cover
Contact Name
Muhammad Isrul
Contact Email
isrulfar@gmail.com
Phone
+628114053811
Journal Mail Official
jurnalpharmaconmw@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Farmasi, STIKES Mandala Waluya Kendari Jalan A.H Nasution No. G-37, Kendari
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
ISSN : 24426032     EISSN : 25989979     DOI : 10.35311
Core Subject : Health,
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia merupakan jurnal (Open Journal System) untuk informasi bidang ilmu farmasi yang memuat kajian tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk tulisan ilmiah, studi kepustakaan dan studi empirik. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia telah memiliki ISSN cetak : 2442 - 6032 dan ISSN online : 2598-9979 Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia terbit 2 kali setahun (Bulan Juni dan Desember).
Arjuna Subject : -
Articles 284 Documents
Evaluasi Monitoring Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Vaksin Covid-19 (Coronavac) pada Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Imanuel Bandar Lampung Monica Safira; Martianus Peranginangin; Gusti Ayu Rai Saputri
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v7i2.110

Abstract

Penyakit Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh jenis virus corona. Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Coronavac adalah vaksin yang dapat mencegah penularan COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksin Coronavac yang digunakan pada tenaga kesehatan RS Imanuel Bandar Lampung. Metode penelitian ini merupakan penelitian Observasional. Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuisioner. Hasil penelitian didapat KIPI pada tenaga kesehatan pada tahap I didapatkan gejala ringan = 17,74 %, gejala sedang = 39,51%, gejala berat = 0,80%. Pada tahap II didapatkan gejala ringan = 16,12 %, gejala sedang = 43,54% , dan gejala berat = 2,41%. Berdasarkan analisis data menggunakan uji Chi Square dengan p value < 0,01. Didapatkan p value KIPI pemberian vaksin tahap I sebesar (p = 0,43) dan pada pemberian vaksin tahap II sebesar (p = 0,43). KIPI pada responden dibagi menjadi 2 kelompok yaitu lokal dan sistemik. Berdasarkan analisis statistik didapatkan p value KIPI pada pemberian vaksin tahap I sebesar (p = 0,76) dan tahap II sebesar (p = 0,44). Dapat disimpulkan bahwa analisis data pada efek samping KIPI pada vaksin tahap I dan vaksin tahap II pada responden tidak signifikan secara statistik karena p value > 0,01
Kandungan Beta Karoten Dan Aktivitas Antioksidan Terhadap Ekstrak Buah Labu Kuning (Cucurbita moschata) Lismawati Lismawati; Tutik Tutik; Nofita Nofita
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v7i2.111

Abstract

Labu kuning (Cucurbita moschata) jenis tanaman hortikultura yang cukup banyak ditanam di Indonesia, buah ini kaya akan beta-karoten yang terbukti memiliki aktivitas melawan bahaya radikal bebas. Beta karoten salah satu jenis karotenoid yang berfungsi sebagai provitamin-A, beta karoten juga berperan sebagai antioksidan yang efektif pada konsentrasi rendah oksigen. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui kadar beta karoten dan aktivitas antioksidan pada labu kuning (Cucurbita moschata). Labu kuning diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut n-heksan. Hasil ekstraksi dilakukan uji kualitatif dan kuantitatif. Uji kualitatif menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT) sedangkan uji kuantitatif menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Kadar beta karoten pada sampel labu kuning adalah sebesar 14,59%. Untuk hasil antioksidan pada ekstrak labu kuning didapatkan IC50 sebesar 30,75 dan asam askorbat sebesar 18,43 sehingga dapat digolongkan sebagai antioksidan dengan kategori sangat kuat. Kata Kunci : Labu kuning (Cucurbita moschata), beta karoten, antioksidan, spektrofotometer UV-Vis.
Uji Efek Ekstrak Etanol Umbi Talas (Colocasia esculenta (L) Schott) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa, Ureum Dan Kreatinin Tikus Putih Jantan (Rattus Novergicus) Yang Di Induksi Streptozotocin Joni Tandi; Cinda Pradita Sudar; Azwaajum Mutahharah; Sri Mulyani
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v7i2.113

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol umbi talas terhadap penurunan kadar glukosa, ureum dan kreatini tikus putih jantan yang diinduksi streptozotocin. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen laboratorium dengan menggunakan 30 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi 6 kelompok, 3 kelompok sebagai kelompok kontrol dan 3 kelompok sebagai kelompok perlakuan yang diberikan dosis masing- masing 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 300 mg/kgBB. Mekanisme diabetonik pada tikus dilakukan dengan penyuntikan streptozotocin dosis 40 mg/kgBB secara intraperitoneal (ip). Data yang diperoleh dari hasil pengukuran kadar glukosa darah serta ureum dan kreatinin dianalisis secara parametric menggunakan analisis satu arah pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol umbi talas dosis efektif 200 mg/kg BB memiliki efek dalam menurunkan kadar glukosa darah dengan nilai rerata 88,0 mg/dL , ureum dengan dosis efektif 300 mg/kgBB dengan nilai rerata 19,54 mg/dL dan kreatinin dengan dosis efektif adalah 100 mg/kgBB dengan rerata 0,61 mg/dL.
Efek Antibakteri Daun Sagu (Metroxylon sagu Rottb.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Ratna Umi Nurlila; Sudiana Sudiana; Jumarddin La Fua
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v7i2.141

Abstract

Peningkatan resistensi bakteri terhadap antibiotik mendorong para peneliti untuk mencari alternatif pengobatan yang lebih efektif dan aman, yaitu dengan memanfaatkan bahan alam salah satunya adalah daun sagu (Metroxylon sagu Rottb.). bakteri uji yang digunakan adalah bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui skrining fitokmimia dan uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% daun sagu (Metroxylon sagu Rottb.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik. Sampel diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian aktivitas antibakteri dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan yang terdiri dari kelompok kontrol negatif (DMSO), kontrol positif (Kloramfenikol) dan 4 kelompok perlakuan dengan konsentrasi ekstrak etanol 96% daun sagu secara berturut-turut yaitu 5, 10, 15 dan 30%. Analisis data dilakukan dengan metode kualitatif dan menggunakan Uji parametrik yaitu uji one way anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96% daun sagu (Metroxylon sagu Rottb.) dengan konsentrasi 5, 10, 15 dan 30% pada bakteri Staphylococcus aureus memiliki rata-rata diameter zona hambat berturut-turut yaitu 14,22 mm, 15,11 mm, 16,11 mm dan 17,55 mm. sedangkan pada bakteri Escherichia coli memiliki rata-rata diameter zona hambat berturut-turut yaitu 13,33 mm, 13,89 mm, 15,00 mm, dan 18,55 mm. Kesimpulannya adalah ekstrak etanol daun sagu (Metroxylon sagu Rottb.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, konsentrasi 5%, 10%, 15% dan 30% kategori kuat
Evaluasi Penggunaan Antibiotik di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUD M. Natsir Kota Solok Tahun 2020 Lola Azyenela; Sanubari Rela Tobat; Loli Selvia
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i1.123

Abstract

Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk terapi infeksi bakteri. WHO telah merekomendasikan Anatomical Therapeutic Chemical (ATC) dan Defined Daily Dose (DDD) sebagai standar global untuk studi penggunaan obat, salah satunya adalah antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran penggunaan antibiotik secara kuantitatif dengan menggunakan metode ATC/DDD, serta menentukan antibiotik yang termasuk ke dalam segmen Drug Utilization (DU) 90% di RSUD M. Natsir Kota Solok pada tahun 2020. Rancangan penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional yang dilakukan secara retrospektif, dengan menggunakan data rekam medis pasien di instalasi rawat inap bedah di RSUD M.Natsir Kota Solok tahun 2020, sampel diambil dengan teknik random sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 213 sampel, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kuantitas penggunaan antibiotik dari 213 catatan rekam medis pasien didapatkan total penggunaan antibiotik 136,203 gram DDD/100 hari rawat. Penggunaan antibiotik yang banyak yaitu sefiksime 67,791 g dan yang sedikit yaitu meropenem 0,107 g. Antibiotik yang masuk dalam segmen 90% yaitu sefiksim (49,772%), seftriakson (18,393%), sefotaksim (14,786%) dan metronidazole (8,764%), sedangkan yang masuk ke segmen 10 % yaitu siprofloksasin (5,074%), azitromycin (1,320%), metronidazole (1,173%), levofloxacin (0,399%), sefadroksil (0,237%), dan meropenem (0,078%).
Formulasi Gel Hand Sanitizer Dari Ekstrak Metanol Kulit Semangka (Citrullus lanatus) Deo Julian Hikmat; Filmaharani Filmaharani; Yaya Yaya; Nur Hatidjah Awaliyah Halid; Jastria Pusmarani
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i1.128

Abstract

Hand sanitizer merupakan sediaan yang digunakan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan tangan, serta penggunaannya lebih praktis. Sebagian besar hand sanitizer tersedia dalam bentuk cair atau gel. Umumnya gel hand sanitizer berbahan dasar alkohol. Namun penggunaan secara terus-menerus alkohol dapat mengiritasi kulit. Oleh karena itu perlu adanya alternatif bahan alam yang dapat digunakan untuk mengurangi terjadinya iritasi kulit. Salah satu bahan alam yang terbukti sebagai antibakteri adalah kulit semangka (Citrullus lanatus). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat potensi gel hand sanitizer ekstrak metanol kulit semangka terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Metode penelitian yang digunakan riset empirik dengan platform luring dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat di masa pandemi  Covid-19.  Ekstrak   metanol   kulit   semangka dilakukan pengujian antibakteri terhadap bakteri E. coli dan S. aureus dengan tiga konsentrasi yaitu 15%, 17,5% dan 20%. Formulasi dibuat dengan variasi konsentrasi karbopol yaitu konsentrasi 1%, 1,5% dan konsentrasi 2%, kemudian dilakukan evaluasi sifat fisik dari sediaan gel. Ekstrak metanol kulit semangka 15% memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri E.coli dengan rata-rata zona hambat 5,03±1,98 mm (kategori daya hambat cukup) dan pada bakteri S. aureus 2,53±2,40 mm (kategori daya hambat lemah). Formula 1 (karbopol 1%) dan formula 2 (karbopol 1,5%) memenuhi syarat evaluasi sifat fisik sediaan gel yaitu pada uji organoleptik, pH, viskositas, homogenitas, dan daya sebar. Sedangkan untuk formula 3 (karbopol 2%) tidak memenuhi pada uji fisik yaitu uji daya sebar.
Formulasi dan Karakterisasi Ekstrak Etanol Wualae (Etlingera elatior) dalam Sistem Penghantaran Vesikuler Fitofosfolipid Astrid Indalifiany; Sahidin Sahidin; Wahyuni Wahyuni; Mentarry Bafadal; Agung Wibawa Mahatva Yodha; Rina Andryani; La Ode Muhammad Fitrawan; Dian Munasari
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i1.152

Abstract

Etlingera elatior (Wualae) termasuk dalam tumbuhan famili zingiberaceae yang memiliki aktivitas antiinflamasi. Namun, bioavailabilitas dan permeabilitas zat aktif yang rendah sehingga diperlukan suatu sistem penghantaran dalam komplek lipid-bahan alam. Sistem yang dikenal dengan fitofosfolipid ini merupakan penghantaran fitokonstituen dalam matriks fosfolipid yang dapat meningkatkan permeabilitas dan bioavailabilitas zat aktif melalui karakteristik ampifilik dan aksi emulsifikasi oleh fosfolipid. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan formulasi dan karakterisasi sistem vesikel sehingga diperoleh sistem yang optimum antara ekstrak etanol buah wualae dan fosfatidilkolin yang memiliki karakteristik vesikel terbaik. Preparasi dilakukan    menggunakan    teknik    hidrasi    lapis   tipis dengan adanya variasi komposisi ekstrak dan fosfatidilkolin, yakni 0,5:0,5 (Formula 1); 0,5:1 (Formula 2); 1:0,5 (Formula 3); 1:1 (Formula 4); 1:2 (Formula 5); dan 2:1 (Formula 6). Hasil yang diperoleh adalah komposisi formula optimum antara ekstrak dan fosfatidilkolin yaitu pada F4 dengan komposisi 1:1 dengan karakterisasi meliputi pengamatan morfologi berbentuk bulat (sferis) menggunakan mikroskop optic, efisiensi penjerapan vesikel diperoleh 99,20%, ukuran partikel 898,2 nm dan indeks polidispersitas 0,573 dengan kategori vesikel jenis LUV (Large Unilamellar Vesicle) menggunakan Particel Size Analyzer.
Rasionalitas Penggunaan Azitromisin pada Pasien ISPA di Rumah Sakit Moh. Hoesin (RSMH) Palembang Nita Parisa; Theodorus Parulian; R.A. Alda Adelia
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i1.160

Abstract

ISPA menjadi salah satu penyebab utama dalam timbulnya mortalitas dan morbiditas dari balita serta anak-anak diseluruh dunia. ISPA disebabkan oleh berbagai macam agen infeksius, salah satu contohnya yaitu bakteri yang harus diatasi dengan peresepan antibiotik. Adanya peresepan antibiotik yang masih belum rasional seperti pada pemberian antibiotik atas indikasi yang kurang jelas dan penggunaan antibiotik yang menimbulkan respon alergi menunjukkan bahwa diperlukan pemberian antibiotik alternatif sebagai pilihan terapi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan obat azitromisin yang paling banyak digunakan sebagai pilihan terapi pada pasien ISPA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan sampel berupa pasien ISPA di Rumah Sakit Umum Moh. Hoesin (RSMH) Palembang periode  1  Juli  2018  – 30   Juni  2021.  Sampel  diambil dengan teknik total sampling berupa pasien ISPA rawat jalan yang menggunakan obat azitromisin yaitu sebanyak 30 pasien yang memenuhi krteria inklusi dan eksklusi. Keseluruhan data yang diperoleh akan diolah menggunakan SPSS versi 26 dan akan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien ISPA terbanyak ada pada kelompok usia 46-55 tahun (40%), jenis kelamin laki-laki (66,7%), dan jumlah obat per-resep sebanyak dua obat (46,7%). Penggunaan azitromisin berdasarkan kriteria tepat indikasi (100%), tepat dosis (96,7%), tepat frekuensi pemberian (100%), tepat lama pemberian (100%), tepat cara pemberian (100%), dan tepat interaksi obat (86,4%), sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan azitromisin pada pasien ISPA rawat jalan di RSMH sebagian besar sudah rasional.
Hubungan Mutu Pelayanan Kefarmasian dengan Kepatuhan Berobat Pasien Diabetes Melitus di Rumah Sakit Kabupaten Konawe Tasnim Tasnim; Sarlinda Sarlinda
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i1.165

Abstract

Kepatuhan berobat sangat berkontribusi dalam pengendalian kadar glukosa darah bagi pasien Diabetes Melitus. Namun demikian, masih banyak pasien yang tidak rutin berobat ke Rumah Sakit Kabupaten Konawe.   Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan mutu pelayanan kefarmasian dengan kepatuhan berobat pasien diabetes melitus di Intalasi rawat inap RS Kabupaten Konawe. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain  cross sectiona lstudy. Dimana, jumlah sample sebanyak 30 orang pasien Diabetes Melitus. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi, Chi squere dan Koefisien Phi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum mutu pelayanan kefarmasian berhubungan kuat dengan kepatuhan berobat pasien DM di RS Kabupaten Konawe. Namun hanya dimensi bukti fisik (tangible) saja yang berhubungan kuat dengan kepatuhan berobat pasien Diabetes Melitus (X2=7.656; phi=0.577). Sedangkan dimensi kehandalan, jaminan, ketanggapan dan peduli tidak berhubungan  dengan kepatuhan berobat pasien Diabetes Melitus di Instalasi rawat inap RS Kabupaten Konawe. Penelitian ini sudah membuktikan bahwa bukti fisik dalam pelayanan kefarmasian cukup berkontribusi dalam kepatuhan berobat bagi pasien diabetes melitus di rawat inap Rumah Sakit Konawe. Oleh karena itu penting bagi  unit kefarmasian di RS Kabupaten Konawe untuk menjamin sarana dan prasarana di unit pelayanan kefarmasian, ketersediaan obat, kebersihan lingkungan di area unit tersebut. Unit palayanan kefarmasian juga pelu memastikan bahwa kenyamanan pasien saat menunggu pelayanan obat terjamin. Hal ini akan memberikan kepuasan bagi pasien yang berobat, khususnya pasien DM. Dengan demikian, pasien akan senang berkunjung di Rumah Sakit Konawe.
Aktivitas Antioksidan dan Toksisitas Fraksi Etil Asetat dan Fraksi N-Heksan Daun Pegagan (Centella Asiatica L.) Ella Yunita; Dyah Ratna Ayu Puspita Sari
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i1.167

Abstract

Antioksidan berperan penting untuk melindungi sel terhadap pengaruh radikal bebas. Tumbuhan yang berperan sebagai antioksidan alami adalah pegagan (Centella asiatica) dan banyak digunakan dalam pengobatan tradisional. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antioksidan (IC50) dari fraksi etil asetat dan n-heksan daun pegagan dan toksisitasnya (LC50) terhadap Artemia salina Leach. Pengujian antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan uji toksisitas dengan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test). Hasil penelitian menunjukkan nilai IC50 fraksi etil asetat sebesar 325 mg/L (kategori lemah) dan fraksi n-heksan 731 mg/L (kategori tidak aktif) sedangkan nilai LC50 pada fraksi etil asetat yaitu 1202 mg/L (kategori tidak toksik) dan fraksi n-heksan yaitu 2818 mg/L (kategori tidak toksik).

Page 7 of 29 | Total Record : 284