cover
Contact Name
Nasrul Wathoni
Contact Email
majalah@farmasetika.com
Phone
842 888888 Ext : 3510
Journal Mail Official
majalah@farmasetika.com
Editorial Address
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran Jl. Bandung-Sumedang KM.21, 45363 Sumedang
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Majalah Farmasetika
ISSN : -     EISSN : 26862506     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah Farmasetika Edisi Khusus merupakan majalah online farmasi di Indonesia berbentuk artikel ilmiah populer, artikel review, laporan kasus, komentar, dan komunikasi penelitian singkat di bidang farmasi. Edisi khusus ini dibuat untuk kepentingan informasi, edukasi dan penelitian kefarmasian. Majalah Farmasetika Edisi Khusus terbit 5 kali dalam setahun.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 6 (2024)" : 7 Documents clear
Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Toner Dari Ekstrak Biji Hanjeli (Coix Lacryma-Jobi L.) Sebagai Antioksidan Azizah, Nurul; Aliza Putriana, Norisca; Daru Asmara Tugon, Titian
Majalah Farmasetika Vol 9, No 6 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i6.59038

Abstract

Biji hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) merupakan salah satu tanaman yang memilikikandungan aktivitas antioksidan alami yang kuat. Namun, aktivitas antioksidan inikurang dimanfaatkan terutama dalam produk kosmetik. Sediaan yang dibuat dalampenelitian ini adalah sediaan toner. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikantoner menggunakan ekstrak biji hanjeli yang stabil serta memiliki aktivitas antioksidanyang efektif dan dapat diaplikasikan dalam perawatan kulit wajah. Metode yangdigunakan yaitu penelitian laboratorium eksperimental dengan variasi konsentrasiekstrak pada FI (0,5%) FII (1%) dan FIII (1,5%) dengan uji stabilitas menggunakanmetode freeze thaw sebanyak 3 siklus serta mengamati perubahan nilai pH, viskositasdan homogenitas pada produk, evaluasi yang dilakukan pada setiap formula bertujuanuntuk menentukan karakteristik yang paling stabil dan memenuhi standar kosmetik.Selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH(1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) yang dianalisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis padapanjang gelombang 517 nm. Hasil penelitian menunjukkan FII (1% ekstrak) memilikikarakteristik yang stabil dengan. pH yang tetap dalam rentang 5,0–5,5 dan viskositasoptimal. Aktivitas antioksidan tertinggi diperoleh pada ekstrak murni dengan nilai IC50sebesar 74,36 ppm, yang termasuk dalam kategori antioksidan kuat. Sedangkanformula FII menunjukkan nilai IC50 sebesar 195,69 ppm, yang termasuk dalam kategoriantioksidan lemah. Kesimpulannya, formula FII dipilih karena stabilitas fisik dan aktivitasantioksidan yang cukup baik dalam produk kosmetik, meskipun aktivitas antioksidanyalebih rendah dibandingkan ekstrak murni. Penelitian ini menunjukkan potensi ekstrak bijihanjeli sebagai bahan aktif alami dalam produk perawatan kulit yang efektif dan amandalam melindungi kulit dari efek yang merusak oleh radikal bebas dan dapatmemperlambat proses penuaan kulit.
Analisa Kinerja Mesin: Analisis Overall Equipment Effectiveness (OEE) Mesin Tableting Rotary Double-Station pada Industri Farmasi XYZ periode Februari – Juli 2024 Ghassani Purnama, Muhammad Fadhil; Sopyan, Iyan; Yudhistira, Aulia
Majalah Farmasetika Vol 9, No 6 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i6.59397

Abstract

Efektivitas kerja produksi dalam Industri Farmasi adalah upaya peningkatan kualitasproduk melalui efektivitas waktu produksi serta hasil produksi yang dapat dilakukandengan meminimalisir pemborosan seperti Breakdown Time mesin yang lama sertajumlah barang Reject yang banyak di area produksi. Latar belakang penelitiandidasarkan pada kebutuhan akan metode efisiensi dan efektivitas kerja produksimerujuk pada kriteria World Class dalam Industri Farmasi XYZ khususnya terhadapmesin cetak Tableting Rotary Double-Station. Overall Equipment Effectivenes (OEE)dalam Total Productive Maintenance (TPM) adalah salah satu metode yang berfungsisebagai upaya penginkatan efisiensi dan efektivitas kerja produksi dengan mengukurDowntime Losses, Speed Losses dan Quality Losses. OEE digunakan untukmenganalisis efektivitas kerja mesin tableting berdasarkan standar kualitas produksiyang mencakup waktu operasional mesin, kecepatan proses produksi, serta kualitashasil akhir produk dilihat dari Reject yang didapatkan. Ibuprofen, Ambroxol, danAllopurinol merupakan tiga produk dengan sifat fisikokimia berbeda sepertikompressibilitas, kelarutan dan titik lebur yang dapat mempengaruhi standar kualitasproduksi digunakan sebagai pembanding untuk menganalisis hasil OEE. Didapat nilairataan untuk Availability Tableting A sebesar 88.71%, Performance Efficiency sebesar56.64%, Quality Rate sebesar 99.32% dan OEE sebesar 48.86%. Nilai rataan yangdimiliki mesin Tableting B adalah Availability sebesar 82.75%, Performance Efficiencysebesar 58.00%, Quality Rate sebesar 99.65% dan OEE sebesar 43.57%. Hasilperbandingan tiga produk pembanding menunjukkan Ibuprofen memiliki nilai terkecildisebabkan sifat fisikokimia Ibuprofen yang memerlukan perhatian khusus. Dapatdisimpulkan bahwa penggunaan mesin Tableting pada industri XYZ masihmembutuhkan optimalisasi lebih lanjut dikarenakan hasil yang didapat masih kurangdari standar OEE berupa nilai Availability dan Performance Efficiency yang mengacupada World Class.
Inovasi pewarna rambut alami: Formulasi gel berbahan dasar ekstrak umbi bawang dayak (Eleutherine bulbosa (mill.)Urb.) dan uji sifat fisiknya Leny, Leny; Winata, Hanafis Sastra; Sitanggang, Joanna; Hanum, Siti Fatimah; Iskandar, Benni
Majalah Farmasetika Vol 9, No 6 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i6.58294

Abstract

Umbi bawang dayak memiliki kandungan antosianin yang tinggi, antosianin merupakansalah satu pigmen yang terdapat pada tanaman yang berpotensi dijadikan pewarnaalami makanan serta dapat menggantikan pewarna sintetis. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui efektivitas ekstrak umbi bawang dayak yang diformulasikan ke dalamsediaan gel pewarna rambut dan mampu mengubah warna rambut. Metode penelitianini dilakukan dengan metode eksperimental yang meliputi pengambilan sampeltumbuhan, determinasi dan pengolahan sampel, pembuatan ekstrak, pembuatansediaan gel pewarna rambut dengan konsentrasi 8%, 10% dan 12%, evaluasi fisiksediaan pewarna rambut, uji stabilitas pewarna rambut, uji pH dan uji iritasi sediaanpewarna rambut. Hasil penelitian menunjukkan sediaan berbentuk gel, berwarnacokelat dan beraroma khas bawang dayak, pH berkisar antara 5,21-5,48. Hasilstabilitas warna terhadap pencucian sebanyak 15 kali dan penjemuran tidakmenunjukkan perubahan warna. Hasil uji hedonik diketahui sediaan F3 merupakansediaan yang paling disukai dengan memperoleh skor tingkat kesukaan sebesar 8.Hasil pewarnaan pada rambut bleaching dengan perendaman rambut selama 4 jamdiperoleh: F1(8%) menghasilkan rambut pirang, F2 (10%) menghasilkan rambut cokelatterang dan pada F3 (12%) berwarna cokelat gelap. Pengujian juga dilakukan padarambut hitam namun hasil pewarnaan pada rambut hitam tidak terjadi perubahan warnayang nyata. Kesimpulan penelitian ini bahwa ekstrak umbi bawang dayak Eleutherinebulbosa (Mill.)Urb. dapat diformulasikan menjadi sediaan gel pewarna rambut yangstabil dan tidak menimbulkan reaksi iritasi atau alergi pada kulit. Sediaan juga mampumenutup warna putih rambut hingga menghasilkan warna cokelat terang sampai cokelatkehitaman.
Review: Nanostructured Lipid Carriers Sebagai Sistem Penghantaran Obat Rute Oral Abdullah, Astriani; Sopyan, Iyan
Majalah Farmasetika Vol 9, No 6 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i6.58645

Abstract

Nanostructured Lipid Carriers (NLCs) adalah sistem penghantaran obat yang telah banyak digunakan dalam pengembangan formulasi obat oral. NLCs memanfaatkan matriks lipid padat dan cair yang meningkatkan kelarutan dan bioavailabilitas obat, serta memungkinkan pelepasan obat secara terkendali. Artikel ini bertujuan untuk meninjau efektivitas NLCs dalam meningkatkan penyerapan obat BCS kelas II, III, dan IV melalui rute oral. Metode yang digunakan adalah peninjauan literatur dengan menganalisis berbagai studi yang mengevaluasi penggunaan NLCs dalam formulasi obat rute oral. Hasil studi literatur menunjukkan  bahwa NLCs memiliki stabilitas yang tinggi di lingkungan asam lambung sehingga meningkatkan ketahanan obat terhadap degradasi dan mengoptimalkan penghantaran obat ke usus. Selain itu, NLCs mampu menargetkan lokasi tertentu dalam saluran pencernaan, meningkatkan efisiensi terapi, serta mengurangi risiko efek samping sistemik. Oleh karena itu, NLCs memiliki potensi besar untuk meningkatkan efektivitas terapeutik dan optimasi dosis obat dalam formulasi obat oral pada kelas II, III, dan IV.
Aktivitas Formulasi Sediaan Krim Daun Suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth) Terhadap Bakteri Propionibacterium Acnes Sebagai Anti Acne Merlindasari, Dita Alfina; Santoso, Joko; Sasmito, Ediati
Majalah Farmasetika Vol 9, No 6 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i7.59602

Abstract

Jerawat adalah penyakit kulit yang paling banyak dikeluhkan di masyarakat karena merusak kepercayaan penderita. Di Indonesia, angka kejadian remaja laki-laki 95%-100%, sedangkan pada perempuan 83%-85%. Salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai antibakteri yaitu daun suruhan. Ekstrak daun suruhan memiliki senyawa alkaloid, tannin, flavonoid dan polifenol. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun suruhan terhadap bakteri Propionibacterium acnes penyebab jerawat. Metode pada penelitian ini adalah eksperimental menggunakan desain Post-test only control grup design. Ekstraksi menggunakan pelarut 70%. Kelompok uji antibakteri terdiri dari KI (12,5 g), KII (15 g), KIII (17,5 g), KIV (-) basis sediaan krim dan K (+) Erythromycin 2%. ¬Hasil uji hambat sediaan krim pada FI 10,88 ± 0,606, FII 12,40 ± 0,775 dan FIII 13,88 ± 0,698. Hasil evaluasi mutu fisik sediaan FI 12,5 g memiliki warna hijau, aroma khas aromatik, bentuk sediaan semi solid, daya sebar 6,16 cm, uji pH 6,27, viskositas 5.100 cps, tipe M/A, daya lekat 2,72 detik dan homogen. FII 15 g memiliki warna hijau pekat, aroma khas aromatik bentuk sediaan semi solid, daya sebar 6,50 cm, uji pH 6,32, viskositas 5.100 cps, tipe M/A, daya lekat 2,61 detik dan homogen. FIII 17,5 g memiliki warna hijau pekat, memiliki aroma khas aromatik, bentuk sediaan semi solid, daya sebar 6,16 cm, uji pH 6,33, viskositas 5.100 cps, tipe M/A, daya lekat 2,97 detik dan homogen. Kesimpulan penelitian ini adalah dosis krim ekstrak daun suruhan yang memiliki aktivitas membunuh bakteri Propionibacterium acnes adalah FIII (17,5 g) dan memiliki mutu fisik sediaan yang baik.
Formulasi dan Uji Sediaan Patch Ekstrak Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina L) sebagai Antibakteri Terhadap Bakteri Propionibacterium Acnes Penyebab Jerawat Kristianti, Leonita Wahyu; Hidayati, Evi Nurul; Santoso, Joko
Majalah Farmasetika Vol 9, No 6 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i6.59459

Abstract

Jerawat adalah penyakit kulit inflamasi yang terjadi akibat penyumbatan kelenjarpolisebasea dan peradangan yang disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes.Prevalensi penderita jerawat di Indonesia berkisar antara 80-85%, dengan puncakkejadian pada usia 15-18 tahun dan 12% pada wanita berusia >25 tahun. Tanamanpacar air (Impatiens balsamina l) memiliki kandungan senyawa kuersetin yangmerupakan turunan senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri,tanaman ini diformulasikan sebagai sediaan patch. Tujuan penelitian ini untukmengetahui mutu fisik dan aktivitas antibakteri sediaan patch ekstrak daun pacar air(Impatiens balsamina l). Metode penelitian yang digunakan adalah metodeeksperimental dengan desain true experimental design yaitu posttest only control group.Hasil penelitian kelompok uji antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnesterdiri dari FI (20%) rata-rata zona hambat yaitu 14,8 mm (kuat); uji mutu fisik patchberbentuk solid, berwarna hijau kecoklatan dan memiliki bau yang khas, keseragamanbobot 0,0462, susut pengeringan 9,20%, ketebalan 0,53, ketahanan lipatan (>200), danpH 6,0. FII (25%) memiliki zona hambat 17,8 mm (kuat), berbentuk solid, berwarnahijau kecoklatan dan memiliki bau yang khas, keseragaman bobot 0,0463, susutpengeringan 9,21%, ketebalan 0,54, ketahanan lipatan (>200), dan pH 5,2. FIII (30%)zona hambat 20,68 mm (kuat) berbentuk solid, berwarna hijau kecoklatan dan memilikibau yang khas, keseragaman bobot 0,0465, susut pengeringan 9,22%, ketebalan 0,58,ketahanan lipatan (>200), dan pH 5,6. K(-) basis patch dan K(+) patch oxy memilikizona hambat 0 mm (lemah) dan 31,02 mm (sangat kuat) berturut-turut. FIII (30%)memiliki aktivitas antibakteri paling optimum dan mutu fisik yang baik.
Formulasi Sediaan Chewable Gums Parasetamol Dengan Variasi Konsentrasi Pemanis Stevia dan Sukralosa Andini, Septia; Ambarwati, Rini; Maswari, Ajeng
Majalah Farmasetika Vol 9, No 6 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i6.49972

Abstract

Parasetamol termasuk golongan obat NSAID (non-steroidal anti-inflammatoryi drug)yang bekerja sebagai antipiretik dan analgesik. Chewable gums merupakan salah satubentuk sediaan farmasi yang memiliki rasa manis dan mudah dikunyah, Sediaan inisangat mudah dikunyah, sehingga direkomendasikan untuk pasien pediatrik dangeriatrik serta efektif untuk pengobatan pada pasien yang memiliki penyerapangastrointestinal dan penyerapan secara sistemik. Tahun 2022 BPOM RI menemukanadanya 5 produk yang menunjukan adanya cemaran etilen glikol, 3 dari 5 produkdiataranya sediaan sirup antipiretik untuk anak. Oleh karena itu dibuat formulasichewable gums dalam 3 formula dengan variasi konsentrasi pemanis stevia dansukralosa. Formula 1 stevia 5% dan sukralosa 15% (1:3), formula 2 stevia 10% dansukralosa 10% (1:1), formula 3 stevia 15% dan sukralosa 5% (3:1). Metode yangdigunakan dengan cara cetak tuang, dimana massa dipanaskan kemudian di tuang kedalam cetakan. Dilakukan uji evaluasi mutu fisik yang terdiri dari uji organoleptik, ujikeseragaman bobot, penetapan kadar air, uji pH, uji waktu larut, uji tekstur, danpenetapan kadar parasetamol. Berdasarkan hasil penelitian formula 3 dengankonsentrasi pemanis stevia 15% dan sukralosa 5% (3 : 1) merupakan formula terbaikberdasarkan uji mutu fisik yang terdiri dari uji organoleptik, pH, waktu larut, uji tekstur,uji keseragaman bobot dan penetapan kadar parasetamol. Pada penetapan kadar air,semua formula memiliki kadar air yang tinggi >20% akibat pengaruh penggunaankonsentrasi gelatin yang tinggi.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 5 (2025) Vol 10, No 4 (2025) Vol 10, No 3 (2025) Vol 10, No 2 (2025) Vol 10, No 1 (2025) Vol 9, No 6 (2024) Vol 9, No 5 (2024) Vol 9, No 4 (2024) Vol 9, No 3 (2024) Vol 9, No 2 (2024) Vol 9, No 1 (2024) Supl. 9 No. 1, Tahun 2024 Vol 8, No 5 (2023) Vol 8, No 4 (2023) Vol 8, No 3 (2023) Vol 8, No 2 (2023) Vol 8, No 1 (2023) Vol 7, No 5 (2022): Vol. 7, No. 5, Tahun 2022 Vol 7, No 4 (2022): Vol. 7, No. 4, Tahun 2022 Vol 7, No 3 (2022): Vol. 7, No. 3, Tahun 2022 Vol 7, No 2 (2022): Vol. 7, No. 2, Tahun 2022 Vol 7, No 1 (2022): Vol. 7, No. 1, Tahun 2022 Vol 6, No 5 (2021): Vol. 6, No. 5, Tahun 2021 Vol 6, No 4 (2021): Vol. 6, No. 4, Tahun 2021 Vol 6, No 3 (2021): Vol. 6, No. 3, Tahun 2021 Vol 6, No 2 (2021): Vol. 6, No. 2, Tahun 2021 Vol 6, No 1 (2021): Vol. 6, No. 1, Tahun 2021 Vol. 6, Supl. 1, Tahun 2021 Vol 5, No 5 (2020): Vol. 5, No. 5, Tahun 2020 Vol 5, No 4 (2020): Vol. 5, No. 4, Tahun 2020 Vol 5, No 3 (2020): Vol. 5, No. 3, Tahun 2020 Vol 5, No 2 (2020): Vol. 5, No. 2, Tahun 2020 Vol 5, No 1 (2020): Vol. 5, No. 1, Tahun 2020 Vol 4, No 5 (2019): Vol. 4, No. 5, Tahun 2019 Vol 4, No 4 (2019): Vol. 4, No. 4, Tahun 2019 Vol 4, No 3 (2019): Vol. 4, No. 3, Tahun 2019 Vol 4, No 2 (2019): Vol. 4, No. 2, Tahun 2019 Vol 4, No 1 (2019): Vol. 4, No. 1, Tahun 2019 Vol. 4, Supl. 1, Tahun 2019 Vol 3, No 5 (2018): Vol. 3, No. 5, Tahun 2018 Vol 3, No 4 (2018): Vol. 3, No. 4, Tahun 2018 Vol 3, No 3 (2018): Vol. 3, No. 3, Tahun 2018 Vol 3, No 2 (2018): Vol. 3, No. 2, Tahun 2018 Vol 3, No 1 (2018): Vol. 3, No. 1, Tahun 2018 Vol 2, No 5 (2017): Vol. 2, No. 5, Tahun 2017 Vol 2, No 4 (2017): Vol. 2, No. 4, Tahun 2017 Vol 2, No 3 (2017): Vol. 2, No. 3, Tahun 2017 Vol 2, No 2 (2017): Vol. 2, No. 2, Tahun 2017 Vol 2, No 1 (2017): Vol. 2, No. 1, Tahun 2017 Vol 1, No 5 (2016): Vol. 1, No. 5, Tahun 2016 Vol 1, No 4 (2016): Vol. 1, No. 4, Tahun 2016 Vol 1, No 3 (2016): Vol. 1, No. 3, Tahun 2016 Vol 1, No 2 (2016): Vol. 1, No. 2, Tahun 2016 Vol 1, No 1 (2016): Vol. 1, No. 1, Tahun 2016 More Issue