literatur ini membahas tentang potensi tersebut. Pencarian data dilakukan secara online terhadap jurnal nasional, jurnal internasional, dan buku. Hasil didapatkan 26 literatur dalam artikel review ini yang terdiri 24 artikel jurnal dan 2 buku. Artikel ini membahas tentang kajian tentang masker peel-off, Formula masker peel-off bahan alam, aktivitas antioksidan kulit buah alpukat, aktivitas antibakteri terhadap bakteri penyebab jerawat ekstrak kulit buah alpukat
Formulasi dan Karakterisasi Nanopartikel Kafein Hasil Isolasi dari Biji Kopi Robusta Yunida Yunida; Muhammad Totong Kamaluddin; Theodorus Theodorus; Sonlimar Mangunsong
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v7i1.68

Abstract

Kopi robusta merupakan jenis kopi yang paling banyak dikembangkan oleh petani di Indonesia. Kopi kaya akan zat bioaktif yang memberikan manfaat bagi kesehatan, salah satunya adalah kafein. Namun, konsumsi kafein dalam jumlah berlebihan juga dapat menimbulkan efek samping. Salah satu upaya untuk meminimalkan efek samping dan menghasilkan sediaan sustained release adalah dengan membuat formulasi kafein dalam bentuk sediaan nanopartikel. Dalam penelitian ini dilakukan ekstraksi, isolasi dan identifikasi kafein dari biji kopi robusta. Dari 200 gram biji kopi robusta diperoleh kristal kafein sebanyak 0,83 gram. Hasil identifikasi secara mikroskopis diperoleh morfologi kristal kafein seperti jarum-jarum panjang dan karakteristik kristal kafein mirip dengan kafein standar. Preparasi nanopartikel kafein dilakukan menggunakan metode single emulsion-solvent evaporation dengan pembawa PLGA (Poly-(Lactic-co-Glycolic Acid)) dan PVA (Poly(Vinyl Alcohol)) sebagai stabilizer. Karakterisasi preparat nanopartikel menggunakan PSA (Particle Size Analyzer) memberikan hasil diameter ukuran partikel 183,9 nm, nilai PDI (Polydispersity Index) 0,113 dan zeta potensial -13,5 mV. Penentuan morfologi menggunakan Transmission Electron Microscopy diperoleh partikel yang berbentuk bulat (spheris).
Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) Di Puskesmas Poli-Polia Kabupaten Kolaka Timur Bai Athur Ridwan; Yulli Fety; Nurlinda Nurlinda
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v7i01.71

Abstract

Nyeri didefinisikan sebagai perasaan tidak menyenangkan bagi sebagian orang akibat dari kerusakan jaringan, sehingga pasien melakukan pengobatan dan kebanyakan masih berpusat pada terapi farmakologis seperti penggunaan Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS). Adanya efek samping yang bisa terjadi maka perlu ditunjang dengan penggunaan yang rasional khususnya pada fasilitas kesehatan. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran rasionalitas penggunaan OAINS di Puskesmas Poli-Polia Kabupaten Kolaka Timur. Jenis penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan desain deskriptif retrospektif. Sampel diambil dengan cara total sampling dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi yaitu OAINS tunggal maupun kombinasi yang digunakan pasien periode Januari – Maret 2020 dan memiliki data rekam medik lengkap. Jumlah sampel yang diperoleh yaitu sebesar 72 pasien dan datanya dikumpulkan dalam lembar pengumpul data yang memuat identitas pasien, nama obat, dosis, dan aturan pakai. Analisis rasionalitas penggunaan OAINS dinilai dari aspek ketepatan pemilihan obat, ketapatan jumlah, dan ketepatan dosis dan frekuensi yang disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasionalitas penggunaan OAINS di Puskesmas Poli-Polia Kabupaten Kolaka Timur tidak seluruhnya tepat. Pada aspek tepat pemilihan obat diperoleh sebesar 86%, tepat dosis dan frekuensi pemberian sebesar 83%, dan tepat jumlah obat mencapai 100% dan secara keseluran bahwa OAINS yang digunakan di Puskesmas Poli-Polia Kabupaten Kolaka Timur belum rasional.
Studi Etnomedisin Tanaman Berkhasiat Obat Hipertensi di Kecamatan Poleang Tenggara Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara Selpirahmawati Saranani; Himaniarwati Himaniarwati; Wa Ode Yuliastri; Muhammad Isrul; Aulia Agusmin
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v7i1.72

Abstract

Etnomedisin merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis tanaman yang digunakan sebagai obat untuk hipertensi, mengetahui bagian tanaman yang digunakan sebagai obat hipertensi dan bagaimana cara pengolahan tanaman obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi di Kecamatan Poleang Tenggara Kabupaten Bombana. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan analisis data menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan tehnik snowball sampling. Data dasar tanaman obat telah dikumpulkan dengan menggunakan wawancara langsung kepada pengobat tradisional atau battra, dan informan lainnya, yang terdiri dari 10 responden. Informasi yang didapatkan berupa nama tanaman obat, nama daerah, bagian tanaman yang digunakan, dan cara pengolahannya. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, terdapat 20 spesies tanaman obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi. Bagian tanaman yang banyak digunakan antara lain daun, buah, biji rimpang dan herba. Cara pengolahann tanaman yang digunakan adalah dengan cara direbus, diseduh, ditumbuk (diblender), dan dikunyah. Famili tanaman obat yang dimanfaatkan adalah famili acanthaceae, asteraceae, moraceae

Page 5 of 29 | Total Record : 284