cover
Contact Name
Heni Indrayani
Contact Email
jurnal.audience@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
heni.indrayani@dsn.dinus.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Audience
ISSN : 26208393     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Audience, Journal of Communication Studies is a scientific journal published by Dian Nuswantoro University. Audience journal publishes original papers, review papers, conceptual framework, analytical and simulation models, case studies, and empirical research. Audience journal aims to develop and communicate widely the development of creative media and business communication both theoretical and pragmatic. Audience journal publishes papers in the fields of journalism, mass media industries, broadcasting media issue, new media studies, media ethics, political communications, media law, strategic communications management, social marketing, political marketing, political campaign, public relations. Audience journal is published both in print and online versions. Audience journal published twice a year, in February and August.
Arjuna Subject : -
Articles 126 Documents
PERAN KONTRIBUTOR BERITA DAN JURNALISME WARGA SECARA INDUSTRIAL DALAM ERA MASYARAKAT INFORMASI Restiawan Permana
Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : COMMUNICATION MAJOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v1i2.2689

Abstract

AbstrakPertumbuhan praktek jurnalistik saat ini menjadi tren tersendiri bagi industri media massa.Media massa telah memberdayakan masyarakat dalam membuat informasi dan sekaligusmenjadikan mereka sebagai produsen berita. Salah satu praktek jurnalistik ini disebut denganistilah jurnalisme warga (citizen journalism). Meskipun jurnalisme warga secara istilahmemang baru dikenal baru-baru ini, akan tetapi secara konsep praktik jurnalisme warga inisudah ada sejak manusia mengenal tulisan dan mengenal media sebagai saluran komunikasimassa. Citizen journalism menjadi penting karena bisa menjadi pelengkap bagi “lubang-lubang” berita yang tidak terendus oleh para wartawan profesional. Semakin terlihat jelas persaingan antara wartawan profesional dengan khalayak pembuat berita (citizen journalism)dalam kedudukannya sebagai insan media. Nyatanya, saat ini semakin banyak perusahaanmedia yang mempekerjakan jurnalis yang berstatus kontributor namun jaminan hidup bagimereka tidak jelas. Perusahaan media kerap memanfaatkan ketidakjelasan status ini, untukmengingkari hak-hak pekerja yang diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan, engganmemberikan upah yang layak, enggan memberikan jaminan kesehatan serta tunjangan lainnyayang bisa membuat jurnalis kontributor bekerja lebih profesional. Di sisi lain, honor citizenjournalism di Indonesia justru cukup menggiurkan.Kata kunci: peran kontributor, jurnalisme warga, masyarakat informasiAbstractThe current level of journalism education is becoming a trend for the mass media industry. Mass media has empowered the public in making information and at the same time makingthem as news producers. One of these journalistic practices is called by citizen journalism.Although citizen journalism is newly known recently, but in general there are many mediathat are used as a media of communication. Citizen journalism is important because itcan be a complement to the “holes” of news unfocused by professional journalists. Moreclearly visible between journalists and newsmakers (citizen journalism) in his position as amedia person. In fact, today more and more media companies are contributor status andare still alive for them is not clear. Media companies often exploit the uncertainty of this status, to deny workers’ rights set out in labor law, to be reluctant to provide decent wages,to be reluctant to provide health and other benefits that can make contributing journalistswork more professionally. On the other hand, honor citizen journalism in Indonesia is quitetolerable.Keywords: role of contributors, citizen journalism, information society
ADAPTASI TEORI DIFUSI-INOVASI DALAM GAME “YUK BENAHI” DENGAN PENDEKATAN KOMUNIKASI SMCR Toto Haryadi
Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : COMMUNICATION MAJOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v1i1.2678

Abstract

AbstrakKerusakan lingkungan merupakan permasalahan bagi semua negara, termasuk Indonesia. Berbagai upayadilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, salah satunya dengan menggunakan teknologi baru.Game edukasi “Yuk Benahi” yang merupakan sebuah bentuk dari alat untuk kampanye peduli lingkungan.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan untuk memetakan adopsi teknologi tersebut denganpendekatan komunikasi SMCR. Penelitian ini juga menggunakan konsep adaptasi teori Difusi-inovasi untukmelihat peluang pemanfaatan game sebagai media baru dalam kampanye peduli lingkungan. Hasil daripenelitian ini yaitu pemanfaatan game sebagai media baru dalam mengkomunikasikan pesan-pesan sosialkepada masyarakat, sehingga memberi peluang pihak lain untuk mengembangkan media yang bisa diterimamasyarakat, sesuai dengan kondisi dan situasi saat ini.   Game edukasi “Yuk Benahi” menjadi media barusebagai inovasi untuk menghindari kebosanan terhadap media konvensional sekaligus menanamkan rasapeduli lingkungan sejak dini. Kata Kunci: difusi, inovasi, game, komunikasi, SMCRAbstractEnvironmental damage is a problem for all countries, including Indonesia. Various efforts are made to solvethe problem, one of them by using new technology. The “Yuk Benahi” educational game which is a form of toolfor an environmentally-aware campaign. This research uses qualitative method and to map the adoption ofthe technology with SMCR communication approach. This research also uses the concept of adaptation of thetheories of Diffusion-innovation to see the opportunity of game utilization as a new media in environmentallycare campaign. The result of this research is the utilization of game as new media in communicating socialmessages to the society, thus giving other party opportunity to develop media that can be accepted by society,according to current condition and situation. Educational game “Yuk Benahi” becomes a new media as aninnovation to avoid boredom against conventional media as well as inculcate the sense of environmental careearly on.Keywords: diffusion, innovation, game, communication, SMCR
Analisis Isi Berita Kegiatan Corporate Social Responsibility PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I.Y serta Hubungannya dengan Citra Perusahaan Revita Tri Sulastri; Heni Indrayani
Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : COMMUNICATION MAJOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v2i2.2713

Abstract

AbstrakPersaingan antar perusahaan yang ketat menuntut perusahaan untuk menjadi yang terdepandan mendapatkan penilaian positif dari masyarakat yang berujung dengan peningkatancitra perusahaan. Perusahaan berlomba-lomba berusaha menyenangkan masyarakat danstakeholder dengan melakukan hal- hal positif, inovatif dan menunjukkan prestasi-prestasiyang baik kepada publik. Salah satu caranya adalah melaksanakan kegiatan Corporate SocialResponsibility sekaligus sebagai ajang presentasi diri. Hal ini berkaitan erat dengan teoriManajemen Impresi dalam lingkup profesional organisasi dimana perusahaan berusahauntuk menyebarkan hal positif saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur signifikansihubungan Corporate Social Responsibility yang dilakukan PT. PLN (Persero) Distribusi JawaTengah dan D.I.Y dengan Citra Perusahaan melalui pemberitaan di media massa onlineTribunjateng.com menggunakan tipe penelitian eksplanatif untuk menjelaskan hubungan dandeskriptif untuk menjelaskan kecenderungan isi. Dengan menggunakan metode kuantitatifdan pendekatan analisis isi, peneliti berusaha menguji sebuah hipotesis melalui sistem SPSSdengan Uji Hubungan yaitu Koefisien Kontingensi dan Uji Statistik Chi-Square terhadap 28berita terkait kegiatan CSR PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I.Y. Hasil penelitianmengungkapkan kecenderungan isi berita pada variabel CSR paling banyak membahas ProgramCSR dengan persentasi 46,4% sebanyak 13 berita. Sedangkan pada variabel Citra Perusahaan,kecenderungan isi berita pada indikator Reputation dengan 19 berita dan persentasi 67,8%.Kekuatan hubungan antara dua variabel sangat lemah diketahui berdasarkan hasil KoefisienKontingensi sebesar 0,238. Hasil penelitian juga menunjukkan tidak adanya hubungan antarakegiatan CSR dengan Citra Perusahaan dengan Probabilitas Asymp. Sig dan Approx Sig. sebesar0,642 > 0,05 sehingga H0 diterima.Kata Kunci : Corporate Social Responsibility, Citra, Media Online, Manajemen Impresi AbstractIntense company competition requires the company to be at the forefront and get positiveratings from the community that culminate with the improvement of the company’s image.Companies are competing to please the public and stakeholders by doing positive things,innovative and showing good achievements to the public. One way is to carry out CorporateSocial Responsibility activities as well as a self presentation event. This is closely related to thetheory of Impression Management within the professional scope of the organization in whichthe company strives to spread positive things. This study aims to measure the significance ofCorporate Social Responsibility News relationship conducted by PT. PLN (Persero) Central Javaand D.I.Y Distribution to Corporate Image through the news in online mass media Tribunjateng.com using explanative type of research. By using quantitative method and content analysis approach, the researcher tried to test a hypothesis through SPSS system with Contingency Coefficient technique and Chi- Square formula to 28 news related PLN CSR activities. The resultsrevealed the tendency of news content on CSR variables most discussed CSR Program with 46.4%percentage of 13 news. While on Corporate Image variable, the tendency of news content onReputation indicator with 19 news and percentage 67,8%. The strength of the relationshipbetween two variables is very week based on the results of the Contingency Coefficient value is0,238. The result of the research also shows that there is no correlation between CSR activitieswith Corporate Image with probability Asymp. Sig and Approx Sig.0,642 > 0,05 so that H0 isaccepted.Keywords: Corporate Social Responsibility, Image, Online Media, Impression Management
KECANDUAN MEDIA SOSIAL (FoMO) PADA GENERASI MILENIAL Lira Aisafitri; Kiayati Yusriyah
Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4, No 01 (2021): FEBRUARI 2021
Publisher : COMMUNICATION MAJOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v4i01.4249

Abstract

AbstrakPenelitian ini membahas mengenai “Kecanduan Media Sosial (FoMO) Pada Generasi Milenial”, dimana Generasi Milenial paling aktif menggunakan media sosial sehingga mempengaruhi gaya hidup mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari kecanduan media sosial atau disebut dengan sindrom FoMO (Fear of Missing Out) pada generasi milenial di kota Depok. Teori yang digunakan teori Determinasi Diri untuk melihat dampak seperti apa saja yang timbul pada diri Generasi Milenial yang mengalami kecanduan media sosial (FoMO). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa Milenial yang mengalami kecanduan media sosial (FoMO) memiliki dampak positif dan negatif pada kehidupan sehari-hari mereka, dimana dengan kecanduan media sosial menjadikan diri mereka selalu terupgrade dengan informasi-informasi terbaru yang secara tidak langsung membuat diri mereka memiliki motivasi untuk melakukan suatu hal. Kata Kunci: Fear of Missing Out; Fenomenologi; Kecanduan Media Sosial; Milenial; Sindrom FoMO. AbstractThis research discusses “Social Media Addiction (FoMO) in Millennial Generation, where Millennial Generation is most actively using social media so that it affects their lifestyle. This study aims to determine the impact of social media addiction or the so-called FoMO (Fear of Missing Out) syndrome on the millennial generation in Depok. The theory used by the Self-Determination theory is to see what kind of impacts arise on Millennials who experience social media addiction (FoMO). This research uses qualitative research with a phenomenological approach, where the data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. The results of the study found that millennial of social media addiction (FoMO) have a positive and negative impact on their daily lives, in which social media addiction allows themselves to be constantly uplifted with new information that indirectly gives themselves the motivation to do something. Keywords: Fear of Missing Out; Phenomenology; Social Media Addiction; Millennial; FoMO Syndrome.
PROSES DAN PERAN KOMUNIKASI DALAM MENGATASI CULTURE SHOCK (STUDI KASUS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS TADULAKO) Dwi Rohma Wulandari
Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 2 (2020): AGUSTUS 2020
Publisher : COMMUNICATION MAJOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v3i2.4149

Abstract

AbstrakDalam  penelitian  ini  akan  menjelaskan  bentuk  gegar  budaya  dan peran  serta proses komunikasi  yang  dilakukan  dalam  mengatasi gegar  budaya  yang  ada. Objek kajian yang dilakukan  adalah fenomena  gegar budaya yang terjadi pada mahasiswa asing di Universitas Tadulako. Teori akomodasi dimanfaatkan sebagai ladasan berpikir  dalam  penelitian  ini. Metode studi  kasus  dalam  menganalisis hasil  penelitian.  Hasil  dari  penelitian  ini  memperlihatkan bahwa empat  fase dalam  gegar  budaya   memperlihatkan   perbedaan   yang terlihat  dimana ada euphoria dan antusias dalam menyambut kehidupan baru dengan budaya baru. Penggunaan aksen  dan  pengucapan  dengan intonasi  yang  berbeda  menjadi kendala kultur yang tetap ada Ketika memasuki lingkungan baru. Proses adabtasi tidak  memerlukan  waktu lama  Ketika mahasiswa  asing  Universitas  Tadulako berada   pada  recovery   phase   sudah   mampu   menerima  perbedaan   dengan interaksi yang rutin dan proses komunikasi dilakukan secara efektif. Untuk memahami nilai budaya, keterampilan masing-masing individu menjadi penting, karena dengan keterampilan berkomunikasi akan menjadikan proses adabtasi, memahami budaya, dan akan mengurangi atau meminimalisir terjadinya culture shock. Proses sosialisasi dengan pola nilai budaya dapat digunakan untuk menghindari adanya gegar budaya.Kata  Kunci:   Fenomena   budaya,   Gegar  budaya,   Interaksi,   Komunikasi,   Nilai budayaAbstractThis research explain the form of culture shock and the role and process of communication in overcoming the existing cultural shock. The object of the study is the phenomenon of culture shock that occurs in foreign students at Tadulako University.  Accommodation  theory is used as a basis for thinking  in this study. Case study method in analyzing existing research results. The results of this study indicate that the four phases in a culture shock show a visible difference where there are euphoria and enthusiasm in welcoming a new life with a new culture. The  use  of  accents  and  pronunciations  with  different  intonations  becomes  a cultural obstacle that remains when entering a new environment. The adaptation process does not take long. When foreign students of Tadulako University are in the recovery phase, they are able to accept differences with routine interactions, and the communication process is carried out effectively. To understand cultural values, the skills of each individual are important, because communication skills will make the process of adaptation, understanding culture, and will minimize the occurrence  of  culture  shock.  The  socialization  process  with  a  cultural  value pattern can be used to avoid cultural shocks.Keywords: Communication, Cultural shock, Cultural values, Cultural phenomena, Interaction
MANAJEMEN PRODUKSI PROGRAM MIMBAR AGAMA TVRI RIAU-KEPRI ismandianto ismandianto; Neneng Susi Susilawati
Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4, No 01 (2021): FEBRUARI 2021
Publisher : COMMUNICATION MAJOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v4i01.4172

Abstract

AbstrakProgram mimbar agama merupakan program pendidikan mengenai keagamaan yang ditayangkan secara live di TVRI Riau, dengan mengangkat tema yang berbeda-beda setiap minggunya sesuai dengan agama masing-masing, yaitu: Islam, Kristen Protestan, Khatolik, Budha dan Hindu yang diisi oleh narasumber yang berbeda. Penelitian dilakukan untuk melihat manajemen produksi program acara dengan menggunakan teori POAC yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengambilan narasumber dengan menggunakan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Informan dalam penelitian ini sebanyak empat orang yaitu produser program, pengarah acara serta pengisi acara. Hasil dari penelitian ini yaitu: Pertama membuat susunan acara program mimbar agama mulai dari perencanaan isi dan biaya. Kedua membuat susunan kerabat kerja yang bertugas dalam pelaksanaan perencanaan produksi program. Ketiga penggerakan produksi program secara live di TVRI Riau yang melibatkan semua kru yang telah ditentukan dan yang terakhir pengawasan terhadap acara tersebut dengan cara evaluasi yang diakukan oleh produser program secara langsung. Kata Kunci: program; manajemen; agama; televisi. AbstractThe religious pulpit program is an educational program on religion that is broadcast live on TVRI Riau, with a different theme each week according to their respective religions, namely: Islam, Protestant Christianity, Catholicism, Buddhism and Hinduism filled with different sources.. The research was conducted to see the production management of the program using POAC theory, namely planning, organizing, mobilizing, and controlling. This study used descriptive qualitative method. Data collection techniques are the result of observation, interviews and documentation. Retrieval of sources by using certain considerations in accordance with the objectives of the study. The informants in this study were four people, namely program producer, program director and performers. The results of this study are: First, make arrangements for the religious pulpit program starting from content planning and cost planning. Second, make the arrangement of work relatives who are in charge of implementing program production planning. The third is the movement ofprogram production live on TVRI Riau involving all predetermined crews and the last one is supervision of the event by means of evaluation carried out by the program producer directly Keywords: program; management; religious; television.
PENGUNGKAPAN DIRI PENGGUNA AKUN AUTOBASE TWITTER @SUBTANYARL Lisa Mardiana; Anida Fa’zia Zi’ni
Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : COMMUNICATION MAJOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v3i1.4134

Abstract

AbstrakFenomena  curhat  atau  mencurahkan  masalah  pribadi  sebagai  bentuk pengungkapan diri melalui media sosial semakin marak terjadi. Salah satu media sosial yang dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia adalah akun autobase atau automatic  fanbase Twitter yang bersifat anonim sehingga  menjadi wadah  bagi pengikutnya   untuk   menanyakan   dan   menyampaikan   segala   permasalahan, seperti halnya pada akun @subtanyarl. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  bentuk  dan  alasan  pengungkapan  diri  pengguna  akun  autobase twitter  @subtanyarl  dengan  menggunakan  analisis  teori  self-disclosure. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif melalui wawancara mendalam dengan 7 orang narasumber yang merupakan pengguna akun tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengungkapan diri atau self-disclosure yang dilakukan  oleh  pengguna  akun  @subtanyarl  berupa  pengungkapan  diri evaluative yang dilakukan dengan cara mengeskpresikan  rasa emosi, kesedihan dan kegundahan  pemikiran  melalui pesan  tertulis  yang menceritakan  masalah kehidupan  pribadi. Adapun  alasan pengungkapan  diri dalam akun @subtanyarl dilakukan untuk melepaskan beban perasaan agar lega dan nyaman, tanpa kekhawatiran bahaya ekstrem self disclosure berupa penolakan antarpribadi dan sosial, ataupun kesulitan intrapersonal,  karena dilakukan dalam media anonim. Pengungkapan   diri  juga  dilakukan  dengan   harapan  mendapatkan   dukungan moril, jawaban atau sekedar rasa empati dan simpati dari pengguna lainnya. Kata Kunci: Pengungkapan Diri, Twitter, Autobase, Ekspresi AbstractThe phenomenon  of confiding in or confessing personal problems as a form of self-disclosure through social media is increasingly happening. One of the social media used by the Indonesian  people is an anonymous autobase or automatic Twitter fanbase account so that it becomes a place for followers to ask questions and submit all problems, such as the @subtanyarl  account. The purpose of this study was to determine the form and reasons for self-disclosure  of users of the autobase twitter @subtanyarl account using self-disclosure theory analysis. The research was conducted  using qualitative methods through in-depth interviews with 7 informan  who  are users of the account.  The  results  showed  that  self-disclosure by users of the @subtanyarl account was in the form of evaluative self- disclosure by expressing feelings of emotion, sadness and anxiety through written messages that told about personal life problems. The reasons for self-disclosure in the @subtanyarl account are carried out to release the burden of feelings so that  they  are  relieved  and  comfortable,  without  worrying  about  the  extreme dangers  of self-disclosure  in the  form  of  interpersonal  and  social  rejection,  or intrapersonal difficulties, because it is done in anonymous media. Self-disclosure is also carried out in the hope of getting moral support, answers or just a sense of empathy and sympathy from other users. Keywords: Self-Disclosure, Twitter, Autobase, Expression
PERAN DAN INOVASI REMAJA MASJID DALAM MEMBUAT PROGRAM DAKWAH MODERN DI MASJID AGUNG JAWA TENGAH Hery Pamungkas
Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4, No 01 (2021): FEBRUARI 2021
Publisher : COMMUNICATION MAJOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v4i01.4383

Abstract

AbstrakFungsi masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah namun juga center of excellent pembangunan umat melalui konsep pendidikan dakwah modern yang diterima dengan baik oleh masyarakat. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana seharusnya pengurus masjid melibatkan remaja masjid sebagai bagian dari pengembangan dakwah modern. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bentuk partisipasi dan keterlibatan remaja masjid di Masjid Agung Jawa Tengah dalam membuat inovasi program dakwah modern melalui sentuhan broadcasting. Teori yang digunakan adalah teori difusi inovasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Proses pengumpulan data di lakukan dengan observasi dan wawancara dengan para remaja masjid yang menjadi bagian dari crew MAJT TV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi remaja masjid dalam proses difusi inovasi pengembangan model dakwah modern di Masjid Agung Jawa Tengah mampu menunjukkan hasil efektif dalam upaya pengembangan dakwah konvensional menjadi dakwah digital. Ruang usulan dari remaja masjid kepada pengurus masjid dalam konteks pengembangan konten masih menjadi persoalan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pengembangan penelitian mengenai pengembangan model dakwah modern melalui kemitraan dakwah dalam sudut pandang pemberdayaan. Kata Kunci: Inovasi Dakwah, Manajemen Penyiaran, Pemberdayaan, Remaja Masjid MAJT
STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH (KPUD) KABUPATEN TEMANGGUNG DALAM PILKADA JATENG 2013 Nur Sofyan
Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 2 (2020): AGUSTUS 2020
Publisher : COMMUNICATION MAJOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v3i2.3720

Abstract

AbstrakSalah satu tantangan terbesar dalam penyelenggaraan  pemilihan kepala daerah (Gubernur  dan Wakil  Gubernur)  di  Jawa  Tengah   adalah rendahnya  tingkat partisipasi  politik.  Tingkat partisipasi  masyarakat Jawa  Tengah  yang  rendah menjadi hambatan bagi penyelenggara pemilu tingkat daerah. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan strategi komunikasi politik yang dilakukan oleh KPUD Kab. Temanggung    dalam   Pilkada   Jateng   2013   dan   2018.   Penelitian ini menggunakan   teori Organizational  Information Theory dan strategi Komunikasi Politik dengan  pendekatan  merawat  ketokohan, memantapkan  kelembagaan politik,   menciptakan kebersamaan,    dan  membangun   konsensus,   sehingga penelitian   ini   diharapkan  memberikan manfaat   bagi   perkembangan   kajian strategi  komunikasi  politik di tingkat kelembagaan penyelenggaraan  pemilihan umum. Jenis penelitian ini kualitatif deskriptif dengan minat studi kasus intrinsik. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, studi dokumen serta observasi yang berperan pasif. Kriteria pengambilan data didasarkan pada pemilihan informan dengan kriteria tertentu. Teknik analisis data menggunakan analisis penjodohan pola. Uji validitas data dilakukan dengan cara serentak menggunakan  data  dengan karakter  sama.  Hasil penelitian  ini  membuktikan bahwa  kohesivitas dalam  strategi  komunikasi  politik  tidak  hanya diletakkan dalam aspek membangun kebersamaan dalam mencapai tujuan politik penyelenggaraan Pilkada, namun diletakkan juga pada merawat ketokohan, membangun konsensus dan memantapkan kelembagaan. Dengan demikian hasil dari  strategi  komunikasi politik  akan  memiliki  nilai  optimal  untuk  mencapai tujuan politik kelembagaan. Kata   kunci:      Ambiguitas   informasi,   Kebersamaan,   Kohesivitas   ketokohan, Partisipasi politik, Strategi komunikasi politik AbstractThe biggest challenge in organizing an election of the regional heads (Pilkada), including   the election   of  Governor   and   Deputy  Governor   in  Central   Java, Indonesia, is because of the low levels of public’ political participation. That case has become a challenge faced by regional election organizers of the province. In contrast,   Temanggung  shows   significant   data   on   its citizen   participation compared  to other districts  in Central  Java.  This research  used Organizational Information Theory and political communication strategy by approaching cohesiveness figure, creating togetherness, and build consensus, so that aims to explore the political communication strategy conducted by the Regional Election Commission  KPUD of Temanggung  Province  Pilkada in  2013  and  2018.  This research is expected to provide insights to the development of political communication strategies studies. This descriptive qualitative research employed an intrinsic case study as the research design. Post-positivism  was employed as the research  paradigm.  Research  respondents  and documentation  became  the source of data.  Data were gathered through an in-depth interview, a document analysis,  and  an observation.  This  research  shows  that the  cohesiveness  of political  communication   strategies is  not  only influenced  by  the  aspects  of building  togetherness  in achieving political  objectives of the elections  but also caring for the characters, build a consensus and establish the institutions.Keywords:  Ambiguity  of information,  Cohesiveness  figure, Political communication strategies, Political participation, Togetherness
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KASUS HARUN MASIKU PADA MAJALAH TEMPO Wiwid Adiyanto; Ahmad Khairul Nuzuli
Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : COMMUNICATION MAJOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v3i1.3467

Abstract

AbstrakPenelitian ini merupakan  kajian teks dengan analisis framing Robert N Entman dengan Teori Agenda Setting untuk menggambarkan  proses seleksi dan realitas media.  Objek  penelitian  ini  adalah  laporan  utama  majalah  Tempo  edisi  20-26 Januari  2020  terkait  kasus  yang  melibatkan  Harun  Masiku.  Hasil  peneitian  ini memperlihatkan Tempo cenderung mengemas berita yang menyorot pemerintah tidak serius dalam pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di Indonesia.  Tempo menyikapi  kasus suap yang menyorot Harun Masiku  sebagai permasalahan   kekuasaan   dari  partai  PDIP   yang  merambah   pada  beberapa institusi terkait. Harun Masiku dilihat hanya sebagai salah satu aktor kekuasaan yang   sebenarnya   ada   pada   kekuasaan   terstruktur   yang   saling   berkaitan, termasuk kaitannya dengan presiden dan DPR. Tempo memposisikan KPK secara institusi menjadi korban dari kekuasaan luar yang masuk dalam institusi KPK yang seharusnya  independen.  Pada  akhirnya  Tempo  menyorot  rekomendasi   agar kasus Harun Masiku diusut tuntas, termasuk  penindakan  pada aktor lain yang terkait.  Tempo  melihat  kekuasaan  tersebut  sebagai  strategi  yang  dirancang secara sistematis yang dimulai dari perubahan Undang-Undang terkait KPK yang justru melemahkan KPK.Kata Kunci: Harun Masiku, PDIP, KPK, Tempo, Framing AbstractThis  research  is  a  text  study  with  Robert  N  Entman's  framing  analysis  with Agenda Setting theory to describe the selection process and media  reality. The object of this research  is the main report of the 20-26 January 2020 edition of Tempo magazine regarding the case involving Harun Masiku. The results of this research show that Tempo tends to publish news that highlights that the government is not serious in eradicating corruption, collusion and nepotism (KKN) in Indonesia. Tempo is addressing the bribery case that highlighted Harun Masiku as a problem of power from the PDIP party which has penetrated several related institutions. Harun Masiku is seen only as one of those power actors who actually have structured powers that are interrelated, including those with the president and the DPR. Tempo has positioned the Corruption Eradication Commission as an institution  as a victim  of outside  powers  that  enter the KPK institution,  which should have been independent. In the end, Tempo highlighted a recommendation that the Harun Masiku case be thoroughly investigated, including the prosecution of  other  related  actors.  Tempo  sees  this  power  as  a  systematically  designed strategy   that   starts   with  the  amendment   of  the  Law  on   the  Corruption Eradication Commission which actually weakens the KPK.Keywords: Harun Masiku, PDIP, KPK, Tempo, Framing

Page 3 of 13 | Total Record : 126