cover
Contact Name
Magister SIstem Informasi UNIKOM
Contact Email
yeffryhandoko@email.unikom.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jtk3ti@email.unikom.ac.id
Editorial Address
Jl. Dipatiukur No. 112-116, Kota Bandung, Jawa Barat, 40132
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Tata Kelola dan Kerangka Kerja Teknologi Informasi
ISSN : 24601799     EISSN : 26549506     DOI : https://doi.org/10.34010/jtk3ti.v5i1.2297
Core Subject : Science,
Jurnal yang diterbitkan berkala oleh Magister Sistem Informasi UNIKOM dua kali dalam setahun. Materi berisi keilmuan sistem informasi seperti: Manajemen Sistem Informasi, ERP, EAP, Kerangka Kerja TI, Tata Kelola TI, Manajemen Resiko, COBIT, Stakeholder Management, CRM, Change Management, IT COST.
Articles 123 Documents
Perancangan Blueprint Knowledge Management System Di Office Of International Affair Universitas Komputer Indonesia Richi Dwi Agustia; Ana Hadiana
Jurnal Tata Kelola dan Kerangka Kerja Teknologi Informasi Vol 1 No 2 (2015): November 2015
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jtk3ti.v1i2.296

Abstract

Organisasi yang hidup pada saat ini telah dihadapkan pada suatu lingkungan kompleks yang menuntut organisasi harus bersaing dengan cara yang cerdas, suatu cara dimana organisasi mampu membaca dan merespon tanda - tanda perubahan yang terjadi dalam lingkungan kompetisi secara cepat, tepat dan efisien. Salah satu cara cerdas yang dapat dilakukan organisasi adalah dengan cara memanfaatkan knowledge sebagai kekuatan yang dapat mendorong produktivitas dan meningkatkan inovasi. UNIKOM melalui subunit Office Of International Affair memiliki potensi untuk memperoleh dan menciptakan knowledge - knowledge baru melalui kerjasama internasional dengan Universitas Youngsan di Korea Selatan yang mana knowledge - knowledge baru tersebut nantinya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan inovasi dan meningkatkan competitive advantages. Selaku anggota organisasi, kurangnya kontribusi dan kesadaran knowledge worker dalam berbagi knowledge yang dimilikinya baik itu kepada sesama knowledge worker ataupun kepada organisasi menjadi suatu permasalahan yang dapat menghalangi UNIKOM dalam memperoleh potensinya tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu dilakukan perancangan suatu knowledge management system (KMS) yang dapat menanamkan suatu pola pikir bahwa knowledge bukan hanya sebagai possession object yang hanya dimiliki setiap knowledge worker tetapi juga menjadikan knowledge sebagai practice object yang dapat ditransfer dan digunakan kembali oleh knowledge worker lain untuk menciptakan knowledge baru agar knowledge itu menjadi berkembang. The 10-Step Knowledge Management Roadmap yang dikemukakan oleh Amrit Tiwana menjadi panduan yang digunakan untuk melakukan perencanaan, perancangan dan penerapan KMS dalam organisasi. Analisis infrastruktur, menghubungkan knowledge management dan strategi organisasi, merancang KMS platform, identifikasi knowledge yang ada dalam organisasi, merancang tim KMS dan membuat blueprint KMS berdasarkan 7 layer KMS arsitektur adalah 6 dari 10 langkah yang dilakukan untuk menciptakan suatu rancangan KMS. Blueprint knowledge management system adalah hasil dari penelitian yang dilakukan. Blueprint dirancang sesuai dengan hasil analisis terhadap beberapa aspek yang telah dijabarkan dalam The 10-Step Knowledge Management Roadmap. Dengan adanya blueprint knowledge management system ini diharapkan dapat meningkatkan inovasi dan mempermudah Office Of International Affair dalam pengambilan keputusan guna memecahkan masalah yang sering terjadi ataupun masalah unik yang akan terjadi nanti.
Pemodelan Arsitektur Enterprise Pada Sekolah Menengah Atas Menggunakan Enterprise Architecture Planning Sutono .
Jurnal Tata Kelola dan Kerangka Kerja Teknologi Informasi Vol 1 No 2 (2015): November 2015
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jtk3ti.v1i2.297

Abstract

Persaingan bisnis yang semakin ketat diantara sekolah menengah atas di Indonesia mendorong stakeholder untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya termasuk penyediaan informasi. Arsitektur pada data, sistem dan teknologi sangat diperlukan untuk membentuk sistem yang dapat diandalkan. Metode enterprise architecture planning (EAP) merupakan metode yang digunakan pada perancangan sistem informasi di Sekolah Menengah Atas Swadaya Bandung. Hasil dari perancangan dengan metode EAP mendapatkan jumlah entitas sebanyak 20 entitas dan 10 usulan aplikasi (6 aplikasi merupakan pengembangan aplikasi yang sudah ada dan 4 aplikasi merupakan aplikasi pengembangan baru). 
MODEL RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS BALE BANDUNG (UNIBBA) ., Rosmalina; Handoko Putra, Yeffry
Jurnal Tata Kelola dan Kerangka Kerja Teknologi Informasi Vol. 2 No. 2 (2016): November 2016
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jtk3ti.v2i1.298

Abstract

Universitas Bale Bandung (UNIBBA) adalah salah satu Perguruan Tinggi swasta yang berlokasi di Baleendah Kabupaten Bandung. Unibba didirikan pada tahun 2008 yang merupakan gabungan dari STIPER dan STKIP Bale Bandung dan telah berkembang menjadi salah satu Perguruan Tinggi yang menghasilkan lulusan yang berkualitas. Dalam upaya mencapai tujuan Unibba yang terumuskan dalam visi dan misi, memerlukan strategi bisnis maupun strategi SI/TI. Dari hasil pengamatan, Unibba belum sepenuhnya menerapkan sistem informasi dan masih menggunakan sistem manual. Evaluasi atas karakteristik dan proses bisnis dari bisnis saat ini, memperlihatkan bahwa perusahaan perlu untuk menerapkan sistem informasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis Unibba dan untuk meningkatkan penjaminan mutu yang terkait dengan akreditasi BAN-PT. Implementasi sistem informasi membutuhkan strategi perencanaan sistem informasi yang tepat dan sesuai dengan lingkungan Unibba. Kerangka kerja perencanaan strategis sistem informasi yang diusulkan berdasarkan konsep pemikiran dari Anita Cassidy yang terdiri dari 4 tahapan yaitu : tahap 1 adalah visioning untuk memahami situasi bisnis dan informasinya, tahap-2 adalah analysis untuk memahami situasi sistem informasi, tahap-3 adalah direction untuk memberikan arahan/usulan terkait sistem informasi dan tahap-4 recommendation yang berkaitan dengan rencana implementasi. Analisis strategis menggunakan analisis value chain, analisis PEST dan analisis SWOT. Hasil yang dicapai dari penelitian adalah membuat suatu kerangka kerja perencanaan strategi SI/TI yang terintegrasi yang meliputi area organisasi, infrastruktur teknologi dan aplikasi sehingga memudahkan manajemen mengelola sumber daya untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan, akurat dan dapat digunakan oleh semua pihak. 
Perancangan Knowledge Management System Pengelolaan Proyek di CV. Metric Design Tanzil Ganefi, Robi; Hadiana, Ana; Pangaribuan, Imelda
Jurnal Tata Kelola dan Kerangka Kerja Teknologi Informasi Vol. 2 No. 2 (2016): November 2016
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jtk3ti.v2i1.299

Abstract

Increasing demand for development of mobile software and websites in 2011-2012 sue CV. Metric Design to use contract employees. But the using of contract employee services are causing the problem of knowledge loss when the contract is completed as a result transfer of the project from the employee to the employee replacement requires substantial time. In addition to the problems of knowledge management, the company is also the difficulty in monitoring the management of the project. Project managers find it difficult to monitor the achievement of tasks for each member of the project team. Blueprint of Knowledge Management Systems (KMS) is designed to integrate the knowledge management with project management development software. The design blueprint KMS made with reference to the 10-Step Knowledge Management Roadmap. The 10-step of this study limit up to the sixth stage which is making blueprint. KMS research results in the form of a blueprint comes with the implementation of the roadmap both infrastructure and human resources required in order to provide an overview for the company in implementing KMS. In order to enhance the research are advised to proceed to the last step of the 10-Step Knowledge Management Roadmap resulting KMS ready for use by the company. 
PENGGUNAAN VAL IT FRAMEWORK 2.0 UNTUK MENGUKUR PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI APLIKASI METATRADER 4.0 (ONLINE TRADING) PADA PERUSAHAAN SEKURITAS ONLINE Puspita Dhaniawaty, Rani; Handoko Putra, Yeffry
Jurnal Tata Kelola dan Kerangka Kerja Teknologi Informasi Vol. 2 No. 2 (2016): November 2016
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jtk3ti.v2i1.300

Abstract

Seiring dengan meningkatnya penggunaan Teknologi Informasi (TI) pada perusahaan sekuritas online, maka perusahaan mengharapkan investasi TI yang dilakukan dapat memberikan hasil dan manfaat sesuai dengan harapan. Maka dari itu perusahaan menerapkan aplikasi metatrader 4.0 yang bertujuan untuk memberikan manfaat bagi perusahaan, menjaga tingkat kepuasan dan memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah. Untuk menghitung manfaat investasi TI yang dihasilkan, terdapat metode dan framework yang dapat digunakan yaitu Val IT Framework 2.0. Val IT Framework 2.0 memiliki 3 proses utama untuk mengukur manfaat investasi TI yaitu Value Governance, Portofolio Management, dan Investment Management, membangun business case,dan menentukan maturity level perusahaan. Dengan adanya perencanaan investasi TI aplikasi metatrader 4.0 menggunakan Val IT Framework 2.0 akan menghasilkan business case yang menjelaskan mengenai asumsi dan hasil data daftar fakta, analisa keselarasan, manfaat finansial dan non-finansial, analisa resiko, optimasi resiko, dan dokumentasi business case, serta maturity level yang membantu perusahaan untuk mengukur investasi TI, menetapkan pilihan strategis dengan melihat sejauh mana efektifitas perusahaan dalam memberikan manfaat, mengambil keputusan, memperbaiki portofolio investasi TI secara jelas. 
PENGUKURAN M ANAJEMEN RISIKO TI DI PT.X MENGGUNAKAN COBIT 5 Dwi Rahmatya, Myrna; Hadiana, Ana; Maliki, Irfan
Jurnal Tata Kelola dan Kerangka Kerja Teknologi Informasi Vol. 2 No. 1 (2016): Mei 2016
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jtk3ti.v2i1.301

Abstract

PT. X menerapkan Good Corporate Governance (GCG) sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN. Sebagai salah satu bagian dari penerapan GCG, PT. X membentuk unit kerja manajemen risiko. Namun, manajemen risiko pada PT. X, khususnya risiko TI belum berjalan dengan baik sebab masih ditemukannya permasalahan terkait TI yang dapat menganggu operasional. Penelitian ini bertujuan mengukur manajemen risiko TI PT. X dengan menggunakan capability level COBIT 5, melakukan analisis gap dan memberikan rekomendasi berupa langkah yang dapat dilakukan untuk dapat mencapai manajemen risiko TI yang diharapkan sehingga dapat meminimailisir tingkat kegagalan/kerugian. Metodologi penelitian yang digunakan ialah merumuskan permasalahan yang ada, melakukan studi literatur, mencari proses pada COBIT 5 yang dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada, mengumpulkan data, menentukan target capability level manajemen risiko TI yang diharapkan, analisis gap dan memberikan rekomendasi untuk dapat mencapai capabiliy level yang diharapkan. Berdasarkan hasil analisis manajemen risiko TI pada PT. X berada di level 1 (performed process), yaitu EDM03, APO12, DSS01, DSS05, MEA02. Manajemen risiko TI di PT. X masih belum terorganisir. Sementara itu, capability level yang ingin dicapai ialah level 2 (managed process). Untuk dapat mencapai level tersebut PT. X perlu meningkatkan capability level manajemen risiko TI level 1, yaitu dengan memelihara keamanan informasi, memantau dan meningkatkan kontrol internal, menganalisis kekurangan pada kontrol, meningkatkan kinerja operasional dan sistem kontrol internal. Sedangkan langkah untuk dapat mencapai level 2, yaitu dengan mengelola kinerja proses dan mengelola kriteria serta kualitas work product dari setiap proses. 
MODEL ESTIMASI BIAYA PERANGKAT LUNAK MENGGUNAKAN COCOMO II (STUDI KASUS PT. X) Siti Fatonah, Onah; Afrizal, Yasmi
Jurnal Tata Kelola dan Kerangka Kerja Teknologi Informasi Vol. 2 No. 2 (2016): November 2016
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jtk3ti.v2i1.302

Abstract

Estimasi pembangunan perangkat lunak adalah proses memperkirakan upaya untuk pengembangan perangkat lunak. Upaya tersebut meliputi usaha (orang/bulan), jadwal (bulan), dan biaya pembangunan perangkat lunak. Metode estimasi biaya yang digunakan dalam penelitian ini yaitu COCOMO II yang merupakan sebuah metode perkiraan biaya yang obyektif untuk perencanaan dan pelaksanaan proyek- proyek perangkat lunak. Penelitian ini menggunakan 10 data set dari proyek TI di PT. X dan bertujuan untuk membuat suatu model perkiraan biaya perangkat lunak menggunakan COCOMO II serta mengetahui tingkat keberhasilan dalam membangun proyek TI di PT. X, sehinga model estimasi yang dihasilkan dapat digunakan sebagai masukan atau acuan untuk estimasi pembangunan perangkat lunak berikutnya. 
REKOMENDASI SISTEM INFORMASI MELALUI PENGGUNAAN OPEN SOURCE DALAM RANGKA PEMENUHAN KETENTUAN PENGGUNAAN LISENSI PERANGKAT LUNAK PADA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Rakhmanuddin, Iid; Rijanto, Estiko; Afrianto, Irawan
Jurnal Tata Kelola dan Kerangka Kerja Teknologi Informasi Vol. 2 No. 1 (2016): Mei 2016
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jtk3ti.v2i1.303

Abstract

Perangkat lunak sebagai komponen sistem informasi memiliki peranan yang strategis dalam memenuhi kebutuhan stakeholder POLBAN. Pada pelaksanaannya pemenuhan syarat penggunaan lisensi untuk perangkat lunak proprietary masih terdapat kekurangan. Untuk solusi pemenuhan syarat penggunaan lisensi perangkat lunak proprietary, POLBAN mulai merintis kerja sama dengan berlangganan lisensi per tahun kepada vendor. Solusi pilihan lain menggunakan perangkat lunak open source belum secara khusus dikaji oleh POLBAN. Pada penelitian ini metodologi perencanaan strategis sistem informasi dari Ward dan Peppard digunakan untuk membantu analisis pemilihan solusi yang efektif dan efisien serta selaras dengan strategi bisnis institusi. Pada metodologi ini, analisis dilakukan secara komprehensif pada lingkungan internal dan eksternal bisnis institusi, lingkungan internal dan eksternal SI/TI institusi. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan penggunaan perangkat lunak open source dapat menjadi pilihan solusi yang lebih efektif dan efisien untuk jangka panjang dalam rangka pemenuhan ketentuan lisensi perangkat lunak serta lebih memiliki nilai-nilai manfaat selaras dengan misi POLBAN untuk meningkatkan penelitian terapan, penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Strategi bisnis SI, strategi manajemen SI/TI dan strategi TI yang diformulasikan digunakan agar tujuan perencanaan implementasi perangkat lunak open source dapat berlangsung sesuai rencana. Penghematan yang dapat diperoleh POLBAN melalui implementasi perangkat lunak open source sebesar Rp 484.440.000 per tahun, dimulai pada tahun kelima. 
Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dalam Usulan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah di Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Subang Dedeng Hirawan; Ana Hadiana
Jurnal Tata Kelola dan Kerangka Kerja Teknologi Informasi Vol 3 No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jtk3ti.v2i2.304

Abstract

Pelaksanaan program e-government yang dicanangkan pemerintah pusat merupakan salah satu faktor penting dalam terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Hal ini bisa terwujud jika dalam pelaksanaannya mengacu pada tata kelola sistem dan teknologi informasi (IS/IT governance) yang baik pula. Mulai dari tahap perencanaan (planning), pelaksanaan (implementation), hingga pengawasan (monitoring). Maka dari itu, pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah Kabupaten Subang perlu mencantumkan perencanaan sistem informasi dalam rencana pembangunan baik jangka menengah ataupun jangka panjang 
PERENCANAAN TAHAPAN PRIORITAS STRATEGI BERDASARKAN KEBIJAKAN YANG ADA DI BAGIAN INFORMATIKA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GARUT UNTUK MEREALISASIKAN E-GOVERNMENT Yeffry Handoko Putra; Irfan rfan Nurul Hamdani
Jurnal Tata Kelola dan Kerangka Kerja Teknologi Informasi Vol 3 No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jtk3ti.v2i2.305

Abstract

Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat dan membuat masyarakat menuntut terbentuknya pemerintahan yang interaktif, efektif, efisien, transparan dan terintegrasi yang merupakan tujuan dari e-government. Untuk itu, pemerintah pusat membuat sebuah kebijakan untuk acuan dalam mengembangkan e-government. Didalamnya menyebutkan beberapa kondisi yang harus dipenuhi dalam mengembangkan e-government, akan tetapi Pemda Kab. Garut belum bisa memenuhi kondisi tersebut. Untuk itu, dibutuhkan sebuah tahapan prioritas strategi yang optimal dan tepat untuk bisa merealisasikan e-government. Tetapi, untuk membuat rencana strategi di pemerintahan daerah harus mengacu kepada RPJMD sebagaimana yang tertera pada undang-undang. Adapun tools yang dipakai pada penelitian ini adalah Analisis SWOT, Matriks SWOT, Gap Analisis, IT Balanced Scorecard dan Analitycal Hierarchy Process. 

Page 2 of 13 | Total Record : 123