cover
Contact Name
Tri Cahyono
Contact Email
tricahyonoubt@gmail.com
Phone
+6282252730211
Journal Mail Official
jbkb.borneo@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan, Jl. Amal Lama, No 1, Tarakan
Location
Kota tarakan,
Kalimantan utara
INDONESIA
Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo
ISSN : 26850753     EISSN : 26852039     DOI : -
Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo (JBKB), mempublikasikan kajian dan hasil penelitian pada ruang lingkup Bimbingan dan Konseling serta pendidikan yang berkaitan dengan Bimbingan dan Konseling. Setiap naskah yang dikirimkan akan ditinjau menggunakan metode peninjauan ganda. Scope Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo (JBKB): Personal Guidance and Counseling Social Guidance and Counseling Career Guidance and Counseling Academic Guidance and Counseling Assessment in Guidance and Counseling Group Guidance Group Counseling Individual Counseling Multicultural Counseling Behavior Analysis and Modification Evaluation and Supervision in Guidance and Counseling Guidance and Counseling Management Mental Hygiene Media of Guidance and Counseling Information Technology in Guidance and Counseling.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2023): Vol 5 No 1, Juni 2023" : 11 Documents clear
FENOMENA BULLYING DI KAWASAN PONDOK PESANTREN Nurul Fadilah; Nisa Ariantini; Sri Wahyu Ningsih
Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo Vol 5, No 1 (2023): Vol 5 No 1, Juni 2023
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jbkb.v5i1.4061

Abstract

AbstractThis paper aims at reviewing bullying at islamic boarding school, Bullying often occurs among teenagers today, not only in the school environment, but also in Islamic boarding schools where religious education is taught. The consequences of bullying can affect the mental health of young people, especially the victims. they are afraid, ashamed, depressed, sad and anxious. Victims of bullying also experience physical impacts such as swelling, injuries, insomnia, and loss of appetite. This study discusses Bertuju's experience of bullying. To find out students' understanding of bullying, forms of bullying, causes, factors and perceived consequences.Keywords : bullying, islamic boarding school, teenagerAbstrakTulisan ini bertujuan untuk mengulas tentang bullying di pondok pesantren, Bullying sering terjadi di kalangan remaja saat ini, tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga di pondok pesantren yang merupakan tempat pendidikan agama. Akibat dari bullying dapat mempengaruhi kesehatan mental anak muda, terutama para korbannya, mereka merasa takut, malu, tertekan, sedih dan cemas. Korban perundungan juga mengalami dampak fisik seperti bengkak, luka, insomnia, dan kehilangan nafsu makan. Penelitian ini membahas tentang pengalaman dalam menghadapi perundungan. Untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai bullying, bentuk-bentuk bullying, penyebab, faktor, dan akibat yang dirasakan.Kata Kunci : bullying, pesantren, remaja
PENGARUH LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF SISWA Musuki Musuki; Dewi Yulianti; Halizatul Aini
Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo Vol 5, No 1 (2023): Vol 5 No 1, Juni 2023
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jbkb.v5i1.4067

Abstract

AbstractThe effect of individual counseling services to improve students' assertive behavior in class XI MA NW Senyiur 2020/2021 academic year. Thesis, a study program for guidance and counseling of the Faculty of Education (FIP) Hamzanwadi University. This study aims to determine the effect of individual counseling services to improve students' assertive behavior in class XI MA NW Senyiur 2020/2021 academic year. This type of research is an experiment with the A-B design research design. The subject of this research is a student in class XI. The data collection technique used an assertive behavior questionnaire and analyzed using quantitative data in the form of numbers which were processed using simple statistics. The results of this study indicate that the initial condition data before being given treatment (pretest) in the form of individual counseling services is in the low category with a score of 9 being vulnerable to 0 10 and the conditions after being given treatment (posttest) individual counseling services are in the high category with a score of 25 being vulnerable 20 30, and the scores on each aspect before being given individual counseling services are in the low category, namely the affective component aspect, the score is 30%, the cognitive component aspect is 37%, the conation component aspect is 25%, then after being given individual counseling services there is an increase In each aspect, the affective component aspect scored 80%, the cognitive component aspect was 87%, and the conation component aspect was 83%. This is in accordance with individual counseling, where there is a counseling relationship with report card nuances, and the counselor seeks to provide assistance for the counselee's personal development and the counselee can anticipate the problems they face. The researchers conclude that individual counseling can help the counselee's problem, namely the change from low assertive behavior to high assertive behavior.Keywords :Iindividual counseling service, assertive behaviorAbstractPengaruh layanan konseling individual untuk meningkatkan perilaku asertif siswa di kelas XI MA NW Senyiur Tahun Pelajaran 2020/2021. Skripsi, program studi bimbingan dan konseling Fakultas Ilmu Pedidikan (FIP) Universitas Hamzanwadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan konseling individual untuk meningkatkan perilaku asertif siswa di kelas XI MA NW Senyiur TahunPelajaran 2021/2022. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain penelitian desain A-B. Subjek penelitian ini adalah seorang siswa yang kelas XI. Teknik pengumpulan data menggunakan angket perilaku asertif dan dianalisis menggunakan data kuantitatif berupa angka-angka yang diolah menggunakan statististik sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa data kondisi awal sebelum diberikan perlakuan (pretest) berupa layanan konseling individual berada pada kategori rendah dengan skor 9 berada pada rentan 0 10 dan kondisi setelah diberikan perlakuan (posttest) layanan konseling individual berada pada kategori tinggi denganskor 25 berada pada rentan 20 30, dan skor pada setiap aspek sebelum diberikan layanan konseling individual berada pada kategori rendah yaitu pada aspek komponen afektif skor sebesar 30%, aspek komponen kognitif 37%, aspek komponen konasi 25%, kemudian setelah diberikan layanan konseling individual terjadi peningkatan pada setiap aspek yaitu aspek komponen afektif skor sebesar 80%, aspek komponen kognitif 87%, dan aspek komponen konasi 83%. Hal ini sesuai dengan konseling individual adalah dimana terjadi hubungan konseling yang bernuansa raport, dan konselor berupaya memberikan bantuan untuk pengembangan pribadi konseli serta konseli dapat mengantisipasi masalah-masalah yang dihadapinya. Dapat peneliti simpulkan bahwa konseling individual dapat membantu masalah konseli yakni perubahan dari perilaku asertif rendah menjadi perilaku asertif tinggi.Kata Kunci : Layanan konseling individual, perilaku asertif
HUBUNGAN PERILAKU ASERTIF DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA Rima Rahmadiana; Tri Umari; Donal Donal
Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo Vol 5, No 1 (2023): Vol 5 No 1, Juni 2023
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jbkb.v5i1.4062

Abstract

AbstractThis study aims to determine the relationship between assertive behavior and social adjustment of class X students of SMAN 2 Tebing Tinggi. This research is a descriptive quantitative correlational research. The sample in this study amounted to 142 students obtained through random sampling technique. Data collection techniques in this study were carried out using an assertive behavior scale and a social adjustment scale. The data analysis technique used product moment correlation with the Pearson formula with the help of IMB SPSS version 25. The results showed that there was a significant and positive relationship between assertive behavior and students' social adjustment, this is evidenced by the product moment test analysis results obtained a significance value (sig. 2 tailed) is 0.727 which means that the value is 0.05. Thus, it means that there is a significant relationship between assertive behavior and social adjustment.Keywords : Assertive Behavior; Social AdjustmentAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku asertif dengan penyesuaian sosial siswa kelas X SMAN 2 Tebing Tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif korelasional. Adapun sampel dalam penelitian ini berjumlah 142 siswa yang diperoleh melalui teknik random sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan skala perilaku asertif dan skala penyesuaian sosial. Teknik analisis data menggunakan korelasi product momment dengan rumus pearson dengan bantuan IMB SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikan dan positif antara perilaku asertif dengan penyesuaian sosial siswa, hal ini dibuktikan dengan hasil analisis uji product moment diperoleh nilai signifikansi (sig. 2 tailed) adalah 0,727 yang memiliki arti bahwa nilai 0,05. Dengan demikian berarti terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku asertif dengan penyesuaian sosial..Kata Kunci : Perilaku Asertif; Penyesuaian Sosial
PENGARUH PENERAPAN SOSIODRAMA TERHADAP KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL Adam Adam; Siti Rahmi; Nisa Ariantini
Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo Vol 5, No 1 (2023): Vol 5 No 1, Juni 2023
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jbkb.v5i1.4068

Abstract

AbstractIn the community, as well as schools are required to be able to communicate well with school students, namely teachers, administrative staff, peers, and other school personnel. Students who have good interpersonal communication will easily socialize. The subjects of this study were 25 students of class X SMA Negeri 4 Palu Barat. The sampling technique used was purposive sampling in which the research subjects were taken with the consideration that based on information obtained from the supervising teacher at SMA Negeri 4, it was identified that 25 students had poor interpersonal communication with indications that these students were less open in expressing their opinions and problems. and lack respect for the interlocutor. The data collection techniques used in this study were questionnaires and observation. Analysis of the research data means to analyze the results of research figures relating to students' interpersonal communication skills, the data analysis technique used is descriptive statistical analysis and t-test analysis. The interpersonal communication skills of class X students at SMA Negeri 4 Palu Barat before being given treatment in the form of sociodrama exercises or based on the results of the pretest were in the medium category and after being given treatment in the form of sociodrama exercises or based on the posttest results of interpersonal communication the students had increased, namely in the high category.Keywords: Sociodrama, Interpersonal CommunicationAbstrakDi lingkungan masyarakat, maupun sekolah siswa dituntut mampu berkomunikasi dengan baik dengan warga sekolah yakni guru, staf tata usaha, teman sebaya, maupun personil sekolah lainnya. Siswa yang memiliki komunikasi antarpribadi yang baik akan mudah bersosialisasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 4 Palu Barat, sebanyak 25 siswa. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah sampling purposive dimana subjek penelitian diambil dengan pertimbangan bahwa berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru pembimbing di SMA Negeri 4, bahwa teridentifikasi 25 orang siswa yang memiliki komunikasi antarpribadi yang kurang baik dengan indikasi siswa ini kurang terbuka dalam mengemukakan pendapat maupun masalahnya dan kurang menghargai lawan bicaranya. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan observasi. Analisis data penelitian dimaksudkan untuk menganalisis data hasil angket penelitian berkaitan dengan keterampilan komunikasi antarpribadi siswa, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriftif dan analisis t-test. Keterampilan komunikasi antarpribadi siswa kelas X di SMA Negeri 4 Palu Barat sebelum diberikan perlakuan berupa latihan sosiodrama atau berdasarkan hasil pretest berada dalam kategori sedang dan setelah diberi perlakuan berupa latihan sosiodrama atau berdasarkan hasil posttest komunikasi antarpribadi siswa mengalami peningkatan yaitu berada pada kategori tinggi.Kata Kunci : Sosiodrama, Komunikasi Antar Pribadi
KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ASERTIF UNTUK MENCEGAH KECANDUAN GAME ONLINE PADA SISWA Baiq Mahyatun; Dewi Yulianti; Eka Lili A lmayanti
Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo Vol 5, No 1 (2023): Vol 5 No 1, Juni 2023
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jbkb.v5i1.4063

Abstract

AbstractThe purpose of this study is to determine the effectiveness of group counseling services using assertive techniques to prevent addiction to playing online games. This research method is pre-experimental using a one-group pre-test and post-test research design. This research was conducted at One Roof Middle School 1 Sakra Timur. The instrument in this research is a questionnaire. 6 grade VIII students were sampled in this study because of reasons that indicated online game addiction. This data was obtained based on the results of interviews with the Guidance and Counseling teacher. The conclusion of this study is seen from the results of W count and W table 35 0, it can be concluded that the provision of group guidance services using assertive techniques is effective in preventing addiction to playing online games in studentsKeywords :Group guidance services, Assertive Techniques, addiction in playing online gamesAbstractTujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengatahui keefektifan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik asertif untuk mencegah kecanduan bermain game online. Metode penelitian ini adalah Pre-eksperimental dengan menggunakan desain penelitian one-group pre-terest dan post-test. Penelitian ini dilakukan di SMPN Satu Atap 1 Sakra Timur. Instrumen dalam penelitian ini adalah angket. 6 orang siswa kelas VIII dijadikan sampel dalam penelitian ini karna alasan terindikasi kecanduan game online data ini diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan guru Bimbingan dan Konseling. Kesimpulan penelitian ini dilihat dari hasil W hitung dan W tabel 35 0 , dapat di simpulkan bahwa pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik asertif efektif mencegah kecanduan bermain game online pada siswa.Kata Kunci : Layanan bimbingan kelompok, Teknik Asertif, kecanduan bermain game online
PERAN PENDEKATAN SISTEM KELUARGA DAN RELIGI TERHADAP KETAHANAN PSIKOLOGIS REMAJA YANG MENGALAMI KONFLIK Kusumawati Kusumawati; Yulia Novita Sari
Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo Vol 5, No 1 (2023): Vol 5 No 1, Juni 2023
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jbkb.v5i1.4069

Abstract

AbstractThe family approach must be well understood by every family member and couple who will have a family in order to optimally prepare and implement family functions. Not only the role of the family system approach, but the role of religion also contributes to shaping the psychological resilience of adolescents in the face of conflict. Adolescence is a phase of human development transitioning from childhood to adulthood. The transition from childhood to adolescence can cause internal and interpersonal conflicts, so psychological resilience skills are needed in adolescents. The research method used is literature research, this method can also be said to be a research method whose sources of information contain topics that are needed for processing and are presented in the form of literature research reports in connection with searching, collecting, and analyzing. The results show that the family and religious system approach if understood and implemented properly will foster a generation that has resilience in the face of dynamic times. Based on this description, it is concluded that the family system and religious approach in adolescent development is a fundamental guidance in order to reduce conflicts that occur in the adolescent self or environment.Keywords: Family, Religious, Resilience, Psikologis, AdolescentsAbstrakPendekatan keluarga harus dipahami dengan baik oleh setiap anggota keluarga maupun pasangan yang akan berkeluarga agar dapat menyiapkan dan menerapkan fungsi-fungsi keluarga dengan optimal. Tak hanya peran pendekatan sistem keluarga, namun peran religi juga turut andil untuk membentuk ketahanan psikologis remaja dalam menghadapi konflik. Remaja merupakan fase perkembangan manusia peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Transisi dari masa anak sampai remaja dapat menimbulkan konflik internal dan interpersonal, maka dibutuhkan kemampuan ketahanan psikologis pada diri remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan, metoded ini juga dapat dikatakan sebagai metode penelitian yang sumber-sumber informasinya mengandung topik-topik yang diperlukan pengolahan dan disajikan dalam bentuk laporan penelitian kepustakaan sehubungan dengan pencarian, pengumpulan, dan analisis. Hasil penelitian menunjukkan pendekatan sistem keluarga dan religi jika dipahami dan diamalkan dengan baik akan menumbuhkan generasi yang memiliki ketahanan dalam menghadapi perkembangan zaman yang dinamis. Berdasarkan uraian tersebut disimpulkan bahwa pendekatan sistem keluarga dan agama dalam perkembangan remaja merupakan pembinaan yang mendasar dalam rangka meredam konflik yang terjadi pada diri atau lingkungan remaja.Kata Kunci: Keluarga, Religi, Resiliensi, Psikologis, Remaja
LAYANAN INFORMASI TENTANG SELF EFFICACY DAN OPTIMIS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK Asni Asni; Arik S usiati
Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo Vol 5, No 1 (2023): Vol 5 No 1, Juni 2023
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jbkb.v5i1.4064

Abstract

AbstractThis study aims to increase the self-confidence of class VII SMPN 248 Jakarta students through information services about self-efficacy and optimism. The population of 128 students and researchers set certain criteria to be the subject of the study. The method used in this research uses a quantitative approach. The self-confidence instrument consists of 30 questions. In the pretest, the average self-efficacy component of class VII SMPN 248 Jakarta was 39%. Meanwhile, the average optimistic component of class VII SMPN Jakarta was 36%. This means that the average before the information service is carried out is categorized as low. After the information service is carried out, it is categorized as high. As the percentage of posttest components of self-efficacy, the average class VII SMPN 248 Jakarta is 69%. Meanwhile, the posttest for the optimistic component of class VII SMPN 248 Jakarta was 68%. So that it can be concluded that there is a significant increase in the self-confidence of class VII SMPN 248 Jakarta students on average by 37% in the self-efficacy component and by 32% in the optimistic component. The conclusion of this study is that information services can increase the self-confidence of class VII students at SMPN 248 Jakarta. Guidance and counseling teachers can implement information services to increase students' self-confidence.Kata Kunci: Self Afficaci, Kepercayaan DiriAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta didik kelas VII SMPN 248 Jakarta melalui layanan informasi tentang self efficacy dan optimis. Populasi sebanyak 128 peserta didik dan peneliti menetapkan kriteria tertentu yang menjadi subjek penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Instrumen kepercayaan diri yang berjumlah 30 butir soal. Pada pretest komponen self efficacy rata-rata kelas VII SMPN 248 Jakarta sebesar 39%. Sedangkan pretest komponen optimis rata-rata kelas VII SMPN 248 Jakarta sebesar 36%. Hal ini berarti rata-rata sebelum dilakukan layanan informasi dikategorikan rendah. Setelah dilakukan layanan informasi dikategorikan tinggi. Sebagaimana prosentase posttest komponen self efficacy rata-rata kelas VII SMPN 248 Jakarta sebesar 69%. Sedangkan posttest komponen optimis rata-rata kelas VII SMPN 248 Jakarta sebesar 68%. Sehingga dapat disimpulkan ada peningkatan yang signifikan kepercayaan diri peserta didik kelas VII SMPN 248 Jakarta rata-rata sebesar 37% pada komponen self efficacy dan sebesar 32% pada komponen optimis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah layanan informasi dapat meningkatkan kepercayaan diri peserta didik kelas VII SMPN 248 Guru bimbingan dan konseling dapat mengimplementasikan layanan informasi untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta didik.Keyword: Self Efficacy, Self Confidance
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS CALIFORNIA BRIEF MULTICULTURAL COMPETENCY SCALE (CBMCS) PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING Paul Arjanto; Rusnawati Ellis; Neleke Huliselan; Prisca Diantra Sampe; Wa Ode Husniah; Dony Darma Sagita; Mufida Istati; Nurul Rahmi; Arif Taufiq Dani Abdillah; Putu Abda Ursula
Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo Vol 5, No 1 (2023): Vol 5 No 1, Juni 2023
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jbkb.v5i1.4078

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to test the validity of the California Brief Multicultural Competency Scale (CBMCS) on teacher guidance and counseling in Indonesia. CBMCS is a self-report instrument that measures multicultural competence, including: cultural knowledge, cultural awareness and non-ethnic knowledge. Validation was carried out with a sample of 316 guidance and counseling teachers spread throughout Indonesia. The results showed that CBMCS had a reliability index with Cronbach's Alpha of 0.896 and validity with factor analysis showed KMO and Bartlett's Test 0.883 with a significance of 0.000 and an anti-image correlation value 0.5. Formed 3 factors that can explain 59.435% of the variability. The factor loading of each item is greater than 0.5. The results of this study indicate that CBMCS can be used as a valid and reliable instrument for measuring multicultural competence in Indonesian teacher guidance and counseling. Keywords: factor analysis, CBMCS, cronbach's alpha, multicultural competence, guidance and counseling AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan uji validitas terhadap California Brief Multicultural Competency Scale (CBMCS) pada guru bimbingan dan konseling di Indonesia. CBMCS adalah instrumen laporan diri yang mengukur kompetensi multikultural, meliputi: pengetahuan budaya, kesadaran budaya dan pengetahuan non-etnis. Validasi dilakukan dengan jumlah sampel 316 orang guru bimbingan dan konseling yang tersebar di seluruh Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CBMCS memiliki indeks reliabilitas dengan Cronbach's Alpha adalah 0,896 dan validitas dengan analisis faktor menunjukan KMO and Bartlett's Test 0,883 dengan signifikansi 0,000 dan nilai anti image korelasi 0,5. Terbentuk 3 faktor yang dapat menjelaskan 59,435% dari variabilitas. Muatan faktor (factor loading) dari setiap item lebih besar dari 0,5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CBMCS dapat digunakan sebagai instrumen yang valid dan reliabel untuk pengukuran kompetensi multikultural pada guru bimbingan dan konseling di Indonesia. Kata Kunci: analisis faktor, CBMCS, cronbach's alpha, kompetensi multikultural, bimbingan dan konseling
PELATIHAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI: GURU BIMBINGAN DAN KONSELING KREATIF BERINOVASI Ni Made Diah Padmi; Tri Cahyono
Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo Vol 5, No 1 (2023): Vol 5 No 1, Juni 2023
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jbkb.v5i1.4065

Abstract

AbstractThe results of the initial data in the previous study obtained an overview of the 3 problems found, namely teachers and students had not optimally utilized Information Technology facilities, had not been proficient enough in utilizing Information Technology applications that were useful in supporting Guidance and Counseling services, had never conducted development training Information Technology-based media for Guidance and Counseling teachers in Tarakan City. Based on the potential problems obtained, collaboration is carried out in providing training in the development of information technology-based media as a movement to increase teacher skills in utilizing Information Technology. This program is expected to improve the quality of Guidance and Counseling services. The goal is to maximize the use of Information Technology which is growing as a support for Guidance and Counseling services in schools. This activity carries mentoring material in optimizing Microsoft Powerpoint as a teaching medium and compiling an online assessment through Google Forms which was held for two days in the Meeting Room of SMP Negeri 1 Tarakan on Wednesday-Thursday, 28-29 July 2022.Keywords: Information Technology, Guidance CounselingAbstrakHasil data awal dalam penelitian sebelumnya, memperoleh gambaran adanya 3 permasalahan yang ditemukan yaitu guru dan Mahasiswa belum secara optimal memanfaatkan sarana Teknologi Informasi, belum cukup cakap dalam memanfaatkan aplikasi-aplikasi Teknologi Informasi yang bermanfaat dalam menunjang layanan Bimbingan dan Konseling, belum pernah dilakukan pelatihan pengembangan media berbasis Teknologi Informasi terhadap guru Bimbingan dan Konseling di Kota Tarakan. Berdasarkan potensi masalah yang diperoleh, maka dilakukan kolaborasi dalam memberikan pelatihan pengembangan media-media berbasis teknologi informasi sebagai gerakan meningkatkan kecakapan guru dalam memanfaatkan Teknologi Informasi. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan Bimbingan dan Konseling. Muaranya adalah memaksimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi yang semakin berkembang sebagai penunjang layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Kegiatan ini mengusung materi pendampingan dalam optimalisasi Microsoft Powerpoint sebagai media ajar dan Penyusunan Assesment Online melalui Google Formulir yang dilaksanakan selama dua hari di Ruang Pertemuan SMP Negeri 1 Tarakan pada Hari Rabu-Kamis, 28-29 Juli 2022.Kata Kunci : Teknologi Informasi, Bimbingan Konseling
KONSEP LAYANAN PEMINATAN PADA KURIKULUM MERDEKA Tri Cahyono; Ni Made Diah Padmi
Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo Vol 5, No 1 (2023): Vol 5 No 1, Juni 2023
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jbkb.v5i1.4081

Abstract

AbstractDetermining the choice of cross-subject specialization, and the choice of subject depth is a process that will involve a series of choices and decisions made by students based on an understanding of their own potential and opportunities that exist in their environment. Problems will occur if students are unable to determine the choice of specialization across subjects, and specialization deepens subject matter, so that it will hinder the learning process.The merdeka curriculum provides opportunities for students to develop their abilities, talents and interests more broadly and openly in accordance with the principle of individual differences. This allows students to develop over achievement, namely students who have a level of mastery above predetermined standards both in knowledge, attitudes, and skills. For this reason, the merdeka curriculum structure provides (1) compulsory subjects to be followed by all students in one educational unit at each educational unit and level, and (2) elective subjects which are followed by students according to their choice. Compulsory subject groups are basic subject groups that must be followed by all students contained in the merdeka curriculum structure. Keywords: Merdeka curriculum, specialization services AbstrakPenetapan pilihan peminatan lintas mata pelajaran, dan pilihan pendalaman mata pelajaran adalah sebuah proses yang akan melibatkan serangkaian pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ada di lingkungannya. Permasalahan akan terjadi jika peserta didik tidak mampu untuk menetukan pilihan peminatan lintas mata pelajaran, dan peminatan pendalaman materi mata pelajaran, sehingga akan menghambat proses pembelajaran.  Kurikulum merdeka memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan, bakat dan minat secara lebih luas dan terbuka sesuai dengan prinsip perbedaan individu. Ini memungkinkan peserta didik berkembang over achievement, yakni peserta didik yang memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah ditentukan baik dalam pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Untuk itu struktur Kurikulum merdeka menyediakan (1) mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan dan jenjang pendidikan, dan (2) mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan pilihan mereka. Kelompok mata pelajaran wajib merupakan kelompok mata pelajaran dasar yang harus diikuti seluruh peserta didik yang termuat dalam struktur kurikulum merdeka.  Kata Kunci : Kurikulum merdeka, layanan peminatan

Page 1 of 2 | Total Record : 11