cover
Contact Name
Gede Pasek Putra Adnyana Yasa, SST., M.Sn.
Contact Email
pasekputra@std-bali.ac.id
Phone
+6285792402926
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Kampus STD Bali, Jl. Tukad Batanghari No. 29 Panjer, Denpasar-Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Patra
ISSN : 2684947X     EISSN : 26849461     DOI : https://doi.org/10.35886/patra
Jurnal Patra berupa pengkajian ilmiah dan penyampaian proses perancangan secara ilmiah dalam bidang perancangan lingkungan binaan, yang meliputi: (a) desain interior, (b) desain produk, (c) arsitektur, (d) teknologi bangunan, (e) ) etnografi terkait perancangan lingkungan binaan, (f) komputasi arsitektur, (g) perancangan wilayah kota, (h) budaya yang terkait dengan desain interior dan arsitektur.
Articles 90 Documents
EKSPLORASI PANEL WARNA (FINISHING) MEBEL DAN APLIKASINYA PADA PERANCANGAN STOOL Susi Hartanto; Christine Natalia
Jurnal PATRA Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Patra Oktober 2021
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/patra.v3i2.223

Abstract

Bagi kebanyakan orang, finishing tetap menjadi salah satu poin terpenting dalam memilih mebel karena itulah yang pertama kali terlihat. Karena milenial adalah konsumen utama mebel dan pilihan mereka condong ke gaya kasual, pasar mengikuti permintaan dengan menyajikan gaya mebel yang semakin kontemporer dengan garis-garis sederhana, terlebih karena ada teknologi finishing yang semakin maju dan mampu membuat finishing seperti wire-brushed dan distressed. Hal ini yang membuat finishing menjadi semakin penting dalam desain mebel. Berkolaborasi dengan New Elegant, Ltd (dengan akses ke pabrik rekanan dan buyer), penelitian ini bertujuan menghasilkan alternatif finishing kayu yang baru, berdasarkan riset tren pasar US sebagai importir mebel no.1 di dunia. Stool lepas pasang sebagai aplikasinya akan dibuatkan desain dan sample-nya, dan ditawarkan kepada buyer untuk mendapatkan input saat musim pameran.
ANALISIS ESTETIKA FORMALIS VISUAL DESAIN INTERIOR RESTORAN OURA, MALANG, INDONESIA Deada Khoirurizka; Nurhayatu Nufut Alimin
Jurnal PATRA Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Patra Oktober 2021
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/patra.v3i2.226

Abstract

Perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang gemar bersantap di luar rumah saat ini menjadi salah satu faktor pendorong berkembangnya industri restoran. Salah satu restoran yang cukup menarik adalah Oura yang terletak di Kota Malang dengan bangunan yang didominasi oleh material semen ekspos dan banyak menerapkan bukaan yang cukup lebar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan nilai estetika pada interior restoran Oura berdasarkan prinsip dan unsur desain sesuai dengan teori estetika formalis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Populasi penelitian mencakup seluruh interior restoran Oura, sedangkan sampel pada penelitian ini adalah area main entrance, ruang makan 1 dan ruang makan 2 yang terletak di lantai dasar restoran Oura. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data oleh Miles & Huberman dengan menggunakan teori estetika formalis visual desain interior dan pendekatan elemen desain interior oleh Francis D.K. Ching. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga sampel memenuhi nilai estetika formalis, yaitu: (1) Unsur desain (garis, bidang, terang-gelap, bentuk, warna, tekstur, pola), (2) Prinsip dan asas desain (kesatuan, keseimbangan, irama, skala/proporsi, penekanan). Dalam penerapannya, terdapat kesamaan pola estetika pada ketiga ruang yang diteliti, yaitu penggunaan warna, bidang, tekstur, material dan pola. Bidang geometris dan pola garis yang berulang banyak diterapkan di setiap ruang yang diteliti. Selain itu, Oura juga banyak menggunakan material semen ekspos pada dinding dan ceiling ruangan. Penggunaan unfinished material seperti semen ekspos merupakan bagian dari tren desain interior restoran yang berkembang belakangan ini sehingga penerapannya dapat menarik minat konsumen untuk datang.
PERANCANGAN FURNITURE DESIGN DARI INSPIRASI GAYA DESAIN SEZESSIONSTIL DENGAN METODE “PRODUCT GIST” Devanny Gumulya
Jurnal PATRA Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Patra Oktober 2021
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/patra.v3i2.231

Abstract

Art Nouveau merupakan salah satu gerakan seni yang sangat berpengaruh pada masanya. Hal ini terbukti dari adanya berbagai macam versi Art Nouveau di berbagai negara dan salah satunya di Austria. Di Austria, Art Nouveau dikenal dengan istilah “Sezessionstil” dimana gaya tersebut dikembangkan oleh suatu perkumpulan para seniman di Vienna yaitu “Vienna Secession”. Gaya tersebut cenderung menggunakan rectilinear dan curvilinear sehingga karya bergaya Sezessionstil ini terkesan modern dan minimalis. Hal ini dapat dilihat dari karya-karya seorang anggota dari Vienna Secession yaitu Josef Hoffmann. Product gist adalah metode untuk menganalisa ringkasan tampilan suatu objek 3d. Dengan metode ini karya – karya Hoffmann dianalisa dan ditemukan beberapa elemen desain yang menjadi ciri khas karya Hoffmann. Elemen – elemen inti dari karya Hoffman yang penting untuk dipertahankan adalah elemen kotak, garis vertikal, garis lengkung, detail bentuk bola dengan tone warna gelap. Elemen ini dikembangkan dalam proses desain menghasilkan suatu desain produk rancangan. Hasil akhir yang didapatkan berupa kursi yang terinspirasi dari karya sejarah seorang tokoh pada era Art Nouveau yaitu Josef Hoffmann.
TARI JAIPONG SEBAGAI INSPIRASI DESAIN INTERIOR HOTEL DI BANDUNG Sherly Virthadani
Jurnal PATRA Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Patra Oktober 2021
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/patra.v3i2.235

Abstract

Globalization affects all aspects of people's lives, including changes in cultural values. This threatens the diversity and uniqueness of the existing local culture. In general, culture is more focused on universal form and uniformity. For this reason, efforts are needed to introduce and redevelop the cultural diversity of the local area. One of the strategies is to promote traditional culture as a source of inspiration in the interior design concept of a city hotel. This interior design uses the Jaipong Kawung Anten dance as a source of inspiration for City Hotel's interior design. The research method uses a qualitative method with a descriptive approach. Processing the design concept takes the character and philosophy of the Jaipong Kawung Anten dance. The Jaipong Kawung Anten dance tells the story of the daughter of Kawung Anten from the Sumedang Larang kingdom. The character of the dance is dynamic, varied, energetic, and masculine. The elements of the dance are implemented in the treatment of walls, floors, and the selection of furniture. Some elements of the Jaipong Kawung Anten dance are also processed into artwork and hotel interior ornaments. The choice of interior materials and colors also refers to the visualization of the Jaipong Kawung Anten dance. The results of this interior design are expected to become an iconic hotel in Bandung with the theme "Jaipong Kawung Anten". Through interior design, this can also be an effort to help preserve traditional Sundanese culture.
RELIEF PADA INTERIOR VIHARA AVALOKITESVARA Farah Salsabila
Jurnal PATRA Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Patra Oktober 2021
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/patra.v3i2.240

Abstract

Relief is an expression of feelings and thoughts poured on a flat plane whose flat surface becomes arising and its position is higher than its background. Reliefs have been known since the days of Hindu Buddha with the discovery oftangibleand culturalartifacts. In its development relief is also found in the building of Avalokitesvara Monastery, Serang Banten. This research method uses qualitative methods, where the analysis is more descriptive. Avalokitasvara Monastery building is located in Pamarican Village, Dermayon Village of Serang City, Banten Province. The Avalokitesvara monastery was built as a proof of Sheikh Sheikh Syarif Hidayatullah's love for Princess Ong Tien. The placement of reliefs in the Avalokitesvara Monastery is located on the wall of the main tunnel. Where there are 10 panels placed facing the right and left side walls, each has a different story. The relief also uses visualization of perspective techniques. Visualization on relief describes the situation of the community at the beginning of the initial construction of the monastery until today. The existence of reliefs in the monastery in addition to being an aesthetic element in the interior, but also acts as a medium to ensede the history of the monastery's journey.
ANALISA STANDARISASI MUSEUM BATIK DENGAN PENDEKATAN KEARIFAN LOKAL BUDAYA ARSITEKTUR SURAKARTA Maysitha Fitri Az Zahra; Ully Irma Maulina Hanafiah; Febri Toni Setiawan
Jurnal PATRA Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Patra Oktober 2021
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/patra.v3i2.248

Abstract

Batik, which is rich in symbols and philosophies for the Indonesian people, has now been recognized by UNESCO as a Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity. The beginning of the emergence of batik in Indonesia is in the city of Solo, and comes from the Pajang kingdom 400 years ago. With the passage of time, batik continues to grow and produces various variations and innovations, from raw materials to the drawn motifs. However, it is very unfortunate that not all of the previous heritage batik can be maintained. Recently, there has been a batik museum created by individuals or institutions, but in the design, some interior elements are less than optimal in their arrangement. So they don't affect the batik stored or on display. In this research, focus of the discussion is on standardization which discusses spatial planning, facilities, collections, lighting, ventilation, acoustics and museum security, which are combined with local wisdom of Surakarta architecture, so that the data becomes a batik museum with character and can preserve the stored batik. This research uses a case study of the Surakarta batik museum, and the final results of this study can be used as a guide for designing a museum with fabric materials in it.
KAJIAN MAKNA RAGAM HIAS RUMAH ADAT BANTAYO PO’ BOIDE KABUPATEN GORONTALO Almer Hassan Ali
Jurnal PATRA Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Patra Oktober 2021
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/patra.v3i2.252

Abstract

This research generally aims to gain knowledge about the traditional values of the Bantayo Po 'Boide Traditional House by trying to express the cultural values of the people of Gorontalo Regency. This research Specifically a variety of decorative meanings in the Bantayo Po' Boide traditional house. This research uses descriptive method by collecting various qualitative and quantitative data relating to the form and symbolic meaning of the Bantayo Po' Boide Traditional House of Gorontalo Regency, while the data collection uses the method of Observation, Documentation, Interview and Literature Study. The results of this study, the writer found a variety of decorative meanings in the Bantayo Po' Boide traditional house. 1) The front of the house there is a stylized ornament of lotus and breadfruit plants and grouse. 2) Ornaments on the edge of the banyan and triangular tree ceiling. 3) Ornaments in the ventilation of doors and windows are stylized in the form of spears and shields. 4) The living room ceiling ornament is a combination of lotus flowers and chains. 5) Ornaments on lyst plank are stylized from jasmine plants.
PENELITIAN TERHADAP WARUNG BURJO PEDRO : WARUNG BUBUR KACANG HIJAU BERNUANSA KAFE Atta Gita Nelsa
Jurnal PATRA Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Patra Mei 2022
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/patra.v4i1.253

Abstract

Perkembangan warung burjo/ warmindo sendiri sudah berkembang pesat diberbagai wilayah terkhusus daerah kampus, sebelumnya warung burjo dipopulerkan oleh warga kuningan yang merantau di kota Yogyakarta. Sedangkan di Bandung sendiri sudah banyak warung burjo/ warmindo yang tersebar,selain harganya yang relatif murah, peminat warung burjo sendiri kadang menghabiskan waktu santai atau sekedar rapat antar mahasiswa di warung burjo. Selain itu banyaknya kedai kopi/ kafe yang tersebar luas di kota Bandung sendiri, menjadi salah satu alternatif lain bagi mahasiswa untuk menghabiskan waktu santainya. Burjo Pedro adalah salah satu bisnis warung burjo yang berbeda dengan warung burjo lainnya. Burjo Pedro sendiri mengambil konsep kafe-kafe yang ada di Bandung namun tetap menggunakan ciri khas dari warung burjo pada umumnya. Dalam hal ini metode Identitas brand tersebut digunakan untuk memberikan perbedaan bisnis warung dengan lainnya. Tujuannya adalah agar para pengunjung / konsumen dapat merasakan nuansa baru warung burjo agar para pengunjung / konsumen dapat kembali mengunjungi tempat tersebut sehingga identitas Burjo Pedro tersebut akan lebih baik dan lebih unik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian yang berusaha mendiskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi dan memusatkan pada pemecahan masalah aktual sebagaimana adanya penelitian dilaksanakan. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, analisa, observasi dan referensi. Penelitian ini dapat diharapkan membantu bisnis warung burjo lain dalam menerapkan identitas merek , baik segi elemen desain interior serta dapat membantu dalam pengaplikasian desain tersebut. Kata Kunci: Warung , Burjo , Brand Identity , Interior Design, Cafe
DESAIN INTERIOR PADA COFFEE SHOP KOPI TOKO DJAWA BANDUNG DARI MASA KE MASA Laila Destyantari
Jurnal PATRA Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Patra Mei 2022
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/patra.v4i1.254

Abstract

Kopi Toko Djawa is a coffee shop building that was originally a historic bookstore called Djawa Bookstore located in Bandung. Toko Buku Djawa itself was built in 1955 with an owner named Mrs. Tjoe who is from Central Java. Active as a bookstore for 60 years, Toko Buku Djawa finally officially closed and stopped operating in 2015. At the end of 2017, precisely in December, Toko Buku Djawa officially transformed into a coffee shop that is now known as Kopi Toko Djawa. This research will examine how the interior design journey applied to this coffee shop over time. Using qualitative methods and descriptive analysis in this study, data collection is carried out by jumping directly into the field and also equipped with secondary data in the form of scientific journals, photos, and websites. The step now taken by the owner of Kopi Toko Djawa is to use the existing building with new functions but still maintain the atmosphere of the 1950s and traditional interiors that already exist. For some elements of space fillers such as shelves and storefronts where books are displayed are still presented so that the impression that has been left by Toko Buku Djawa before is not lost. Kopi Toko Djawa located at Jalan Braga no. 81 Bandung can be one of the inspirations in building a coffee shop with a simple and traditional interior theme and concept.
PENERAPAN PENSUASANAAN MODERN NATURAL PADA KREMATORIUM MEMENTO VITAE DI BANDUNG Khania Alikha Sari; Ratri Wulandari
Jurnal PATRA Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Patra Mei 2022
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/patra.v4i1.303

Abstract

Krematorium adalah tempat yang memfasilitasi proses kremasi. Fasilitas kremasi sendiri sangat erat hubungannya dengan fasilitas kematian, contohnya seperti rumah duka sebagai tempat untuk proses persemayaman dan kolumbarium sebagai tempat penyimpanan abu jenazah. Bangunan krematorium, persemayaman, maupun kolumbarium yang terdapat di kota Bandung saat ini memiliki kesan yang suram, angker, gelap, dan semacamnya dikarenakan oleh bangunan yang sudah tua dan perawatan yang kurang. Untuk itu, usaha dalam memberikan perspektif baru pada masyarakat diperlukan pemikiran estetika desain pada bangunan dan tidak hanya mempertimbangkan fungsional dari tempat kremasi. Pada zaman sekarang, masyarakat mulai peka akan pentingnya desain dimana suasana dan kenyaman ruang yang tercipta adalah sebuah daya tarik. Penyesuaian dan perencanaan pada krematorium sangat diperlukan, tidak hanya sebagai fungsi praktis namun juga memiliki nilai fungsi estetis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penerapan pensuasanaan modern natural untuk memberikan kesan natural pada ruangan namun dalam kemasan masa kini yang terlihat modern dan minimalis. Melalui perancangan krematorium dengan suasana modern natural dapat memberikan sebuah pandangan suasana baru untuk krematorium kepada masyarakat umum.