cover
Contact Name
imroatun
Contact Email
imroatun@uinbanten.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
imroatun@uinbanten.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota serang,
Banten
INDONESIA
as-sibyan : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
ISSN : 25415549     EISSN : -     DOI : -
a?-?iby?n: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, ISSN 2541-5549, diterbitkan enam bulan sekali oleh Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten berdasarkan Surat Keputusan Rektor IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten No. In.10/F.I/HK.00.5/1201/2016, tanggal 04 April 2016.
Arjuna Subject : -
Articles 218 Documents
PENGEMBANGAN MODUL MEMBACA LANCAR POKOK BAHASAN LINGKUNGAN YANG BERNUANSA KONTEKSTUAL Nibras Ma'isyah
As-Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3 No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/as-sibyan.v3i2.1362

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa media pembelajaran modul dalam ketercapaian tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan Lingkungan di Kelas III SD Negeri Bojonegara 3. Metode penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan Research and Development. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa modul dinyatakan layak dengan persentase penilaian ahli media dan materi 3,5 yang berada pada kategori sangat valid yang menunjukkan klasifikasi hasil penelitian uji coba produk yang dilakukan kepada siswa melalui angket mendapat butir pernyataan presentase 99,8% termasuk kategori sangat baik dan layak digunakan sebagai media pembelajaran.
EVALUASI PENDIDIKAN PADA JENJANG PAUD Enung Nugraha
As-Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1 No 02 (2016): Juli-Desember 2016
Publisher : UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan adalah suatu proses bimbingan dan pengajaran untuk mengembangkan kemampuan akademik serta mengawal perkembangan peserta didik. Dimulai dari pendidikan di rumah atau informal, di sekolah atau formal serta pada bidang kursus atau non formal. Pada pendidikan formal dilaksanakan mulai jenjang pendidikan anak usia dini sampai dengan peruruan tinggi. Jenjang pendidikan tersebut ada yang berada di bawah naungan kementerian agama ada juga yang berada di bawah naungan kementrian pendidikan dan kebudayaan atau kemendiknas. Setiap jenjang pendidikan terdapat programa pembelajaran yang tertuang dalam kurikulum nasional, sehingga pelaksanaan pembelajaran secara general mengacu terhadap kurikulum yang telah ditetapkan tersebut. Kurikulum dituangkan ke dalam rancangan program belajar mengajar setiap hari yang biasa disebut silabus atau RPP. Penggunaan metode, strategi dan media pembelajaran disinergikan dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran. Tak terkecuali di tingkat pendidikan anak usia dini. Untuk melihat keberhasilan serta efektifitas penggunaan media, metode serta strategi pembelajaran maka dilaksanakan ptoses evaluasi pendidikan. Evaluasi terdiri dari kegiatan pengukuran danpenilaian. Pada jenjang PAUD pengukuran dilaksanakan dengan memberikan treatment atau perlakuan yang merujuk kepada pengunjukan perilaku anak yang mau diukur, misalnya observasi tentang kerja sama anak, keterampilan menanggapi stimulus atau stimulus respon, mewarnai, menuliskan hurup, tertentu. Misalnya pada kegiatan mewarnai apakah suda tepat pemilihan warnanya? Sudah rapikah saat mewarnai? Sesuaikan antara jumlah waktu yang tersedia dengan penyelesaian tugas yang diberikan oleh guru. Hal-hal tersebut dibutuhkan saat pengukuran. Kemudian proses penilaian yaitu mendeskripsikan kemampuan masing-masing anak, sampai akhirnya proses pengambila keputusan bisa dijalankan secara objektif. Hadirnya guru saat evaluasi mutlak diperlukan agar pengambilan keputusan bisa lebih objektif.
PEMANFAATAN BIG BOOK SEBAGAI MEDIA LITERASI ANAK USIA DINI Ade Husnul Mawadah
As-Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3 No 01 (2018): Juni 2018
Publisher : UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/as-sibyan.v3i01.1355

Abstract

Di masa sekarang, pendidikan literasi gencar dilakukan oleh para praktisi pendidikan untuk mencetak individu yang tidak hanya cerdas dalam bidang akademik, namun juga memiliki pola pikir kritis dan logis. Praktiknya tentu saja tidak harus terpaku pada pembelajaran di sekolah. Orang tua di rumah pun perlu turut andil dalam menanamkan pendidikan literasi pada anak-anak mereka mulai dari usia prasekolah. Tujuan utamanya bukan hanya menekankan pada kemampuan anak untuk membaca atau menulis. Kedua jenis kemampuan tersebut sebenarnya hanya menjadi landasan bagi tujuan yang lebih luas, yakni membentuk generasi yang mampu berpikir kritis dalam menyikapi informasi. Khusus untuk anak usia dini atau prasekolah, pendidikan literasi penting dilakukan karena memiliki banyak manfaat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pendidikan literasi perlu diterapkan sejak dini. Melatih kemampuan dasar anak untuk membaca, menulis, dan menghitung
PEMBELAJARAN SAINS PADA ANAK RAUDHATUL ATHFAL Juhji Juhji
As-Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1 No 01 (2016): Januari-Juni 2016
Publisher : UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan tulisan ini adalah untuk mendeskripsikan pembelajaran sains pada anak raudhatul atfhal mulai dengan mengenalkan hakikat sains, pengenalan sains pada anak, peran otak anak, tujuan pembelajaran sains, pendekatan pembelajaran sains, dan materi-materi sains bagi anak raudhatul athfal. Pengenalan sains pada anak TK/RA lebih menekankan pada proses melalui metode ilmiah yang meliputi observasi, problem solving, melakukan percobaan, analisa data, serta mengambil kesimpulan. Sains juga mengembangkan kemampuan spiritual, observasi, klasifikasi, pengukuran, menggunakan bilangan, rasa empati, dan intrapersonal anak. Tujuan pembelajaran sains pada anak raudhatul athfal mengembangkan asepk kognitif, afektif, dan psikomotor anak secara utuh. Pendekatan pembelajaran sains yang dapat dijadikan pedoman dalam mengembangkan pembelajaran sains pada anak meliputi: pendekatan situasional, pendekatan terpisah, dan pendekatan terpadu. Beberapa materi yang dapat memberikan pengalaman tangan pertama (first-hand experience) antara lain: mengenal gerak, mengenal benda cair, mengenal timbangan (neraca), bermain gelembung sabun, mengenal benda-benda lenting, dan mengenal binatang.
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METAKOGNITIF PADA ANAK DENGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS Dhiarti Tejaningrum
As-Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2 No 01 (2017): Januari - Juni 2017
Publisher : UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan bahasa merupakan bagian dari belajar seorang anak. Perkembangan ketrampilan berbicara merupakan bagian dari perkembangan bahasa dan perkembangan setiap anak berbeda-beda. Banyak hal yang mempengaruhi perkembangan berbicara anak usia dini. Di antaranya terdapat anak-anak yang mengalami permasalahan bahasa. Salah satu anak berkebutuhan khusus (ABK) yang mengalami kesulitan berbicara adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian yang disertai dengan hiperaktivitas. (GPPH). Anak dengan GPPH memiliki beberapa ciri-ciri yang membuat mereka mengalami masalah akademik di antaranya impulsivitas, ketidakmampuan mempertahankan perhatian, dan tingkat kegiatan dan fungsi sensori motorik. Dalam pembelajaran bahasa ada istilah proses, gaya dan strategi. Teknik yang digunakan dalam makalah ini adalah observasi, wawancara, dan bimbingan melalui mengingat kata dengan baik yaitu dengan menggunakan strategi metakognitif. Adi sebagai objek observasi membutuhkan bantuan dan strategi dalam belajar bahasa. Salah satu strategi yang dapat membantunya adalah melatih Adi menggunakan metakognitif yaitu menyadarkannya tentang kata-kata yang sedang dipelajari dan memberikan bimbingan dengan cara memintanya bercerita pengalaman kemudian menyadarkan tentang bunyi bahasa yang tidak tepat dan mengoreksinya.
ANAK DENGAN KEBUTUHAN FISIK KHUSUS Imroatun Imroatun
As-Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2 No 02 (2017): Juli - Desember 2017
Publisher : UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karakteristik spesifik Child with special needs pada umumnya berkaitan dengan tingkat perkembangan fungsional. Karakteristik spesifik tersebut meliputi tingkat perkembangan sensorimotor, kognitif, kemampuan berbahasa, ketrampilan diri, konsep diri, kemampuan berinteraksi sosial, serta kreativitasnya. Adanya perbedaan karakteristik setiap anak berkebutuhan khusus, akan memerlukan kemampuan khusus guru. Guru dituntut memiliki kemampuan berkaitan dengan cara mengombinasikan kemampuan dan bakat setiap anak dalam beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut meliputi kemampuan berpikir, melihat, mendengar, berbicara, dan cara bersosialisasi. Hal-hal tersebut diarahkan pada keberhasilan dari tujuan akhir pembelajaran.
MEMBANGUN KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG Di’amah Fitriyyah
As-Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1 No 01 (2016): Januari-Juni 2016
Publisher : UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi sosial, kultural masyarakat Indonesia akhir-akhir ini memang semakin mengkhawatirkan. Krisis moral melanda negeri ini, kasus kekerasan hampir terjadi di semua kalangan, baik dewasa, remaja, maupun anak-anak. Dalam liputan 6.com tanggal 3 Maret 2012, diberitakan kasus pembunuhan yang dilakukan anak SD di Depok Jawa Barat. Tanggal 4 April 2016, 14 remaja di Bengkulu dilaporkan menjadi tersangka pemeekosaan terhadap anak perempuan. Berbagai kasus kriminal lain sering dimuat di surat kabar. Fenomena tersebut memperlihatkan kemorosotan moral. Pendidikan karakter hadir untuk menjawab dan memperbaiki krisis moral yang terjadi di Indonesia. Pendidikan karakter lebih baik disampaikan pada saat usia dini, pendidikan usia dini di Indonesia dimulai dari TK. Oleh karena itu, metode yang dianggap baik untuk menyampaikan nilai-nilai karakter yaitu metode dongeng. Melalui dongeng anak akan belajar nilai-nilai karakter dari tokoh-tokohnya, alur cerita, dan dari pesan yang yang dimuat dalam dongeng.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS PESANTREN Umi Musaropah
As-Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1 No 02 (2016): Juli-Desember 2016
Publisher : UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesantren mempunyai potensi besar dalam menyukseskan pemberdayaan masyarakat pengelengaraan pendidikan Anak Usia Dini. sebagai salah satu bentuk Pendidikan Berbasis Masayarakat yang telah berjalan dalam bersama kehidupan bangsa Indonesia sejak jaman sebelum penjajahan, pemebrdayaan masyarakat dalam pendidikan pesantren tentu memilki keunggulan dari jenis PBM yang lain. Meski demikian beberapa catatan, perlu diberikan terutama dalam melibatkan pemerintah dalam penyelenggaraan PAUD berbasis pesantren.
MODEL PEMBELAJARAN MONTESSORI ANAK USIA DINI Masyrofah Masyrofah
As-Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2 No 02 (2017): Juli - Desember 2017
Publisher : UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak-anak memiliki atau kekuatan dalam dirinya untuk berkembang sendiri, memiliki hasrat alami untuk belajar adan bekarja, bersamaan dengan keinginan yang kuat untuk mendapatkan kesenangan. Anak lebih senang melakukan aktivitas daripada sekedar dihibur atau dimanja. Anak akan selalu mencari sesuatu yang baru untuk dikerjakan yaitu sesuatu yang memiliki tingkatan yang lebih sulit dan menantang. Selain itu, anak juga memiliki keinginan untuk mandiri. Kelas montessori adalah salah satu dari yang pertama untuk menekankan lingkungan yang hangat dan nyaman dalam pembelajaran berbasis kebebasan anak. Pembelajaran montessori sangat cocok untuk anak-anak belajar melalui tangan-aktivitas, pada tahun prasekolah adalah waktu dimana perkembangan otak anak masih bagus dan orang tua menjadi teman dalam belajar mereka
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI METODE PROYEK DENGAN MEDIA KARTU PINTAR SISWA TK PERTIWI BANTERAN KECAMATAN WANGON KABUPATEN BANYUMAS Renata Putrisna Weni
As-Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3 No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/as-sibyan.v3i2.1363

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan melalui metode proyek dengan media kartu pintar pada anak TK Pertiwi Banteran yang berjumlah 15 anak yang terdiri dari 8 anak laki laki dan 7 anak perempuan. Penelitian ini bersifat kolaboratif antar peneliti, supervisor 2, penilai dan guru kelas serta kepala sekolah. Data dikumpulkan melalui metode observasi dan dokumentasi. Data dikumpulkan dan diklasifikasi menjadi data kualitatif dan kuantitatif. Analisis data dilaksanakan berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada siklus I pembelajaran dilakukan secara berkelompok dan peneliti menggunakan metode proyek dan media kartu pintar. Pada siklus II pembelajaran dilakukan secara individual dan tetap menekankan penggunaan metode proyek dengan media kartu pintar. Penelitian ini diadakan dengan harapan melalui metode proyek dengan media kartu pintar dapat meningkatakan kemampuan kognitif siswa dalam kegiatan mengenal lambang bilangan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keberhasilan kemampuan mengenal lambang bilangan melalui metode proyek dengan media kartu pintar di TK Pertiwi Banteran sebelum tindakan adalah 27%, pada siklus I kemampuan anak meningkat menjadi 60% dan pada siklus II meningkat dengan signifikan menjadi 93%. Hasil penelitian ini sudah memenuhi indikator pencapaian. Hal ini membuktikan bahwa kegiatan mengenal lambang bilangan melalui metode proyek dengan media kartu pintar dapat dikatakan efektif dan berhasil dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa TK Pertiwi Banteran. Faktor pendukung dalam penelitian ini adalah penggunaan media kartu pintar yang membuat siswa tertarik dan minat belajar anak meningkat. Sedangkan faktor penghambatnya ialah mudah rusak dan sobeknya kartu pintaryang di pakai oleh anak maka dari itu anak harus lebih berhati-hati dalam penggunaannya. Kesimpulan dari peneliti adalah penggunanaan metode proyek dengan media kartu pintar dapat meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan anak.

Page 4 of 22 | Total Record : 218