cover
Contact Name
Nurdayati
Contact Email
ojsjpp@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
muzizatakbarrizki@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian
ISSN : 18581625     EISSN : 26851725     DOI : -
Core Subject : Health,
Objective of JOURNAL OF DEVELOPMENT OF AGRICULTURAL EXTENTION DEVELOPMENT REVIEW: AGRICULTURE REVIEW ISSUES issued with the aim of describing conceptual thoughts or ideas and results of research to participate in developing animal husbandry studies, with open and contributions from various scientific disciplines and approaches that meet at the intersection of research results and critical analysis of contemporary development issues, including research articles, literature studies and other scientific reviews.
Arjuna Subject : -
Articles 192 Documents
PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) URINE SAPI FERMENTASI TERHADAP TANAMAN JAGUNG HYBRID (The Effects of organic fertilizer (POC) Fermented Cow Urine in Hybrid Corn) Nuryanto, Nuryanto; Sumaryanto, Sumaryanto
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 15, No 1 (2018): Jurnal Pengembangan Penyuluhan Peternakan
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study done from September to December 2017 in Desa Pagersari , Mungkid, Magelang. Land area of 1,000 m2 divided by 36 plots, planted by hybrid corn (70 cmx15cm) which is two seeds per hole. When 10th day after plant it fertilized by 10 kg of NPK, 7kg of Urea, 4 kg of SP-36. When 28th day after plant it randomly divide into 6 kinds of dosage treatment of POC fermented cow urine in 0 ml, 100 ml, 200 ml, 300 ml, 400 ml and 500 ml each tree and it repeated by 6 times. The variables refers by height of plant, Bagan Warna Daun (BWD), diameter of stem, harvest weight without klobot, dry weight of corn seed and weight each 100 seed. Measurement results at 60th day after plant, reach 284 cm height, 1.89 cm stem diameter and the BWD entered the category four. The result show that hybrid corn that not fertilized by POC fermented cow urine (control) have harvest weight without klobot was 157 gr/cob that significantly different (P<0.01) increased by 15.28% to 181 gr/cob, dry weight of corn seed was 124 gr/cob that significantly different (P <0.01) increased by 11.29% to 138 gr/cob and the weight each 100 seed was 24.33 gr that significantly different (P <0.01) increased by 6.34% to 28gr/100 seed on hybrid corn that fertilized by POC fermented cow urine 100 ml/stem. In the fertilization more than 100 ml/stem, there is likely to be an unstable increase (P> 0.05) to the harvest weight without klobot, dry weight corn seed and weight each 100seeds. Based on this, for the efficiency and production of hybrid corn, the dose of fertilization of both aged 28 th after plant with POC fermented cow urine is 100 ml/stem.Keywords: POC, hybrid corn 
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SAPI POTONG DI KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG (Development Strategy Of Beef Cattle Business At Sawangan Subdistrict Of Magelang Nurdayati, Nurdayati
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 14, No 1 (2017): Jurnal Pengembangan Penyuluhan Peternakan
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1196.244 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui dan merumuskan alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan ternak sapi potong di Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang pada bulan Juli – September 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei untuk mengumpulkan data primer dari responden dan data sekunder dari instansi yang terkait, yaitu Badan Pusat Statistik Kabupaten Magelang, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang. Pengambilan sampel penelitian ditentukan secara purposive samplingsebanyak 30 peternak. Analisis data menggunakan analisis lingkungan internal,analisis lingkungan eksternal, dan analisis SWOT. Hasil analisis menunjukkan bahwa alternatif strategi utama yang dapatditerapkan dalam mengembangkan usaha ternak sapi potong yaitu mengoptimalkan danmengembangkan kemampuan internal peternak serta memanfaatkan sumber daya alam yang tersediauntukmeningkatkan skala usaha ternak sapi potong menjadi lebih maju, pengenalan mengenaiteknologi pengolahan pakan berbasis limbah pertanian dan bibit ternak sapi unggul yang disesuaikandengan kondisi wilayah setempat, menjalin usaha kemitraan bersama pemerintah dan pihak ketigadengan memanfaatkan interaksi masyarakat pedesaanyang bersifat kekeluargaan dankegotongroyongan, memperkuat kelembagaan peternak.Kata kunci: Sapi potong, Strategi Pengembangan, Analisis SWOT
POTENSI DAUN BAMBU SEBAGAI AGEN ANTHELMETIKA PADA TERNAK KAMBING ( Bamboo Leaves Potency as anthelmintic Agent on Goat) Widiarso, Widiarso, B. P.; Nurcahyo, Wisnu; Prastowo, Joko; Kurniasih, Kurniasih
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 14, No 1 (2017): Jurnal Pengembangan Penyuluhan Peternakan
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1305.029 KB)

Abstract

Daun bambu telah digunakan secara luas sebagai pakan alternatif pakan ternak ruminansia, namun dalam penggunaannya di lapangan, belum banyak dikaji manfaat lain selain sebagai sumber pakan. Kandungan tannin dalam daun bambu memberikan potensidaun bambu sebagai agen antelmetika. Selain mengandung kandungan nutrisi daun bambu: berat kering 91,27%; protein kasar 4,24%; lemak kasar 8,11%; serat kasar 27,2%; total digesti nutrien 36,42% .Daun bambu (Dendrocalamus strictus) setiap 100 mg mengandung Protein Kasar 15,09; Serat Kasar, 23,15; Lemak Kasar 1,43; Abu 18,03; Fosfor 170; Kalsium, 1550 mg (Attayaya, 2009). Tanin dalam daun bambu apus (Gigantochloa apus) tua 8,81% b/b, tanin dalam daun bambu petung (Dendrocalamus asper) tua 4,84% b/b, dan tanin dalam daun bambu legi (Gigantochloa atter ) tua 3,19% b/b. Hasil pengujiankandungan tanin di atas dapat menunjukkan bahwa daun bambu mepunyai potensi sebagai anthelmetika melawan cacing gastrointestinal. Tanin yang terdapat pada daun bambu adalah tanin terkondensasi. Tanin terkondensasi efektif melawan parasit GI. Efek tanin terkondensasi melawan parasit GI dilakukan baik secara langsung, yaitu melalui interakasi TK-nematoda, mempengaruhi penetasan dan mempengaruhi pertumbuhan larva infektif, maupun secara tidak langsung, yaitu dengan cara mengikat protein tumbuhan di dalamrumen sehingga mencegah degradasi mikrobial sehingga meningkatkan aliran protein ke duodenum yang pada akhirnya akan meningkatkan imunitas hospesKata Kunci: Antelmetika, Daun bambu, Kambing
KECERNAAN PROTEIN DAN RETENSI NITROGEN PADA DOMBA YANG DIBERI SILASE PAKAN KOMPLIT BERBAHAN ECENG GONDOK DENGAN STARTER Lactobacillus plantarum Protein Digestibilty and Nitrogen Retention on Sheep Fed with Complete Feed Silage from Water Hyacinth with Starter Lactobacillus plantarum Hanun, L. Hanun; Muktiani, A. Muktiani; Nuswantara, L. K. Nuswantara
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 15, No 1 (2018): Jurnal Pengembangan Penyuluhan Peternakan
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1035.753 KB)

Abstract

This study aimed to determine the use of L. plantarum starter on a complete ration silage made from water hyacinth on protein digestibility and nitrogen retention. This study use fifteen rams (12 month old with anaverage body weight of 19 ± 3.98 kg). The sheeps were randomly devided into 3 treatment and 5 replications. T1 = elephant grass and concentrate, T2 = complete feed silage contain water hyacinth without addition of L. plantarum starter. and T3 = complete feed silage contain water hyacinth addition with L. plantarum starter. Feed structured treatment isoenergy and isoprotein (PK 13 % and 65% TDN). The result showed that the nitrogen retention, protein consumption, and protein digestibility was not significantly different among treatments. Protein consumption of treatment T1, T2 and T3 was 87,97, 108,00, 94,17 g/day, protein digestibility 77,29, 75,00, 77,07g/day and nitrogen retention was 8,82;10,47; and 8,29 g. and In conclusion, Complete feed silage water hyacinth can replace the fattening rations in sheeps.Key word : silage, L. plantarum, nitrogen retention, digestibility protein, sheep. 
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN PAKAN SUMBER PROTEIN BERBEDATERHADAP PERFORMANS AYAM LOKAL PERSILANGAN UMUR 2 – 10 MINGGU Effect Of Feeding With Different Protein Sources On Performance Of Crossbred Local Chicken 2 – 10 Weeks Old Rosita,, D. Rosita,; Atmomarsono, U. Atmomarsono; Sarengat, W. Sarengat
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 14, No 2 (2017): Jurnal Pengembangan Penyuluhan Peternakan
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1061.695 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi performans ayam lokal persilangan yang diberi bahan pakan sumber protein berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016 – Januari 2017 di kandang penelitian unggas, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan adalah 126 ekor ayam lokal persilangan (unsexed) umur 2 – 10 minggu dengan bobot badan 129 ± 6,34 g (CV= 5,08%). Bahan pakan sumber energi yang digunakan adalah jagung dan bekatul, bahan pakan sumber protein yang digunakan adalah bungkil kedelai, tepung ikan, MBM (Meat Bone Meal) dan PMM (Poultry Meat Meal), serta pakan suplemen yang berupaCaCO 3. Bahan pakan yang digunakan berbentuk mash (tepung/halus). Pemberian pakan dilakukan dengan metode bebas memilih. Alat lain yang digunakan adalah timbangan digital dengan skala ketelitian 1 g, tempat pakan, tempat minum, termohigrometer. Perlakuan yang diberikan adalah T1 = 2 sumber energi (jagung dan bekatul) + 2 sumberprotein (bungkil kedelai dan tepung ikan), T2 = 2 sumber energi (jagung dan bekatul) + 3 sumber protein (bungkil kedelai dan tepung ikan dan MBM), T3 = 2 sumber energi (jagung dan bekatul) + 4 sumber protein (bungkil kedelai, tepung ikan, MBM, dan PMM). Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 7 ulangan, sehingga terdapat 21 unit percobaan, masing-masing unit percobaan terdiri dari 6 ekor ayam. Data diolah menggunakan analisis ragam (uji F pada taraf 5%) dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda duncan. Hasil menunjukkan bahwa pemberian bahan pakan sumber protein berbeda memberikan pengaruh yang signifikan (p<0,05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan ayam lokal persilangan umur 2 – 10 minggu.Kata kunci: bahan pakan sumber protein, performans, ayam lokal persilangan. 
PENGARUH PENAMBAHAN KUNYIT DAN JAHE DALAM RANSUM, TERHADAP ERITROSIT, LEUKOSIT DAN HEMOGLOBIN PUYUH JANTAN (Effect of Addition Turmeric and Ginger Powder in The Ration onerythrocytes, leukocytes and haemoglobine of Male Quail) Nor N. S., Nella; Muryani, Muryani, R; Sunarti, Sunarti, D
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 14, No 1 (2017): Jurnal Pengembangan Penyuluhan Peternakan
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1314.109 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kunyit dan jahe dapat mempengaruhi eritrosit, leukosit dan hemoglobinpuyuh jantan.Materi yang digunakan dalam penelitian yaitu 100 ekor puyuh jantan jenis Coturnix-coturnix japonica umur 2 minggu dengan bobot rata-rata 27,90±1,17 g dan CV 9,39%yang didatangkan dari Ds. Pulosari Rt.05/Rw.01 Kecamatan Karang Tengah Demak.Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengakap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu T0 (Ransum Kontrol) T1 ( Ransum + 0,5 % kunyit dan 0,25% jahe), T2 (ransum + 1,00% kunyit dan 0,50% jahe), T3 (ransum + 1,50% kunyit dan 0,75 jahe), Perlakuan masing- masing diulang sebanyak 5 kali, dan setiap ulangan terdiri dari 5 ekor puyuh.Parameter yang diamati yaitu eritrosit, leukosit dan hemoglobin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kunyit dan jahe berpengaruh nyata (P<0,05) terhadapjumlah eritrosit dan kadar hemoglobin. Rataan jumlah eritrosit T0 : 3,47x106/mm3 ±0,12, T1 :3,32x106/mm3 ±0,12, T2 :3,84x106/mm3 ±0,12, T3 : 3,83x106/mm3 ±0,12, rataan kadarhemoglobin T0 : 7,31/µ±0,28, T1 : 8,63 g/dl ±0,28, T2 : 8,61 g/dl ±0,28, T3 : 8,56 g/dl±0,28.Penambahan kunyit dan jahe tidak berpengaruh nyata (P≥0,05) terhadap leukosit ,T0 : 8830/µ, T1 : 10545/µ, T2 : 10355/µ, T3 : 7615/µ. Simpulan dari penelitian ini penambahan tepung kunyit 1% dan jahe 0,5%, merupakan level yang terbaik dan mampu meningkatkan jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin pada puyuh jantan.Kata kunci: kunyit, jahe, eritrosit, leukosit, hemoglobin.
EFEK FERMENTASI Trichoderma sp. TERHADAP KADAR PROTEIN, TANNIN, SELULOSA PADA HIJAUAN POTENSI ANTELMINTIK Susilo, T., Pramu Kusuma,Y.R.
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 15, No 2 (2018): Jurnal Pengembangan Penyuluhan Peternakan
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.091 KB)

Abstract

Upaya peningkatan produktivitas ternak ruminansia biasanya berhubungan dengan dua hal yaitu: nutrisi dan kesehatan. Penelitian mengenai fermentasi pakan menggunakan mikroorganisme pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan nilai nutrisi, memanfaatkan melimpahnya limbah pertanian dan untuk menanggulangi keterbatasanpakan di musim kemarau. Trichoderma sp diperoleh dengan melakukan isolasi dari lahan pertanian yang kemudian ditanam pada media PDA (Potato Dextro Agar) sebagai isolat murni. Starter Trichoderma sp dibuat dari biakan murni Trichoderma sp. untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan fermentasi pada hijauan potensi anthelmintik. Fermentasi Trichoderma sp dapat mempengaruhi kadar selulosa, protein, dan tanin daun potensi antelmintik secara nyata (P<0.05). Kadar selulosa daun potensi antelmintik turun 6.7%. Kadar protein meningkat 4.81%. Sedangkan kadar tanin turun 0.23%.
POTENSI KULIT KOPI DAN KULIT KETELA SEBAGAI ADITIF PADA PEMBUATAN SILASE RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) (Potential of Coffe and Cassava Peel as Additive For Making An Elephant Grass (Pennisetum purpureum) Silage) Daryatmo, Joko; Arifin, Zainal; L. Ledoh, Dominggus
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 15, No 1 (2018): Jurnal Pengembangan Penyuluhan Peternakan
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (910.861 KB)

Abstract

The study was conducted to determine the effect of the use of coffe and cassava peel to the organoleptic of elephant grass silage. The study was conducted using a completely randomized design (CRD) consisting of 3 treatment are: P0 (Elephant grass (Pennisetum purpureum) 100%) as a control, P1 (elephant grass+coffe peel), P2 (elephant grass+cassava peel, with 3 replications. The variables measured were: color, odor, pH, texture and physical condition. The results showed that treatment P2 (elephantgrass+cassava peel) is the best composition to produce silage based on the observation of the organoleptic and physical conditions of the silage.Keywords: Coffe peel, Cassava peel, Silage, Pennisetum purpureum 
JUMLAH LEUKOSIT DAN DIFERENSIAL LEUKOSIT DALAM DARAH AYAM BROILER YANG DIBERI ADITIF TEPUNG JAHE (Zingiber officinale R.) DALAM RANSUM (Leukocyte and differential leukocytes in the blood of broilers given the additive of ginger meal Zingiber officinale R in the ration) Olivia, Olivia B. C.; Isroli, Isroli; Mahfudz, Mahfudz, L.D.
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 14, No 1 (2017): Jurnal Pengembangan Penyuluhan Peternakan
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1190.033 KB)

Abstract

Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai aditif pakan pada ayam broiler. Jahe diketahui memiliki kandungan antioksidan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh ayam broiler. Penelitian dengan menggunakan jahe ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian aditif tepung jahe dalam ransumterhadap jumlah leukosit dan diferensial leukositdalam darah ayam broiler. Seratus ekor ayam broiler dibagi menjadi 4 perlakuan dan 5 ulangan dengan 3 tingkat konsentrasi tepung jahe yaitu penambahan tepung jahe 0,5%, 1%, dan 1,5%. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Parameter yang diamati adalah jumlah leukosit dan diferensial leukosit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung jahe(Zingiber officinale R) dalam ransum tidak berpengaruh terhadap jumlah leukosit, eosinofil dan monosit tetapi berpengaruh terhadap heterofil, limfosit dan rasio heterofil/limfosit.Kata kunci: jahe, jumlah leukosit, diferensial leukosit, ayam broiler
Penggunaan Tepung Daun Ubi Jalar (Ipomea Batatas) Fermentasi terhadap Pencernaan Protein dan Serat Kasar pada Ayam Kampung Persilangan M. S. N., Utomo; Suthama, Suthama; Mahfudz, Mahfudz
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 16, No 29 (2019): Juli
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.162 KB) | DOI: 10.36626/jppp.v16i29.67

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian daunubi jalar yang difermentasi terhadap kecernaan protein dan serat kasar, dan pertambahanbobot badan pada ayam kampung persilangan. Ternak yang digunakan untuk penelitianyaitu ayam kampung persilangan berumur 30 hari sebanyak 150 ekor dengan bobot badan awal 441,16 ± 32,56 g (CV 7,92%) yang dibeli dari peternakan ayam kampung persilangan di Sleman, Yogyakarta. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan, setiap unit terdiri dari 6 ekor. Ransum perlakuan adalah T0 : tanpa daun ubi jalar, T1: 10% daun ubi jalar biasa, sedangkan perlakuan T2, T3 dan T4 masing-masing menggunakan 10, 13 dan 16% tepung daun ubi jalar fermentasi. Parameter yang diamati yaitu kecernaan serat kasar, kecernaan protein dan pertambahan bobot badan. Data hasil penelitian dianalisis varian dengan uji F, dan dilanjutkan dengan uji wilayah berganda Duncan apabila terdapat pengaruh nyata perlakuan. Hasil penelitian menunjukan penggunaan tepung daun ubi jalar tanpa fermentasi 10 % (T1) nyata (P<0,05) menurunkan kecernaan protein, dan serat kasar, tetapi daun ubi jalar fermentasi tidak berpengaruh nyata. Penggunaan 10% tepung daun ubi jalar terfermentasi (T2) menghasilkan kecernaan serat kasar, kecernaan protein, dan pertambahan bobot badan yang paling baik.

Page 5 of 20 | Total Record : 192