cover
Contact Name
Hendra
Contact Email
agroteknikapolitani@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
agroteknikapolitani@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. lima puluh kota,
Sumatera barat
INDONESIA
Agroteknika
ISSN : 26853353     EISSN : 26853450     DOI : -
Agroteknika adalah jurnal nasional untuk publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Agroteknika sebagai kajian ilmiah hasil penelitian pada bidang teknologi pertanian dengan ruang lingkup: mekanisasi pertanian, teknologi pangan, irigasi, teknologi budidaya tanaman pangan dan perkebunan, energi terbarukan, sistem informasi pertanian, sistem informasi geografis dan bioinformatika.
Arjuna Subject : -
Articles 175 Documents
Alat Pembuat Pupuk Cair Otomatis dari Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit Berbasis Mikrokontroller Ridho Nurrohmanysah; Anggia Indriyani; Ekaliana Ekaliana; Mareli Telaumbanua
Agroteknika Vol 2 No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agroteknika.v2i2.43

Abstract

Potensi produksi kelapa sawit yang besar di provinsi Lampung memiliki dampak terhadap peningkatan produksi bahan sisa yang tidak terolah salah satunya adalah tandan kosong kelapa sawit (TKKS). TKKS dikategorikan sebagai limbah padat organik yang mempuyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Namun dalam proses pembuatan pupuk organik ini mempunyai beberapa kendala salah satunya waktu penguraian (dekomposisi) tkks yang lambat yang berdampak pada kebutuhan lahan untuk proses tersebut semakin luas dan biaya yang dikeluarkan juga semakin besar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan menggunakan teknologi yang terintegrasi dan sistem terpadu guna mempermudah dalam pembuatan pupuk selama proses dekomposisi. Alat ini mengaduk bahan secara otomatis dan memiliki sensor suhu untuk memprediksi tinggi dan rendahnya suhu pada proses dekomposisi. Rancangan alat ini berhasil dirancang dan dilakukan pengujian menggunakan air di dalam wadah penampungan ( selama 5 hari ) sehingga menghasilkan kinerja alat pengaduk sebesar 68% dengan kecepatan respon alat dalam mengaduk ialah ± 1 mS. Persentase kinerja 99,8% untuk pompa pengaduk dan respon penyalaan kran otomatis sebesar ± 1 mS.
Studi Daya Hantar Listrik Terhadap Mutu Fisiologis Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merr) dengan Perlakuan Invigorasi Matriconditioning dan Osmoconditioning Puguh Bintang Pamungkas; Muhammad Kusberyunadi
Agroteknika Vol 3 No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agroteknika.v3i1.56

Abstract

Deteriorasi menghambat usaha dalam pemenuhan kebutuhan kedelai nasional. Imbas proses tersebut menyebabkan kualitas benih kedelai berkurang. Invigorasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas benih. Tujuan dari penelitian ini agar dapat mengetahui korelasi antara daya hantar listrik dengan variabel fisiologis benih kedelai. Percobaan berlangsung di laboratorium Agroteknologi Universitas PGRI Yogyakarta dan laboratorium Kimia Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap 5 faktor dengan 3 ulangan. Pengamatan terdiri dari kadar air, daya berkecambah, indeks vigor dan daya hantar listrik. Berdasar percobaan yang dilakukan, terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan pada variabel daya berkecambah dan indeks vigor, sedangkan pada variabel kadar air tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Regresi yang dilakukan memperlihatkan adanya korelasi positif antar variabel daya hantar listrik-kadar air, sedang korelasi negatif terdapat antara variabel daya hantar listrik-daya berkecambah dan daya hantar listrik-indeks vigor. Kualitas benih dapat dilihat melalui kebocoran membran sel, kebocoran elektrolit tinggi pada benih (P4) dianggap kualitasnya rendah, sedangkan kebocoran elektrolit rendah pada benih (P0) dianggap kualitasnya tinggi.
Rancang Bangun Alat Perontok Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Semi Mekanis Tipe Vertikal Ajri Mai Ihsan; Zul Ariyandi; Sandi Wisaputra; Zulnadi Zulnadi; Amrizal Amrizal; Fithra Herdian; Mohammad Riza Nurtam; Fanny Yuliana Batubara; Angga Defrian
Agroteknika Vol 3 No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agroteknika.v3i1.61

Abstract

Kacang tanah merupakan tanaman polong-polongan yang termasuk dalam golongan komoditi pangan terbesar di Indonesia. Umumnya petani masih menggunakan cara tradisional dalam perontokan kacang tanah sehingga mempunyai kapasitas kecil dan membutuhkan banyak tenaga kerja. Tujuan penelitian ini adalah melakukan rancang bangun alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal yang mempunyai kapasitas besar. Metode penelitian dimulai dari identifikasi masalah dan penyempurnaan ide rancangangan alat perontok kacang tanah. Kemudian dilakukan pembuatan alat, uji fungsional dan uji kinerja. Terakhir dilakukan analisa ekonomi. Hasil uji kinerja alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal diperoleh kapasitas alat 22 kg/jam, rendemen 41% persentase kacang tidak terontok 4.44%, presentase buah rusak 4.66% dan laju pengumpanan 58 kg/jam. Hasil analisa ekonomi teknik diperoleh break event point (BEP) pengoperasian alat input 284 kg/tahun dan break event point (BEP) pengoperasian alat output 408,60 kg/tahun.
Analisis Teknik dan Uji Kinerja Mesin Pengolah Kopi (Pulper dan Huller) Mobile pada Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) Pengolahan Kopi (Studi Kasus di PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia, Kab. Bogor, Jawa Barat) Fadzar Bagas Akbar; Asep Yusuf; Ahmad Thoriq; Wahyu K Sugandi
Agroteknika Vol 3 No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agroteknika.v3i1.65

Abstract

Mesin pengupas kulit buah kopi (pulper) dan gabah kopi kering (huller) yang telah ada di pasaran bersifat tidak mudah untuk dipindah-pindahkan (statis). Oleh karena itu perlu adanya mesin pengolah kopi yang dapat mobile atau terintegrasi pada kendaraan seperti pada Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) pengolahan kopi, mencakup pulper dan huller. Kedua mesin tersebut merupakan hasil perancangan home industry sehingga belum memiliki spesifikasi aktual dan data uji kinerjanya, padahal data tersebut penting untuk mengetahui spesifikasi teknis mesin dan produksi massal dapat dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan melakukan pengukuran, pengamatan, dan perhitungan untuk menganalisis teknik dan menguji kinerja mesin. Hasil analisis teknik pada kedua mesin menunjukkan sudah layak secara teknis, dengan parameter pada mesin pulper berupa kebutuhan daya 4,08 HP dan umur bantalan 27.660 jam. Sedangkan pada mesin huller yaitu kebutuhan daya 6,09 HP dan umur bantalan 11.743 jam. Hasil uji kinerja kedua mesin juga menunjukkan sebagian besar sudah memenuhi standar yang berlaku, namun perlu evaluasi untuk tingkat kebisingan dan getarannya. Hasil uji kinerja mesin pulper yaitu kapasitas aktual 390,1 kg/jam, rendemen pengupasan 64,2%, konsumsi bahan bakar 0,72 liter/jam, tingkat kebisingan 87,5 dB, dan getaran mesin 11,26 m/s2. Sedangkan pada mesin huller yaitu kapasitas aktual 107,4 kg/jam, rendemen pengupasan 75,1%, konsumsi bahan bakar 0,95 liter/jam, tingkat kebisingan 85,1 dB, dan getaran mesin 11,04 m/s2.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica junceea L.) Terhadap Pupuk Organik Cair Hasil Fermentasi Sabut Kelapa Novianto Novianto; Iqbal Effendy; Aminurohman Aminurohman
Agroteknika Vol 3 No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agroteknika.v3i1.67

Abstract

Sayuran sawi merupakan sayuran yang sudah terkenal di Indonesia karena mengandung nutrisi yang cukup baik sehingga bermanfaat bagi tubuh manusia dan dapat tumbuh baik pada dataran rendah maupun dataran tinggi. akan tetapi masih perlu upaya peningkatan produksi. Salah satu tindak agronomi untuk meningkatkan hasil tanaman sawi adalah dengan pemberian nutrisi berupa unsur hara seperti pupuk organic cair (POC) yang mudah dalam aplikasinya. Percobaan ini bertujuan untuk mengevaluasi efek dari masa atau waktu fermentasi sabut kelapa diperlukan dalam proses pembuatan pupuk organik cair (POC) terhadap pertumbuhan dan hasil sawi. Percobaan ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial, terdiri atas 6 taraf perlakuan waktu fermentasi sabut kelapa yaitu : 0, 7, 14, 21, 28 dan 35 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perlakuan lamanya fermentasi sabut kelapa memberikan respon sangat signifikan terhadap jumlah daun, biomas segar, berat akar dan berat tajuk tanaman, serta memacu pertumbuhan tinggi tanaman dan lebar daun. Fermentasi sabut kelapa selama 35 hari memacu peningkatan terhadap semua parameter yang diamati.
Perpindahan Panas pada Pengering Tipe Drum Berputar pada Kondisi Tanpa Beban Kavadya Syska; Ropiudin Ropiudin
Agroteknika Vol 3 No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agroteknika.v3i1.68

Abstract

Pengering tipe drum berputar yang dikembangkan merupakan sistem yang terdiri atas empat subsistem yaitu: tungku pembakaran, tangki air, penukar panas, dan silinder pengering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme pindah panas pengering tipe drum berputar, besarnya kehilangan panas, dan efisiensi termal sistem selama proses pengeringan tanpa beban. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analitik pada pengering tipe drum berputar. Variabel penelitian meliputi: (a) variabel pengukuran yaitu perubahan suhu pada masing-masing subsistem, spesifikasi geometri pengering, suhu lingkungan, dan (b) variabel perhitungan meliputi koefisien konveksi bahan, kehilangan panas, dan efisiensi termal. Pengukuran dilakukan setiap 10 menit dan diakhiri pada saat suhu masuk silinder pengering konstan. Data hasil pengukuran dianalisis menggunakan persamaan pindah panas sehingga diperoleh nilai pindah panas untuk mengetahui besarnya nilai kehilangan panas dan efisiensi sistem. Hasil penelitian menunjukkan mekanisme pindah panas pada pengering tipe drum berputar terjadi secara konduksi dan konveksi. Total panas yang hilang pada subsistem tungku pembakaran 261,270 MJ, subsistem tangki air 20,416 MJ, subsistem penukar panas 0,017 MJ, dan subsistem silinder pengering 0,577 MJ. Efisiensi termal pada subsistem tungku pembakaran 30,17%, subsistem tangki air 74,30%, subsistem penukar panas 99,97%, dan subsistem silinder pengering 99,02%. Efisiensi total sistem terhadap besarnya bahan bakar yang diberikan adalah 75,87%.
Produksi dan Kandungan Pb Selada (Lactuca sativa) pada Media Tailing Pasca Penambangan Timah Nyayu Siti Khodijah; Ratna Santi; Riwan Kusmiadi; Euis Asriani
Agroteknika Vol 3 No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agroteknika.v3i1.70

Abstract

Tailing bekas tambang timah umumnya mengandung pasir dan kuarsa yang cukup tinggi sehingga kapasitas sangga (buffer capacity) terhadap unsur-unsur hara sangat rendah. Dengan demikian diperlukan bahan pembenah (ameliorant) untuk memperbaiki kondisi tersebut dengan melakukan pengujian pemberian lima jenis pupuk. Penelitian tentang budidaya tanaman pangan dan non pangan di lahan tailing timah di Bangka seperti tanaman kehutanan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan dan pakan telah dilakukan. Hasil penelitian umumnya menunjukkan penambahan bahan organik dengan berbagai jenis dan mampu memperbaiki ketahanan tanaman yang ditumbuhkan pada cekaman dilahan tailing timah, tetapi belum menjelaskan keberadaan logam berat dalam jaringan tanaman tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi serta kandungan Pb selada yang ditumbuhkan di media tailing pasca tambang timah dengan penambahan berbagai jenis pupuk. Penelitian didesain menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat tingkat perlakuan jenis pupuk yang diulang sebanyak enam kali. Jenis perlakuan pupuk adalah : jenis 1 (NPK (15:15:15)), jenis 2 (kompos), jenis 3 (Kapur+NPK) dan Jenis 4 (kompos+NPK). Pertumbuhan selada menggunakan media tailing terbaik diperoleh pada perlakuan jenis 4 ( pupuk kompos yang disertai dengan pupuk NPK). Kandungan Pb pucuk selada meningkat mengikuti peningkatan pertumbuhan tanaman akibat pemupukan. Selada dengan perlakuan kompos yang disertai dengan pupuk NPK mempunyai kandungan Pb tertinggi, tetapi kandungan Pb akar tidak mengikuti kecenderungan pertumbuhan akibat pemupukan.
Rancang Bangun dan Analisis Mesin Pengupas Kulit Kacang Tanah Tipe Silinder Horizontal Muhammad Anwar; Aldi Pratama; Rio Andria Saputra; Nur Kholilah; Naufal Alfayyadh; Muhammad Riza Nurtam; Indra Laksmana
Agroteknika Vol 3 No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agroteknika.v3i2.46

Abstract

Proses pemisahan biji dan kulit kacang tanah dapat dilakukan secara tradisional atau menggunakan mesin. Pengupasan kacang tanah secara tradisional dilakukan dengan menggunakan tangan (tanpa alat bantu) atau tongkat. Pengupasan kacang secara tradisional ini tanah dengan menggunakan tangan membutuhkan banyak tenaga dan waktu walaupun hasil pengupasan sangat bagus. Sedangkan pengupasan kacang tanah dengan menggunakan tongkat membuat kualitas kacang tanah hasil kupasan buruk dengan kapasitas kupasan kacang tanah yang juga kecil. Penelitian ini bertujuan membuat mesin pengupas kulit kacang tanah untuk skala industri rumah tangga dan melakukan analisis kinerja serta analisis ekonomi. Metode penelitian dimulai dari identifikasi masalah, penyempurnaan ide rancangan, dilakukan pembuatan alat, uji fungsional, uji kinerja dan terakhir dilakukan analisis ekonomi. Hasil uji kinerja mesin pengupas kulit kacang tanah tipe silinder horizontal diperoleh kapasitas alat 15,22 kg/jam, persentase kacang tidak terkupas 50%, rendemen 33,5%, dan persentase kerusakan hasil 2,15%. Hasil analisis ekonomi teknik diperoleh biaya tetap Rp. 1.654.853,36/tahun, biaya tidak tetap Rp. 27.648,13/jam, biaya pokok Rp. 1.879,48/kg, dan BEP sebanyak 1.732,03 kg/tahun. Mesin ini sangat cocok untuk skala industri rumah tangga karena mempunyai kapasitas 15,22 kg/jam dengan biaya listrik yang kecil sebesar Rp. 272,91/jam.
Analisis Pertumbuhan Padi Lokal Aksesi PH 1 Menggunakan Penambahan Pupuk Silika Padat pada Kondisi Salin Nasrudin Nasrudin; Arrin Rosmala
Agroteknika Vol 3 No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agroteknika.v3i2.71

Abstract

Analisis pertumbuhan padi penting diketahui untuk menggambarkan kondisi tumbuh kembang tanaman sehingga dapat berproduksi secara optimal utamanya pada kondisi sub-optimal. Tujuan penelitian yaitu mengetahui proses fisiologi dan produksi biomasa padi lokal aksesi PH 1 pada kondisi salin dengan penambahan pupuk silika padat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor. Faktor pertama tingkat cekaman salinitas dengan empat taraf yaitu non salin, 4 dS m-1, 8 dS m-1, dan 12 dS m-1. Faktor kedua penambahan dosis silika padat per kg tanah dengan tiga taraf yaitu 300 mg, 450 mg, dan 600 mg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi cekaman salinitas dengan dosis silika yang mempengaruhi luas daun 4 minggu setelah tanam. Dosis silika berpengaruh nyata terhadap bobot segar akar 4 minggu setelah tanam, biomassa 4 minggu setelah tanam, dan laju asimilasi bersih. Cekaman salinitas berpengaruh nyata terhadap biomassa 4 minggu setelah tanam. Peningkatan cekaman salinitas sampai 8 dS m-1 akan menurunkan luas daun dan biomasa tanaman sedangkan peningkatan cekaman salinitas sampai 12 dS m-1 dikombinasikan dengan dosis silika memperbaiki luas daun dan biomasa tanaman. Dosis optimum silika pada kondisi cekaman salinitas adalah 450 mg karena mampu meningkatkan biomasa dan laju asimilasi bersih. Sebaliknya peningkatan dosis silika sampai 600 mg menyebabkan penurunan biomasa dan laju asimilasi bersih, tetapi dapat meningkatkan bobot segar akar.
Analisis Variasi Konsentrasi Asam Sulfat sebagai Aktivasi Arang Aktif Berbahan Batang Tembakau (Nicotiana Tabacum) Mohammad Amirudin; Elida Novita; Tasliman Tasliman
Agroteknika Vol 3 No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agroteknika.v3i2.73

Abstract

Pemanfaatan tembakau selama ini terfokus pada daun tembakau. Bagian lain dari tembakau seperti batang tembakau belum banyak dimanfaatkan. Batang tembakau memiliki kandungan selulosa, lignin, hemiselulosa, dan total organik karbon relatif tinggi yang berpotensi dimanfaatkan sebagai arang aktif. Aktivasi secara kimia menggunakan asam sulfat karena memiliki dampak positif terhadap daya jerap arang aktif. Riset ini bertujuan mengkaji pengaruh pemberian konsentrasi asam sulfat terhadap pembuatan arang aktif berbahan batang tembakau. Riset ini menggunakan metode eksperimen dengan membandingkan penambahan konsentrasi H2SO4 6%, 8%, 10% pada pembuatan arang aktif batang daun tembakau dengan pengulangan sebanyak 3 kali pada setiap perlakuan. Analisis data dengan metode analysis of variance (ANOVA) dan uji lanjut Tukey pada taraf α ≤ 0, 05. Hasil riset memperlihatkan bahwa konsentrasi H2SO4 pada pembuatan arang aktif batang tembakau berpengaruh pada variabel kandungan air, kandungan abu, kandungan zat terbang, kandungan karbon murni, serta energi serap iodium. Perlakuan terbaik dalam pembuatan arang aktif dari batang daun tembakau adalah dengan penambahan konsentrasi H2SO4 10%. Nilai kandungan air, kadar abu, kadar zat terbang, kandungan karbon terikat, dan daya serap iodium secara berurutan yaitu 0, 040%; 0, 035%; 0, 877%; 99, 088%; dan 99,405 miligram/gram.

Page 3 of 18 | Total Record : 175