cover
Contact Name
Farikha Maharani
Contact Email
farikhamaharani@unwahas.ac.id
Phone
+6281325449347
Journal Mail Official
inovasitekim@unwahas.ac.id
Editorial Address
JL. Menoreh Tengah X / 22, Sampangan, Gajahmungkur, Sampangan, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50232
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Inovasi Teknik Kimia
ISSN : 2527614X     EISSN : 25415891     DOI : http://dx.doi.org/10.31942/inteka
Core Subject : Engineering,
The Inovasi Teknik Kimia (INTEKA) journal focuses upon aspects of chemical engineering: chemical reaction engineering, environmental chemical engineering, material and food engineering . The INTEKA is an research journal and invites contributions of original and novel fundamental research. The journal aims to provide a forum for the presentation of original fundamental research, interpretative reviews and discussion of new developments in chemical engineering. Papers which describe novel theory and its application to practice are welcome, as are those which illustrate the transfer of techniques from other disciplines. Reports of carefully executed experimental work, which is soundly interpreted are also welcome. The overall focus is on original and rigorous research results which have generic significance.
Articles 270 Documents
PENGARUH PENAMBAHAN BEESWAX DAN GLISEROL TERHADAP KARAKTERISTIK POLIBLEND GLUKOMANAN – POLIVINIL ALKOHOL (PVA) Sari Purnavita; Ayu Anggraeni
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v4i2.3023

Abstract

Poliblend glukomanan–PVA dengan penambahan beeswax dan gliserol berpotensi menjadi alternatif bahan pengemas biodegradable. Pada penelitian ini, gliserol dan beeswax ditambahkan pada poliblend glukomanan–PVA rasio 1:2, diikuti pemanasan suhu 80oC selama 30 menit.. Tujuan dari penambahan beeswax dan gliserol adalah untuk memperbaiki karakteristik poliblend yang dihasilkan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dipelajari pengaruh penambahan beeswax (0g;0.03g;0.06g;0.09g;0.12g) dan gliserol (5ml,10 ml,15ml) terhadap karakteristik film kemasan meliputi ketebalan, kuat tarik, kemuluran, laju transmisi uap air, presentase kelarutan dalam air dan morfologi. Dari hasil penelitian diperoleh ketebalan film kemasan terbaik pada penambahan beeswax 0.12 gram dan gliserol 15 ml. untuk hasil uji kuat tarik dan persen elongasi terbaik pada penambahan beeswax 0.06 gram dan gliserol 5ml. Pada uji permeabilitas uap air hasil terbaik diperoleh pada penambahan beeswax 0,12 gram dan gliserol 5ml, untuk hasil presentase kelarutan dalam air terbaik diperoleh pada penambahan beeswax 0.12 gram dan 5 ml gliserol. Kata kunci : Film kemasan, beeswax, gliserol, poliblend, glukomanan, PVA
PENGARUH HYDRAULIC RETENTION TIME PADA PRODUKSI BIOHIDROGEN DARI SAMPAH BUAH MELON (Cucumis melo L.) MENGGUNAKAN REAKTOR ALIR PIPA SECARA KONTINYU Nurkholis Nurkholis; Sarto Sarto; Muslikhin Hidayat
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v1i2.1652

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh hydraulic retention time (HRT) terhadap laju produksi dan yield bio-H2 dari sampah buah melon secara kontinyu menggunakan reaktor alir pipa, termasuk juga produksi asam-asam organik sebagai hasil samping (by-product.. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap, yaitu pra-perlakuan dan pengkayaan inokulum campuran sludge dari biodigester sampah buah, tahu dan kotoran sapi dengan menggunakan HCl 37% 2M (acid treatment) dan tahap proses produksi H2. Proses produksi H2 dilakukan secara fermentasi gelap, dengan terlebih dahulu dilakukan aklimatisasi (start-up) mikroorganisme yang terlibat dalam proses fermentasi gelap. Proses pengumpanan substrat selanjutnya dilakukan dengan variasi HRT 7 hari, 5 hari dan 3 hari secara bertahap dalam waktu 21 hari. Sampel gas dan cairan diambil dari reaktor untuk dilakukan analisis kadar H2, volatile solid (VS) dan volatile fatty acid (VFA). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, laju produksi dan yield bio-H2 optimal pada HRT yang singkat yaitu 3 hari, dimana secara berturut-turut mencapai  224,8587 mL dan 50,4097 mL/ g VS, sedangkan konsentrasi VFA tertinggi mencapai 47.000 mg/ L pada HRT 7 hari, dimana asam asetat merupakan konstituten domian. Hal ini dapat menyebabkan inhibisi yang dapat menurunkan produksi gas. Kata kunci: bio-H2, sampah buah melon, hydraulic retention time (HRT).
PEMBUATAN BERAS ANALOG BERBAHAN DASAR TEPUNG SUKUN TERMODIFIKASI HEAT MOISTURE TREATMENT Herry Santosa; Noer Abyor Handayani; Ahmad Dzulfikar Fauzi; Anwar Trisanto
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v3i1.2124

Abstract

Beras merupakan sumber karbohidrat utama bagi masyarakat Indonesia.. Seiring dengan bertambahnya penduduk maka kebutuhan beras juga akan meningkat. Jika pemenuhan akan kebutuhan beras tersebut tidak dapat dipenuhi maka dikuatirkan akan menjadi ancaman terhadap ketahanan pangan nasional. Pemerintah berupaya mencegah permasalahan tersebut dengan cara menggerakkan upaya diversifikasi pangan. Salah satunya adalah rekayasa produk berupa beras analog.Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengubah buah sukun menjadi beras analog dengan menerapkan proses modifikasi tepung secara HMT (Heat Moisture Treatment). Penelitian dilakukan melalui 3 tahap, yaitu (1) tahap penetuan variabel paling berpengaruh proses HMT, (2)tahap optimasi variabel paling berpengaruh, dan (3) tahap pembuatan beras analog. Variabel operasi paling berpengaruh dalam modifikasi HMT adalah suhu. Untuk memenuhi kriteria karakterisitk swelling power dan solubillity beras mentik, sebaiknya modifikasi dilakukan pada suhu 100°C, waktu 1 jam dan kadar air 30% w/w. Tepung sukun dapat dicetak menyerupai beras  menggunakan ekstruder. Kata kunci: beras analog, buah sukun, heat moisture treatment
PEMANFAATAN HATI AYAM SEBAGAI FORTIFIKAN ZAT BESI DALAM BUBUR BAYI INSTAN BERBAHAN DASAR UBI JALAR UNGU (IPOMOEA BATATAS L.) Herry Santosa; Noer Abyor Handayani; Citra Nuramelia; Ninda Yunita Tunggal Sukma
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v1i1.1641

Abstract

Anemia besi merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia. Anemia besi disebabkan kekurangan zat besi dalam jangka panjang. Salah satu strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah anemia besi adalah fortifikasi besi kedalam tepung ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.) sebagai bahan dasar bubur bayi instan. Contoh bahan pangan yang dapat digunakan sebagai fortifikan besi diantaranya adalah hati ayam. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengkaji kadar Fe pada penambahan fortifikan yang bersumber hati ayam dalam bubur bayi instan dengan konsentrasi yang berbeda. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan mengkaji kadar proksimat (kadar karbohidrat, protein, lemak, kadar air, dan kadar abu), densitas kamba, dan daya rehidrasi pada bubur bayi instan dengan penambahan fortifikan hati ayam. Tahapan penelitian ini antara lain tahap pembuatan tepung ubi ungu, tahap pembuatan tepung hati ayam, tahap fortifikasi zat besi, tahap pembuatan bubur instan serta tahap analisa hasil. Variabel yang digunakan adalah penambahan fortifikan tepung hati ayam dengan kandungan Fe sebesar 4 mg/ 100 gr; 6 mg/ 100 gr; 8 mg/ 100 gr; 10 mg/ 100 gr; dan 12 mg/ 100 gr dari kadar Fe total dalam tepung hati ayam. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa bubur bayi instan dengan penambahan fortifikan menghasilkan kadar besi yang lebih tinggi daripada bubur bayi instan tanpa. Analisa proksimat dilakukan pada bubur bayi instan fortifikasi hati ayam dengan kandungan zat besi sebesar 8 mg/100gr dan diperoleh hasil kadar karbohidrat, protein, lemak, kadar air, dan kadar abu secara berurutan sebesar 38,90%, 35,67%, 16,7%, 12,55%, dan 3,29%. Nilai densitas kamba bubur bayi instan tanpa fortifikan sebesar 0,781 gr/ml lebih tinggi daripada densitas kamba pada kelima produk bubur bayi instan terfortifikasi yang berkisar antara 0,69-0,752 gr/ml. Nilai daya rehidrasi pada bubur bayi instan dengan penambahan fortifikan hati ayam memberikan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan bubur bayi instan tanpa fortifikan. Kata kunci: bubur bayi instan; fortifikasi; zat besi; ubi jalar ungu; hati ayam
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN PEMBUATAN NATA DE COCO Harianingsih Harianingsih; Suwardiyono Suwardiyono; Maharani Kusumaningrum
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v2i2.1942

Abstract

Pengangguran dari tahun ke tahun marak menjadi masalah yang masih perlu penyelesaian. Rendahnya serapan lapangan pekerjaan bagi lulusan perguruan tinggiyang rendah, sementara lulusan perguruan tinggi sangat banyak. Persaingan yang semakin ketat ini menyebabkan lulusan susah memperoleh pekerjaan. Kondisi inilah yang menyebabkan para lulusan perguruan tinggi untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Pembelajaran yang diberikan pada perguruan tinggi diharapkan mendorong mahasiswa untuk mempunyai kemampuan berwirausaha. Untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada mahasiswa maka dilakukanlah pelatihan kewirausahaan pembuatan nata de coco. Nata de coco merupakan penerapan ilmu bioproses yang mereka dapatkan di perguruan tinggi khususnya jurusan Teknik Kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang. Pada pelatihan nata de coco ini diikuti oleh tujuh orang mahasiswa yang mewakili angkatan masing-masing. Harapannya agar mereka dapat mentransfer ilmu dan keterampilan membuat nata de coco kepada orang lain dan masyarakat di sekitarnya. Kata kunci: coco, nata, wirausaha
ANALISIS OPTIMASI KADAR TSS DARI FILTRAT BUAH NANAS (Ananas comosus (L.) Merr) MENGGUNAKAN SISTEM EVAPORATOR VACUUM Deviana Malinda; Vita Paramita; Edy Supriyo
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v4i1.2687

Abstract

Penelitian  ini bertujuan untuk memekatkan filtrat buah nanas menggunakan proses evaporasi. Dasar dari proses ini adalah pengurangan kadar air di dalam filtrat buah nanas  pada tekanan pengukur 65 cmHg dengan variabel bebas meliputi suhu (40–60 °C ), konsentrasi (20–40 g/l) dan waktu (30–90 menit), serta menguji parameter terukur meliputi kadar TSS, pH, dan konduktivitas pada hasil akhir evaporasi sebagai variabel bergantung.  Hasil studi parameter dioptimasi dengan penentuan variabel berpengaruh menggunakan Central Composite Rotational Design (CCRD). Penelitian memberikan hasil nilai kadar TSS optimum mencapai nilai kadar TSS lebih dari 8000 mg/L  dengan konsentrasi 42–44 g/L pada suhu 48–50 °C selama 50–60 menit. Kata kunci: evaporasi, nanas, kadar TSS
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) DAN DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN METODE DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) Iman Bagus Wicaksono; Maria Ulfah
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v2i1.1741

Abstract

Radikal bebas dapat menjadi penyebab penyakit degeneratif. Antioksidan dapat menghambat radikal bebas. Daun Sirsak (Annona muricata L.) dan daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) telah diketahui manfaatnya sebagai antioksidan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas antioksidan kombinasi ekstrak etanol daun Sirsak dan ekstrak etanol daun Jambu Biji terhadap radikal bebas DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Penarikan senyawa-senyawa aktif dari daun Sirsak dan daun Jambu Biji dilakukan dengan proses ekstraksi metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Kombinasi ekstrak etanol daun Sirsak dan daun Jambu Biji dibuat dengan perbandingan (1:0) (0:1) (1:1) (1:2) dan (2:1) dengan konsentrasi 20; 40; 60; 80 dan 100 μg/mL diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH secara spektrofotometri Vis, hingga diperoleh nilai IC50.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa nilai IC50 untuk ekstrak daun Sirsak (1:0) sebesar 28,251 μg/mL, nilai IC50 ekstrak daun Jambu Biji (0:1) sebesar 6,933 μg/mL, nilai ekstrak kombinasi (1:1) sebesar 12,979 μg/mL, nilai IC50 ekstrak kombinasi (1:2) sebesar 9,009 μg/mL, dan nilai IC50 ekstrak kombinasi (2:1) sebesar 13,996 μg/mL. Hasil uji beda menunjukkan kombinasi  ekstrak etanol daun Sirsak dan daun Jambu Biji meningkatkan aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol daun Sirsak namun akan menurunkan aktivitas antioksidan ekstrak daun Jambu biji secara signifikan pada kombinasi (2:1). Kata kunci: ekstrak etanol daun Sirsak, ekstrak etanol daun jambu Biji, metode DPPH, IC50.
KARAKTERISASI BIOPLASTIK BERBAHAN KOLANG-KALING DENGAN MONOGLISERIDA DARI MINYAK KELAPA Sri Sutanti; Cicilia Kusuma Dewi
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v3i2.2491

Abstract

Bioplastik merupakan plastik yang dapat diperbaharui karena terbuat dari bahan alam yang bersifat ramah lingkungan dan sumbernya melimpah di alam. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan untuk pembuatan bioplastik adalah kolang-kaling. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh penambahan monogliserida terhadap karakteristik bioplastik dari kolang-kaling. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu jumlah monogliserida yang ditambahkan (0%; 1%; 2%; 3%; 4%; dan 5%). Proses pembuatan bioplastik dari kolang-kaling pada penelitian ini terdiri dari 2 tahap proses, yaitu: pertama adalah proses pembuatan monogliserida dari 100 g minyak kelapa “Barco” dengan 190 g gliserol dan katalis NaOH sebanyak 0,1% dari jumlah minyak.. Pembuatan monogliserida dilakukan pada temperatur 200oC selama 3 jam disertai pengadukan. Monogliserida hasil reaksi dipisahkan menggunakan corong pisah. Tahap ke dua yaitu proses pembuatan bioplastik dari kolang-kaling. Sebanyak 30 g bubur kolang-kaling ditambahkan aquasdest 70 g, dan dilakukan proses gelatinasi pada temperatur 70oC. Selanjutnya ditambahkan monogliserida dan diaduk selama 15 menit pada temperatur 70oC. Sebelum adonan bioplastik dituang ke cetakan, dilakukan proses degassing selama 10 menit. Film bioplastik didinginkan dalam oven pada temperatur 55oC. Karakteristik bioplastik ditinjau dari ketebalan, densitas, tensile strength, elongation dan morfologinya. Kata kunci: Bioplastik, Karakteristik, Kolang-kaling, Monogliserida
PENGARUH WAKTU PEREBUSAN TERHADAP KADAR FLAVONOID TOTAL DAUN KERSEN (Muntingia calabura) Anita Dwi Puspitasari; Lean Syam Prayogo
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v1i2.1657

Abstract

Daun kersen (Muntingia calabura) merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat analgesik, antiinflamasi, antispasmodik, antidispepsia dan obat aborsi. Penelitian lain juga telah membuktikan bahwa daun kersen berpotensi sebagai anti kanker. Secara empiris, ekstrak air daun kersen telah digunakan oleh masyarakat sebagai obat antidiabetes Beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa daun kersen mengandung senyawa flavonoid, saponin, tanin, polifenol, steroid dan triterpen. Penelitian mengenai kandungan kimia daun kersen telah banyak dilaporkan dan senyawa yang paling banyak diisolasi adalah flavonoid. Flavonoid berpotensi sebagai antioksidan dan mempunyai aktivitas sebagai anti bakteri, anti inflamasi, anti alergi dan anti thrombosis. Struktur kimia obat dapat menjelaskan sifat obat dan keterkaitan unit struktur dan molekul obat dengan aktivitas biologinya. Senyawa dengan gugus fungsi yang sama dapat memberikan respon biologis yang sama karena bekerja pada reseptor yang sama. Telah dilakukan penentuan kandungan flavonoid total ekstrak air daun kersen dengan variasi lamanya waktu perebusan menggunakan metode Chang, identifikasi menggunakan metode spektrofotometri. Hasil pengukuran menunjukkan kandungan flavonoid total ekstrak air daun kersen pada variasi lamanya waktu perebusan 5 menit, 10 menit, 20 menit dan 30 menit yaitu sebesar 1,163; 1,161; 1,160 dan 1,152 mg QE/g ekstrak Kata kunci: daun kersen, flavonoid total, metode chang, spektrofotometri
PENENTUAN NILAI KESETIMBANGAN ADSORBSI ZAT WARNA ALAMI KULIT MAHONI KE DALAM KAIN DENGAN PROSES BATCH Paryanto Paryanto; Muhammad Fadilah Arsyad; Muhammad Fardan Ibnu Aji
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v3i2.2482

Abstract

Adsorpsi adalah proses perpindahan massa pada permukaan pori-pori dalam butiran adsorben. Perpindahan massa yang terjadi melalui batas antara dua fasa dan adsorpsi merupakan proses eksotermis. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh analisa data serta menentukan nilai kesetimbangan adsorbsi dari larutan zat warna alami mahoni ke kain dengan variasi konsentrasi zat warna alami sebesar 70%, 50%, 30%, dan 10% dalam suhu ruangan terhadap waktu pencelupan, lalu membandingkannya dengan metode Langmuir dan Freundlich. Zat warna yang telah diuji kadar taninnya ke dalam gelas ukur dan memasukkan kain sebagai media perpindahan massa tanin dari cairan ke padatan. Sampel diambil tiap 10 menit dan diuji kandungan taninnya dengan spektrofotometri (panjang gelombang 745 nm) dan didapatkan harga Ca. Percobaan dihentikan ketika Ca sudah cenderung konstan yang menandakan perpindahan massa sudah setimbang. Percobaan diulangi pada variasi konsentrasi 70%, 50%, 30%, dan 10%. Hasil analisis penentuan adsorpsi kain terhadap zat warna alami yang paling sesuai adalah dengan menggunakan persamaan adsorpsi Freundlich dibandingkan dengan persamaan adsorpsi Langmuir. Hal ini dibuktikan dengan nilai kesalahan persamaan Freundlich lebih kecil dari persamaan Langmuir yang bisa dilihat dari nilai R2 yang mendekati angka 1. Nilai R2 untuk persamaan Freundlich sebesar 0,9905 sedangkan untuk persamaan Langmuir sebesar 0,8963. Nilai konstanta Freundlich diperoleh sebesar 0,1122 L/gr sedangkan nilai konstanta Langmuir diperoleh sebesar 0,0204 L/gr. Kata kunci: adsorbsi, Freunlich, Langmuir, Mahoni, Tanin

Page 8 of 27 | Total Record : 270