cover
Contact Name
Octariana Sofyan
Contact Email
lppm@afi.ac.id
Phone
+62274-370458
Journal Mail Official
lppm@afi.ac.id
Editorial Address
Jl. Veteran Gang Jambu Kebrokan Pandeyan Umbulharjo Yogyakarta 55151
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Kefarmasian AKFARINDO
ISSN : 25287257     EISSN : 25287265     DOI : -
The journal includes various fields of pharmaceuticals sciences such as: -Pharmacology and Toxicology -Pharmacokinetics -Community and Clinical Pharmacy -Pharmaceutical Chemistry -Pharmaceutical Biology -Pharmaceutics -Pharmaceutical Technology -Biopharmaceutics -Pharmaceutical Microbiology and Biotechnology -Alternative medicines
Articles 195 Documents
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN DEWASA PNEUMONIA DENGAN METODE DDD (Defined Daily Dose) DI RAWAT INAP RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL PERIODE TAHUN 2019 Puspita Dewi, Tanisa; Dhirisma, Fitria
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.vi0.98

Abstract

Pneumonia merupakan suatu penyakit infeksi penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Hasilpenelitian yang telah dilakukan di RSUD Dr Moewardi penggunaan antibiotik untuk penyakit pneumoniamencapai 48,16%. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional dapat menyebabkan resistensi, makapenggunaannya perlu dievaluasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai perhitungan DDDdalam penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia di rawat inap RSU PKU Muhammadiyah BantulPeriode Tahun 2019. Penelitian dilakukan secara observasional. Data diambil secara retrospektif melalui data rekam medikpasien dewasa pneumonia di rawat inap RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Sampel yang digunakansejumlah 97 rekam medik pasien. Data dianalisis secara kuantitatif dalam DDD/100 patient days denganrumus yang ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 8 Tahun 2015 tentang PengendalianResistensi Antimikroba di Rumah Sakit. Hasil menunjukkan bahwa dari 97 rekam medik pasien yang berdiagnosa pneumonia terdapat 15 jenisantibiotik dari 5 golongan yang digunakan. Total nilai DDD yang didapatkan sebesar 149,7 DDD/100 patientdays artinya bahwa dari 100 pasien, total konsumsi antibiotik setiap harinya sebesar 149,7 DDD/100 patientdays. Antibiotik yang mempunyai nilai DDD/100 patient days tertinggi yaitu azithromycin oral yaitu sebesar68,4 DDD/100 patient days dan antibiotik yang mempunyai nilai DDD paling rendah adalah cefepimeinjeksi yaitu sebesar 0,2 DDD/100 patient days.
POLA PERESEPAN OBAT DISPEPSIA PADA PASIEN DEWASA DI KLINIK KIMIA FARMA 275 YOGYAKARTA PERIODE JANUARI-APRIL 2019 Setiyawati, Ranie; Hastuti, Dwi
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.vi0.99

Abstract

Dispepsia berada pada peringkat ke-10 dengan proporsi 1,5% untuk kategori 10 penyakit terbesar padapasien rawat jalan di seluruh rumah sakit di Indonesia. Prevalensi pasien dispepsia Indonesia di pelayanankesehatan mencakup 30% dari pelayanan dokter umum dan 50% dari pelayanan dokter spesialis gastroenterologi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peresepan obat dispepsia pada pasien dewasa di KlinikKimia Farma 275 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode observasional yang bersifat deskriptif dengan pengumpulan data secararetrospektif. Pengumpulan data dilakukan dengan penelusuran data rekam medis dan resep pasien dewasa yangterdiagnosa dispepsia di Klinik Kimia Farma 275 Yogyakarta periode Januari-Maret 2019. Data dianalisa denganmenghitung persentase jenis obat dispepsia, penggolongan obat dispepsia dan dosis yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit dispepsia banyak menyerang perempuan , usia yang palingbanyak terkena penyakit dispepsia yaitu usia 18-25 tahun. Penggunaan obat dispepsia dengan jenis lansoprazolepaling banyak diresepkan yaitu mencapai 41,96%, sedangkan untuk golongan obat dispepsia paling banyakdigunakan yaitu golongan Pompa Proton Inhibitor dengan persentase sebesar 51,79%. Kesesuaian dosispenggunaan obat dispepsia dengan IONI adalah 100%.
EVALUASI PENGELOLAAN STOK OBAT YANG MENDEKATI KADALUWARSA DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA PERIODE JANUARI – JUNI 2019 Dwi Setiyaningrum, Erna; Dwi Saputra, Yoga
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.vi0.100

Abstract

Instalasi farmasi RS mengharuskan obat dikelola dengan efektif dan efisien agar tidak terjadi masalahadanya stok obat kadaluwarsa. Terjadinya stok obat kadaluwarsa menimbulkan kerugian materi yangditanggung oleh rumah sakit. Persentase obat kadaluwarsa dan rusak yang dimusnahkan tahun 2018 rata-ratadidapatkan 3,402%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran persentase obat yang dikelola setelahdikembalikan ke gudang dan mengevaluasi pengelolaan dan perlakuan terhadap perbekalan farmasimendekati kadaluwarsa di Farmasi RS Bethesda Yogyakarta periode Januari – Juni 2019. Metode yang digunakan yaitu metode observasional yang bersifat kualitatif. Penelitiaan dilakukan diFarmasi Gudang RS Bethesda Yogyakarta pada bulan Januari 2020. Sampel yang digunakan adalah 2398item dengan hasil 188 item yang mendekati kadaluwarsa yang dikelola di Farmasi RS Bethesda Yogyakarta,dimana data diperoleh melalui data primer dan sekunder. Analisa data berupa hasil klasifikasi obatmendekati kadaluwarsa yang dikelola berupa persentase, dan analisa pengelolaan dilakukan denganmembandingkan hasil wawancara dengan teori dan SPO yang diterapkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan obat yang mendekati kadaluwarsa di Farmasi RSBethesda Yogyakarta sudah berjalan dengan baik sesuai dengan SPO, namun masih ditemukan 3,419% obatyang dimusnahkan pada periode Januari – Juni 2019 dari 2398 item obat karena menedekati kadaluwarsayang dimusnahkan yang tidak sesuai dengan standar WHO yaitu dibawah 1%.
FORMULASI DAN UJI FISIK SEDIAAN GEL EKSTRAK DAUN PETAI CINA (Leucaena leucocephala (Lam.) De. Wit) DENGAN BASIS HYDROXY PROPYL METHYL CELLULOSE (HPMC) Lubapepita Triananda, Aurellia; Wijaya, Andi
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.vi0.101

Abstract

Daun petai cina (Leucaena leucocephala (Lam.) De Wit.) mengandung senyawa golongan flavonoid,lektin, alkaloid, saponin, dan tanin yang mempunyai aktivitas sebagai penyembuh luka bakar, sehingga perludikembangkan bentuk sediaan dari daun petai cina berupa sediaan gel dengan basis HPMC. Basis HPMC dipilihkarena mempunyai ketoksikan yang rendah dengan kecepatan pelepasan obat yang baik dan daya sebarnya luas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak daun petai cina dapat dibuat sediaan dalam bentuk gel danmengetahui sediaan gel ekstrak daun petai cina dengan basis HPMC dapat dibuat menjadi sediaan gel yang baiksecara fisik. Proses ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Formulasi gel ekstrak daunpetai cina menggunakan basis HPMC konsentrasi 3% dengan 2 kelompok, yakni kelompok kontrol tanpapenambahan ekstrak dan kelompok formula dengan penambahan ekstrak. Setiap formula dilakukan uji sifat fisikyang meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, dan daya sebar. Hasil uji organoleptis dan homogenitasdianalisis secara deskriptif, sedangkan uji pH dan uji daya sebar dianalisis secara statistik menggunakanIndependent sampel T-Test dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian sediaan gel menunjukkan gel berbentuk semipadat, berbau khas ekstrak petai cina,berwarna coklat, dan homogen. Hasil pengujian pH berturut-turut 5,93±0,10 dan 5,75±0,05. Hasil pengujiandaya sebar F1 dan F2 berturut-turut 5,16 ±0,015 cm dan 5,22±0,025 cm. Secara statistik hasil uji pH dan uji dayasebar menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antar kelompok formula. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun petai cina dapat dibuat gel dengan basis HPMC dansediaan gel ekstrak daun petai cina memenuhi persyaratan uji organoleptis, homogenitas, pH, dan daya sebar.
EVALUASI KELENGKAPAN PENANDAAN DAN KESESUAIAN NOMOR NOTIFIKASI KOSMETIKA YANG DIPERDAGANGKAN DI SALAH SATU SWALAYAN DI KOTA YOGYAKARTA Muhlis, Muhammad; Yanuartati, Triatmi
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.77

Abstract

Untuk melindungi masyarakat dari penggunaan kosmetika yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan, maka pemerintah mensyaratkan kosmetika yang beredar harus memenuhi persyaratan teknis meliputi penandaan yang di dalamnya terdapat nomor notifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelengkapan penandaan dan kesesuaian nomor notifikasi kosmetika yang tergolong dalam kategori sediaan perawatan kulit, sediaan pewarna rambut, sediaan rias mata, sediaan rias wajah, dan sediaan kuku yang iperdagangkan di salah satu swalayan di Yogyakarta. Penelitian ini digunakan metode observasional. Data penandaan dan nomor notifikasi terhadap lima kategori kosmetika yang kemudian dievaluasi dengan ketentuan kosmetika yang berlaku dan termuat dalam Peraturan Kepala BPOM RI. Hasil penelitian didapatkan jumlah total 1.083 produk kosmetika dari lima kategori yang dievaluasi, kosmetika yang tidak memenuhi persyaratan kelengkapan penandaan sejumlah 87%. Ketidaklengkapan penandaan didominasi oleh tidak adanya informasi peringatan/keterangan lain pada produk. Diketahui sejumlah 42% kosmetika disertai dengan nomor notifikasi yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku karena telah habis masa berlakunya dan harus diperpanjang untuk dapat diedarkan kembali. Disimpulkan bahwa hanya sebesar 13% kosmetika yang telah memenuhi persyaratan kelengkapan penandaan dansejumlah 58% kosmetik telah disertai dengan nomor notifikasi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DENGAN BASIS ASAM STEARAT Istiqomah, Rahmawati Azizah; Azzahra, Fara
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.79

Abstract

Daun belimbing wuluh mengandung flavoniod, saponin, tanin, sulfur, peroksidase. Ekstrak etanol daun belimbing wuluh diformulasikan menjadi sediaan krim. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik fisik krim ekstrak etanol daun belimbing wuluh. Penelitian ini merupakan eksperimental dengan metode posttest only control group design. Ekstrak hasil maserasi diformulasikan menjadi krim menggunakan basis asam stearat. Krim dibuat menjadi FI formula kontrol (basis krim) dan FII krim dengan ekstrak etanol daun belimbing wuluh. Krim diuji organoleptis, pH, homogenitas, dan daya sebar. Hasil uji pH dan uji daya sebar diuji normalitas menggunakan Shapiro Wilk. Perbedaan karakteristik FI dan FII diuji menggunakan Independent sample T-test. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan ekstrak etanol daun belimbing wuluh terhadap organoleptis dan pH krim. Warna FII hijau kecoklatan sedangkan warna FI putih. Hasil pH FII 5,66 ± 0,10 dan FI 6,5 ± 0,15, hasil uji Independent T-test pH krim menunjukkan hasil (Sig<0,05), ini berarti terdapat perbedaan signifikan antara nilai pH FI dan FII.Hasil uji daya sebar dan homogenitas tidak memiliki perbedaan signifikan antara FI dan FII. Rerata daya sebar FI 6,41 ± 0,35 cm dan rerata daya sebar FII 6,77 ± 0,11 cm. FI dan FII menunjukkan sediaan krim yang homogen. Kesimpulan penelitian yaitu ekstrak etanol daun belimbing wuluh dengan basis asam stearat dapat dibuat dalam sediaan krim dan memiliki sifat fisik yang baik sesuai standar persyaratan sediaan krim.
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK MENGGUNAKAN METODE ATC/DDD DAN DU90% DI RAWAT JALAN POLI PENYAKIT DALAM RS AL-ISLAM BANDUNG Desianti Khoiriyah, Shahnaz; Ratnawati, Rani; Halimah, Eli
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.81

Abstract

Resistensi antibiotik menjadi salah satu topik yang mendapat perhatian lebih dari pemerintah Indonesia. Pada PMK No. 8 Tahun 2015 tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit mewajibkan Rumah sakit untuk membentuk tim pelaksana Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) di Rumah Sakit. Tugas dari tim pelaksana PPRA diantaranya melakukan evaluasi penggunaan antibiotik. Metode ATC/DDD (Anatomical Therapeutic Chemical/Daily Defined Dose) digunakan untuk evaluasi kuantitatif penggunaan antibiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotik dalam satuan jumlah ATC/DDD dan mengetahui antibiotik yang termasuk kedalam DU90% (Drug Utilization 90%) pada pasien rawat jalan di poli penyakit dalam (Internis) di RS Al-Islam Bandung. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan secara retrospektif. Pengamatan dilakukan pada resepOktober-Desember 2019 sebanyak 990 resep. Hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa 12% resep menggunakan antibiotik dan 88% resep tidakmenggunakan antibiotik. Isoniazid merupakan antibiotik dengan nilai ATC/DDD tertinggi yaitu 163750 dan amoxycillin merupakan antibiotik dengan nilai ATC/DDD terendah yaitu sebesar 750. Antibiotik yang termasuk kedalam DU90% adalah isoniazid, rifampisin, ethambutol dan pyrazinamide.
UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES KAPSUL SAMBILOTO (Andrographis paniculata) PADA MENCIT PUTIH JANTAN GALUR DDY Krisnawati, Monik
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.83

Abstract

Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sensitivitas insulin. Salah satu terapi yang digunakan untuk mengobati diabetes melitus adalah Glibenklamid. Obat tradisional yangdigunakan secara turun-temurun adalah rebusan daun Sambiloto (Andrographis paniculata) untuk menyembuhkan kencing manis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antidiabetes Kapsul Sambiloto pada mencit putih jantan galur DDY dan perbedaannya dengan Glibenklamid. Metode penelitian adalah eksperimen menggunakan pre and post test control group design, menggunakan 15 ekor mencit galur DDY yang diberi beban glukosa dan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu, kelompok kontrol negatif (CMC Na) 0,5% sebanyak 0,5 mL, kelompok kontrol positif (Glibenklamid) dengan dosis 0,65 mg/kg BB, dan kelompok zat uji (Kapsul Sambiloto) dengan dosis 143 g/Kg BB. Pengambilan data gula darah dilakukan sebelum dan setelah perlakuan yakni pada menit ke-30, 60, dan 90 sebanyak tiga kali replikasi. Keseluruhan data hasil pengukuran kadar glukosa darah pada penelitian ini dianalisis secara statistik menggunakan Paired T-test dengan taraf kepercayaan 95%. Uji perbandingan aktivitas antidiabetes kapsul Sambiloto dengan Glibenklamid menunjukkan bahwa Kapsul Sambiloto memiliki aktivitas antidiabetes pada mencit putih jantan galur DDY dilihat dari rerata penurunan kadar glukosa darah. Penurunan kadar glukosa darah pada kelompok perlakuan Glibenklamid lebih cepat dibandingkan dengan kelompok perlakuan Kapsul Sambiloto pada menit ke 90 yakni 102,1 mg/dL yang ditunjukkan dengan hasil analisis statistik keseluruhan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa Kapsul Sambiloto terbukti memiliki aktivitas antidiabetes.
FORMULASI DAN AKTIVITAS SAMPO EKSTRAK KETEPENG CINA (Cassia alata Linn.) SEBAGAI ANTIKETOMBE TERHADAP Candida albicans Kurniawati Sambodo, Dwi; Salimah, Siti
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.vi0.96

Abstract

Prevalensi populasi masyarakat Indonesia yang menderita ketombe menurut data dari International Date Base, US Sensus Bureau tahun 2004 sebesar 43.833.262 dari 238.452.952 jiwa dan menempati urutan ke empat setelah China, India dan US. Mikroorganisme yang diduga sebagai penyebab ketombe adalah jamur Candida albicans. Sampo antiketombe yang banyak beredar dipasaran mengandung zat aktif yang bersifat fungisitik untuk mengobati infeksi kulit kepala untuk menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans .Salah satu tanaman obat yang dapat digunakan adalah daun ketepeng cina yang mengandung zat aktif yaitu tanin, saponin, alkaloid, steroid, terpenoid, flavonoid, karbohidrat, dan antrakuinon yang berpotensi sebagai antijamur Candida albicans. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengetahui efektivitas sediaan sampo ekstrak ketepeng cina (Cassia alata Linn.) sebagai antiketombe terhadap Candida albicans. Sampo diformulasikan menjadi 3 formula dengan perbedaan konsentrasi ekstrak kental ketepeng cina hasil. Sampo diuji sifat fisik dan efektifitas antiketombe menggunakan metode Diffusion Kirby-Bauer dengan indikator diameter daya hambat sampo. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa sifat fisik dari ketiga formula sampo ekstrak ketepeng cina (Cassia alata Linn.) meliputi organoleptis, pengukuran pH, pengukuran tinggi busa, homogenitas, cycling test, dan viskositas dihasilkan sifat fisik yang baik sesuai dengan standar uji sifat fisik sampo. Ketiga formula sampo memiliki aktivitas antijamur terhadap Candida albicans.
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN DEWASA PNEUMONIA DENGAN METODE DDD (Defined Daily Dose) DI RAWAT INAP RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL PERIODE TAHUN 2019 Puspita Dewi, Tanisa; Dhirisma, Fitria
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.vi0.97

Abstract

Pneumonia merupakan suatu penyakit infeksi penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Hasil penelitian yang telah dilakukan di RSUD Dr Moewardi penggunaan antibiotik untuk penyakit pneumonia mencapai 48,16%. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional dapat menyebabkan resistensi, makapenggunaannya perlu dievaluasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai perhitungan DDD dalam penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia di rawat inap RSU PKU Muhammadiyah Bantul Periode Tahun 2019. Penelitian dilakukan secara observasional. Data diambil secara retrospektif melalui data rekam medik pasien dewasa pneumonia di rawat inap RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Sampel yang digunakan sejumlah 97 rekam medik pasien. Data dianalisis secara kuantitatif dalam DDD/100 patient days denganrumus yang ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit. Hasil menunjukkan bahwa dari 97 rekam medik pasien yang berdiagnosa pneumonia terdapat 15 jenis antibiotik dari 5 golongan yang digunakan. Total nilai DDD yang didapatkan sebesar 149,7 DDD/100 patient days artinya bahwa dari 100 pasien, total konsumsi antibiotik setiap harinya sebesar 149,7 DDD/100 patient days. Antibiotik yang mempunyai nilai DDD/100 patient days tertinggi yaitu azithromycin oral yaitu sebesar 68,4 DDD/100 patient days dan antibiotik yang mempunyai nilai DDD paling rendah adalah cefepime injeksi yaitu sebesar 0,2 DDD/100 patient days.