cover
Contact Name
Hendra
Contact Email
agroteknikapolitani@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
agroteknikapolitani@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. lima puluh kota,
Sumatera barat
INDONESIA
Agroteknika
ISSN : 26853353     EISSN : 26853450     DOI : -
Agroteknika adalah jurnal nasional untuk publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Agroteknika sebagai kajian ilmiah hasil penelitian pada bidang teknologi pertanian dengan ruang lingkup: mekanisasi pertanian, teknologi pangan, irigasi, teknologi budidaya tanaman pangan dan perkebunan, energi terbarukan, sistem informasi pertanian, sistem informasi geografis dan bioinformatika.
Arjuna Subject : -
Articles 175 Documents
Pengaruh Asam Salisilat terhadap Umur Berbunga, Umur Panen, dan Kandungan Klorofil pada Beberapa Kultivar Lokal Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) pada Ketinggian Menengah 400-700 Mdpl Ermando, Relly; Siregar, Lutfhi Aziz Mahmud; Ginting, Jonatan
Agroteknika Vol 8 No 3 (2025): September 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i3.545

Abstract

Kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) merupakan sumber protein nabati yang kaya akan karbohidrat kompleks, serat, vitamin, dan mineral. Budidaya kacang merah di dataran menengah, khususnya di Sumatera Utara, memiliki potensi besar untuk meningkatkan ketahanan pangan dan efisiensi pemanfaatan lahan. Namun, faktor lingkungan seperti suhu tinggi dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan tanaman. Asam salisilat (SA) diketahui berperan penting dalam meningkatkan toleransi tanaman terhadap cekaman abiotik melalui peningkatan fotosintesis, perlindungan struktur morfologi, dan peningkatan aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh aplikasi asam salisilat dan beberapa kultivar lokal kacang merah asal Simalungun terhadap pertumbuhan tanaman pada dataran menengah dengan ketinggian 400-700 mpdl. Penelitian dilakukan di Desa Rumah Galuh, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor, yaitu sembilan kultivar kacang merah dan tiga konsentrasi asam salisilat (0 ppm, 100 ppm, dan 200 ppm) dengan kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali, sehingga terdapat total 81 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi asam salisilat 200 ppm secara signifikan mempercepat waktu berbunga dan panen dibandingkan perlakuan lainnya. Sebaliknya, perbedaan kultivar tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan tanaman. Kandungan klorofil a, klorofil b dan klorofil total tertinggi ditemukan pada perlakuan 100 ppm, meskipun perbedaannya tidak signifikan. Secara keseluruhan, aplikasi asam salisilat, khususnya pada konsentrasi 200 ppm terbukti efektif dalam mempercepat pembungaan dan panen pada kacang merah lokal asal Simalungun, sehingga berpotensi meningkatkan produktivitas tanaman di dataran menengah.
Kontaminasi Residu Pestisida pada Pangan di Kawasan Produksi Pertanian di Perdesaan Sumatera Barat: Studi pada Bunga Kol, Daun Bawang, dan Stroberi Azni, Siti Sekarhayati; Dendi, Rahmad; Azni, Ulfa Sevia; Wahyono, Eko
Agroteknika Vol 8 No 3 (2025): September 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i3.551

Abstract

Penggunaan pestisida secara intensif pada komoditas pertanian utama seperti bunga kol, bawang daun, dan stroberi di Sumatera Barat menimbulkan potensi risiko residu pestisida dalam produk pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis pestisida yang digunakan oleh petani serta mengukur kadar residu pestisida pada komoditas tersebut. Sampel diambil dari dua nagari di Kabupaten Solok, yaitu Nagari Alahan Panjang dan Nagari Batang Barus, yang dikenal sebagai daerah penghasil stroberi, bunga kol, dan bawang daun. Analisis residu pestisida dilakukan dengan menggunakan Gas Kromatografi (GC) yang dilengkapi dengan detektor ECD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pestisida golongan piretroid, yaitu sipermetrin pada stroberi dan deltametrin pada bunga kol serta bawang daun, mendominasi penggunaannya. Sebagian besar sampel berada dalam batas maksimum residu (BMR) yang ditetapkan, namun kadar residu deltametrin pada bunga kol dari petani A dan B melebihi BMR yang ditetapkan. Persepsi petani terhadap penggunaan pestisida lebih difokuskan pada pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dan peningkatan hasil panen, dengan sedikit perhatian terhadap dampak residu terhadap kesehatan dan lingkungan. Temuan ini mencerminkan kesenjangan pengetahuan yang signifikan di kalangan petani mengenai risiko kesehatan jangka panjang yang ditimbulkan oleh paparan pestisida. Oleh karena itu, penelitian ini menekankan pentingnya kebijakan pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan pestisida dan perlunya pendidikan serta pelatihan berkelanjutan bagi petani mengenai praktik pertanian yang aman dan ramah lingkungan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam perumusan kebijakan pertanian yang lebih berkelanjutan dan mendukung kesehatan masyarakat.
Karakteristik Fisik, Mekanik, dan Sensoris Bioplastik Pati Aren dengan Sodium Tripolifosfat Nugroho, Muhammad Fawzul Alif; Kadir, Syahraeni; Rahim, Abdul; Suriyani, Ade Irma
Agroteknika Vol 8 No 3 (2025): September 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i3.561

Abstract

Penggunaan plastik sebagai bahan kemasan pangan terus meningkat secara global yang dapat menimbulkan dampak lingkungan yang serius. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengembangkan biopolimer ramah lingkungan dari sumber terbarukan seperti tumbuhan, hewan, alga dan mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh konsentrasi Pati Aren Terfosforilasi (PAT) yang menghasilkan bioplastik terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 11 taraf perlakuan konsentrasi PAT (b/v) dan tiga ulangan, sehingga diperoleh 33 unit percobaan. Data dianalisis dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi PAT sebesar 8% memberikan karakteristik terbaik. Ketebalan bioplastik meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi PAT. Daya serap air dan minyak, laju transmisi uap air, modulus Young, dan kekuatan tarik menurun seiring dengan peningkatan konsentrasi PAT. Nilai biodegradasi dan perpanjangan bioplastik cenderung stabil dengan meningkatnya konsentrasi pati aren terfosforilasi. Tingkat kesukaan sensoris terhadap warna dan tekstur edible film cenderung meningkat seiring peningkatan konsentrasi PAT.
Status Kerusakan Tanah pada Berbagai Penggunaan Lahan di Wilayah Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang A, Argananta Sakha; Purwadi, Purwadi; Mindari, Wanti
Agroteknika Vol 8 No 3 (2025): September 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i3.578

Abstract

Kajian status kerusakan tanah untuk produksi biomassa penting dilakukan untuk mengetahui tingkat kerusakan dan faktor pembatas pada lahan dengan dinamika penggunaan yang tinggi. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, yang mengalami banyak perubahan penggunaan lahan sehingga berpotensi menurunkan kualitas tanah. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif-eksploratif melalui survei lapangan dan analisis laboratorium. Sampel tanah diambil dari lima jenis penggunaan lahan, yaitu sawah, tegalan, kebun, semak belukar, dan hutan. Parameter yang diamati meliputi ketebalan solum, batuan permukaan, fraksi pasir, berat isi, porositas, permeabilitas, pH, EC, redoks, dan jumlah mikroba tanah sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 07 Tahun 2006. Status kerusakan tanah ditentukan menggunakan metode matching terhadap ambang batas kritis serta perhitungan skor frekuensi relatif. Hasil penelitian menunjukkan seluruh jenis penggunaan lahan di Kecamatan Ngantang tergolong mengalami kerusakan ringan, dengan redoks sebagai faktor pembatas utama, diikuti berat isi dan porositas pada beberapa titik. Temuan ini menegaskan bahwa kerusakan tanah di wilayah tersebut masih dapat diperbaiki dan menjadi dasar bagi upaya konservasi tanah serta perbaikan lahan untuk menjaga keberlanjutan produktivitas dan fungsi ekologis.
Inovasi Pengendalian Rayap Kayu Kering (Cryptotermes spp.): Pengujian Multiaspek Biopestisida Nabati Berbasis Ecoenzyme Terhadap Mortalitas, Repelensi, dan Perlindungan Substrat Triwahyuningsih, Nike; Shafira, Amrina Yasmine; Kusmiyarti, Tati Budi; Maulana, Alief Yahya
Agroteknika Vol 8 No 3 (2025): September 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i3.583

Abstract

Rayap kayu kering (Cryptotermes spp.) merupakan hama perusak kayu yang menyebabkan kerugian ekonomi signifikan, dan penggunaan pestisida kimia konvensional menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan. Inovasi penggunaan biopestisida perlu dilakukan untuk meningkatkan efikasi dan stabilitasnya. Sebuah penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian biopestisida berbasis ecoenzyme terhadap mortalitas, repelensi, dan daya cegah serangan rayap kayu kering. Biopestisida-ecoenzyme dibuat dengan cara memfermentasi 7 bahan nabati sebanyak 12,5% di dalam ecoenzyme selama 30 hari. Pada uji aplikasi biopestisida dan penentuan LC50, percobaan disusun menurut rancangan acak lengkap dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah cara pemberian (uji mortalitas, uji repelensi, dan uji proteksi) dan faktor kedua adalah dosis biopestisida (0, 10, 20, 30, 50, dan 75%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa biopestisida-ecoenzyme secara signifikan efektif dalam mengendalikan populasi rayap kayu kering melalui tiga mekanisme utama, yaitu: 1) bio-pestisida mampu menyebabkan kematian pada rayap kayu kering dengan nilai LC50 5,90%; 2) biopestisida mampu mengusir rayap kayu kering dengan nilai LC50 35,77%; 3) biopestisida mampu mencegah serangan rayap kayu kering dengan nilai LC50 56,97%. Dengan demikian biopestisida berbasis ecoenzyme memiliki potensi besar sebagai agen pengendali hama rayap kayu kering yang efektif. Pada uji frekuensi pemberian biopestisida, percobaan disusun menurut rancangan acak lengkap dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis biopestisida (0, 6, 36, dan 57%) dan faktor kedua adalah frekuensi pemberian (1, 2, dan 3 minggu sekali). Hasil pengujian frekuensi pemberian biopestisida menunjukkan mortalitas rayap sangat tinggi (lebih dari 80%) dengan aplikasi hanya setiap 3 minggu sekali menggunakan konsentrasi 6%.