cover
Contact Name
Kadek Hengki Primayana
Contact Email
hengkiprimayana@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmahawidya@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. buleleng,
Bali
INDONESIA
Maha Widya Bhuwana: Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya
ISSN : 26211025     EISSN : 26544903     DOI : -
Core Subject : Education,
MAHA WIDYA BUWANA : Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya dikelola oleh Program Pascasarjana STAHN Mpu Kuturan Singaraja yang dijadikan referensi dan kajian ilmiah dalam menganalisis serta memecahkan berbagai masalah pendidikan, Agama Hindu dan budaya yang semakin kompleks.
Arjuna Subject : -
Articles 139 Documents
EKSPRESIONISME DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU PADA PEMENTASAN TOPENG SIDAKARYA DI PURA SEGARA KELURAHAN BANYUNING OLEH SANGGAR SENI NONG NONG KLING SINGARAJA BALI komang Harbawa; Nyoman Dantes; Nyoman Raka
Maha Widya Bhuwana: Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/bhuwana.v6i2.2659

Abstract

ABSTRAKTesis Komang Harbawa, Judul: Ekspresionisme dan Nilai-nilai Pendidikan Agama Hindu pada Pementasan Topeng Sidakarya di Pura Segara Kelurahan Banyuning oleh Sanggar Seni Nong Nong Kling Singaraja Bali Pembimbing I  : Prof. Dr. Nyoman DantesPembimbing II : Dr. Drs. I Nyoman Raka, M.Pd Penelitian ini berjudul Ekspresionisme dan Nilai-nilai Pendidikan Agama Hindu pada Pementasan Topeng Sidakarya di Pura Segara Kelurahan Banyuning oleh Sanggar Seni Nong Nong Kling Singaraja Bali. Tujuan dalam penenelitian ini adalah untuk mengungkap ekpresionisme dan nilai-nilai pendidikan agama hindu yang tersirat dan tersurat pada pementasan Topeng Sidakarya di Pura Segara Kelurahan Banyuning oleh Sanggar Seni Nong Nong Kling Kelurahan Banyuning Singaraja Bali sebagai bentuk pementasan seni tari wali yang sarat akan nilai pendidikan agama hindu yang patut dipahami dan dipedomani oleh masyarakat jaman sekarang dalam menjalani kehidupan untuk itulah penelitian ini dilakukan.Dengan menggunan pendekatan Ex Pos Facto yang dikombinasikan dengan studi lapangan penelitian ini menemukan sejumlah ekspresionisme dan nilai pendidikan agama hindu pada pementasan Topeng Sidakarya. Adapun ekspresionisme yang terdapat pada pementasan Topeng Sidakarya anatara lain; ekspresionisme komunikasi verbal dan ekspresionisme komunikasi non verbal. Nilai pendidikan agama hindu yang terdapat pada pementasan Topeng Sidakarya anatara lain;Nilai Pendidikan Ritual, Nilai Pendidikan Filosofis/Tattwa, Nilai Pendidikan Estetika, Nilai Pendidikan Etika/Susila, dan Nilai Psikologis. Ekspresionisme dan nilai pendidikan agama yang terdapat pada pementasan Topeng Sidakarya mengandung makna dan nilai yang universal dan abadi. Dapat disimpulkan bahwa Pementasan Topeng Sidakarya merupakan tarian sakral yang patut untuk dilestraikan.  Kata Kunci : Topeng Sidakarya, Ekspresionisme, Nilai Pendidikan
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN FILOSOFI COK BAKAL STUDI ETNOPEDAGOGI DI UTAMA WIDYA PASRAMAN GANESHA PARWATI KABUPATEN BANYUWANGI Agus Setiyawan; I Nyoman Miarta Putra; I Putu Sanjaya
Maha Widya Bhuwana: Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/bhuwana.v6i2.2878

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemahaman akan pentingnya pendidikan karakter dan penerapannya pada siswa di Utama Wiya Pasraman. Dengan mengadopsi Cok Bakal sebagai filosofi yang bersumber dari kearifan lokal masyarakat Jawa, penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan Cok Bakal sebagai tradisi kekayaan budaya yang perlu dilestarikan dalam implementasinya kepada siswa di Utama Wiya Pasraman. Penelitian dilakukan di Utama Widya Pasraman Ganesa Parwati di Desa Karetan Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi yang menjadi Pasraman Formal Pertama tingkat Utama Widya Pasraman dalam implementasi tradisi atau budaya lokal terhadap peningkatan pendidikan karakter Siswa.Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dengan Filosofi Cok Bakal Studi Ednopedagogi merupakan salah satu kearifan lokal yang diimplementasikan secara intensif di Utama Widya Pasraman Ganesa Parwati Banyuwangi. Penelitian ini mengkaji tiga permasalahan yaitu; (1) Makna Filosofi Cok Bakal sebagai tradisi atau budaya lokal masyarakat Jawa, (2) Proses Penguatan Pendidikan Karakter Siswa dengan Filosofi Cok Bakal sebagai media pembelajaran, (3) Implikasi Filosofi Cok Bakal sebagai media pembelajaran dalam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) siswa. Adapun teori yang dipergunakan untuk menganalisis permasalahan tersebut adalah; (1) Teori Makna menurut Hornby, (2) Teori Karakter Menurut Thomas Lichona, dan (3) Teori Perkembangan Moral menurut Teori Belajar Sosial. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mempergunakan pendekatan fenomenologis.Hasil penelitian menyatakan bahwa Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dengan Filosofi Cok Bakal Studi Ednopedagogi di Utama Widya Pasraman Ganesa Parwati meliputi; (1) Makna Filosofi Cok bakal, merupakan  hasil dari  interaksi  manusia  simbolik bisa dalam bentuk ritual maupun karakter, dimana interaksi simbolik terjadilah interaksi yang didalamnya akan terkontruksi makna dari simbol yang terdapat pada Cok Bakal kemudian makna tersebut dapat dijadikan nilai-nilai teladan bagi siswa seperti nilai religi, toleransi, disiplin, kerja keras, semangat kebangsaan, cinta  tanah  air, serta peduli sosial, (2) Proses Penguatan Pendidikan Karakter meliputi pelaksanaannya dengan cara mengintegrasikan kedalam lima poin kegiatan, yaitu intra kurikuler, ekstra kurikuler, adiwiyata, dan keagamaan serta dinamika kelompok, (3) Implikasinya yaitu Pertama bagi Guru adalah secara otomatis menjadi motivator serta teladan, edukator (pendidik), pemimpin (leader) di kelas, dan sebagai Evaluator, Kedua bagi Siswa dapat memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) mulai dari datang sampai pulang, Ketiga bagi Masyarakat dapat memberikan dampak yang positif pada pemahaman agama siswa terhadap pembiasaan, pembelajaran dan kegiatan-kegiatan sosial di masyarakat.
SANATHANA-NUTHANA, KERANGKA PEMIKIRAN AGAMA HINDU YANG MENGAJARKAN PARADIGMA ERKLAREN DAN VERSTEHEN Ketut Agus Nova
Maha Widya Bhuwana: Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/bhuwana.v6i2.3720

Abstract

Agama Hndu sebagai agama tertua memiliki latar belakang historis yang panjang, dan memiliki akar filosofis yang mendalam. Keberadaannya yang ‘menghidupi’ empat zaman, yakni Tretha Yuga, Kretha Yuga, Dvapara Yuga dan Kali Yuga diafirmasi oleh umat manusia. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana Hindu sebagai agama paling awal diturunkan dan diwahyukan tetapi bereksistensi dalam lintas ruang-waktu yang heterogen. Dengan menggunakan pendekatan analisis wacana (discourse analysis), tulisan ini berupaya untuk mengkaji salah satu teks teologis, yakni Sarasamuccaya. Melalui analisis teks ini, penulis ingin mengkaji alasan atau kompendium apa yang menjadi faktor keberadaan Hindu sebagai agama ataupun sistem filsafat, bisa bertahan sampai saat ini. Sanathana dan Nuthana menjadi aliran berpikir atau paradigma, sekaligus menjadi salah satu alasan keberadaan agama Hindu bisa hadir sampai saat ini. Sanathana yang beresensi universal mengajarkan paham yang berlaku disemua zaman, serta dimensi waktu. Nuthana yang berarti ‘muda’ mengajarkan ajaran pluralistik, terutama tentang upaya menginternalisasikan ajaran Veda, dalam realitas waktu dan ruang yang berbeda, tanpa menghilangkan keunikan dimensi tiap zaman, dan tanpa terdisrupsi dari ajaran Veda. Pada akhirnya, Sanathana dan Nuthana yang mengajarkan aspek absolutisme dan relativisme, menjadi salah satu faktor bereksistensinya agama Hindu sampai zaman Kali Yuga ini.Kata kunci: Sanathana, Nuthana, Veda, universalisme, pluralisme
EKSISTENSI PASRAMAN PURWA DHARMA 7 SEBAGAI PENDIDIKAN NON FORMAL DI PURA HYANG DHARMA DESA SUKOREJO KECAMATAN BANGOREJO Ninuk Eka Awitaningsih; Ni Luh Gede Hadriani
Maha Widya Bhuwana: Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/bhuwana.v6i2.2899

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh keterbatasan jumlah guru yang mengajar di sekolah formal menyebabkan pendidikan agama hindu yang didapatkan di sekolah belum maksimal. Berdasarkan data KKG agama Hindu jumlah guru agama hindu di kecamatan Bangorejo hanya empat orang. Dengan keterbatasan tersebut maka materi yang diberikan juga terbatas. Keterbatasan materi yang didapatkan oleh siswa perlu diberikan tambahan – tambahan materi, terutama berkaitan dengan yang belum didapatkan di bangku pendidikan formal terutama dalam upaya meningkatkan sradha dan bhakti umat hindu. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan Pasraman Purwa Dharma 7 beralamatkan di Pura Hyang Dharma Desa Sukorejo Rt 002 Rw 005 Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi merupakan pasraman non formal yang memiliki struktur kurikulum yang memuat empat mata pelajaran keagamaan Hindu yang terdiri atas: Veda, Seni dan Kebudayaan, Yoga dan Majajaitan. Akan tetapi, pada pasraman Purwa Dharma 7 kurikulum itu dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kearifan lokal yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Pasraman Purwa Dharma 7 sebagai pendidikan  non formal masih tetap eksis dan memiliki beberapa fungsi secara garis besar yaitu pasraman digunakan sebagai wadah untuk pendewasaan diri dan mengembangkan karakter peserta didik atau sisya, digunakan sebagai media untuk mentransformasi budaya yang ada di kabupaten Banyuwangi, dan digunakan sebagai penyiapan sumber daya manusia yang beragama hindu yang unggul dan berkualitas. Eksistensi pasraman Purwa Dharma 7 di bidang pemerintahan diakui dengan diterbitkannya Tanda Daftar Lembaga. Selain itu dalam bidang keagamaan yaitu sikap religiusitas, disiplin, sopan santun dan kerja keras yang dimiliki para sisya semakin meningkatkan rasa sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, pada bidang Pendidikan dapat meningkatkan pemahaman tentang ajaran agama hindu serta bagaimana berperilaku menjadi umat hindu yang baik serta dapat memiliki keterampilan sebagai umat hindu yang berkompeten. Sedangkan di bidang keluarga dapat terlihat dengan adanya perubahan tingkah laku sisya kearah yang lebih baik lagi serta eksistensi pasraman Purwa Dharma 7 di bidang sosial terlihat dari aktifnya pasraman Purwa Dharma 7 dalam berbagai kegiatan baik dalam lingkup lingkungan umat sedharma maupun dalam lingkup kerukunan antar umat beragama baik dalam tingkat desa, kecamatan maupun dalam tingkat kabupaten.
ANALISIS PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMA NEGERI 1 WAIGETE Magdalena Mance; Dian Ernaningsih; Sitti Arafah Bahruddin
Maha Widya Bhuwana: Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/bhuwana.v6i2.3510

Abstract

ABSTRACTThis study aims to determine the implementation of authentic assessment at SMA Negeri 1 Waigete. This research was conducted for one month from 12 January to 12 February 2023. The research method used was descriptive qualitative. Data collection was carried out using questionnaires, interviews and documentation. Sources of data used in this study are primary data and secondary data. The research results obtained by the researchers indicate that all teachers have carried out authentic assessments. Teachers have used authentic assessment during the learning process which includes three aspects of competency, namely attitudes, knowledge, and skills, but there are still some teachers who do not understand authentic assessment. This is because there are still some teachers who have never attended training, there are many assessment indicators that require a lot of time, and the facilities and infrastructure are inadequate. Keywords: Authentic Assessment, Implementation.
MENYELISIK ISLAM KEJAWEN : AKULTURASI AJARAN AGAMA DENGAN RITUAL BUDAYA Choirunisa Mukaromah; Melan Deciani Dwi; Putti Nur Amaliah; Sri Lestari; Muhamad Parhan
Maha Widya Bhuwana: Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/bhuwana.v6i2.3003

Abstract

Membahas mengenai Kejawen yang terakulturasikan dengan Agama Islam, yang menghasilkan berbagai hal seperti tradisi, budaya, golongan serta hal lainnya, tanpa menghilangkan  kedua  hal tersebut yaitu kejawen dan ajaran agama Islam.
MANFAAT MINDFULNESS DALAM PEMBELAJARAN Laras Puspita Sari
Maha Widya Bhuwana: Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/bhuwana.v6i2.3396

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kondisi manusia dan mengembangkan keterampilan untuk memahami hakekat dan sumber pengetahuan. Dalam bidang pendidikan mindfulness telah dikembangkan sebagai salah satu bentuk pendampingan pendidk dan peserta didik. mengembangkan kemampuan diri, meningkatkan konsentrasi belajar, termasuk kemampuan untuk terlibat dan berempati dengan orang lain. Mindfulness bermanfaat bagi seluruh anak, pikiran, tubuh dan emosi dan penelitian menunjukkan bahwa mindfulness dapat mempengaruhi kinerja akademik, fungsi eksekutif, dan perasaan terhubung dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan hidup. Mindfulness dalam pembelajaran dapat diwujudkan melalui kepemimpinan kelas yang hening, tenang dan kondusif. Kata kunci : Mindfulness, mindfulness dalam pembelajaran, manfaat mindfulness
KRITIK JOHN HOLT TERHADAP LEMBAGA SEKOLAH DAN KONTIBUSI PEMIKIRANNYA DALAM REDEFINISI MAKNA PENDIDIKAN Gede Agus Siswadi
Maha Widya Bhuwana: Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/bhuwana.v6i2.3033

Abstract

Pendidikan menjadi bagian penting dalam hidup manusia. Melalui pendidikan manusia akan dapat mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Hal ini didasarkan pada pengertian bahwa melalui pendidikan manusia dapat menemukan jati dirinya. Manusia juga akan dapat memahami minat dan juga bakat yang harus dikembangkannya. Namun, hal tersebut belum tercapai secara utuh karena anggapan masyarakat bahwa pendidikan yang baik hanya didapatkan di sekolah. Sehingga, dalam konteks ini sekolah telah mengklaim bahwa orang yang terdidik adalah orang yang sekolah. Bahkan secara realitas, sekolah belum sepenuhnya mengedepankan prinsip-prinsip kemerdekaan. Padahal anak didik sebagai insan yang merdeka. Oleh karenanya banyak filsuf yang mengkritik sekolah termasuk John Holt. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa John Holt mengkritik sekolah melalui pengamatannya tentang sekolah yang justru memenjarakan anak didik. Berbagai bentuk aktivitas yang dilakukan di sekolah justru membuat anak didik tidak lagi menjadi insan yang merdeka. Sekolah telah membuat anak didik menjadi takut, bosan dan juga bingung. Selain itu, John Holt juga mengkritik adanya kurikulum wajib serta berbagai bentuk-bentuk dehumanisasi di sekolah. Hal yang ditawarkan oleh John Holt adalah home schooling serta penyadaran pada masyarakat terkait dengan growing without schooling.
PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DI DESA ABIANTUBUH Ketut Rudita; I Nyoman Wijana
Maha Widya Bhuwana: Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/bhuwana.v6i2.3323

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran pola asuh orang tua dalam pembentukan karakter anak berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur terhadap berbagai sumber yang relevan dengan topik penelitian. Data dikumpulkan melalui pencarian dan analisis terhadap artikel ilmiah, buku, jurnal, dan sumber-sumber elektronik terkait pola asuh orang tua dan pembentukan karakter anak. Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil kajian literatur menunjukkan bahwa pola asuh orang tua yang positif dan responsif berperan penting dalam pembentukan karakter anak. Pola asuh yang mencakup pengasuhan demokratif, pemberian perhatian dan kasih sayang, pengawasan yang tepat, serta memberikan contoh perilaku yang baik, berdampak positif pada perkembangan karakter anak. Sebaliknya, pola asuh yang otoriter, permisif, atau mengabaikan dapat berkontribusi pada pembentukan karakter yang negatif.Kesimpulannya, pola asuh orang tua memainkan peran yang signifikan dalam pembentukan karakter anak. Pola asuh yang positif akan memberikan dasar yang kuat bagi anak untuk mengembangkan karakter yang baik dan moral. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan para praktisi pendidikan untuk memahami pentingnya pola asuh yang baik dalam upaya membentuk karakter anak yang berkualitas.