cover
Contact Name
Dr. Rini Mastuti
Contact Email
agribisnisfp@unsam.ac.id
Phone
+6281233449938
Journal Mail Official
agribisnisfp@unsam.ac.id
Editorial Address
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Samudra Jalan Meurandeh, Langsa-Aceh
Location
Kota langsa,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Penelitian Agrisamudra
Published by Universitas Samudra
ISSN : 24600709     EISSN : 26856611     DOI : 10.33059
Focus and Scope Agricultural Economic, Agribussiness Management, Entrepreneurship, Agricultural Marketing, Agricultural Policy, Farmer Empowerment, Agricultural Communication Extension
Articles 125 Documents
PENGARUH BIAYA PRODUKSI, PENGALAMAN, DAN KETERAMPILAN TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI KAKAO (THEOBROMA CACAO) DI KECAMATAN KARANG BARU KABUPATEN ACEH TAMIANG cut gustiana; irwanto irwanto
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.217 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v4i2.286

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh biaya produksi, pengalaman, dan keterampilan terhadap pendapatan usahatani kakao (Theobroma cacao) di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh. Objek penelitian ini adalah petani yang memiliki usahatani kakao di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada biaya produksi, pengalaman, dan keterampilan terhadap pendapatan usahatani kakao di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang, Hasil penelitian rata-rata umur petani sampel di desa sampel adalah 42 tahun, pendidikan 8 tahun, pengalaman sebesar 16 tahun dan jumlah tanggungan keluarga sebanyak 5 orang. Rata-rata jumlah penggunaan biaya produksi usahatani kakao di Kecamatan Karang Baru sebesar Rp 611.460 per usahatani dan Rp 462.080 per hektar. Rata-rata jumlah pendapatan usahatani petani kakao di Kecamatan Karang Baru yaitu Rp. 37.937.349 per usahatani dan Rp 28.534.255 per hektar. Rata-rata tingkat keterampilan usahatani petani kakao di Kecamatan Karang Baru sebesar 2,6 skor. Hasil analisis regresi linear berganda diperoleh persamaan yaitu sebagai berikut: Y = 5,01 - 0,45 X1 + 0,06 X2 + 0,10 X3. Dari koefisien determinasi menunjukkan bahwa besar koefisien determinasi (R2) dihasilkan nilai R2 = 0,53 atau 53%. Ini berarti pendapatan petani dalam berusahatani kakao (Y) dipengaruhi oleh biaya produksi (X1), pengalaman (X2), dan keterampilan (X3) sebesar 53% dan sisanya sebesar 47% lagi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel penelitian ini. Hasil pengujian secara serempak diperoleh bahwa secara serempak variabel tingkat biaya produksi, pengalaman, dan keterampilan memberi pengaruh yang sangat nyata terhadap pendapatan petani dalam berusahatani kakao. Hasil pengujian secara parsial pada variabel biaya produksi (X1) , variabel pengalaman (X2) dan variabel keterampilan (X3) tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani kakao.
Perbedaan Pendapatan Usahatani Padi Sawah (Oryza sativa, L) Dengan Penerapan Sarana Produksi Spesifik Lokal Dan Non Spesifik Lokal Di Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur Abdurrachman Abdurrachman; afrida hanum
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.316 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v4i2.287

Abstract

Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui perbedaan pendapatan padi sawah yang menggunakan sarana produksi spesifik lokal dan non sarana produksi spesifik lokal di Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur dengan pertimbangan bahwa kecamatan tersebut merupakan daerah yang banyak terdapat usahatani padi sawah yang menerapkan sarana produksi spesifik lokal dan sarana produksi non spesifik lokal. Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur memiliki 23 desa, kemudian dari 23 desa tersebut terdapat 22 desa yang memiliki usahatani padi sawah kemudian diambil 5 desa sebagai desa sampel. Jumlah petani sampel usahatani padi sawah di daerah penelitian berdasarkan penerapan sarana produksi spesifik lokal berjumlah 24 orang dan sarana produksi non spesifik lokal berjumlah 24 orang. Rata-rata umur petani padi sawah yang menerapkan sarana produksi spesifik lokal yaitu berumur 45 tahun dengan pendidikan rata-rata 10 tahun, pengalaman berusahatani selama 6 tahun dan jumlah tanggungan keluarga sebanyak 5 orang, sedangkan rata-rata umur petani padi sawah yang menerapkan sarana produksi non spesifik lokal yaitu berumur 48 tahun, dengan pendidikan rata-rata 9 tahun, pengalaman berusahatani selama 6 tahun dan jumlah tanggungan keluarga sebanyak 5 orang. Rata-rata luas lahan garapan petani padi sawah yang menerapkan sarana produksi spesifik lokal yaitu seluas 0,59 hektar, sedangkan rata-rata luas lahan garapan petani padi sawah yang menerapkan sarana produksi non spesifik lokal yaitu seluas 0,24 hektar. Rata-rata pendapatan usahatani padi sawah yang menerapkan sarana produksi spesifik lokal yaitu sebesar Rp. 9.463.365 per usahatani dan Rp. 15.934.099 per hektar sedangkan rata-rata pendapatan usahatani padi sawah yang menerapkan sarana produksi non spesifik lokal yaitu Rp. 5.656.230 per usahatani dan Rp. 23.463.342 per hektar. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji t diperoleh t cari = 3,20 sedangkan t tabel pada df 0,05 = 2,013 dan pada df 0,01 = 2,687. Ini berarti t cari > t tabel pada tingkat kepercayaan 95% sedangkan dan pada tingkat kepercayaan 99% t cari > t tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha terima dan Ho ditolak. Artinya ada perbedaan pendapatan usahatani padi sawah yang menerapkan sarana produksi spesifik lokal dan yang menerapkan sarana produksi non spesifik lokal.
COUNTING TOTAL BACTERIA IN LAND ORGANIC WASTE HOUSEHOLD AND LAND INORGANIC WITH TOTAL PLATE COUNT METHOD (TPC) Ekamaida Ekamaida
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.244 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v4i2.288

Abstract

The soil fertility aspect is characterized by the good biological properties of the soil. One important element of the soil biological properties is the bacterial population present in it. This research was conducted in the laboratory of Microbiology University of Malikussaleh in the May until June 2016. This study aims to determine the number of bacterial populations in soil organic and inorganic so that can be used as an indicator to know the level of soil fertility. Data analysis was done by T-Test that is by comparing the mean of observation parameter to each soil sample. The sampling method used is a composite method, which combines 9 of soil samples taken from 9 sample points on the same plot diagonally both on organic soil and inorganic soil. The results showed the highest bacterial population was found in total organic soil cfu 180500000 and total inorganic soil cfu 62.500.000
PENGARUH PENERAPAN SISTEM AGRIBISNIS TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI MENTIMUN (Cucumis sativus L.) DI KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG supristiwendi supristiwendi; monika azizah
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 2 No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.332 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v2i2.311

Abstract

Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Aceh Tamiang yang mengusahakan budidaya mentimun. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey. Objek dalam penelitian ini adalah para petani yang berusahatani mentimun (Cucumis sativus L.) yang berada di Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah pendapatan usahatani, subsistem sarana produksi, subsistem produksi usahatani dan subsistem penanganan pasca panen. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan subsistem sarana produksi, subsistem produksi usahatani dan subsistem penanganan pasca panen terhadap pendapatan usahatani mentimun di Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang. Rata-rata umur petani mentimun adalah 41,2 tahun, dengan masa pendidikan 8,9 tahun, pengalaman berusahatani 13,3 tahun dan besarnya tanggungan keluarga rata-rata 4 orang. Rata-rata umur petani tergolong produktif, masa pendidikan tergolong rendah karena masa pendidikan 8,9 tahun antara SLTP dan SLTA, sedangkan jumlah tanggungan keluarga 4 orang relatif tinggi. Hasil Penelitian dimana rata-rata luas lahan garapan usahatani mentimun di Desa Jamur Jelatang adalah 0,23 Ha, Desa Jamur Labu 0,16 Ha dan Desa Ingin Jaya 0,16 Ha. Sedangkan rata-rata luas garapan petani mentimun di daerah penelitian adalah 0,18 Ha. Rata-rata biaya produksi usahatani mentimun di daerah penelitian yaitu Rp. 2.046.947,- per usahatani dan Rp. 11.371.926,- per hektar. Penggunaan biaya produksi terbesar terdapat di Desa Jamur Jelatang yaitu Rp. 2.495.991 per usahatani. Rata-rata pendapatan kotor/nilai produksi usahatani mentimun didaerah penelitian adalah sebesar Rp. 4.583.333,-/UT atau Rp. 25.462.963,-/Ha, sedangkan rata-rata pendapatan bersih usahatani mentimun adalah Rp. 2.536.387,-/UT atau Rp. 14.091.037,-/Ha. Dari analisis statistik dengan menggunakan Regresi Linier Berganda diperoleh persamaan regresi yaitu Y= -18,89 + 0,062 X1 + 0,21 X2 + 1,41 X3. Hasil perhitungan diperoleh (R2) = 0,70 atau 70 %. Ini berarti subsistem sarana produksi, subsistem produksi usahatani dan subsistem penanganan pasca panen mempengaruhi pendapatan usahatani mentimun di daerah penelitian sebesar 70% sedangkan 30% di pengaruhi faktor-faktor lain diluar penelitian yang tidak dihitung nilainya, seperti faktor harga, permintaan, penawaran dan sebagainya. Hasil pengujian secara serempak menunjukkan bahwa subsistem sarana produksi, subsistem produksi usahatani dan subsistem penanganan pasca panen secara serempak berpengaruh sangat nyata terhadap pendapatan usahatani mentimun di Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa subsistem sarana produksi, subsistem produksi usahatani dan subsistem penanganan pasca panen secara parsial berpengaruh sangat nyata terhadap pendapatan usahatani mentimun di Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang.
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI NILAM (Pogostemon cablin, Benth) DAN KONTRIBUSI TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PETANI DI KECAMATAN SEKERAK KABUPATEN ACEH TAMIANG muhammad jamil; ayu sawalia; silvia anzitha
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.734 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v5i1.817

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berapa besar pendapatan usahatani nilam dan kontribusinya terhadap pendapatan keluarga petani Di Kecamatan Sekerak Kabupaten Aceh Tamiang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sampling jenuh (seluruhnya). Penentuan petani sampel dari masing masing desa sampel dilakukan secara acak sederhana (Simple Random Sampling), dengan menetapkan besarnya sampel yang akan diambil yaitu 45% untuk setiap desa sampel. Adapun desa-desa tersebut adalah Desa Bandar Mahligai, Pantai Tinja, dan Desa Sekerak Kiri. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata karakteristik petani sampel yaitu umur 41 tahun, pendidikan 11 tahun, pengalaman 11 tahun, dan jumlah tanggungan keluarga 5 orang, dengan rata-rata luas lahan usahatani nilam 0,35 hektar dengan rata-rata biaya produksi yaitu Rp. 5.923.501/Tahun dan rata-rata penerimaan kotor atau nilai produksi yaituRp. 38.062.800/Tahun, rata-rata pendapatan bersih yaitu Rp.32.139.299/Tahun dengan rata-rata pendapatan diluar usahatani nilam yaituRp. 12.104.000/Tahun dengan total pendapatan keluarga petani yaituRp.44.243.299/Tahun. Rata-Rata kontribusi pendapatan usahatani nilam di Kecamatan Sekerak Kabupaten Aceh Tamiang terhadap pendapatan keluarga petani ialah sebesar 72,13%. Dapat disimpulkan bahwa kontribusi usahatani nilam terhadap pendapatan keluarga petani lebih besar dari 50% atau > 50% dikatagorikan berkontribusi tinggi.
PENGARUH HARGA BAHAN BAKU, HARGA JUAL DAN PRODUKSI TERHADAP HASIL PENJUALAN TAHU DI KECAMATAN LANGSA KOTA Hanisah Hanisah; Dolly Rivani
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.903 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v5i1.833

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh harga bahan baku, harga jual dan produksi terhadap hasil penjualan tahu di Kecamatan Langsa Kota. Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan metode survei. Penelitian ini merupakan studi kasus pada usaha tahu di Kecamatan Langsa Kota . Objek penelitian adalah pengusaha tahu yang terdapat di Kecamatan Langsa Kota. Ruang lingkup penelitian terbatas pada pengaruh harga bahan baku, harga jual dan produksi terhadap hasil penjualan tahu di Kecamatan Langsa Kota. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2017 s/d Januari 2018. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa hasil analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan regresi : Y = -5,325 + 0,002X1 + 0,239X2 + 0,221X3. Nilai R2 sebesar 0,999 artinya bahwa variabel harga bahan baku, harga jual dan produksi mempengaruhi hasil penjualan pada usaha tahu di Kecamatan Langsa Kota sebesar 99,9%. Sisanya sebesar 0,1% dipengaruhi faktor lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini seperti biaya produksi, promosi, sistem pemasaran dan lain sebagainya. Hasil Uji F diperoleh nilai Fcari sebesar 1.537,8 dengan tingkat significan 0,000 maka secara serempak variabel harga bahan baku, harga jual dan produksi berpengaruh sangat nyata terhadap hasil penjualan pada usaha tahu di Kecamatan Langsa Kota. Hasil uji t diperoleh nilai tcari X1 sebesar 0,60 dengan significan 0,954 maka secara terpisah harga bahan baku tidak berpengaruh terhadap hasil penjualan. Hasil uji t diperoleh tcari X2 sebesar 11,665 dengan significan 0,000, maka secara terpisah harga jual berpengaruh sangat nyata terhadap hasil penjualan. Hasil uji t3 diperoleh tcari X3 sebesar 10,274 dengan significan 0,000 maka secara terpisah produksi berpengaruh sangat nyata terhadap hasil penjualan pada usaha tahu di Kecamatan Langsa Kota.
ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PRODUK KARET REMAH MENJADI KARET SIR 20 DI PT. ACEH RUBBER INDUSTRIES KABUPATEN ACEH TAMIANG muslimah mislimah mislimah; Fahmi Ramadana
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.61 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v5i1.834

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui kelayakan finansial bisnis produk karet menjadi karet sir 20 di PT. Aceh Rubber Industries Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Lokasi Penelitian yaitu di Dusun Damai Paya Ketenggar, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Objek Penelitian ini hanya dibatasi pada industri pengolahan karet pada PT. Aceh Rubber Industries. Ruang Lingkup penelitian ini meliputi kelayakan finansial pada bisnis produk karet remah menjadi karet SIR 20. Hasil perhitungan penelitian ini diperoleh NPV = 6.871.582.204 (lebih besar dari nol), yang artinya usaha tersebut layak untuk dilanjutkan. Rata-rata IRR = 24,16% lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku 5,25% sehingga usaha tersebut layak untuk diusahakan dan rata-rata Net B/C Ratio = 1,75 (lebih besar dari 1) maka usaha tersebut layak untuk dikembangkan bila ditinjau dari aspek segi finansial, dilihat dari kemampuan payback period (PBP) usaha ini relatif cepat dapat mengembalikan modal, tepatnya rata-rata 3,3 tahun (lebih kecil dari umur proyek), maka usaha tersebut layak untuk diusahakan dan dikembangkan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KABUPATEN ACEH TIMUR Thursina Mahyuddin; Hanisah Hanisah; Cut Latifu Rahmi
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.622 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v5i1.838

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Aceh Timur. Penelitian dilakukan di Kabupaten Aceh Timur dengan pertimbangan bahwa kabupaten tersebut terdapat Instansi Pemerintahan yang memiliki petugas penyuluh pertanian. Objek dalam penelitian ini hanya dibatasi pada penyuluh yang melakukan kegiatan penyuluhan pertanian dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur. Ruang lingkup penelitian ini meliputi umur, pendidikan, pengalaman dan kinerja penyuluh pertanian. Waktu penelitian dilaksanakan pada Bulan Juli sampai dengan Agustus 2017. Metode penelitian dilakukan secara survei. Penentuan kecamatan sampel dengan menggunakan metode “Simple Random Sampling” diambil 5 kecamatan untuk dijadikan sampel. Dari masing-masing kecamatan dengan metode “Simple Random Sampling” ditentukan jumlah sampel sebesar 50%, sehingga jumlah sampel seluruhnya adalah sebanyak 34 orang dari jumlah populasi sebanyak 68 orang. Hasil penelitian rata-rata umur penyuluh pertanian di Kabupaten Aceh Timur adalah 45,3 tahun, dengan pendidikan rata-rata 15,6 tahun, pengalaman dalam penyuluhan sebanyak 8,1 tahun dan jumlah tanggungan keluarga rata-rata 3 orang. Rata-rata kinerja penyuluh pertanian sebesar 2,1 skor artinya kinerja penyuluh pertanian dalam pemberdayaan petani dikategorikan cukup di Kabupaten Aceh Timur. Hasil analisis regresi linear berganda diperoleh persamaan yaitu sebagai berikut: Y = 1,513 + 0,005 X1 + 0,020 X2. + 0,005 X3. Hasil analisis koefisien determinasi menunjukkan bahwa besar R2 = 0,349 atau 35%. Ini berarti kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Aceh Timur. (Y) dipengaruhi oleh faktor umur, pendidikan dan pengalaman sebesar 35% dan sisanya sebesar 65% lagi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel penelitian ini. Hasil pengujian secara serempak diperoleh variabel umur, pendidikan dan pengalaman berpengaruh sangat nyata terhadap kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Aceh Timur. Hasil pengujian secara parsial untuk variabel umur dan pengalaman tidak berpengaruh nyata sedangkan pada pendidikan berpengaruh sangat nyata terhadap kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Aceh Timur.
ANALISIS BIAYA TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI KECAMATAN INDRA MAKMUR KABUPATEN ACEH TIMUR Rozalina Rozalina Rozalina; Gufran Nurdila
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.337 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v5i1.839

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh biaya produksi terhadap pendapatan usahatani kakao di Kecamatan Indra Makmur Kabupaten Aceh Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei (survey method). Objek penelitian ini adalah usahatani kakao di Kecamatan Indra Makmur Kabupaten Aceh Timur. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani kakao dilakukan dengan menggunakan persamaan regresi linier sederhana dengan menggunakan SPSS 17 satu variabel bebas yaitu variabel biaya produksi dan satu variabel terikat adalah pendapatan usahatani kakao. Hasil analisis diperoleh persamaan regresi yaitu: Y = 59, 606 – 0,446 X1 Hasil perhitungan diperoleh R2 = 0,06 atau 6 % menyatakan bahwa biaya produksi berpengaruh terhadap pendapatan usahatani kakao di Kecamatan Indra Makmur. 94 %, faktor lain yang sangat dominan mempengaruhi pendapatan yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil pengujian Uji t menjelaskan bahwa variabel biaya produksi secara Parsial tidak berpengaruh dan negatif terhadap variabel pendapatan petani kakao di Kecamatan Indra Makmur
PENGARUH INTERVAL PEMBERSIHAN PIRINGAN, PENUNASAN DAN BIAYA PEMUPUKAN TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS, JACK) DI KECAMATAN KEJURUAN MUDA KABUPATEN ACEH TAMIANG cut gustiana; Supristiwendi Supristiwendi; Mulkan Siddik
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.064 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v5i1.840

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh interval pembersihan piringan, penunasan dan biaya pemupukan terhadap pendapatan usahatani kelapa sawit di Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan metode survey. Objek dalam penelitian ini hanya dibatasi pada petani kelapa sawit rakyat di Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang. Ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh interval pembersihan piringan, penunasan dan pemupukan terhadap pendapatan usahatani kelapa sawit rakyat di Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2018 s/d Februari 2018. Jumlah populasi dalam penelitian adalah sebanyak 227 orang. Jumlah sampel pada masing-masing desa yaitu Desa Seumadam sebanyak 24 orang, Desa Kebun Sungai Liput sebanyak 15 orang dan Desa Suka Makmur sebanyak 6 orang, sehingga jumlah sampel keseluruhan yaitu 45 orang. Hasil penelitian: Hasil analisis linier berganda diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 8,790 + 0,765X1 + 0,327X2 + 4,383X3 . Nilai R2 sebesar 0,788 artinya bahwa variabel interval pembersihan piringan, interval penunasan dan biaya pemupukan mempengaruhi pendapatan usahatani kelapa sawit di Kecamatan Kejuruan Muda sebesar 78,8 %. Sisanya sebesar 21,2% dipengaruhi faktor lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini. Secara serempak variabel interval pembersihan piringan, interval penunasan dan biaya pemupukan berpengaruh sangat nyata terhadap pendapatan usahatani kelapa sawit di Kecamatan Kejuruan Muda. Secara terpisah variabel interval pembersihan piringan berpengaruh nyata terhadap pendapatan, variabel interval penunasan tidak berpengaruh terhadap pendapatan dan variabel biaya pemupukan berpengaruh sangat nyata terhadap pendapatan usahatani kelapa sawit di Kecamatan Kejuruan Muda.

Page 4 of 13 | Total Record : 125