cover
Contact Name
Majalah Sainstekes
Contact Email
majalah.sainstekes@yarsi.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
majalah.sainstekes@yarsi.ac.id
Editorial Address
Lembaga Penelitian Universitas YARSI, Jl. Letjen Suprapto Kav. 13 Cempaka Putih,Jakarta Pusat 10510
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Majalah Sainstekes
Published by Universitas Yarsi
ISSN : 20856237     EISSN : 26856794     DOI : -
Majalah Sainstekes / Sainstekes Magazine is a peer-reviewed and open access journal that focuses and promotes the results of research in medicine, economics, law, psychology and technology.
Arjuna Subject : -
Articles 118 Documents
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PRINSIP KEWASPADAAN UNIVERSAL DENGAN PELAKSANAAN PERTOLONGAN PERSALINAN Di PUSKESMAS RAWATAN Di KOTA PADANG TAHUN 2011 Selly Septina; Djusar Sulin; Zulkarnaen Agus
Majalah Sainstekes Vol 2, No 1 (2015): Juni 2015
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.788 KB) | DOI: 10.33476/ms.v2i1.1639

Abstract

Background and objectives  Maternal Mortality Rate is one of health indicators as well as of fulfillment of women’s reproductive rights and quality of health services in general.   One of the most effective way to reduce is the improvement of the delivery assistance. This study was aimed to learn the level of knowledge and attitude of midviwes about the principles of universal precautions in the implementation ofdeliveryassistance.Materials and Methods  Cross sectional analytic approach was applied . Seven health care centers were selected. Manuscript annotation and approval and questionnaires were used for data collection. Subjects were 65 midviwes who helped the delivery of the particular health centers that met the inclusion criteria. Results  Majority of midwives involved in this study were between 30-39 years of age with the highest education level was ? diploma D3 (83.1%) and average of 0-9 years of employment (33.8%). In terms of knowledge and attitude, 55.4% and 53.89% subjects showed good knowledge and positive attitude respectively, but a total of 70.7% subjects both possessed good knowledge and positive attitude. Significant correlation was observed between knowledge and professional practice (p value 0.005, p less than 0.05).In whom midwives with higher education performed 7.4 times better attitude. Training also showed significant correlation (p value 0.024) in which the trained midwives on normal delivery care performed 124.3 times better. Conclusion  Significant correlation was observed between midwives’ knowledge and professional practice and the principles of universal precautions implementation. There was no significant correlation between attitude and their delivery care and the implementation of principles of universal precautions. Significant correlation was clear between midwives’s education and attitudes, in whom midwives with higher education showed 7.4 times better attitude than those with just adequate education.  The trained midwives on normal delivery care performed 124.3 times better than their non-trained counterparts.
Kemampuan Mengecap Phenylthiocarbamide (PTC) dan Distribusi Golongan Darah Sistem ABO pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2019 Endang Purwaningsih; Etty Widayanti; Mirfat Mirfat
Majalah Sainstekes Vol 7, No 2 (2020): DESEMBER 2020
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.162 KB) | DOI: 10.33476/ms.v7i2.1701

Abstract

Kemampuan mengecap PTC seseorang dapat berguna dan penting untuk mempelajari keragaman genetik pada populasi manusia. Sensitivitas rasa PTC penting dalam pemilihan makanan. Golongan darah ABO merupakan sistem darah yang penting dalam klinis, genetik, dan antropologi. Tujuan penelitian adalah mengetahui frekuensi tester dan genotipnya pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Tahun Akademik 2019 dihubungkan dengan golongan darah sistem ABO. Metode penelitian adalah eksperimental dengan rancangan cross sectional. Tes PTC dilakukan menggunakan kertas lakmus PTC. Data golongan darah diperoleh dari kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 213 mahasiswa didapatkan mahasiswa tester sebanyak 153 dan nontester sebanyak 60. Diantara mahasiswa tester sebagian besar berjenis kelamin perempuan. Frekuensi gen t sebesar 0,5306 dan frekuensi gen T sebesar 0,4694. Mahasiswa bergolongan darah O paling tinggi dan golongan AB paling rendah. Berdasarkan kemampuan mengecap rasa pahit (tester/ non tester) dan jenis kelamin, frekuensi tertinggi adalah golongan darah O pada laki-laki tester dan perempuan non tester, sedangkan frekuensi terendah adalah golongan AB pada laki-laki non tester. Disimpulkan bahwa kemampuan mengecap PTC mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2019 memiliki insidensi testernya tinggi dan didominasi mahasiswa perempuan. Distribusi frekuensi golongan darah O paling tinggi dan golongan darah AB paling rendah pada laki-laki tester dan perempuan non tester.
Korelasi Sudut Lumbosakral Berdasarkan MRI Lumbosakral dengan Oswestry Disability Index (ODI Score) pada Degenerative Disk Disease Yuliawati Yuliawati; Muhammad Ilyas; Bachtiar Murtala; Andi Alfian Zainuddin; Cahyono Kaelan; Mirna Muis
Majalah Sainstekes Vol 8, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.728 KB) | DOI: 10.33476/ms.v8i1.1910

Abstract

Pengukuran sudut lumbosacral merupakan salah satu parameter dalam mengevaluasi kemungkinan etiologi dari nyeri punggung bawah yang disebabkan oleh degenerative disc disease. Oswestry Disability Index (ODI) Score digunakan untuk mengukur disabilitas pada nyeri punggung bawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara sudut lumbosakral  berdasarkan MRI Lumbosakral dengan Oswestry Disability Index (ODI) Score pada degenerative disk disease. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilaksanakan di Departemen Radiologi RS dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar mulai bulan Mei sampai September 2020, didapatkan sampel sebanyak 67 pasien dengan keluhan nyeri punggung bawah dan telah mengisi kuisioner Oswestry Disability Index (ODI) Score serta menjalani pemeriksaan MRI lumbosacral. Pengukuran sudut lumbosacral dilakukan pada irisan mid sagital di work station MRI, derajat degenerative disc disease dinilai berdasarkan klasifikasi Pfirrmann. Metode  yang digunakan adalah uji korelasi Spearman dan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi antara sudut lumbal lordosis (nilai p adalah 0,014), sudut sacral inclination (nilai p adalah 0,002), sudut sacral horizontal (nilai p adalah 0,034), umur  (nilai p kurang dari 0,0001) dengan degenerative disk disease. Tidak terdapat korelasi antara sudut lumbosacral disc (nilai p adalah 0,250), jenis kelamin (nilai p adalah 0,796), index massa tubuh (nilai p adalah 0,707) dengan degenerative disk disease. Adanya korelasi antara sudut lumbal lordosis (nilai p adalah 0,046), umur (nilai p kurang dari 0,0001), index massa tubuh (p kurang dari 0,0001) dengan ODI score. Tidak terdapat korelasi antara sudut lumbosacral disc (nilai p adalah 0,072), sudut sacral inclination (nilai p adalah 0,090), sudut sacral horizontal  (nilai p adalah 0,143),  jenis  kelamin  (nilai p adalah 0,337)  dengan  ODI   score. Adanya korelasi antara derajat degenerative disk disease dengan derajat ODI score (p kurang dari 0,0001)
Counseling of Infectious Diseases Related to Stunting and Its Prevention in Koroncong Village, Keroncong District, Pandeglang Regency, Banten Province Dian Mardhiyah; Dini Widiyanti; Siti Maulidya Sari; Kholis Ernawati; R.W Susilowati
Majalah Sainstekes Vol 8, No 2 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.646 KB) | DOI: 10.33476/ms.v8i2.2097

Abstract

Infectious disease is one of the direct causes of nutritional status problems in children age 0-59 months. Stunting is a chronic malnutrition problem that has received attention recently. The Koroncong village area had a total of 63 children age 0-24 months, with the incidence of stunting as many as 19 children (32%) in September 2019. Koroncong village was one of 10 locus stunting villages in Pandeglang. The purpose of this study was to increase the knowledge of mothers with children age 0-24 months about infectious diseases that contribute to disrupt child development and prevention, training cadres on how to anthropometric measurement children age 0-24 months to detect stunting. The method used One Groups Pretest-Posttest Design with counseling for mothers with children age 0-24 months and training of cadres and using total sampling for 63 mothers with children aged 0-24 months and 14 cadres. The results of research before and after counseling showed an increase in the knowledge of 50 respondents who attended, seen from the pretest and posttest mean value of 24.50 and also found p-value 0.000 with the Wilcoxon test. There was an increase in the cadres' ability to use early detection stunting mats (p-value 0,000) with the paired T test. The activities carried out are expected to increase knowledge and change the attitudes of mothers with children aged 0-24 months against infectious diseases related to stunting and their prevention, as well as improve cadres' skills in detecting stunting in children so that a healthy generation is created.
Pengaruh Penyuluhan DBD Dengan Media Video Terhadap Pengetahuan Mayarakat di Kampung Kesepatan, Cilincing Jakarta Utara Aisyah Nuur Ramdhani; Kholis Ernawati; Fathul Jannah; Jody Multi Etnistyadi Rizon; Ahmad Furqon Abdusyakur; Lilian Batubara; Insan Sosiawan A. Tunru
Majalah Sainstekes Vol 9, No 1 (2022): JUNI 2022
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.252 KB) | DOI: 10.33476/ms.v9i1.2228

Abstract

Perilaku masyarakat tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) dan perilaku pemberantasan sarang nyamuk (PSN) merupakan salah satu faktor risiko terjadinya DBD. Perilaku dipengaruhi oleh pengetahuan dan paparan informasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang DBD menggunakan media video terhadap pengetahuan masyarakat di Kampung Kesepatan, Cilincing, Jakarta Utara.Desain penelitian menggunakan quasi experiment. Responden  adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kampung Kesepatan berjumlah 55 orang.  Media video yang digunakan untuk penyuluhan berjudul “Awas Nyamuk Jahat!” yang dibuat oleh Pusat Promosi Kesehatan, Kemenkes RI tahun 2004. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner berupa pilihan ganda berjumlah 12 pertanyaan. Analisis data dilakukan dengan metode analisis bivariat.Pengetahuan responden tentang DBD adalah sebelum penyuluhan yang mempunyai kategori baik sebanyak 8 responden (14,5%); setelah penyuluhan, yang mempunyai kategori baik meningkat menjadi 25 responden (45,5%). Hasil analisis bivariat menunjukkan nilai p sama dengan 0,000.Terdapat pengaruh penyuluhan tentang DBD dan perilaku PSN dengan media video terhadap peningkatan pengetahuan responden di Kampung Kesepatan, Cilincing, Jakarta Utara.Perlu adanya kegiatan penyuluhan DBD menggunakan media video dan media lainnya di daerah-daerah dengan kasus DBD tinggi
Perbedaan Morfologi Kelenjar Mammae Dan Jaringan Ikat Pada Kanker Payudara Dan Fibrokistik Di Rumah Sakit Islam Jakarta Triana Intan Sari; Saffa Hasanah; Muhammad Arsyad; Nunung Ainur Rahmah; Yulia Suciati
Majalah Sainstekes Vol 9, No 1 (2022): JUNI 2022
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1011.722 KB) | DOI: 10.33476/ms.v9i1.2650

Abstract

Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari epitel duktus maupun lobules di jaringan payudara. Di sisi lain, penyakit fibrokistik adalah benjolan teraba di payudara dan terkait dengan siklus menstruasi. Karena gejala awal yang mirip, pada pemeriksaan klinis, penyakit fibrokistik sering salah didiagnosis sebagai kanker payudara. Oleh karena tingginya kasus kanker payudara di Indonesia, penentuan stadium klinis dan pemeriksaan histopatologi diperlukan untuk menentukan diagnosis dan tata laksana lebih lanjut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbedaan kepadatan jaringan ikat dan perbedaan luas sel pada kanker payudara dan penyakit fibrokistik.Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah blok paraffin pasien kanker payudara dan penyakit fibrokistik di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta. Pengumpulan data ini dilakukan dengan data primer sediaan biopsi eksisi atau mastektomi pasien kanker payudara dan penyakit fibrokistik dan diolah menjadi sediaan slide menggunakan pewarnaan masson’s trichrome dan Hematoxylin Eosin. Analisis dilakukan menggunakan uji komparatif dua sampel yang tidak berpasangan dan distribusi tidak normal dengan uji Kolmogorov Smirnov.Penelitian ini menunjukkan bahwa rerata luas morfologi kelenjar pada kanker payudara lebih besar dibandingkan penyakit fibrokistik (226,324 um : 60,522 um). Berdasarkan hasil uji analisis didapatkan perbedaan yang bermakna secara statistik antara luas morfologi kelenjar pada kanker payudara dan penyakit fibrokistik. Semenetara jumlah jaringan ikat pada fibrokistik lebih banyak dibandingkan kanker invasif payudara. Kepadatan rata-rata jaringan ikat pada fibrokistik payudara sebesar 52%. Sedangkan kepadatan rata-rata jaringan ikat pada kanker payudara sebesar 29,17%. Berdasarkan hasil uji analisis Kolmogorov Smirnov didapatkan hasil yang signifikan secara statistik antara variabel kepadatan jaringan ikat pada kanker payudara dan penyakit fibrokistik (p kurang dari 0.05).Terdapat perbedaan bermakna jaringan ikat antara kanker payudara dengan penyakit fibrokistik. Sementara luas morfologi kelenjar pada kanker payudara lebih besar dibandingkan penyakit fibrokistik
Korelasi Antara Indeks Masa Tubuh (Imt) Dengan Kemampuan Mengecap Phenylthiocarbamide (Ptc) Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Angkatan 2019 Endang Purwaningsih; Mirfat Mirfat; Etty Widayanti
Majalah Sainstekes Vol 9, No 1 (2022): JUNI 2022
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.262 KB) | DOI: 10.33476/ms.v9i1.2651

Abstract

Gangguan pengecapan terhadap phenylthiocarbamide (PTC) merupakan suatu sifat yang diwariskan dan berpengaruh terhadap preferensi makanan serta diet. Hal ini akan berpengaruh terhadap berat badan/adipositas yang berperan sebagai kontributor terhadap berbagai komorbid seperti obesitas.  Obesitas merupakan salah satu penyebab utama berbagai komplikasi kesehatan di negara-negara berkembang terutama pada orang dewasa. Tujuan penelitian adalah mengetahui korelasi antara Indeks Masa Tubuh dengan kemampuan mengecap phenylthiocarbamide (PTC) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2019.Metode penelitian adalah kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimental dan rancangan cross sectional. Subyek diintruksikan untuk menjulurkan lidahnya, dan diteteteskan larutan phenylthiocarbamide di bagian tengah lidah. Kemudian ditanya, apa yg dia rasakan, pahit atau tidak pahit. Pengumpulan data tentang berat badan dan tinggi badan dilakukan dengan cara kuisioner.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2019 memiliki rata-rata Berat Badan, Tinggi Badan dan Indeks Masa Tubuh (IMT) masing-masing adalah sebesar 61,1888 kg kurang lebih 15,4728, 162,74 cm kurang lebih 0,1018 dan 23,0426 kurang lebih 5,0450. Menurut klasifikasi WHO sebagian besar sampel memiliki berat badan ideal. Dari pengujian PTC didapatkan insidensi kelompok taster sebesar 71, 5 % dan kelompok nontaster sebesar 28,5 %. Tidak ada korelasi yang signifikan antara IMT dengan kemampuan sebagai taster atau non taster (p lebih besar dari 0,05).Disimpulkan bahwa kemampuan mengecap PTC tidak mempengaruhi Indeks Masa Tubuh (IMT) pada mahasiswa FK Universitas YARSI Angkatan 2019. Sebagian besar mahasiswa memiliki Indeks Masa Tubuh ideal
A Product Attribute Influencing Halal Product Purchase Decisions: A Field Study In Bogor Andika Nuraga Budiman; Hilma Suyana
Majalah Sainstekes Vol 9, No 1 (2022): JUNI 2022
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.747 KB) | DOI: 10.33476/ms.v9i1.1989

Abstract

Every consumer, especially Muslim consumers, demands that a product be halal. Whether it's food, medicine, or consumer products. However, the application of Islamic teachings in laws and regulations governing the provision of halal guarantees on food creates a challenge in the regulation governing the provision of halal labels on food. Due to the lack of tenacity in existing rules and regulations governing the use of halal labeling on food, haram food products continue to circulate in Indonesia. Halal products are the most important to Muslim consumers. We investigated Muslims’ attitudes toward halal products in the Bogor area. This study involved 155 respondents who consume halal products. Data for this study was gathered by by using an interview as the primary data collection method, through a personality-administered questionnaire. The respondents are Muslim consumers who only purchase and consume halal products. The regression approach was used in this study, which aimed to connect cause-effect linkages through each variable, primarily to investigate the impact of product qualities on purchase decisions. The results reveal that the quality of Halal products obtained is encouraging for responders in Bogor. This leads to our research finding that the halal product is of such high quality that consumers desire to buy it. Meanwhile, according to the findings on perceived price, consumers do not consider or object to the prices supplied by halal items, despite that generally pricing is one of attributes for consumer’s purchasing decision
Diabetes Sebagai Faktor Commorbid Yang Memperburuk Mortalitas Dari Covid-19: Sebuah Tinjauan Literatur Muhammad Iqbal Thamrin; Linda Weni; Diniwati Mukhtar
Majalah Sainstekes Vol 9, No 1 (2022): JUNI 2022
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.445 KB) | DOI: 10.33476/ms.v9i1.2064

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan ciri hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang petama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada bulan Desember 2019. COVID-19 yang disertai dengan diabetes mellitus diketahui mempunyai resiko prognosis yang lebih buruk daripada yang tidak disertai diabetes meliitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  apakah  terdapat peningkatan  mortalitas  dalam kasus COVID-19 yang disertai diabetes mellitus.Jenis penelitian ini menggunakan Literature Review dengan menggunakan jurnal yang diambil dari database sebanyak 20, dengan keyword pencarian jurnal yaitu “COVID-19, Mortalitas, dan Diabetes”. Limitasi pencarian jurnal yaitu 2 tahun, berhubungan dengan COVID-19 yang merupakan penyakit baru. Penyaringan jurnal menggunakan PRISMA Flow Diagram, sehingga didapatkan jurnal yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.Didapatkan 20 jurnal yang relevan dengan kriteria yang telah ditetapkan, dengan 18 jurnal mendukung hipotesis alternatif, dan 2 jurnal tidak mendukung. Jurnal  yang  paling  mendukung  hipotesis  alternatif  dengan  Odd  Ratio  sebesar 12.234 (Cl 95% 4.126-36.272), p kurang dari 0.026 oleh Albitar, Ballouze, Ooi, et al., 2020, ditemukan juga bahwa diabetes tipe 1 dan tipe 2 yang merupakan penyerta COVID-19, mempunyai pengaruh yang besar dalam menaikan resiko kematian pasien  COVID-19,  dibuktikan  oleh  jurnal  Barron,  Bakhai,  Kar,  et  al.,  2020 dengan diabetes tipe 1 (HR 1.61(1.32-1.96)) dan diabetes tipe 2 (HR 1.61(1.54-1.67)), p kurang dari 0,0001, ditemukan juga bahwa pasien COVID-19 dengan riwayat diabetes mellitus juga mempunyai resiko kematian yang tinggi, dibuktikan oleh jurnal dari Yu, Lei, Li, et al., 2020 dengan (OR 2.34(1.45-3.76)), p kurang dari 0.005
Intervensi Permen Hard Candy Dengan Kandungan Teh Hitam Dan Sorbitol Untuk Penurunan Skor Plak Anak-Anak Usia Sekolah Lisa Prihastari
Majalah Sainstekes Vol 9, No 2 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/ms.v9i2.2596

Abstract

Background: The use of black tea as an anti-plaque and anti-caries material is still very limited in Indonesia. Various studies have shown the benefits of black tea which can reduce plaque scores, increase fluoride levels and inhibit the growth of Streptococcus mutans bacteria. The innovation of black tea in the form of candy is expected to be liked by children and does not eliminate its benefits as an alternative to anti-cariogenic ingredients. Objective: To determine the difference in effectiveness between consuming black tea candy with sorbitol and placebo candy (sorbitol only) in reducing plaque accumulation. Methods: This study is a experimental using a Randomized Controlled Clinical Trials (RCT) design and a single blind method. The research subjects consisted of 42 students at SDN 019 Cempaka Putih and SDN 03 Pagi Pasar Minggu, aged 7-8 years. The sample was selected based on the inclusion criteria of the study. The examination was carried out to determine plaque scores using the Loe and Sillness index and pufa index scores which were measured in 3 measurement times, namely day 1, day 7 and day 23. Results: The average PUFA index of research subjects was 1,05. The results of this study showed that there was a significant decrease in plaque scores in each group before and after consuming sweets on the 1st day, 7th day and 23rd day measurement (p-value 0.05). In the black tea group, there was a greater reduction in plaque scores than the placebo group.. Conclusion: Consuming black tea candy compared to placebo candy containing sorbitol had the same effectiveness in reducing plaque scores.

Page 8 of 12 | Total Record : 118