cover
Contact Name
Rahmi Hidayati
Contact Email
rahmihidayati54@gmail.com
Phone
+6282322515697
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Ringroad Selatan Blado Potorono Banguntapan Bantul Yogyakarta
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE)
ISSN : -     EISSN : 27157431     DOI : https://dx.doi.org/10.32504
Core Subject : Health,
Humanism: Journal Of Community Empowerment adalah Jurnal yang diterbitkan oleh LPPM STIKes Surya Global Yogyakarta. Jurnal ini fokus pada karya ilmiah hasil pengabdian kepada masyarakat yang meliputi bidang Ilmu Kesehatan Masayrakat, Ilmu Keperawatan dan farmasi serta ilmu-ilmu yang sebidang dengan kesehatan.
Articles 66 Documents
Diversifikasi Hasil Panen Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Menjadi Produk Pangan Fungsional di Dusun Numpukan Eni Kartika Sari; Danang Yulianto; Rini Sulistyawati
Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE) Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hjce.v2i1.220

Abstract

The Community Service Program (PKM) have been carried out which aim to process the yield of Family Medicinal Plants (TOGA) into functional food products which high economic value in Numpukan, Karangtengah, Imogiri, Bantul. The method used is socialization and training. The socialization was carried out to increase the awareness of the people of Numpukan, Karangtengah in the importance of processing of the TOGA harvest into functional food. The training on making secang syrup and spiced ice cream was carried out to improve community skills. According to the initial plan, this PKM activity produced two functional food products namely secang syrup and spiced ice cream which are ready to be marketed. The marketing mechanism is through exhibitions and is marketed directly in stalls around Numpukan, Karangtengah. During the implementation of PKM, the products of the community of Numpukan Village were exhibited twice by the PKM team with a significant market response.Keywords : Functional Food Products, Product Marketing, Economic Value Increasing 
Cek Kesehatan dan konseling dalam Upaya Pencegahan Penyakit Hipertensi dan Asam Urat Sri Nur Hartiningsih; Ai Sholikah
Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hjce.v2i2.213

Abstract

Penyakit non-infeksi merupakan masalah yang sangat substansial, mengingat pola kejadiannya sangat menentukan status kesehatan di suatu daerah dan juga peningkatan keberhasilan status kesehatan di sebuah negara. Beberapa penyakit non-infeksi yang ada banyak diderita masyarakat Indonesia adalah penyakit hipertensi dan asam urat (GOUT). Tujuan kegiatan ini melakukan upaya pencegahan penyakit hipertensi dan asam urat di Dusun Mertosanan Wetan RT 10, Potorono, Banguntapan, Bantul. Metode yang digunakan dalam kegiatan abdimas ini dimulai dengan cek kesehatan pengukuran tekanan darah dan asam urat kemudian dilanjutkan konseling tentang hipertensi dan asam urat. Sebelum konseling dilakukan pretes dan diakhiri dengan postes. Hasil dari kegiatan ini adalah sebagian sebasar warga mengalami prehipertensi sebesar 53%, peningkatan kadar asam urat ≥ 6-7 sebesar 19,4%. Pengetahuan warga tentang hipertensi sebelum konseling dalam kategori kurang 29,4%, setelah konseling kategori cukup 25,5% dan kategori baik 74,5%, sebelum dilakukan konseling asam urat kategori kurang 78,4%, kategori cukup 21,6% setelah dilakukan konseling kategori cukup 39,3% dan kategori baik 60,7%. Kesimpulan pada kegiatan abdimas ini berjalan dengan lancar seluruh peserta antusian mengikuti kegiatan cek kesehatan dan konsultasi. Konseling terbukti efektif sebagai metode edukasi. Oleh karena itu diharapkan melalui kegiatan abdimas ini kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin meningkat.
Community Service : Promotion Of Healthy Snack Nutritions At Jaranan Elementary School Sarni Anggoro
Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE) Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hjce.v2i1.216

Abstract

School-age children are the nation's next generation who have the potential to advance development in the future. A quarter of the time a day is spent by children at school, so the nutrition of eating or snacks the child needs to be a serious concern that needs to be monitored and fulfilled properly. Lack of knowledge of students causes them to snack in accordance with their preferences without thinking about food snacks that are exposed to physical contamination, biological chemistry and other dangerous substances. Community service is about the promotion of nutrition about healthy snacks. The purpose of this activity is to get students used to eating healthy foods. Health education methods and demonstrations were chosen to provide information about healthy snacks. The pretest posttest method is used to evaluate students' knowledge before and after health education is given about nutrition of healthy snacks. Respondents in this community service are Jaranan Elementary School students. The results showed an increase in students' knowledge about healthy snacks and observations made by the implementers with the help of teachers showed data that students had chosen and consumed healthy snacks as snacks at school.
PkM : Peningkatan Mutu Puskesmas dan Keselamatan Pasien Wahidin Wahidin
Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hjce.v2i2.406

Abstract

Keselamatan merupakan sesuatu hal yang harus diutamakan dalam pelayanan kesehatan. Profesionalitas kerja harus ditunjukkan sebagai upaya menjaga keselamatan pasien serta meningkatkan mutu kerja yang baik. Karena mutu pelayanan merupakan indikator kualitas pelayanan. Tujuan dilakukan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman petugas kesehatan tentang mutu puskesmas dan keselamatan pasien. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada hari Minggu, 08 Desember 2019 di Puskesmas Wirun, Kabupaten Purworejo. Menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Media yang digunakan antara lain LCD, laptop, pointer dan kuesioner umpan balik kegiatan. Kegiatan ini diikuti 39 peserta yang terdiri dari dokter, bidan, perawat, tenaga paramedic dan tenaga non medis serta staff Puskesmas Wirun. Adapun tahapan kegiatan terdiri dari 3 sesi yaitu pembukaan dan evaluasi tahap awal pemahaman peserta tentang mutu puskesmas dan keselamatan pasien, pemberian materi dan sesi evaluasi akhir. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul PkM : Peningkatan Mutu Puskesmas dan Keselamatan Pasien dinyatakan berhasil dengan baik dan dinyatakan efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta tentang program mutu dan keselamatan pasien, pengorganisasian mutu puskesmas dan keselamatan pasien, memahami metode penilaian patient safety dan memahami perumusan kebijakan mutu puskesmas.
Edukasi Manajemen Tingkat Stres dengan Siklus Menstruasi pada Santriwati di Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta Nur Makiyah; Hodiri Adi Putra
Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hjce.v2i2.315

Abstract

Menstruasi merupakan proses alami pada siklus reproduksi perempuan yang ditandai dengan proses perdarahan yang teratur dari uterus. Siklus menstruasi yang tidak teratur dapat menyebabkan beberapa masalah  pada organ reproduksi seperti sulit menentukan masa subur dan sulit hamil. Tujuan dari pengabdian ini untuk mengedukasi santriwati dan meningkatkan pengetahuan serta pemahaman terkait mengelola stress dan siklus menstruasi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu pengukuran tingkat stress, pemberian pendidikan kesehatan, tanya jawab dan konsultasi online. Media online yaitu whatsapp, video call, dan telephone digunakan dalam kegiatan ini. Berdasarkan hasil diketahui bahwa dari 37 santriwati sebagian besar santriwati mengalami stress sangat berat sebanyak 18 santriwati (48,6%), 2 santriwati stress berat (5,4%), 4 santriwati stress sedang (10,8%), 6 santriwati stress ringan (16,2%) dan normal sebanyak 7 (18,9). Terdapat 26 santriwati (70,3%) mengalami siklus menstruasi tidak teratur dan sebanyak 11 santriwati (29,7%) yang memiliki siklus menstruasi teratur. Setelah diberikan pendidikan dan konsultasi tentang tips mengelola stress dan cara menjaga siklus menstruasi yang teratur maka pemahaman santriwati meningkats, santriwati mengerti cara mengelola stress yang ditandai dengan santriwati bisa menjawab pertanyaan dari konsultan saat konsultasi.
Lansia Aktif dengan Range of Motion di BPSTW Yogyakarta Unit Budhi Luhur Andri Setyorini; Istiqomah Istiqomah
Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE) Vol 2, No 3 (2020)
Publisher : Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hjce.v2i3.199

Abstract

Balai Pelayanan Sosial Tresna Wreda (BPSTW) Unit Budhi Luhur telah dilakukan berbagai macam kegiatan untuk lansia yang masih aktif.  Namun pada lansia yang mengalami kelemahan otot tidak mampu mengikuti latihan perlu dilakukan latihan Range Of Motion (ROM). Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk (1) mengupayakan hubungan sosial dengan masyarakat, (2) sebagai penjembatan dalam menyalurkan kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan, (3) mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan sebagai sarana aktualisasi dalam membantu sesama, (4) sebagai cara untuk meningkatkan sikap empati serta saling menghargai sesama. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan edukasi dan latihan Range of Motion (ROM) khususnya pada lansia dengan keterbatasan gerak atau immobilisasi fisik dengan metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, dan asistensi.  Kegiatan edukasi dan latihan ini dilakukan pada 05 Oktober – 7 Oktober  2016  pukul 09.00 – 11.30 WIB bertempat di Balai Pelayanan Sosial Tresna Wreda Yogyakarta Unit Budhi Luhur. Berdasarkan hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarkat dengan judul “Lansia Aktif dengan Range of Motion (ROM) di Balai Pelayanan Sosial Tresna Wreda Yogyakarta Unit Budi Luhur (BPSTW) dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan lansia tentang pentingnya latihan ROM untuk meningkatkan rentang gerak sendi dan kekuatan otot hal itu dibuktikan dengan sebanyak 50% lansia mampu menjawab pertanyaan dari tim dan Sebanyak 50% Lansia mampu melakukan ROM minimal secara aktif assitif. Sebanyak 50% Lansia memiliki hasil MMT minimal dengan kriteria poor (2) hingga Good (4) setelah melakukan latihan ROM 4 kali seminggu. Sebanyak 50% lansia terjadi peningkatan rentang gerak sendi sesudah pelaksanaan latihan ROM khususnya pada sendi lutut dan ankle.
Pencegahan Penularan Virus Covid-19 Pada Siswa Sekolah Dasar Fiveyun Mariana Karunia Indah
Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE) Vol 2, No 3 (2020)
Publisher : Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hjce.v2i3.449

Abstract

Penyebaran virus Covid 19 menyebabkan kepanikan masyarakat terutama pada orangtua yang memiliki anak usia sekolah. Kurang kepedulian anak usia sekolah terhadap peraturan yang ada, menjadikan target utama dari program pencegahan penyebaran Covid-19. Dengan dimulainya sekolah tatap muka, maka sekolah sebagai tempat pendidikan merasa sangat perlu melakukan pencegahan infeksi Covid-19 dengan pemberian informasi. Dari hasil pengamatan beberapa siswa tidak memakai masker dengan benar, tidak menjaga jarak dan kurang menjaga kebersihan. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan wawasan melalui edukasi kepada anak-anak mengenai pencegahan penyebaran virus COVID-19 dengan cara cuci tangan dan menggunakan masker dengan benar. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah pendidikan kesehatan dan demonstrasi. Kegiatan yang dilakukan pada 23 siswa di SDN Tawun 2 Ngawi. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan telah diikuti dengan antusias dan semangat oleh peserta. Hasil menunjukkan 100% siswa paham tentang pentingnya cuci tangan dan penggunaan masker, serta dapat mendemonstrasikan cara cuci tangan dengan benar. Berdasarkan hasil kegiatan maka kegiatan pengabdian tentang edukasi pentingnya cuci tangan dan penggunaan masker pada masa pandemi dapat dikatakan efektif dan berpengaruh positif dalam meningkatkan pengetahuan siswa SDN Tawun 2 Ngawi. 
Menuju Desa Sehat Bebas Kolesterol dengan Pendekatan Holistik Nursing Pipin Nurhayati
Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE) Vol 2, No 3 (2020)
Publisher : Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hjce.v2i3.247

Abstract

Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak yang terdapat didalam sel. Kondisi bilakolesterol berlebih disebut dengan hiperkolesterolemia. Kondisi ini dapat menyebabkanterjadinya serangan jantung dan stroke. Kolesterol tinggi terjadi akibat seseorang tidakmenjalani pola hidup yang sehat. Selain penatalaksanaan medis, terapi holistic dapat digunakandalam usaha menuju desa sehat bebas kolesterol. Keseimbangan kolesterol dapat dipengaruhidengan adanya keseimbangan fisik, psikis, mental dan emosional, sesuai dengan asas dari holisticcare. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melakukan upaya pencegahandenganmeningkatkan pengetahuan terkait kolesterol di Dusun Mertosan RT 10 di Perum PermaiBanguntapan Yogyakarta. Kegiatan pengabdian masayarakat ini diikuti 25 peserta, dimulaidengan memberikan penyuluhan pada masyarakat tentang kolesterol dan pencegahan kolesteroltinggi dengan pendekatan holistic. Hasil prestest dan posttest dalam kegiatan pengabdian inimenunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang pencegahan kolesterol. Hasilpengetahuan peserta sebelum konseling mayoritas masuk pada kategori kurang 60% dan 40%dalam kategori cukup. Setelah dilakukan konseling didapatkan hasil 48% peserta pada kategoricukup dan 52% peserta masuk kategori baik. Penyuluhan pencegahan kolesterol denganpendekatan holistic dilakukan dengan cara peserta diajak berpikir positif, mengelola stress,menjaga hati dari penyakit hati, dan rajin ibadah kepada Allah. Kesimpulan dari kegiatan inimenunjukkan metode penyuluhan efektif digunakan untuk meningkatkan pengetahuan pesertatentang pencegahan kolesterol dengan pendekatan holistic.
Senam Kaki Deabetik: Upaya Pencegahan Luka Diabetikum dan Lancarkan Peredaran Darah Kaki Tina Muzaenah; Marta Tania Gabriel Ch; Tati Hardiyani
Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE) Vol 2, No 3 (2020)
Publisher : Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hjce.v2i3.448

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit degeratif dan merupakan penyakit tidak menular yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Dalam jangka waktu lama DM menimbulkan berbagai komplikasi seperti makrovaskuler, mikrovaskuler, dan neuropati. Salah satu komplikasi dari penyakit DM yang paling sering dijumpai adalah kaki diabetik (Diabetic Foot) yang ditandai dengan adanya infeksi, ulkus, gangren dan artropi Charcot. Salah satu tindakan pencegahan diabetic foot adalah senam kaki. Senam kaki merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita DM atau bukan penderita untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota Ranting Aisyiyah Kebanggan tentang upaya pencegahan luka diabetikum dan mempelancar peredaran darah kaki penderita DM dengan edukasi dan demonstrasi senam kaki diabetik. Kegiatan ini dilaksanakan pada ibu-ibu anggota Ranting Aisyiyah Kebanggan yang berjumlah 27 orang. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini tim akan memberikan edukasi dengan metode penyuluhan kesehatan dan demonstrasi yang diakhiri dengan evaluasi praktek senam kaki diabetik. Hasil kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ketrampilan senam kaki diabetik pada anggota Ranting Aisyiyah Kebanggan yaitu dari rerata 46,5 menjadi 81,1 dan dari rerata 51,1 menjadi 84,4. Kesimpulan yang didapat yaitu edukasi dengan metode penyuluhan kesehatan dan demonstrasi senam kaki diabetik dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ketrampilan senam kaki diabetik 
Mengenal Gangguan Menstruasi Pada Remaja Putri Istika Dwi Kusumaningrum
Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE) Vol 2, No 3 (2020)
Publisher : Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hjce.v2i3.261

Abstract

Kesehatan reproduksi perlu mendapat perhatian khusus apalagi di kalangan remaja terlebih seorang perempuan.WHO menekankan pentingnya penyuluhan kesehatan reproduksi remaja muda (younger adolescents) pada kelompok usia 10-14 tahun, karena pada usia tersebut merupakan masa emas untuk membentuk landasan kuat pada diri remaja sebagai dasar pengambilan keputusan yang bijak dalam berperilaku. Gangguan menstruasi dapat berupa gangguan ritme menstruasi, kelainan kuantitas serta durasi menstruasi, amenorrhea dan dysmenorrhea Pada empat sampai lima tahun setelah menarche, kejadian gangguan menstruasi menurun namun menetap pada 20% wanita. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang gangguan mentruasi dan terapi pijat anti nyeri. Metode ceramah dilaksanakan selama 50 menit dan tanya jawab selama 30 menit. Rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat dari persiapan, survei dan observasi sesuai sasaran dan kebutuhan remaja putri di Panti Asuhan Khoirun Nisa Yogyakarta sebanyak 50 orang. Penyuluhan kesehatan ini dapat meningkatkan pengetahuan reproduksi pada remaja putri dan cara penanganan gangguan menstruasi yang dialami. Kesimpulan yang didapatkan yaitu meningkatkan kesadaran dan kesiapan remaja putri dalam mengatasi gangguan menstruasi.